Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEAMANAN PANGAN DAN HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN


PADA JASA BOGA KECAMATAN PEDURUNGAN TENGAH

Disusun Oleh :
MAHASISWA PRODI GIZI DAN DIETETIKA PROGRAM SARJANA TERAPAN
SEMESTER 6

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


JURUSAN GIZI PRODI SARJANA TERAPAN DAN DIETETIK
TAHUN AJARAN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAMANAN PANGAN
DAN HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN PADA CATERING
KECAMATAN PEDURUNGAN TENGAH

Ketua Panitia

Difa Aulia Rizky Riwani


NIM. P1337431219017

Mengetahui,
Ketua Program Studi Gizi dan Koordinator Mata Kuliah
Dietetika Program Sarjana Terapan

Mohammad Jaelani, DCN,M.Kes Ria Ambarwati SKM, M.Gizi


NIP. 19620606199103004 NIP. 197105251994032004

Menyetujui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Semarang

Susi Tursilowati, SKM, MSc.PH


NIP. 196611241991022001
A. LATAR BELAKANG
Proses penyelenggaraan pada catering berkaitan langsung dengan penjamah
makanan. Penjamah makanan adalah seorang tenaga kerja yang menjamah mulai dari
persiapan, mengolah, menyimpan, mengangkut maupun penyajian makanan. Pengetahuan,
sikap dan tindakan seorang penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan.
Penjamah makanan adalah orang yang bekerja pada suatu usaha atau kegiatan dibidang
makanan tanpa melihat apakah ia benar-benar bekerja menyiapkan makanan ataupun
menghidangkan makanan. Kebersihan penjamah makanan atau higienis penjamah
makanan merupakan kunci keberhasilan dalam pengolahan makanan yang aman dan sehat.
Perilaku higiene perorangan yang baik dapat dicapai apabila dalam diri pekerja tertanam
pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
Menurut Undang-Undang Nomor 7/1996 tentang pangan, bahwa keamanan pangan
adalah kondisi dan upaya untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis,
kimia dan benda lain yang mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan
manusia.Penyajian makanan yang aman, maka perlu mengkondisikan makanan tersebut
bebas dari benda lain yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan tubuh,
seperti halnya bebas dari cemaran biologis, kimia atau benda lainnya, baik yang sengaja
ditambahkan ataupun yang tidak sengaja. Hal ini merupakan keharusan bagi siapapun
yang memproduksi makanan sehingga makanan yang dihasilkan aman dikonsumsi.
Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit yang disebut dengan foodborne
disease, yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi pangan yang
mengandung bahan/senyawa beracun atau organisme patogen.Keamanan pangan selama
ini cenderung terabaikan karena masyarakat hanya menyadari keamanan pangan sebatas
tidak menimbulkan keracunan. Padahal lebih dari itu keamanan pangan harus dilihat dari
proses produksi, wadah penyajian, waktu penyajian pangan dan lain sebagainya.
Hygiene makanan adalah salah satu upaya dalam menanggulangi penyakit yang
memberatkan aktivitas pada usaha kebersihan dan keutuhan makanan. Peranan hygiene
dan sanitasi makanan sangat penting khususnya apabila telah menyangkut kepentingan
umum. Hygiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta berbagai
usaha untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan. Hygiene juga mencakup upaya
perawatan kesehatan dini, termasuk ketepatan sikap hidup. Pengertian higiene menurut
beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa higiene merupakan bentuk upaya dalam mencegah
penyakit yang memberatkan pada usaha kebersihan perorangan atau manusia serta
lingkungan tersebut.
Sanitasi adalah bentuk upaya penanggulangan penyakit dan menitikberatkan
kegiatan usaha kesehatan lingkungan. Sanitasi merupakan cara pemeriksaan pada berbagai
aspek lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat seberapa sehat masyarakat.
Berdasarkan paparan tersebut penerapan sanitasi penting dilakukan sehingga berdampak
baik pada kesehatan manusia. Dapat disimpulkan bahwa sanitasi merupakan keseluruhan
upaya yang mencakup kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk membebaskan
hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan manusia, baik itu berupa barang atau jasa, dari
segala bentuk gangguan atau bahaya yang merusak kebutuhan manusia dipandang dari
sudut kesehatan.
Higiene dan sanitasi memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berhubungan
satu sama lain. Apabila higiene seseorang baik akan tetapi sanitasinya tidak mendukung
maka resiko terjadinya penyakit atau efek lainnya akan lebih tinggi, sebagai contoh yang
