OLEH :
KELOMPOK 6
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNyalah sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “Sanitasi Makanan
dan Minuman” dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Apapun
yang saya sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Kami juga mengucapkan terima kasih bagi orang-orang yang telah berjasa
membatu dalam pembuatan makalah ini. Karna berkat merekalah dapat
terciptanya makalah ini. maka kami terima kasih kepada:
1. Dosen pemimbing mata kuliahDasar-dasar Kesehatan Lingkungan,pak
Abd Gafur, SKM., M.Kes yang telah memimbing kami dalam mata kuliah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan fasilitas kepada kami sehingga
mempermudah dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
baik isi maupun teknik penulisan. Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan
untuk perbaikan.
Kelompok 6
SAMPUL..........................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................2
C. Tujuan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Makanan..............................................................................3
C. Keracunan Makanan............................................................5
A. Kesimpulan........................................................................10
B. Saran.................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................12
A. Latar Belakang
Makanan adalah sumber energi satu-satunya bagi manusia. Karena
jumlah penduduk yang terus berkembang, jumalah produksi makanan pun
terus bertambah melebihi jumlah penduduk, apabila kecukupan pangan harus
di capai. Permasalahan yang timbul dapat di akibatkan kualitas dan kuantitas
bahan pangan. Secara umum makanan sehat adalah makanan yang higienis
dan bergizi (mengandung zat hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral).
Agar makanan sehat bagi konsumen di perlukan persyaratan khusus antara
lain cara pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan yang tepat,
dan pengangkutan yang sesuai dengan standar dan ketentuan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan
makanan, antara lain adalah higiene perorangan yang buruk, cara penanganan
makanan yang tidak sehat dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak
bersih. Salah satunya penyebabnya adalah karena kurangnya pengetahuan
dalam memperhatikan kesehatan diri dan lingkungannya dalam proses
pengolahan makanan yang baik dan sehat (Zulaikah, 2012; Musfirah,2014).
Para penjual makanan yang menjajakan makanan umumnya tidak memiliki
latar belakang pendidikan yang cukup, khususnya dalam hal higiene dan
sanitasi pengolahan makanan. Pengetahuan penjual makanan tentang higiene
dan sanitasi pengolahan makanan akan sangat mempengaruhi kualitas
makanan yang disajikan kepada masyarakat konsumen.
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan sepanjang 2001–2006
menunjukkan peningkatan, baik dari jumlah kejadian maupun jumlah korban
yang sakit dan meninggal. Dengan kriteria industri jasa boga (katering) dan
produk makanan rumah tangga menjadi penyumbang terbanyak kasus
keracunan makanan sepanjang empat tahun terakhir yakni mencapai 31%
daripada pangan olahan 20%, jajanan 13% dan lain-lain 5%.
C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam menuliskan makalah ini
antara lain:
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan sanitasi makanan dan
minuman.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Sanitasi
Makanan.
3. Untuk mengetahui faktor keracunan makanan.
4. Untuk memahami metode pengewetan makanan.
5. Untuk mengetahui syarat minimal makanan sehat.
6. Penyimpanan makanan
Makanan yang telah di olah di simpan di tempat yang memenuhi
persyaratan sanitasi lemari atau pendingin. Makanan jadi yang siap di sajikan
harus di wadahi atau di kemas dan tertutup.
C. Keracunan Makanan
Keracunan makanan berdasarkan penyebabnya terbagi atas 3 jenis
anatara lain:
1. Bacterial food poisoning
Akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri hidup
atau terkontaminasi oleh toksin yang di hasilkan bakteri tersebut,
Bacterial food poisoning terbagi atas 4 jenis yaitu:
a. Salmonella food poisoning (infectio type)
Salmonella food poisoning merupakan penyakit zoonotik yang
dapat di hasilkan dimana-mana. Kontaminasinya melalui hewan ternak,
contohnya daging, susu atau, telur.
b. Staphylococcus food poisoning (toxin type)
Staphylococcus food poisoning di sebabkan oleh eterotoxin yang
di hasilkan oleh Staphylococcus aureus. Kuman tersebut akan mati
sewaktu di masak, tetapi enterotoksin yang di hasilkan memiliki sifat yang
tahan panas (tahan 100oC) selama beberapa menit. Stapylococus biasa di
temukan di hidung, tenggorokan dan kulit manusia.
c. Botulism
Botulism merupakan penyakit gastroenteritis akut yang di
sebabkan oleh endotoksin yang di produksi Clostridium butulism.
Biasanya di temukan di tanah, debu, dan saluran usus hewan.
d. Clostridium perferinges food poisoning
Clostridium perferinges food poisoning dapat di temukan dalam
kotoran manusia, dalam tanah, air dan, udara, keracunan akibat
A. Kesimpulan
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik
beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan
makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu
atau merusak kesehatan , mulai dari sebelum makanan diproduksi,
selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai
pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk
dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.
Faktor yang mempengaruhi sanitasi makanan antara lain: sumber
bahan makanan, pengangkut bahan makanan, penyimpanan bahan
makanan, pemasaran makanan, pengolahan makanan, dan
penyimpanan makanan.
Keracunan makanan berdasarkan penyebabnya terbagi atas 2 jenis
anatara lain: (1)Bacterial food poisoning dan (2) Non bacterial food
poisoning
Metode pengawetan makanan agar bertahan lama dapat di lakukan
antara lain: pengalengan, pengeringan, pengawetan, pendinginan, dan
pasteurisasi.
Persyaratan makanan yang sudah terolah dapat di bagi menjadi 2
yaitu: (1) Makanan yang di kemas harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut: mempunyai label dan harus bermerek, sudah terdaftar
dan bernomor pendaftaran, kemasan tidak rusak/robek atau
mengembung, ada tanda kadaluarsa dan dalam keadaan belum
kadaluarsa, dan kemasan yang tidak di pake harus hanya sekali
penggunaan. (2) Makanan yang tidak di kemas harus memenuhi syarat
sebagai berikut: Keadaan “fresh” (baru dan segar), dan tidak basi,
busuk, rusak dan berjamur.
Kusuma, Trika Yunita., Ririh Yudhastuti. 2013. Higiene dan Sanitasi Makanan
Sabarguna, Boy Subiroso (dkk). 2011. Sanitasi Makanan dan Minuman Menuju
Gava Media.
Rahmawati, Yani (dkk). 2014. Higiene dan Sanitasi Untuk Penjamah Makanan
pada Penyelenggaraan Makanan.
https://issuu.com/karinamuthia/docs/modul . Diakses 18 Oktober 2017.