Anda di halaman 1dari 16

PENELOLAAN GULMA

PADA TANAMAN KAKAO


Oleh:
Akbar Saitama 115040201111037
Listia Nur Afifi 115040201111038
Muchamad Arif Yahfi 115040201111050
Apri Aditya Danang 115040201111052
Devina Cinantya A. 115040201111053
Dias Anggarsari 115040201111076
Latar Belakang
Kakao merupakan salah satu komoditas andalan
perkebunan yang berperan penting dalam
perekonomian Indonesia. Pada tahun 2010
Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ke-2
di dunia dengan produksi 844.630 ton, dibawah
negara Pantai Gading dengan produksi 1,38 juta
ton. Volume ekspor kakao Indonesia tahun 2009
sebesar 535.240 ton dengan nilai Rp.
1.413.535.000 dan volume impor sebesar 46.356
ton senilai 119,32 ribu US$
Gulma Utama Kakao
Gulma Pada Tanaman Kakao Vegetatif
Kelompok rumput : Alang alang (Imperata
cylindrica), Pahitan (Paspalum conjugatum),
Tulangan (Otochloa nodosa), Lemur (Ischaemum
timorense), Pahitan Lanang (Axonopus
compressus), Jambean (Selaria plicata)
Kelompok Teki: Teki (Cyperus rotundus), Teki
udelan (Cyperus kyllingia)
Kelompok berdaun lebar: Sembung rambat
(Mikania micrantha), Nocan (Althernathera
brasiliana), Wedusan (Ageratum conyzoides)

Gulma Pada Tanaman Kakao Generatif
Kelompok rumput: Alangalang (Imperata
cylindrica), Pahitan (Paspalum conjugatum),
Jambean (Selaria plicata)
Kelompok berdaun lebar: Sembung rambat
(Mikania micrantha)
Kelompok Gulma di atas Pohon: Lumut
(Berbagai spesies), Picisan (Drymoglossum
piloselloides)

Pengendalian Gulma
Usaha sistematik untuk mencapai
tujuan dengan membandingkan
prestasi kerja dengan rencana dan
membuat tindakan yang tepat untuk
memperbaiki perbedaan yang utama
Macam-macam pengendalian gulma
Pengendalian secara Biologis
Pengendalian Secara Kultur Teknis
Pengendalian Secara Mekanis
Pengendalian Secara Kimiawi
Pengendalian Gulma secara Terpadu


Pengendalian secara Biologis

Adalah upaya pengendalian gulma
dengan menggunakan organisme hidup.
Contoh:
pengendalian gulma secara biologis
adalah pengunaan kumbang
penggerek(cyrtobagous salviniae).
Pengendalian Secara Kultur Teknis

Adalah cara meningkatkan daya saing yang
mampu menekan pertumbuhan gulma,yaitu
dengan mengatur cara pembudidayaan
Contoh:
pengolahan tanah,cara penanaman, pengelolaan
pupuk
Pengendalian Secara Mekanis

Adalah metode pengendalian gulma dengan
pemberian tekanan mekanis,baik dengan
menggunakan alat maupun tanpa alat
Contoh tanpa alat: menginjak-injak gulma
dengan kaki
Contoh dengan alat: menggunakan
gasrok,landak atau alat penyiang bermesin
Pengendalian Secara Kimiawi

Adalah pengendalian dengan menggunakan
bahan kimia beracun untuk melindungi tanaman
atau hasil tanaman
Contohnya: menggunakan herbisida

Pengendalian Gulma secara Terpadu

Pengendalian gulma secara terpadu
pada tanaman kakao dilakukan
dengan membabat tanaman
pengganggu sekitar 50 cm dari
pangkal batang atau dengan herbisida
sebanyak 1,5-2,0 liter/ha yang
dicampur dengan 500-600 liter air
Contoh Pemberantasan Gulma
Pemberantasan Alang-alang
Pemberantasan alang-alang harus dilakukan sedini
mungkin, karena alang-alang termasuk gulma keras
(jahat) yang menghasilkan sekresi yang bersifat racun.
Pelaksanaan pemberantasan alang-alang, dibedakan
antara areal alang-alang dan areal eks hutan atau
budidaya pokok.
Di areal eks alang-alang, pemberantasan alang-alang
dilakukan sebelum konservasi tanah dimulai dan di ulang
setelah konservasi tanah selesai.
Sedangkan di areal eks hutan atau eks budidaya pokok,
pemberantasan alang-alang dilakukan setelah konservasi
tanah selesai
Pemberantasan Mikania sp

Pemberantasan Mikania sp harus dilakukan
sedini mungkin, karena Mikania sp termasuk
gulma keras (jahat), yang menghasilkan sekresi
bersifat racun. Pemberantasan Mikania sp
dilaksanakan secara
kimiawi : disemprot dengan herbisida pada saat
pertumbuhan vegetatif Mikania sp
Manual : Mikania sp dibabat jika tingginya
melebihi 30 cm

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai