Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

“Konsep Dasar Penyehatan Makanan dan Peranan Makanan Untuk Kehidupan”

Mata Kuliah : Penyehatan Makanan dan Minuman

Dosen Pengampu : Kusrini Wulandari, SKM., MKes.

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Nur Amalia Putri (P21345119055)


2. Raniyah Putri Hafni (P21345119067)
3. Randi Nurhakiki (P21345119065)
4. Revita Sabilla (P21345119069)
5. Sabrina Christianingrum (P21345119073)
6. Salwa Anwar (P213451190)
7. Widya Nur Anggraini (P213451190)

JURUSAN D-III B KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

TAHUN 2020
A. Pengertian Penyehatan Makanan
Penyehatan Makanan adalah suatu upaya yang menitikberatkan kegiatan dan
tindakan yang perlu untuk membebaskan makan dan minuman dari segala bahaya-bahaya
yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan itu
diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, penjualan
sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan oleh
masyarakat (konsumen).
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa
makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki.
2. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak di hendaki sebagai akibat dari pengaruh
enzim, aktifitas mikroba, serangga, parasit, dan kerusakan-kerusakan karena tekanan,
pemasakan, pengeringanBebas dari pencemarandi setiap tahap produksi dan
penanganan selanjutnya.
3. Bebas dari mikroorganismedan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan
oleh makanan (food borne illness).
Penyehatan makanan meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada kebersihan
dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan penyakit. Kemurnian di sini
dimaksudkan murni menurut penglihatan maupun rasa. Usaha-usaha penyehatan
makanan tersebut meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditujukan pada semua
tingkatan, sejak makanan mulai dibeli, disimpan, diolah dan disajikan untuk melindungi
agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya.

Usaha-usaha penyehatan makanan meliputi kegiatan-kegiatan antara lain:

1. Keamanan makanan dan minuman yang disediakan.


2. Higiene perorangan dan prktek-praktek penanganan makanan oleh karyawan yang
bersangkutan.
3. Keamanan terhadap penyediaan air.
4. Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran.
5. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan,
penyajian/peragaan dan penyimpanannya.
6. Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat/perlengkapan.
Tujuan dari penyehatan makanan ini pada dasarnya untuk mengusahakan cara
hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit. Selain itu tujuan lainnya yaitu :
1. Menjamin keamanan dan kemurnian makanan, untuk mencegah konsumen dari
penyakit.
2. Mencegah penjualan makanan yang merugikan pembeli.
3. Mengurangi kerusakan terhadap makanan.

F. Pengawasan Penyehatan Makanan

Pada prinsipnya langkah-langkah pelaksanaan, pengawasan terhadap sanitasi suatu produk


makanan dimulai dari proses produksi, penyimpanan, distribusi dan penjualan ke konsumen.
Dengan demikian, konsumen akan mendapat makanan yang berkualitas baik dan terhindar dari
bahaya yang mungkin diakibatkan oleh makanan tersebut. Konsumen sendiri juga perlu
melakukan pengawasan terhadap produk makanan jadi yang beredar di lapangan.

Di Indonesia, pengawasan sanitasi produk makanan masih tumpang tindih. Belum ada kepastian
mengenai undang-undang atau peraturan yang berlaku dibudang makanan dan minumnan, selain
masih kurang jelasnya institusi yang berwenang dan kurang berfungsinya kendali masyarakat
atau yayasan lembaga konsumen Indonesa ( YLKI ) terhadap kasus yang terjadi yang dapat
merugikan masyarakat. Landasan hokum pengawasan sanitasi adalah undang-undang dan
peraturan seperti UU no.9/1960 tentang pokok-pokok kesehatan, UU no.11/1962 tentang hygiene
untuk usaha-usaha bagi umum, UU no.2/1966 tentang hygiene peraturan-peraturan daerah
tingkat satu dan dua. Penegakan hukum bidang pengawasan sanitasi ini juga dapat dilaksanakan
melalui pemberian wewenang oleh unit kesehatan propinsi kepada unit kesehatan kabupaten atau
kota madya.

Mengenai makanan ada dua pihak yang berkepentingan yaitu prodesen dan konsumen. Untuk
menjaga kesehatan pihak konsumen, maka perlu diadakan pengawasan terhadap makanan jadi
atau bahan makanan terutama mengenai segi sebagai berikut :

1. Tidak mengandung sesuatu racun atau substansi yang membahayakan


2. Tidak mengandung sesuatu bagian yang menunjukkan kebusukan
3. Tidak ada tanda pemalsuan
4. Harus cocok untuk konsumsi manusia
5. Harus diolah, dipersiapkan, diawetkan, dibungkus dan disimpan menurut persyaratan.

Anda mungkin juga menyukai