TAHUN 2020
A. Pengertian Penyehatan Makanan
Penyehatan Makanan adalah suatu upaya yang menitikberatkan kegiatan dan
tindakan yang perlu untuk membebaskan makan dan minuman dari segala bahaya-bahaya
yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan itu
diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, penjualan
sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan oleh
masyarakat (konsumen).
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa
makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki.
2. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak di hendaki sebagai akibat dari pengaruh
enzim, aktifitas mikroba, serangga, parasit, dan kerusakan-kerusakan karena tekanan,
pemasakan, pengeringanBebas dari pencemarandi setiap tahap produksi dan
penanganan selanjutnya.
3. Bebas dari mikroorganismedan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan
oleh makanan (food borne illness).
Penyehatan makanan meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada kebersihan
dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan penyakit. Kemurnian di sini
dimaksudkan murni menurut penglihatan maupun rasa. Usaha-usaha penyehatan
makanan tersebut meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditujukan pada semua
tingkatan, sejak makanan mulai dibeli, disimpan, diolah dan disajikan untuk melindungi
agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya.
Di Indonesia, pengawasan sanitasi produk makanan masih tumpang tindih. Belum ada kepastian
mengenai undang-undang atau peraturan yang berlaku dibudang makanan dan minumnan, selain
masih kurang jelasnya institusi yang berwenang dan kurang berfungsinya kendali masyarakat
atau yayasan lembaga konsumen Indonesa ( YLKI ) terhadap kasus yang terjadi yang dapat
merugikan masyarakat. Landasan hokum pengawasan sanitasi adalah undang-undang dan
peraturan seperti UU no.9/1960 tentang pokok-pokok kesehatan, UU no.11/1962 tentang hygiene
untuk usaha-usaha bagi umum, UU no.2/1966 tentang hygiene peraturan-peraturan daerah
tingkat satu dan dua. Penegakan hukum bidang pengawasan sanitasi ini juga dapat dilaksanakan
melalui pemberian wewenang oleh unit kesehatan propinsi kepada unit kesehatan kabupaten atau
kota madya.
Mengenai makanan ada dua pihak yang berkepentingan yaitu prodesen dan konsumen. Untuk
menjaga kesehatan pihak konsumen, maka perlu diadakan pengawasan terhadap makanan jadi
atau bahan makanan terutama mengenai segi sebagai berikut :