Anda di halaman 1dari 22

Herbisida

Racun pembunuh
gulma
HERBISIDA
Herbisida: senyawa kimia yang
digunakan untuk mengendalikan gulma
tanpa mengganggu tanaman pokok .
Keuntungan yang diberikan oleh
herbisida :
Dapat mengendalikan gulma sebelum
Dapat mengendalikan gulma sebelum
mengganggu.
Dapat mengendalikan gulma di larikan tanaman
Dapat mencegah kerusakan perakaran tanaman
Lebih efektif membunuh gulma tahunan dan
semak belukar
Dalam dosis rendah dapat sebagai hormon
tumbuh
Penggunaan herbisida dapat menaikkan hasil
panen tanaman dibandingkan dengan perlakuan
penyiangan biasa.
Ciri-ciri teknologi budidaya yang
dapat menyebabkan jenis-jenis gulma
yang ditemui semakin banyak
sehingga penggunaan herbisida
Penggunaan tenaga kerja yang terbatas
makin dibutuhkan
Pengolahan tanah yang sempurna
Pengairan yang sempurna
Penanaman dalam larikan
Pemupukan yang lengkap
Penggunaan varietas varietas unggul
Pengendalian hama dan penyakit yang
efektif.
KLASIFIKASI HERBISIDA
1. Berdasarkan waktu aplikasi
Pre Tillage (Pra pengolahan tanah ):aplikasi sebelum
pengolahan tanah.Untuk pembersihan lahan ( land cleraring)

Pre plant (pra tanam) :diaplikasikan pada saat tanaman


(crop) belum ditanam, tetapi tanah sudah diolah.

Pre emergence (pra tumbuh) :diaplikasikan sebelum benih


tanaman (crop) atau biji gulma belum berkecambah.
benih dari tanaman (crop) sudah ditanam, sedangkan gulma
belum tumbuh.

Post emergence (purna tumbuh) :diaplikasikan pada saat


gulma dan tanaman sudah lewat stadia perkecambahan.
Aplikasi pada waktu tanaman masih muda maupun pada
waktu tanaman sudah tua.
a. Aplikasi melalui daun

1. Bersifat kontak,:
hanya mematikan bagian hijau tumbuhan
yang terkena semprotan.
Contoh : Herbisida Paraquat (Gromoxone),
kerjanya menghambat proses photosystem I
pada Fotosintesis.
Herbisida kontak ada 2 yaitu :
Herbisida kontak selektif.
Herbisida kontak non selektif.
2. Bersifat sistemik
Herbisida yang ditranslokasikan
keseluruh bagian tumbuhan,
misalnya : titik tumbuh, akar,
rimpang dan lain lain sehingga
tumbuhan / gulma tersebut akan
mengalami kematian total.
Contoh : Glyphosate (Roundup), cara
kerjanya menghambat sintesa protein
dan metabolisme asam amino.
b. Aplikasi melalui tanah
Umumnya herbisida yang diberikan
melalui tanah adalah herbisida bersifat
sistemik.
Contohnya : herbisida Diuron, golongan
Triazine, Uracil, Urea dan Ioxynil.
4. Berdasarkan cara kerja
Growth regulator, dapat mematikan
tumbuhan dengan cara menghambat
mekanisme hormon tumbuhan, sehingga
menyebabkan pertumbuhan yang abnormal
dan akhirnya akan mati.
Penghambat proses fotosintesis adalah
yang termasuk golongan Triazine, Urea,
Uracil, dan Amida.
Herbisida yang bekerja sebagai
mitotic poison umumnya menghambat
pembentukan sel biji yang normal sehingga
biji gulma tidak akan berkecambah,
contoh ; golongan Carbamat, Dinitroanilin
dan Amida.
Lanjutan

Penghambat proses matabolisme protein


umumnya herbisida yang bersifat sistemik
contohnya ; golongan Alifatik (Dalapon, TCA)
dan golongan Glycine (Glyphosate).

Meningkatkan permeabilitas sel daun,


pengaruhnya langsung pada membran yang
menyebabkan kebocoran, sehingga aktifitas
menangkap cahaya untuk proses fotosintesa
terhambat.
SELEKTIFITAS HERBISIDA

Herbisida selektif adalah herbisida yang hanya


mematikan satu jenis tumbuhan tanpa mengganggu yang
lainnya.

Untuk menentukan selektifitas herbisida dapat digunakan


GR 50 (Growth Reduction 50 %) yang menimbulkan
penghambatan 50 % terhadap kontrol

GR50 jagung 30.000 kali lebih besar dari nilai GR50 teki.
Untuk herbisida alakhlor. Berarti herbisida alakhlor adalah
herbisida yang selektif terhadap tanaman jagung dan
gulma teki.
Faktor faktor yang
menentukan selektivitas
herbisida
Peranan tumbuhan

Peranan herbisida (termasuk

dosis)
Peranan lingkungan

Peranan cara aplikasi


1. Peranan tumbuhan
Beda morfologis
tinggi rendahnya gulma
jumlah stomata,

kedudukan daun

Letak jaringan meristem apikal

Kedalaman akar.

Beda fisiologis
fotosintesis, sintesis dan respirasi.
Beda biofisika
Reaksi biokimia
enzim ini dapat mengaktifkan atau
menghambat kerja dari herbisida.
Umur tumbuhan
tumbuhan yang cepat tumbuh lebihdan
tumbuhan yang relatif muda peka
dibanding tumbuhan yang tua atau
pertumbuhan nya lambat
2. Peranan herbisida
Bentuk molekul
Dosis / konsentrasi
Suatu herbisida pada dosis / konsentrasi
tertentu dapat bersifat selektif, tetapi bila
dosis / konsentrasi diturunkan atau
dinaikkan berubah menjadi tidak selektif.
Formulasi dan Mode of action
Selektifitas juga ditentukan oleh bentuk
formulasi dan mode of action dari suatu
herbisida.
3. Peranan Lingkungan dan Cara
Aplikasi
Lingkungan (cahaya, suhu, air, tanah
dan angin) dapat memodifikasi semua
faktor yang mempengaruhi selektifitas
herbisida.
Cara aplikasi sangat penting dalam
penentuan keberhasilan pengendalian
gulma
b. Sifat herbisida di dalam tumbuhan
Herbisida masuk ke dalam sistem tumbuhan ,
ditranslokasikan , terhindar dari detoksifikasi,
dan akhirnya dalam jumlah yang cukup untuk
mengganggu/merusak sistem reaksi penting,
sehingga tumbuhan itu mati.
Pd dasarnya herbisida masuk ke dalam tubuh
tumbuhan melalui dua jalan utama , yaitu
pentrasi lewat daun dan
penetrasi lewat akar.
a Penetrasi lewat daun
Lapisam luar daun terdiri atas empat bahan
organik yang berbeda komposisi dan
distribusinya dari satu spesies ke spesies
lainnya. Lapisan tersebut adalah kutin, lilin
kutin , pektin dan selulosa.
Kutin tidak larut dalam air (non polar).
Lilin kutin tidak mempunyai ujung reaktif. (non polar).

Pektin mempunyai ujung dari gugus karboksil


sehingga dapat membentuk garam , mempunyai sifat
untuk tukar menukar basa dan dapat dihidrolisis.
Selulosa terdiri dari rantai panjang molekul yang
sangat stabil.
Pada dasarnya ada lima kemungkinan terhadap
herbisida yang ada di permukaan daun , yaitu:
Menguap dan hilang ke atmosfer ( ester 2,4 D ( 2,4-
diklorofenoksiasetet)
Tetap di permukaan daun , kering dan mengkristal,
atau menjadi amat pekat , seperti endothal , Na-2,4-
D, dsb.
Menembus lapisan kutikula dan berhenti di sana
misalnya seperti minyak (oils)
Lewat kutikula dan sampai ke sistem simplas
(apoplast) seperti nomuron, simasine, yang terbaw
aliran transpirasi dan mengumpul di ujung pinggiran
daun.
Lewat kutikula dan sampai ke sistem simplat
(symplat) seperti dalapon, glypopsat, pilocram dsb.
c. Sifat herbisida di dalam tanah
Persistensi herbisida dalam tanah
dipengaruhi oleh faktor faktor
sebagai berikut :
Proses dekomposisi oleh mikroorganisme
Jumlah yang diabsorpsi oleh koloid tanah

Pencucian

Photo dekomposisi
Gambar :
Diagram penampang melintang
daun. Herbisida sistemik
( atrazine) diaplikasikan lewat
daun, diserap dan ditranslokasikan
ke kloroplas tempat bekerjanya
herbisida, kemudin menghambat
proses fotosintesis.
Gambar : hilangnya herbisida dari tanah:
penguraian oleh mikrobia,
penguraian krn sinar matahari,
penguapan,
drip,
terbawa aliran permukaan, t
erikat oleh partikel tanah,
ercuci,
terserap oleh tanaman dan terbawa panen.

Anda mungkin juga menyukai