PAPER
OLEH :
PAPER
OLEH :
Disetujui oleh :
Asisten Koordinator
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada
waktunya.
Adapun judul paper ini adalah “Pindah Silang Dan Pemetaan Kromosom
Pada Tanaman Kacang Ercis ( Pisum sativum L.)” yang merupakan salah satu
Ir. Eva Sartini Bayu,M.P., Ir. Emmy Harso Khardinata, M.Sc., Prof Rosmawati
Dr. Khairunnisa Lubis ,S.P.,M.P., selaku Dosen mata kuliah Dasar Pemuliaan
Tanaman dan beserta asisten laboratorium yang telah membantu penulis dalam
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis agar
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga paper ini dapat
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dalam sel gen terletak pada kromosom, yang secara kimia tersusun atas
senyawa asam nukleat (DNA). Kromosom akan berperan dalam proses reproduksi
dilanjutkan dengan migrasi kromosom ke dua kutub sel yang kemudian akan
membentuk dua sel baru. Keberhasilan suatu sel membentuk dua sel anak akan
(Suryo, 2010).
bagaimana sifat diturunkan menjadi lebih luas lagi yakni ilmu yang mempelajari
tentang materi genetik. Secara luas genetika membahas struktur materi genetik
tanahmasamdisebabkan dua hal yang saling berkaitan yaitu efek langsung dari
kompetisi hara mineral dan penutupan “binding site”. Gejala keracunan Al yang
paling mudah dapat dilihat adalah penghambatan pertumbuhan akar.
Hal ini berpengaruh pada kurangnya ketersediaan air di musim kemarau yang
dapat mengakibatkan lahan pertanian menjadi kering. Salah satu upaya penting
(Pantohardjono, 2005).
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari Penulisan paper ini adalah untuk mengetahui Pindah
Silang dan Pemetaan Kromosom pada Tanaman Kacang Ercis ( Pisum sativum L.)
Kegunaan Penulisan
Sumatera Utara dan sebagai sumber referensi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Akar Tanaman kacang ercis memiliki akar tunggang yang tumbuh dengan
baik di sertai banyak akar lateral silindris. Akar tersebut yang digunakan oleh
tanaman kacang kapri untuk memenuhi nutrisi dan air (Sumarno 2007).
Batang Tanaman bacang ercis tumbuh secara merambat yang batang dari
kapri ini termasuk lemah, jadi di perlukan anjir untuk bisa tumbuh dengan normal.
Biasanya menggunakan anjir dari bambu atau kayu yang panjangnya sekitar 1,5
persegi, memiliki rongga kecuali pada batang dekat pangkal (Adie dan
Krisnawati, 2007).
1 – 3 pasang dan pada ujungnya ada sulur yang bercabang – cabang.Anak daun
tersebut berbentuk eliptis atau oval dengan jumlah sekitar 2 – 6 helai yang
berukuran sekitar 1,5 – 5,5 cm x 1 – 3 cm. Pada permukaan daun terdapat lapisan
bergerombol dengan jumlah buah sekitar 2 – 3 buah. Pada bunga tersebut terdapat
2,5 cm. Setiap satu buah terdapat biji berjumlah 2 – 11 biji berbentuk bulat, halus
(Adisarwanto, 2008).
Biji kacang ercis bervariasi dalam ukuran, bentuk, ataupun warna (krem,
coklat, hitam, belang, dan merah) dengan panjang biji berkisar antara 2-12 mm
dan memiliki hilum berwarna putih yang dikelilingi oleh cincin berwarna hitam
13-18°C; pada suhu di atas 29°C, pertumbuhan tanaman praktis terhenti. Tanaman
ini sangat tanggap terhadap suhu, khususnya selama perkembangan vegetatif, dan
walaupun merupakan sayuran iklim dingin, tanaman ini peka terhadap bunga es.
Bunga dan polong lebih rentan terhadap kerusakan akibat bunga es ketimbang
daun dan batang; tanaman muda lebih toleran terhadap suhu rendah. Suhu yang
agak tinggi juga memperpendek waktu untuk berbunga, tetapi suhu di atas 30°C
dapat menyebabkan aborsi bunga atau bakal buah. Fluktuasi suhu harian sedang
Angin yang dibutuhkan oleh tanaman ercis adalah angin yang bertiup
perlahan dan dingin. Curah hujan optimal 1.000 mm/tahun. Suhu udara yang
tetapi tanaman kacang kapri ini juga memerlukan pencahayaan yang cukup
bibit yang baik. Pada tanah yang cukup lembap, perkecambahan benih dan
pertumbuhan bibit akan sangat bagus. Akan tetapi jika tanah terlalu lembap, maka
perkecambahan dan pertumbuhan bibit akan terhambat, bahkan bibit bisa mati.
Pada tanah yang kering, perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit jugs kursng
bagus. Karena di tanah yang kering akar tidak bisa berkembang dengan baik dan
tidak bisa menyerap unsur hara dengan baik. Kelembapan yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman kedelai adalah 60%. Dengan kondisi suhu dan kelembapan
energi tersedia cukup untuk proses pernapasan dan pertumbuhan tanaman, seperti
pembentukan batang, cabang, daun, bunga, dan buah (polong), dan pembentukan
Kacang ercis tumbuh dengan baik jika ditanam di lahan ringan yang cukup
mengandung unsur hara, gembur dan pH 5,0 – 6,3, kacang tanah dapat tumbuh
pada ketinggian tempat 0-500 m di atas permukaan laut (dpl) dan curah hujan
waktu tanam selama dua bulan pertama yang baik ialah 150-250 mm/bulan dan
suhu udara antara 250C - 300C dengan penyinaran penuh (Marzuki, 2007).
jam per hari. Fase generatif atau reprodukif dinyatakan sejak waktu tanam
berbunga hingga perkembangan polong, perkembangan biji, dan pada saat matang
(Kurniawan, 2013).
Tanah
Kapri dapat tumbuh baik di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700
m dpl. Beberapa syarat penting agar kapri dapat tumbuh baik adalah beriklim
sejuk, kelembaban udara tinggi, tanah gembur dan banyak mengandung humus,
air tidak menggenang, pH tanah berkisar antara 5,5-7,5, serta memiliki drainase
optimal. Jarak antar bedengan yang dipisahkan oleh parit saluran air dibuat sekitar
5,8-7,0 tetapi pada pH 4,5 ercis juga dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5
bakteri bintil dan proses nitrifikasi (proses oksidasi amoniak menjadi nitrit atau
yang cocok ialah antara 900-1400 meter diatas permukaan laut dengan curah
hujan per tahunnya ialah 500 milimeter. (Sumarno dan Manshuri, 2007).
Tanah yang diperlukan adalah tanah yang gembur, dengan pengolahan atau
penyiangan rumput atau tanaman liar terlebih dahulu guna sirkulasi udara dalam
tanah. Setelah lahan bersih, tanah dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30
homolog pertama kali muncul bersama sebagi pasangan selama profase I, suatu
kromosom sehingga terikat kuat satu dengan yang lainnya, fungsinya mirip
homolog satu sama lain gen demi gen. Pindah silang terjadi ketika porsi homolog
mengubah susunan genetik tanaman secara tetap sehingga memiliki sifat yang
semua mahluk hidup. Pindah silang ialah proses penukaran segmen dari kromatid;
terjadi antara kromatid yang bukan pasangannya dari kromosom homolong dan
kebanyakan makhluk. Pindah silang terjadi pada akhir profase I atau awal
metafase I yang terjadi pada saat kromosom telah mengganda menjadi dua
kromatid nomor dua dan tiga dari tetrad kromatid. Tetapi tidak menutup
(Heryana, 2010).
Peristiwa pindah silang diikuti oleh patah dan melekatnya kromatid pada
dapat digunakan unit peta, yaitu jarak antara gen-gen untuk menyatakan posisi
relatifnya pada suatu kromosom. Untuk menentukan unit peta antara gen-gen,
terlebih dahulu dihitung nilai pindah silang (NPS) = (jumlah tipe rekombinan /
sebagai sebuah garis lurus di mana diperlihatka lokus setiap gen yang terletak
pangkal, maka diberi tanda 0. Pada lokus gen dibubuhkan angka yang merupakan
jarak antar gen itu dengan sentromer atau jarak antara satu gen dengan yang lain.
Jarak itu diberi ukuran unit dan 1dan dan 1 dan 1 unit = 1% pindah silang
( Suryo, 2010 ).
Gen-gen yang mengalami tautan pada satu kromosom tidak selalu bersama-
sama pada saat pembentukan gamet melalui pembelahan meiosis. Gen-gen yang
tertaut tersebut dapat mengalami pindah silang. Pindah silang (crossing over)
homolognya (Suryo,2010).
kromatid yang bersilang itu melakat dan ptus pada bagian kiasma, kemudian tiap
potongan itu melekat pada kromatid sebelahnya secara timbal balik. Berhubung
dengan itu gen-gen yang terletak di bagian yang pindah itu akan berpindah pula
tetrad. Pada keadaan ini, terjadi pertukaran materi genetik antara kromosom dan
pasangan kromosom. Proses ini disebut juga dengan pindah silang (crossing over).
Pada proses meiosis, pindah silang terjadi pada kiasma. Oleh karena materi serta
susunan gen berubah akibat pindah silang, proses ini disebut juga rekombinasi gen
(Yatim, 1986).
Misalnya pada lokus gen P tertuilis angka 6,2. Ini berarti bahwa jarak
antara sentromer ke gen ialah 6,2 unit. Pada lokus gen q tertulis angka 10, berarti
bahwa jarak antara sentromer dengan gen q ialah 10 unit. Dengan sendirnya dapat
diketahui jarak antara gen P dan gen q ialah 10 – 6,2 = 3,8 unit. Jarak antara gen P
dan gen q disebut jarak peta. Peta kromosom tanpa menunjukkan letak sentromer
dihasilkan akibat terjadinya pindah silang disebut sebagai nilai pindah silang (%).
Nilai pindah silang merupakan jarak antargen. Nilai tersebut sama dengan nilai
rekombinasi gen berpautan. Pindah silang akan terjadi jika 50% < KP < 100%.
urutan gen pada kromosom, dan untuk menentukan jarak antara mereka. Ini
bekerja atas dasar bahwa jika dua gen yang hadir jauh pada kromosom, frekuensi
satu atau lebih sel ke sel target. Sel yang digabungkan tersebut disebut sebagai
elemen genetik anatara untaian DNA yang berlainan, atau antara bagian-bagian
merupakan sumber variasi genetik yang penting dalam siklus hidup seksual
(Saefudin, 2007).
sama akan cenderung bermigrasi ke kutub yang sama pula dan frekuensi tiap jenis
yang akan menimbulkan individu yang secara genetik berbeda dari orang tua dan
yang dapat dikelompokkan menjadi marka klasik dan marka DNA (Henry, 2001).
Pemetaan gen dalam genetika memiliki kegunaan yang luas, sebagai dasar
genetik. Perbaikan suatu sifat dapat dilakukan lebih cepat apabila orang
menggunakan penanda yang berpaut atau terletak pada suatu gen yang
melibatkan mutasi juga dapat terbantu oleh peta genetik. Dengan melihat pautan
suatu ekspresi mutasi dengan sifat lain yang lokus pengaturnya diketahui, orang
lokasi gen sehingga fungsinya dalam genom manusia dapat dijelaskan. Sebuah
peta kromosom rinci juga menyediakan metode untuk mempelajari bagaimana gen
genetik terpisah dan bagaimana heterogenitas (variasi antara gen tertentu garis ibu
dan mewarisi gen yang sama dengan urutan yang sedikit berbeda yang diwarisi
dari ayah) dapat membantu mengidentifikasi gen penyakit. Pemetaan gen dapat
memberikan informasi yang berhubungan tentang gen (Hartl dan Jones, 2001)..
Melalui analisis segregasi, urutan marka DNA dan jarak relatif di antara
marka yang makin kecil menunjukkan kedekatan lokasi kedua marka tersebut
silang terjadi untuk lokus-lokus berbagai macam sifat yang berpautan dan
pasangan lokus yang terlibat. Ini menunjukkan bahwa setiap gen mempunyai
lokus yang khas dan tertentu tempatnya pada kromosom. Besarnya pautan dapat
pada sebuah kromosom dan akan menjadi dasar untuk pemetaan jarak
(UGM, 2016).
melalui perbaduan sifat tetua untuk mendapatkan suatu varietas baru yang
rekombinan atau nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase
rekomendasi dari hasil- hasil persilangan. Nilai pindah silang dapat digunakan
(Hapsari, 2016)
atau Fabaceae merupakan tumbuhan penghasil sayuran berupa biji berwarna hijau.
Ercis didatangkan oleh penjajah Belanda keIndonesia karena sayuran ini populer
di Eropa sebagai bagian dari salad atausup. Nama "ercis" adalah pinjaman dari
Ercis dapat tumbuh baik di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700
m dpl. Beberapa syarat penting agar kapri dapat tumbuh baik adalah beriklim
sejuk, kelembaban udara tinggi, tanah gembur dan banyak mengandung humus,
air tidak menggenang, pH tanah berkisar antara 5,5-7,5, serta memiliki drainase
Pada persilangan kacang ercis, disilangkan satu sifat beda yaitu warna
bunga. Kacang ercis bunga merah (dominan) disilangkan dengan kacang ercis
bunga warna putih (resesif). Gen untuk bunga warna merah disimbol dengan
huruf M sedangkan gen untuk bunga berwarna putih dilambangkan dengan huruf
m.Turunan pertama (F1) seluruhnya berbunga merah. Hanya satu sifat fenotip
yang muncul pada turunannya (warna bunga merah) meskipun turunan ini tetap
merah dan berbunga putih dengan perbandingan 3 : 1. Sifat yang tampak pada F1
adalah warna bunga merah (dominan) dan sifat warna putih tersembunyi (resesif).
Namun sifat warna putih ini bisa muncul pada F2 meskipun jumlahnya ¼ bagian
dari seluruh turunan. Sifat yang tampak pada F1 dikenal dengan sifat domonan
sedangkan sifat tersebunyi pada F1 dikenal dengan sifat resesif. (Budisma, 2008).
KESIMPULAN
melalui perbaduan sifat tetua untuk mendapatkan suatu varietas baru yang
diharapkan.
2. Peta kromosom adalah gambar yang menyatakan jarak gen-gen yang terletak
4. Ercis dapat tumbuh baik di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 700 m
dpl.
5. Pada persilangan kacang ercis, disilangkan satu sifat beda yaitu warna bunga.
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto dan Indarto, 2004 .Linkage dan Pemetaan Kromosom Pada Eukariota,
Pemetaan Kromosom Pada Bakteri dan Bakteriofage.Universitas Negeri
Padang:Padang.
Adisarwanto, 2008. Molecular Biology of the Cell 2nd Ed. GarlandPubl. Inc.New
York
Sumarno 2007. Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Kacang Ercis
Pada Beberapa Fraksi Penipisan Air. Universitas Lampung:Bandar
Lampung
Soepandi , 2000. Kedelai dan Cara Budidaya. Yasaguna:Bogor.
Toha.2008. Peranan Jumlah Biji/Polong Pada Potensi Hasil Kedelai (Glycine max
(L.) Merr.) F6 Persilangan Varietas Argomulyo Dengan
Brawijaya.UB.Malang.