Anda di halaman 1dari 4

Reproduksi Gulma

Syahrul Utama1, Suryadi yakub Nasution1, Ryan Budi setiawan1


1
kelompok 7 Ilmu Gulma Agro C, Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Jl. Limau Manis, Kec.Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, 25175.
Syahrulutama321@gmail.com

ABSTRAK

Gulma merupakan tanaman yang tidak dikehendaki untuk hidup pada areal tanaman budidaya. Dikarenakan gulma
dapat memberi kompetisi terhadap tanaman pokok itu sendiri. Tujuan dilaksanakan praktikum reproduksi gulma
adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari sistem perkembangbiakan gulma Amarathus spinosus,
Cantela asiatica, Cyperus rotundus, dan gulma air Silvinia minima. Praktikum ini dilakukan dengan melakukan
penanaman gulma Amarathus spinosus, Cantela asiatica, Cyperus rotundus, dan gulma air Silvinia minima.
Penanaman gulma dilakukan pada polibag dengan media tanam tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1
:1. Sementara pada gulma air dilakukan dengan menggunakan ember. Pengamatan pertumbuhan dilakukan setiap
hari dengan mendokumentasikan masing-masing gulma. Sementara pada pengamatan terakhir yaitu pada umur
gulma 8 MST dilakukan pengamatan kuantitatif. Pada gulma Amarathus spinosus dilakukan pengamatan terhadap
tinggi gulma, jumlah cabang, jumlah daun, jumlah rangkaian bunga, dan umur muncul bunga pertama. Sementara
pada gulma Cantela asiatica, Cyperus rotundus, dan gulma air Silvinia minima dilakukan pengamatan terhadap
jumlah anakan/umbi pada gulma. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa pada gulma
Amarathus spinosus memiliki tinggi 44 cm dengan daun berjumlah 282 helai, dan jumlah cabang sebanyak 18,
dan jumlah rangkaian bunga sebanyak 350 yang pertama kali muncul pada minggu ke 4. Sementara pada gulma
Cantela asiatica diperoleh jumlah anakan sebanyak 48 anakan pada umur 8 MST. Pada gulma Cyperus rotundus
diperoleh jumlah umbi sebanyak 202 umbi, dan gulma air Silvinia minima didapatkan jumlah anakan sebanyak 2
anakan. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem reproduksi gulma dibagi
menjadi 2 yaitu secara generatif dan vegetatif. Amarathus spinosus merupakan gulma dengan tipe
perkembangbiakan secara generatif, sedangkan Cantela asiatica, Cyperus rotundus, dan gulma air Silvinia minima
merupakan gulma dengan tipe perkembangbiakan secara vegetatif.

Keywords: Kompetisi, Kualitas, Kuantitas, Vegetatif, Generatif.

PENDAHULUAN Gulma mampu berkembang biak secara vegetatif


maupun generatif dengan biji yang dihasilkan.
Perkembangan pertanian menunjukan kemajuan Kemampuan yang dimiliki oleh jenis-jenis gulma
yang semakin pesat, namun demikian, banyak hal yang menahun untuk memperbanyak diri dari bagian-bagian
secara langsung atau tidak langsung dapat memacu vegetatif menyebabkan jenis-jenis ini menjadi sangat
pertumbuhan gulma, seperti penanaman dalam baris, kompetitif dan sukar untuk dikendalikan. Produksi
jarak tanam yang lebar, mekanisasi, pengairan, organ perbanyakan vegetatif juga erat kaitannya
penggunaan bahan-bahan kimia berupa pupuk dan dengan kandungan karbohidrat yang tersimpan.
pestisida. Meningkatnya intensifikasi pertanian Perbanyakan vegetatif ialah prinsip perkembangbiakan
membuat pertumbuhan gulma semakin berat. Keadaan bagi sebagian besar gulma tahunan. Gulma yang
suhu yang relatif tinggi, cahaya matahari yang memperbanyak diri secara vegetatif sulit untuk
melimpah, dan curah hujan yang cukup untuk daerah dikendalikan karena banyak memiliki organ vegetatif
tropik juga mendorong gulma untuk tumbuh subur. dorman di dalam tanah.
Akibatnya gulma menjadi masalah dalam budidaya Rumput Teki (Cyperus rotundus) adalah salah satu
tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perairan gulma yang penyebarannya luas. Gulma ini hampir
dan lahan non pertanian lainnya. selalu ada di sekitar segala tanaman budidaya, karena
Gulma merupakan tanaman yang tidak dikehendaki mempunyai kemampuan tinggi untuk beradaptasi
untuk hidup pada areal tanaman budidaya. pada jenis tanah yang beragam. Termasuk gulma
Dikarenakan gulma dapat memberi kompetisi terhadap perennial dengan bagian dalam tanah terdiri dari akar
tanaman pokok itu sendiri. Pengambilan unsur hara, dan umbi.
sinar matahari dan proses tranfirasi oleh gulma Rumput teki (Cyperus rotundus) yang
sangatlah memberi efek yang besar pada tanaman, digolongkan sebagai gulma pada tanaman, juga
diantaranya penurunan produktifitas hasil tanaman, mempunyai kemampuan menghasilkan allelokimia.
sehingga perlunya pengendalian gulma yang efektif. Hambatan pertumbuhan akibat adanya allelokimia
1
dalam peristiwa allelopati dapat menyebabkan membulat. Silvinia minima memiliki akar, daun dan
hambatan pada pembelahan sel, pengambilan mineral, batang yang bercabang serta ditumbuhi trikoma
respirasi, penutupan stomata, dan sintesa protein. (Rukmi & Pujiati, 2013).
Pelepasan alelokimia oleh rumput teki akan Berdasarkan uraian diatas maka perlu
meningkat pada kondisi yang ekstrim, sehingga dilaksanakan praktikum mengenai “Reproduksi
mengakibatkan pertahanan tumbuhan gulma pada Gulma” untuk mengetahui bagaimana karakteristik
kondisi yang kurang menguntungkan. dari sistem perkembangbiakan gulma Amarathus
Bayam duri (Amarathus spinosus ) merupakan spinosus, Cantela asiatica, Cyperus rotundus, dan
salah satu gulma yang dapat menurunkan kualitas gulma air Silvinia minima.
maupun kuantitas tanaman budidaya. Penurunan
kualitas dan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh BAHAN DAN METODE
adanya kompetisi gulma dengan tanaman budidaya
dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, Waktu dan Tempat
unsur hara, ruang tumbuh, udara dan menjadi inang Kegiatan praktikum dilaksanakan selama 8 minggu
hama dan penyakit yang menyebabkan pertumbuhan yang dimulai pada 20 September 2022 hingga 15
dan produksi tanaman terhambat. November 2022 di Rumah Kawat Fakultas Pertanian
Bayam duri (Amarathus spinosus) merupakan Universitas Andalas Padang.
tumbuhan bergolongan C4 yang umumnya
mempunyai sifat kompetitif kuat dan cukup Bahan dan Alat
merugikan bagi petani. Triyono (2009) Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah 3
mengemukakan bahwa bayam duri merupakan jenis buah polibag ukuran 5 kg, tanah, pupuk kandang sapi,
gulma yang mempunyai sifat kompetitif kuat dan benih gulma Amarathus spinosus, bibit gulma Cyperus
dapat memproduksi senyawa-senyawa kimia yang rotundus, bibit gulma Cantela asiatica, bibit gulma air
bersifat racun untuk mendominasi sumberdaya alam Silvinia minima, dan air. Sedangkan alat yang
yang berada dalam keadaan terbatas dalam digunakan dalam kegiatan praktikum adalah ember
lingkungannya dan dapat menghambat pertumbuhan plastik, gembor, kamera, dan alat tulis.
tanaman budidaya. Bayam duri termasuk kedalam
Amaranthaceae yang mempunyai karakter biji yang Prosedur Penelitian
banyak, mudah menyebar, serta dapat tumbuh pada Prosedur praktikum ini dilaksanakan dalam
tanah yang basah dan dapat menyebar keseluruh areal beberapa tahapan, yaitu :
pertanaman (Suryaningsih et al. 2011). 1. Persiapan Media
Pegagan (Centella asiatica L.) adalah tanaman Media yang digunakan dalam praktikum reproduksi
obat abadi dari Famili Apiaceae. Pegagan tumbuh gulma adalah tanah ultisol yang dicampur dengan
merayap dan sedikit aromatik. Area penyebaran pupuk kandang sapi. Adapun perbandingan antara
centella cukup luas, termasuk tropis dan subtropis tanah dengan pupuk kandang adalah 1 : 1. Selanjutnya
daerah (Hashim, 2011; Jahan et al., 2012). tanah yang sudah dicampur pupuk kandang sapi diaduk
Penggunaan Centella dalam makanan dan minuman hingga merata dan dimasukkan ke dalam polibag yang
meningkat karena antioksidan, antimikroba, sitotoksik, berukuran 5 kg hingga penuh. Sementara untuk media
pelindung saraf dan lainnya properti. Ada penelitian gulma air digunakan ember plastik sebagai wadah
yang berkaitan dengan alam dan mekanisme kerja pertumbuhannya. Ember plastik diberi lubang pada
bioaktif kandungan tumbuhan pegagan yaitu bagian atas ember dengan jarak 5 cm dari bagian atas
triterpenik asam (asam asiatik asam madekasat), ember. Hal ini bertujuan untuk menghindari limpahan
triterpenik saponin (madecassoside dan asiaticoside), air ketika hujan turun.
flavanoid dan senyawa fenolik lainnya (Seevaratnam 2. Penanaman
et al., 2012). Pegagan juga digunakan dalam obat- Penanaman dilakukan pada sore hari agar gulma
obatan dan kosmetik industri karena sifatnya yang yang ditanam dapat beradaptasi dengan baik. Adapun
beragam (Sari dan Diana, 2017). Permintaan yang pada gulma Cyperus rotundus dan gulma Cantela
semakin meningkat centella sebagai bahan baku asiatica ditanam sebanyak 1 bibit per polibag. Pada
industri memerlukan standarisasi dalam tanaman obat gulma air Silvinia minima diberi 1 bibit gulma pada
sistem budidaya yang memenuhi persyaratan Good media air yang sudah disesiakan dalam ember plastik.
Agriculture Practice (GAP) (Menkes RI, 2013). Sementara pada benih gulma Amarathus spinosus
Silvinia minima termasuk tumbuhan paku kecil disebar di dalam polibag sebanyak 10 benih
yang mengapung di permukaan. Jenis gulma inin 3. Pengamatan pertumbuhan dan Perawatan
mempunyai potensi untuk menyerap logam-logam Pengamatan dan perawatan dilakukan setiap hari.
berat di dalam air. Daun bersatu menjadi karangan tiga adapun pengamatan yang dilakukan berupa
yang rapat. Daun - daun mengapung di permukaan air pengamatan terhadap pertumbuhan masing-masing
dengan tangkai daun pendek dan berambut, tidak gulma. Pada gulma Amarathus spinosus dilakukan
berbagi dan tepi daun rata, daun ketiga menggantung penjarangan apabila gulma telah tumbuh, yaitu dengan
dalam air dan serupa akar. Daun mengapung 11 memotong gulma yang tumbuh dan menyisakan 1
mendatar di atas permukaan air, memiliki ujung daun gulma untuk diamati. Setiap pengamatan dilakukan
2
pengambilan dokumentasi pertumbuhan dengan jumlah umbi/anakan yang dihasilkan selama 8 MST
menggunakan kamera. Perawatan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
adalah penyiraman media menggunakan air agar Tabel 2. Hasil Pengamatan pada gulma Cyperus
media tetap lembab setiap harinya. rotundus, Cantela asiatica, dan gulma air
4. Pengamatan Kuantitatif Silvinia minima.
Pengamatan kuantitatif dilakukan setelah gulma Gulma Jumlah Umbi/anakan per
berumur 8 minggu. Pada gulma Amarathus spinosus polybag
dilakukan pengamatan dengan mengukur tinggi Cyperus rotundus 202 umbi
gulma, menghitung jumlah daun, jumlah cabang, Cantela asiatica 48 anakan
jumlah rangkaian bunga, dan umur pertama berbunga. Silvinia molesta 2 anakan
Pada gulma Cyperus rotundus dilakukan pengamatan
dengan menghitung jumlah umbi dalam polibag. Pada Gulma Cyperus rotundus L. yang ditanam dari
gulma Cantela asiatica dilakukan pengamatan dengan umbi, pada minggu 8 mengalami perkembangbiakan
menghitung jumlah anakan yang tumbuh pada polibag, menjadi 202 umbi. Cyperus rotundus berkembang biak
Sementara pada gulma air Silvinia minima dilakukan secara vegetatif. Gulma yang memperbanyak diri
pengamatan dengan menghitung jumlah anakan yang secara vegetatif sulit untuk dikendalikan, karena
tumbuh pada ember. banyak memiliki organ vegetatif dorman di dalam
tanah. Perbanyakan secara vegetatif dimulai selama
HASIL DAN PEMBAHASAN fase pertumbuhan awal gulma, dan paling lambat tiga
minggu setelah berumbi. Cyperus rotundus dapat
Hasil Pengamatan Pada Gulma Amarathus spinosus berkembang biak dengan rhizoma dan umbi. Rhizoma
Berdasarkan pengamatan yang telah adalah modifikasi batang tumbuhan yang menjalar di
dilakukan,pada gulma Amarathus spinosus maka bawah tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar
didapatkan hasil pengamatan yang disajikan pada tabel baru dari ruas-ruasnya. umbi akar (tuber rhizogenum)
berikut. yaitu ujung dari rhizoma yang membengkak dan
Tabel 1. Jumlah Gulma pada masing-masing lapisan merupakan cadangan makanan serta mempunyai tunas
tanah. ujung. Umbi tersebut merupakan metamorfosis akar.
Tinggi Jumlah Jumlah Umur Pertama Areal pertanian yang didominasi oleh gulma tahunan
Gulma Daun Jumlah Rangkaian Berbunga (perennial) yang mempunyai organ perbanyakan
(cm) (helai) Cabang Bunga (Minggu Ke) vegetatif relatif lebih sulit untuk dikendalikan (Paiman,
44 282 18 350 4 2020).
Gulma Cantela asiatica L. mengalami
Berdasarkan tabel 1 diatas, maka dapat dilihat penambahan anakan dari stolonnya sebanyak 48
bahwa pada akhir pengamatan, gulma Amaranthus anakan. Cantela asiatica L berkembang biak secara
spinosus L. memiliki tinggi 44 cm dengan daun vegetatif dengan stolon (geragih). Stolon adalah batang
berjumlah 282 helai, dan jumlah cabang sebanyak 18, yang menjalar di atas tanah yang mengalami
dan jumlah rangkaian bunga sebanyak 350 yang perubahan bentuk dan penambahan fungsi. Batang
pertama kali muncul pada minggu ke 4. Setiap jenis terdiri atas nodia dan beruas, dan setiap nodia akan
gulma mempunyai potensi untuk menghasilkan biji tumbuh calon tunas yang akan menjadi gulma baru.
dengan jumlah yang berbeda-beda. Kemampuan ini Setiap nodia dapat membentuk akar dan tunas untuk
bergantung pada keadaan lingkungan dimana tanaman membentuk individu baru. Ciri-cirinya yaitu batang
itu hidup. Sebagai contohnya adalah bayam duri yang silindris, mempunyai buku (nodia) dan ruas, menjalar
menghasilkan variasi jumlah biji dari hanya puluhan di permukaan tanah.
(pada tanah yang tandus) hingga ribuan (pada tanah Sedangkan gulma silvinia minima yang hidup di
yang subur) hampir semua gulma yang di anggap air mengalami penambahan jumlah anakan sebanyak 2
penting yang memiliki potensi pembentukan biji yang anakan dari ketiak daun, lalu membesar dan akhirnya
tinggi. Satu individu pada suatu jenis tumbuhan di menjadi tumbuhan baru. Jenis gulma silvinia minima
anggap mempunyai potensi untuk menghasilkan adalah gulma air berkembang biak vegetatif dengan
populasi yang mempunyai daya kompetisi yang tinggi stolon (geragih). Stolon adalah batang yang menjalar
jika biji yang dihasilkannya menyebar secara merata di atas tanah yang mengalami perubahan bentuk dan
pada suatu daerah dan mempunyai tingkat penambahan fungsi. Silvinia minima mempunyai
perkecambahan yang tinggi di tiap musimnya sistem perakaran yang kuat. Ardiwinata (1950) dalam
(Paiman, 2020). Arhan (2013) menjelaskan bahwa bagian akar silvinia
minima ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang
Hasil Pengamatan Pada Gulma Cyperus rotundus, berserabut dan berfungsi sebagai pegangan atau
Cantela asiatica, dan Gulma Air Silvinia minima jangkar tanaman. Sebagian besar peranan akar untuk
Berdasarkan hasil pengamatan kuantitatif pada menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam
gulma Cyperus rotundus, Cantela asiatica, dan gulma air. Terdapat kantung akar pada ujung akar yang mana
di bawah sinar matahari kantung akar ini akan
air Silvinia minima maka hasil pengamatan terhadap
berwarna merah, susunan akarnya dapat
3
mengumpulkan lumpur atau partikel-partikal yang Rahmatullah, M. (2012). Centella asiatica (L.)
terlarut dalam air. Urb.: Ethnomedicinal uses and their scientific
validations. AmericanEurasian Journal of
KESIMPULAN Sustainable Agriculture, 6(4), 261–270.
Latumahina, I. F. S., & IPU, S. H. M. Mengenal
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan Gulma Hutan. Penerbit Adab.
dapat disimpulkan bahwa gulma mempnyai sistem Menkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan
perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif. Republik Indonesia No. 88 Tahun 2013.
Amarathus spinosus merupakan salah satu gulma Rencana induk pengembangan bahan baku obat
dengan perkembangbiakan secara generatif. Dari hasil tradisional.
pengamatan terhadap pertumbuhan gulma Amarathus Paiman. 2020. Gulma Tanaman Pangan. Yogyakarta:
spinosus selama 8 minggu, gulma ini memiliki tinggi UPY Press.
44 cm dengan daun berjumlah 282 helai, dan jumlah Rukmi, D. P., Ellyke, Pujiati, R. S. (2013). Efektivitas
cabang sebanyak 18, dan jumlah rangkaian bunga Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) dalam
sebanyak 350 yang pertama kali muncul pada minggu Menurunkan Kadar Deterjen, BOD, dan COD
ke 4. Gulma Cyperus rotundus merupakan Gulma yang pada Air Limbah Laundry. Artikel Ilmiah Hasil
berkembangbiak secara vegetatif dengan menggunakan Penelitian Mahasiswa, Universitas Jember,
umbi atau rhizome. Dari hasil pengamatan terhadap Jember.
gulma Cyperus rotundus selama 8 minggu didapatkan Sari, B. H., & Diana, V. E. (2017). Formulasi ekstrak
hasil pertambahan jumlah umbi sebanyak 202 umbi. daun pegagan (Centella asiatica) sebagai
Gulma Cantela asiatica merupakan gulma yang sediaan sabun cair. Jurnal Dunia Farmasi, 2(1),
berkembangbiak secara vegetatif menggunakan stolon. 40–49. https://doi.org/10.33085 /jdf.v2i1.4395
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada Seevaratnam, V., Banumathi, P., Premalatha, M. R.,
gulma Cantela asiatica selama 8 minggu didapatkan Sundaram, S. P., & Arumugam, T. (2012).
jumlah anakan sebanyak 48 anakan. Gulma Silvinia Functional properties of Centella asiatica (L.):
minima merupakan gulma air yang berkembang biak A review. International Journal of Pharmacy
secara vegetatif. Berdasarkan pengamatan yang telah and Pharmaceutical Sciences, 4(SUPPL. 5), 8–
dilakukan pada gulma Silvinia minima didapatkan 14.
pertambahan jumlah anakan selama 8 minggu Suryaningsih, J., A. A. Martin, dan D. Ketut. 2011.
sebanyak 2 anakan. Inventarisasi Gulma pada Tanaman Jagung
(Zea mays L.) di Lahan Sawah Kelurahan
UCAPAN TERIMAKASIH Padang Galak, Denpasar Timur, Kodya
Denpasar, Provinsi Bali. Jurnal Simbiosis, I (1)
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah : 1-8.
Swt karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Triyono, K. 2009. Pengaruh Saat Pemberian Ekstrak
laporan ini dapat terselesaikan. Penulis ingin Bayam Berduri (Amaranthus Spinosus) dan
menyampaikan terimakasih setulus-tulusnya kepada Teki (Cyperus Rotundus) Terhadap
Bapak Prof. Ir. Ardi, M.Sc Dan Bapak Ryan Budi Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat
Setiawan, SP. MSi Selaku dosen pembimbing mata (Lycopersicum esculentum). Jurnal Inovasi
kuliah Ilmu Gulma kelas Agro C. Terakhir terimaksih Pertanian , 8 (1) : 20-27.
kepada rekan-rekan agroteknologi yang telah
membersamai dalam praktikum ini. Semoga dengan
adanya laporan ini dapat memberikan dan menambah
wawasan bagi penulis dan pembaca serta semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Hashim, P. (2011). Mini Review: Centella asiatica in


food and beverage applications and its potential
antioxidant and neuroprotective effect.
International Food Research Journal, 18(4),
1215–1222. Retrieved from http://www.
myjurnal.my/public/article-view.php?id=9070
Inawati L. 2000. Pengaruh jenis gulma terhadap
pertumbuhan, pembentukan bintil akar dan
produksi tiga varietas kedelai (Glycine max (L)
Merr). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Jahan, R., Hossain, S., Seraj, S., Nasrin, D., Khatun,
Z., Das, P. R., Islam, M. T., Ahmed, I., &
4

Anda mungkin juga menyukai