PROPOSAL
Oleh
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
memberikan pelayanan yang praktis dan cepat adalah salah satu alas an masyarkat
suka mengkonsumsi makanan yang siap saji yang disediakan oleh warung makan.
sehari0hari adalah alasan lain mengapa masyarakat lebih suka membeli makanan
diwarung makan. Akan tetapi warung makan yang menyediakan berbagai macam
makanan tidak menjamin kualitas makanan itu baik. Kontaminasi dapat terjadi
setiap saat, salah satunya yaitu proses pencucian alat makanan tersebut. Pada
Warung makan memerlukan air bersih, dimana air tersebut harus memenuhi
syarat kualitas dan kuantitas karena digunakan untuk kebutuhan minum, masak
dan mecuci alat makan. Jika air yang digunakan untuk mencuci peralatan makan
makanan dan minuman harus aman, sehat dan bergizi. Keadaaan ini berkaitan
1
2
terutama informasi tentang dampak dari kurangnya kebersihan air yang digunakan
untuk mecuci peralatan makan yang dapat meningkatkan risiko makanan tersebut
penyakit yaitu Water Washed Disease, adalah penyakit yang disebabkan oleh
kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya
tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara
infeksi saluran pencernaan adalah diare (Lado, Kristiani, and Febriani 2020)
indicator penentu kualitas sanitasi makanan dan air. Coliform sendiri sebenarnya
bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini mudah
3
organisme pathogen seberti bakteri lain, virus atau protozoa yang banyak
salah satunya adalah diare. Penyakit diare termasuk sepuluh besar penyakit yang
namun menjadi penyebab kematian yang cukup besar (Kusuma, Rasyid, and
Endrinaldi 2015).
air (Water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water
Berjangkitnya penyakit ini erat kaitanya dengan ketersedian air untuk makan,
minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan (Aswir and Misbah 2018).
mikroorganisme pathogen, baik air minum atau air yang ditambahkan ke dalam
penelitian dari Epidemiologi Research Group (CHERG) yang dibuat oleh WHO
bahwa manusia sangat rentan terhadap makanan dan air yang terkontaminasi oleh
bakteri enteric pathogen dimana satu dari enam orang (1,1 miliar orang) tidak
memiliki sumber ait yang aman dan empat dari sepuluh (2,6 miliar orang )
kekurangan bahkan lubang kakus, angka diproyeksi mencapai 2,9 dan 4,2 miliar,
tahun 2025 yang akan menyebabkan peningkatan infeksi enteric yang semakin
4
memburuk dimana hal tersebut dapat memperburuk angka morbiditas akibat diare
Air merupakan sarana yang penting bagi warung makan yang selanjutnya
akan digunakan mencuci peralatan makan dan minum. Bahaya yang terbesar
sehubungan dengan air bersih yang digunakan untuk mencuci peralatan makan
dan minum adalah bila air tersebut telah tercemar oleh kotoran manusia dapat
2012).
dalam suatu proses pencucian, sebagai contoh adalah kontaminasi kuman dalam
yang ditampung dalam ember yang digunakan pada proses pencucian alat makan
kuman dalam air akan menyebabkan kontaminasi pada alat makan. Apabila air
tersebut digunakan pada peralatan makan yang dicuci maka peralatan makanan
karena itu penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul “Analisa Bakteri
Colifrom Pada Air Cuci Piring Di Rumah Makan Di Sekitaran Lubuk Pakam”
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pakam?
Hasil penelitian ini bisa menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti
dibidang bakteriologi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 AIR
mahluk hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga
lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak
mengandung bahan beracun. Air bersihadalah air yang digunakan untuk keperluan
Air bersih merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh
manusia sepanjang masa, baik langsung maupun tidak langsung. Sumber air yang
banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah air permukaan, air tanah, dan air
hujan. Apabila tidak diperlihatkan maka air dari sumber di atas mungkin dapat
yang disebabkan atau ditularkan melalui air, maka air yang dipergunakan harus
Air murni mudah berikatan dengan zat-zat atau unsure-unsur kimia baik
organic maupun anorganik sehingga pencernaan air sering terjadi baik di daerah
merupakan masalah yang cukup sulit untuk ditanggulangi. Indicator atau tanda
bahwa air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati.
kejernihan air (Kekeruhan). Perubahan suhu, warna dan adanya perubahan baud
7
8
berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH. Pengamatan secara biologis
atau masyarakat. Akan tetapi tidak semua makanan tersebut menguntungkan bagi
tubuh, melainkan dapat pula membahayakan terhadap kesehatan manusia. Hal itu
Gambar 2.1……
keberadaan bakteri jenis ini mudah untuk dikultur dan keberadaannya dapat
lain, virus atau protozoa yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam system
9
digunakan karena ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri oleh bakteri patogen,
orang tersebut akan mengekskresi organism indicator jutaan kali lebih banyak dari
pada organism patogen. Hal inilah yang menjadi alasan untuk menyimpulkan
patogen akan jauh lebih rendah atau bahkan tidak ada sama sekali (Jumriah,
Jenis bakteri ini berbentuk bulat, gram negative, tidak berspora serta
pada 35-37oC. Bakteri ini terdapat sangat banyak pada feses organism berdarah
panas, dapat juga ditemukan di lingkungan perairan, dan ditanah. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa apabila terdapat bakteri coliform pada badan air maka
badan air tersebut sudah tercemar oleh feses. Genus yang termasuk dalam
a) Escherichia Coli
Gambar 2.2……
usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat
menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak dan travelers
10
luar usus. Genus Escherichia terdiri dari 2 spesies yaitu Escherichia coli dan
0,4-0,7 µm x14 µm, sebagian besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai
Escherichia Coli tumbuh baik pada hamper semua media yang biasa dipakai
kuman enterik, sebagian besar strain E.coli tumbuh sebagai koloni yang meragi
laktosa. E.coli bersifat mikroaerofilik. Beberapa strain bila ditanam pada agar
darah menunjukkan hemolisis tipe beta. Pada penanaman Endo. Escherichia Coli
akan terlihat berwarna merah kehijauan dan mengkilap. Untuk media Mc. Conkey
koloni berwarna merah muda karena memecah laktosa. Sedangkan pada media
EMB warna koloni hitam kehijauan dan menghilap. Penanaman pada media gula-
gulaakan menghasilkan asam dan gas. Penanaman pada media untuk reaksi indol
dan merah methyl menghasilkan hasil yang positif, sedangkan untuk media Voges
preskauer dan media sitrat menunjukkan hasil negative. Ada tiga struktur antigen
dari E.coli yaitu antigen O (somatic antigen), antigen K (antigen kapsul) dan
membantu fungsi normal dari nutrisi. Organisme patogen hanya bila mencapai
Sekarang ini telah ditemukan beberapa strain E.coli yang patogen yaitu
(EHEC). ETEC merupakan penyebab untuk dehidrasi karena diare pada anak
pada reseptor enterosit usus halus dan enterotoksinnya. Strain E. coli selain ETEC
juga dapat menyebabkan diare tetapi mekanisme terjadinya belum jelas (Depkes
RI 2010).
mampu menembus dinding usus dan menimbulkan kolitus (radang usus besar)
atau gejala seperti desentri. Waktu inkubasi 8-44 jam (rata-rata 26 jam) dengan
gejala demam, sakit kepala, kejang perut dan diare berdarah (Marissa and Arifin
2014).
Nosocomial Pneumonia.
b) Klebsiella
12
Gambar 2.3……
1,2µ. Bakteri ini memiliki kapsul, tetapi tidak membentuk spora. Klebsiella tidak
pertumbuhan mukoid, kapsul polisakarida yang besar dan tidak motil. Mereka
biasanya memberikan hasil tes yang positif untuk lisin dekarboksilase dan sitrat.
kultur dari Kelbsiella sp tersebut pada media EMB dan Mc. Conkey koloni
menjadi merah. Kemudian pada media padat tumbuh koloni mukoid (24 jam).
Mudah dibiakkan di media sederhana (bouillon agar) dengan koloni putih keabuan
mellitus atau pecandu alcohol. Gejala pneumonia yang disebabkan oleh abkteri ini
berupa gejala demam akut, malaise (lesu), dan batuk kering, kemudian batuknya
menjadi produktif dan menghasilkan sputum berdarah dan purulent (nanah). Bila
penyakitnya berlanjut akan terjadi abses nekrosis jaringan paru, bronchiectasi dan
mudah serta cepat dikenal dalam tes laboratorium serta dapat bertahan lebih lama
dari pada bakteri patogen dalam lingkungan yang tidak menguntungkan (Hawa,
1. Enterobacteriaciae
Gambar 2.4……
dan heterogen dengan habitat alaminya di saluran cerna manusia dan hewan.
adalah suatu family kuman yang terdiri dari sejumlah besar spesies bakteri yang
sangat erat hubungannya satu dengan lainnya. Hidup di usus besar manusia dan
hewan, tanah, air. Karena hidupnya yang pada keadaan normal di dalam usus
besar manusia, kuman ini sering enterik tidak menimbulkan penyakit pada host
bila kuman tetap berada di dalam uusus besar, tetapi pada kesempatan memasuki
bagian tubuh lain, banyak diantara kuman enterik ini mampu menimbulkan
lainnya Salmonella dan Shigela biasanya bersifat patogen untuk manusia. Infeksi
diluar usus. Penyebab tersering dari infeksi pada usus adalah kuman-kuman yang
disentri basiller, demam enteric, dan sebagainya dengan gejala yang menonjol
adalah diare. Infeksi diluar usus yang paling sering dijumpai adalah sistitis dan
a) Shigella
Gambar 2.5……
Habitat asli Shigella terbatas pada saluran cerna manusia. Shigella adalah
2019).
Kuman ini berukuran 0,5-0,7 µm x 2-3 µm. sifat kuman Shigella adalah
sebagai berikut:
15
- Kecil
- Halus, dan
- Tidak Berwarna
Shigella spesies adalah kuman patogen usus yang telah lama dikenalsebagai
agen penyebab disentri basiler. Berada dalam tribe Escherichia karena sifat
karena gejala klinik yang disebabkan bersifat khas, Sampai saat ini terdapat
1. Shigella Dysentriae
2. ShigellaFlexneri
3. Shigella Boydi
organism memiliki antigen O yang sama dengan basil entrik lain. Antigen O
b) Salmonella
gram bersifat negative, ukuran 1-3,5 µm x 0,5 – 0,8 µm, besar koloni rata-
rata 2-4 mm. pada umumnya isolasi kuman Salmonella dikenal dengan sifat-
16
sedikit H2S dan tidak membentuk gas pada fermentasi glukosa. Pada agar
SS. Endo, EMB dan Mc. Conkey koloni kuman berbentuk bulat, kecil dan
tidak berwarna. Pada agar Wilson Blair koloni kuman berwarna hitam.
100oC, alcohol dan asam. Antibodi yang berbentuk terutama lgM. Antigen
H rusak pada pemanasan di atas 60oC, alcohol dan asam. Antibodi yang
asam, terdapat pada bagian yang luar dari badan kuman. Dapat dirusak
dengan pemanasan 60oC selama 1 jam, pada penambahan fenol dan asam
diduga berasal dari dinding sel atau membran luar (Balaram Naik, P
2. Vibrionaceae
Vibrio adalah salah satu genus dari family Vibrionaceae. Kuman ini
berbentuk batang bengkok seperti koma, berukuran 2-4 µm, gerak sangat
aktif dengan adanya flagel. Kuman ini tidak membentuk spora. Pada biakan
yang lama Vibro dapat menjadi batang lurus mirip kuman enterik gran
konveks, bulat, Vibrio tumbuh dengan baik pada suhu 37oC (18-37oC). pH
terdapat karbohidrat yang dapat diragi, kuman dapat mati. Tumbuh baik
yang dengan asalm sulfat akan membentuk warna merah (tes indol positif)
(Fernandes 2014).
invasive, kuman tidak pernah masuk dalam sirkulasi darah, tetapi menetap
sel epitel dan merangsang hipersekresi air dan klorida serta menghambat
klinis dari penyakit akibat Vibrio cholera adalah mual, muntah, kejang
perut, gejala kehilangan cairan dan elektrolit, dehidrasi, kolaps sikulasi dan
anuria. Angka kematian tanpa pengobatan antara 25-50% (Sari et al. 2019).
Vibrio cholera menghasilkan enterotoksin yang tidak tahan panas dan asam.
perhari. Tinja menyerupai air beras dan mengandung lender, sel-sel epitel
3. Pseudomonadaceae
tidak meragi karbohidrat, hidup aerob di tanah dan air. Dalam habitat alam
dan CO sebagai sumber karbon. Ada yang patogen bagi binatang atau
mempunyai spesies paling sedikit 10-20 yang penting dalam klinik (Hawa,
rRNA/DNA dan cirri khas biakannya yang lazim (Hawa, Susilo, and
Jayasari 2011).
a) Pseudomonas aeruginosa
0,6 x 2 mm. bakteri ini gram negative dan dapat muncul dalam bentuk
2012).
kuman lain. Kuman ini menyenangi hidup suasana lembab seperti pada
peralatan pernafasan, air dingin, lantai, kamar mandi, tempat air dan
bakar, orang yang sakit berat atau dengan penyakit metabolic atau
20
kira-kira 10% terdapat dalam tinja dan kulit individu normal. Hamper
ditiap bagian dan lingkungan sekitar rumah sakit dapat dihuni oleh
b) Burkholderia pseudomallei
gram negatif aerob. Tumbuh pada suhu 42oC dan mengoksidasi laktosa,
bervariasi dari mukoid dan halus sampai kasar serta berkerut dan
c) Burkholderia mallei
d) Burkholderia cepacia
21
cepacia telah diisiolasi dari berbagai sumber air dan lingkungan tempat
2012).
