Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENGENDALIAN GULMA

PENGENDALIAN GULMA SECARA KHEMIS DAN MEKANIS


(MOWER)


Disusun oleh
Kelompok 1
Anggota : 1. Jon Astra S. Simarmata
2. Riris Damayanti Purba
3. Amania Firdausi
4. Avan Nur Diyansyah
5. Khairul Rizal




TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini pengendalian gulma sangat diperlukan
dalam budidaya pertanian, khususnya perkebunan. Pengendalian gulma
merupakan suatu usaha untuk membatasi atau menekan infestasi gulma
sampai tingkat tertentu sehingga perusahaan tanaman budidaya menjadi
produktif dan efisien.
Salah satunya salah satunya secara kimiawi dengan penggunaan
herbisida. Pengendalian gulma secara kimiawi menguntungkan karena
cepat dan efektif, terutama untuk areal yang luas. Keberhasilan aplikasi
herbisida ditentukan oleh beberapa hal antara lain gulma sasaran, jenis
herbisida, dosis, dan cara aplikasinya. Selain itu faktor lain yang sangat
menentukan keberhasilan suatu aplikasi herbisida adalah cuaca, alat yang
digunakan dan orang yang mengaplikasikan herbisida tersebut.
Pengendalian gulma secara mekanis adalah tindakan pengendalian
gulma dengan menggunakan alat-alat sederhana hingga alat-alat mekanis
berat untuk merusak atau menekan pertumbuhan gulma secara fisik.
Berdasarkan alat yang digunakan, pengendalian secara mekanis dibedakan
menjadi :
1. Manual (tenaga manusia) : tanpa alat / alat-alat sederhana seperti
parang, arit, kored, dll.
2. Semi mekanis : tenaga manusia memakai mesin ringan seperti
mower (pemotong rumput).
3. Mekanis penuh memakai alat-alat mesin berat seperti traktor besar,
dll. Berikut adalah beberapa contoh tindakan pengendalian mekanis
yang biasa dilakukan.

B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan mempraktekkan
pengendalian gulma secara khemis dan mekanis pada lahan perkebunan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif apabila
tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif
apabila mempunyai daya guna manusia (Mangoensoekarjo 1983).
Pengertian gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak sesuai dengan
tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai negative
(Johnny, Martin. 2006).
Menurut Sukman (2002), terdapat beberapa metode/cara
pengendalian gulma yang dapat dipraktikkan di lapangan, metode-
metode tersebut diantaranya adalah:
1. Pengendalian dengan upaya preventif (pembuatan peraturan/
perundangan, karantina, sanitasi dan peniadaan sumber invasi).
2. Pengendalian secara mekanis/fisik (pengerjaan tanah, penyiangan,
pencabutan, pembabatan, penggenangan dan pembakaran).
3. Pengendalian secara kultur-teknis (penggunaan jenis unggul
terhadap gulma, pemilihan saat tanam, cara tanam-perapatan jarak
tanam/heavy seeding, tanaman sela, rotasi tanaman dan
penggunaan mulsa).
4. Pengendalian secara hayati (pengadaan musuh alami, manipulasi
musuh alami dan pengelolaan musuh alami yang ada di suatu
daerah).
5. Pengendalian secara kimiawi (herbisida dengan berbagai formulasi,
surfaktan, alat aplikasi dsb).
6. Pengendalian dengan upaya memanfaatkannya untuk berbagai
keperluan seperti sayur, bumbu, bahan obat, penyegar,
bahan/karton, biogas, pupuk, bahan kerajinan dan makanan ternak.
BAB III
METODOLOGI

1.1 Waktu dan Tempat
Kebun perkebunan Cikabayan pada 13 Mei 2014
1.2 Alat dan Bahan
1.2.1 Pengendalian Secara Khemis
Alat : 1. Knapsack sprayer 1 buah
2. Ember 1 buah
3. Sarung tangan 1 pasang
Bahan : Herbisida Roundup 100 mL konsentrasi 0,6%
1.2.2 Pengendalian Secara Mekanis
Alat : 1. Mower 1 buah
1.3 Metode
1.3.1 Pengendalian Secara Khemis
1. Menyiapkan alat untuk persiapan pengendalian gulma
secara khemis di Kebun Percobaan Cikabayan
2. Mengambil herbisida Roundup sebanyak 100mL
konsentrasi 0,6%
3. Membuat larutan dari herbisida dan pelarut, dan
memasukkannya ke dalam knapsack sprayer 15L
4. Melakukan penyemprotan pada lahan yang telah
ditentukan
5. Menghitung luas dari lahan yang telah disemprot
1.3.2 Pengendalian Secara Mekanis
1. Menyiapkan alat untuk persiapan pengendalian gulma
secara mekanis di Kebun Percobaan Cikabayan
2. Melakukan pengendalian gulma secara mekanis pada
areal yang telah ditentukan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Luas
Dari hasil penyemprotan yang telah dilakukan, diperoleh hasil
sebagai berikut:






Luas = 406 m
2
4.1.2 Konsentrasi
Konsentrasi



Konsentrasi



Konsentrasi = 0,6%
4.2 Pembahasan
Pengendalian gulma di lahan dilakukan dengan metode khemis
dengan menggunakan alat knapsack sprayer dan herbisida Roundup
dilakukan oleh 5 orang anggota kelompok selama 11 menit diperoleh
konsentrasi 0,6% dan hasil luas 406 m
2
. Roundup termasuk pestisida
sistemik, jadi sistem kerjanya menginfeksi ke seluruh bagian gulma meski
11,6 m
35 m
yang terkena semprot hanya daunnya saja. Herbisida sistemik dapat dilihat
hasilnya 1-2 minggu.
Mower adalah alat untuk melakukan pengendalian secara mekanis.
Berbahan bakar bensin. Sedangkan pengendalian gulma dengan metode
mekanis dengan gulma dominan adalah gulma daun lebar Pennisetum
polystachyon


















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pengendalian
secara mekanis lebih efektif dan efisien bila diterapkan pada lahan yang tidak
terlalu luas dan mayoritas gulma berdaun lebar, namun kelemahannya adalah
membutuhkan tenaga kerja yang lebih.
Sedangkan pengendalian secara khemis, roundup termasuk
pestisida sistemik. Hasilnya dapat dilihat 1-2 minggu. Kelebihannya cepat,
mudah dan efisien untuk perkebunan skala besar. Kelemahannya adalah biaya
yang tinggi untuk pengadaan pestisida dan tidak ramah lingkungan, serta
harus disesuaikan dengan cuaca (angin dan hujan)
5.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa dalam melakukan kegiatan
praktikum agar serius dan sungguh-sungguh sehingga dapat menghasilkan
waktu dan hasil yang efektif dan efisien.









DAFTAR PUSTAKA

Moenandir. 1988. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Tjitrosedirdjo, S., I.H. Utomo dan J. Wiroatmodjo. 1984. Pengelolaan Gulma di
Perkebunan. Badan Penerbit Kerjasama Biotrop Bogor dan Gramedia, Bogor, 210
p.

Anda mungkin juga menyukai