Anda di halaman 1dari 38

PENGENDALIAN HAYATI

Pertemuan ke-2

SEJARAH PENGENDALIANHAYATI

Ir. Chimayatus Solichah, MP.


Secara universal dapat dibagi atas tiga
Periode

Periode Awal tahun 200 – 1887 (sedikit informasi


tentang keberhasilan PH yang terdokumentasi)

Periode Pertengahan 1888 – 1955 (introduksi


kumbang Vedalia Rodolia cardinalis Mulsant)

Periode Modern tahun 1957 sampai sekarang


(dicirikan oleh perencanaan yang lebih hati-hati
dan evaluasi yang lebih tepat)
Sejarah PH (Periode Awal 200 -
1887)

Tahun 200 sampai 1200 : agens pengendalian


hayati digunakan untuk augmentasi
Petani cina pertama kali menggunakan
semut rangrang (Oecophylla smaragdina)
utk mengendalikan serangga hama jeruk
Tessaratoma papillosa (Hemiptera). Semut
menggunakan benang pintal unt menenun
daun dan ranting menjadi sarang yg kuat
Ada 3 fase (periode):
- Periode Awal (th 304-877): Sarang semut
dikumpulkan dr habitat aslinya dan ditempatkan
pd pohon-pohon jeruk
 Periode Pertengahan (th 985-1401): Semut
diperangkap dg lemak yg dimasukkan ke dlm
kandung kemih domba atau babi dan diletakkan
didkt sarang semut. Kemudian diletakkan di
pohon jeruk.
 Periode Akhir (± th 1660an): Pohon jeruk yg satu
dihubungkan dg yg lain menggunakan jembatan
bambu shg semut bisa migrasi dr pohon ke pohon
Pada thn 1200 di Yaman Arab Saudi
Semut ini juga digunakan utk
mengendalikan hama tanaman palm.
Sarang-sarang semut yg terdapat di
sekeliling perkebunan palm diambil
dilepas ke dalam kebun palm
Pada thn 1200 juga diketahui bahwa
kumbang Coccinellidae dapat
mengendalikan hama Aphid dan Scales
Semut jg dikembangbiakkan menggunakan
ulat sutera sbg pakan → Augmentasi
Untuk mempertahankan koloni semut,
menjelang musim dingin sarang2
dipindahkan ke pertanaman jeruk yg
terletak di bag selatan yg bercuaca relatif
lbh hangat dan diberi pelindung berupa
kurungan2 bambu dg pakan tambahan air
gula, telur ayam goreng dan bangkai
serangga → Konservasi
Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887)

Tahun 1300-1799: Pengendalian hayati mulai


dikenali dan dicatat

Aldrovandi mencatat cocoon atau pupa


Apanteles glomeratus pada Pieris rapae yang
terparasit pada tahun 1602, awalnya cocoon
tersebut dikira telur serangga.
Patogen serangga pertama kali diperkenalkan
oleh de Reaumur pada tahun 1729. Patogen
tersebut adalah jamur Cordyceps pada
Noctuidae (Lepidoptera).
Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887)

Burung mynah, Acridotheres tristis berhasil


diintroduksikan dari India ke Mauritius
untuk mengendalikan belalang kembara
merah, Nomadacris septemfasciata pada
tahun 1762
Pengendalian “bedbug”, Cimex lectularius
berhasil dengan melepaskan predator
Pentatomidae, Picromerius bidens pada
tahun 1776 di Eropa.
Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887)
Tahun 1800 sampai 1849: dalam periode ini
perkembangan PH di Eropa sangat pesat, baik
pengetahuan dasar maupun aplikasinya.

 Pada tahun sekitar 1800, Darwin telah


mengemukan bahwa “Ichneumonidae” sebagai
faktor pengendalian alami untuk ulat kubis.
Hartig (German) mengusulkan untuk
memperbanyak parasitoid dari ulat yang
terparasit untuk pelepasan massal pada tahun
1827.
Se
Kollar (Austria) menulis suatu artikel
tentang pentingnya serangga entomofag di
alam pada tahun 1837. Kollar telah
melakukan studi biologis parasitoid dan
melaporkan pertama kali keberadaan
parasitoid telur.

