Oleh:
Yunita. S
10011181621007
Mata Kuliah:
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Tujuan
1. Mengetahui konsep hygiene dan sanitasi Warung Makan Pak De di Kantin
FKIP Unsri Indralaya.
2. Mengetahui sanitasi halaman/ pekarangan Warung Makan Pak De di
Kantin FKIP Unsri Indralaya.
3. Mengetahui sanitasi ruang bagian dalam keseluruhan Warung Makan Pak
De di Kantin FKIP Unsri Indralaya.
4. Mengetahui sanitasi ruangan makan/ tamu Warung Makan Pak De di
Kantin FKIP Unsri Indralaya.
5. Mengetahui sanitasi dapur Warung Makan Pak De di Kantin FKIP Unsri
Indralaya.
6. Mengetahui sanitasi toilet (WC dan Urinior) Warung Makan Pak De di
Kantin FKIP Unsri Indralaya.
7. Mengetahui hygiene dan sanitasi Tenaga Kerja Warung Makan Pak De di
Kantin FKIP Unsri Indralaya.
4.1 Manfaat
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan hygiene dan sanitasi tempat-
tempat penjualan makanan dan minuman, mahasiswa mengetahui keadaan
hygiene dan sanitasi tempat-tempat penjualan makanan dan minuman, serta
menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman mahasiswa mengenai
penilaian sanitasi di tempat umum khususnya tempat penjualan makanan dan
minuman.
2. Manfaat Bagi Warung Makan Pak De di Kantin FKIP Unsri Indralaya.
Hasil laporan inspeksi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi pemilik warung makan dalam upaya perbaikan dan peningkatan kondisi
sanitasi Warung Makan Pak De di Kantin FKIP Unsri Indralaya, agar kualitas
warung makan dapat menjadi lebih baik dan menjadi tempat pembelian makanan
yang nyaman bagi pelanggan/ pengunjung.
3. Manfaat Bagi Pembaca
Hasil laporan inspeksi ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
acuan dalam tindak lanjut dan tambahan referensi untuk pemeriksaan/ inspeksi di
masa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Agar makanan dan minuman yang dihasilkan restoran dan rumah makan
dalam keadaan bersih dan aman dikonsumsi
2. Mencegah terjadinya gangguan penyakit dan keracunan yang ditimbulkan
atau disebabkan oleh pengotoran makanan dan minuman selama proses
pengolahan dan penyajian
3. Meningkatkan hygiene perseorangan penjamah makanan dan perilaku
sehat penjamah makanan
2. Vehicle (pembawa)
Makanan dapat sebagai pembawa (vehicle) penyebab penyakit, seperti:
bahan kimia atau parasit yang ikut termakan bersama makanan dan juga beberapa
mikroorganisme yang patogen, serta bahan radioaktif. Makanan tersebut dicemari
oleh zat-zat yang membahayakan kehidupan.
3. Media
Makanan sebagai media penyebab penyakit, misalnya kontaminasi yang
jumlahnya kecil jikadibiarkan berasa dalam maknan dengan suhu dan waktu yang
cukup lama maka dapat menyebabkan wabah yang serius.
1. Air bersih
a. Harus sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang
berlaku.
b. Jumlahnya cukup memadai untuk seluruh kegiatan dan tersedia pada setiap
tempat kegiatan.
2. Pembuangan air limbah
a. Sistem pembuangan air limbah harus baik, saluran terbuat dari bahan kedap
air, tidak merupakan sumber pencemaran, misalnya memakai saluran
tertutup, septic tank dan riol.
b. Sistem perpipaan pada bangunan bertingkat harus memenuhi persyaratan
menurut Pedoman Plumbing Indonesia.
c. Saluran air limbah dari dapaur harus dilengkapi perangkap lemak (grease
rrap).
