Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI BURUK

Kasus

Desa cicahur merupakan suatu desa yang sangat padat dan merupakan desa
dengan jumlah bayi dan balita paling tinggi di jawa barat,dengan masalah yang cukup
banyak juga tentang kesehatan bayi dan balitanya, hasil pengkajian tentang kesehatan
bayi/balita sebagai berikut: dari 105 bayi/balita, terdapat 18 bayi/balita mengalami gizi
yang buruk dengan bb di bawah garis merah, dan dari hasil wawancara dengan kader
posyandu ternyata dari 105 bayi/balita yang ada di desa tersebut hanya 45 bayi/balita
yang terdata memiliki kms dan rutin datang ke posyandu, alasan masyarakat tidak
pernah ke posyandu adalah karena masyarakat tidak tau kegiatan apa saja yang
dilaksanakan di posyandu sehingga masyarakat merasa malas untuk pergi ke posyandu,
sehingga pihak puskesmas bersama lurah,camat, rw, rt serta kader melakukan fgd
untuk sharing permasalahan tiap wilayah binaanya serta cara pemecahannya.

Topik : Gizi Buruk

Judul : Deteksi Dini Penyimpangan Nutrisi Pada Anak

Sasaran : Warga Cicahur

Hari, Tanggal : 16 Januari 2020

Waktu : 30 menit

Tempat : Posyandu Cicahur


A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta yang mengikuti acara penyuluhan mampu memahami tentang
deteksi dini penyimpangan nutrisi pada anak
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui:
a. Mengetahui tentang pengertian tentang Gizi Buruk
b. Mengetahui faktor penyebab gizi buruk
c. Mengetahui jenis dan tanda gejala gizi buruk
d. Mengetahui makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi
e. Mengetahui cara mencegah gizi buruk
f. Mengetahui penatalaksanaan gizi buruk

B. Materi Isi
1. Pengertian gizi buruk
2. faktor penyebab gizi buruk
3. Jenis dan tanda gejala gizi buruk
4. Makanan yang baik dan sehat untuk dikonsumsi
5. Pencegahan gizi buruk
6. Penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk

C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah warga Desa Cicahur
D. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab
E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Power point
F. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. Pembukaan a. Memberi salam a. Menjawab 5 menit


dan perkenalan salam
b. Menjelaskan b. Mendengerakan
tujuan, manfaat dan
dan cakupan memperhatikan
materi
2. Kegiatan a. Menjelaskan a. Mendengarkan 15 menit
Inti pengertian gisi dan
buruk memperhatikan
b. Menyebutkan b. Memperhatikan
faktor penyebab dan menyimak
gizi buruk c. Bertanya jika
c. Menjelaskan ada yang tidak
jenis dan tanda jelas
gejala gizi
buruk
d. Memberikan
contoh
makanan yang
baik untuk BB
e. Menjelaskan
cara mencegah
gizi buruk
f. Menjelaskan
penatalaksanaan
gizi buruk
3. Penutup a. Berdiskusi a. Bertanya atau 10 enit
mengenai menjawab
materi yang pertanyaan
disampaikan b. Mendengarkan
b. Mengevaluasi dan
pengetahuan memperhatikan
warga Cicahur c. Menjawab
tentang materi salam
yang
disampaikan
dengan
memberi sesi
tanya jawab
c. Menyimpulkan
materi yang
telah
disampaikan
d. Memberi salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan Media
c. Menyiapkan tempat
d. Kontrak waktu dengan sasaran
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Lisan :
a. Coba Jelaskan kembali pengertian gizi buruk
b. Sebutkan faktor penyebab gizi buruk
c. Sebutkan jenis dan tanda gejala gizi buruk
d. Sebutkan makanan yang sehat dan baik untuk di konsumsi
e. Jelaskan pencegahan gizi buruk
f. Jelaskan bagaimana penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk
MATERI GIZI BURUK
A. Pengertian
Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi
medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun
seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya
konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini
sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh
makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam
tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengkonsumsi jumlah atau
kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang
cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan,
penyakit, dan infeksi.
Tanda-tanda dari banyak kasus malnutrisi yaitu ketika cadanagn nutrisi
dihabiskan dan nutrisi serta energi yang masuk tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari atau tidak memenuhi tanbahan metabolic yang meningkat.
Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan
makanan dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat
bervariasi dan masih merupakan masalah yang pelik. Walaupun demikian, secara
klinis digunakan istilah malnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umum.
Penentuan jenis MEP yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri
yang lengkap (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan
kulit), dibantu dengan pemeriksaan laboratorium.
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam
waktu lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap
TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus,
kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
B. Penyebab gizi buruk
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut
UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu:
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah
makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang
dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan
oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-
zat makanan secara baik
3. Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
a. Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
b. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
c. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai
d. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi
buruk pada balita, yaitu:
- Keluarga miskin
- Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak
- Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS,
saluran pernapasan dan diare.
Selain itu ada beberapa penyebab dari gizi buruk seperti :
1. Balita tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada umur 6
bulan atau lebih.
2. Balita tidakmendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat
makanan selain ASI sebelum umur 6 bulan.
3. Balita tidakmendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6
bulan atau lebih.
4. MP-ASI kurang dan tidak bergizi
5. Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui.
6. Balita menderita sakit dalam waktu lama,seperti diare,campak, TBC,
batukpilek
7. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.

C. Jenis-jenis dan tanda gejala gizi buruk


Gizi buruk terbagi menjadi empat jenis yaitu Kwasiorkor, Marasmus dan
Marasmic-Kwashiorkor serta Obesitas.
Ciri-Ciri Anak Kurang Gizi (MEP Ringan) Yang menonjol adalah ganggun
pertumbuhan: Anak terlihat kurus Berat badan sulit bertambah, atau bahkan
cenderung turun Tinggi badan bisa normal atau kurang berdasarkan usianya
Perbandingan antara berat badan terhadap tinggi badan normal atau dibawah
normal Pengukuran lingkar lengan atas (Lila) didapatkan hasil lebih kecil dari
normal Pematangan tulang terhambat Aktifitas dan perhatian kurang dibandingkan
dengan anak-anak sehat lainnya. Tebal lipatan kulit biasanya berkurang
1. Kwasiorkor
Kwasiorkor memiliki ciri-ciri:
a. Edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung
kaki dan wajah) membulat dan lembab
b. Pandangan mata sayu
c. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut
tanpa rasa sakit dan mudah rontok
d. Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel
e. Terjadi pembesaran hati
f. Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau
duduk
g. Terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan
berubah warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
h. Sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut
i. Anemia dan diare.
2. Marasmus
Marasmus memiliki ciri-ciri
a. Badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit
b. Wajah seperti orang tua
c. Mudah menangis/cengeng dan rewel
d. Kulit menjadi keriput
e. Jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai
celana longgar)
f. Perut cekung, dan iga gambang
g. Seringdisertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
h. Diare kronik atau konstipasi (susah buang air).
3. Marasmic-Kwashiorkor
Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa
gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok
4. Obesitas
Obesitas adalah masalah gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan
ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan di seluruh tubuh,
dimana terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk
fungsi tubuh.
Obesitas berarti berat badan (BB) yang melebihi BB rata-rata.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih besar dari nilai tengah kisaran
berat badannya yang normal berarti mengalami obesitas

D. Makanan yang baik untuk gizi buruk


1. Berikan semua jenis produk susu
Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi bisa mendapatkan asupan
gizi cepat dari semua jenis produk susu. Produk susu mengandung kalsium,
protein dan lemak yang bisa membuat anak lebih cepat gemuk. Kemudian
produk susu bisa membantu tubuh anak mendapatkan rangsangan yang baik
untuk menghasilkan insulin sehingga bisa membuat anak memiliki kadar gula
yang sempurna. Ada berbagai jenis produk susu yang bisa diberikan kepada
anak secara langsung seperti susu sapi, keju dan yogurt. Semua jenis produk
susu ini bisa diberikan setiap hari dan perhatikan jika anak juga mengalami
alergi susu sapi. Maka pertimbangan lain bisa dilakukan yaitu dengan
memberikan jenis susu nabati dari susu kedelai dan susu air beras.
2. Semua produk olahan berkalori tinggi
Anak yang kurus dan kurang gizi membutuhkan asupan kalori yang
sangat tinggi. Kalori bisa menjadi sumber tenaga dan sumber energi untuk
tubuh anak. Ada tiga jenis unsur utama kalori tinggi seperti lemak, karbohidrat
dan protein. Anda bisa mencoba untuk memberikan bubur atau makanan padat
yang diolah dari kacang-kacangan, biji-bijian, keju alpukat. Anda bisa
mencoba membuatnya dalam bentuk bubur atau sup.
3. Berikan semua makanan tinggi protein
Anak yang mengalami kurang gizi biasanya akan sangat kekurangan
protein. Ini bisa menyebabkan pertumbuhan anak menjadi terhambat dan
sangat lambat. Untuk mengatasi ini maka Anda bisa memberikan semua jenis
menu yang diolah dari bahan tinggi protein seperti ikan salmon, ikan tuna,
daging ayam, daging bebek, telur, ikan lele dan semua jenis olahan kedelai.
Untuk olahan kedelai maka Anda bisa memberikan susu kedelai atau sari
kacang hijau.
4. Bubur gandum dan bubur beras merah
Anak yang mengalami kurang gizi juga harus menerima makanan padat
yang bisa membuat pencernaan membaik. Berbagai jenis makanan yang padat
namun bisa membuat berat badan anak lebih cepat naik seperti bubur gandum
dan bubur beras merah. Untuk memberikan rasa maka Anda bisa
menambahkan kaldu ayam atau kaldu sapi. Namun untuk awal pemberian
maka sebaiknya tidak terlalu banyak, sebab biasanya perut anak belum nyaman
untuk mendapatkan makanan padat.
5. Olahan telur
Telur mengandung vitamin dan protein yang sangat tinggi. Salah satu
nutrisi yang sangat penting dari telur adalah kolin. Kolin bisa membuat anak
mendapatkan pertumbuhan yang baik, rangsangan pertumbuhan otot dan
sistem syaraf serta bisa meningkatkan fungsi otak sehingga anak menjadi
cerdas. Untuk memberikan telur pada anak maka Anda harus memberikan telur
yang memang sudah dimasak dengan baik. Misalnya dengan membuat olahan
rebusan telur, telur goreng dengan minyak zaitun, omelet telur, atau
memasukkan telur ke dalam sup, bubur atau nasi.
6. Selai kacang untuk camilan anak
Kacang tanah mengandung lemak tak jenuh tunggal. Anda bisa
mencoba untuk memberikan selai kacang sebagai bahan yang mengandung
protein tinggi. Selain itu olahan selai kacang juga sudah mengandung minyak
kepala, gula dan garam. Semua nutrisi ini penting untuk anak yang masuk ke
masa pertumbuhan. Anda bisa mencoba memberikan selai kacang dengan cara
menambahkan dalam camilan anak, seperti roti gandum atau biskuit.
7. Olahan biji-bijian terproses
Semua jenis makanan yang terbuat dari biji-bijian sangat baik untuk
anak. Berbagai jenis makanan ini termasuk seperti roti gandum, oatmeal,
sereal, dan kelompok nasi. Bahkan Anda juga bisa memberikan olahan biji-
bijian yang sudah diproses seperti biskuit gandum dan bubur gandum. Semua
jenis makanan ini juga mengandung serat dan karbohidrat. Jika anak tidak
menderita alergi gluten maka bisa diberikan secara rutin kepada anak.
8. Olahan daging
Daging sangat penting untuk anak yang menderita kurang gizi. Daging
mengandung zat besi yang bisa membantu produksi sel darah merah pada anak
sehingga bisa mengatasi anemiua. Kemudian daging juga mengandung zat besi
dan magnesium yang bisa meningkatkan fungsi otak anak dan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Agar anak-anak bisa makan daging dengan baik maka
Anda bisa mencoba untuk mengolah daging menjadi hidangan yang lembut.
Anda bisa mencampurnya dengan jenis makanan lain seperti tahu, tempe, telur,
dan bubur. Anda bisa mengajari anak untuk makan daging secara pelan
sehingga mereka tidak terkena gangguan pencernaan seperti sembelit.
9. Semua jenis olahan keju
Semua jenis olahan keju mengandung nutrisi yang sangat penting untuk
anak seperti vitamin D, kalsium, protein, lemak dan fosfor. Semua nutrisi ini
bisa membantu tubuh menjadi lebih sehat sekaligus juga mendorong anak
memiliki pertumbuhan tulang yang lebih sehat. Anak – anak biasanya tidak
suka jika harus makan keju secara langsung, karena itu Anda bisa
mencampurnya dengan sereal, camilan dengan roti atau biskuit. (baca: manfaat
keju untuk bayi)
10. Olahan ikan
Semua jenis olahan ikan sangat baik untuk anak yang mengalami
kekurangan gizi. Ikan mengandung protein yang sangat baik untuk
meningkatkan fungsi otot dan tulang. Kemudian ikan juga mengandung
berbagai jenis lemak sehata seperti omega 3 yang bisa membuat otak anak
menjadi lebih cerdas. Bahkan konsumsi ikan secara teratur juga bisa membuat
sistem syaraf dan mata anak menjadi lebih sehat. Beberapa jenis ikan yang
disarankan seperti ikan salmon, ikan nila, ikan lele, ikan sarden, ikan tuna dan
jenis ikan yang lain. Ikan sebaiknya juga harus dimasak hingga matang seperti
menjadi bubur atau ikan kukus.
11. Menu sup sayuran hijau
Kemudian selain berbagai jenis daging dan ikan maka Anda juga harus
mulai memberikan sayuran yang berwarna hijau. Sayuran hijau bisa membuat
anak menerima berbagai zat yang penting untuk masa pertumbuhan seperti zat
besi, kalsium, vitamin C, dan juga mineral seperti kalium yang sangat baik
untuk menjaga kesehatan jantung. Anda bisa mencoba memberikan sayuran
hijau yang sudah dimasak menjadi bubur atau sup. Beberapa sayuran yang
sangat disarankan terutama sayuran yang mengandung glukosinates seperti
brokoli, kembang kol, sawi , kubis dan jenis lainnya.
12. Semua sayuran dan buah berwarna cerah
Selain jenis sayuran yang berwarna hijau maka Anda juga harus
mencoba memberikan sayuran dan buah yang berwarna cerah. Sayuran dan
buah yang berwarna cerah sangat baik untuk anak karena mengandung vitamin
A yang sangat tinggi. Vitamin A tidak hanya untuk meningkatkan fungsi mata
tapi juga membantu agar sistem kekebalan tubuh anak meningkat sehingga
anak tidak mudah sakit. Beberapa jenis sayuran berwarna misalnya seperti
tomat, wortel, pepaya, labu, jeruk dan jenis sayuran atau buah yang lain.

E. Pencehagan gizi buruk


Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak, yaitu:
1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah
itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping
ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2. Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein,
lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya untuk lemak
minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan
sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program
posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas.
Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter.
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari
rumah sakit.
5. Jika anak menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang
tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk
proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat
mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan
vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang
baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan
meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun, biasanya akan
meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan muncul
masalah intelegensia di kemudian hari.

F. Penatalksanaan
1. Jika Anda memiliki anak yang diduga mengalami malnutrisi atau kurang gizi
ada baiknya untuk segera membawanya ke rumah sakit sebagai pertolongan
pertama. Hal ini sesuai dengan saran yang diutarakan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Dengan demikian, dokter dapat memeriksa
keadaan anak dengan seksama dan dapat mengobati dehidrasi maupun infeksi
yang terjadi.
2. Pada fase awal pengobatan, seorang anak akan diberikan asupan gizi yang
disalurkan melalui hidung—ini berlangsung hingga 1 minggu. Jika keadaan
sang anak sudah terlihat membaik dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu
rehabilitasi. Pada tahap ini sang anak dapat diberi ASI. Seringkali anak
membutuhkan dukungan secara emosi ataupun fisik, sehingga nafsu
makannya dapat bertambah.
3. Perhatian dan pemberian kasih sayang merupakan cara yang paling ampuh
dalam mengobati sang anak. Beberapa dokter dan ahli gizi bisa jadi membantu
para ibu dengan memberikan tips praktis dalam merawat anak atau dalam
memilih menu makanan yang bergizi agar terhindar dari kekambuhan.
4. Setelah kondisi anak benar-benar pulih, ia dapat dirawat di rumah dan
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala baik itu di rumah
sakit atau klinik anak untuk mendapatkan perawatan lanjutan yang memadai.
Demikianlah pengobatan yang dapat Anda lakukan jika sang anak mengalami
kekurangan gizi.

Anda mungkin juga menyukai