( Zea mays L. ) Oleh: Bambang Basuki Abdul Rohman Luchia
Sekilas tentang Zea mays Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir diseluruh dunia dan tergolong spesies dengan variabilitas genetik yang besar dan dapat menghasilkan genotipe baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai karakteristik lingkungan. Di Indonesia, jagung sudah dikenal kira-kira sejak 400 Tahun lalu melalui orang Portugis dan Spanyol. Di Indonesia jagung merupakan bahan makanan pokok kedua setelah padi. Sekilas tentang gulma Semua tumbuhan pada pertanaman jagung yang tidak dikehendaki keberadaannya dan menimbulkan kerugian disebut gulma, tapi disini kami akan membahas gulma yang sering terdapat pada budidaya jagung Gulma yang tumbuh pada pertanaman jagung berasal dari biji gulma itu sendiri yang ada di tanah. Jenis-jenis gulma yang mengganggu pertanaman jagung perlu diketahui untuk menentukan cara pengendalian yang sesuai. Selain jenis gulma, persaingan antara tanaman dan gulma perlu pula dipahami, terutama dalam kaitan dengan waktu pengendalian yang tepat. Jenis gulma tertentu juga perlu diperhatikan karena dapat mengeluarkan senyawa allelopati yang meracuni tanaman.
Gulma pada budidaya jagung Kehadiran gulma pada lahan pertanaman jagung tidak jarang menurunkan hasil dan mutu biji. Penurunan hasil bergantung pada jenis gulma, kepadatan, lama persaingan, dan senyawa allelopati yang dikeluarkan oleh gulma. Secara keseluruhan, kehilangan hasil yang disebabkan oleh gulma melebihi kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit. Meskipun demikian, kehilangan hasil akibat gulma sulit diperkirakan karena pengaruhnya tidak dapat segera diamati. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi negatif antara bobot kering gulma dan hasil jagung, dengan penurunan hasil hingga 95% (Violic 2000). Jagung yang ditanam secara monokultur dan dengan masukan rendah tidak memberikan hasil akibat persaingan intensif dengan gulma (Clay and Aquilar 1998). Macam Gulma pada budidaya jagung Berikut beberapa gulma penting pada tanaman jagung : 1. Golongan rumput : Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae. Deangan cirri, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun, contohnya: - Digitaria sanguinalis (rumput belalang) - Cynodon dactylon(rumput kakawatan/suket grinting) - Echinochloa colona (jajagoan leutik) - Eleusine indica (kelangan) - Imperata cylindrica (alang-alang) Lanjutan 2. Golongan Teki: Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae.Batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka, contohnya: - Cyperus rotundus (teki) - Cyperus byllinga (teki) 3. Golongan berdaun lebar: Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan teridophyta. Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala, Contohnya: - Amaranthus spinosus (bayam duri) - Ageratum conyzoides (babandotan) - Spomoea sp - Alternanthera phyloxiroides (kremah) - Synedrella madiflora - Portulaca oleracea (krokot) - Physalis longifolia (ciplukan) - Galinsoga ciliata
Persaingan Tanaman dengan Gulma Tingkat persaingan antara tanaman dan gulma bergantung pada empat faktor, yaitu stadia pertumbuhan tanaman, kepadatan gulma, tingkat cekaman air dan hara, serta spesies gulma. Jika dibiarkan, gulma berdaun lebar dan rumputan dapat secara nyata menekan pertumbuhan dan perkembangan jagung.Gulma menyaingi tanaman terutama dalam memperoleh air, hara, dan cahaya. Tanaman jagung sangat peka terhadap tiga faktor ini selama periode kritis antara stadia V3 dan V8, yaitu stadia pertumbuhan jagung di mana daun ke-3 dan ke-8 telah terbentuk. Sebelum stadia V3, gulma hanya mengganggu tanaman jagung jika gulma tersebut lebih besar dari tanaman jagung, atau pada saat tanaman mengalami cekaman kekeringan. Antara stadia V3 dan V8, tanaman jagung membutuhkan periode yang tidak tertekan oleh gulma. Setelah V8 hingga matang, tanaman telah cukup besar sehingga menaungi dan menekan pertumbuhan gulma. Pada stadia lanjut pertumbuhan jagung, gulma dapat mengakibatkan kerugian jika terjadi cekaman air dan hara, atau gulma tumbuh pesat dan menaungi tanaman (Lafitte 1994). Sekian Terima kasih
Pengendalian gulma Keberhasilan pengendalian gulma merupakan salah satu faktor penentu tercapainya tingkat hasil jagung yang tinggi. Gulma dapat dikendalikan melalui berbagai cara sebagai berikut: secara biologi dengan menggunakan organisme hidup; secara fisik dengan membakar dan menggenangi, melalui budidaya dengan pergiliran tanaman, peningkatan daya saing dan penggunaan mulsa; secara mekanis dengan mencabut, membabat, menginjak, menyiang dengan tangan, dan mengolah tanah dengan alat mekanis bermesin dan nonmesin, secara kimiawi menggunakan herbisida. Gulma pada pertanaman jagung umumnya dikendalikan dengan cara mekanis dan kimiawi. Pengendalian gulma secara kimiawi berpotensi merusak lingkungan sehingga perlu dibatasi melalui pemaduan dengan cara pengendalian lainnya. Sesi pertanyaan Ainun: cara pengendalian yang paling menguntungkan? Atok: pengendalian yang paling efektif? Bu ani: gulma yang paling banyak? Paling efektif Jawaban semua pertanyaan:
kalau masalah pengendalian yang paling menguntungkan dan paling efektif adalah dengan cara pencegahan agar gulma tidak tumbuh, yang biasanya harus dilakukan mulai awal budidaya sampai tanaman tumbuh lebih dari 8 helai daun karena pada masa itu tanaman jagung sudah tinggi dan gulma yang akan tumbuh pun akan ternaungi sehingga persaingan pun tidak akan ber efek besar pada tanaman jagung, macam pengendaliannya bisa dilakukan dengan kultur teknis, mekanik, ataupun kimia
Penerapan Teknik Agronomi Dalam Pencegahan Gulma pengolahan tanah yang bertujuan mematikan dan menghambat pertumbuhan gulma. Dengan pengaturan jarak tanam yang tepat pada proses budidaya tanaman jagung memudahkan dalam pengendalian gulma.jika jarak tanam sudah diatur pencegahan gulma bisa dilakukan dengan cara manual mekanis dan kimiawi.untuk manual di cabut untuk mekanis bisa menggunakan multivator dan kimiawi dengan herbisida (calaris} yang di semprotkan langsung di sela sela tanaman jagung.jarak tanam yang tepat yaitu 40cmx30cm. gulma yang sering tumbuh pada lahan tanaman jagung : 1. Golongan rumput : - Digitaria sanguinalis (rumput belalang) - Cynodon dactylon(rumput kakawatan/suket grinting) - Echinochloa colona (jajagoan leutik) - Eleusine indica (kelangan) - Imperata cylindrica (alang-alang) 2. Golongan Teki: - Cyperus rotundus (teki) - Cyperus byllinga (teki) 3. Golongan berdaun lebar: - Amaranthus spinosus (bayam duri) - Ageratum conyzoides (babandotan) - Spomoea sp - Alternanthera phyloxiroides (kremah) - Synedrella madiflora - Portulaca oleracea (krokot) - Physalis longifolia (ciplukan) - Galinsoga ciliata