Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika

TINJAUAN PUSTAKA e-ISSN: 2615-3874 | p-ISSN: 2615-3882

Hygiene dan Sanitasi Makanan Jajanan

Hafni Andayani
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala,
Banda Aceh

ABSTRAK
Makanan dan minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk
Kata Kunci: hidup yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan sangat penting baik
Makanan, untuk pertumbuhan maupun mempertahankan kehidupan. Makanan memberikan
Minuman, energi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun dan mengganti
Sanitasi Makanan dan jaringan, untuk bekerja, dan untuk memelihara pertahanan tubuh terhadap
Minuman penyakit. Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik
beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan mulai dari
sebelum makanan diprosuksi selama dalam proses pengolahan, penyimpanan
pengangkutan sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap
untuk dikonsumsi kepada konsumen. Sanitasi bertujuan untuk menjamin keamanan
dan kemurnian konsumen dari penyakit, dan mencegah penjualan makanan yang
akan merugikan pembeli dan juga mengurangi kerusakan makanan.

Korespondensi: hafniandayani@unsyiah.ac.id (Hafni Andayani)

26 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 |


ABSTRACT
Food and drink are materials that are needed by living things that are useful for
Keywords: their survival. Food is very important for both growth and maintenance of life.
Food, Food provides the energy and materials needed to build and replace tissues, to
Beverage, work, and to maintain the body's defenses against disease. Food sanitation is
Food and Beverage one of the prevention efforts that focuses on activities and actions necessary to
Sanitation free food and beverages from all hazards that can interfere with health starting
from before the food is produced during the processing, storage, transportation
until the time when the food and beverages are ready for use. consumed by
consumers. Sanitation aims to ensure the safety and purity of consumers from
disease, and prevent the sale of food that will harm buyers and also reduce food
spoilage.

PENDAHULUAN makanan seperti sirkulasi udara yang kurang baik,

M
temperatur ruangan yang panas, lembab dan
akanan dan minuman merupakan bahan
sebagainya. Menghindari kerusakan makanan yang
yang sangat dibutuhkan oleh makhluk
disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu diperhatikan
hidup yang berguna bagi kelangsungan
susunan dan konstruksi dapur serta tempat
hidupnya. Makanan sangat penting baik untuk
penyimpanan makanan.2
pertumbuhan maupun mempertahankan kehidupan.
Sanitasi makanan yang buruk disebabkan
Makanan memberikan energi dan bahan-bahan
oleh faktor kimia karena adanya zat-zat kimia yang
yang diperlukan untuk membangun dan mengganti
digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan
jaringan, untuk bekerja, dan untuk memelihara
makanan, obat-obat penyemprot hama, penggunaan
pertahanan tubuh terhadap penyakit. Makanan
wadah bekas obat-obat pertanian untuk kemasan
dapat membuat orang menjadi sehat atau sakit.
makanan, dan lain-lain. Sanitasi makanan yang buruk
Makanan yang sehat membuat tubuh menjadi
disebabkan oleh faktor mikrobiologi karena adanya
sehat namun, makanan yang sudah terkontaminasi
kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit.
dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu,
Akibat buruknya sanitasi makanan dapat timbul
makanan dan minuman yang dikonsumsi haruslah
gangguan kesehatan pada orang yang mengkonsumsi
terjamin baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.
makanan tersebut. Gangguan kesehatan yang
Mencegah kontaminasi makanan dengan zat-zat
dapat terjadi akibat makanan dapat dibagi 2 yaitu
yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
keracunan makanan dan penyakit bawaan makanan.2
diperlukan penerapan sanitasi makanan. Sanitasi
makanan adalah usaha untuk mengamankan dan
menyelamatkan makanan agar tetap bersih, sehat TEORI DASAR SANITASI MAKANAN
dan aman.1 Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan
Sanitasi makanan yang buruk dapat disebabkan penyakit yang menitik beratkan kegiatan pada usaha
3 faktor yakni faktor fisik, faktor kimia dan faktor kesehatan lingkungan hidup manusia. Upaya menjaga
mikrobiologi. Faktor fisik terkait dengan kondisi pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat
ruangan yang tidak mendukung pengamanan kerja atau peralatan tetap hygienis (sehat) dan

| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 | 27


bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, 2. Cara Penyimpanan Bahan Makanan. Penyimpanan
serangga, atau binatang lainnya. Sanitasi adalah makanan harus memungkinkan makanan teteap
usaha kesehatan preventif yang menitik beratkan terjaga kualitasnya. Kerusakan makanan biasanya
kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup diakibatkan oleh cemaran bakteri (alami/
manusia.3 perlakuan manusia), adanya enzym (pematangan
Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat buah) dan mekanis (gesekan, tekanan, benturan)
yang menitikberatkan kepada pengawasan
3. Cara Pengolahan. Biasanya makanan diolah di
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin
dapur. Oleh karena itu, kebersihan dapur harus
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
diperhatikan dan dijaga kebersihannya dengan
Sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-
mengikuti kaidah Cara Produksi Makanan
faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh
Yang Baik (CPMB) atau Good Manufacturing
terhadap lingkungan.4
Practice (GMP).
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha
pencegahan yang menitik beratkan kegiatan 4. Cara Penyimpanan Makanan Matang. Makanan
dan tindakan yang perlu untuk membebaskan masak merupakan campuran bahan yang lunak
makanan dari segala bahaya yang dapat dan sangat disukai oleh bakteri. Bakteri tumbuh
mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari dan berkembang dalam makanan dimana
sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses suasananya cocok untuk hidupnya. Jumlah
pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai bakteri dapat bertambah banyak dalam waktu
pada saat dimana makanan tersebut siap untuk yang singkat. Bakteri ada yang menghasilkan
dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen. racun sedangkan dalam makanan (sayur & buah)
Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin terdapat enzym yang membuatnya menjadi
keamanan dan kemurnian makanan, mencegah matang dan busuk.
konsumen dari penyakit, mencegah penjualan 5. Cara pengangkutan makanan. Pengangkutan
makanan yang akan merugikan pembeli, mengurangi pada dasarnya mempunyai dua tujuan, yaitu agar
kerusakan makanan.5 bahan makanan tidak sampai tercemar dan bahan
Sanitasi makanan bertujuan untuk menjamin makanan tidak sampai rusak. Pengangkutan
keamanan dan kemurnian makanan, mencegah makanan yang sehat berperan dalam mencegah
konsumen dari penyakit, mencegah penjualan terjadinya pencemaran makanan.
makanan yang akan merugikan pembeli, mengurangi
6. Cara penyajian makanan. Tahap penyajian
kerusakan/pemborosan makanan. Hygiene dan
makanan merupakan rangkaian akhir perjalanan
sanitasi makanan bertujuan untuk mengendalikan
makanan yang diolah. Makanan sebelum
faktor makanan, tempat dan perlengkapannnya yang
disajikan harus diatur sedemikian rupa sehingga
dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit
menarik, menambah selera makan, terhindar dari
atau gangguan kesehatan lainnya.5
kontaminasi dan terjaga sanitasinya.

PRINSIP HYGIENE SANITASI


Menurut Depkes RI (2006) Makanan yang
Sanitasi makanan memiliki “6 prinsip utama dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa
sanitasi makanan” dimana penting dalam pengelolaan makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak
makanan minuman yaitu:6 menimbulkan penyakit, diantaranya:7
1. Cara Pemilihan Bahan Makanan. Semua bahan 1. Berada dalam derajat kematangan yang
makanan disimpan dengan baik sehingga tidak dikehendaki.
terjadi kontaminasi/pencemaran.
2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi

28 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 |


dan penanganan selanjutnya. semua makanan langsung dikonsumsi
tetapi mugkin sebagian disimpan dalam
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak
skala kecil dirumah maupun skala besar di
dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzim,
gudang. Berikut ini syarat sanitasi tempat
aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga,
penyimpanan atau gudang makanan:
parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan,
pemasakan dan pengeringan. • Tempat penyimpanan makanan
dibuat sedemikian rupa sehingga
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang
binatang seperti tikus, serangga tidak
menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh
dapat bersarang.
makanan.
• Jika tidak menggunakan rak, harus
disediakan ruang untuk kosong agar
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI mudah membersihkannya.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan • Suhu udara dalam gudang tidak
dalam menjaga sanitasi makanan yang efektif. lembab untuk mencegah tumbuhnya
Faktor – faktor tersebut berkaitan dengan makanan, jamur.
manusia dan peralatan.3 • Memiliki sirkulasi udara yang cukup.
1. Faktor Makanan. Dari aspek makanan itu • Memiliki pencahayaan yang cukup.
sendiri, faktor yang mempengaruhi sanitasi • Dinding bagian bawah dari gudang
dan hygienisasi meliputi: sumber bahan harus di cat putih agar mempermudah
makanan, pengangkutan bahan makanan, melihat jejak tikus.
penyimpanan bahan makanan, pemasaran • Harus ada jalan dalam gudang.
bahan makanan, pengolahah, penyajian dan
d) Pemasaran Bahan Makanan. Tempat
penyimpanan.3
penjualan atau pasar harus memenuhai
a) Sumber bahan makanan. Apakah persyaratan sanitasi antara lain,
diperoleh dari pertanian, perternakan, kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara,
perikanan, atau lainnya. Sumber bahan dan memiliki alat pendingin. Pasar yang
makanan harus memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan adalah pasar
sanitasi untuk mencegah terjadinya swalayan atau supermarket.
kontaminasi atau pencemaran. Misalnya,
e) Pengolahan Makanan. Proses pengolahan
hasil pertanian tercemar dengan pupuk
makanan harus memenuhi persyaratan
kotoran manusia atau dengan insektisida.
sanitasi, terutama berkaitan dengan
b) Pengangkutan Bahan Makanan. Cara kebersihan dapur dan alat-alat
mengangkut makanan harus memenuhi perlengkapan masak.
persyaratan sanitasi. Apakah sarana
f) Penyajian Makanan. Penyajian
pengangkutan memiliki alat pendingin
makanan harus memenuhi persyaratan
dan penutup. Pengangkutan tersebut
sanitasi, yaitu bebas dari kontaminasi,
dilakukan dari sumber ke pasar atau dari
bersih dan tertutup, serta dapat
sumber ke tempat penyimpanan agar
memenuhi selera makan pembeli.
tidak tercemar oleh kontaminan dan tidak
rusak. Misalnya mengangkut daging dan g) Penyimpanan Makanan. Makanan yang
ikan dengan menggunakan alat pendingin. telah diolah disimpan di tempat yang
memenuhi persyaratan sanitasi, dalam
c) Penyimpanan Bahan Makanan. Tidak
lemari atau alat pendingin.
| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 | 29
2. Faktor Manusia / Penjamah Makanan jajanan yang disajikan danatau tanpa menutup
Orang yang bekerja pada tahap pengolahan mulut atau hidung
makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, 3. Faktor Perawatan.
seperti kesehatan individu. Individu tersebut tidak Kebersihan dan cara penyimpanan peralatan
memiliki penyakit infeksi, dan bukan carier dari pengolah makanan harus memenuhi persyaratan
suatu penyakit. Untuk personal yang menyajikan sanitasi.
makanan harus memenuhi syarat-syarat seperti
kebersihan dan kerapian, memiliki etika dan sopan
DAFTAR PUSTAKA
santun, berpenampilan yang baik dan keterampilan
membawa makanan dengan teknik khusus, serta 1. Motarjemi, 2003. Dasar-Dasar keamanan
ikut dalam program pemeriksaan kesehatan berkala makanan untuk petugas kesehatan Jakarta: buku
setiap enam bulan atau satu tahun. kedokteran.
Penjamah makanan jajanan adalah orang
2. RM M, 2005. Kesehatan Lingkungan Yogyakarta:
yang secara langsung tidak langsung berhubungan
Graha Ilmu.
dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap
persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan 3. Fatonah S, 2005. Higiene dan Sanitasi Makanan
sampai dengan penyajian.Penjamah makanan Semarang: UNNES Press.
berkewajiban memiliki pengetahuan tentang 4. Hopkins, 2009. Usaha Kesehatan Preventif
hygiene sanitasi makanan dan gizi serta menjaga Kepada Usaha Kesehatan Lingkungan Hidup
kesehatan yang diperoleh melalui kursus hygiene Manusia. Jakarta : EGC.
sanitasi makanan yang diselenggarakan dinas
5. DEPKES RI, 2004. Modul Kursus Hyangiene dan
kesehatan setempat. Penjamah makanan jajanan
Sanitasi Makanan. Sub Direktorat Hyangiene
dalam melakukan kegiatan pelayananpenanganan
Sanitasi Makanan dan Minuman Direktorat
makanan jajanan harus memenuhi persyaratan
Penyehatan Air dan Sanitasi Jakarta: DEPKES RI.
antara lain:7,8
a. Tidak menderita penyakit mudah menular misal: 6. Auliaf. 2012. Enam Prinsip Sanitasi Makanan
batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut dalam Pengelolaannya. http://www.
sejenisnya bapelkescikarang.or.id/index.php?option=com_
content&view=article&id=548:enam-prinsip-
b. Menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau
sanitasi-makanan-dalam-pengelolaannya&cat
luka lainnya)
id=39:kesehatan&Itemid=15: Badan Pelatihan
c. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan
Kesehatan- Cikarang diunduh pada 22 September
pakaian
2014)
d. Memakai celemek, dan tutup kepala
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
e. Mencuci tangan setiap kali hendak menangani
Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang
makanan
Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan
f. Menjamah makanan harus memakai alat/ Jajanan.
perlengkapan, atau denganalas tangan
8. Dewi E. 2013. Penyusunan Project Work, Diklat
g. Tidak sambil merokok, menggaruk anggota
Akomodasi Perhotelan Tingkat Lanjutan, Pusat
badan (telinga, hidung, mulutatau bagian
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
lainnya)
dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata.
h. Tidak batuk atau bersin di hadapan makanan Jakarta.

30 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 4 | Desember 2020 |

Anda mungkin juga menyukai