PAPER
OLEH:
SILVIRA SUHARDI
170301107
AGROTEKNOLOGI II B
LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
PENGARUH ANGIN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
PAPER
OLEH:
SILVIRA SUHARDI
170301107
AGROTEKNOLOGI II B
LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA `
2017
Judul : Pengaruh Angin Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Rambutan(Nephelium Luppaceum L.)
Nama : Silvira Suhardi
NIM : 170301107
Program Studi : Agroteknologi
Diperiksa Oleh:
Asisten Koordinator
Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat
pada waktunya.
Adapun judul dari paper ini adalah Pengaruh Angin Terhadap Pertumbuhan
Dr. Ir. Chairani Hanum, M.Si. ; Dr. Ir. Nini Rahmawati, S.P, M.Si ; Ir. Irsal, M.P ;
Ir. T. Irmansyah,M.P. ; Ir. Lisa Mawarni,M.P. ; Dr. Yaya Hasanah, MSi serta
abang dan kakak asisten yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan paper
ini.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................2
Tujuan Penulisan.....................................................................................3
Kegunaan Penulisan................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman..................................................................................................4
Syarat Tumbuh....................................................................................................4
Iklim........................................................................................................5
Tanah......................................................................................................7
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kuno ini berasal dari 2 benua yaitu Asia . Bukti sejarah memperlihatkan bahwa
penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun sebelum
masehi. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hasti Napur Uttarpradesh India
sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India beberapa wilayah asal rambutan adalah
(Nephelium luppaceum L.). yang meliputi kurang lebih 25 spesies dan tersebar di
daerah tropis dan subtropis seperti di Asia, Afrika, Amerika, dan Australia. . Di
sistem ladang tanpa pengairan dan hal ini dilakukan juga di beberapa negara dan
penyakit yang disebakan oleh iklim mikro yang tercipta di antara pertanaman
rambutan. Dalam hal ini,teknologi cara penanaman rambutan yang lebih inovatif
yang baik, yaitu rata-rata 200 mm/bulan. Curah hujan yang baik akan memberikan
dampak yang baik bagi pengairan, sehingga genangan air yang diperlukan
tanaman rambutan dapat tercukupi dan tanaman dapat tumbuh baik pada fase
vegetatif dan generatif. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman rambutan
yaitu 33oC ke atas, sedangkan di Indonesia pengaruh suhu tidak terlalu terasa
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk mengetahui efek
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
Botani Tanaman
tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung atau ruang kosong.
Panjang tiap ruas tidak sama panjangnya, ruas yang paling pendek terdapat pada
pangkal batang. Ruas yang kedua, ketiga dan seterusnya lebih panjang dari pada
merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal atau batang utama yang
mempunyai mata tunas. Ciri khas dari daun tanaman rambutan yaitu adanya
sisik/terlihat seperti bulu-bulu dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan
daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain (Herawati, 2009).
dengan sistem perakaran serabut. Terdapat dua macam perakaran padi yaitu akar
seminal yang tumbuh dari akar primer radikula pada saat berkecambah dan akar
adventif sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian
bawah. Akar adventif tersebut menggantikan akar seminal. Perakaran yang dalam
dan tebal, sehat, mencengkeram tanah lebih luas serta kuat menahan kerebahan
dipengaruhi oleh unsur hara, cahaya, jarak tanam dan teknik budidaya. Batang
hasil tanaman secara drastis. Kerebahan umumnya terjadi akibat melengkung atau
daun terdiri atas helaian daun, pelepah daun yang membungkus ruas, telinga daun
(auricle) dan lidah daun (ligule). Daun teratas disebut daun bendera yang posisi
dan ukurannya tampak berbeda dari daun yang lain. Satu daun pada awal fase
tumbuh memerlukan waktu 4-5 hari untuk tumbuh secara penuh, sedangkan pada
fase tumbuh selanjutnya diperlukan waktu yang lebih lama, yaitu 8-9 hari. Jumlah
daun pada tiap tanaman bergantung pada varietas. Varietas-varietas baru di daerah
tropis memiliki 14-18 daun pada batang utama (Makarim dan Suhartatik 2009).
Bunga rambutan secara keseluruhan disebut malai. Tiap unit bunga pada
malai dinamakan spikelet yaitu bunga yang terdiri atas tangkai, bakal buah,
lemma, palea, putik, dan benang sari serta beberapa organ lainnya yang bersifat
inferior. Tiap unit bunga pada malai terletak pada cabang-cabang bulir yang
terdiri atas cabang primer dan sekunder. Tiap unit bunga padi pada hakekatnya
adalah floret yang hanya terdiri atas satu bunga, yang terdiri atas satu organ betina
(pistil) dan enam organ jantan (stamen). Stamen memiliki dua sel kepala sari yang
ditopang oleh tangkai sari berbentuk panjang, sedangkan pistil terdiri atas satu
6
ovul yang menopang dua stigma (Makarim dan Suhartatik 2009). Malai terdiri
luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning
Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril,
yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan
musiman, buah masak pada bulan Desember hingga Maret, dikenal sebagai
Biji rambutan pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda
dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-
bagian yang sama asalnya, misalnya : Integumentum pada bakal biji, kalau sudah
menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis). Pelindung biji dapat terdiri
dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah.
Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami
modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji
keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan
Syarat Tumbuh
Iklim
pembentukan biji, dan suhu yang lebih panas dibutuhkan untuk semua
proses pemasakan oleh tanaman untuk pertumbuhan tanaman dan produksi buah
panas dan banyak mengandung uap air dengan curah hujan rata-rata 200 mm
bulan-1 atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang
antara 0-1500 m dpl dan tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman rambutan
perbandingan tertentu dan diperlukan air dalam jumlah yang cukup yang
tanaman tersebut.(Kramer,1979)
8
pangan khususnya. Hal ini disebabkan faktor iklim tersebut memiliki peranan
Tanah
komponenkomponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat dan prilaku yang
dinamis. Benda alami ini terbentuk dari hasil kerja interaksi antara iklim (i) dan
jasad renik hidup (o) terhadap suatu bahan induk (b) yang dipengaruhi oleh relief
(r) dan waktu (w), yang dapat digambarkan dalam hubungan fungsi sebagai
sangat penting. Oleh karena air maka tanah harus memiliki kemampuan menahan
Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta
sedikit mengandung pasir,pada dasarnya tingkat atau derajat keasaman tanah (ph)
tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu
antara 6-7,7 dan kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih
9
dahulu,pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak dan kondisi
tanah(Lakitan,2006)
Definisi Angin
Angin merupakan gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah
permukaan bumi. Sedangkan pergerakan udara arah vertikal dinamai aliran udara.
Angin diberi nama berdasarkan arah darimana angin itu bertiup. Angin selalu
bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah, di
belahan bumi utara arah angin membelok ke kanan dan di sebelah selatan arah
angin membelok ke kiri. Peyimpangan ini disebabkan oleh perputaran bumi pada
horizontal dikenal dengan istilah angin. Anemometer mangkok adalah alat yang
digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Satuan yang biasa digunakan dalam
menentukan kecepatan angin adalah km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det =
aliran udara. Aliran udara ini berlangsung dari tempat yang bertekanan maksimum
10
(dingin) menuju daerah yang bertekanan minimum (panas). Udara yang mengalir
disebut angin.(Effendi,2003)
Angin adalah suatu udara yang bergerak diakbibatkan rotasi bumi serta
perbedaan pada tekanan udara di sekitarnya. Angin tersebut bergerak dari tempat
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh
rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin
rendah.(Marwoto,2007)
tekanan adalah perbedaan tekanan per satuan jarak dengan arah horizontal dan
tegak lurus isobar. Makin besar gradient tekanan maka kecepatan angin makin
besar. Untuk gradient yang sama, kecepatan angin ditentukan juga oleh letak
geografis, ketinggiaan tempat dan waktu. Angin selalu bergerak karena perbedaan
tekanan udara dan selalu dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah.
Perbedaan tekanan ini disebabkan karena perbedaan suhu, perbedaan suhu ini
itu ada gaya sekunder yang mempengaruhi angin yaitu : Gaya Cariolis, gaya
topografi berupa gunung ia akan cenderung naik, berbeda jika ia menerpa pada
topografi berupa dataran, ia akan cenderung lurus-lurus saja. Kedua, saat angin
bergerak di atas daratan dan lautan juga sangat berbeda. Walau bagaimanapun
daratan, berbeda jika angin yang berhembus di atas lautan maka ia akan ikut
mempengaruhi bentuk muka air laut, bahkan pergerakan arus di atas laut.
adanya pepohonan sangat berpengaruh jika pohon tersebut cukup tinggi dan
Relief yang tidak rata menjadi penghambat bagi aliran atau tiupan angin. .
lintang tinggi. Dan sebaliknya, di daerah lintang tinggi lebih sedikit mendapatkan
sinar Matahari sehingga suhu udaranya pun lebih dingin dibanding daerah lintang
rendah. Perbedaan panas ini menimbulkan sistem angin utama di Bumi. Selain itu,
arah timur sesuai arah rotasi Bumi. Gerakan ini disebut gerakan linier. Bentuk
Bumi yang bulat menyebabkan kecepatan linier tertinggi di daerah ekuator (letak
lintang rendah) dan makin kecil ke arah kutub (letak lintang tinggi)
(Abidin,2008).
12
Bila dirasakan, kecepatan angin pada waktu siang dan malam berbeda.
Angin bertiup lebih cepat siang hari dibanding malam hari. Panjang siang dan
malam pada beberapa daerah tidak sama sehingga menyebabkan tekanan udara
maksimum dan minimum berubah-ubah. Akibatnya, arah aliran udara tidak tetap
Angin berkaitan erat dengan pertanian yaitu dalam pengeringan suatu hasil
adalah angin fohn, karena dapat melayukan tanaman. Angin fohn terjadi karena
udara yang mengandung uap air membentur pengunungan atau gunung yang
tinggi, sehingga naik. Makin ke atas, suhu makin dingin dan terjadilah kondensasi
yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai
hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin terus bergerak
menuju puncak, kemudian jatuh pada lereng berikutnya sampai kelembah. Karena
sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering.
Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi pasang sehingga angin
lingkungan karena adanya pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan yaitu menghindari adanya pengaruh yang tidak
silang. Namun jika permasalahan penyebaran patogen maka usaha yang dapat
13
yang dapat disebarkan oleh angin. Selain itu dapat pula menggunakan tanaman
pematah angin agar laju dan arah angin dapat sedikit dikendalikan seperti
20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh
Dengan adanya pematah angin maka laju dan arah angin menuju pertanaman
(Widiastoety,2004).
jumlah luka pada tanaman inang dan dapat pula mempercepat pengeringan
dimungkinkan karena adanya angin baik secara langsung atau tidak langsung
melalui vektor yang dapat terbawa angin dalam jarak jauh. Selain itu karena
hembusan keras angin atau karena saling bersinggungan antar tanaman atau
karena jamur membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang
tidak terhitung, mempunyai ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah
diangkut oleh angin dalam jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada
umumnya terdapat dalam lapisan udara di dekat tanah, di lapisan udara yang
paling tingginya ribuan meter pun masih terdapat spora. Pada kenyataannya
14
penyakit tertentu hanya dapat disebarkan oleh angin pada jarak pendek, bahkan
sering sangat pendek. Pada umumnya spora akan mati karena kekeringan dan
sinar matahari pada waktu disebarkan jarak jauh itu, sedangkan pada waktu
mengendap tidak tepat jatuh pada tumbuhan atau bagian yang rentan. Semakin
cepat anginnya maka spora yang akan tersebar pun akan semakin jauh
keberadaannya (Heddy,2015).
potensi kerugian tanaman yang disebabkan adanya angin juga besar. Oleh karena
itu perlu adanya pengelolaan terhadap lingkungan agar fungsi angin lebih
angin di lahan pertanian memang sangat sulit. Namun usaha masih dapat
ada semacam gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia,yaitu angin. Angin
adalah suatu gerakan udara yang horizontal pada permukaan bumi. Jadi terjadinya
angin adalah gerakan udara yang bersifat meratakan udara. Angin sangat
15
penelitian diketahui bahwa patogen dipencarkan oleh angin. Dari hasil penelitian
Tantawi (2007) diketahui bahwa pemencaran konidium pada satu musim tanam
25C.(Abidin,2008).
