PENGABDIAN DI SEKOLAH
Oleh:
VIONA MEYDIANTI (J1A115131)
NELINI (J1A115079)
WA ODE FATI AZAHRA (J1A115239)
YULIANA (J1A115241)
Menyetujui,
Dosen Penanggung Jawab
Nur Nashriana Jufri, S.KM., M.Kes
Nip:
A. JUDUL :
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI JAJANAN SEHAT DI SD NEGERI 3
BARUGA
B. ANALISA SITUASI
Anak sekolah membutuhkan makanan yang cukup secara kuantitas dan kualitas agar
memiliki keadaan atau status gizi yang baik. Salah satu upaya meningkatkan kualitas
sumber daya manusia golongan anak sekolah adalah dengan menyediakan makanan
jajanan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuh selama mengikuti pelajaran di
sekolah. Anak sekolah merupakan konsumen makanan yang telah aktif dan mandiri
dalam menentukan makanan yang dikehendakinya, baik makanan jajanan di sekolah
maupun di tempat penjualan lainnya. Anak sekolah umumnya setiap hari menghabiskan
sepertiga waktunya di sekolah. Pada tahap ini, anak mendapat peluang yang lebih banyak
untuk memperoleh makanan, terutama yang diperolehnya di luar rumah sebagai makanan
jajanan. Mereka memiliki kebebasan untuk menggunakan uang jajan mereka untuk
makanan dan minuman sesuai dengan selera mereka sendiri. Ketersediaan makanan di
tempat-tempat umum memungkinkan anak untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan
jajanan.
Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki
lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau
dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Istilah makanan jajanan tidak
jauh dari istilah junk food, fast food, dan street food karena istilah tersebut merupakan
bagian dari istilah makanan jajanan (Adriani dan Wirjatmadi, 2012). Jajanan anak sekolah
sedang mendapat sorotan khusus, karena selain banyak dikonsumsi anak sekolah yang
merupakan generasi muda juga banyak bahaya yang mengancam dari konsumsi pangan
jajanan. Keamanan pangan jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah. Makanan yang sering
menjadi sumber keracunan adalah makanan ringan dan jajanan, karena biasanya makanan
ini merupakan hasil produksi industri makanan rumahan yang kurang dapat menjamin
kualitas produk olahannya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan hanya
sedikit mengandung protein, vitamin, atau mineral. Karena ketidaklengkapan gizi dalam
makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat mengganti sarapan
pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi makanan jajanan
perutnya akan merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk dalam tubuh.
Sementara gizi seperti protein, vitamin, dan mineral masih sangat kurang. Dampak positif
dari makanan jajanan itu sendiri dapat menggatinkan energi yang hilang saat beraktifitas
disekolah, adapun dampak negatif dari makanan jajanan yaitu timbulnya diare dan
keracunan akibat kebersihan kurang terjamin. (Khomsan, 2006). Jajan merupakan hal
yang lumrah dilakukan oleh anak-anak. Dalam satu segi jajan mempunyai aspek positif
dan dalam segi lainnya jajan juga bisa bermakna negatif. Rentang antara makan pagi dan
makan siang relatif panjang sehingga anak-anak memerlukan asupan gizi tambahan
diantara kedua waktu makan tersebut. Pemilihan makanan jajanan merupakan perwujudan
perilaku yang mencerminkan ke arah perilaku baik dan tidak baik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya perilaku berupa faktor intern dan ekstern. Faktor yang
mempengaruhi perilaku di bagi menjadi tiga kelompok yaitu faktor terkait, faktor
personal berkaitan dengan pengambilan keputusan, dan faktor sosial ekonomi
(Notoatmodjo, 2007 dan Khomsan, 2006).
Salah satu faktor intern yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan.
Pengetahuan ini khususnya meliputi, kecerdasan, persepsi, emosi, dan motivasi dari luar.
Pendidikan dan pengetahuan merupakan faktor tidak langsung yang mempengaruhi
perilaku seseorang. Pengetahuan yang diperoleh seseorang tidak lepas dari pendidikan.
Pengetahuan yang ditunjang dengan pendidikan yang memadai, akan menanamkan
kebiasaan yang baik. Ibu yang mempunyai pengetahuan luas, maka dapat memilih dan
memberi pengarahan kepada anaknya untuk memilih makanan jajanan yang baik.
Pengetahuan gizi juga sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih
makanan, khususnya dalam memilih makanan yang tepat, bergizi, seimbang dan
memberikan dasar bagi perilaku gizi yang baik dan benar yang menyangkut kebiasaan
makan seseorang (Notoatmodjo, 2007 dan Sediaoetama, 2000).
C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Makanan jajanan sangat beragam jenisnya dan berkembang pesat di Indonesia.
Makanan jajanan dapat memberikan kontribusi zat gizi dalam tubuh yaitu berkisar antara
10-20%. Energi yang didapat dari makanan jajanan 17,36%, protein 12,4%, karbohidrat
15,1% dan lemak 21,1% terhadap konsumsi sehari (Ulya, 2003). Makanan jajanan juga
merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, karena terdapat beberapa
makanan jajanan yang tidak higienis sehingga sangat berisiko terhadap cemaran yang
dapat mengganggu kesehatan. Anak sekolah dasar sangat rentan dalam masalah ini karena
anak tersebut belum mengerti cara memilih jajanan yang sehat sehingga dapat berakibat
buruk pada kesehatannya sendiri (Suci, 2009). Anak sekolah biasanya sering melupakan
sarapan pagi dan memilih membeli makanan jajanan di sekolah. Anak-anak membeli
makanan jajanan menurut kesukaannya tanpa memikirkan bahanbahan yang terkandung
di dalamnya (Judarwanto, 2008). Anak-anak merupakan salah satu kelompok yang
berisiko tinggi tertular penyakit melalui makanan maupun minuman (Antara, 2004).
Anakanak sering menjadi korban penyakit bawaan makanan akibat konsumsi makanan
yang dibeli di kantin sekolah atau penjaja kaki lima (WHO, 2006). Frekuensi kejadian
luar biasa (KLB) keracunan makanan pada anak di sekolah meningkat pada tahun 2004.
D. TUJUAN KEGIATAN DAN MANFAAT KEGIATAN
1. Tujuan
a. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa(i) di SD N 3 Baruga mengenai
jajanan sehat terhadap kesehatan
b. Untuk memotivasi dan membantu siswa(i) SD N 3 Baruga dalam memilih jajanan
yang bebas dari zat- zat kimia berbahaya yang terdapat dalam makanan/minuman
2. Manfaat
a. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan turut membantu mensosialisasikan dan
mengkampanyekan tentang pentingnya memperhatikan bahaya jajanan
makanan/minuman yang tidak sehat untuk siswa(i) di SD N 3 Baruga.
b. Memberikan dan meningkatkan pengetahuan secara dini kepada siswa(i) di SD N
3 Baruga tentang bahaya mengkonsumsi jajanan makanan/minuman yang tidak
sehat
c. Memberikan motivasi dan membantu pemecahan masalah-masalah dalam
pemilihan jajanan makanan/minuman
E. TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjauan Umum Tentang Makanan/Minuman Jajanan
1. Pengertian
Berdasarkan FAO dalam Judarwanto (2008) makanan jajanan adalah makanan
dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima dijalanan dan
tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi
kemudian tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Makanan dan minuman
jajanan ini umumnya memiliki bentuk, cita rasa yang berbeda dan warna yang
mencolok yang dapat menarik perhatian dan mempengaruhi anak-anak. Makanan
jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan ditempat
penjaualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum
selain yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, dan hotel (KepMenkes
No.942/Menkes/SK?VII/2003). Makanan dan minuman jajanan adalah makanan dan
minuman yang tidakl mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam
bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahahn-bahan tambahan lainnya baik alami
maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi (Cahyadi,
2005).
Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dipersiapkan dan/atau
dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain
yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
Konsumsi makanan jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status
gizi dan meningkatnya angka kesakitan pada anak sekolah. Makanan jajanan juga
dikenal sebagai “street food” adalah jenis makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran
jalan, di stasiun, di pasar, tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya. Makanan
jajanan dapat dibagi menjadi empat kelompok : yaitu pertama makanan utama atau
“main dish” contohnya nasi rames, nasi rawon, nasi pecel, dan sebagainya; yang
kedua panganan atau snack contohnya kue-kue, onde-onde, pisang goreng, dan
sebagainya; yang ketiga adalah golongan minuman contohnya es teler, es buah, teh,
kopi, dawet, dan sebagainya; dan yang keempat adalah buah-buahan contohnya
mangga, jambu air, dan sebagainya (Mudjajanto, 2005).
3. Kandunga nilai gizi makanan jajanan
Berbagai jenis makanan jajanan yang dikonsumsi oleh seseorang harus
mengandung nilai gizi. Proporsi makanan jajanan yang dikonsumsi rata-rata
mengandung nilai gizi yang cukup. Jenis makanan jajanan seperti risoles, kue bogis,
bola-bola, tergolong jenis makanan padat kalori diikuti oleh kue mangkok, bakpao,
dan combro. Beberapa jenis makanan tersebut juga merupakan sumber protein yang
baik seperti misalnya bakpao, bola-bola yang mengandung telur atau daging,
mengandung nilai protein tinggi. Dari jenis makanan dengan kalori rendah tetapi
tinggi protein adalah tahu pong dan cake kue.
Ada beberapa contoh makanan jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah
seperti satu potong bakwan dengan berat 40 gram, energi 100 kalori, protein 1,7 gram;
satu bungkus chiki dengan berat 16 gr, energi 80 kalori, protein 0,9 gram; coklat satu
bungkus dengan berat 16 gram, energi 475 kalori, protein 2,0 gram; satu bungkus es
mambo dengan berat 25 gram, energi 152 kalori, protein 0,0 gram, satu buah pisang
goreng dengan berat 60 gram, energi 132 kalori, protein 1,4 gram; satu buah permen
dengan berat 2 gram, energi 100 kalori, protein 0,0 gram; satu porsi somai dengan
berat 170 gram, energi 95 kalori, protein 4,4 gram (Supariasa, Bakri, Bachyar. Fajar,
Ibnu, 2001).
Bahan tambahan makanan umumnya berupa bahan-bahan kimia yang asing bagi
tubuh. Oleh karena itu penggunaannya tidak boleh berlebihan, karena dapat berakibat
kurang baik bagi kesehatan (Anonim, 2002).
5. pengaruh positif dan negative makanan jajanan
a) Pengaruh Positif Dari Makanan Jajanan
Melalui makanan jajanan anak bisa mengenal beragam makanan yang ada
sehingga membantu seorang anak untuk membentuk selera makan yang beragam,
sehingga saat dewasa dia dapat menikmati aneka ragam makanan (Khomsan, 2003).
Sedangkan menurut Irianto, P (2007) pada umumnya anak-anak lebih menyukai
jajanan diwarung maupun kantin sekolah daripada makanan yang telah tersedia
dirumah. Manfaat / keuntungan dari kebiasaan jajan anak yakni :
1. Sebagai memenuhi kebutuhan energi
2. Mengenalkan diversifikasi (keanekaragaman) jenis makanan
3. Meningkatkan gengsi diantara teman-teman
b) Pengaruh Negatif Dari Makanan Jajanan
Makanan jajanan beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya sering tidak
higienis yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba beracun
maupun penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang tidak diizinkan
(Mudjajanto, 2006).
Makanan jajanan mengandung banyak resiko, debu-debu dan lalat yang hinggap
pada makanan yang tidak ditutupi dapat menyebabkan penyakit terutama pada sistem
pencernaan kita. Belum lagi bila persediaan air terbatas, maka alat-alat yang
digunakan seperti sendok, garpu, gelas dan piring tidak dicuci dengan bersih. Hal ini
sering membuat orang yang mengkonsumsinya dapat terserang berbagai penyakit
seperti disentri, tifus ataupun penyakit perut lainnya (Irianto, K, 2007)
Menurut Irianto, P (2007) terlalu sering dan menjadikan mengkonsumsi makanan
jajanan menjadi kebiasaan akan berakibat negatif, antara lain:
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Waode Fati Azahra
b. NIM : J1A115239
c. Gol/Pangkat : -
d. Jabatan Fungsional : -
e. Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat/Kesehatan Masyarakat
4. Anggota
Pelaksana : Viona Meydianti
a. Nama : J1A115131
Lengkap : -
b. NIM ; -
c. Gol/Pangkat : Kesehatan Masyarakat/Kesehatan Masyarakat
d. Jabatan
Fungsional
e. Fakultas/Jur
usan
J. RINCIAN ANGGARAN
Biaya yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah sebesar Rp. 500. 000 (Lima Ratus
Ribu Rupiah) yang bersumber dari dana mandiri dengan rincian sebagai berikut :
1. Pembuatan Proposal Rp. 50. 000
2. Persiapan Penyuluhan Rp. 150. 000
3. Bahan dan Peralatan Rp. 150. 000
4. Transport Rp. 50.000
5. Penyusunan Laporan Rp. 100. 000
Total Rp. 500.000 (Lima Ratus Ribu
Rupiah)
K. JADWAL KEGIATAN
No Jenis Kegiatan Hari
1 Persiapan dan sosialisasi Selasa, 03 April 2018
2 Pelaksanaan penyuluhan Rabu, 18 April 2018
3 Penyusunan laporan Rabu, 18-22 April 2018
4 Penggandaan dan penyetoran laporan Kamis, 26 April 2018
3) Tujuan Penilaian :
4) Indikator Keberhasilan :
kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil Pre Test
yang dilakukan sebelum intervensi (penyuluhan kesehatan) dan Post Test yang
Prosedur pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan memberikan pre test
6) Petugas Pelaksana:
Hasil Pre Test (sebelum penyuluhan dilakukan) dan Post Test (setelah
Tabel 1. Hasil Pre Test dan Post Test Tingkat Pengetahuan Siswa/siswi
mengenai Jajanan Sehat SDN 3 Baruga kota Kendari Tahun
2018.
siswa/siswi mengenai jajanan sehat di SDN 3 Baruga pada saat Pre Test yang
uji t paired adalah 0,000. Hasil tersebut jika dibandingkan dengan α (0.05)
jajanan sehat.
Keterangan :
Hasil : p = 0,000
α = 0,05
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh nilai p lebih kecil
dari nilai α (p<α) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa
I. ABSENSI
A. Pengetahuan
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan melingkari jawaban yang menurut adik-
adik benar!
1. Asupan gizi bukan merupakan kebutuhan penting dalam membantu proses pertumbuhan
dan perkembangan anak.
a. Benar
b. Salah
2. Nasi, jagung, singkong, kentang, roti, dan ubi merupakan sumber lemak
a. Benar
b. Salah
3. Ikan, susu, telur, daging, tempe, dan tahu merupakan sumber protein.
a. Benar
b. Salah
4. Sarapan setiap pagi sebelum berangkat sekolah penting untuk kesehatan.
a. Benar
b. Salah
5. Konsumsi makanan terlalu banyak dapat menyebabkan obesitas.
a. Benar
b. Salah
6. Jajan sembarangan dapat membahayakan kesehatan.
a. Benar
b. Salah
7. Jajanan yang sehat rasanya terlalu manis dan berwarna mencolok.
a. Benar
b. Salah
8. Sebelum mengonsumsi jajanan tidak perlu mencuci tangan terlebih dahulu.
a. Benar
b. Salah
9. Mencuci tangan sebelum makan menggunakan sabun dan air mengalir.
a. Benar
b. Salah
10. Lalat, semut dan kecoak dapat membawa virus dan bakteri penyakit.
a. Benar
b. Salah
IV. DOKUMENTASI
V. Liflet
VI. Surat Keterangan