(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Promosi dan Evaluasi Kesehatan
Kelas A Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 )
Dosen Pengampu:
Dewa Ngakan Gde Wahyu Mahatma Putra, S.ST., M.A.R.S
Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Ibnu Mubarok 172110101050
2. Nabila Salshabila 172110101052
3. Fara Vindiata A 172110101053
4. Sulthon Alif R. 172110101061
5. Dyah Pramita F 172110101101
6. Tri Liana Novita 172110101116
7. Widhia Setyani 172110101140
8. Wahyu Aji Gumelar 172110101162
9. Clarrisa A.C.K 172110101167
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa Penduduk Kabupaten Jember pada
tahun 2019 paling banyak merupakan lulusan Sekolah Dasar sebanyak 397.769 jiwa.
Dan yang terendah adalah lulusan Diploma I/II/III.
Tabel 2. Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Termasuk Angkatan Kerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin, Hasil Survei Angkatan Kerja
Nasional (SAKERNAS) bulan Agustus 2017
(Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember)
Penduduk Jember paling banyak bekerja pada sektor agrikultur yaitu sebanyak
505.050 jiwa dan yang paling sedikit bekerja pada sektor pertambangan yaitu
sebanyak 4.880 jiwa.
Tabel 3. Banyaknya Desa dan Jata Beras Program Raskin (Kg) Menurut Kecamatan di
Kabupaten Jember, 2017
(Sumber data : Bulog devisi Regional XI Kabupaten Jember)
Dari table tersebut diketahui bahwa penduduk miskin yang diukur dengan
pemberian beras miskin di Kabupaten Jember pada tahun 2017 terbanyak terletak
pada Kecamatan Sumberbaru sebanyak 11.136 Rumah tangga dengan 167.040 kg
beras.
Tabel 4. Banyaknya Pasien Rawat Jalan Menurut jenis Penyakit yang Paling banyak
penderitanya di Kabupaten Jember, 2017
(Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Jember)
Dari table tersebut dapat diketahui bahwa diare merupakan penyakit ketiga
terbanyak yang mendapatkan perawatan rawat jalan di Puskesmas seluruh Jember
pada tahaun 2017 dengan pasien sebanyak 68.826 jiwa.
Penyakit diare saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan
merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita. Angka Kesakitan diare
di Indonesia berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh program untuk tahun
2000 diperoleh hasil Sebesar 301 per 1.000 penduduk, angka ini meningkat bila
dibanding dengan hasil survey yang sama pada tahun 1996 sebesar 280 per
1.000 penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
Kasus diare di Kabupaten Jember cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data yang dapat dihimpun melalui laporan dari 50 Puskesmas di
Kabupaten Jember, pada tahun 2016 ke 2017 terjadi penurunan dari 59824 ke 46705
hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor baik dari internal maupun dari
eksternaljumlah penderita diare tercatat sebanyak 51.512 orang. Dari keseluruhan
kasus diare tersebut, 100% pasien diare telah mendapatkan penanganan sesuai
dengan standar yang berlaku
Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa temuan kasus diare terendah berada
pada Puskesmas Tembokrejo Kecamatan Gumukmas yakni sebanyak 583 kasus diare.
Kasus diare di wilayah tersebut cenderung dialami oleh perempuan yakni sejumlah
374 kasus dan 361 kasus pada laki-laki. Dalam penanganannya kasus diare berhasil
diatasi sebesar 138% atau 802 kasus.
Berdasarkan pemaparan kedua data diatas angka kejadian kasus diare
mengalami penurunan pada tahun 2016 s/d 2017. Salah satu contoh pada Kecamatan
Sumbersari mengalami penurunan kasus diare sebesar 20% atau sebanyak 482 kasus
meskipun Kecamatan Sumbersari tetap menjadi wilayah tertinggi jumlah kasus diare.
Kemudian jumlah kasus yang di tangani pada tahun 2016 jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2017. Hal ini menandakan bahwa masyarakat di
Kecamatan Sumbersari mulai menerapkan hygine sanitasi dan hidup sehat mulai
dengan baik pada tahun 2017.
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-diare.pdf
https://www.jatimtimes.com/baca/199504/20190822/153500/masih-ada-warga-
gunakan-wc-cemplung-dinkes-jember-sosialisasi-jamban-sehat