lingkungan karena adanya pengaruh angin yang sangat komplek ini. Salah satu
16
upaya yang dapat dilakukan yaitu menghindari adanya pengaruh yang tidak
silang. Namun jika permasalahan penyebaran patogen maka usaha yang dapat
yang dapat disebarkan oleh angin. Selain itu dapat pula menggunakan tanaman
pematah angin agar laju dan arah angin dapat sedikit dikendalikan seperti
20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh
Dengan adanya pematah angin maka laju dan arah angin menuju pertanaman
(Marwoto,2007)
karena jamur membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang
tidak terhitung, mempunyai ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah
diangkut oleh angin dalam jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada
umumnya terdapat dalam lapisan udara di dekat tanah, di lapisan udara yang
paling tingginya ribuan meter pun masih terdapat spora. Pada kenyataannya
penyakit tertentu hanya dapat disebarkan oleh angin pada jarak pendek, bahkan
sering sangat pendek. Pada umumnya spora akan mati karena kekeringan dan
sinar matahari pada waktu disebarkan jarak jauh itu, sedangkan pada waktu
mengendap tidak tepat jatuh pada tumbuhan atau bagian yang rentan. Semakin
cepat anginnya maka spora yang akan tersebar pun akan semakin jauh
keberadaannya (Wilkins,2000).
17
Rambutan.Kecepatan angin yang tinggi dan berlangsung lama jelas akan merusak
kakao.Didaerah pegunungana yang setiap dua tahun sekali dari bulan Januari
tanaman, apakah dipengaruhi oleh factor iklim atau tidak. Factor iklim yang
minngu ketiga dan keempat, rata-rata tinggi tanaman padanaungan dan lapangan
kurang lebih sama. Tetapi, pada minggu kelimahingga terakhir, tinggi tanaman
pada lapangan lebih tinggi daripadatanaman yang terdapat pada naungan.Hal ini
dapat terjadi mungkin karena factor iklim yang berbedaantara naungan dan
lapangan (Harjadi,2013).
naungan pada lebih rendah dari pada dilapangan, sebaliknya kelembaban lebih
18
tinggi pada naungan daripada dilapangan. Suhu yang lebih rendah dan
angin yang sangat komplek ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
tanaman sejenis agar tidak terjadi penyerbukan silang. Namun jika permasalahan
penyebaran patogen maka usaha yang dapat dilakukan yaitu pengendalian sedini
mungkin agar mengurangi jumlah patogen yang dapat disebarkan oleh angin.
Selain itu dapat pula menggunakan tanaman pematah angin agar laju dan arah
angin dapat sedikit dikendalikan seperti menanam pohon penahan angin yang
Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150 200 meter dapat
angin maka laju dan arah angin menuju pertanaman dapat sedikit ditekan sehingga
angin baik secara langsung atau tidak langsung melalui vektor yang dapat terbawa
angin dalam jarak jauh. Selain itu karena hembusan keras angin atau karena saling
bersinggungan antar tanaman atau melalui pasir yang diterbangkan juga dapat
infeksi. Banyak jamur parasit yang penyebarannya terutama dilakukan oleh angin
karena jamur membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang
tidak terhitung, mempunyai ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah
diangkut oleh angin dalam jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada
umumnya terdapat dalam lapisan udara di dekat tanah, di lapisan udara yang
pada permukaan bumi. Jadi terjadinya angin adalah gerakan udara yang
Effendi, K., dan B. Marwoto. 2003. Pola Night Break untuk Efisiensi Energi
Listrik pada Usaha Krisan. Dalam: http://pustaka.bogor.net.
Herawati, T., dan Saaludin, D. 2009. Pengaruh Naungan Pada Berbagai Stadia
Pertumbuhan Terhadap Hasil Dan Komponen Hasil Tiga Varietas Kedelai
(Glycine max (L) Merr). Majalah Ilmiah Universitas Jambi No. 44.
Universitas Jambi. hal 59-65.
Sutarmi, S. 2011. Botani Umum Jilid II. Angkasa. Bandung. 180 hal.