Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

HUBUNGAN DIARE DAN SANTASI

LA RINO
K201801078
KESEHATAN LINGKUNGAN
Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan dan Sanitasi Makanan dengan Kejadian Diare pada
Anak SD Negeri Podo 2 Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 2020
Erma Handarsari, Mita Mahmudin

1. Pendahuluan
– Alasan : Diare berhubungan dengan berbagai macam faktor yang mempengaruhinya
yaitu faktor makanan, faktor infeksi, faktor psikis, dan faktor lingkungan.
– Tujuan penelitian : menganalisis hubungan kebiasaan cuci tangan dan sanitasi makanan
dengan kejadian diare pada anak SD Negeri Podo 2 kecamatan kandungwuni kabupaten
pekalongan
– Teori /hasil-hasil penelitian sebelumnya : kasus diare pada anak SD Negeri Podo 2
kecamatan kendungwuni kabupaten pekalongan pada tahun 2018 yaitu sebesar 6 kasus.
Prevalensi kejadian diare untuk kelompok umur 6-12 tahun 4,2%. Diare merupakan suatu
keadaan abnormal dari pengeluaran berak dengan frekuensi tiga kali atau lebih dengan
melihat konsisten lembek,cair sampai dengan atau tanpa darah dan lendir dalam tinja.
2 . Metode: jenis explanatory researc, pendekatan belah lintang (cros sectional)
Subjek penelitian : semua anak yang terdaftar dan masih aktif sebagai siswa-siswi kelas IV,
V, dan VI.
Teknik pengumpulan data : Dilakukan dengan cara simple random sampling, sebanyak 50
anak diambil sebagai sampel.
Alat pengumpulan data: dengan mewawancarai langsung responden dengan pemberian
lembar kuesioner berisikan 6 pertanyaan mengenai konsep diare.
Analisis data: dilakukan dengan cara simple random sampling, sebanyak 50 anak diambil
sebagai sampel. dengan mewawancarai langsung responden dengan pemberian lembar
kuesioner berisikan 6 pertanyaan mengenai konsep diare.
3. Hasil dan pembahasan
Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan cuci tangan yang
tergolong terbiasa cuci tangan sebanyak 47 anak (94,0%), dan tergolong kurang
sebanyak 3 anak (6,0%). sanitasi makanan yang tergolong baik 21 keluarga (42,0%),
dan tergolong kurang sebanyak 29 keluarga (58,0%)
Pembahasan : berdasarkan hasil penelitian variabel utama yang di teliti adalah
kebiasaan mencuci tangan, ini menunjukkan bahwa anak SD yang tidak menderita
diare dalam satu bulan terakhir sebanyak 48 anak (96,0%), sedangkan anak SD yang
menderita diare dalam satu bulan terakhir ada 2 anak (4,0%).

4. Kesimpulan : ada hubungan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare dan
tidak ada hubungan sanitasi makanan dengan kejadian diare
Hubungan Kontaminasi ESCHERICHIA COLI pada Makanan dengan Kejadian Diare pada Murid di
SMA di Kecamatan Bogor Barat Tahun 2019
Inneza Rahmelia, Ema Hermawati

1. Pendahuluan

– Alasan : salah satu pencemaran makanan adalah bakteri Escherichia Coli. Bakteri
Eschericha Coli dapat menyebabkan diare.
– Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Esherichia Coli pada
makanan dengan kejadian diare pada Murid Sekolah Menengah Atas (SMA), di kecamatan bogor
barat tahun 2019.
– Teori /hasil-hasil penelitian sebelumnya : kasus diare pada tahun 2016 di kecamatan bogor
barat yaitu sebesar 5.700 kasus. Prevalensi kejadian diare untuk kelompok umur 15-24 tahun
7,2%. Salah satu tempat yang menyajikan makanan jajanan di sekolah menengah atas (SMA),
dimana sudah menerapkan full day school sehingga dituntut untuk menyediakan makanan
dengan keamanan pangan yang baik.
Metode: penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel populasi sebanyak 190
Murid sedangkan sampel lingkungan sebanyak 30 counter makananPengujian sampel
makanan dilakukan dengan metode Most Probable Number (MPN).
Subjek penelitian : sampel sebanyak 190 Murid Sekolah Menengah Atas (SMA) kecamatan Bogor
Barat.
Teknik pengumpulan data : Dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumen
Alat pengumpulan data: Berupa catatan, dokumen berisi mengenai segala sesuatu yang di lihat,
di dengar,di rasakan, di saksikan, dan rekaman wawancara.
Analisis data: yang dilakukan adalah univariat, bivariat,dengan uji statistik
chi-square.
3. Hasil dan pembahasan
Hasil : penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara kontaminasi Escherichia Coli pada makanan dengan
kejadian diare pada murud SMA di kecamatan bogor barat tahun 2019
(p=0,793).
Pembahasan : variabel utama yang diteliti yaitu kontaminasi
Escherichia Coli di makanan dengan kejadian diare pada murid SMA
kecamatan Bogor Barat yang menunjukan tidak ada hubungan yang
signifikan antara kontaminasi bakteri E. Coli di dalam makanan yang
dikonsumsi Murid SMA tersebut

4. Kesimpulan : pada variabel lain yaitu pada fasilitas sanitasi, higiene


sanitasi peralatan, higiene sanitasi makanan, dan higiene sanitasi penjamah
makanan juga tidak ada hubungan yng signifikan dengan kejadian diare
pada Murid SMA di kecamatan Bogor Barat tahun 2019 (p=>0,05).
Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Escherichia Coli Minuman di Kantin Sekolah
Dasar Kota Semarang Tahun 2018
Lia Nur Afrianti

1. Pendahuluan
– Alasan : Kasus keracunan pangan bisa ditandai dengan diare. Minuman salah satu
jenis jajanan yang paling banyak tercemar E. Coli
– Tujuan penelitian : untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keberadaan
E. Coli pada minuman di kantin sekolah dasar.
– Teori /hasil-hasil penelitian sebelumnya : kasus diare di kota semarang tahun 2014-
2017 mengalami flukturasi. Tahun 2014 sebanyak 38.134 kasus hingga tahun 2017
sebanyak 38.766 kasus.
2 . Metode: penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional
Subjek penelitian : Besar sampel yaitu 86 sampel
Teknik pengumpulan data : Dengan wawancara, observasi, analisis dokumen dan uji
laboratorium.
Alat pengumpulan data: Dari hasil observasi berupa catatan,dan wawancara berupa
rekaman dan analisis dokumen berupa gambar atau foto.
Analisis data: Dengan uji chi-square menggunakan software SPSS.
3. Hasil dan pembahasan
Hasil : Menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan keberadaan
bakteri E.Coli pada minuman adalah kondisi fasilitas sanitasi (p-0,034) dan
higiene penjamah (=0,040). Faktor yang tidak berhubungan dengan
keberadaan bakteri bakteri E.Coli pada minuman adalah jenis air (p=0,543)
dan penerapan kebijakan sekolah (p=0,962)
Pembahasan : berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada kantin sekolah
yang memiliki fasilitas sanitasi yang buruk, terdapat minuman yang lebih
banyak tercemar bakteri E.Coli dibandingkan dengan memiliki kondisi fasilitas
sanitasi yang baik. Hal ini dapat terjadi akibat kurang memadainya beberapa
fasilitas yang mendukung untuk pelaksanaan sanitasi kantin, sehingga
memudahkan minuman yang diproduksi juga ikut tercemar bakteri E.Coli.
4. Kesimpulan : ada hubungan antara kondisi fasilitas sanitasi dengan keadaan
bakteri Escherichia Coli pada minuman, ada hubungan antara higiene
penjamah dengan keberadaan bakteri Escherichie coli pada minuman, tidak
ada hubungan antara jenis air dengan keberadaan bakteri E.Coli pada
minuman, dan tidak ada penerapan kebijakan sekolah dengan keberadaan
bakteri E.Coli pada minuman yang dijual di kantin sekolah dasar di kota
semarang tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai