Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KONDISI HIGIENE DAN SANITASI WARUNG MAKAN


SEBAGA UPAYA PENCEGAHAN KERACUNAN MAKANAN DI
TERMINAL INDUK, BANJARNEGARA

Disusun Oleh:

Atika Rahma Indriani

1900029073

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akses untuk memenuhi kecukupan jumlah pangan merupakan
kunci untuk memelihara kesehatan dan memperhatikan keseimbangan
hidup. Makanan tidak aman yang mengandung banyak virus, bakteri, dan
parasit lainnya serta bahan kimia dapat menyebabkan 200 jenis penyakit
dimulai dari penyakit diare hingga kanker yang menyerang tubuh. Dari
kasus tersebut dapat diperkirakan sebanyak 600 juta jiwa di dunia sakit
setelah mengonsumsi makanan yang sudah tercemar bahkan ada yang
sampai meninggal dengan jumlah 420.000 jiwa setiap tahunnya (WHO,
2020).
Penyakit yang terjangkit melalui makanan atau yang disebut
dengan food born disease merupakan penyakit menular atau penyakit
keracunan makanan yang tercemar oleh bakteri dan mikroba lainnya yang
masuk ke dalam tubuh melalui perantara makanan. Pada tahun 2017,
adanya kasus KLB keracunan pangan dengan jumlah 163 kejadian dan
7123 kasus menurut data yang diambil oleh Direktorat Kesehatan
Lingkungan dan Public Health Emergency Operating Center (PHEOC)
(Kemenkes RI, 2018).
Pengawasan makanan di Indonsia mendapatkan perhatian khusus
mengenai keamanan pangan karena merupakan masalah yang muncul di
dalam bidang pangan. Higiene dan sanitasi makanan memiliki empat
pengendalian faktor makanan yaitu faktor kebersihan orang, peralatan
makan, faktor bangunan atau tempat, dan bahan makanan (Rejeki, 2015).
Higiene adalah suatu hal yang dilakukan untuk menjaga Kesehatan
individu dan seseorang agar lingkungan tempat tinggal terhindar dari
berbagai penyakit (Marsanti dan Widiarini, 2018 dalam Tunas, 2021).
Sanitasi terhadap makanan mempunyai tujuan untuk menjamin
keselamatan pangan dari kerusakan makanan, keamanan pangan terjaga
serta dapat terhindar dari penyakit akibat keracunan pangan. Sanitasi
makanan adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi makanan dan terfokuskan terhadap tindakan agar makanan
bebas dari bahaya yang dapat merusak kualitas makanan dan kesehatan.
Hal tersebut dapat diperhatikan mulai dari sebelum mengolah makanan
seperti proses pemilihan bahan makanan dan penyimpanan bahan
makanan, pengolahan makanan, pengangkatan makanan ke alat maka
hingga penyajian makanan (Mundiatun, 2015).
Warung makan adalah tempat yang menyediakan makanan
minuman yang bergizi dan menyehatkan dengan tarif harga yang
terjangkau. Warung makan biasanya berda di instansi seperti sekolah,
kantor, kampus, pasar, dan asrama. Faktor-faktor terjadinya keracunana
makanan sebisa mungkin harus dihindari. Selain cara pengolahan makanan
yang harus diperhatikan, tempat makan juga perlu diperhatikan karena
lingkungan tempat untuk mengolah makanan dan menyantap makanan
harus dalam kondisi bersih. Kualitas makanan, penyajian makan, tempat
makanan harus memenuhi syarat Kesehatan agar makanan tidak rusak
(Sari & Makomulamin, 2021).
Menyentuh makanan dengan sembarang wajib dihindari karena
tangan bersih pun masih membawa banyak mikroorganisme pathogen
seperti bakteri. Tangan dalam keadaan kotor dan terkontaminasi dapat
mengirimkan bakteri, virus, dan mikroba lainnya pindah ke makanan.
Atau dari tangan yang terkena feses. Cuci tangan merupakan hal utama
yang harus dilakukan saat akan menjamah makanan agar terhindar dari
pathogen. Dalam melakukan cuci tangan patuhi langkah-langkah cuci
tangan dengan benar sebagai langkah untuk mencegah terjadinya makanan
terkontaminasi oleh mikroba sehingga tubuh aman (Purnawijayanti, 2001
dalam Jiastuti, 2018).
B. Rumusan Masalah
Keracunan akibat makanan yang terkontaminasi mikroba banyak
merengut korban jiwa di dunia. Penyakit ini dikenal dengan food borne
disease di dunia kesehatan. Pada tahun 2017, Indonesia pernah mengalami
KLB akibat keracunan pangan. Hal ini disebabkan akibat tidak
memperhatikan higiene sanitasi pada makanan yang akan dijual. Higiene
dan sanitasi makanan memiliki empat pengendalian faktor makanan yaitu
faktor kebersihan orang, peralatan makan, faktor bangunan atau tempat,
dan bahan makanan.
Warung makan merupakan tempat untuk menyediakan makanan
dan minuman yang bergizi serta menyehatkan tubuh. Warung makan
terdapat di tempat instansi maupun tempat umum seperti di sekolah,
kantor, pasar, rumah sakit, terminal, dll. Warung makan harus
memperhatikan aspek higiene dan sanitasi mulai dari kebersihan penjamah
makanan, pemilihan bahan makanan hingga penyajian makanan. Hal ini
dilakukan agar tidak adanya cemaran atau kontaminasi terhadap hidangan
makanan sehingga tidak menimbulkan racun yang berbahaya bagi tubuh.
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka rumusan masalah dalam
penelitian adalah “bagaimana higiene dan sanitasi warung makan sebagai
upaya pencegahan keracunan makanan di Terminal Induk, Banjarnegara?”.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dari rumusan masalah maka tujuan penelitian
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, diantaranya:
1. Tujuan Umum
Mengetahui kondisi higiene dan sanitasi di dalam warung makan
sebagai upaya pencegahan keracunan makanan yang berlokasi di
Terminal Induk, Banjarnegara.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kondisi personal higiene di dalam warung makan
sebagai upaya pencegahan keracunan makanan di Terminal Induk,
Banjarnegara.
b. Mengetahui kondisi sanitasi di dalam warung makan sebagai upaya
pencegahan keracunan makanan di Terminal Induk, Banjarnegara.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian dari tujuan penelitian maka manfaat penelitian
terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan penjamah
makanan terkait personal higiene dan sanitasi lingkungan warung
makan. Maka penjamah makanan sudah memiliki wawasan terkait
higiene dan sanitasi makanan sehingga mengurangi risiko terjadinya
keracunan makanan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Dapat memiliki pengalaman melakukan observasi warung makan
serta membagikan ilmunya kepada penjamah makanan agar selalu
menerapkan higiene sanitasi makanan.
b. Bagi warung makan
Higiene sanitasi sangat mementingkan kebersihan seseorang dan
lingkungannya sehingga warung makan akan selalu dijaga dan
dirawat agar tetap bersih. Maka air bersih sangat diperhatikan dan
juga tidak ada vektor yang masuk ke dalam warung makan.
c. Bagi penjamah makanan
Mendapatkan pengetahuan dan wawasan mengenai higiene sanitasi
makanan serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan keracunan
makanan. Maka penjamah makanan akan berhati-hati dalam
mengolah makanana agar tidak tercemar.
d. Bagi peneliti lainnya
Dapat dijadikan sebagai pedoman peneliti lain dalam mengerjakan
penelitian yang berkaitan dengan higiene sanitasi warung makan.
DAFTAR PUSTAKA

Jiastuti, T. (2018). Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Keberadaan


Bakteri Pada Makanan Jadi di RSUD dr Harjono Ponorogo. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 10(1), 13–24. e-journal.unair.ac.id/

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia.

Mundiatun, D. (2015). Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Gava Media.

Rejeki, S. (2015). Sanitasi Hygiene Dan K3. Rekayasa Sains.

Sari, N. P., & Makomulamin, M. (2021). Penerapan Prinsip Higiene Sanitasi


Warung Makan Di Pasar Cik Puan Pekanbaru. PREPOTIF : Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 5(1), 158–167.
https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1391

Tunas, M. . (2021). Gambaran Higiene dan Sabitasi Warung Makan Bubur


Manado (Tinutuan) di Kecamatan Langowan Utara. Jurnal KESMAS,
10(7), 20–29.

WHO. (2020). Food Safety. https://doi.org/https://www. who.int / NEWS-


ROOM /FACT-SHEETS/DETAIL/FOOD-SAFETY

Anda mungkin juga menyukai