Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SWOT

OLEH

GORDIANUS HARTONO

MATILDA IVONI SIONG

MAKSIMILIANUS LANGGAR

VERDIANA BAHAGIA

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SANTU PAULUS RUTENG

2018/2019
A. PENGERTIAN ANALISI SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats.


Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), Peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam suatu proyek, baik proyek yang sedang
berlangsung maupun dalam perencanann proyek baru. Analisis SWOT bukan hanya dapat
digunakan dalam bisnis, tetapi juga dapat digunakan pada pribadi kita sendiri dalam
pengembangan karir.
Analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun
1960-an dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan
data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
(https://www.academia.edu/22285530/Analisis_SWOT)

Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau


organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut
dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari
Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat
membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam
perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana
matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
(https://www.academia.edu/11952671/manajemen_stratejik_analisis_SWOT)

Analisis SWOT adalah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). Analisis SWOT menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor
masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut konstribusinya masing-masing.
Analisis tersebut terbagi atas empat komponen dasar
1) S : Strength adalah situasi atau kondisi yang merupakaan kekuatan dari
keperawatan atau program pelayanan asuahan keperawatan atau suatu organisasi
2) W : Weakness adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
keperawatan atau program pelayanan asuahan keperawatan atau suatu organisasi.
3) O : Opportunity adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
keperawatan dan memberikan peluang perkembangan bagi layanan keperawatan di
masa depan.
4) T: Threat adalah situasi atau kondisi yang merupakan ancaman bagi suatu
organisasi dan dapat mengancam eksistensi suatu organisasi di masa depan.
(Simamora,2012 : 39)

Dapat disimpulkan bahawa Analisis SWOT adalah bentuk analisis situasi dan
kondisi internal dan eksternal suatu organisasi yang memunculkan strategi perencanaan
untuk membuat program kerja.

B. TUJUAN ANALISIS SWOT


1) Untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin dihadapi
oleh suatu organisasi.
2) meningkatkan kemampuan menghasilkan keuntungan melalui pengembangan
usaha suatu organisasi
3) untuk membenarkan faktor-faktor internal dan eksternal suatu organisasi yang telah
dianalisis.

C. CARA / LANGKAH DALAM MELAKUKAN ANALISIS SWOT


Perencanaan merupakan suatu proses yang diawali dengan pencarian data, analisis
situasi internal dan eksternal yang lebih dikenal dengan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat), hingga penyusunan rencana kegiatan yang akan
dilakukan dalam suatu periode tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran, serta
bagaimana proses evaluasi akan dilakukan sampai akhir masa perencanaan. Analisis ini
menjadi dasar sangat penting bagi pembuatan perencanaan usaha. Dengan mengenal situasi
internal dan eksternal, dapat dilakukan pengambilan keputusan yang tepat untuk
menjalankan kegiatan usaha.
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:

A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh


Kearns, menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (Peluang dan Tantangan), sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor
internal (Kekuatan dan Kelemahan).
Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai
hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.
Matriks SWOT Kearns
EKSTERNAL OPPORTUNITY TREATH

INTERNAL
STRENGTH Comparative Advantage MobilizaiTion

WEAKNESS Divestment/Invenstment Damage Control

Keterangan:

Sel A: Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.

Sel B: Mobilization

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya
mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk Comparative
Advantage Divestment/Investment Damage Control Mobilization memperlunak ancaman
dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
Sel C: Divestment/Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi
seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk
dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).

Sel D: Damage Control

Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan
antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang
salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi.

Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian)


sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

opportunity

( -, +) (+,+)

Ubah Strategi Progresif

Kuadran III Kuadran I

Weakness Strength

Kuadran IV Kuadran II

(-,-) (+,-)

Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi

Threath

Keterangan:

• Kuadran I (positif, positif)


Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan
mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

• Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya
organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga
diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.

• Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan
sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

• Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis.

Oleh karenanya organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan,


mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan
sambil terus berupaya membenahi diri.

B. Pendekatan kuantitatif analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui


perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar
diketahui secara pasti posisi “usaha” atau institusi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;

Menghitung skor :

1. Masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap


sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian
terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan
akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan
asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling
tinggi.

2. Perhitungan bobot (b) masing-masing faktor dilaksanakan secara saling


ketergantungan. Penilaian terhadap satu faktor dilakukan dengan
membandingkan tingkat kepentingannya dengan faktor lainnya. Sehingga
formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya
sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point
faktor).

2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O
dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada
sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik
pada sumbu Y;

3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.
TABEL PERHITUNGAN SWOT

Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan dan
menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :

Strength (Kekuatan)

 Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?


 Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
 Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
 Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?
 Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu
kelebihan?

Weakness (Kelemahan)

 Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?


 Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
 Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
 Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu
kelemahan organisasi kita ?
 Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari
organisasi kita ?

Opportunities (Peluang)

 Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?


 Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?

Threats (Ancaman)

 Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?


 Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
 Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi?
 Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam
perkembangan organisasi ?

D. CONTOH KASUS ANALISIS SWOT


ANALISIS SWOT TENTANG STIKES
NO STRENGHT BOBOT RATING SKOR
1 Institusi terakreditasi B 0,125 3 0,375
2 Peralatan lab yang menunjang 0,2 4 0,8
3 Fasilitas perpustakaan yang lengkap 0,120 3 0,360
4 Ada MoU dengan UNHAS 0,08 1 0,08
5 Dosen S2 yang memadai 0,2 4 0,8
6 Lulusan UKOM tertinggi se-NTT 0,125 3 0,375
7 Alumni sudah ada yang lulus PNS 0,1 2 0,2
8 Clinic cervice memadai 0,05 1 0,05
SKOR 1 3,04

NO WEAKNESS BOBOT RATING SKOR


1 Ruangan kuliah yang tidak memadai 0,180 3 0,54
2 Arus listrik yang tidak memadai 0,3 1 0,3
3 Kurangnya persediaan air 0,2 2 0,4
4 Prodi keperawatan masih akreditasi C 0,158 3 0,474
5 Letak kampus yang kurang strategis 0,162 3 0,486
SKOR 1 2,2

NO OPPORTUNITY BOBOT RATING SKOR


1 Membuka profesi NURSE 0,25 4 1
2 Membuka klinik 0,25 4 1
3 Melakukan re – akreditasi prodi 0,25 4 1
keperawatan
4 Akan diadakan program studi yang 0,25 4 1
baru
SKOR 1 4

NO THREAT BOBOT RATING SKOR


1 Masyarakat belum tau tentang 0,6 1 0,6
STIKES ST.PAULUS
2 Masyarakat melihat atau menilai 0,4 2 0,8
bahwa STIKES adalah kampus yang
cabang dari kampus luar.
SKOR 1 1,4

X=S–W
= 3,04 – 2,2
= 0,84
Y=O–T
= 4 - 1,4
= 2,6

-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1

-2

-3

-4

-5

Jadi, berdasarkan perhitungan analisis SWOT diatas, institusi STIKES SANTU PAULUS
RUTENG berada pada kuadran I, yaitu strategi SO comperatif adventase ( + + ) progresif, prima
dan mantap, yang berarti organisasi yang kuat dan memiliki peluang.
E. KOMPONEN 5 W + 1 H
Tujuan operasional suatu manajemen harus mengandung :
1) WHAT : kegiatan apa yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah disepakati.
2) WHO : siapa yang harus melaksanakan kegiatan tersebut.
3) WHEN : kapan kegiatan akan dialakukan.
4) WHY : mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksankan
5) WHERE : dimana kegiatan teesbut dilakukan.
6) HOW : bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut kea rah pencapaian tujuan

F. KRITERIA PERENCANAAN (SMART)


Tujuan operasional program kesehatan harus bersifat SMART;
1) Specific ; jelas sasarannya dan mudah dipahami staf pelaksana.
2) Measurable ; dapat diukur kemajuannya.
3) Appropriate : sesuai dengan strategi nasional, tujuan program, visi dan misi.
4) Realistic : dapat dilaksanakan sesuai dengan fasilitas dan kapasitas organisasi yang
tersedia.
5) Timely : dapak dialokasikan dan kegiatan dapat direncanakan untuk mencapai
tujuan program sesuai target waktu.
SUMBER :

Simamora, Roymond H,. 2012. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGC

Sianturi, Efendi . 2014. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC

https://www.academia.edu/11952671/manajemen_stratejik_analisis_SWOT (SELASA, 12
MARET 2019, 23:29)

https://www.academia.edu/22285530/Analisis_SWOT (SELASA, 12 MARET 2019, 23:29)

https://www.academia.edu/11885535/Management_Nurse_Fungsi_Planning (SELASA, 12
MARET 2019, 23:29)

Anda mungkin juga menyukai