(dicirikan oleh perencanaan yang lebih hati-hati dan evaluasi yang lebih tepat) Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887)
Tahun 200 sampai 1200 : agens pengendalian
hayati digunakan untuk augmentasi Petani cina pertama kali menggunakan semut rangrang (Oecophylla smaragdina) utk mengendalikan serangga hama jeruk Tessaratoma papillosa (Hemiptera). Semut menggunakan benang pintal unt menenun daun dan ranting menjadi sarang yg kuat Ada 3 fase (periode): - Periode Awal (th 304-877): Sarang semut dikumpulkan dr habitat aslinya dan ditempatkan pd pohon-pohon jeruk Periode Pertengahan (th 985-1401): Semut diperangkap dg lemak yg dimasukkan ke dlm kandung kemih domba atau babi dan diletakkan didkt sarang semut. Kemudian diletakkan di pohon jeruk. Periode Akhir (± th 1660an): Pohon jeruk yg satu dihubungkan dg yg lain menggunakan jembatan bambu shg semut bisa migrasi dr pohon ke pohon Pada thn 1200 di Yaman Arab Saudi Semut ini juga digunakan utk mengendalikan hama tanaman palm. Sarang-sarang semut yg terdapat di sekeliling perkebunan palm diambil dilepas ke dalam kebun palm Pada thn 1200 juga diketahui bahwa kumbang Coccinellidae dapat mengendalikan hama Aphid dan Scales Semut jg dikembangbiakkan menggunakan ulat sutera sbg pakan → Augmentasi Untuk mempertahankan koloni semut, menjelang musim dingin sarang2 dipindahkan ke pertanaman jeruk yg terletak di bag selatan yg bercuaca relatif lbh hangat dan diberi pelindung berupa kurungan2 bambu dg pakan tambahan air gula, telur ayam goreng dan bangkai serangga → Konservasi Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887)
Tahun 1300-1799: Pengendalian hayati mulai
dikenali dan dicatat
Aldrovandi mencatat cocoon atau pupa
Apanteles glomeratus pada Pieris rapae yang terparasit pada tahun 1602, awalnya cocoon tersebut dikira telur serangga. Patogen serangga pertama kali diperkenalkan oleh de Reaumur pada tahun 1729. Patogen tersebut adalah jamur Cordyceps pada Noctuidae (Lepidoptera). Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887)
Burung mynah, Acridotheres tristis berhasil
diintroduksikan dari India ke Mauritius untuk mengendalikan belalang kembara merah, Nomadacris septemfasciata pada tahun 1762 Pengendalian “bedbug”, Cimex lectularius berhasil dengan melepaskan predator Pentatomidae, Picromerius bidens pada tahun 1776 di Eropa. Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887) Tahun 1800 sampai 1849: dalam periode ini perkembangan PH di Eropa sangat pesat, baik pengetahuan dasar maupun aplikasinya.
Pada tahun sekitar 1800, Darwin telah
mengemukan bahwa “Ichneumonidae” sebagai faktor pengendalian alami untuk ulat kubis. Hartig (German) mengusulkan untuk memperbanyak parasitoid dari ulat yang terparasit untuk pelepasan massal pada tahun 1827. Se Kollar (Austria) menulis suatu artikel tentang pentingnya serangga entomofag di alam pada tahun 1837. Kollar telah melakukan studi biologis parasitoid dan melaporkan pertama kali keberadaan parasitoid telur.
Selama tahun 1840an pelepasan predator
digunakan untuk pengendalian ngengat gypsy dan hama lain di Italia. Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887) Tahun 1850 sampai 1887: Selama periode ini fokus pengendalian hayati pindah ke Amerika Serikat.
Dari 1850-1870 banyak tanaman dibudidayakan
di Amerika Serikat (California), pada awalnya tanaman bebas dari hama, tetapi akhirnya petani melihat tanaman banyak diserang oleh hama. Asa Fitch (New York) menyaran mengimpor parasitoid dari Eropa untuk mengendalikan hama ganjur gandum, Contarinia tritici pada tahun 1856. Sejarah PH (Periode Awal 200 - 1887) Selama periode ini, Benjamin Walsh (Illinois) aktif bekerja untuk mengimportasi musuh alami untuk pengendalian serangga hama eksotik di Amerika Serikat
Thn 1883 Departemen Pertanian Amerika Serikat
mengimpor Apanteles glomeratus dari Inggris untuk pengendalian P. rapae. Parasitoid dilepas di Iowa, Nebraska dan Missouri. Hal ini merupakan peristiwa pengapalan parasitoid pertama kali. Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888 -1955) Tahun 1888 sampai 1889: Proyek Cattony cushion scale
Cattony cushion scale, Icerya purcasi Maskell,
ditemukan pertama kali pd acasia thn 1868 di Menlo Park, California. Hama ini menyebar dengan cepat ke bagian selatan California dan sebelum 1887 telah mengancam industri pengalengan jeruk di California. Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888 -1955) Pada tahun 1887 tersebut tidak ada satupun metode pengendalian yang digunakan efektif. Pada tahun 1888 Koebele dikirim ke Australia untuk mengekplorasi musuh alami dari Cattony cushion scale. Koebele mengirim 12.000 individu lalat parasitoid Cryptochaetum icerya dan 129 individu Rodolia cardinalis (vedalia beetle). Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888-1955) Tahun 1889 sampai 1899: periode pengembangan pengendalian hayati.
Mengikuti keberhasilan pada tahun 1889, Riley
diminta untuk mengirim Koebele kembali ke Australia mencari parasitoid untuk hama scale lain di California. Koebele bekerja pada proyek pengendalian hayati sampai tahun 1912 dan akhirnya berhenti karena kesehatannya Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888-1955) Proyek “Suger-cane Leafhopper” di Hawai (1904 - 1920). Asosiasi petani tebu di Hawai membentuk suatu Divisi Entomologi pada tahun 1904 Berliner (1911) melaporkan bahwa Bacillus thuringiensis sebagai agens penyebab penyakit bakteri pada Mediterranean flourmoth Dari tahun 1913-1927 banyak dibentuk Lab PH di Amerika dipelopori oleh Universitas California Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888-1955)
Tahun 1930 sampai 1956: Ekspansi dan
kemundurun pengendalian hayati
Dari tahun 1930-1940 merupakan puncak
aktivitas PH di dunia dengan establishnya 57 jenis musuh alami di berbagai tempat. PD II menyebabkan kemunduran yang sangat tajam aktifitas PH Sejarah PH (Periode pertengahan: 1888-1955) Setelah PD II, PH tidak populer lagi karena produksi insektisida organik sintetik relatif murah, sehingga penelitian bidang entomologi berpindah ke penelitian pestisida. Organisasi PH internasional (IOBC) mempublikasi jurnal “Entomophaga’ pada tahun 1956 yaitu suatu jurnal pengendalian hayati atropoda hama dan spesies gulma. Sejarah PH (Periode Moderen: 1957- sekarang) Pada tahun 1959, Vern Stern el al. menyusun ide tentang Ambang Ekonomi (AE) dan Tingkat Kerusakan Ekonomi (TKE). Setelah publikasi buku Rachel Carson yang berjudul “Silent Spring” (1962) minat dan perhatian orang terhadap ekologi dan lingkungan semakin meningkat Pada tahun 1964, Paul DeBach dan Even I. Schliner (Devisi Pengendalian Hayati Universitas California, Riverside) mempublikasikan sebuah buku “Biological Control of Insect and weeds’. Sejarah PH (Periode Moderen: 1957- sekarang) Pada tahun 1983, Frank Howarth mempublikasikan papernya yang berjudul “Biological Control: Panacea or Pandora’s Box”. Paper Howarth mengungkapkan bahwa pengendalian hayati klasik artropoda secara signifikan dapat menyebabkan kepunahan spesies lain (spesies endemik). Pada tahun 1990an terbit dua jurnal lagi yaitu “Biological Control: Theory and Aplication in Pest Management” (Academic Press) dan “Biocontrol Science and Technology (Carfax Publising). Jurnal “Entomophaga” berubah namanya menjadi “Biocontrol” pada tahun 1997. Sejarah PH di Indonesia Sebelum Perang Dunia II (Zaman kolonial Belanda) Pada waktu itu pengendalian hayati sebagian besar diterapkan pada perkebunan rakyat khususnya kelapa.
Pengendalian hama Sexava nubila (Stall.)
menggunakan parasitoid telur Leefmansia bicolor Waterston (Hym: Trichogrammatidae) yang diintroduksi dari Ambon ke Sangir Talaud pada tahun 1925 – 1940. Sebelum Perang Dunia II (Zaman kolonial Belanda)
Pengendalian Aspidiotus destructor Sign (Hom:
Diaspidae) menggunakan parasitoid Aphytis Chrysomphali Merc (Hym: Aphelinidae) yang diintroduksi dari Jawa ke Bali pada tahun 1935. Pengendalian Oryctes rhinoceros (Linn.) (Col: Scarabaeidae) menggunakan parasitoid Scolia oryctophaga Coq. (Hym: Scoliidae) yang diintroduksi dari Mauritius pada tahun 1934-1936. Upaya ini tdk sukses krn parasitoid eksotik tsb tdk mampu bertahan dan mapan di habitat baru. Setelah Perang Dunia II Usaha-usaha pengendalian hayati mulai ada pada tanaman hortikultura, tanaman perkebunan semusim dan tahunan (kubis, tebu, kapas, kopi)
Pengendalian Plutella xylostella (Lep:
Yponomeutidae) menggunakan parasitoid Diadegma eucerophaga Horsm. (Hym: Ichneumonidae) yang diintroduksi dari New Zealand ke Jawa Barat pada tahun 1950. Setelah Perang Dunia II Pengendalian Chilo spp, Tryporyza nivella (Lep: Pyralidae) menggunakan Trichogramma spp. (Hym: Trichogrammatidae) sejak tahun 1970an
Pengendalian Heteropsylla cubana (Hom:
Psyllidae) menggunakan Psyllaephagus yaseeni Noyes (Hym: Encyrtidae) yang diintroduksi dari Thailand pada tahun 1988. Pengendalian Eceng gondok Eichornia crassipes dg memanfaatkan Kumbang moncong eksotik Neochetina spp. Daya tarik thd bunganya menyebabkan gulma ini didatangkan ke kebun raya tetapi ternyata menginvasi ke rawa-rawa, danau, sungai. Awal th 1970-an Indonesia mendatangkan Neochetina spp dr Florida. Pd th 1986 dilakukan kumbang kubah Curinus coeroleus dr Hawaii unt mengendalikan kutu loncat lamtoro Heteropsylla cubana. Kumbang iini bersifat oligofagus thd bbrp jenis kutu tanaman (kutu tempurung, kutu dompolan dan kutu loncat) ttp daya mangsa yg paling tinggi pd kutu loncat.