Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH CURRENT ISSUE KESEHATAN LINGKUNGAN

ISSUE TERIKINI DI BIDANG PENGOLAHAN MAKANAN DAN


MINUMAN

Oleh :
KELOMPOK 7

Fitria Sri Anjani 201110011


Natasya Putri Yolanda 201110024
Tiara Handayani 201110038

Dosen Pembimbing:

Aidil Onasis, SKM, M.Kes

Evino Sugriarta, SKM, M.Kes

Sri Lestari A.,SKM, M.Kes

PROGRAM STUDI D-III SANITASI

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menyatakan Covid-19 sebagai darurat


kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (Dong et al., 2020).
Kejadian wabah virus ini bermula di Negara Tiongkok, tepatnya di Kota Wuhan
(Yuliana, 2020). Virus corona (Covid-19) ini diduga bersumber dari pasar grosir
makanan hewan hidup. Kemudian penyakit ini dapat dengan cepat menyebar di
dalam negeri ke bagian lain China (Dong et al., 2020).

Industri makanan dan minuman atau penyelenggaran pengadaan makanan dan


minuman yang bertujuan mengolah atau menyajikan makanan dan minuman
untuk konsumen, adalah salah satu industri yang harus tetap berjalan selama
wabah Covid-19 melanda. Tidak dapat dipungkiri bahwa bagaimanapun
keadaannya, manusia tetap akan membutuhkan makan dan minum sebagai
kebutuhan pokok yang sangat penting untuk mempertahankan kesehatan dan
kelangsungan hidupnya. Salah satu industri makanan dan minuman adalah Mitra
Kuliner yang bertempat di Kawasan Perumahan Anggrek Loka di Bumi Serpong
Damai, Kota Tangerang Selatan, adalah usaha pengelolaan makanan semacam
pujasera atau kantin yang mengolah dan menyajikan makanan dan minuman di
tempat umum atas dasar pesanan yang dilakukan oleh konsumen

Pengelolaan makanan dan minuman wajib mempunyai prinsip prinsip yang


harus dipatuhi agar menghasilkan makanan dan minuman yang aman bagi
konsumen, mulai dari pemilihan bahan yang akan diolah, alat pengolahan yang
akan digunakan, lingkungan tempat pengolahan dan juga individu atau orang yang
mengolah atau penjamah makanan atau kita kenal dengan istilah penjamah
makanan. Penjamah makanan adalah seseorang yang secara langsung
berhubungan atau bersentuhan dengan makanan atau minuman dan peralatan
pengolahan, dari mulai tahap persiapan bahan dan alat, pembersihan, pengolahan,
pengangkutan sampai penyajian (Sumantri, 2017).
Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga adalah proses pengolahan,
penyimpanan, dan pemanfaatan air minum dan air yang digunakan untuk produksi
makanan dan keperluan oral lainnya, serta pengolahan makanan yang aman di
rumah tangga, meliputi prinsip hygiene sanitasi pangan, yaitu pemilihan bahan
makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan,
penyimpanan makanan, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan
(Kemenkes, 2015).

Puskesmas Tambang Emas merupakan salah satu puskesmas yang ada di


Kabupaten Merangin dengan jumlah penduduk sebanyak 17.712 penduduk. Jika
dilihat data yang ada di Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa sebagian besar
penduduk menggunakan sumur gali dengan pompa sebesar 10.252 penduduk,
sumur gali terlindungi sebanyak 155 penduduk, sumur bor dengan pompa
sebanyak 124 penduduk dan mata air terlindungi sebesar 29 penduduk. Jika dilihat
dari kasus diare yang ada di Puskesmas Tambang Emas tahun 2019 menunjukkan
bahwa kasus diare tertinggi terdapat di Desa Tambang Emas yaitu sebanyak 654
kasus. Cakupan air bersih yang ada di Desa Tambang Emas 68,75%.

B. Rumusan Masalah
1. penerapan personal hygiene penjamah makanan dan minuman selama
masa pendemi Mengetahui covid – 19 di mitra kuliner anggrek loka, bumi
serpong damai, kota tanggerang selatan.
2. Di Provinsi Jambi pada tahun 2019 menunjukkan bahwa persentase sarana air
minum dngan resiko rendah dan sedang sebesar 95,77%. Persentase sarana air
minum yang memenuhi syarat sebesar 94,62%. Presentase rumah tangga yang
memiliki akses terhadap sumber air minum layak pada tahun 2017 sebesar
67,73%, tahun 2018 sebesar 66,66% dan tahun 2019 sebesar 62,94%.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan personal hygiene penjamah makanan dan
minuman selama pandemic covid-19 di Mitra kuliner anggrek loka, Bumi
Serpong damai, di kota tanggerang selatan.
2. Untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan pengelolaan
air minuman rumah tangga di Desa Tambang Emas Kabupaten Merangin.
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Analisis Penerapan Personal Hygiene Penjamah Makanan Dan Minuman


Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Mitra Kuliner Anggrek Loka, Bumi
Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik. Desain penelitian


menggunakan rancangan cross-sectional. Penelitian dilakukan selama 6 bulan,
yaitu dari bulan Maret 2021 sampai bulan Agustus 2021. Teknik pengumpulan
data menggunakan cara responden mengisi kuesioner. Responden terdiri dari 60
orang penjamah makanan dan minuman yang bekerja terbagi menjadi 2 shift dari
26 restoran yang tersedia. Langkah pengolahan data meliputi editing, coding, data
entry dan cleaning. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan 2 bentuk,
yaitu univariat untuk mendiskripsikan seluruh variabel dan dianalisis dengan
bivariat untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
dengan menggunakan uji Chi Square, dengan syarat apabila nila p-value yang
diperoleh > 0,05 maka berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara 2
variabel yang diuji, namun apabila nilai p-value yang diperoleh < 0,05 maka
berarti ada hubungan yang bermakna antara 2 variabel yang diuji.

B. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengelolaan Air Minum


Rumah Tangga Di Desa Tambang Emas Kabupaten Merangi

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan desain cross


sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengelolaan
air minum rumah tangga di Desa Tambang Emas Kabupaten Merangin Tahun
2020. Penelitian ini telah dilakukan di Dusun Rimba Mulya Desa Tambang Emas
pada bulan Juli s/d Agustus 2020. Sampel penelitian adalah ibu rumah tangga
(IRT) di Dusun Rimba Mulya Desa Tambang Emas sebanyak 73 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen
yang digunakan adalah kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan metode
wawancara. Data dianalsis menggunakan uji statistik yaitu uji chi-square.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. GAMBARAN PERSONAL HYGIENE PENJAMAH MAKANAN
DAN MINUMAN

Berdasarkan Tabel 7. dapat disimpulkan bahwa penerapan personal


hygiene penjamah makanan dan minuman selama masa pandemi Covid-19
yang baik jumlahnya lebih banyak yaitu 51 orang atau 85% daripada yang
tidak baik yang hanya berjumlah 9 orang atau 15%

Berdasarkan Tabel 8. dapat disimpulkan bahwa tingkat


pengetahuan personal hygiene penjamah makanan dan minuman selama
masa pandemi Covid-19 yang baik jumlahnya lebih banyak yaitu 50 orang
atau 83,3% daripada yang tidak baik yang hanya berjumlah 10 orang atau
16,7%.
Tabel 9. Gambaran Sikap Personal Hygiene Penjamah Makanan Selama
Masa Pandemi Covid-19

Berdasarkan Tabel 9. dapat disimpulkan bahwa sikap personal


hygiene penjamah makanan dan minuman selama masa pandemi Covid-19
yang baik jumlahnya lebih banyak yaitu 53 orang atau 88,3% daripada
yang tidak baik yang hanya berjumlah 7 orang atau 11,7%.

2. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengelolaan Air Minum


Rumah Tangga Di Desa Tambang Emas Kabupaten Merangin

Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 50,7% responden memiliki


perilaku baik dalam pengelolaan air minum rumah tangga, sebanyak 67,1%
responden memiliki pengetahuan baik, sebanyak 57,5% responden memiliki sikap
baik dan sebanyak 46,6% responden memiliki peran petugas kesehatan baik
(Tabel 1). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,046) dan peran petugas kesehatan (p=0,045)
dengan pengelolaan air minum rumah tangga di Desa Tambang Emas tahun 2020
(Tabel 2).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan pengelolaan air minum rumah tangga di Desa Tambang
Emas Tahun 2020. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji chi-square
diperoleh nilai p-value = 0,001 (p-value yang baik tentang suatu hal, khususnya
mengenai perilaku sadar gizi pada keluarganya (Notoatmodjo, 2010).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri
Afriana & Rachmalia (2016) menunjukkan bahwa pengelolaan air minum rumah
tangga dipengaruhi oleh pengetahuan (p=0,001). Hasil penelitian Rita Gusmiati
(2016) juga menunjukkan hal yang sama bahwa capaian STBM di Kecamatan
Patamuan Kabupaten Padang Pariaman dipengaruhi oleh pengetahuan (p=0,002).

Perilaku seseorang yang berhubungan dengan kesehatan dipengaruhi oleh


tiga faktor yaitu faktor predisposisi yaitu pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan dan motivasi, faktor pendukung yaitu peraturan kesehatan, fasilitas dan
sarana kesehatan dan faktor pendorong yaitu sikap dan perilaku petugas kesehatan
(Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, pengetahuan dan sikap ibu yang
didasarkan dengan pemahaman yang tepat dapat menumbuhkan perilaku baru
yang b aik tentang suatu hal, khususnya mengenai perilaku sadar gizi pada
keluarganya (Notoatmodjo, 2010).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan


dengan pengelolaan air minum rumah tangga di Desa Tambang Emas. Responden
yang memiliki pengetahuan kurang baik akan lebih tidak mengelola air minum
rumah tangga dengan baik. Hal tersebut dikarenakan bahwa responden tidak
mengetahui bahwa air minum yang akan diminum harus dikelola dengan baik,
karena ketidaktahuan itu maka responden tidak mengelola air minum rumah
tangga dengan baik. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang pengelolaan air minum rumah tangga maka ia akan melakukan
pengelolaan air minum rumah tangga dengan baik.

Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan air


minum rumah tangga sebaiknya puskesmas melakukan pemberdayaan kepada
masayarakat dengan metode pemicuan dikenal dengan program STBM yang
mempunyai 5 pilar salah satunya adalah pengelolaan air minum rumah tangga
(PAM RT). Sehingga pengetahuan masyarakat tentang PAM RT meningkat dan
memiliki kemauan, kemampuan serta merubah perilaku dalam pengelolaan air
minum rumah tangga.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara


sikap dengan pengelolaan air minum rumah tangga di Desa Tambang Emas Tahun
2020. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai
p-value = 0,046 (p-value e hubungan antara sikap dengan pengelolaan air minum
rumah tangga di desa Tambang Emas. Kepercayaan merupakan salah satu aspek
sikap yang mempresentasikan informasi tentang perilaku yang diambil, ekpektasi
normatif dari lingkungan terdekat, dan kesulitan yang dialami untuk menampilkan
perilaku tersebut (Notoatmodjo, 2012).

Hasil penelitian juga diketahui bahwa responden memiliki sikap kurang


baik tetapi mengelola air minum rumah tangga dengan baik. hal tersebut
dikarenakan bahwa responden menggunakan air minum isi ulang. Responden
langsung menggunakan galon untuk tempat penyimpanan air minum. Sehingga
secara tidak langsung responden memiliki perilaku yang baik dalam pengelolaan
air minum rumah tangga dimana tempat penyimpanan air minum harus memiliki
kran atau bermulut sempit untuk menghindari kontaminasi oleh tangan dan kuman
yang dapat masuk.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara


peran petugas kesehatan dengan pengelolaan air minum rumah tangga di Desa
Tambang Emas Tahun 2020. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dengan uji chi-
square diperoleh nilai p-value = 0,045 (p-value lain atau tokoh masyarakat,
mereka juga merupakan panutan perilaku termasuk perilaku kesehatan. Menurut
Setiadi (2008), Peran petugas kesehatan adalah suatu kegiatan yang diharapkan
dari seorang petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Untuk meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam pengelolaan air


minum rumah tangga sebaiknya kepala puskesmas melakukan evaluasi terhadap
kegiatan kesehatan lingkungan khususnya tentang pengelolaan air minum rumah
tangga yang sudah dilakukan. Kepala puskesmas memberikan pelatihan kepada
kader dalam program pemberdayaan masyarakat melalui pemicuan STBM
sehingga kader dapat membantu puskesmas dalam melakukan pemicuan
pengelolaan air minum rumah tangga kepada masyarakat yang ada di wilayah
kerjanya.

B. Pembahasan
Kasus 1 tentang analisis penerapan personal hygiene penjamah makanan dan
minuman selama pandemi c ovid 19 di mitra kuliner
Kasus 2 tentang fator-faktor yang berhubungan dengan pengelolaan air minum
rumah tangga di Desa Tambang Emas

Kasus 1 Kasus 2

Persamaan tingkat pengetahuan dan sikap seseorang memiliki


hubungan terhadap pengelolaan peyehatan makanan dan
minuman

Perbedaan tujuan untuk mengetahui tujuan untuk mengetahui


penerapan personal hygiene fator-faktor yang
berhubungan dengan
penjamah makanan dan
minuman selama masa pengelolaan air minum
pandemi Covid-19 di Mitra rumah tangga di Desa
Kuliner. Tambang Emas.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Analisis Penerapan Personal Hygiene Penjamah Makanan Dan Minuman


Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Mitra Kuliner Anggrek Loka, Bumi
Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan

Dari hasil penelitian mengenai Analisis Penerapan Personal Hygiene


Penjamah Makanan dan Minuman selama masa pandemi Covid-19 di Mitra
Kuliner, Anggrek Loka, Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat usia, jenis
kelamin, dan tingkat pendidikan dengan personal hygiene penjamah makanan dan
minuman selama masa pandemi Covid-19 dan terdapat hubungan yang bermakna
antara lama responden bekerja, tingkat pengetahuan dan sikap dengan personal
hygiene penjamah makanan dan minuman selama masa pandemi Covid-19.

B. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengelolaan Air Minum


Rumah Tangga Di Desa Tambang Emas Kabupaten Merangin

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor yang berhubungan


terhadap pengelolaan air minum rumah tangga adalah pengetahuan, sikap dan
peran petugas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Info Infeksi Emerging


Kementerian Kesehatan RI [Internet]. 2020 [updated 2020 March 30; cited 2020
March 31]. Available from: https://infeksiemerging.kemk es.go.id
Dong Y, Mo X, Hu Y, et al. (2020). Epidemiology of Covid-19 Among Children
in China. American Academy of Pediatrics, DOI: 10.1542/peds.2020- 0702
kemenkes RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Direktorat Gizi
Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kemenkes. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes. (2015). Kurikulum dan Modul Pelatihan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai