Konsentrasi
Konsentrasi = 0,6%
4.2 Pembahasan
Pengendalian gulma di lahan dilakukan dengan metode khemis
dengan menggunakan alat knapsack sprayer dan herbisida Roundup
dilakukan oleh 5 orang anggota kelompok selama 11 menit diperoleh
konsentrasi 0,6% dan hasil luas 406 m
2
. Roundup termasuk pestisida
sistemik, jadi sistem kerjanya menginfeksi ke seluruh bagian gulma meski
11,6 m
35 m
yang terkena semprot hanya daunnya saja. Herbisida sistemik dapat dilihat
hasilnya 1-2 minggu.
Mower adalah alat untuk melakukan pengendalian secara mekanis.
Berbahan bakar bensin. Sedangkan pengendalian gulma dengan metode
mekanis dengan gulma dominan adalah gulma daun lebar Pennisetum
polystachyon
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pengendalian
secara mekanis lebih efektif dan efisien bila diterapkan pada lahan yang tidak
terlalu luas dan mayoritas gulma berdaun lebar, namun kelemahannya adalah
membutuhkan tenaga kerja yang lebih.
Sedangkan pengendalian secara khemis, roundup termasuk
pestisida sistemik. Hasilnya dapat dilihat 1-2 minggu. Kelebihannya cepat,
mudah dan efisien untuk perkebunan skala besar. Kelemahannya adalah biaya
yang tinggi untuk pengadaan pestisida dan tidak ramah lingkungan, serta
harus disesuaikan dengan cuaca (angin dan hujan)
5.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa dalam melakukan kegiatan
praktikum agar serius dan sungguh-sungguh sehingga dapat menghasilkan
waktu dan hasil yang efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Moenandir. 1988. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Tjitrosedirdjo, S., I.H. Utomo dan J. Wiroatmodjo. 1984. Pengelolaan Gulma di
Perkebunan. Badan Penerbit Kerjasama Biotrop Bogor dan Gramedia, Bogor, 210
p.