Selama tahun 1840an pelepasan predator


digunakan untuk pengendalian ngengat
gypsy dan hama lain di Italia.
Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887)
Tahun 1850 sampai 1887: Selama periode ini fokus
pengendalian hayati pindah ke Amerika Serikat.

Dari 1850-1870 banyak tanaman dibudidayakan


di Amerika Serikat (California), pada awalnya
tanaman bebas dari hama, tetapi akhirnya
petani melihat tanaman banyak diserang oleh
hama.
Asa Fitch (New York) menyaran mengimpor
parasitoid dari Eropa untuk mengendalikan
hama ganjur gandum, Contarinia tritici pada
tahun 1856.
Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887)
Selama periode ini, Benjamin Walsh (Illinois) aktif
bekerja untuk mengimportasi musuh alami untuk
pengendalian serangga hama eksotik di Amerika
Serikat

Thn 1883 Departemen Pertanian Amerika Serikat


mengimpor Apanteles glomeratus dari Inggris
untuk pengendalian P. rapae. Parasitoid dilepas di
Iowa, Nebraska dan Missouri. Hal ini merupakan
peristiwa pengapalan parasitoid pertama kali.
Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888 -1955)
Tahun 1888 sampai 1889: Proyek Cattony cushion
scale

Cattony cushion scale, Icerya purcasi Maskell,


ditemukan pertama kali pd acasia thn 1868 di
Menlo Park, California.
Hama ini menyebar dengan cepat ke bagian
selatan California dan sebelum 1887 telah
mengancam industri pengalengan jeruk di
California.
Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888 -1955)
Pada tahun 1887 tersebut tidak ada satupun
metode pengendalian yang digunakan
efektif.
Pada tahun 1888 Koebele dikirim ke
Australia untuk mengekplorasi musuh alami
dari Cattony cushion scale.
Koebele mengirim 12.000 individu lalat
parasitoid Cryptochaetum icerya dan 129
individu Rodolia cardinalis (vedalia beetle).
Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888-1955)
Tahun 1889 sampai 1899: periode pengembangan
pengendalian hayati.

Mengikuti keberhasilan pada tahun 1889, Riley


diminta untuk mengirim Koebele kembali ke
Australia mencari parasitoid untuk hama scale
lain di California.
Koebele bekerja pada proyek pengendalian
hayati sampai tahun 1912 dan akhirnya berhenti
karena kesehatannya
Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888-1955)
Proyek “Suger-cane Leafhopper” di Hawai
(1904 - 1920). Asosiasi petani tebu di Hawai
membentuk suatu Divisi Entomologi pada
tahun 1904
Berliner (1911) melaporkan bahwa Bacillus
thuringiensis sebagai agens penyebab
penyakit bakteri pada Mediterranean
flourmoth
Dari tahun 1913-1927 banyak dibentuk Lab
PH di Amerika dipelopori oleh Universitas
California
Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888-1955)

Tahun 1930 sampai 1956: Ekspansi dan


kemundurun pengendalian hayati

Dari tahun 1930-1940 merupakan puncak


aktivitas PH di dunia dengan establishnya
57 jenis musuh alami di berbagai tempat.
PD II menyebabkan kemunduran yang
sangat tajam aktifitas PH
Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888-1955)
Setelah PD II, PH tidak populer lagi karena
produksi insektisida organik sintetik relatif
murah, sehingga penelitian bidang
entomologi berpindah ke penelitian
pestisida.
Organisasi PH internasional (IOBC)
mempublikasi jurnal “Entomophaga’ pada
tahun 1956 yaitu suatu jurnal pengendalian
hayati atropoda hama dan spesies gulma.
Sejarah PH (Periode Moderen: 1957-
sekarang)
Pada tahun 1959, Vern Stern el al. menyusun ide
tentang Ambang Ekonomi (AE) dan Tingkat
Kerusakan Ekonomi (TKE).
Setelah publikasi buku Rachel Carson yang
berjudul “Silent Spring” (1962) minat dan
perhatian orang terhadap ekologi dan lingkungan
semakin meningkat
Pada tahun 1964, Paul DeBach dan Even I.
Schliner (Devisi Pengendalian Hayati Universitas
California, Riverside) mempublikasikan sebuah
buku “Biological Control of Insect and weeds’.
Sejarah PH (Periode Moderen: 1957- sekarang)
Pada tahun 1983, Frank Howarth mempublikasikan
papernya yang berjudul “Biological Control: Panacea
or Pandora’s Box”. Paper Howarth mengungkapkan
bahwa pengendalian hayati klasik artropoda secara
signifikan dapat menyebabkan kepunahan spesies
lain (spesies endemik).
Pada tahun 1990an terbit dua jurnal lagi yaitu
“Biological Control: Theory and Aplication in Pest
Management” (Academic Press) dan “Biocontrol
Science and Technology (Carfax Publising). Jurnal
“Entomophaga” berubah namanya menjadi
“Biocontrol” pada tahun 1997.
Sejarah PH di Indonesia
Sebelum Perang Dunia II (Zaman
kolonial Belanda)
Pada waktu itu pengendalian hayati sebagian
besar diterapkan pada perkebunan rakyat
khususnya kelapa.

Pengendalian hama Sexava nubila (Stall.)


menggunakan parasitoid telur Leefmansia
bicolor Waterston (Hym:
Trichogrammatidae) yang diintroduksi dari
Ambon ke Sangir Talaud pada tahun 1925 –
1940.
Sebelum Perang Dunia II (Zaman
kolonial Belanda)

Pengendalian Aspidiotus destructor Sign (Hom:


Diaspidae) menggunakan parasitoid Aphytis
Chrysomphali Merc (Hym: Aphelinidae) yang
diintroduksi dari Jawa ke Bali pada tahun 1935.
Pengendalian Oryctes rhinoceros (Linn.) (Col:
Scarabaeidae) menggunakan parasitoid Scolia
oryctophaga Coq. (Hym: Scoliidae) yang
diintroduksi dari Mauritius pada tahun 1934-1936.
Upaya ini tdk sukses krn parasitoid eksotik tsb
tdk mampu bertahan dan mapan di habitat baru.
Setelah Perang Dunia II
Usaha-usaha pengendalian hayati mulai
ada pada tanaman hortikultura, tanaman
perkebunan semusim dan tahunan (kubis,
tebu, kapas, kopi)

Pengendalian Plutella xylostella (Lep:


Yponomeutidae) menggunakan
parasitoid Diadegma eucerophaga
Horsm. (Hym: Ichneumonidae) yang
diintroduksi dari New Zealand ke Jawa
Barat pada tahun 1950.
Setelah Perang Dunia II
Pengendalian Chilo spp, Tryporyza nivella
(Lep: Pyralidae) menggunakan
Trichogramma spp. (Hym:
Trichogrammatidae) sejak tahun 1970an

Pengendalian Heteropsylla cubana (Hom:


Psyllidae) menggunakan Psyllaephagus
yaseeni Noyes (Hym: Encyrtidae) yang
diintroduksi dari Thailand pada tahun 1988.
Pengendalian Eceng gondok Eichornia crassipes
dg memanfaatkan Kumbang moncong eksotik
Neochetina spp. Daya tarik thd bunganya
menyebabkan gulma ini didatangkan ke kebun
raya tetapi ternyata menginvasi ke rawa-rawa,
danau, sungai. Awal th 1970-an Indonesia
mendatangkan Neochetina spp dr Florida.
Pd th 1986 dilakukan kumbang kubah Curinus
coeroleus dr Hawaii unt mengendalikan kutu
loncat lamtoro Heteropsylla cubana. Kumbang iini
bersifat oligofagus thd bbrp jenis kutu tanaman
(kutu tempurung, kutu dompolan dan kutu
loncat) ttp daya mangsa yg paling tinggi pd kutu
loncat.

Anda mungkin juga menyukai