Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN

DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI


DESA PIDOLI LOMBANG KABUPATEN
MANDAILING NATAL
TAHUN 2021

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
NURUL FADILAH
NIM : 20031010

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
PADANGSIDIMPUAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diare adalah pembunuh anak-anak, untuk hampir seperempat dari
semua kematian pada anak di bawah lima tahun. Penyakit diare adalah
penyakit tertua dan paling umum di dunia, kebanyakan anak-anak
terjangkit diare pada masa kecil. Namun, di negara-negara termiskin di
Asia di dunia, penyakit-penyakit ini biasa juga sebagai pembunuh
berbahaya bagi anak-anak balita. Setiap tahun, lebih dari 1,4 juta anak
meninggal diare, hal ini di karenakan dengan akses terbatas ke layanan
kesehatan, makanan bergizi, sanitasi dasar dan kebersihan (UNICEF,
2016).
LANJUTAN…
 Data penderita diare pada balita di wilayah Kerja Puskesmas
Panyabungan Jae tahun 2020 terdapat 702 balita yang mengalami
kejadian diare dari umur (1-4) tahun, 391 balita laki-laki dan 312 balita
perempuan. Puskesmas panyabungan jae merupakan salah satu
puskesmas yang memiliki tingkat kejadian diare yang cukup tinggi dan
di desa pidolilombang adalah salah satu yang banyak mengalami diare.
 Dari survey awal yang di lakukan peneliti pada bulan September 2021
di desa pidoli lombang dengan melihat Kejadain Diare pada Balita
karena sampai saat ini kejadian diare masih tinggi di Desa Pidoli
Lombang telah di laksanakan terhadap 8 orang , ditemukan 8 orang yang
mengalami penyakit diare dari hasil wawancara tersebut ibu menyatakan
bahwa keluarga mereka menggunakan air sumur untuk memasak dan
jamban merteka tidak memiliki septitank, dan tidak mencuci tangan
sebelum memberi makanan pada balita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut apakah
ada Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada
Balita di Desa Pidoli Lombang ?

C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan
Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Pidoli Lombang Kab Mandailing Natal.
2.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui adakah hubungan personal hygiene dengan kejadian diare pada balita
di Desa Pidoli Lombang Kab Mandailing Natal.
b. Untuk mengetahui adakah hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita
di Desa Pidoli Lombang Kab Mandailing Natal.
D.Manfaat Penelitian
 Manfaat Teoritis
1. Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti tentang kejadian diare di Desa Pidoli Lombang
Kab Mandailing Natal.
2.Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sanitasi lingkungan dan mengurangi jumlah
penderita diare pada balita di desa Pidoli Lombang Kab Mandailing Natal.
3.Bagi Responden
Menambah Pengetahun dan masukan bagi responden untuk berperan aktif dalam mengurangi
jumlah penderita diare pada balita di desa Pidoli Lombang Kab Mandailing Natal.
 Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukkan yang telah di dapat, dan sebagai bahan kajian untuk kegiatan
penelitian selanjutnya, khususnya mengenai hubungan personal hygiene dan sanitasi
lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Desa Pidoli Lombang Kab Mandailing
Natal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian diare
Diare ialah keluarnya tinja yang berbentuk lebih cair dari biasanya dengan
frekuensi lebih dari tiga kali sehari atau terjadi lebih sering dari biasanya pada
seseorang, yang pada umumnya merupakan gejala infeksi saluran pencernaan
yang disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari makanan, air minum,
ataupun langsung dari orang akibat dari kurangnya sanitasi (WHO, 2016)

a. Etiologi diare
Menurut (Suharyono, 2012) penyebab diare diantaranya adalah:
1.Faktor infeksi
2. Faktor malabsorbsi
Lanjutan…

3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
5. Faktor pendidikan
6. Faktor lingkungan
7. Faktor gizi
8. Faktor sosial ekonomi masyarakat
9. Faktor terhadap laktosa
Cara Pencegahan Diare
Menurut Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
(2010), penyakit diare dapat dicegah dengan
meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai tata
laksana diare yang tepat dan benar yaitu meliputi
peningkatan angka penggunaan oralit dimasyarakat,
pemberian ASI secara eksklusif, penggunaan jamban dan
air bersih dimasyarakat yang memenuhi kesehatan serta
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
dan setelah buang air besar di masyarakat.
Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan atau kesehatan perorangan
adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka.
Kebersihan perorangan sangat penting untuk diperhatikan. Pemeliharaan
kebersihan perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan
dan kesehatan (Potter, 2012).

Tujuan personal hygiene


Tujuan personal hygiene adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan,
memelihara kebersihan diri, mencegah berbagai penyakit, menciptakan
keindahan, dan meningkatkan rasa kepercayan diri (Temitayo, 2016)
Pengaruh Cuci Tangan terhadap Kesehatan Menurut
Kepmenkes RI (2014) penyakit – penyakit dapat
dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun Rantai
penularan penyakit melalui tangan, seperti diare hanya
dapat diputus dengan cuci tangan pakai sabun yang
merupakan perilaku yang sederhana, mudah dilakukan,
tidak perlu menggunakan banyak waktu dan banyak
biaya.
Sanisati Lingkungan

Sanitasi Adalah Perilaku Disengaja Dalam Pembudayaan Hidup


Bersih Dengan Maksud Mencegah Manusia Bersentuh Langsung
Dengan Kotoran Dan Bahan Buangan Berbahaya Lainnya Dengan
Harapan Usaha Ini Akan Menjaga Dan Meningkatkan Kesehatan
Manusia. Definisi Sanitasi Dari WHO Merujuk Kepada
Penyediaan Sarana Dan Pelayanan Pembuangan Limbah Kotoran
Manusia Seperti Urine Dan Faeces. Istilah Sanitasi Juga Mengaju
Kepada Pemeliharaan Kondisi Higienis Melalu Upaya Pengelolaan
Sampah Dan Pengolahan Limbah Cair. Sanitasi Berhubungan
Dengan Kesehatan Lingkungan Yang Mempengaruhi Derajat
Kesehatan Masyarakat (Profil Kesehatan Indonesia, 2017).
LANJUTAN…
Sanitasi dasar merupakan salah satu
persyaratan dalam rumah sehat. Sarana sanitasi
dasar berkaitan langsung dengan masalah
kesehatan terutama masalah kesehatan
lingkungan. Sarana sanitasi dasar yaitu meliputi
sarana jamban sehat,sarana air bersih, sarana
pengelolaan sampah dan sarana pembuangan
air limbah (SPAL).
Kerangka Konsep

Menurut Notoatmodjo, (2012). Kerangka konsep adalah


suatu uraian atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep
yang lainnya atau antara variabel yang satu dengan variabel
yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Berdasarkan
uraian teori dan perumusan masalah. Maka penulis
menggambarkan kerangka konsep sebagai berikut :
Variabel Independent VariabelDependent

Personal hygiene
1. Tidak Memenuhi Syararat
2. Memenuhi Syarat Kejadian diare
Pada balita
Sanitasi Lingungan
1. Tidak Memenuhi Syarat
2. Memenuhi Syarat

Skema 2.4.1Kerangka KonsepP enelitian


BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. dan metode penelitan survei analitik,
Desain penelitian adalah keseluruhan rencana untuk membuat pertanyaan penelitian,
termasuk spesifikasi dalam menambah integritas penelitian (Polit&beck, 2012).
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk mempelajari hubungan personal
hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare pada balita tahun 2020.

B. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di desa pidoli lombang kabupaten mandailing natal alasan
memilih di desa pidoli lombang . Banyaknya Balita yang terkena penyakit diare di desa
tersebut, dari hasil survey terdapat 8 balita yang terkena diare.
c. populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi
Penelitian ini adalah ibu yang memiliki Balita di desa pidoli
lombang yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Notoadmojo, 2010).

d. Prosedur pengumupulan data


1. Tahap persiapan
Peneliti mengajukan izin penelitian kepada Kepala desa
pidoli lombang Kabupaten Mandailing natal.
2. Tahap pelaksanaan
3. Peneliti meminta izin untuk melakukan penelitian berupa pengambilan
data.
4. Peneliti mengambil data tahun 2021.
5. Memilih responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu ibu
yang mempunyai balita yang menjadi responden.
6.Memperkenalkan diri kepada calon responden yaitu meminta izin
kesediaan calon responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dan
menjelaskan manfaat, tujuan dan prosedur penelitian.
7.Responden harus mengisi semua pertanyaan dalam kuesioner yang telah
diberikan dan jika selesai kuesioner dikembalikan lagi kepada peneliti.
8. Setelah kuesioner terkumpul, peneliti melakukan analisa data.
9. Setelah semua data terkumpul maka dilakukan pengolahan data.
10. Melihat apakah ada hubungan antara personal hygiene dengan sanitasi
lingkungan terhadap kejadian diare pada balita tahun 2021
Pengolahan Dan Analisa Data
E. Pengolahan Data
1. Editing (pemeriksaan data)
2. Coding data
3. Processing / entry
4. Cleaning data
5. Tabulasi

f.Analisa Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap
variable penelitian .pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
variable(Notoatmodjo,2010)
Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang di duga


berhubungan atau berkorelasi (notoatmodjo,2010). analisis ini
mengunakan uji chi- square untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dengan variabel tarikat secara satu persatu dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat signifikasi(α)=
0.01, dengan kriteria:
a. Ho : ditolak jika p < α (0.01) maka terdapat hubungan antara
variabel independen denganvariabel dependen.
b. Ha : diterima jika p > α (0.1) maka tidak terdapat hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai