Anda di halaman 1dari 3

Makanan

Makanan merupakan hal yang penting bagi kesehatan manusia. Saat ini banyak terjadi penyakit melalui
makanan yang disebut Food Borne Disease atau penyakit bawaan makanan seperti diare atau
keracunan makanan.1Penyebab penyakit bawaan makanan dipengaruhi oleh berbagai faktor salah
satunya bakteri patogen seperti Escherichia coli (E. coli). (Syahrizal 2017).

Untuk mendapatkan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan, maka perlu diadakan
pengawasan terhadap hygiene dan sanitasi makanan dan minuman utamanya adalah usaha
diperuntukkan untuk umum seperti restoran, rumah makan, ataupun pedagang kaki lima mengingat
bahwa makanan dan minuman merupakan media yang potensial dalam penyebaran penyakit. (Syahrizal
2017).

Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui tentang praktik kebersihan yang baik terutama dampak
dari kurangnya kebersihan air yang digunakan untuk mencuci alat makan. Apabila air yang digunakan
untuk mencuci alat makan terkontaminasi oleh kuman digunakan untuk mencuci maka dapat
mengakibatkan terkontaminasinya alat makan tersebut oleh bakteri yang nantinya dapat
mengakibatkan kontaminasi pada makanan yang disajikan. (Syahrizal 2017).

Kontaminasi makanan

Kontaminasi makanan dapat terjadi setiap saat, salah satunya dari peralatan makanan yang digunakan
tidak memenuhi syarat kesehatan. Di Indonesia peraturan telah dibuat dalam bentuk permenkes RI No.
1096/Menkes/Per/VI/2011, bahwa untuk persyaratan peralatan makanan tidak boleh bakteri lebih dari
0 koloni/cm2.6 Setiap peralatan makan (piring, gelas, sendok) haruslah selalu dijaga kebersihannya
setiap saat digunakan. Alat makan yang kelihatan bersih belum merupakan jaminan telah memenuhi
persyaratan kesehatan, karena didalam alat makan tersebut telah tercemar bakteri E.coli yang
menyebabkan alat makan tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan. Untuk itu pencucian peralatan
sangat penting diketahui secara mendasar, dengan pencucian secara baik akan menghasilkan peralatan
yang bersih (Syahrizal 2017).

Alat makan

Alat makan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan di dalam menularkan penyakit, sebab
alat makan yang tidak bersih dan mengandung mikroorganisme dapat menularkan penyakit lewat
makanan, sehingga proses pencucian alat makan sangat berarti dalam membuang sisa makanan dari
peralatan yang menyokong pertumbuhan mikroorganisme dan melepaskan mikroorganisme yang
hidup.7 Air merupakan sarana yang penting bagi warung makan yang selanjutnya akan digunakan untuk
mencuci peralatan makan dan minum. Bahaya yang terbesar sehubungan dengan air bersih yang
digunakan untuk mencuci peralatan makan dan minum adalah bila air tersebut telah tercemar oleh
kotoran manusia dapat menimbulkan penyakit.(Syahrizal 2017).

Penerapan higiene dan sanitasi


penerapan higiene dan sanitasi pada proses pengolahan pangan yang lebih dikenal dengan Good
Manufacturing Practices (GMP) telah banyak diterapkan. Namun di negara berkembang, metode yang
lebih dikenal dengan Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB) belum sepenuhnya diterapkan oleh
industri yang bergerak di bidang pangan baik industri besar maupun kecil. Hal ini menyebabkan pangan
yang dihasilkan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare, kecacingan atau keracunan
makanan. Rendahnya perilaku penjamah makanan dalam menerapkan CPPB meningkatkan risiko
pangan terhadap kesehatan.2 Perilaku tidak baik seperti menggaruk anggota tubuh, memelihara kuku
panjang, tidak menggunakan perlengkapan kerja dan mengunyah makanan saat bekerja dapat berisiko
meningkatkan kontaminasi bakteri pada makanan salah satunya yaitu bakteri E.coli.3,4,5. (Ni Made.dkk
2015).

Dalam penerapannya, sanitasi makanan juga tidak bisa lepas dari hygiene. Keduanya memiliki hubungan
satu sama lain yang sangat erat. Apabila hygiene seseorang baik, tetapi sanitasinya tidak mendukung,
maka resiko terjadi masalah kesehatan lebih tinggi. Hygiene dan sanitasi memang memiliki tujuan yang
sama, yaitu untuk mencegah terjadinya keraxunan serta gangguan kesehatan lainnya yang diakibatkan
karena adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia. (fitria fatma.dkk 2021).

Sanitasi merupakan suatu upaya yang meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditunjukan pada semua
tingkatan. Dalam sanitasi makanan, proses sanitasi dimulai sekak makanan mulai dibeli,disimpan,diolah,
dan disajikan untuk melindungi agar tidak merugikan kesehatan para konsumen. Hygiene adalah usaha
untuk melindungi,memelihara dan meningkatkan kesehatan manusia agar tidak terjadi gangguan
kesehatan.( fitria fatma.dkk 2021).

Pengertian hygiene sanitasi makanan

Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk mengendalikan faktor
tempat,peralatan,orang dan minuman yang dapat untuk mungkin menimbulkan gangguan kesehatan
dan keracunan makanan (wisnu hadi.2015).

Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan
yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu
yaitu mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
penyimpanan,pengangkutan makanan sampai pada saat di mana makanan dan minuman tersebut siap
untuk dikonsumsi kepada masyarakat atau konsumen. Sanitas makanan ini bertujuan untuk menjamin
keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, dan mencegah penjualan
makanan yang akan merugikan pembeli (sakit.2016).

Daftar pustaka

1. Syahrizal. HYGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN TERHADAP KANDUNGAN Escherichia Coli


DIPERALATAN MAKAN PADA WARUNG MAKAN (Hygiene sanitation food handlers to the content of
escherichia coli on cutlery at food stalls). Jurnal AcTion, Volume 2, Nomor 2, November 2017.
2. Handayani, N.M.A., Adhi, K.T., Duarsa, D.P. 2015. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penjamah
Makanan dalam Penerapan Cara Pengolahan Pangan yang Baik pada Industri Rumah Tangga Pangan di
Kabupaten Karangasem. Public Health and Preventive Medicine Archive 3(2): 155-161.
DOI:10.15562/phpma.v3i2.109.

3. Fitria Fatma.dkk. sanitasi makanan dan minuman. 2021.

4. Wisnu Hadi.dkk. PERANAN HIGIENE DAN SANITASI DALAM PROSES PENGOLAHAN MAKANAN DI
HOTEL BRONGTO YOGYAKARTA. Jurnal Khasanah Ilmu Vol. VI No. 1 Maret 2015.

Anda mungkin juga menyukai