PENDAHULUAN
Menurut data Badan Kesehatan Dunia tersebut, Afrika dan Asia Tenggara
bawah usia lima tahun. "Berdasarkan apa yang kami tahu, sangat jelas bahwa beban
global yang ditimbulkan oleh penyakit akibat makanan yang tidak layak, cukup besar.
Hal ini memengaruhi sangat banyak orang di seluruh dunia - terutama anak di
bawah usia lima tahun dan orang-orang di daerah berpenghasilan rendah," kata Dr
Anak-anak berada pada risiko khusus penyakit diare yang disebabkan oleh makanan
yang tidak higienis, ada 220 juta anak jatuh sakit dan 96.000 di antaranya meninggal
daging, telur, sayur dan buah segar serta produk susu yang terkontaminasi oleh
Penyakit lain yang dapat disebabkan oleh makanan adalah demam tifoid,
hepatitis A, Taenia solium, dan aflatoxin, yang diproduksi oleh jamur di dalam gandum
yang tidak disimpan dengan cara yang benar. Risiko penyakit akibat makanan yang
https://www.masbabal.com
dengan penggunaan air yang tidak bersih saat mengolah makanan, tingkat kebersihan
yang buruk, kondisi yang tidak memadai dalam produksi dan penyimpanan makanan
muslim, semangat dan intensitas dalam mengkaji masalah kehalalan makanan belum
setinggi sebagaimana yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi luar negeri. Belum
lagi ditambah dengan paradigma dikotomik yang beranggapan bahwa agama itu
belum mempunyai pemahaman tentang makanan halal dan thoyyib dengan makanan
kehalalan makanan. Oleh karena itu dibutuhkan langkah kongkret sebagai akselerasi
pemahaman tentang keamanan dan kehalalan makanan melalui edukasi dan kajian-
Bertolak dari latar belakang di atas, maka penulis ingin membuat Makalah yang
https://www.masbabal.com
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya
Makanan Higienis terhadap Pencegahan Wabah Penyakit Bagi Santri Jabal Nur.
https://www.masbabal.com
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Hygiene
kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sanitasi adalah upaya
subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci tangan,
menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang sembarangan
(Depkes, 2004).
Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat
kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi sanitasinya
tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak
sempurna. Higiene dan sanitasi merupakan hal yang penting dalam menentukan
kualitas makanan dimana Escherichia coli sebagai salah satu indicator terjadinya
pencemaran makanan yang dapat menyebabkan penyakit akibat makanan (food borne
diseases).
https://www.masbabal.com
E.coli dalam makanan dan minuman merupakan indikator terjadinya
kontaminasi akibat penanganan makanan dan minuman yang kurang baik. Minimnya
pengetahuan para penjaja makanan mengenai cara mengelola makanan dan minuman
yang sehat dan aman, menambah besar resiko kontaminasi makanan dan minuman
Perilaku kebersihan diri dapat dipengaruhi oleh nilai serta kebiasaan yang
dianut individu, disamping faktor budaya, sosial, norma keluarga, tingkat pendidikan,
status ekonomi dan lain sebagainya. Adanya masalah pada kebersihan diri akan
berdampak pada kesehatan seseorang. Saat seseorang sakit, salah satu penyebabnya
adalah kebersihan diri yang kurang.Ini harus menjadi perhatian kita bersama, sebab
individu. Sebagai contoh, adanya perubahan pada kulit dapat menimbulkan berbagai
gangguan fisik dan psikologis. Gangguan fisik yang terjadi dapat mengakibatkan
tersebut halal atau tidak, sebab yang dijadikan sebagai tolak ukurnya ialah unsur gizi
dari bahan makanan dan produk makanan. Apabila suatu bahan makanan memiliki
unsur gizi yang baik dan di dalamnya mengandung bahan mineral makro dan mikro
seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin yang dapat mendukung kinerja tubuh
https://www.masbabal.com
lebih baik, serta terbukti secara klinis, maka makanan tesrebut sehat dan baik untuk
dikonsumsi tanpa melihat asal dari makanan dan bagaimana cara memperolehnya
makanan bergizi adalah makanan yang megandung unsur gizi yang lengkap, yaitu
terdiri atas karbohidrat, protein, mineral, lemak, vitamin, dan air (Hanifa N. dan
Adapun zat gizi ialah unsur yang ada pada makanan yang dapat memberikan
bahan makanan berbeda-beda. Perbedaan ini dapat berupa kandungan jenis zat gizi
yang ada dalam makanan, atau mengacu dari segi jumlah zat gizi makanan. Setiap zat
gizi memiliki fungsi masing-masing dan tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun
protein, mineral, lemak, vitamin, dan air) yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan
fungsinya sebagai sumber energi yang bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan
proses metabolisme. Ia juga berfungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh
manusia dan memelihara jaringan tersebut, serta mengatur seluruh proses kehidupan
https://www.masbabal.com
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b. Praktik social
d. Pengetahuan
https://www.masbabal.com
personal hygiene dan implementasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik
personal hygiene..
e. Kebudayaan
praktek personal hygiene yang berbeda. Keyakinan yang didasari budaya sering
f. Kebiasaan seseorang
kebiasaan jika hal itu dilakukan secara terus menerus sehingga mempengaruhi
kesehatan penjamah makanan itu sendiri dan kualitas pangan yang dihasilkan
(Mustikawati, 2013)
Prinsip dan higiene sanitasi makanan telah diatur dalam peraturan Menteri
https://www.masbabal.com
a. Daging, susu, telor, ikan/udang, buah dan sayuran harus dalam keadaan baik,
segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan rasa, serta sebaiknya
b. Jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan bai, tidak berubah warna, tidak
kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lainnya maupun
bahan berbahaya.
b. Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO) dan first
expired first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan terlebih dahulu
c. Tempat atau wadah penyimpanan harus sesuai dengan jenis bahan makanan
Contohnya bahan makanan yang cepat rusak disimpan dalam lemari pendingin
dan bahan makanan kering disimpan yang kering dan tidak lembab.
https://www.masbabal.com
g. Penyimpanan bahan olahan pabrik makanan dalam kemasan tertutup disimpan
3. Pengolahan makanan
menjadi makanan jadi/masak atau siap saji, dengan meperhatikan kaidah cara
rusak/afkir dan untuk menjaga mutu dan keawetan makanan serta mengurangi
memasak harus dilakukan sesuai tahapan dan harus hygiene dansemua bahan
yang akan digunakan dan bahan makanan yang akan diolah sesuai urutan
prioritas.
https://www.masbabal.com
1) Dahulukan memasak makanan yang tahan lama seperti goreng- gorengan
yang kering.
es.
keadaan panas.
a) Makanan tidak rusak, tidak busuk atau basi yang ditandai dari rasa, bau,
berlendir, berubah warna, berjamur, berubah aroma atau adanya cemaran lain
https://www.masbabal.com
b) Penyimpanan harus memperhatikan prinsip firs in first out (FIFO) dan first
expired first out (FEFO) yaitu makanan yang disimpan terlebih dahulu dan yang
c) Tempat atau wadah penyimpanan harus terpisah untuk setiap jenis makanan
jadi dan mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna tetapi berventilasi
5. Pengangkutan makanan
selalu higienis.
d) Wadah harus utuh, kuat tidak karat dan ukurannya memadai dengan jumlah
makanan yang akan ditempatkan. e. Isi tidak boleh penuh untuk menghindari
e) Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus diperhatikan dan diatur agar
makanan tetap panas pada suhu 600C atau tetap dingin pada suhu 400C.
6. Penyajian makanan
https://www.masbabal.com
a) Penyajian makanan yang menarik akan memberikan nilai tambah dalam
b) Penggunaan pembungkus seperti plastik, kertas atau boks plastik harus dalam
keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan
racun.
c) Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan
bersih, sirkulasi udara dapat berlangsung, penyaji berpakaian bersih dan rapi
menggunakan tutup kepala dan celemek tidak boleh terjadi kontak langsung
Telah menjadi sifat manusia mendukung terjadinya sebab-sebab dalam hal yang
dipercayainya dan menganggap rendah pada hal-hal yang kelihatannya kurang begitu
penting. Untungnya hal-hal yang sudah dijelaskan dengan baik cenderung membawa
keuntungan dalam menunjang kepentingan, dimana hal ini berlaku pula atas sanitasi
makanan.
Oleh karena itu sangat diharapkan agar pimpinan selalu dalam keadaan
memperoleh informasi yang lengkap dan jelas tentang berbagai aspek yang
1986).
https://www.masbabal.com
Petunjuk tentang sanitasi pada pelayanan makanan yang dikeluarkan oleh
disarankan agar peraturan yang ada ditaati dan dilaksanakan dengan baik, sekurang-
kurangnya sekali waktu dalam enam bulan sekali petugas pengwas kesehatan
sebagai berikut :
1. Tidak merokok
3. Tidak memakai perhiasan, kecuali cincin kawin yang tidak berhias (polos).
5. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja, setelah bekerja dan setelah keluar
6. Selalu memakai pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai di luar tempat
kerja.
7. Tidak banyak berbicara dan selalu menutup mulut pada saat batuk atau
https://www.masbabal.com
BAB III
HASIL PENELITIAN
Zat gizi yang seimbang harus mencangkup zat tenaga (energi), zat
pembangunan, dan zat pengatur. Kurangnya zat gizi ini bisa menyebabkan terjadinya
para orang tua memahami seluk beluk pertumbuhan anak. Mulai dari pemilihan yang
tepat, pengetahuan gizi yang baik serta pemahaman tentang berbagai macam gangguan
dan protein rendah sehinga sumbangan energi dan protein dari makanan jajanan
terhadap total konsumsi sehari-hari masih rendah. Makanan sehat atau jajanan sehat
diharapkan mempunyai mutu gizi kurang lebih 200-300 kkal untuk menyumbangkan
kurang lebih 15- 20% terhadap total konsumsi energi (Tarmizi, 2011)
tidak tersedia sarana berupa tempat penyimpanan bahan makanan. Pada kantin tersebut
tidak disediakan lemari penyimpanan atau tempat khusus yang digunakan untuk
Pada kantin tersebut, mungkin pihak sekolah tidak melengkapi kantin dengan
https://www.masbabal.com
bahwa pada kantin bahan makanan tidak disimpan di tempat khusus dan kadang-
makanan seperti yang diungkapkan oleh Reddi et al. (2015) yang menyatakan bahwa
pengetahuan dan praktik keamanan pangan spesifik yang berupa penyimpanan buah
potong dalam wadah tertutup (p value = 0,033) dan penyimpanan di tempat dengan
Escherichia coli pada makanan jajanan di kantin Sekolah Dasar Negeri wilayah
dalam makanan ringan salah satunya adalah penyimpanan bahan makanan (p value =
0,041). Anggaran dana yang cukup besar untuk menyediakan sarana penyimpanan
bahan makanan tersebut terutama jika untuk mengadakan lemari pendingin menjadi
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kantin (tempat menjual makanan)
kantin (tempat menjual makanan) tersebut ditemukan bahwa makanan biasanya hanya
diletakkan di meja tempat berjualan dan tidak terdapat tempat khusus untuk
Sedangkan pada kantin yang telah memenuhi syarat memiliki fasilitas seperti
lemari khusus, lemari pendingin atau tempat lainnya untuk menyimpan makanan.
https://www.masbabal.com
Menurut Food Standards Australia New Zealand (2016), tujuan yang
kontaminasi dan berada di lingkungan yang sesuai, serta menyimpan makanan yang
berpotensi bahaya pada suhu yang dapat meminimalkan kemungkinan bakteri patogen
untuk tumbuh.
makanan siap saji. Hal ini dikarenakan tidak ada perlakuan lebih lanjut untuk
https://www.masbabal.com
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan higienis dan bergizi adalah makanan yang mengandung unsur gizi
yang dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia serta memenuhi prinsip-prinsip higieni
dan sanitasi sehingga di dalam makanan tersebut tidak mengandung racun atau kuman
Makanan higienis dan bergizi dalam pandangan ilmu kesehatan itu baru sebatas
makanan. Sedangkan konsep makanan higienis dan bergizi dalam perspektif Agama
Islam tidak hanya mencakup ke wilayah kajian makanan dari segi unsur dan zat
pembentuk makanan akan tetapi sampai kepada wilayah kajian ruh makanan
memenuhi syarat. Jadi harus diterapkan Pola yang baik dalam memilih makanan yang
higienis dan Tempat untuk Makanan supaya Makanan tersebut tetap Higienis.
B. Saran
https://www.masbabal.com
• Bagi santri hendaknya menggunakan alat/perlengkapan atau menggunakan alas
dengan makanan
• Bagi santri hendaknya tidak menjual makanan siap saji yang telah lebih dari 6
https://www.masbabal.com
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Tulus. 2011. Peran Serta Masyarakat Dalam Pemberian Informasi Produk
Halal, Jakarta: Kemenkumham.
Agustina, F., Pambayun, R., & Febry, F. (2010). Higiene dan Sanitasi pada Pedagang
Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan
Demang Lebar Daun Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 53-63.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2012). Keamanan Pangan di Kantin Sekolah.
Jakarta: Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi Bidang
Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Budi, Yoyok. 2003. Pramono.Keamanan Pangan Rumah Tangga, Semarang: UNDIP.
Departemen Agama RI.2003.Pedoman Produksi Halal, Jakarta: Proyek Pembinaan
Pangan Halal Ditjend Bimas Islam dan Penyelenggaraaan Haji.
Hanifa, N. Luthfeni. 2006. Makanan yang Sehat, Bandung: Azka Press. Kartiningrum,
Eka Diah. 2015. Panduan Penyusunan Studi Literatur. Mojokerto: LPPM
Poltekes Majapahit.
Laksmi, BS. Jenie.1987. Sanitasi dalam Industri Pangan, Bogor: IPB.
Mahsun, M. S. 2000. Penelitian Bahasa Berbagai Tahapan Strategi Metode dan
TeknikTekniknya, Mataram: MAtaram Universty Press
https://www.masbabal.com