Anda di halaman 1dari 46

1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pada dasarnya pertanian berkelanjutan merupakan upaya pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi: penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta kualitas lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan sehingga dalam pelaksanaannya akan mengarah kepada upaya memperoleh hasil produksi atau produktifitas yang optimal dan tetap memprioritaskan kelestarian lingkungan. (James, 198 ! Jadi se"ara umum, sistem pertanian berlanjut merupakan sistem pertanian yang layak se"ara ekonomi dan ramah lingkungan. Pada tingkat bentang lahan upaya pengelolaannya diarahkan pada upaya menjaga kondisi biofisik yang bagus yaitu dengan pemanfaatan biodi#ersitas tanaman pertanian untuk mempertahankan keberadaan pollinator, untuk pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit dan mengupayakan kondisi hidrologi (kuantitas dan kualitas air! menjadi baik serta mengurangi emisi karbon. $anyak ma"am penggunaan lahan yang tersebar di seluruh bentang lahan, yang mana komposisi dan sebarannya beragam tergantung pada beberapa faktor antara lain iklim, topografi, jenis tanah, #egetasi dan kebiasaan serta adat istiadat masyarakat yang ada disekelilingnya. %idalam ruang perkuliahan, mahasis&a mempelajari tentang beberapa indikator kegagalan Pertanian berlanjut baik dari segi biofisik (ekologi!, ekonomi dan sosial. %alam konteks tersebut perlu adanya pengenalan pengelolaan bentang lahan yang terpadu di bentang lahan sangat perlu dilakukan. 'al ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasis&a terhadap konsep dasar Pertanian $erlanjut di daerah (ropis dan pelaksanaannya di tingkat lanskap.

Pertanian Berlanjut

Halaman 1

1.2. Rumusan Masalah $erdasarkan analisa yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas maka dalam penulisan makalah ini didapat rumusan masalah sebagai berikt: 1. $agaimana kondisi ekologi, ekonomi, dan sosial &ilayah pengamatan (%esa. (ulungrejo!. ). *pakah di %esa (ulungrejo (+gantang!, sudah menerapkan kaidah,kaidah pertanian berkelanjutan. 1.3 Maksud dan Tujuan %engan melihat latar belakang dan rumusan masalah dari penulisan makalah ini bertujuan untuk menilai dan menganalisa serta mengetahui tingkat keberlanjutan pertanian pada lahan pengamatan di %esa (ulungrejo (+gantang! 1. . Man!aat %engan demikian dalam penulisan makalah ini melihat dari tujuan penulisan diatas, penulisan makalah ini agar dapat menilai, menerapkan, sistem pertanian berkelanjtan dalam skala lebih luas dibandingkan skala agroekosistem ataupun plot.

Pertanian Berlanjut

Halaman 2

2. MET"D"L"#$ 2.1. Tem%at dan &aktu Pelaksanaan Kegiatan praktikum lapang mata kuliah Pertanian $erlanjut diadakan di %esa (ulungrejo Ke"amatan +gantang, Kabupaten -alang yaitu pada hari .abtu, / +o#ember )/1 dengan kegiatan dilakukan pada 0 plot, yaitu: a. Plot hutan produksi b. Plot agroforestry ". Plot lahan pertanian tanaman semusim d. Plot pemukiman 2.2. Met'de Pelaksanaan 2.2.1. Pemahaman (arakter)st)k Lanseka% a. *lat dan $ahan: 1. Kompas ). Kamera . Klinometer 0. *lat tulis b. 1ara kerja: -enentukan lokasi yang representatif untuk dapat melihat lansekap se"ara keseluruhan. -elakukan pengamatan se"ara menyeluruh terhadap berbagai bentuk penggunaan lahan yang ada. 2sikan pada kolom penggunaan lahan, dokumentasi dengan foto. -eng identifikasi jenis #egetasi yang ada, isi hasil identifikasi ke dalam kolom tutupan lahan. -elakukan pengamatan se"ara menyeluruh terhadap berbagai tingkat kemiringan lereng yang ada serta tingkat tutupan kanopi dan seresahnya. : untuk menentukan arah mata angin : dokumentasi kegiatan : menentukan arah kemiringan : men"atat hasil pengamatan

Pertanian Berlanjut

Halaman 3

2.2.2. Pengukuran (ual)tas A)r a. Pengambilan "ontoh air *lat dan $ahan: 1. $otol air mineral bekas ukuran 3// ml sebanyak 3 buah : tempat &adah air. ). .pidol permanen 1ara kerja: Pada saat pengambilan "ontoh air, sungai harus dalam kondisi yang alami (tidak ada orang yang masuk dalam sungai!. 'al ini untuk menghindari kekeruhan air akibat gangguan tersebut. -engambill "ontoh air dengan menggunakan botol ukuran 1 liter (sampai penuh! dan tutup rapat. -emberieri label berisi &aktu (jam, tanggal, bulan, tahun!, tempat pengambilan "ontoh, dan nama pengambil "ontoh. b. Pendugaan Kualitas *ir se"ara 5isik dan Kimia *lat: 1. (abung transparan tinggi 04"m : &adah sampelair saat pengamatan ). Secchi disc . (ermometer 0. Multi water quality checker : pengukur kekeruhan air : mengukur keadaan suhu air : mengukur keadaan kimia air (%6!. : menulis label sampel air . Kantong plastik berukuran 4 kg : tempat memba&a sampel dalam botol

Pendugaan kualitas air se"ara fisik (kekeruhan! dilakukan dalam beberapa langkah: -enuangkan "ontoh air dalam tabung 7 botol air mineral samapai ketinggian / "m (duk air se"ara merata! -emasukkan 8se""hi dis"9 ke dalam tabung yang berisi air se"ara perlahan,lahan dan mengamati se"ara tegak lurus sampai &arna hitam,putih pada 8se""hi dis"9 tidak dapat dibedakan. -emba"a berapa sentimeter kedalaman 8se""hi dis"9 tersebut.
Pertanian Berlanjut Halaman 4

Pengamatan suhu air dilakukan dalam beberapa langkah: -en"atat udara sebelum mengukur suhu dalam air. -emasukkan termometer ke dalam air selama 1,) menit. -emba"a suhu saat termometer masih dalam air, atau se"epatnya setelah dikeluarkan dari dalam air. Pengamatan p' air dilakukan dalam beberapa langkah: -enyiapkan gelas ukur 7 tabung untuk pengujian, isi dengan air yang akan diuji. -en"elupkan kertas lakmus ke dalamnya, biarkan beberapa saat sampai terjadi perubahan &arna. $andingkan &arna kertas lakmus dengan &arna standar. 1ara mengukur %6 (dissol#e o:ygen! di laboratorium dilakukan dalam beberapa langkah:: -emasukan alat multi &ater ;uality "he"ker kedalam air sampel -elihat hasil data analisis di data logger -en"atat hasil data %6 pada form pengamatan 2.2.3. Pengukuran B)'d)*ers)tas 2.2.3.1. As%ek Agr'n'm) a. *lat dan $ahan 1. 5rame 1m : 1m ). -eteran : untuk mengamati biodi#ersitas tanaman gulma : mengukur jarak tanam

Pertanian Berlanjut

Halaman 5

b. 1ara Kerja Pengamatan <ulma 2ndikator yang digunakan dalam mengukur biodi#ersitas dari aspek agronomi adalah populasi dan jenis gulma pada lahan. -etode yang digunakan adalah: -embuat sebuah kerangka persegi berukuran 1m : 1m dari bahan bambu. -eletakan Kerangka persegi se"ara a"ak ke tempat yang diduga memiliki populasi gulma yang dapat me&akili keseluruhan lahan. -en"aatat jumlah dan jenis gulma yang ditemukan dalam kerangka persegi tersebut. =ntuk mengetahui jenis gulma dapat menggunakan buku 5lora. -engolah semua data yang telah diperoleh dengan bantuan modul fieldtrip mata kuliah Pertanian $erlanjut.

