Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN


A. Pendahuluan
Pertumbuhan tanaman didefinisikan sebagai pertambahan ukuran tanaman yang tidak dapat
balik, sedangkan ukuran yang paling sering digunakan yaitu pertambahan berat kering per
satuan waktu. Pertumbuhan tanaman objek studi yang sangat penting dan akan terus
berlangsung dalam waktu yang lama dan ini berhubungan dengan proses biologis dan biofisik
yang membuat tanaman tumbuh (Sitompul, 2016). Analisis pertumbuhan tanaman adalah suatu
pendekatan yang digunakan untuk mempelajari dan memahami pertumbuhan tanaman yang
mencakup perkembangan tanaman.
Analisis pertumbuhan tanaman terdapat beberapa jenis. Penentuan jenis parameter yang
akan diamati ditentukan oleh tujuan penelitian atau percobaan. Parameter dibedakan
berdasarkan fase tanaman yaitu fase vegetatif dan generatif. Fase vegetatif terdiri dari:
- Tinggi tanaman
- Luas daun
- Jumlah daun
- Jumlah klorofil
- Nisbah pupus akar (NPA)
Sedangkan untuk parameter pada fase generatif yaitu:
- Jumlah buah
- Kekerasan buah
- Indeks panen
- Bobot kering buah
- Bobot 1000 butir
- Kemanisan buah
FASE VEGETATIF
1. Tinggi tanaman
Tinggi tanaman sebagai parameter pertumbuhan tanaman yang mudah dilihat, cukup
sensitif terhadap perubahan faktor lingkungan. Cara pengukurannya yaitu dilakukan dengan
metode non destruktif diukur dari mulai jarak terdekat anatara batas atas dari bagian tanaman
dengan permukaan tanah.

2. Luas daun
Alat pengukuran luas daun bernama LAM (leaf area meter), bekerja berdasarkan transmisi
cahaya yang dimonitor oleh suatu lensa dan dikalibrasi secara otomatis menjadi luas daun.
Metode pengukuran luas daun terdapat beberapa jenis yaitu:
a. Gravimetri, metode paling efisien dan sering digunakan untuk sampel yang banyak.
Prinsip luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Apabila jumlah
daun hanya 2-3 helai dapat dilakukan dengan menggambar daun pada sehelai kertas
yang menghasilkan replika daun. Metode ini paling umum karena di lapangan tidak
dengan metode destruktif.
𝑊𝑟
𝐿𝐷 = 𝑥 𝐿𝑘
𝑊𝑡
Wr= berat kertas replika daun
Wt= berat total kertas
Lk= luas total kertas
Metode kedua yaitu gravimetri berat kering, apabila berat daun relatif homogen pada semua
bagian, luas daun dapat ditaksir melalui perbandingan berat daun total dengan berat suatu
subsampel daun yang diketahui luasnya. Subsampel biasanya diambil dengan alat pelubang.
𝐵𝐷𝑇
𝐿𝐷 = 𝑛. 𝜋. 𝑟²
𝐵𝐷𝑆
BDT= berat kering total sampel daun
BDS= berat kering subsampel yang diambil dengan pelubang
n= jumlah sampel daun
r= jari-jari pipa pelubang

3. Jumlah daun
Jumlah daun sering digunakan untuk menggambarkan perkembangan (fenologi) tanaman. Cara
pengukurannya dengan menghitung semua daun dari masing-masing tanaman

4. Jumlah klorofil
Jumlah klorofil diukur dengan alat AtLeaf handheld chlorophyll meters. Pengamatan dilakukan
pada saat tanaman mulai memasuki fase vegetatif akhir. Pengukurannya yaitu dengan
mengambil secara acak 3 helai daun dari masing-masing tanaman dengan mengukur dari
seluruh permukaan daun (pangkal, tengah, dan ujung).

5. Nisbah pupus akar (NPA)


Pengukuran parameter ini pada saat tanaman memasuki fase vegetatif. Semua bagian tanaman
dicabut secara utuh, dibersihkan pada air yang mengalir. Kemudian bungkus dengan kertas dan
dioven selama 48 jam dengan suhu 70°C. setelah dioven, dipisahkan bagian akar dan bagian
tanaman yang lain, kemudian ditimbang secara terpisah. Pengukuran ini dilakukan dengan
rumus:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
𝑁𝑃𝐴 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
FASE GENERATIF

1. Jumlah buah
Parameter jumlah buah caranya dengan menghitung seluruh buah dari masing-masing tanaman
2. Kekerasan buah
Kekerasan buah berkaitan dengan proses fisiologis yang terjadi pada tanaman, parameter ini
menggunakan alat bantu yaitu bernama sclerometer buah. Cara menggunakan alat ini yaitu
dengan menancapkan alat tersebut ke bagian buah yang akan diamati kemudian hasil
pengukuran akan muncul di alat tersebut
3. Indeks panen
Indeks panen dapat dihitung menggunakan rumus berikut dengan ketentuan bahwa tanaman
tersebut sudah mengalami pengeringan (dijemur/dioven)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑛 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛

4. Bobot kering buah


Bobot kering merupakan salah satu parameter yang banyak digunakan, caranya yaitu dengan
menjemur atau mengoven buah tersebut sampai kadar air tertentu atau beratnya konstan ketika
setelah dioven.
5. Bobot 1000 butir
Berat 1000 butir digunakan untuk menentukan ukuran biji, dimana ukuran biji merupakan
karakteristik penting produksi tanaman. Pengukuran 1000 butir ini bisa menggunakan alat
bernama seed counter kemudian ditimbang.
6. Kemanisan buah
Kemanisan buah dapat diukur dengan alat refraktometer, dimana alat ini akan mendeteksi
tingkat kemanisan pada buah. Cara menggunakannya yaitu dengan mengambil sari buah
beberapa mili kemudian diteteskan pada alatnya, kemudian untuk melihat hasil pengukurannya
terdapat pada bagian seperti teropong.

Anda mungkin juga menyukai