diberikan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada Tahun 2004 yaitu
seseorang mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, akan tetapi air yang tersedia tidak
cukup sehingga cuci tangan yang dilakukan menjadi tidak sempurna. Higiene dan sanitasi
memiliki tujuan untuk menanggulangi munculnya penyakit, dan keracunan juga masalah
kesehatan lain yang diakibatkan oleh munculnya interaksi aspek aspek lingkungan hidup
individu maupun masyarakat.
Penerapan higiene sanitasi makanan dapat diterapkan pada katering skala kecil
maupun skala besar. Dalam penerapannya, higiene sanitasi makanan tidak hanya
memperhatikan makanan tetapi juga penjamah makanan selama proses pengolahan dan
proses produksi. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang
Pangan yang menyatakan bahwa sanitasi pangan adalah upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi pangan yang sehat dan higienis yang bebas dari bahaya cemaran
biologis, kimia, dan benda lain. Seorang penjamah makanan harus selalu menjaga
kebersihan diri karena penjamah makanan memegang peran penting dalam proses
pengolahan makanan. Perilaku kebersihan diri dan sanitasi penjamah makanan dapat
dipengaruhi oleh nilai juga hal yang biasanya diikuti oleh individu, di samping aspek
budaya, sosiaI, norma keluarga, tingkatan pendidikan, status ekonomi dan lain sebagainya.
ketika seseorang tidak sehat, penyebabnya bisa jadi karena personal hygiene yang tidak
sesuai. Oleh karena itu harus diperhatikan sebab kebersihan adalah aspek utama dalam
menjaga tingkatan kesehatan perorangan. Perilaku higiene sanitasi penjamah makanan
juga menjadi salah satu upaya penjamah makanan agar tetap bisa menjaga keamanan
pangan saat proses pengolahan makanan.
Pengetahuan yang baik didukung dari pendidikan yang dimiliki oleh para
penjamah. Pengetahuan yang diperoleh secara formal maupun non formal akan
mempengaruhi pengetahuan penjamah makanan tentang hygiene sanitasi. Dari hasil
penelitian diperoleh nilai minimum dari praktik penjamah makanan yaitu 5 dan nilai
maksimum 8 dengan rata-rata 6.0. berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa praktik
hygiene sanitasi penjamah makanan yang mempunyai kategori baik berjumlah 3 orang
(60.0%) dan kategori kurang baik berjumlah 2 orang (40.0%). Meskipun praktik hygiene
sanitasi penjamah makanan tergolong baik, namun dalam kenyataannya semua penjamah
tidak memakai celemek dan penutup kepala. Karena dampak dari praktik hygiene sanitasi
makanan yang kurang dapat menimbulkan kontaminasi pada makanan yang akan
diporsikan. Pihak Catering telah menyediakan celemek, penutup kepala, dan sarung
tangan. Alasan celemek tidak digunakan oleh penjamah makanan diantaranya
mengganggu saat bekerja. Hampir semua penjamah makanan tidak memakai penutup
kepala alasannya kurang nyaman karena kondisi dapur yang panas. Penggunaan penutup
kepala pada tenaga penjamah dimaksudkan untuk mencegah jatuhnya rambut pada
makanan dan mencegah kebiasaan mengusap atau menggaruk kepala.
Berdasarkan hasil survey terhadap beberapa catering di pedurungan tengah seperti
Mahkota Catering, Shofa Catering, Shella Catering, dan Bonasari Catering terdapat
berbagai macam permasalah yang ditemukan diantaranya Sebagian catering ada yang
belum mengetahui keamanan pangan dan hygiene sanitasi. Keamanan pangan dan hygiene
sanitasi merupakan hal yang melekat satu sama lain, oleh karena itu sangat penting untuk
menjaga kualitas makanan dari proses persiapan makanan sampai makanan didistribusikan
kepada konsumen. Dengan demikian, mempertahankan mutu makanan yang baik
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pendidikan penjamah makanan. Sebagian besar
Pendidikan penjamah makanan pada beberapa catering di pedurungan tengah berasal dari
lulusan SD sampai SMA. Beragam latar belakang Pendidikan membuat pengetahuan dan
keterampilan penjamah berbeda beda, ada beberapa penjamah lulusan SD yang lebih
terampil terkait pengolahan dari penjamah lulusan SMP dan SMA, tidak sedikit pula
penjamah lulusan SMA yang memiliki pengetahuan lebih terkait keamanan pangan dan
hygiene sanitasi. Pengetahuan yang baik didukung dari pendidikan yang dimiliki oleh para
penjamah. Pengetahuan yang diperoleh secara formal maupun non formal akan
mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan penjamah makanan tentang hygiene
sanitasi. Oleh karena itu kami membuat suatu kegiatan pelatihan yang ditujukan pada
penjamah makanan catering di kecamatan pedurungan tengah, untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tentang hygiene sanitasi dan keamanan pangan serta dapat
mengimplikasikannya di catering.

B. TUJUAN KEGIATAN

- Tujuan umum

Setelah mengikuti pelatihan peserta dapat mengetahui dan menerapkan


Keamanan Pangan dan Hygiene Sanitasi sesuai dengan standar terhadap
pengolahan makanan di catering Kecamatan Pedurungan Tengah.

- Tujuan Khusus

Setelah mengikuti Pendidikan dan pelatihan diharapkan Penjamah makanan dapat :

a. Mengetahui peraturan perundang undangan tentang pangan


b. Mengetahui persyaratan hygiene sanitasi jasa boga
c. Mengetahui tahapan proses hygiene sanitasi dalam penyelenggaraan
makanan di jasa boga
d. Mempraktekkan personal hygiene dan penggunaan APD yang benar

C. MANFAAT
1. Peserta dapat menjelaskan higiene sanitasi dan keamanan pangan sesuai dengan
standar
2. Peserta dapat mengimplementasikan higiene sanitasi dan keamanan pangan sesuai
dengan standar pada catering masing - masing
3. Peserta dapat melakukan Sosialisaso keamanan pangan dan higiene sanitasi

D. STRUKTUR PROGRAM

WAKT
N MATA PELATIHAN
U
O
T P PL/ J
OL P
L
A MATA PELATIHAN DASAR
Peraturan perundang – undangan 1 0 0 1
bidang pangan dan kebijakan nasional
tentang keamanan pangan dan
hygiene sanitasi.
0 0

Subtotal 1 0 0 1
B MATA PELATIHAN INTI
1. Tahapan proses HS dalam
Penyelenggaraan Makanan Jasa 2 0 0 2
Boga:
a. Penerimaan bahan makanan
b. Penyimpanan bahan makanan
c. Persiapan bahan makanan
d. Pengolahan makanan
e. Distribusi dan penyajian
makanan
2 2
2. Prosedur pengajuan sertifikat
kelayakan HS dan persyaratan Higiene
Sanitasi Catering 1 1

3. Praktek penggunaan APD dan


personal hygiene

Subtotal 4 1 5
C MATA PELATIHAN PENUNJANG
1. Building Learning 0 1 0 1
Commitment (BLC)
2. Rencana Tindak Lanjut (RTL) 0 1 0 1
Subtotal 0 2 0 2
JUMLA 5 3 0 8
H

Keterangan :

· T = Teori, P = Penugasan

· Untuk 1 JPL = @45 menit, maka 8 JPL x 45 menit = 360 menit atau 6 jam dengan
ketentuan bahwa setiap peserta diberi kesempatan untuk mensimulasikan/ praktek
melatih/microtech teaching minimal 30 menit per peserta.

E. NARASUMBER ATAU FASILITATOR


1. Pelatih/Narasumber
- Dosen Jurusan Gizi : Fitriani, SKM MKM
- Dinas Kesehatan Kota Semarang : Erna Handayani, ST. MKes
- Ahli Gizi Catering : Nurul Bariroh, S.ST. RD
2. Penyelenggara
Mahasiswa Program Studi Gizi dan Dietetik Program Sarjana Terapan Poltekkes
Kemenkes Semarang Semester 6

F. PESERTA
1. Kriteria Peserta
Peserta pelatihan dan Pendidikan terkait keamanan pangan dan hygiene sanitasi
adalah penjamah makanan yang berasal dari beberapa catering yang ada di kecamatan
pedurungan tengah diantaranya yaitu Mahkota Catering, Shofa Catering, dan Shella
Catering yang sudah bersedia mengikuti Pendidikan dan Pelatihan.
2. Jumlah Peserta
Peserta pelatihan dan Pendidikan terkait keamanan pangan dan hygiene sanitasi
diikuti oleh kurang lebih 30 peserta.

G. METODE PELAKSANAAN
A. Kegiatan 
a. Strategi/Langkah Pelaksanaan
1. Kegiatan
a) Kegiatan Awal
● Registrasi peserta
● Pembukaan
● Penjelasan tujuan pelatihan
● Pre test
b) Kegiatan Inti
● Pemaparan materi
● Peragaan/demonstrasi, praktek, role playing keamanan pangan
dan hygiene sanitasi
● Ice breaking
● Diskusi dan Tanya jawab
c) Kegiatan penutup
● Post test
● Membuat RTL
● Penutupan
2. Metode pelatihan
● Ceramah
● Diskusi
● Tanya jawab
● Role playing
● Demonstrasi/peragaan
3. Media
● Power point
● Video demonstasi
● Leaflet

H. WAKTU DAN PELAKSANAAN


● TEMPAT PELAKSANAAN
Ruang G Lantai 2 Gedung Baru Kampus 3 Poltekkes Kemenkes Semarang
Jl. Wolter Monginsidi no. 115 Pedurungan Tengah Kec. Pedurungan Tengah Kota
Semarang Jawa Tengah.
● WAKTU PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Jumat, 21 Juli 2022
Pukul : 08.00 WIB s.d. selesai.
I. SUSUNAN ACARA
RUNDOWN KEGIATAN

No Waktu Alokasi Waktu Kegiatan Media Penanggung jawab


.

1.
08.00 - 08.15 15’ Registrasi + Absensi Form Absensi Resepsionist

2.
08.15 - 08.45 30’ Pembukaan Acara : MC

● Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

● Pembacaan Doa

● Sambutan Ketua Prodi Gizi Polkesmar


dan Pembukaan Diklat secara simbolik

● Sambutan Perwakilan Dinas Kesehatan

● Sambutan Ketua Panitia Diklat

3.
08.45 - 08.55 10’ Pretest Form Sie Redaksi Materi
4.
08.55 - 08.45 45’ Building Learning Commitment (BLC) Sie Acara, Humas

5.
08.45 – 09.30 45’ Materi Ke-1 PPT Operator, Pemateri

Peraturan perundang – undangan bidang


pangan dan kebijakan nasional tentang
keamanan pangan dan hygiene sanitasi.

dilanjut Sesi Tanya Jawab Materi Ke-1

6.
09.30 - 09.35 5’ Ice Breaking Sie Acara

7.
09.35 – 11.05 90’ Materi ke - 2 PPT Operator, Pemateri

Tahapan proses HS dalam Penyelenggaraan


Makanan Jasa Boga
1. Penerimaan bahan makanan

2. Penyimpanan bahan makanan

3. Persiapan bahan makanan

4. Pengolahan makanan

5. Distribusi dan penyajian makanan

dilanjut Sesi Tanya Jawab Materi Ke-2

9.
11.05 – 11.50 45’ Materi Praktek penggunaan APD dan Leaflet Sie Redaksi Materi
personal hygiene

10.
11.50 – 12.30 40’ Ishoma MC

11.
12.30 -14.00 90’ Materi 3 PPT Operator, Pemateri

Materi Prosedur pengajuan sertifikat


kelayakan HS dan persyaratan HS Catering
sesuai Permenkes 1096/2011

dilanjut Sesi Tanya Jawab Materi Ke-3

12. ● RTL (Rencana Tindak Lanjut)


14.00 - 14.45 45’ Form RTL Sie Redaksi Materi
● Evaluasi dan Post Test
J. KEPANITIAAN
STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK

Ketua : Difa Aulia Rizky R

Wakil : Adora Luvena

Sekretaris : Annisa Ziyan, Regita Aisyah S, Rizki Amalia, Aisyah Maulidia

Bendahara : Riveda Diva M, Qonita Almas B, Nina Ayu, Naomi Feybe

Sie Acara :

Koordinator : Adinda Husna, Adika Pramesti

Anggota :

- Nikita - Awalia Mahda

- Dara - Rima Anggun

- Yonanda - Adinda Hawwa

- Aulia - Adista Nur Rachma

- Nabila Anisa - Riska Oktatiani

- Hermaya - Amara Indah

- Ghaisani - Dewi Novitasari

Sie Humas :

Koordinator : Adinda Nova, Kartini Pelita

Anggota :

- Setiyani - Nabilah Farah

- Futwi - Amanda Sabrina


- Alya - Nur Arifa

- Intan - Novia Kurniawati

- Audrey - Amalia Nurmalida

- Hanifah - Rizka Arum

- Herlina - Indah Fitria

- Ambar - Zanza Biillatul

- Savitri - Iftina Meinandita

- Husnia - Hanindita Diyaning

Sie Perkap :

Koordinator : Prayudya, Dhiyan Karima

Anggota :

- Eka - Inas Aida

- Annisa Dinda - Nabila Maitri

- Yasna - Irina Astri

- Isni - Indana Eka

- Nabila KP - Widya Tri

Sie Dekdok :

Koordinator : Trilinda, Shinta Dwi

Anggota :

- Nabila Kamala - Triexie Wikantri


- Zalfa Nur Nadhifa - Glorify Lorista

- Puspita - Hesti Dwi

- Ajeng - Hanifa Salsabila

- Dea - C Septian

Redaksi Materi :

- Elvina - Azizah Nirmala

- Yuninda - Visalma Salsabila

- Nita Aurelia - Ni'matul Rizqiyah

- Salma - Hanif Aisy

- Yastika - Fibian Eka

- Kholida - Nathasya Anggraeta

- Nisya Maghfiroh - Afristi Nurul

- Ais Ulfi

Sie Konsumsi :

- Emilda - Alya Tsabita

- Olvali - Euis Novita

- Andina - Levina Rahma

- Nurul - Badzlina Rahma


MC dan Moderator :

- Dhian - Dewi Iswati (mc)

- Maya - Annisa Rahma (moderator)

Doa :

- Prayudya

Resepsionist :

- Ambar - Rizka Arum

- Savitri - Nabilah Farah

Operator :

- KP

- Nabila Maitri
K. PEMBIAYAAN
RANCANGAN ANGGARAN DANA DIKLAT
A. Pemasukan

1. Dana Jurusan Rp 4.607.500,-

2. Anggaran Iuran Kelas 97 anak x Rp 10.000 Rp 970.000,-

TOTAL Rp 5.577.500,-

B. Pengeluaran
NO KEGUNAAN RINCIAN TOTAL BIAYA

1. Kesekretariatan Print + jilid proposal diklat Rp 100.000,-


@25.000

Print + jilid LPJ diklat @25.000

Surat-surat @15.000

ATK @35.000

2. Honor Pemateri 2 Pemateri luar x @Rp 300.000,- Rp 800.000,-

1 Pemateri dosen x @Rp200.000,-

4. Doorprize Peralatan dapur 3 peserta x Rp 150.000,-


@Rp50.000,-
(peserta teraktif,
penanya terbaik, nilai
kenaikan pre-post test
tertinggi)

5. Pelatihan Kit Celemek : Rp 362.000,-

(celemek, penutup 21 peserta x @Rp 15.000


kepala, sarung tangan
Penutup kepala :
plastic)

1 dus x @Rp 37.000

Sarung tangan plastik :

1 dus x @Rp 10.000


3. Konsumsi Makan siang : 34 x @Rp 13.000 Rp 1.233.000,-

Snack : 34 x @Rp 9.000

Snack mhs : 97 x @Rp 5.000

4. Lain-lain Rp. 140.500,-

Food test Bahan masak sayur sop Rp 50.000,-

MMT Rp 180.000,-

Leaflet (materi praktik) Rp 112.000,-

Sablon celemek Rp 50.000,-

Transport pemateri 2 pemateri luar x @Rp 150.000,- Rp 300.000,-

Transport peserta 21 peserta x @Rp 100.000,- Rp 2.100.000,-

TOTAL Rp 5.577.500,-

L. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Perencaan kegiatan pelatihan ini ditujukan pada penjaman makanan catering di
kecamatan pedurungan tengah, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang
hygiene sanitasi dan keamanan pangan serta dapat mengimplikasikannya di catering.
2. SARAN
Penulisan proposal ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu mohon saran dan
masukannya dari pembara.
LAMPIRAN HASIL TNA
Lampiran
HASIL TNA

Shofa Catering :
Permasalahan sudah dapat diantisipasi karena Sebagian penjamah makanan sudah pernah
mengikuti diklat yang diadakan oleh dinkes (belum 50%). Permasalahan yang sering terjadi
dari SDM (Sumber Daya Manusia) nya, penjamah makanan ada yang berusia 58 tahun
dimana rentang penjamah 23-58 tahun, melihat faktor tersebut membuat kedisiplinan
penjamah menjadi kurang terutama sering melupakan SOP yang sudah ditetapkan, SOP udah
ada, prokesnya sudah diterapkan.
Mahkota Catering :
Permasalahannya kurang pengetahuan dan tidak terlalu memahami tentang keamanan pangan
standar porsi, dan cara pemorsian. Bersedia mengikuti diklat.
Bonasari Catering :
Sudah pernah ikut diklat 2x, setelah pandemic karyawannya berkurang menjadi 14, sudah
mengetahui semua tentang keamanan pangan, standar porsi, dan hygiene sanitasi. Belum
memakai SOP. Belum pernah melakukan diklat saat pandemic covid-19.
Shella Catering :
Belum pernah mengikuti pelatihan terkait catering, sudah mengetahui pemorsian secara
umum, tetapi belum mengetahui pemorsian berdasarkan ketentuan besaran porsi sesuai
dengan ukuran rumah tangga (URT) isi piringku. Belum membuat SOP dan masih belum tau
caranya membuat SOP secara tertulis. Belum mengetahui tentang keamanan pangan bahan
makanan secara spesifik masing masing bahaya dari makanan dan penyimpanan yang sesuai
dengan jenis bahan makanan. Tempat sampah masih menggunakan yang terbuka.
LAMPIRAN
Lampiran 1 GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
MATERI DASAR

Tujuan pembelajaran Pokok bahasan Metode Media dan Referensi


khusus (TPK) atau sub pokok alat bantu
bahasan pembelaja
ran

Setelah mengikuti Peraturan Ceramah, PPT -


materi ini, peserta Perundang-undangan Tanya

diharapkan mampu Bidang Pangan jawab.


menjelaskan : - Undang-undang
terkait
1. Peraturan perundang
pengamanan
– undangan bidang
Makanan dan
pangan dan
Minuman
kebijakan nasional
tentang keamanan - Peraturan
pangan dan hygiene Pemerintah
sanitasi. terkait Pangan
dan hygiene
sanitasi

- Peraturan terkait
Pangan lainnya

MATERI INTI

Tujuan pembelajaran Pokok bahasan atau Metode Media dan Referensi


khusus (TPK) sub pokok bahasan alat bantu
pembelaja
ran
Setelah mengikuti - Spesifikasi bahan Ceramah, PPT
materi ini, peserta makanan tanya jawab
diharapkan mampu :
- Pencatatan suhu
1. Melakukan bahan makanan
pengkajian
- Pencatatan
penerimaan bahan
kondite rekanan
makanan

- Kebersihan
kendaraan
Penyimpanan 1. Permenkes

bahan makanan no.1096/MEN


KES/PER/VI/

2. Melakukan - Pencatatan suhu 2011 tentang


Ceramah, PPT higiene dan
pengkajian chiller freezer
tanya jawab sanitasi jasa
penyimpanan bahan
- FIFO FEFO
makanan boga
- Alergen
2. Permenkes No.
- APD petugas 73 tahun 2013
tentang
- Penggunaan pisau
pedoman
dan talenan
pelayanan gizi
- Jarak rumah sakit
penyimpanan (Penyelenggar
labelling aan makanan
rumah sakit)
3. Melakukan - Pencatatan suhu
Ceramah, PPT
pengkajian chiller a. Code of
tanya jawab
Persiapan bahan Hygienic
- Saniitizing sayur
makanan Practise for
dan buah
Precooked and
- APD petugas Cooked Foods
- Penggunaan pisau
in Mass
dan talenan
Catering
CAC/RCP 39-
4. Melakukan - APD petugas Ceramah, PPT 1993 2.
pengkajian tanya jawab Recommended
- Penggunaan pisau
pengolahan Internationb.
dan talenan
makanan Code of
- Kebersihan area Practice
General
- Suhu masakan
Principles of

- Penyimpanan Hygiene

makanan matang CAC/RCP 1-


196

5. Melakukan - Kebijakan label Ceramah, PPT


pengkajian makanan tanya jawab
pendistribusian
- Persiapan alat
makanan
hiding

- Kebijakan alat
hidang

Setelah mengikuti - Tahapan pengajuan Ceramah, PPT


materi ini, peserta sertifikat kelayakan tanya jawab
diharapkan mampu : HS sesuai perauran
Dinas Kesehatan
1. Melakukan
Kota Semarang.
pengajuan
sertifikat
kelayakan HS dan
persyaratan
Higiene Sanitasi
Catering sesuai
prosedur.

Setelah mengikuti Melakukan Peragaan/ Leaflet


materi ini, peserta demonstrasi demonstrasi
diharapkan mampu : tentang keamanan dan praktek
pangan
1. Menerapkan
Keamanan pangan - Food taste
sesuai dengan
standar

2. Menerapkan Melakukan Peragaan/ Leaflet


hygiene sanitasi demonstrasi demonstrasi
sesuai dengan tentang hygiene dan praktek
standar sanitasi

- Penggunaan APD

- Cuci Tangan

- Perilaku Penjamah
makanan

MATERI PENUNJANG

Tujuan Pokok bahasan Metode Media dan Referensi


pembelajaran atau sub pokok alat bantu
khusus (TPK) bahasan pembelajaran

1. Proses
Setelah Diskusi PPT 1. Lembaga
pencairan/
mengikuti Administra
perkenalan Ice breaking
materi ini, si Negara
antar peserta
peserta RI. 2009.
2. Proses
diharapkan Modul
pencairan (Ice
mampu : Building
Breaking)
1. Mengenal Learning
sesama peserta
sesama Commitme
3. Konsep belajar
peserta nt.
dan
2. Melakukan 2. Depkes RI,
pembelajaran:
pencairan Pusdiklat
(Ice a. Perumusan Kesehatan,
Breaking) harapan 2004,
3. Merumusk Kumpulan
b. Perumusan
an Games dan
komitmen
komitmen Energizer,
4. Nilai, norma,
belajar Jakarta.
dan kontrol
dalam tim 3. Munir,
kolektif
4. Menetapka Baderel,
selama
n kontrol 2001,
pelatihan
kolektif Dinamika
terhadap Kelompok,
pelaksanaa Penerapan
n norma nya Dalam
kelas Laboratori
um Ilmu
Perilaku,
Jakarta
4. Budiarti,
Lilin.
2014.
Komitmen
Modal
Dasar
Membang
un
Integritas,
Bahan
Ajar.

- PPT
Setelah 1. RTL: - Ceramah Pusdiklat
- Form
mengikuti mata - Pengertian RTL - Tanya jawab Aparatur,
RTL
pelatihan ini, - Penugasan Standar
- Ruang lingkup
peserta dapat : menyusun Penyelenggara
RTL
RTL an Pelatihan,
1. Menjelaskan 2.Langkah langkah 2012, Jakarta
pengertian penyusunan
dan ruang RTL
lingkup
3.Penyusunan RTL
RTL.
dan Gant Chart
2.Menjelaskan untuk kegiatan
langkah- yang akan
langkah dilakukan.
penyusunan
RTL.

3. Menyusun
RTL dan
Gant Chart
untuk
kegiatan
yang akan
dilakukan.
Lampiran 2 RENCANA ANGGARAN BIAYA

RANCANGAN ANGGARAN DANA DIKLAT


A. Pemasukan

1. Dana Jurusan Rp 4.607.500,-

2. Anggaran Iuran Kelas 97 anak x Rp 10.000 Rp 970.000,-

TOTAL Rp 5.577.500,-

B. Pengeluaran

NO KEGUNAAN RINCIAN TOTAL BIAYA

1. Kesekretariatan Print + jilid proposal diklat Rp 100.000,-


@25.000

Print + jilid LPJ diklat @25.000

Surat-surat @15.000

ATK @35.000

2. Honor Pemateri 2 Pemateri luar x @Rp 300.000,- Rp 800.000,-

1 Pemateri dosen x @Rp200.000,-

4. Doorprize Peralatan dapur 3 peserta x Rp 150.000,-


@Rp50.000,-
(peserta teraktif,
penanya terbaik, nilai
kenaikan pre-post test
tertinggi)

5. Pelatihan Kit Celemek : Rp 362.000,-

(celemek, penutup 21 peserta x @Rp 15.000


kepala, sarung tangan
Penutup kepala :
plastic)

1 dus x @Rp 37.000

Sarung tangan plastik :

1 dus x @Rp 10.000

3. Konsumsi Makan siang : 34 x @Rp 13.000 Rp 1.233.000,-

Snack : 34 x @Rp 9.000

Snack mhs : 97 x @Rp 5.000

4. Lain-lain Rp. 140.500,-

Food test Bahan masak sayur sop Rp 50.000,-

MMT Rp 180.000,-

Leaflet (materi praktik) Rp 112.000,-

Sablon celemek Rp 50.000,-

Transport pemateri 2 pemateri luar x @Rp 150.000,- Rp 300.000,-

Transport peserta 21 peserta x @Rp 100.000,- Rp 2.100.000,-


TOTAL Rp 5.577.500,-
Lampiran 3 PRE TEST DAN POST TEST
*) Menyesuaikan dengan materi narasumber

No. Pertanyaan Ya / Benar Tidak / Salah

1.

2.
Lampiran 4 FORMULIR EVALUASI PELATIHAN

Nilai Keterangan Nama :

1 Buruk

2 Kurang

3 Cukup Organisasi/Lembaga :

4 Baik

5 Memuaskan

Kuesioner ini digunakan untuk perbaikan berkelanjutan, mohon diisi dengan sungguh-
sungguh. Jika anda ragu atau lupa, sebaiknya dikosongkan saja.

No Penyelenggaraan Pelatihan 1 2 3 4 5

1 Tema pelatihan

2 Ketepatan waktu suasana

3 Kelengkapan materi

4 Sikap penyelenggara

5 Alat bantu
Nilai Keseluruhan

No Trainer 1 2 3 4 5

1 Penguasaan konten/substansi pelatihan

2 Metode yang digunakan

3 Teknik penyajian

4 Interaksi dengan peserta

5 Pengelolaan pelatihan (penguasaan konten dan


pengelolaan waktu)

6 Improvisasi

7 Penggunaan alat bantu

Nilai Keseluruhan

No Narasumber 1 2 3 4 5
1 Penguasaan materi

2 Metode yang digunakan

3 Teknik penyajian

4 Interaksi dengan peserta

5 Pengelolaan waktu

6 Penggunaan alat bantu

Nilai Keseluruhan

No Penyelenggaraan Pelatihan 1 2 3 4 5

1 Ruang pelatihan

2 Sound system

3 Kelengkapan lainnya (…………………………)

Nilai Keseluruhan
Komentar Positif Saran Rencana Tindak
Penerapan
Lampiran 5 FORMULIR RENCANA TINDAK LANJUT

RTL (RENCANA TINDAK LANJUT)


RENCANA TINDAK LANJUT

Nama : ……………………………………………………..

Instansi : ……………………………………………………..

Jabatan : ……………………………………………………..

Nama Atasan : ……………………………………………………..

Jabatan Atasan : ……………………………………………………..

No Kegiatan Tujuan Output Tahapan Waktu Stake Bukti Fisik


Kegiatan
holder

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Mengetahui …tempat diklat…, tgl …

Narasumber Peserta ,

………………….. …………………….

Anda mungkin juga menyukai