DISUSUN OLEH:
YELI
202001055
2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi saluran pencernaan adalah penyakit yang menginfeksi atau yang
menyerang sistem saluran pencernaan. Orang yang terkena penyakit ini akan mengalami
gangguan pencernaan seperti diare, maag, dan lain-lain, Infeksi saluran pencernaan ini
disebabkan oleh bakteri pada makanan (Kesuma et al., 2018).
Di Indonesia sesuai BPOM tahun 2010 sampai 2013 mengalami peningkatan untuk
masalah penyakit saluran pencernaan yang berkaitan dengan makanan yaitu 55,52% menjadi
80,79% . Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan prevalens nasional diare
(berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan responden) adalah 9%. Ada 14 provinsi
yang prevalensinya di atas prevalens nasional, tertinggi adalah Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (18,9%) dan terendah adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (4,2%).
Laporan dari kinerja BPOM pada tahun 2013 (Disebabkan et al., 2011).
Saat ini jajanan sekolah semakin beraneka ragam dari jajanan tradisional sampai
modern hal ini bisa menarik para siswa untuk mengkonsumsi jajanan tersebut. Daya tarik
yang dimiliki makanan tersebut bisa mengajak konsumen untuk membelinya, tapi biasanya
para pemebli tidak memperhatikan baik buruknya makanan tersebut. Ketersediaan jajanan
sehat dan tidak sehat di sekolah sangat berpengaruh pada kesehatan. Siswa lebih cenderung
membeli makanan yang tersedia paling dekat dengan keberadaannya. Maka dari itu jajanan
yang sehat seharusnya bawa dari rumah, karena makanan rumah sudah terjamin
kebersihannya. Dianjurkan agar anak membawa makanan dari rumah, makanan yang sehat
bisa terhindar dari penyakit. Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam
memberikan asupan energi dan zat gizi bagi para siswa. Konsumsi makanan jajanan anak
sekolah perlu diperhatikan. Permenkes Nomor 236/Menkes/Per/IV/SK/ VII/2003 tentang
persyaratan higiene dan sanitasi makanan jajanan. Hal ini menyebabkan perlunya
pengawasan dari pihak sekolah dalam membuat peraturan mengenai makanan jajanan sehat
dan menggiatkan kembali peran usaha kesehatan sekolah (UKS). Peraturan makanan jajanan
di sekolah pada umumnya diatur dalam kebijakan yang dibuat oleh pihak sekolah. Berbagai
dampak sebab akibat yang terjadi dengan tidak menjaga kebersihan dari makanan yang kita
makan menimbulkan berbagai penyakit yaitu diare, bisa menurunkan kecerdasan otak bahkan
berujung kepada kematian banyak dampak yang bisa terjadi jika kita tidak memperhatikan
supan makanan yang kita konsumsi (Nurbiyati et al., 2014).
Pengetahuan merupakan bagian esensial dari eksistensi manusia, karena
pengetahuan adalah buah aktivitas berfikir yang dilakukan oleh manusia, pengetahuan
tentang makanan sangat diperlukan, anak jangan sembarangan mengkonsumsi makanan yang
tidak sehat, pengetahuan yang kita miliki sangat di perlukan, jangan karena makanan tersebut
unik dan menarik langsung kita konsumsi, tapi harus kita pertimbangkan kesehatannya juga.
Anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan yang sulit untuk dihilangkan, sedangkan
makanan jajanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan mengancam kesehatan
anak sehingga diperlukan kemampuan anak dalam pemilihan jajanan yang tepat (Iklima,
2017).
Penyakit infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh virus, bakteri dan protozoa. Infeksi
yang disebabkan oleh bakteri dikenal sebagai disentri basiler yang disebabkan oleh bakteri
shigella, sedangkan infeksi yang disebab-kan oleh protozoa dikenal sebagai disentri amuba.
Namun untuk menjelaskan kali ini mengenai risiko dari penyakit infeksi saluran pencernaan,
untuk pembehasan risiko itu belum terjadi, jadi hanya mengarah akan terjadi memang jika
tidak segera di atasi. Ada beberapa jenis bakteri, bakteri itu biasanya berasal dari makanan
yang proses pembuatannya kurang higienis, baik dari bahan maupun pembuatannya. Karena
bahan mentah yang bersih pun dapat terkontaminasi bakteri. Siswa jaman sekarang mereka
masih belum mengetahui bahaya dari makanan yang tidak sehat, padahal akan berdampak
pada resiko penyakit infeksi saluran pencernaan. Perilaku makan makanan bersih ini ternyata
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor (Permasalahan, 2012).
b. Pencegahan
1. Mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan aktivitas
2. Mencuci sayuran dengan bersih sebelum dimasak.
3. Mencuci dengan bersih buah-buahan yang akan dikonsumsi.
4. Mengkonsumsi air minum yang sudah dimasak (mendidih). Jika minum air yang
tidak dimasak, dalam hal ini air minum kemasan hendaknya diperhatikan tutup botol
atau gelas yang masih tertutup rapi dan tersegel dengan baik.
5. Mencuci alat makan (piring, sendok, garpu) dan alat minum (gelas, cangkir) dengan
menggunakan sabun dan dikeringkan dengan udara. (Disebabkan et al., 2011).
2.2 Pengetahuan
Katanya 'pengetahuan' termasuk dalam kata benda, yaitu kata benda jadian yang
tersusun dari kata dasar 'tahu' dan memperoleh imbuhan 'pe- an', yang secara singkat
memiliki arti 'segala hal yang berkenaan dengan kegiatan tahu atau mengetahui. Pengertian
pengetahuan mencakup segala kegiatan dengan cara dan sarana yang digunakan maupun
segala hasil yang diperolehnya. faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku
berupa faktor intern dan ekstern. Pengetahuan merupakan faktor intern yang memiliki
pengaruh terhadap pemilihan makanan jajanan. Pengetahuan ini meliputi pengetahuan gizi
makanan, pengetahuan mengenai dampak jika mengkonsumsi makanan yang tidak sehat (2 1,
2, 2021).
a. Komponen Pengetahuan
Masalah (problem)
Ada tiga karakteristik yang harus dipenuhi untuk menunjukkan bahwa suatu masalah bersifat
scientific, yaitu bahwa masalah adalah sesuatu untuk dikomunikasikan, memiliki sikap
ilmiah, dan harus dapat diuji.
Aktivitas (activity)
Science adalah suatu lahan yang dikerjakan oleh para scientific melalui scientific research,
yang terdiri dari aspek individual dan sosial
Sikap (attitude)
Karakteristik yang harus dipenuhi antara lain adanya rasa ingin tahu tentang sesuatu, setiap
orang pasti memiliki sikap (Info, 2019).
b. Dasar-Dasar Pengetahuan (2 1, 2, 2021).
Penalaran
Manusia merupakan makhluk yang mampu mengembangkan pengetahuan karena memiliki
kemampuan menalar.
Logika
Logika didefinisikan sebagai suatu pengkajian untuk berpikir secara benar.
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Risiko Penyakit Infeksi
Jajanan Pinggir Saluran Pencernaan
Jalan
Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan pengetahuan siswa kelas 4 tentang jajanan pinggir
jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan di SDN 04 Rangkasbitu
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi dengan pendekatan cross-
sectional.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 04 Rangkasbitung, 09 Desember 2022
3.3 Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 04 Rangkasbitung yang
masih aktif yaitu berjumlah 210 orang. Subjek penelitan berjumlah 35 responden dengan
menggunakan jenis sampel simple random sampling.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data
Pengumpulan data didapatkan berpedoman dari kuesioner. Analisa data yang telah
dilakukan menggunakan analisa univariat untuk melihat distribusi frekuensi (%).
DAFTAR PUSTAKA