". 1ara Kerja Pengamatan .ebaran (anaman -enyiapkan alat dan bahan

-engukur jarak tanam tanaman

-enghitung jumlah tanaman 2.2.3.2. As%ek Hama Pen+ak)t a. *lat dan $ahan 1. .&eep net : untuk menangkap serangga ). Plastik . *lkohol 0. Kapas : tempat menaruh serangga : untuk membius serangga : tempat menaruh serangga dan al"ohol

Pertanian Berlanjut

Halaman 6

b. 1ara Kerja -enentukan titik,titik pengambilan sampel pada plot yang me&akili me&akili agroekosistem dalam hamparan -enangkap serangga ndengan menggunakan s&eep net dengan metode yang benar pada agroekosistem yang telah ditentukan -engumpulkan semua serangga yang tertangkap s&eep net dan masukkan kedalam kantong plastik yang telah diberi se"arik kertas tissue, selain itu dilakukan pengambilan serangga dengan penangkapan se"ara manual (tangan terbuka!. .erta dalam praktikum pertanian berlanjut ini melakukan penghitungan serangga yang telah diidentifikasi diplot se"ara langsung. 2.2. . Pendugaan ,adangan (ar-'n Peran lansekap dalam menyimpan karbon bergantung pada besarnya luasan tutupan lahan hutan alami dan lahan pertanian berbasis pepohonan baik tipe "ampuran atau monokultur. %alam praktikum pertanian berlanjut yang dilakukan di %esa (ulungrejo dilakukan pendungaan "adangan karbon dengan mengetahui jenis penggunaan lahan yang kemudian dilakukan identifikasi besarnya "adangan karbon dengan membandingkan dengan standar yang ada di literatur. %alam hal ini stanar tersebut diambil dari .oemar&oto (198 !, yang ada didalam buku >kologi, ?ingkungan 'idup dan Pembangunan. 2.2... $dent)!)kas) (e-erlanjutan Lahan dar) As%ek /'s)al Ek'n'm) %alam menge#aluasi keberlanjutan dari aspek sosial ekonomi menggunakan indikator,indikator sebagai berikut dengan melakukan &a&an"ara terhadap petani diantaranya : 1. ). . Jenis komoditas yang ditanam petani *kses terhadap sumber daya pertanian, saprodi, dan alsintan -engidentifikasi kearifan lokal, dan pola interaksi masyarakat.

Pertanian Berlanjut

Halaman 7

3. HA/$L DAN PEMBAHA/AN 3.1. Has)l 3.1.1. ('nd)s) Umum &)la+ah

<ambar 1. ?okasi Pengamatan ?apang %esa (ulungrejo (abel 1. Kondisi =mum @ilayah Plot 1 'utan Produksi
Plot 1. '=(*+ PA6%=K.2 +o . 1 ) Penggunaan ?ahan 'utan Produksi (utupan ?ahan Pinus Aumput <ajah Pisang -anfaat K % Posisi ?ereng * (ingkat (utupan Kanopi ( ( .eresah ( Jumlah spesies . ( A Kerapatan ( ( A 1, sto"k )4/

$ . Keterangan: Man!aat0 $ (buah!, % (daun!, * (akar!, K (kayu!, $ (biji!. P's)s) Lereng0 * (atas!, ( (tengah!, $ (ba&ah!. T)ngkat Tutu%an (an'%) dan /eresah0 ( (tinggi!, . (sedang!, A (rendah!. (era%atan0 ( (tinggi!, . (sedang!, A (rendah!.

(abel ). Kondisi =mum @ilayah Plot ) *groforestry


Plot ). *<A656A>.(A2

Pertanian Berlanjut

Halaman 8

+o. 1 ) 0 4 3 B

Penggunaan ?ahan *groforestri

(utupan ?ahan Pisang ?amtoro Aumput Kelapa Jati .engon +angka

-anfaat $,% %,$,K % $,%,K, * K,*,% K,*,% $,$,%,

Posisi ?ereng (

(ingkat (utupan Kanopi ( A .eresah ( A

Jumlah spesies ( .

Kerapatan ( .

1, sto"k 14/

K 8 Kubis % 9 *ir , Keterangan: Man!aat0 $ (buah!, % (daun!, * (akar!, K (kayu!, $ (biji!. P's)s) Lereng0 * (atas!, ( (tengah!, $ (ba&ah!. T)ngkat Tutu%an (an'%) dan /eresah0 ( (tinggi!, . (sedang!, A (rendah!. (era%atan0 ( (tinggi!, . (sedang!, A (rendah!.

(abel . Kondisi =mum @ilayah Plot ?ahan Pertanian (anaman .emusim


Plot . ?*'*+ P>A(*+2*+ (*+*-*+ .>-=.2Penggunaa n ?ahan (anaman (utupan ?ahan Kubis 1abai Posisi ?ereng (ingkat (utupan Kanopi .eresah A Jumlah spesies ( A 1, sto"k 4/

+o. 1

-anfaat % $

Kerapatan A

(, $ A .emusim Keterangan: Man!aat0 $ (buah!, % (daun!, * (akar!, K (kayu!, $ (biji!. P's)s) Lereng0 * (atas!, ( (tengah!, $ (ba&ah!.

T)ngkat Tutu%an (an'%) dan /eresah0 ( (tinggi!, . (sedang!, A (rendah!. (era%atan0 ( (tinggi!, . (sedang!, A (rendah!.

(abel 0. Kondisi =mum @ilayah Plot 0 Pemukiman


Plot 0. P>-=K2-*+ + o. 1 ) 0 Penggunaan ?ahan (anaman .emusim .ungai Pemukiman (utupan ?ahan Padi Aumput $ambu *ir -anfaat $,% % K , Posisi ?ereng $ (ingkat (utupan Kanopi A . A .eresah A A A Jumlah spesies A . A Kerapatan ( . A 1, sto"k 1

Pertanian Berlanjut

Halaman 9

4 Aumah , 2sikan kode hurufnya saja Man!aat0 $ (buah!, % (daun!, * (akar!, K (kayu!, $ (biji!. P's)s) Lereng0 * (atas!, ( (tengah!, $ (ba&ah!. T)ngkat Tutu%an (an'%) dan /eresah0 ( (tinggi!, . (sedang!, A (rendah!. (era%atan0 ( (tinggi!, . (sedang!, A (rendah!.

Pada plot 0 pengamatan P$ aspek tanah bertempat di sekitar pemukiman penduduk dan berada pada lereng paling ba&ah diantara plot lainnya. Cang mana kondisi aktualnya sebagian besar didominasi oleh perumahan &arga dan untuk tutupan #egetasi yang ada disana rendah. 'al ini karena #egetasi yang ada kebanyakan hanya di gunakan untuk naungan di depan halaman rumah dengan berma"am jenisnya. .edangkan untuk kondisi aktual disekitar sungai tempat kami melakukan pengamatan dan pengambilan sampel, pada tepi sungai di tanami rumput gajah dan bambu. 'al ini merupakan salah satu penerapan pengendalian preentif terhadap erosi, karena kita tahu bah&asanya familly rerumputan mempunyai perakaran kuat yang sangat sesuai untuk konser#asi lahan terkait pengendalian erosi. 'al ini terkait pada lereng diatas sungai terdapat sa&ah yang ditanami tanaman semusim, yaitu padi. Pada lahan sa&ah #egetasi yang mendominasi adalah tanaman padi, sedangkan untuk tanaman tahunan yang mempunyai akar jangkar sangat sedikit, hal ini tentunya berpengaruh pada kualitas air yang ada di ba&ahnya, yaitu sungai. Pada plot pengamatan P$ aspek tanah pada lahan tanaman semusim yaitu hortikultura, dengan kelerengan tidak terlalu "uram. =ntuk kerapatan tanaman utama rapat dan tanpa adanya tanaman naungan diatasnya. sedangkan untuk jumlah seresah tergolong rendah karena petani melakukan pera&atan pada lahan tersebut. Pada kondisi aktual yang ada di lahan pengendalian erosi menggunakan sistem teras. Pada plot ) pengamatan P$ aspek tanah pada lahan agroforestri kondisi aktualnya yaitu berupa tanaman padi, rumput gajah, kopi, serta beberapa jenis tanaman tahunan dengan tutupan lahan rapat dan jumlah seresah banyak. Pada plot 1 pengamatan P$ aspek tanah pada lahan hutan dengan dengan posisi lereng paling atas didapat kondisi aktualnya di dominasi oleh tanaman
Pertanian Berlanjut Halaman 10

tahunan seperti pinus, dengan tingkat kerapatan kanopi dan tebal seresah tinggi. =ntuk jumlah keragaman spesies tentunya lahan hutan ini mempunyai jumlah spesies yang lebih beragam dari pada ketiga plot lainnya. =ntuk perbandingan tiap plot yang mempunyai keragaman spesies dan tingkat tutupan lahan paling tinggi yaitu pada plot 1 (lahan hutan!, sedangkan yang paling rendah pada plot 0 ((anaman semusim D pemukiman!. Kemudian untuk perbandingan dari aspek keberlanjutan pertanian pada plot ) dinilai paling optimal jika dibanding dengan plot dan plot 0, hal ini karena pada plot ) menerapkan sistem agroforestri yang mana menggabungkan budidaya tanaman tahunan serta tanaman musiman pada satu ka&asan yang sama sehingga keragaman biodi#ersitasnya tinggi. 3.1.2. $nd)kat'r Pertan)an Berlanjut dar) As%ek B)'!)s)k 3.1.2.1. (ual)tas A)r (abel 4. Klasifikasi Kualitas *ir $erdasarkan +ilai %6 dan p' (.oemar&oto, 198 !
Parameter %6 p' .atuan mg7? , 2 3 3,9 22 0 3,9 Kelas 222 3,9 2E / 4,9

.emakin tinggi tingkat kelas suatu kondisi kualitas air menunjukkan bah&a pengelolaan lahan pada skala lansekap tidak termasuk dalam kategori pertanian berlanjut karena menunjukkan bah&a air sudah ter"emar. $erdasarkan data yang diperoleh pada plot 1, plot ), plot dan plot 0 kelas pengamatan kemudian kita klasifikasikan dengan (abel klasifikasi kualitas air berdasarkan %6 dan p' sehingga didapatkan data sebebagai berikut: (abel 3. 'asil Pengamatan Kualitas *ir
%ata pengamatan kualitas air se"ara fisik dan kimia Plot 1 Parameter .atuan =l 1 Kekeruhan "m 3, =l ) 8 9 =l ?okasi Pengambilan .ampel *ir Plot ) Plot =l 1 F =l ) F / F / =l =l 1 F 4 =l ) F 4 F 4 =l =l 1 ) Kelas (PP Plot 0 =l ) 0 0 =l no. 8) tahun )//1!

Pertanian Berlanjut

Halaman 11

.uhu p' %6

0 )0 B,B B /,/ 3

)0 B,8 B /,/ 3

) B,8 4 /,/ 3

/ 1 B, 90 1, 9

)3 8 1,0 1

)3 B,9 ) 1,0 3

)9 B,8 4 /,/ 3

)9 B,B 9 /,/ 3

)9 B,B 3 /,/ 3

)8 B, 38 /, /3

)8 B,8 /,/ 3

)8 B, 91 /, /3

2,22, 222 2E

mg7?

Pada tabel dapat diketahui dari hasil sampel yang diambil pada setiap plot di tulungrejo. Plot 1 yang pengambilan sampel bertempat sungai daerah hutan, didapatkan hasil pengamatan yakni untuk pendugaan kualitas air se"ara fisik dengan menggunakan Secchi disc dan pengamatan suhu. Pada plot 1 hasil dari pengamatan yakni kekeruhan 3, 9 "m serta suhu ) ,)0/1. pada plot ) bertempat di lahan agroforestry didapatkan data kekeruhan lebih dari / "m dan suhunya rata,rata )4/1. pada plot daerah tanaman semusim didapatkan data kekeruhan yakni lebih dari 4 "m dengan rata rata suhu )9/1. dan yang terakhir plot 0 lahan tanaman semusim dan pemukiman, kekeruhan ), 0 "m dengan suhu rata,rata )8/1. dapat disimpulkan bah&a daerah tanaman semusim dan pemukiman yang terletak di plot 0 kekeruhan dan suhunya lebih tinggi dibandikan dengan plot 1,plot ) dan plot . Pengukuran kekeruhan disini berarti untuk mengetahui banyaknya bahan, bahanterlarut dalam air misalnya lumpur, alga dan kotoran lokal lainnya. *pabila kondisi air semakin keruh maka "ahaya matahari yang masuk ke air semakin berkurang sehingga mengurangi fotosintesis tumbuhan air hal ini akan berdampak pada suplay oksigen yang diberikan tumbuhan air juga berkurang sehingga jumlah oksigen terlarut dalam air juga berkurang. Pengukuran suhu didapatkan suhu yang paling tinggi yakni pada plot dengan suhu )8/1, sedangkan suhu yang paling rendah yakni pada plot 1 dengan suhu ) /1. pengukuran suhu merupakan faktor pentingdalam keberlangsungan proses biologi dan kimia yang terjadi di dalam air. (inggi rendahnya suhu nantinya akan berpengaruh pada kandungan oksigen dalam air, proses fotosintesis tumbuhan air,laju organisme air dan kepekaan organisme terhadap polusi,parasite dan penyakit. =ntuk p' sendiri dari tabel pengamatan kualitas air setiap plot mempunyai rata rata p' yakni p'nya B lebih. *kan tetapi dari pengamatan plot ) mempunyai p' yang paling tinggi yakni pada plot
Pertanian Berlanjut

pada uji laboratorium p'nya 8. p' pada


Halaman 12

setiap plot masuk dalam kategori basa. Kondisi optimum p' air bagi makhluk hidup adalah pada kisaran 3,4 G 8,). Kondisi p' yang terlalu masam atau terlalu basa akan mematikan makhluk hidup. 6ksigen terlarut7Dissolve Oxygen (%6! yang ada pada data pada tabel, plot 1,plot dan plot 0 nilainya adalah /,/3 ml7gr. %an untuk plot ) %6nya lebih dari 1. Jika dilihat dari tabel klasifikasi kualitas air berdasarkan nilai %6 dan p'. (empat fieldtrip desa tulungrejo kualitas air yang diamati masuk dalak kategori kelas 0. Kualitas air yang masuk dalam kriteria kelas 0 merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untyuk mengairi pertanaman dan atau permukaan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaannya tersebut. .emakin tinggi tingkat kelas suatu klondisi kualitas air menunjukkan bah&a pengelolaan lahan pada skla lansekap tidak termasuk dalam kategori pertanian berlanjut karena menunjukkan bah&a air sudah ter"emar. Pada tabel dapat diketahui dari hasil sampel yang diambil pada setiap plot di tulungrejo. Plot 1 yang pengambilan sampel bertempat sungai daerah hutan, didapatkan hasil pengamatan yakni untuk pendugaan kualitas air se"ara fisik dengan menggunakan Secchi disc dan pengamatan suhu. Pada plot 1 hasil dari pengamatan yakni kekeruhan 3, 9 "m serta suhu ) ,)0/1. pada plot ) bertempat di lahan agroforestry didapatkan data kekeruhan lebih dari / "m dan suhunya rata,rata )4/1. pada plot daerah tanaman semusim didapatkan data kekeruhan yakni lebih dari 4 "m dengan rata rata suhu )9/1. dan yang terakhir plot 0 lahan tanaman semusim dan pemukiman, kekeruhan ), 0 "m dengan suhu rata,rata )8/1. dapat disimpulkan bah&a daerah tanaman semusim dan pemukiman yang terletak di plot 0 kekeruhan dan suhunya lebih tinggi dibandikan dengan plot 1,plot ) dan plot . Pengukuran kekeruhan disini berarti untuk mengetahui banyaknya bahan, bahanterlarut dalam air misalnya lumpur, alga dan kotoran lokal lainnya. *pabila kondisi air semakin keruh maka "ahaya matahari yang masuk ke air semakin berkurang sehingga mengurangi fotosintesis tumbuhan air hal ini akan berdampak pada suplay oksigen yang diberikan tumbuhan air juga berkurang sehingga jumlah oksigen terlarut dalam air juga berkurang.

Pertanian Berlanjut

Halaman 13

Pengukuran suhu didapatkan suhu yang paling tinggi yakni pada plot dengan suhu )8/1, sedangkan suhu yang paling rendah yakni pada plot 1 dengan suhu ) /1. pengukuran suhu merupakan faktor pentingdalam keberlangsungan proses biologi dan kimia yang terjadi di dalam air. (inggi rendahnya suhu nantinya akan berpengaruh pada kandungan oksigen dalam air, proses fotosintesis tumbuhan air,laju organisme air dan kepekaan organisme terhadap polusi,parasite dan penyakit. =ntuk p' sendiri dari tabel pengamatan kualitas air setiap plot mempunyai rata rata p' yakni p'nya B lebih. *kan tetapi dari pengamatan plot ) mempunyai p' yang paling tinggi yakni pada plot pada uji laboratorium p'nya 8. p' pada setiap plot masuk dalam kategori basa. Kondisi optimum p' air bagi makhluk hidup adalah pada kisaran 3,4 G 8,). Kondisi p' yang terlalu masam atau terlalu basa akan mematikan makhluk hidup. 6ksigen terlarut7Dissolve Oxygen (%6! yang ada pada data pada tabel, plot 1,plot dan plot 0 nilainya adalah /,/3 ml7gr. %an untuk plot ) %6nya lebih dari 1. Jika dilihat dari tabel klasifikasi kualitas air berdasarkan nilai %6 dan p'. (empat fieldtrip desa tulungrejo kualitas air yang diamati masuk dalak kategori kelas 0. Kualitas air yang masuk dalam kriteria kelas 0 merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untyuk mengairi pertanaman dan atau permukaan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaannya tersebut. .emakin tinggi tingkat kelas suatu klondisi kualitas air menunjukkan bah&a pengelolaan lahan pada skla lansekap tidak termasuk dalam kategori pertanian berlanjut karena menunjukkan bah&a air sudah ter"emar. 3.1.1.1. B)'d)*ers)tas Tanaman dar) As%ek Agr'n'm) $erdasarkan hasil praktikum lapang yang dilakukan di daerah +gantang %esa (ulungrejo, yang dilakukan pada 0 plot, diketahui keadaan &ilayah se"ara umum teratur dengan susunan dari dataran tinggi (hutan produksi!, hingga keletak dibagian dataran ba&ah adalah pemukiman &arga. %alam praktikum didapat hasil yang menunjukan adanya keragaman biodi#ersitas dilahan. %engan demikian diketahui pula adanya beberapa keragaman biodi#ersitas se"ara umum yang keragaman biodi#ersitas yang akan dibahas yaitu mengenai biodi#ersitas tanaman
Pertanian Berlanjut Halaman 14

yang se"ara agronomis dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber kehidupan, serta sumber daya alam yang menjadi kepentingan ekonomi masyarakat. $erikut adalah data keragaman biodi#ersitas pada pengamatan dilapang. (abel B. 'asil Pengamatan Keragaman $iodi#ersitas *gronomi
T)t)k Pengam-)lan /am%el Tutu%an Lahan /emus)m1 tahunan1 2am%uran (ahunan P's 1 Kopi Pisang Pinus *lpokat 1ampuran P's 2 Kopi Pisang <amal %urian (alas 1 ha 1 ha 1 ha 1 ha 1 ha 0,0 m ,33 m B,40 m 88 m 1,4 m ))B),B) )9B,/8 1 )3,)4 11 ,3 3333,3B -erata -erata -erata .edang -erata 1 ha 1 ha 1 ha 1 ha ),4 : m 1 , -erata -erata -erata Jarang B,4 : 8 m : ,4 m ),B : ),0 m 133,3B 94), 9 )) ?uas $n!'rmas) Tutu%an Lahan dan Tanaman dalam Lanska% Jarak (anam Populasi .ebaran

.emusim Pl't 3 Kubis 3// m) 0/ : 4 "m 3// -erata

1ampuran Pl't =bi Karet Pisang B,4 m) 4//m) 9/ : B/ "m 0:4m 0/ 3 .pot tertentu -erata

%alam praktikum lapang yang kita lakukan di %esa (ulungrejo, ke" +gantang. %i mana pada plot 1 ini sistem pola tanam yang di gunakan adalah hutan produksi yang di kembangkan oleh P>A'=(*+2. Pada plot 1 ini di dominasi oleh tanaman Pinus serta tanaman kopi, pisang, dan alpukat yang di tanam oleh masayarakat setempat, di mana sebaran tanaman tersebut merata pada setiap lahan. =ntuk kelompok plot ) yang di amati adalah dengan sistem pola
Pertanian Berlanjut Halaman 15

tanam agroforestri dengan tanaman kopi, gamal, talas, pisang, dan durian. .ebaran untuk beberapa tanaman merata sedangkan untuk durian hanya sedang. .edangkan pada plot dengan mayoritas tanaman hortikultura seperti tanaman kubis sebagai tanaman utama. .elain itu pada plot 0 yang di amati tanaman "ampuran dengan komposisi tanaman ubi karet dan pisang dengan sebaran merata serta terdapat pemukiman di sekitarnya. Pada praktikum aspek agronomi selain mengamati keragaman biodi#eritas tanaman budidaya, pada praktikum lapang ini juga mengamati keragaman gulma pada setiap plot pengamatan. $erikut adalah hasil pengamatan keragaman gulma pada setiap pos pengamatan. a. 'asil Pengamatan <ulma Pada Plot 0 (abel 8. Keragaman <ulma Pada Plot 0 Pemukiman
+ama ?okal $ayam duri Aumput teki $abadotan Krokot ?ebat (F 4/H! , , , , Kelebatan <ulma *gak lebat ()4H,4/H! 01,89H , ),0 H , Jarang (I)4H! , B,0 H , 18,)0H

b. 'asil Pengamatan <ulma Pada Plot (abel 9. Keragaman <ulma Pada Plot
+ama ?okal Krokot Aumput teki $ayam duri $abandotan ?umuran ?ebat (F 4/H! , , , , ,

(anaman .emusim
Jarang (I)4H! , , )/,41H 0,09H 1), 4H

Kelebatan <ulma *gak lebat ()4H,4/H! ,BH 8,)H , , ,

". 'asil Pengamatan <ulma Pada plot ) (abel 1/. Keragaman <ulma Pada Plot 1 *groforestry
+ama ?okal Aumput gajah mini $andotan ?amtro Keladi $oreria ?ebat (F 4/H! , , , , , Kelebatan <ulma *gak lebat ()4H,4/H! 0/H , , , , Jarang (I)4H! , )/H 1)H 1)H 8H

Pertanian Berlanjut

Halaman 16

Paku

8H

d. 'asil pengamatan <ulma Pada Plot 1 (abel 11. Keragaman <ulma Pada Pos 'utan Produksi
Kelebatan <ulma +ama ?okal $andotan Aumput grinting (eki ?amuran Patikan kerbau ?ebat (F 4/H! , , , , , *gak lebat ()4H,4/H! , 0/H , , , Jarang (I)4H! )/H , 1/H )/H 1/H

<ulma merupakan tumbuhan yang merugikan dan tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki. Karena sifat merugikan tersebut, maka di mana pun gulma tumbuh selalu di"abut, disiang, dan bahkan dibakar. <ulma tidak hanya berfungsi sebagai rumput liar, akan tetapi bisa juga berfungsi sebagai tanaman obat. .elain itu, bisa juga sebagai tempat hidup musuh alami sehingga gulma tidak harus disiangi, dibasmi atau dibakar, melainkan perlu dikelola supaya lebih bermanfaat. 1ontoh gulma yang berfungsi sebagai tanaman obat adalah rumput teki, patikan kerbau, krokot, dan lain sebagainya. *pabila dikelola dengan benar dan optimal, gulma akan memberikan manfaat dan meningkatkan produkti#itas lahan. $eberapa gulma yang dapat bermanfaat untuk konser#asi tanah. Pemanfaatan lain dari gulma diantaranya sisa penyiangan gulma dapat menjadi media penyimpan unsur hara termasuk sebagai mulsa atau untuk membuat kompos dengan status ketersediaan hara sedang sampai tinggi disamping pemanfaatan lain sebagai tanaman obat. %ari hasil pengamatan gulma di keempat, populasi gulma "ukup banyak namun agar tidak mengganggu produktifitas tanaman budidaya perlu adanya pengelolaan yang tepat agar gulma tersebut dapat bermanfaat. %ari hasil pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh data bah&a di lahan terdapat berbagai jenis gulma yang tumbuh, diantaranya adalah: Aumput teki ( Cyperus rotundus!, Patikan kerbau (Euphorbia hirta!, Krokot (Portulaca oleracea ?.!, bayam duri (A aranthus spinonsus!, babadotan (Ageratu cony"oides # ! dan lamuran (Polytrias a aura!$ (ingkat kelebatan gulma di lahan tersebut dari agak lebat sampai lebat sehingga dibutuhkan pengolahan yang tepat agar tidak merugikan
Pertanian Berlanjut Halaman 17

tanaman budidaya. %ari pengamatan yang telah dilakukan menunjukan gulma pada lahan memiliki keragaman yang "ukup tinggi. .etalah dilakukan skoring dan diambil rata,rata, maka dapat disimpulkan bah&a populasi gulma pada lansekap di desa (ulungrejo termasuk dalam kategori banyak. +amun dengan memanfaatkan gulma,gulma tersebut sebagai bahan baku pupuk kompos, dapat meningkatkan serapan unsur hara bagi tanaman. .elain dapat menambah unsur hara dalam tanah, pupuk kompos juga dapat memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah. %engan pemanfaatan gulma sebagai pupuk kompos, maka akan dapat mengurangi biaya produksi untuk pembelian pupuk kimia. .elain itu juga, gulma yang dikelola dengan tepat justru akan menunjang perkembangan musuh alami dari hama yang ada pada pertanaman di area tersebut. .ehingga bisa di katakan bah&a pada masing, masing plot termasuk dalam kategori pertanian berkelanjutan dalam aspek agronomi. Karena pada setiap plot memiliki keragaman biodi#ersitas yang tinggi mulai dari hutan produksi sampai tanaman hortikultura. selain itu di setiap plot terdapat tanaman gulma tetapi di nilai tidak merugikan karena tidak mengganggu tanaman pokok. 3.1.1.1 B)'d)*ers)tas Hama Pen+ak)t $erdasarkan hasil pengamatan pada keempat plot didapat hasil yang berbeda tingkat keragaman serangga. $erikut adalah hasil pengamatan pada praktikum lapang. (abel 1). 'asil Pengamatan Keragaman *rtrhopoda
Plot Plot 0 Plot +ama ?okal .emut 'itam ?alat Aumah Jangkrik =lat Penggerek %aun $elalang 'ijau ?aba,laba +yamuk Kupu,kupu ?ebah (om"at ?alat Aumah .emut 'itam +ama 2lmiah Dolichoderus bituberculatus Musca do estica$ %ryllidae Plutella xylostella Oxya chinensis Araneus diade atus Culex pipiens &hopalocera Apis indica Paederus littoralis Musca do estica Dolichoderus Jumlah )8 5ungsi(', -*, .l! .erangga ?ain .erangga ?ain .erangga ?ain )B 1/ 1 ) 1 0 1 1 'ama 'ama -usuh *lami .erangga ?ain .erangga ?ain .erangga ?ain .erangga ?ain .erangga ?ain -usuh *lami

Pertanian Berlanjut

Halaman 18

Plot )

Plot 1

?aba,laba +yamuk (a&on ?aba,laba $elalang hijau Penggerek polong Jangkrik .emut 'itam

bitubercilatus Araneus diade atus Culex pipiens Apis indica Araneus diade atus Oxya chinensis &iptortus linearis %ryllidae Dolichoderus bitubercilatus

B) 1) ) B/ )/ / 1/ 1

-usuh *lami .erangga ?ain .erangga ?ain -usuh *lami 'ama .erangga ?ain .erangga ?ain .erangga ?ain

(abel 1 . Persentase Perhitungan 'ama, -usuh *lami, dan .erangga ?ain


Pos 1 ) 0 Jumlah 2ndi#idu yang berfungsi sebagai 'ama -* .? (otal )/ B/ 4 10 / B) 10 83 9 4 1) 43 / / 1 1 Presentase 'ama 1 ,98H /H 39,30H /H -* 08,94H 8 ,B H 8,9 H /H .? B,/3H 13,)8H )1,0 H 1//H

a. .egitiga 5iktorial Pos 1

.?

'

-*

b. .egitiga 5iktorial Pos )

.?

'

-*

Pertanian Berlanjut

Halaman 19

". .egitiga 5iktorial Pos

.?

'

-*

d. .egitiga 5iktorial Pos 0

.?

' a. Pembahasan

-*

Pada dasarnya kondisi sistem ekologi dalam agroekosistem juga dapat dikaji dengan melihat dinamika komposisi peran dari jumlah indi#idu spesies yang terkoleksi 7 terkumpul dari area tersebut. 1ara ini sangat sesuai untuk menilai kondisi ekologis yang dikaitkan dengan dengan tindakan pre#entif dalam pengelolaan hama. %ari hasil penangkapan serangga yang dilakukan, ada berbagai indi#idu yang ditemukan di masing G masing plot. 2ndi#idu G indi#idu serangga tersebut memiliki komposisi peran yang berbeda, ada yang berperan sebagai hama, musuh alami dan juga serangga lain.

'asil pengamatan serangga yang di lakukan, di dapat berbagai indi#idu yang ditemukan di masingGmasing plot pengamatan. 2ndi#iduGindi#idu serangga tersebut memiliki komposisi peranan yang berbeda dalam ekosistem, ada yang berperan sebagai hama, musuh alami dan juga serangga lain. $erdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan pada plot ), dengan sistem pola tanam agroforestry. (erlihat adanya ketidak seimbangan antara jumlah hama,
Pertanian Berlanjut Halaman 20

musuh alami dan serangga lain didalamnya. %imana, persentase hama didalam agroekosistem tersebut berjumlah /H, dan didalamnya didominasi oleh musuh alami yang berupa laba,laba yang berjumlah 8 ,B H. -enurut James (198 !, didalam suatu agroekosistem yang dikatan stabil dimana terjadi kompetisi tetrtutup dan juga adanya keseimbangan antara organisme budidaya dan juga organisme penganggu. .ehingga untuk menilai bah&a suatu ekosistem bisa di katakan seimbang, apabila dalam suatu ekosistem tersebut terdapat hama, musuh alami, dan serangga yang tidak saling mendiminasi atau dalam ekosistem tersebut terdapat berma"am spesies serangga yang hidup. $erdasarkan perbandingan dengan plot lain yang sudah di amati terlihat pada plot 1 ('utan Produksi! terjadi tingkat kesimbangan yang paling baik dibandingkan dengan plot lainnya, dimana jumlah 'ama sebesar 1 ,98H ()/ ekor!, -usuh *lami sebesar 08,94H (B/ ekor!, dan .erangga lain sebesar B,/3H (4 ekor!, meskipun pada plot ini dominasi oleh musuh alami. $erbeda dengan apa yang terjadi pada plot lainnya terlihat lebih "enderung tidak seimbang, seperti pada plot ) dengan persentase 'ama /H, musuh alami sebesar 8 ,B H (B) ekor!, dan serangga lain sebesar 13,)8H (10 ekor! di mana pada plot ) ini tidak di temukan hama. .edangkan pada plot didominasi oleh hama dengan persentase ini mayoritas di tanami tanaman hama sebesar 39,30H ( 9 ekor!, musuh alami 8,9 H (4 ekor!, dan serangga lain )1.0 H (1) ekor!, di mana pada plot hortikultura terutama tanaman kubis. .elain itu pada plot 0 keseluruhan ditemukan serangga lain sebesar 1//H ( 1 ekor! karena pada plot 0 ini terdapat pemukiman &arga. $erdasarkan uraian diatas terlihat keseimbangan terjadi pada plot 1 yaitu plot hutan produksi, dimana jumlah hama, musuh alami, dan serangga lain "ukup seimbang. +amun tingkat ketelitian pengamat dalam hal ini kami yang melakukan pengamatan masih terbatas sehingga seperti pada plot ) yang tidak ditemukan hama menjadi salah satu hal yang belum dapat dilihat se"ara pasti. %alam pengamatan terkadang faktor ketelitian pengamat (manusia! perlu diperhatikan. 3.1.2. . ,adangan (ar-'n

Pertanian Berlanjut

Halaman 21

$erdasarkan hasil pengamatan besarnya "adangan karbon pada daerah +gantang didapat data sebagai berikut: (abel 10. +ilai 1,.tok pada Pengamatan
N'. Penggunaan Lahan A-'*e #r'und ,4/t'2k

1.

'utan

)4/

).

*groforestry

14/

(anaman .emusim

4/

0.

Pemukiman

Keterangan: *"uan "adangan karbon menurut .oemar&oto (198 ! -enurut .oemar&oto (198 !, "adangan karbon suatu lansekap dapat dinilai dengan mengamati jenis penggunaan lahan, alih guna fungsi lahan, serta jenis tutupan lahan.*lih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian mengakibatkan berkurangnya jasa lingkungan, hal ini terjadi karena rendahnya kerapatan dan keragaman tanaman baik pada skala lahan usahatani maupun pada skala lansekap (%aerah *liran .ungai, %*.! dan global. Jasa lingkungan ditingkat lahan antara lain mempertahankan kandungan bahan organik tanah dan hara, sedangkan jasa lingkungan ditingkat lansekap dan global diantaranya terjadinya keseimbangan fungsi hidrologi, mengurangi emisi gas rumah ka"a (<AK! dan mempertahankan jumlah karbon tersimpan daratan (stok karbon! serta mempertahankan keanekaragaman hayati. $erkurangnya tingkat layanan lingkungan lahan pertanian berkaitan dengan pengelolaannya terutama berkenaan dengan pemilihan jenis dan siatem pengelolaannya. 6leh karena itu ada dua parameter yang diamati

Pertanian Berlanjut

Halaman 22

pada setiap penggunaan lahan yaitu jenis pohon dan biomassa yang diestimasi dengan 8*bo#e <round 1,.to"k9. $erdasarkan data pada tabel 14, dengan a"uan pada buku .oemar&oto (Ekologi' #ingkungan (idup dan Pe bangunan! tahun 198 dengan membandingkan jenis penggunaan lahan pada pengamatan didapat hasil: 1. Penggunaan lahan untuk hutan menyumbang karbon stok terbesar yaitu )4/7ha. ). Penggunaan lahan untuk pemukiman menyumbang "adangan karbon terke"il yaitu 17ha. . %engan pendungaan karbon se"ara penggunaan lahan maka didapat "adangan karbon terbesar sampai terke"il yaitu hutan, agroforestry, tanaman semusim, dan diikuti pemukiman. %engan menganalisa keberlanjutan pertanian pada %esa (ulungrejo, se"ara lansekap total "adangan karbon yang sesua dengan daerah pe&akil setiap plot seluas 1 ha. .ehingga, dengan total 0 plot pengamatan dengan luas 0 ha total "adangan karbon pada lansekap pengamatan sebesar 041. +amun, pada pengamatan se"ara pasti luasanya hanya menurut dungan tanpa melakukan pengukuran lebih lanjut seberapa luas dari setiap penggunaan lahan pada %esa (ulungrejo. 3.1.3. $nd)kat'r Pertan)an Berlanjut dar) /'s)al Ek'n'm) 3.1.3.1 E2'n'm)2all+ 5)a-le $erdasarkan hasil praktikum lapang yang dilakuakan di %esa (ulungrejo, dengan me&a&an"arai petani yang bernama Pak Januari, yang berusia 4/ (ahun didapat hasil sebagai berikut. $erikut adalah analisa usaha tani yang dijalani $apak Januari dengan budidaya tanaman kubis slama 1 kali musim tanam . a. B)a+a Usahatan) 6satu kal) mus)m tanam7 %idalam analisa usaha tani dalam perhitungannya dilakukan perhitungan biaya usahatani. $iaya usahatani merupakan total dari seluruh biaya tetap dan biaya #ariable yang dilaksanakan dalam usahatani. $erikut adalah data biaya tetap dalam usaha tani kubis $apak Januari.

