Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI BURUK

OLEH
KELOMPOK
1. MATILDA I SIONG
2. YEREMIAS AGUSTINUS DAMAI
3. VERDIANA BAHAGIA

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTO PAULUS RUTENG


FAKULTAS KESEHATANA DAN PERTANIAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GIZI BURUK
Kasus
Desa X merupakan suatu desa yang sangat padat dan merupakan desa dengan jumlah bayi dan
balita paling tinggi di kabupaten A, dengan masalah yang cukup banyak juga tentang kesehatan
bayi dan balitanya, hasil pengkajian tentang kesehatan bayi/balita sbagai berikut: dari 105 bayi
dan balitanya, terdapat 18 bayi/ balita mengalami gisi buruk dengan BB dibawah garis merah.
Topik : Gisi Buruk
Judul : Deteksi Dini Penyimpangan Nutrisi Pada Anak
Sasaran : Warga Desa X
Hari/tanggal : 01 November 2019
Waktu : 20 menit
Tempat : Posyandu Desa X

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Peserta yang mengikuti acara penyuluhan mampu memahami tentang deteksi dini
penyimpangan nutrisi pada anak
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan dapat mengetahui :
a. Mengetahui tentang penertian gizi buruk
b. Mengetahui factor penyebab gizi buruk
c. Mengetahui jenis dan tanda gejala gizi buruk
d. Mengetahui makanan apa saja yang baik untuk di konsumsi
e. Mengetahui cara mencegah gizi buruk
f. Mengetahui penatalaksaan gizi buruk
B. Materi isi
1. Pengertian gizi buruk
2. Factor penyebab gizi buruk
3. Jenis dan tanda gejala gizi buruk
4. Makanan yang baik dan sehat dikonsumsi
5. Pencegahan gizi buruk
6. Penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah warga desa X
D. Metode pembelajaran
Metode yang digunakan adalah ceramah, diskuai dan Tanya jawab
E. Media penyuluhan
1. Leaflet
2. Power point
F. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
Pembukaan a. memberikan a. menjawab 5 menit
salam dan salam
perkenalan b. mendengarkan
b. menjelaskan dan
tujuan,manfaat, memperhatikan
dan cakupan
materi

Kegiatan inti a. menjelaskan a. mendengarkan 10 menit


pengertian gizi dan
buruk memperhatikan
b. menyebutkan b. memperhatikan
factor penyebab dan menyimak
gizi buruk c. bertanya jika
c. menjelaskan ada yang tidak
jenis dan tanda jelas.
gizi gejala
buruk
d. memberikan
contoh
makanan yang
baik untuk BB
e. menjelaskan
cara mencegah
gizi buruk
f. menjelaskan
penatalaksanaa
n gizi buruk
penutup a. berdiskusi a. bertanya dan 5 menit
mengenai enjawab
materi yang pertanyaan
disampaikan b. mendengarkan
b. mengevaluasi dan
pengetahuan memperhatikan
warga desa X c. menjawab
tentang materi salam
yang
disampaikan
dengna
memeberi sesi
Tanya jawab
c. menyimpulkan
materi yang
telah
disampaikan
d. memberi salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan media
c. Menyiapkan tempat
d. Kontrak waktu dengan sasaran
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
Lisan:
a. Coba jelaskan kembali pengertian gizi buruk
b. Sebutkan factor penyebab gizi buruk
c. Sebutkan jenis dan tanda gejala gizi buruk
d. Sebutkan makanan yang sehat dan baik untuk dikonsumsi
e. Jelaskan pencegahan gizi buruk
f. Jelaskan bagaimana penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk.
MATERI GIZI BURUK
A. Pengertian gizi buruk
Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi
medis yang disebabkan oleh diet yang tidak tepat atau tidak cukup. Walaupun seringkali
disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya
absorbs, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup
kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya
nutrient spesifik secara berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutisi
jika tidak mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrient yang mencukupi untuk diet sehat
selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat
mengakibatkan kelaparan, penyalit, dan infeksi.
Tanda-tanda dari banyak kasus malnutrisi yaitu ketika cadangan nutrisi
dihabiskan dan nutrisi serta energy yang masuk tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari atau tidak memenuhi tambahan metabolic yang meningkat.
Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan makanan
dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekuarngan gizi amat bervariasi dan
masih merupakan masalah yang pelik. Walaupun demikian, secara klinis digunakan
istilah malnutrisi energy dan protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP
yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap (tinggi badan,
berat badan, lingkar lengan, dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan pemeriksaan
laboratorium.
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energy dan protein tingkat berat akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lama.
Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan atau hasil
pemeriksaan klinis menunjukan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik
kwashiorkor.
B. Penyebab gizi buruk
Banyak factor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF
ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu:
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan tebatasnya jumlah makanan
yang dikonsumsi atau makanannya tidak memnuhi unsur gizi yang dibutuhkan
karena alasan social dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh
rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan
secara baik.
3. Factor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
a. Factor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
b. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
c. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai
d. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk
pada balita, yaitu:
- Keluarga miskin
- Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak
- Factor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS,
saluran pernafasan dan diare.
Selain itu ada beberapa penyebab dari gizi buruk seperti:
1. Balita tidak mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 ulan atau
lebih
2. Balita tidak mendapat ASI eksklusif (ASI saja) atau sudah mendapat makanan selain
ASI sebelum umur 6 bulan
3. MP-ASI kurang dan tidak bergizi
4. Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
5. Balita menderita sakit dalam waktu lama, seperti diare, campak, TBC, batuk pilek.
6. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
C. Jenis-jenis dan tanda gejala gizi buruk
Gizi buruk terbagi menjadi 4 jenis yaitu Kwashiorkor, marasmus, Marasmic-
kwashiorkor serta obesitas.
Ciri-ciri anak kurang gizi (MEP ringan) yang menonjol adalah gangguan pertumbuhan:
- Anak terlihat kurus
- Berat badan sulit bertambah, atau bahkan cenderung turun,
- Tinggi badan bisa normal atau kurang berdasarkan usianya,
- Perbandingan antara berat badan terhadap tinggi badan normal atau dibawah normal,
- Pengukuran lingkar lengan atas (Lila) didapatkan hasil lebih kecil dari normal,
- Pematangan tulang terhambat,
- Aktifitas dan perhatian kurang dibandingkan dengan anak-anak sehat lainnya.
- Tebal lipatan kulit biasanya berkurang.
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein dalam
jumlah besar. Selain itu, penderita juga mengalami kekurangan kalori. Nama
kwashiorkor berasal dari suatu daerah di Afrika, artinya “penyakit anak yang
terlantar” atau disisihkan karena ibunya mengandung alergi dan tidak lagi
memberikan air susu ibu padanya. Tanpa mengganti air susu ibu dan dapat tambahan
pangan yang seimbang anak (umumnya berumur kurang lebih 18 bulan) kurang
mendapat protein. Jenis penyakit ini sering dijumpai pada bayi dan anak usia 6 bulan
sampai 5 tahun pada keluarga berpenghasilan rendah, dan umumnya kurang
sekali pendidikannya. Kurang protein pangan adalah penyebab utama kwashiorkor
sedang zat pangan pemberi tenaga mungin cukup diperolehnya atau bahkan
berlebihan. Kasus ini sering dijumpai di daerah miskin, persediaan makanan yang
terbatas, dan tingkat pendidikan yang rendah. Kasus-kasus kwashiorkor yang tidak
dilakukan penanganan atau penanganannya yang terlambat, akan memberikan akibat
yang fatal. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang
berlansung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut diatas antara lain:
1) Pola makan
Protein adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan
berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup,
tidak semua makanan mengandung protein/asam amino yang memadai.
Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI yang
diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein dari
sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain) sangatlah
dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi
anak berperan penting terhadap terjadinya kwashiorkhor, terutama pada
masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI.
2) Faktor social
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan
sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk
menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-temurun
dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor.
3) Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/penghasilan yang rendah yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan
proteinnya.
4) Faktor infeksi dan penyakit lain
Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan
infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan
sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan
imunitas tubuh terhadap infeksi.

Tanda dan gejala klinis yang timbul pada kwashiorkor antara lain:
a. Rambut tipis berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah dicabut
tanpa menimbulkan rasa sakit.
b. Edema pada seluruh tubuh terutama pada punggung kaki dan bila ditekan
akan meninggalkan bekas.
c. Kelainan kulit (dermatosis) seperti timbulnya ruam berwarna merah muda
yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas.
d. Wajah membulat dan sembab (moon face).
e. Pandangan mata sayu.
f. Pembesaran hati.
g. Sering disertai penyakit infeksi akut,  diare, ISPA, dll.
h. perubahan status mental menjadi cengeng, rewel, kadang apatis.
i. Otot mengecil (hipotrofi) dan menyebabkan lengan atas kurus sehingga
ukuran LILA-nya kurang dari 14 cm.
Dari sekian banyak gejala klinis, ada beberapa gejala klinis
tersebut yang khas pada penderita kwashiorkor. Tanpa gejala klinis yang khas ini,
penegakkan diagnosis kwashiorkor tidak dapat ditegakkan. Gejala yang khas
tersebut adalah edema, rambut yang tidak hitam, mudah rontok, jarang dan tipis,
perut buncit karena hepatomegali, dan crazy pavement dermatosis. Karena
adanaya edema, maka kwashiorkor bisa disebutedematous protein calorie
malnutrition.
Kwashiorkor memiliki ciri-ciri:
a. Edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung, kaki dan
wajah) membulat dan lembab
b. Pandangan mata sayu
c. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut tanpa
rasa sakit dan mudah rontok
d. Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel
e. Terjadi pembesaran hati
f. Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
g. Terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
warna menjadi coklat kehitaman lalau terkelupas
h. Sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut
i. Anemia dan diare
2. Marasmus
Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan
kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan
mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. Yang mencolok pada keadaan nutritional
marasmus ialah pertumbuhan yang berkurang atau terhenti disertai atrofi otot dan
menghilangnya lemak bawah kulit. Pada permulaan kelainan demikian merupakan
proses fisiologik. Untuk berlangsungnya hidup jaringan, maka tubuh memerlukan
energi yang tidak dapat dipenuhi oleh makanan yang diberikan, sehingga harus
didapat dari tubuh sendiri, sehingga cadangan protein dipakai juga untuk memenuhi
energi. Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi
karena diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat, karena kelainan
metabolik atau malformasi kongenital. Marasmus dapat terjadi pada segala umur,
akan tetapi yang sering dijumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI dan tidak
diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi
akibat berbagai penyakit lain seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan
atau jantung, malabsorpsi, gangguan metabolik, penyakit ginjal menahun dan juga
gangguan pada saraf pusat .
Marasmus memiliki ciri-ciri
a. Badan Nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit
b. Wajah seperti orangtua
c. Mudah menangis/cengeng dan rewel
d. Kulit menjadi keriput
e. Jaringan lemak subkutis sanagat sedikit sampai tidak ada (pakai celana longgar)
f. Perut cekung dan iga gambang
g. Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
h. Diare kronik atau konstipasi (susah buang air)
3. Marasmic-kwashiorkor
Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan drai beberapa gejala klinis
kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok
4. Obesitas
Obesitas adalah masalah gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai
dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan di seluruh tubuh, dimana
terdapat penimbunan lemak yang berelbihan dari yang diperlukan untuk fungsi
tubuh.
Obesitas berarti berat badan (BB) yang melebihi BB rata-rata. Seseorang memiliki
berat badan 20 % lebih besar dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal
berarti mengalami obesitas.
D. Makanan yang baik untuk gizi buruk
1. Berika semua jenis produk susu
Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi bisa mendapatkan asupan gizi cepat
dari semua jenis produk susu. Produk susu megandung kalsium, protein dan lemak
yang bisa membuat anak lebih cepat gemuk. Kemudian produk susu bisa membantu
tubuh anak mendapatkan rangsangan yang baik untuk menghasilkan insulin sehingga
bisa membuat anak memiliki kadar gula yang sempurna.ada berbagai jenis produk
susu yang bisa di berikan secara langsung seperti susu sapi, keju dan yougurt.
2. Semua produk olahan berkalori tinggi
Anak yang kurus dan kurang gizi membutuhkan asupan kalori yang sangat tinggi.
Kalori bisa menjadi sumber tenaga dan sumber energy untuk tubuh anak. Ada tiga
jenis utama kalori tinggi sperti lemak, karbohidrat dan protein. Anda bisa mencoba
untuk memberikan bubur atau makanan padat yang di olah dari kacang-kacangan,
biji-bijian , keju alpukat. Dapat dibuat dalam bentuk bubur atau sup.
3. Berika semua makanan tinggi protein
Anda bisa memberikan semua jenis menu yang diolah dari bahan tinggi protein sperti
ikan salmon, ikan tuna, daging ayam, daging bebek, telur, ikan lele dan semua jenis
olahan kedelai. Untuk olahan kedelai maka anda bisa memberikan susu kedelai atau
sari kacang hijau.
4. Bubur gandum dan bubur beras merah
Anak yang mengalami kurang gizi juga haus menerima makanan padat yang bisa
membuat pencernaan membaik. Berbagai jenis makanan yang padat yang bisa
membuat berat badan naik lebih cepatu seperti bubur gandum, atau bubur beras