Idealnya air bersih tidak mengandung organism patogen, harus juga bebas
dari bakteri yang menunjukkan indikasi pengotoran tinja. Bakteri colifom pada
pada air menunjukkan bahwa air tersebut pernah mengalami kontakdengan feses
yang berasal dari usus manusia dan oleh karenanya mungkin mengandung bakteri
yang terkontaminasi oleh bakteri patogen dari penderita atau karier, bila
dehidrasi, maka diperlukan penangan yang tepat cepat dan tepat. Air
hewan domestik dan liar. Oleh karena itu, pencemaran air oleh kotoran
gastrointestinal dan
(EHEC) serotype O157:H7 sinrom uremik
hemolitik
v.cholerae of serogrup O1 Diare berair dan
2 Kolera
dan O139 muntah
Enteropathogenic E.coli Penyakit
3 Diare
(EPEC) Gastrointestinal
Enteropathogenic E.coli Penyakit
4 Diare
(EPEC) Gastrointestinal
Enteropathogenic E.coli Penyakit
5 Diare
(EPEC) Gastrointestinal
Shigella sp.
6 Shigelosis (S.dysenteriae.,S.flexneri, S. Disentri Basiler
boydii and S. sonnie
Demam Tifoid dan Salmonella Typhi dan
7 Demam Enterik
paratifoid Salmonella Paratyhi
Enteroaggregative E. coli
8 Diare Berair Gastrointestinal
(EAEC)
2. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain
Schistosomiasis.
alat-alat terutama alat dapur dan alat makan. Penyakit indeksi saluran
Malaria.
5. Water dispersed
bakteri namun jika alat makan tersebut dibilas dengan ait yang telah
Menurut Anwar 1990 Three Compartment Sink yaitu suatu alat pencuci
berikut:
Dalam bak ini terdapat air hangat (+65oC) dan sabun atau detergen
Dalam bak ini piring atau gelas dibilas dengan air panas (70o-76o C)
3. Bak III: disebut bak pembilas terakhir (final rinse atau disebut
Menurut depkes RI, 2010 teknik pencucian yang benar akan memberikan
perlu diikuti agar hasil pencucian sehat dan aman sebagai berikut:
dan sisa-sisa makanan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci,
atau detergen. Detergen yang baik yaitu terdiri dari detergen cair atau
sedikit kemungkinan membekas pada alat yang dicuci. Pada tahap ini
digunakan sabun, zat pembuang bau (abu gosok, arang atau air jeruk
nipis).
telah digosok detergen sampai bersih dengan cara dibilas dnegan air
bersih. Pada tahap ini penggunaan air harus banyak, mengalir dan
selalu diganti.
yang selesai dicuci diperlu dijamin aman dari mikroba dengan cara
Penggunaan lap yang paling baik adalah yang sekali pakai (single
use).
Sumber Air
2.5 Kerang Teori
Proses Pencucian
Hasil
2.7 Hipotesis
alat makan.
2. Ditemukan perbedaan jumlah total coliform pada air yang sebelum dan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah laboratoric experimental dengan metode pre and
post only design dengan pendekatan cross sectional dimana data yang
lubuk pakam.
3.3.1 Populasi
Populasi Pada penelitian ini yakni air cucian piring pada warung makan
Sampel dalam penellitian ini adalah air cucian alat makan pada 10 warung
makan di sekitar lubuk pakam (10 sampel air sebelum digunakan dan 10 sampel
1. Kriteria Inklusi:
28
29
a. Air sumur
2. Kriteria Ekslusi:
a. Air PAM
b. Air Sungai
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah air cucian alat makan pada
2. Variable terikat
1. Alat –alat :
a) Botol steril untuk mengambil air
b) Incubator suhu 37oC/44oC
c) Lampu spritus
d) Pipet steril 10 ml
e) Rak tabung
h) Tabung reaksi
i) Tabung durham
2. Bahan
masing 10ml sampel air bersih dengan pipet steril 10ml (Sebelumnya
jam
9. Hasil positif jika terbentuk asam dan gas (asam positif ditandai
4. Media BGLB diinkubasi pada suhhu 37oC, untuk pemeriksaan MPN coli
tinja diinkubasi pada suhu 44oC masing-masing selama 24 jam. Jika gas
6. Hasil positif jika terbentuk gas pada tabung durham, hasil negative jika
7. Hasil positif ditentukan nilai MPNnya pada table MPN porsi 3-3-3 yang
1. Dari tabung yang positif dipindah ke media Endo Agar / Mc. Conkey
10 sampel 10 Sampel
Gambar….
34
b. Coding yaitu data yang telah ada dan telah diperiksa diberikan kode
dalam kartu, yaitu jumlah nomor yang ada dalam kartu kode harus sama
tersebut.
e. Analiting yaitu suatu proses analisis data yang telah dimasukkan dalam
penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Data yang
diperoleh di uji dengan menggunakan uji Chi – Square. Jika tidak memenuhi
35
8