BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
Keterangan:
Penerapan diagram fishbone (Tulang Ikan) atau Cause and Effect (Sebab
dan Akibat) atau Ishikawa ini dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar
“penyebab” terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur dimana
prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi
menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah” dan “penyebab”
sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih
mudah dilakukan. Pada diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan
memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan
mencari “akar” permasalahan sebenarnya. (4)
Metode yang digunakan dalam analisis duri ikan (fishbone analysis) yakni
mencari akar masalah. Akar permasalahan dirumuskan dalam prinsip 6M + 2T +
1I yakni Manpower, Machine, Method, Material, Media, Money, Time,
Technologydan Information. (5)
11
1. Man (Sumber daya manusia) Segala hal yang terkait dengan aspek
sumber daya manusia dilihat dari aspek lemahnya pengetahuan, kurang
keterampilan, pengalaman, dan secara garis besar adalah kompetensi dan
motivasi dari sumber daya manusia yang tersedia.
2. Machine (Mesin, peralatan, infrastruktur) Segala masalah yang terkait
dengan aspek peralatan, mesin maupun physical tools lainnya. Misalnya :
kesediaan mesin yang dapat digunakan ataupun kemampuan sumber daya
manusia untuk menggunakannya.
3. Methods (Metode) Segala hal terkait dengan metode dan prosedur
melakukan suatu. Misalnya metode pengelolaan sampah yang dilakukan
di Dusun Dalem.
4. Materials (Material bahan baku utama). Berkaitan dengan ketersediaan
bahan baku utama atau bahan baku penolong yang terkait dengan akar
masalah, dengan melihat aspek kualitas bahan baku tidak sesuai standar,
bahan baku tidak lengkap, kuantitas bahan baku tidak seragam, ukuran
dan spesifikasi tidak standar, dan seterusnya.
5. Money (uang dan finansial) Berkaitan dengan aspek keuangan dan
finansial yang belum mendukung dan mantap, misalnya ketidaktersediaan
anggaran.
6. Market berkaitan dengan ada dan tidaknya pemanfaatan sampah diluar
desa yang secara tidak langsung mendukung masyarakat untuk
melakukan pengelolaan dengan baik.
7. Time Berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk pelaksanaan suatu
pelayanan, misalnya lama memberikan suatu pelayanan pengobatan di
puskesmas.
8. Information Berkaitan dengan penyampaian informasi dan kemudahan
akses masyarakat terhadap informasi yang dibutuhkan.
9. Technology (Teknologi) berkaitan dengan aspek teknologi yang digunakan
oleh suatu perusahaan atau organisasi tersebut.
kesehatan yang ada di Dusun Dalem Desa Kauman dapat dilakukan intervensi
yang aplikatif dan solutif.
Dikutip dari Fertman pada tahun 2010 bahwa pendekatan terkenal untuk
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam program pendidikan kesehatan
adalah model Precede-Proceed yang dikemukakan oleh Green & Kreuter pada
(6)
tahun 2005. Model ini melibatkan kita melalui seluruh proses pengembangan,
inervensi, pelaksanaan dan evaluasi promosi kesehatan yang terdiri dari 8 langkah
yang berbeda.
Dalam model ini, evaluasi adalah suatu komponen yang penting di sepanjang
proses pengembangan program. Kebutuhan akan kebijakan yang sesuai,
peraturan, dan sistem juga ditekankan. Berikut ini kepanjangan dari model
PRECEDE-PROCEED, yaitu:
13
1. Diagnosis Sosial
Diagnosis masalah sosial adalah proses penentuan persepsi masyarakat
terhadap kebutuhannya atau terhadap kualitas hidupnya dan aspirasi
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui partisipasi dan
penerapan berbagai informasi yang didesain sebelumnya.
Untuk mengetahui masalah sosial digunakan indikator sosial. Penilaian
dapat dilakukan atas dasar data sensus ataupun vital statistik yang ada
maupun dengan pengumpulan data secara langsung dari masyarakat. Bila
pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan cara: wawancara dengan
14
1. Tahap Awareness
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam
mengadakan perubahan di perlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila
tidak ada kesadaran untuk berubah. Maka tidak mungkin tercipta suatu
perubahan.
2. Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan
minat terhadap perubahan yang dikenal. Timbul minat yang mendorong dan
menguatkan kesadaran untuk berubah.
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap suatu yang baru agar tidak terjadi
hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini
dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan.
4. Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap suatu yang baru atau hasil
perubahan dengan harapan suatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai
dengan kondisi atau situasi yang ada dan memudahkan untuk diterima oleh
lingkungan.
5. Tahap Adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan
terhadap suatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya
manfaat dari suatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil
perubahan.
18
2.2.1 Populasi
Populasi adalah totalitas semua individu atau data yang diperoleh dari hasil
menghitung maupun hasil pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitatif, dari
(9)
karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas.
Populasi merupakan obyek dari mana sampel diambil yang dimaksud dengan
populasi bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda- benda
alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada
obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-
sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun bisa
digunakan sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai
karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain
sebagainya.
2.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
(10)
diteliti). Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sampel juga dapat didefinisikan
sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dapat dikatakan sampel
20
(11)
adalah himpunan dari anggota populasi. Untuk mengetahui ukuran sampel,
maka digunakan rumus Slovin sebgai berikut.
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan
1. Ukuran Sampel (Sample Size) Sering timbul pertanyaan, berapa besarnya
sampel (sample size) yang harus diambil untuk mendapatkan data yang
representatif. Beberapa peneliti menyatakan bahwa besarnya sampel tidak
boleh kurang dari 10 persen dan ada pula peneliti lain menyatakan bahwa
besarnya sampel minimum 5 persen dari jumlah satuan-satuan elementer dari
populasi.
Mengenai ukuran sampel atau besarnya sampel yang harus diselidiki
dalam suatu penelitian tergantung pada:
a. Keragaman karakteristik populasi
Makin seragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat di ambil.
Apabila populasi itu seragam sempurna (completely homogeneous), maka
satu satuan elementer saja dari seluruh populasi itu sudah cukup representatif
untuk diteliti. Sebaliknya apabila populasi itu amat tidak seragam (completely
heterogeneous),maka hanya pencacahan lengkaplah yang dapat
memberikan gambaran yang representatif.
b. Tingkat presisi yang dikehendaki
Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, makin besar sampel yang
harus diambil. Jadi sampel yang besar cenderung memberikan penduga yang
lebih mendekati nilai yang sesungguhnya (true value). Pada sensus lengkap,
presisi ini menjadi mutlak karena nilai taksiran sama dengan nilai parameter.
Dengan kata lain dapat pula dikatakan bahwa antara besarnya sampel yang
diambil dengan besarnya kesalahan (error) terdapat hubungan yang negatif.
Makin besar sampel yang di ambil, makin kecil pula kesalahan (penyimpangan
terhadap nilai populasi ) yang di dapat.
c. Rencana analisis
Adakalanya besarnya sampel sudah mencukupi sesuai dengan presisi yang
dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengan kebutuhan analisis, maka jumlah
21
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
melakukan pengamatan. Data yang dihasilkan adalah data kualitatif.
Observasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai
tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung.
Cara atau metode ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
dan alat khusus, seperti blangko-blangko, check list, atau daftar isian, baik
yang tersusun dan di dalamnya telah tercantum berbagai aspek atau gejala
yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan (structured or controlled
observation), maupun yang belum diketahui sebelumnya yang sebenarnya
harus dicatat dalam pengamatan, serta berbagai aspek atau peristiwa tidak
terduga sebelumnya (unstructure or informal observation).
b. Survei
Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif. Survei
yang dilakukan dalam sebuah penelitian biasanya dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui
siapa mereka, apa yang mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu
tindakan. Survei dilakukan dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, survei lebih merupakan pertanyaan tertutup.
Sementara dalam penelitian kualitatif, survei berupa wawancara mendalam
dengan pertanyaan terbuka.
Survei merupakan salah satu metode mengumpulkan informasi dengan
memberikan pertanyaan kepada responden untuk mengetahui sikap,
persepsi, dan pendapat responden terhadap suatu masalah. Survei bertujuan
23
untuk meliput banyak orang, sehingga hasil survei dapat mewakili populasi
atau generalisasi. Oleh sebab itu, survei biasanya selalu melibatkan banyak
responden. Bisa ratusan, atau bahkan ribuan, tergantung tujuan dan batasan
riset. Survei biasanya meliputi:
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan. Biasanya dilakukan jika ingin
mengetahui beberapa hal yang lebih mendalam dari responden. Data
yang dihasilkan adalah data kualitatif.
Wawancara merupakan alat untuk mengklarifikasi atau pembuktian
terhadap suatu informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya,
dan juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan
responden.
2. Kuesioner
Metode kuesioner, atau dalam Bahasa Inggris disebut questionnaire
(daftar pertanyaan) merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang
disusun secara sistematis, kemudian diberikan kepada responden untuk
diisi. Setelah diisi, daftar pertanyaan dikembalikan kepada petugas atau
(12)
peneliti. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Data yang dihasilkan bisa berupa data
kuantitatif maupun kualitatif.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner
kemudian dicatat atau direkam. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang efisien apabila peneliti ingin mengetahui secara
pasti data atau informasi yang dibutuhkan dan cara pengukuran variabel
yang menyatakan informasi yang dibutuhkan tersebut.
3. Indepth interview
Wawancara mendalam (indepth interview) merupakan metode
pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif.
Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
24
yang satu dengan yang lain, serta relevansi jawaban dan keseragaman
satuan data.
b. Analisis data
Menggunakan tabulasi silang untuk memahami data, kemudian ditarik
kesimpulan.
2.5 Metode Penentuan Prioritas Masalah
Kegiatan survei yang dilakukan menunjukkan adanya masalah kesehatan
dalam suatu masyarakat. Namun, untuk mendapatkan apa yang sebenarnya
dipikirkan dan diinginkan oleh masyarakat secara mendalam, perlu adanya teknik
khusus untuk menggali opini masyarakat dalam memprioritaskan masalah yang
ada.
2.5.1 USG
a. Urgency
26
b. Seriousness
Berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap
organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa
manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi, maka semakin serius masalah tersebut.
c. Growth
Berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang
masalah tersebut, maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu
masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi.
Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah
prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG
tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya
penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau
pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing-
masing unsur tersebut.
dengan isu yang akan diangkat dalam diskusi. Diskusi akan dipandu oleh
moderator. FGD dilakukan untuk mendukung hasil survei dengan tujuan
memahami isu lebih mendalam dan sesuai dengan keinginan dan kondisi
partisipan.
a. Menentukan tujuan dan daftar informasi yang akan digali dari FGD
b. Memperluas topik dengan daftar pertanyaan atau tema sesuai dengan tujuan
c. Memulai FGD dengan penyampaian maksud dan tujuan serta tata cara
melakukan FGD kepada seluruh peserta
d. Melakukan penyampaian pertanyaan selama pelaksanaan FGD sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat dan melakukan probing apabila dibutuhkan
e. Melakukan pencatatan hasil FGD atau merekam dengan tape recorder apabila
diperlukan
Pelaksanaan FGD oleh kelompok 13 dilakukan dengan tujuan untuk
menemukan akar penyebab masalah dimana melibatkan masyarakat yang
merupakan bagian dari sampel. Perwakilan masyarakat ini dipilih secara acak
yaitu perwakilan dari RT 01 – RT 06 Dusun Dalem sebanyak dua orang setiap RT.
Penemuan akar penyebab masalah dilakukan dengan melibatkan masyarakat
bertujuan agar penyebab yang ditemukan sesuai dengan keadaan riil dan pada
saat intervensi tidak menyimpang dari presepsi masyarakat terkait akar penyebab
masalah.
2.5.3 Metode MEER
MEER merupakan singkatan dari “Metodologi,Efektifitas,Efisiensi,dan
Relevansi” Meer sering di gunakan dalam sebuah penelitian meer merupakan
metode dalam menentukan Analisis Prioritas solusi sebuah masalah. Dalam
sebuah penelitian MEER dibutuhkan untuk memecahkan masalah, mencari solusi,
dan mengetahui seberapa jauh keberhasilan strategi tersebut dalam mencapai
tujuan. Pembobotan dengan analisis ini adalah berdasarkan kriteria sebagai
berikut:
1. Metodologi : cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
saksama untuk mencapai suatu tujuan.secara garis besar metodologi adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan
28
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, dan anak balita serta
anak pra sekolah. bidang KIA merupakan upaya untuk memfasilitasi masyarakat
untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi
gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan
persalinan, Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk
dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/
komunikasi (telepon genggam, telpon rumah), pendanaan, pendonor darah.
Tujuan. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
1. Tujuan Umum : Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal
bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target
Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2010, serta
meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya.
2. Tujuan Khususnya yaitu :
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma,
penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang
Balita, serta di sekolah TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.
2.6.4 Gizi
33
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat gizi yang menjadi kebutuhan
seorang ibu hamil. Kecukupan gizi pada ibu hamil dimulai dari trisemester I,
trisemester II, sampai trisemester III. Jumlah dan mutu pangan ibu hamil sehari-
hari harus terpenuhi agar janin dikandungannya dapat tumbuh dengan baik serta
tidak mengalami gangguan dan masalah. Keinginan atau selera dari ibu hamil
belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan janin, sehingga dibutuhkan
menu makanan yang seimbang.
Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh tidaklah sama, dalam menu seimbang
perbandingan antara lemak, protein dan karbohidrat senantiaasa harus
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Berikut beberapa syarat makanan sehat
bagi ibu hamil:
a. Menyediakan energi yang cukup untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu hamil
dan pertumbuhan bayi.
b. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin,
mineral).
c. Tidak memberi pengaruh negatif bagi bayi.
d. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara kondisi tubuh yang
sehat.
2.6.5 ASI Eksklusif
Air Susu Ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh seorang ibu yang
memiliki bayi. ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan penuh. ASI diproduksi karena
pengaruh hormon prolactin dan oxytocin setelah kelahiran bayi. ASI pertama yang
keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA
yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
Komposisi ASI antara lain karbohidrat, protein, lemak mineral, vitamin dan
kalori. ASI mengandung lebih dari 200 unsur pokok, antara lain zat putih telur,
lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat
kekebalan, dan sel darah putih. Pada indikator di kuisioner kami juga menanyakan
pemberian ASI eksklusif pada bayi dan balita, sejauh mana mereka mendapatkan
ASI eksklusif.
2.6.6 BGM
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang berat
badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita
Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita BGM yang ditemukan disatu wilayah
34
kerja pada kurun waktu tertentu. Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang
ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau dibawah garis merah
pada KMS. Jumlah BGM dirinci menurut:
a. Gizi Buruk (BB/U < - 3 SD) atau ada tanda klinis.
b. Gizi Kurang (BB/U < - 2 SD).
2.6.7 Epidemiologi Penyakit (Penyakit Infeksi dan Non-Infeksi)
Epidemiologi yaitu ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan
(faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan
perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah
kesehatan.
Secara umum, epidemiologi penyakit dibagi menjadi 2 macam:
a. Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen,
dan bersifat sangat dinamis. Secara umum, proses terjadinya melibatkan tiga
faktor yang saling berinteraksi, yaitu: faktor penyebab penyakit (agent), faktor
manusia atau pejamu (host), dan faktor lingkungan (environment). Secara garis
besar, mekanisme mikroba patogen ke pejamu yang rentan melalui dua cara :
Transmisi Langsung
Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari
pejamu. Sebagai contoh adalah adanya sentuhan, gigitan, atau adanya droplet
nuclei saat bersin, batuk berbicara atau sat transfusi darah dengan darah yang
terkontaminasi mikroba patogen.
Transmisi Tidak Langsung
Penularan secara tidak langsung melalui media perantara, baik berupa
barang/bahan, air, udara, makanan/minuman, maupan vektor
1) Vehicle Borne
Bahan/barang yang telah terkontaminasi dapat menularkan antara lain
peralatan makan, minum, alat-alat bedah, peralatan laboratorium,
peralatan infus/transfusi.
2) Vector Borne
Serangga dapat memindahkan mikroba patogen ke pejamu dengan cara
sebagai berikut:
a) Cara Mekanis
35
Intervensi adalah tindakan memasukkan satu hal antara lain, seperti orang
yang mencoba untuk membantu. seseorang lainnya bisa menjadi subyek dari
intervensi sekolah misalkan jika guru kamu memanggil orang tua kamu untuk
memberi tahu tentang nilai-nilai buruk, maka kamu dengan cepat akan
bersembunyi. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia "Intervensi
adalah campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak (orang, golongan,
negara, dan sebagainya) dan dalam bahasa kedokteran Intervensi adalah upaya
untuk meningkatkan kesehatan atau mengubah penyebaran penyakit." (Adi, I.
R.,2007)
B. Rencana Intervensi 2
C. Rencana Intervensi 3
1. Nama Kegiatan : Sosialisasi dan Demo Bank Sampah
2. Bentuk Kegiatan : Sosialisasi (pemberian materi) terkait pengelolaan
sampah dengan sistem bank sampah serta melakukan demonstrasi kegiatan
bank sampah.
3. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan
kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah di rumah masing-masing
terutama dalam hal memilah sampah antara yang organik dengan anorganik
dimana hasil pemilahan sampah tersebut dapat dikumpulkan di bank sampah
sesuai jenisnya masing-masing.
4. Waktu : Pukul 15.00 s/d 17.00
5. Hari, tanggal :
a. Selasa, 8 Agustus 2017
b. Kamis, 10 Agustus 2017
6. Tempat : Rumah Bu Eni RT 04 Dusun Dalem, Desa Kauman
(Posko PKL FKM Unair kelompok 13)
7. Jumlah Peserta : Kader lingkungan, kader muda, dan masyarakat
Dusun Dalem
8. Metode Intervensi : Sosialisasi dan demonstrasi
9. Pemberi Intervensi : Mahasiswa PKL Kelompok 13
10. Perkiraan Dana : Rp 77.300
D. Rencana Intervensi 4
1. Nama Kegiatan : Advokasi Program Dalem Saged Mlampah
39