Pertanian Berlanjut

Halaman 23

(abel 14. $iaya (etap ((etap 5i:ed 1ost! =sahatani Kubis $apak Januari.
N'. 1. ). Ura)an .e&a lahan .e&a alat: a. . (raktor 8umlah 6un)t7 1 (/, 'a! 1 Ap. ).///.///,, Ap. 4//.///,, Ap. ).///.///,, Ap. 4//.///,, Harga 6R%7 B)a+a 6R%7

Penyusutan alat: a. b. 1angkul .prayer ) Ap. 4.///,, Ap. 1/.///,, Ap. )4.///,, Ap. ).4 4.///,, 1 Ap. )4.///,, Total Biaya Tetap (Tetap Fixed Cost)

Penyusutan alatJ 'arga $eli G 'arga Jual Kembali .etelah Panen %iketahui: 1. 'arga beli "angkul: Ap. 4/.///,, ). 'arga beli .prayer: Ap. 14/.///,, . 'arga jual "angkul setelah panen: Ap. 04.///,, 0. 'arga jual "angkul setelah panen: Ap. 1)4.///,, -aka, didapat hasil perhitungan untuk penyustan alat dari kedua alat tersebut sebagai berikut: Penyustan 1angkul Penyustan .prayer J 4/.///,04./// J Ap. 4.///,, J 14/.///,1)4./// J Ap. )4.///,, (abel 13. $iaya Eariable (Eariable 1ost!=sahatani Kubis $apak Januari.
N'. 1. ). Ura)an $ibit7benih $enih "abai merah bessar Pupuk: a. . =rea, Ka, K1l b. Kompos 6bat,obatan: a. b. Pestisida (%a"onil! Pestisida lainya 8umlah 6un)t7 1 $ungkus $esar )/ Kg 0// Kg 0 $ungkus 1 $ungkus Ap. ).4//,, Ap. 1//,, Ap. 0/.///,, Ap. 34.///,, Ap. 4/.///,, Ap. 0/.///,, Ap. 13/.///,, Ap. 34.///,, Harga 6R%7 Ap. //./// ,, B)a+a 6R%7 Ap. //.///,,

Pertanian Berlanjut

Halaman 24

0.

(enaga Kerja Kegiatan: a. b. Pengelolaan lahan Pera&atan gulma, ". Panen (penyiangan 1 6rang Ap. )4/.///,, Ap. )4/.///,, Ap. 1///.///,, Ap. ).034.///,, penyemprotan, 6rang Ap. )//.///,, Ap. 3//.///,,

dan pemupukan! 4 6rang Ap. )//.///,, Total Biaya Variable (Tetap Variable Cost)

(abel 1B. (otal $iaya ((otal 1ost! =sahatani Kubis $apak Januari.
N'. 1. ). B)a+a (otal $iaya (etap )*otal +ixed Cost! (otal $iaya Eariable )*otal ,ariable Cost! T'tal B)a+a (Total Cost) T'tal B)a+a Ap. ).4 4.///,, Ap. ).034.///,, Ap. 4.///.///,,

-. Pener)maan Usaha Tan) (abel 18. (otal Penerimaan ((otal Ae#enue! =sahatani Kubis $apak Januari.
N'. 1. ). Ura)an Produksi (unit! 'arga (Persatuan! Pener)maan Usahatan) (Total Revenue) N)la) 10./// Kg Ap. ).4//,, Ap. 4.///.///,,

2. (euntungan Usaha Tan) (abel 19. (otal Keuntungan =sahatani Kubis $apak Januari.
N'. 1. ). Ura)an (otal $iaya )*otal Cost! (otal Penerimaan )*otal &evenue! (euntungan N)la) Ap. 4.///.///,, Ap. 4.///.///,, Ap. /.///.///,,

$erdasarkan data diatas usahatani yang dilakukan Pak Januari dengan total biaya yang dikeluarkan dalam satu kali musim tanam adalah Ap. 4.///.///,,. %alam satu kali musim tanam dengan luasan lahan /// m), produksi "abai yang didapat yaitu 10./// kg (10 ton!. 'asil penerimaan sekali musim tanam usaha tani "abai yaitu Ap. 4.///.///,,. %engan demikian hasil keuntungan usahatani "abai yang dilakuakn Pak Januari yaitu sebesar Ap. /.///.///,,. $erdasarkan data diatas, dalam kegiatan praktikum ini dilakukan penganalisan usaha tani "abai milik Pak Januari, dengan analisa kelayakan usahatani sebagai berikut.
Pertanian Berlanjut Halaman 25

a. R1, Ras)' -enurut .oekarta&i (1994!, &-C &atio )&eturn Cost &atio! merupakan perbandingan antara penerimaan dan biaya, yang se"ara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut: R1, 9 P: ; :16T<,=T5,7 Keterangan: A 1 PL L (51 (E$ J Penerimaan J $iaya J 'arga output J 6utput J )*otal +ixed Cost! (otal $iaya (etap J )*otal ,ariable Cost! (otal $iaya Eariable $erdasarkan rumus diatas maka dalam hasil &a&an"ara Pak Januari pemilik usahatani "abai didapat sebagai berikut. R1, 9 2..>> ; 1 .>>>162..3..>>>=2. 3..>>>7 R1,9 3..>>>.>>>1..>>>.>>> 9 ? $erdasarkan perhitungan diatas, dengan harga produksi usahatani "abai sebesar Ap.).4//,, perunit (kg!, hasil output (produksi! 10./// kg, total biaya tetap Ap. ).4 4.///,,, serta total biaya #ariable sebesar Ap. ).034.///,, didapat hasil A71 Aatio sebesar B. %engan demikian berdasarkan hasil perbandingan literatur, -enurut .oeharto (199/! jika A71 Aasio F 1, maka usaha tani tersebut efisisien, dan menguntungkan. $erdasarkan hasil yang didapat dan menganalisa perbandingan dengan literatur usahatani "abai milik Pak 2an dapat dilanjutkan sebab menguntungkan. -. BEP (Break Even Point) .reak Even Point ($>P! adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. 'al ini bisa terjadi apabila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya #ariabel, dan #olume penjualannya hanya "ukup menutupi biaya tetap dan biaya #ariabel. *pabila penjualan hanya "ukup menutupi biaya #ariabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita
Pertanian Berlanjut Halaman 26

kerugian. .ebaliknya, perusahaan akan memperoleh keuntungan, apabila penjualan melebihi biaya #ariabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan. $>P dapat dihitung dengan dua "ara yaitu: 1. .reak Even Point ($>P! Penjualan dalam =nit BEP Un)t 9 T<,166P4T5,71:7 Keterangan: .EP J .reak Even Point ((itik 2mpas! / J /uantities (Produksi! *+C J +ixed Cost ($iaya (etap! *,C J ,ariable Cost ($iaya Eariabel! P J 'arga Produk $erdasarkan hasil &a&an"arai pada Pak 2an yang berbudidaya "abai didapat hasi $>P unit sebagai berikut. BEP Un)t 9 2..3..>>>1663..>>>.>>>42. 3..>>>711 .>>>7 9 2..3..>>>1632..3..>>>11 .>>>7 9 2..3..>>>12323.@2 9 1.>@>AB3 %ari hasil perhitungan tersebut maka $>P =nit 1./9/,8 atau dengan kata lain untuk memproduksi persatuan unit jual seharga Ap. 1./9/,8 ,, dengan harga perjualan perunit produksi tersebut jika dijual dengan harga tersebut petani kembali modal. 2. Break Even Point 6BEP7 Pener)maan 6Ru%)ah7 BEP Pener)maan 9 T<,1146T5,1TR7 Keterangan: .EP J .reak Even Point ((itik 2mpas! *& J *otal &evenue (Penerimaan! *+C J +ixed Cost ($iaya (etap! *,C J ,ariable Cost ($iaya Eariabel! $erdasarkan hasil &a&an"arai pada Pak 2an yang berbudidaya "abai didapat hasi $>P unit sebagai berikut. BEP Un)t 9 2..3..>>>11462. 3..>>>13>.>>>.>>>7 9 2..3..>>>114>A>?
Pertanian Berlanjut Halaman 27