merah. Untuk memberikan rasa maka anda bisa menambahkan kaldu ayam atau
kaldu sapi. Namun untuk awal pemberian sebaiknya tidak terlalu banyak, sebab
biasanya perut anak belum nyaman untuk mendapatkan makanan padat.
5. Olahan telur
Telur mengandung vitamin dan protein yang sangat tinggi. Salah satu nutrisi yang
sangat penting dari telur adalah kolin. Kolin bisa membuat anak mendapatkan
pertumbuhan yang baik, merangsang pertumbuhan otot dan system saraf serta bisa
meningkatkan fungsi otak sehingga anak menjadi cerdas. Anda harus memberikan
telur yang sudah dimasak dengan baik seperti olahan telur rebus, telur goring
dengan minyak zaitun, omelet telur, atau masukan telur kedalam sup, bubur atau
nasi.
6. Selai kacang untuk cemilan anak
Kacang tanah mengandung lemak tak jenuh tunggal. Anda bisa untuk mencoba untuk
memberikan selai kacang sebagai bahan yang mengandung protein tinggi. Selain itu
olahan selai kacang juga mengandung minyak kelapa, gula dan garam. Anda bisa
memberikan selai kacang dengan cara menambahkan dalam cemilan anak seperti roti
gandum atau biscuit.
7. Olahan daging
Agar ll
8. Semua jenis olahan keju
Semua jenis olahan keju mengandung nutrisi yang sangat penting untuk anak
9. Olahan ikan
Semua jenis olahan ikan sangat baik untuk anak yang mengalami kekuarngan gizi.
Ikan mengandung protein yang sangat banyak untuk meningkatkan fungsi otot dan
tullang. Kemudian ikan juga mengandung berbagai jenis lemak sehat seperti omega 3
yang bisa membuat otak anak menjadi lebih cerdas. Bahkan konsumsi ikan secara
teratur juga bisa membuat system syaraf dan mata akan menjadi lebih sehta.
Beberapa jenis ikan yang disarankan seperti ikan salmon, ikan nila, ikan lele, ikan
sarden, ikan tuna, dan jenis ikan yang lainnya. Ikan sebaiknya juga harus dimasak
sehingga matang seperti menjadi bubur atau ikan kukus.
10. Menu sup sayuran hijau
Kemudian selain beerbagai jenis daging dan ikan makan anda juga harus mulai
memberikan sayuran yang berwarna hijau. Sayuran hijau bisa membuat anak
menerima berbagai zat yang penting untuk masa pertumbuhan seperti zat besi,
kalsium, vitamin c, dan juga mineral seperti kalium yang sangat baik untuk menjaga
kesehatan jantung. Anda bisa mencoba memberikan sayuran hijau yang sudah
dimasak menjadi bubur atau sup. Beberapa yag sangat disarankan terutama sayuran
yang mengandung glukosinates seperti brokoli, kembang kol, sawi, kubus dan
lainnya.
11. Semua sayuran dan buah berwarna cerah
Selain jenis sayuran yang berwarna hijau makan anda juga harus mencoba
memberikan sayuran dan buah yang berwarna cerah. Sayuran dan buah yang
berawna cerah sangat baik untuk anak karena mengandung vitamin A yang sangat
tinggi. Vitamin A tidak hanya untuk meningkatkan fungsi mata tapi juga membantu
agar system kekebalan tubuh anak meningkat sehingga anak tidak mudah sakit.
Beberapa jenis sayuran berwarna misalnya seperti tomat, wortel, pepeaya, labu,
jeruk dan jenis sayuran atau buah yang lain.
E. Pencegahan gizi buruk
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak, yaitu:
1. Memberi ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berusia 6 bulan. Setelah itu, anak
mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai
dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2. Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak,
vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya untuk lemak minimal 10% dari
total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program posyandu.
Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai,
segera konsultasikan hal itu ke dokter.
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah
sakit.
5. Jika anak menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi
dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa
diberika setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan
energy anak. Berika pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya. Penanganna
dini seringkali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, tetapi
bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun,
biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan akan
muncul masalah inteligensia di kemudian hari.
F. Penatalaksanaan
1. Jika anda memiliki anak yang diduga mengalami malnutrisi atau kurang gzi ada
baiknya untuk segera memabwanya ke rumah sakit sebagai pertolongan pertama. Hal
ini sesuai dengan saran yang diutarakan oleh (WHO). Dengan demikian, dokter dapat
memeriksa keadaan anak dengan saksama dan dapat mengobati dehidrasi maupun
infeski yang trejadi.
2. Pada fase awal pengobatan, seorang anak akan diberikan gizi yang disalurkan
melalui hidung- ini berlangsung hingga 1 minggu. Jika keadaan sang anak sudah
terlihat membaik dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu rehabilitasi. Pada tahap ini
sang anak dapat diberi ASI. Seringkali anak membutuhkan dukungan secara emosi
ataupun fisik, sehingga nafsu makannya dapat bertambah.
3. Perhatian dan pemberian kasih saying merupakan cara yang paling ampuh dalam
mengobati sang anak. Beberapa dokter dan ahli gizi bisa jadi membantu para ibu
dengan memberikan tips praktis dalam merawat anak atau dalam memilih menu
makanan yang bergizi agar terhindar dari kekambuhan.
4. Setelah kondisi anak benar-benar pulih, ia dapat dirawat di rumah dan dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan secara berkala baik itu di rumah sakit atau klinika nak
untuk mendapatkan perawatan lanjutan yang memadai. Demikianlah pengobatan
yang dapat anda lakukan jika sang anak mengalami kekurangan gizi.

Anda mungkin juga menyukai