3. Toilet
a. Letak tidak berhubungan langsung (terpisah dari) dengan dapur, ruang
persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan.
b. Didalam toilet harus tersedia jamban, peturasan dan bak air.
c. Toilet untuk wanita terpisah dengan toilet untuk pria.
d. Toilet untuk tenaga kerja terpisah dengan toilet untuk pengunjung.
e. Toilet dibersihkan dengan deterjen dan alat pengering.
f. Tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok serta sabun.
g. Luas lantai cukup untuk memelihara kebersihan.
h. Lantai dibuat kadap air, tidak licin, mudah dibersihkan dan kelandaiannya
atau kemiringannya cukup.
i. Ventilasi dan penerangan baik
j. Air limbah dibuang ke septic tank, riol atau lubang peresapaan yang tidak
mencemari air tanah.
k. Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air.
l. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan bak penampung dan
saluran pembuangan.
m. Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam keadaan
cukup.
n. Peturasan harus dilengkapi dengan air yang mengalir.
o. Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa dan dilengkapi dengan air
penggelontoran yang cukup serta sapu tangan kertas (tissue).
p. Jumlah toilet untuk pengunjung pria dan wanita sebagai berikut:
b. Apabila tidak tersedia fasilitas cuci tangan seperti butir (l) diatas, dapat
disediakan :
1) Sapu tangan kertas (tissue) yang mengandung alkohol 70%
2) Lap basah daengan suhu 43,3°C
3) Air hangat dengan suhu 43,3°C
c. Tersedia tempat cuci tangan khusus untuk karyawan dengan kelengkapan
seperti tempat cuci tangan pada butir ( l ) yang jumlahnya disesuaikan
dengan banyaknya karyawan seperti 1 buah untuk 1 sampah 10 orang
dengan penambahan satu buah untuk setiap penambaan 10 orang atau
kurang.
d. Fasilitas cuci tangan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah dicapai
oleh tamu atau karyawan.
e. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air yang mengalir, bak penampung
yang permukaannya halus, mudah dibersihkan dan limbahnya dialirkan ke
saluran pembuangan yang tertutup.
6. Tempat mencuci peralatan
a. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudarr dibersihkan.
b. Air untuk keperluan pencucian dilengkapi deng'an air panas dengan suhu
40°C 80°C dan air dingin bertekanan 15 psi (1,2 kg/Cm2)
c. Tempat pencuci peralatan dihubungkan dengan saluran pembuangan air
limbah.
d. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 (tiga) bilik/bak pencuci yaitu untuk
mengguyur menyabun dan membilas.
7. Tempat pencuci bahan makanan
a. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah dibersihkan.
b. Bahan makanan dicuci dengan air yang mengalir atau air yang
mengandung larutan Kalium Permangat 0,02%.
c. Tempat pencucian dihubungkan dengan saluran pembuangan air limbah.
8. Fasilitas penyimpanan pakaian (locker) karyawan
a. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, mudah dibersihkan dan tertutup
rapat.
b. Jumlah locker disesuaikan dengan jumlah karyawan.
c. Locker ditempatkan diruangan yang terpisah dengan dapur dan gudang.
d. Locker untuk pria dan wanita dibuat terpisah.
9. Peralatan pencegahan masuknnya serangga dan tikus.
a. Tempat penyimpanan air bersih harus tertutup sehingga dapat menahan
masuknya tikus dan serangga termasuk juga nyamuk aedes Aegypti serta
Albopiotus.
b. Setiap lubang pada bangunan harus dipasang alat yang dapat mencegah
masuknya serangga (kawat kasa berukuran 32 mata per inchi) dan tikus
(teralis dengan jarak 1 cm).
c. Setiap persilangan pipa dan dinding harus rapat sehingga tidak dapat
dimasuki serangga.
BAB III
6.2 Saran
1. Disediakan tempat sampah disekitar halaman/ pekarangan.
2. Disediakan sabun cuci tangan dan alat pengering.
3. Disediakan tempat penyimpanan bahan mentah.
4. Adanya pelatihan untuk karyawan terkait hygiene dan sanitasi tempat
penjualan serta hygiene sanitasi makanan dan minuman.
5. Tersedianya petugas kebersihan di kanti FKIP Unsri.
DAFTAR PUSTAKA
Halaman/ pekarangan
Ruangan Makan/tamu
Lantai Dinding
Wastafel Sampah
Tempat Penyimpanan Bahan Mentah Fasilitas Cuci Tangan