9 2..3..>>>1>A@3 9 2.?2..B>3A . %engan hasil $>P Penerimaan ).B)4.8/3,04 artinya dengan penerimaan petani sebesar Ap).B)4.8/3,04,, petani telah mengembalikan modal produksi yang dipakai petani tersebut. 3. BEP (Break Even Point) Harga (Rupiah) $>P 'arga J (17L Keterangan: .EP J .reak Even Point ((itik 2mpas! *C J *otal Cost ((otal $iaya! / 0 /uantities )Produksi! $erdasarkan hasil &a&an"arai pada Pak Januari yang berbudidaya "abai didapat hasi $>P unit sebagai berikut. BEP Un)t 9 ..>>>.>>>11 .>>> 9 3.?A1 %engan hasil $>P 'arga 4B,10artinya dengan harga jual "abai yang dijual perunit oleh petani dengan harga Ap. 4B,10,, petani telah mengembalikan modal produksi yang dipakai petani tersebut dalam usaha taninya. $apak Januari yang sudah memulai usaha pertaniannya sejak beberapa tahun lalu ini merasa usahataninya sangat menguntungkan untuk keberlangsungan ekonomi keluarganya. $eliau menyatakan usahatani kubisnya ini. @alaupun keuntungan bersih yang didapat tidak banyak yakni sekitar Ap. /.///.///,, untuk kubis dalam satu kali panen, atau sekitar bulan untuk kentang dalam satu kali panen dan atau padi yang memberikannya keuntungan bersih sekitar Ap. 1).///.///,,. %alam satu kali panen ini dirasa beliau sudah "ukup untuk membiayai kebutuhan sehari,harinya. 'asil panen kubisnya selalu dijual pada tengkulak yang menjualnya kepedagang diluar Pulau ja&a seperti, Kalimantan dan .umatra, sehingga harga yang didapatkan tidak terlalu rendah seperti harga sayuran pada pasar domestik. %engan penghasilan demikian dalam setiap usahati yang dilakukan beliau biasanya mendapatkan bibit dari toko,toko pertanian yang berada disekitar
Pertanian Berlanjut Halaman 28

desanya. -engenai pemupukan petani memilih jenis pupuk =rea, Ka dan K1l untuk memupuk tanaman budidayanya. sedangkan untuk tenaga kerja beliau dibantu oleh 8 orang tenaga kerja. =ntuk pengolahan tanah sebelum tanam petani memilih menggunakan traktor se&aan dengan harga se&a Ap. 4//.///,, per satu kali musim tanam atau per ha. %engan rin"ian biaya yang dikeluarkan di atas menurut beliau, usahatani yang ditekuninya ini "ukup memberikan keuntungan, serta dengan demikian beliau juga membuka lapangan kerja bagi buruh tani yang siap membantunya dalam mengelola usahatani miliknya. +amun selain berusahatani dilahan yang dise&anya milik P>A'=(*+2 seharga Ap. ).///.///,, per satu tahun ini beliau mempunyai pekerjaan sampingan sebagai penjual tauge dipasar ini sudah berhasil membiayai pendidikan ) orang putrinya hingga jenjang sarjana. %engan demikian beliau menyatakan &alaupun usahataninya ini tidak memberikan keuntungan yang besar namun selalu dianggap "ukup, &alaupun terkadang hama dan penyakit yang tidak henti menyerang sehingga mengan"am gagal panen pada usahataninya. Jika dibandingkan dengan plot lain tingkat keberlanjutan ekonomi terlihat pada plot tanaman semusim yang paling tinggi. (idak seperti halnya plot 0 (pemukiman! yang tingkat produksi tanman budidaya hanya sebatas pada perkebunan tingkat pekarangan. .edangkan pada plot 1 (hutan produksi! besarnya keuntugan ekonomi belum terasa saat ini sebab tanaman budidaya dalam hutan produksi tersebut belum dapat hasil yang "ukup baik. .edangkan pada plot ) (agroforestry! masih banyak ditemui berbagai jenis tanman yang seharusnya memiliki manfaat ekonomi yang tinggi. +amun, hasil pada plot ) belum begitu tampak bagi masyarkat dan petani yang memiliki lahan. 3.1.3.2 E2'l'g)2al /'und Kualitas agroekosistem dipelihara atau ditingkatkan, dengan menjaga keseimbangan ekologi serta konser#asi keanekaragaman hayati. .istem pertanian yang ber&a&asan ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap tekanan dan gangguan (stress dan sho"k!. Kualitas M kemampuan agroekosistem yang terjadi di lingkungan lands"ape (manusia, tanaman, he&an dan organisme tanah! dipertahankan dan ditingkatkan.
Pertanian Berlanjut Halaman 29

$erdasarkan hasil &a&an"ara kami di lapangan, kemampuan dan kualitas agroekosistem masih terjaga dengan baik. %ibuktikan dengan masih tetap produktifnya lahan tersebut dengan ditandai dengan hasil panen yang masih "ukup tinggi. 2ni membuktikan bah&a kemampuan dan kualitas agroekosistem masih terjaga dengan baik. %an untuk saat ini adalah perlunya menjaga keadaaan tersebut agar tetap mempunyai kualitas dan kemampuan yang tinggi di masa yang akan datang. .istem pertanian berorientasi pada ramah lingkungan M keragaman hayati (biodi#ersitas!. Pada petani yang kami &a&an"arai, menyatakan bah&a dalam pembudidayaan tanamannya menggunakan pupuk kimia, serta penggunaan pestisida dalam penanggulangan hama dan penyakit. %ari hal tersebut dapat diketahui bah&a sistem pertanian yang dilakukan belum berorientasi pada ramah lingkungan, karena dari sebagian besar inputnya masih terdiri dari bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Kemudian dilihat dari pola tanamnya, bapak tersebut menggunakan monokultur sehingga biodi#ersitas rendah. Pelestarian sumberdaya alam yang dilakukan oleh masyarakat petani disana sudah baik dari segi pengelolaannya, dengan adanya kelembagaan pada masyarakat setempat, sehingga rendahnya teknologi yang diterima oleh masyarakat tersebut dapat diterima dengan baik. 3.1.3.3. /'2)all+ 8ust .istem pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam akses dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi, dan pasar, bagi yang terlibat tanpa membedakan status sosial,ekonomi, gender, agama atau kelompok etnis. -enghormati eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua jenis mahluk yang ada. %alam pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari konteks budaya lokal dan menghargai tatanan nilai, spirit dan pengetahuan lo"al. Pertanian berkelanjutan yang dimaksud dengan menganut aNas keadilan adalah kebutuhan dasar sebagai pengelola pertanian. Penggunaan fungsi lahan pertanian Kondisi penggunaan fungsi lahan disana sudah sesuai karena para petani menanam tanaman semusim pada kondisi lahan yang datar atau sesuai. Keanekaragaman hayati sudah kurang baik karena dalam satu lahan terdapat hanya satu tanaman semusim saja. (idak terjadinya penjualan atau tukar
Pertanian Berlanjut Halaman 30

benih kesesama masyarakat petani karena petani langsung menjual ke tengkulak atau menggunakan system borongan. Petani memiliki karakter yang humanistik (manusia&i!, artinya semua bentuk kehidupan baik tanaman, he&an dan manusia dihargai se"ara proporsional. -ereka hanya memperhatikan sistem pertanian yang berbasis pada keuntungan ekonomi dan kurang memperhatikan tentang kesehatan lingkungan sehingga seakan,akan membuat rasa keadilan terhadap aspek lingkungan sangatlah kurang. %alam ekosistem seluruh makhluk hidup memiliki peran dan fungsi masing,masing, yang semuanya akan menjadi penting dalam suatu rantai kehidupan oleh karena itu keberadaannya perlu dilestarikan dan dijaga sehingga semua makhluk hidup memiliki hak untuk dihormati untuk menjalankan peran dan fungsinya. 3.1.3. . ,ulturall+ A22e%ta-le Kebudayaan adalah suatu adat yang tidak tertulis namun keberadaannya sangat kental dengan masyarakat pedesaan. $egitu juga dengan bapak januari yang hidup dalam lingkungan masyarakat yang masih memper"ayai tradisi,tradisi yang diturunkan oleh para nenek moyang mereka. -isalnya saja salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh para petani di %usun Jebon (ulungrejo ini yaitu dengan melakukan sedekah kepada para tetangga sekitar pada saat musim panen tiba. -ereka per"aya bah&a itu adalah bentuk ungkapan rasa syukur mereka terhadap (uhan dan nenek moyang mereka terhadap berkah yang dating melimpah kepada para petani ini, mereka juga beranggapan bah&a "ara itu adalah bentuk harapan mereka agar musim tanam berikutnya tanaman mereka dapat dijauhkan dari segala gangguan yang mungkin terjadi pada usahatani mereka. -asyarakat %usun Jebon ini memiliki rasa gotongroyong yang sangat tinggi. 'al ini terlihat dari setiap petani yang membutuhkan bantuan untuk mengolah lahan dan usahataninya mereka tidak segan untuk saling membantu &alaupun upah yang mereka dapat tidak menentu. .emua itu dilakukan mereka semata hanya untuk membantu tetangganya yang dirasa membutuhkan bantuan tenaga dari mereka. +amun bapak Januari menyatakan upah rata,rata umumnya bagi para pekerja atau buruh tani ini sekitar Ap. )/.///,,7hari atau borongan dengan kisaran Ap. )//.///,, sampai Ap. )4/.///,, tergantung pada jenis kegiatan
Pertanian Berlanjut Halaman 31

seperti pada tabel )1. Pada %esa (ulungrejo terdapat <*P6K(*+ untuk mengatur dan mengkoordinasikan semua hal mengenai usahatani yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakan di dusun tersebut. <*P6K(*+ ini berfungsi untuk meminjamkan modal para petani yang membutuhkan pinjaman dengan bunga tertentu yang ditentukan yang tentu saja tidak memberatkan peminjamnya. +amun $apak Januari menyatakan bah&a beliau tidak pernah terlibat dalam <*P6K(*+ tersebut sekalipun untuk meminjam modal. 'al ini dilakukan karena usahatani yang dilakukannya dirasa sudah "ukup untuk memenuhi kebutuhan sehari,hari keluarganya dan untuk memenuhi semua kebutuhan usahatani yang dilakukannya. 3.2. Pem-ahasan Umum 3.2.1. (e-erlanjutan /)stem Pertan)an d) L'kas) Pengamatan (abel )/. Penilaian (ingkat Kergaman @ilayah Pengamatan .e"ara =mum 2ndikator Keberhasilan Produksi *ir Karbon 'ama <ulma Plot 1 .edang .edang .angat $aik $aik .angat $aik Plot ) $aik .edang $aik Kurang $aik Plot .angat $aik .edang .edang .angat $aik .edang Plot 0 Kurang .edang Kurang .edang .edang

$erdasarkan hasil penagamatan se"ara umum kondisi &iayah telah dapat dikatakan memiliki kaidah keberlanjutan. Keberlanjutan dapat di nilai dari beberapa kaidah,kaidah keberlanjutan yaitu: 1. Kaidah ekologi %engan menilai pada skala setiap plot di plot pertama memiliki tingkat keberlanjutan se"ara ekologi (lingkungan! yang paling tinggi. +amun, pada kondisi menganalisa keberlanjutan dalam pertanian yang dinilai dalam suatu pertanian berkelanjutan tidak dinilai dalam skala yang ke"il seperti pada skala plot, agroekosistem, tetapi pada sakla lansekap. Pada skla lansekap terlihat terjadi kestabilan lingkungan yang "ukup tinggi. %imana terlihat dari posisi dan tata letak posisi lahan terlihat teratur dimana pada posisi bagian atas (pun"ak!, diletakan hutan produksi, kemudian se"ara teratur berurutan ditempati agroforestry, setelah
Pertanian Berlanjut Halaman 32

itu ditempatkan pada posisi berikutnya adanya lahan pertanian tanaman semusim, serta pada letak dibagian ba&ah ditempatkan daerah pemukiman &arga. (abel )1. Penilaian Keberlanjutan ?ingkungan

$erdasarkan tabel tersebut dapat dihitung nilai keberlanjutan ka&asan pengamatan +gantang sebagai berikut: HKeberlanjutan J 1/ : 1// 1 J B3,9) H %engan demikian hasil penilain lebih ari 4/H ka&asan tersebut sudah dikatakan ka&asan berkelanjutan. ). Kaidah >konomi $erdasarkan data sekunder &a&an"ara terhadap petani tingkat keberlanjutan petani "ukup tinggi dimana menurut $apak Januari penghasilan beberapa &arga terlihat kelayakan hidup mulai meningkat terbukti dengan

Pertanian Berlanjut

Halaman 33

penghasilan petani yang ada bisa memberi pendidikan pada anak,anak petani hingga jenjang perguruan tinggi. %ilihat dari setiap plot pengamatan plot ketiga memiliki tingkat keberlanjutan ekonomi yang paling tinggi. %imana plot tersebut mengutamakan tanaman pertanian semusim yang lebih difokuskan pada lahan budidaya &arga. . Kaidah .osial dan budaya. .e"ara kehidupan sosial pada &arga masih didapatkan beberapa kearifan lokal sperti adanya sykuran atau selametan dalam istilah &arga tersebut dalam menyambut musim panen dan musim tanam. $iasanya aka nada bagi,bagi makanan kepada tetangga dan &arga terdekat mereka. .elain itu se"ara sosial antara masyarakat terjadi interaksi yang "ukup baik terlihat pula menurut $apak Januari sering kali diadakan gotong royong di %esa tersebut.

Pertanian Berlanjut

Halaman 34

. PENUTUP .1 (es)m%ulan $erdasarkan hasil praktikum lapng di %esa (ulungrejo, Ke"amatan +gantang, Kabupaten -alang dapat disimpulkan bah&a dari keempat plot yang diamati jika kita melihat dalam skala lansekap dengan memperhatikan kaidah keberlanjutan se"ara ekologi, ekonomi, serta sosial budaya masyarakat. Pada %esa tersebut sudah dapat dikategorikan berkelanjtan hal ini terlihat dari adanya penilaian keberlanjtan se"ara ekologi yang B3,9) H ((abel )3! Kriteria keberlanjutannya sudah terpenuhi. .elain itu berdasarkan hasil &a&an"ara petani menunjukan adanya kesejatheraan petani, "ukup tinggi serta masih adanya kearifan lokal yang masih dijalankan masyarakat yang men"irikan aspek sosial budaya dalam masyarakat (ulungrejo masih terjaga dengan baik. .2 /aran .e"ara luas keberlanjutan suatu usaha pertanian sangat penting demi keberlangsungan kehidupan generasi yang akan dating. +ilai,nilai keberlanjutan tidak hanya harus terpenuhi persatuan kadiahnya, tetapi juga menjadi satu, kesatuan antara setiap kaidah,kaidah tersebut.

Pertanian Berlanjut

Halaman 35

DA<TAR PU/TA(A <eertN, 1lifford, 193 . Agriculture 1nvolution 2 the Proses o3 Ecological Change in 1ndonesia. $arkeley, ?os *ngeles, and ?ondon: =ni#ersity of 1alifornia Press. ."ott, James, 198 . Moral Ekono i Petani 2 Pergolakan dan Subsistensi di Asia *enggara. Jakarta: ?P >.. .oekanto, .oerjono, 199/. Pengantar Sosiologi. Jakarta: <ramedia Pustaka (ama. .oemar&oto, 198 . Ekologi' #ingkungan (idup dan Pe bangunan. Jakarta: P( Jambatan.

Pertanian Berlanjut

Halaman 36

LAMP$RAN

<ambar ). Kegitan Praktikum *spek $P

Pertanian Berlanjut

Halaman 37

Pertanian Berlanjut

Halaman 38

<ambar . Kegitan Praktikum *spek 'P(

Pertanian Berlanjut

Halaman 39

<ambar 0. Kegitan Praktikum *spek .osek

Pertanian Berlanjut

Halaman 40

<ambar 4. Kegitan Praktikum *spek (anah

Pertanian Berlanjut

Halaman 41

<ambar 3. (ransek Pengunaan ?ahan Plot 1

<ambar B. (ransek Pengunaan ?ahan Plot )

Pertanian Berlanjut

Halaman 42

<ambar 8. (ransek Penggunaan ?ahan Plot

<ambar 9. (ransek penggunaan ?ahan Plot 0


Pertanian Berlanjut Halaman 43

<ambar 1/. .ketsa (ransek Penggunaan ?ahan (ulungrejo

<ambar 11. Kondisi Plot 1 ('utan Produksi!

Pertanian Berlanjut

Halaman 44

<ambar 1). Kondisi Plot ) (*groforestry!

<ambar 1 . Kondisi Plot ((anaman .emusim!

Pertanian Berlanjut

Halaman 45

<ambar 10. Kondisi Plot 0 (Pemukiman!

Pertanian Berlanjut

Halaman 46

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan Dan Metode
    Bahan Dan Metode
    Dokumen6 halaman
    Bahan Dan Metode
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • Gulma
    Gulma
    Dokumen16 halaman
    Gulma
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • Simulasi Komputer Fix
    Simulasi Komputer Fix
    Dokumen10 halaman
    Simulasi Komputer Fix
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • Makalah Manajemen Pemasaran
    Makalah Manajemen Pemasaran
    Dokumen13 halaman
    Makalah Manajemen Pemasaran
    Akbar Hidayatullah Zaini
    100% (1)
  • Bahan Dan Metode
    Bahan Dan Metode
    Dokumen6 halaman
    Bahan Dan Metode
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • Penutun Praktikum Pipg
    Penutun Praktikum Pipg
    Dokumen51 halaman
    Penutun Praktikum Pipg
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • Apt 1 Ah
    Apt 1 Ah
    Dokumen9 halaman
    Apt 1 Ah
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Kul 5
    Jadwal Kul 5
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Kul 5
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • Dosen Skripsi FPUB 2011
    Dosen Skripsi FPUB 2011
    Dokumen9 halaman
    Dosen Skripsi FPUB 2011
    Arif Rahmanda
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tutorial PB
    Laporan Tutorial PB
    Dokumen3 halaman
    Laporan Tutorial PB
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • BAB III Pengertian Uud
    BAB III Pengertian Uud
    Dokumen9 halaman
    BAB III Pengertian Uud
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat
  • Tugas PAI
    Tugas PAI
    Dokumen2 halaman
    Tugas PAI
    AkbarmenDerita Ruwet Mbulet Apeessusahpuol
    Belum ada peringkat