Anda di halaman 1dari 23

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi,
masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada
perubahan-perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat
informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi
jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas
program baru.
Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-
Indonesiakan menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-
Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Analisis
SWOT telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri ataupun di
berbagai bidang. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki
adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses
(kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan
threats (peluang/kesempatan).
Proses manajemen strategis adalah sebuah proses delapan langkah yang
mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau penerapan dan evaluasi.
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang
terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan
dan organisasi internal maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats)

1
BAB II
Landasan Teori

2.1 Pengertian Analisis SWOT


Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang
terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah.

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan


(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan
eksternal perusahaan.

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan


untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats).

Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-


kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang
dihadapi.

Menurut David (Fred R. David, 2008:8), semua organisasi memiliki


kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang
sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan
internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi
yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi
ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahan.

2
Menurut salah satu pakar SWOT Indonesia Fredy Rangkuti, analisis
SWOT ialah identifikasi dalam berbagai faktor yang secara sistematis untuk
merumuskan suatu strategi perusahaan. Analisa SWOT didasarkan pada suatu
hubungan atau interaksi diantara unsur-unsur internal ialah, kekuatan
serta kelemahan, unsur-unsur eksternal yaitu peluang serta ancaman.

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan


kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang
berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths,
Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam
metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah
masalah.

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk


merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal.
Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Menurut Kotler (2009: 51) Analisis SWOT (Strenghts, Weakness,


Opportunity, Threaths) merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran
eksternal dan internal.

Menurut Gitosudarmo (2001: 115) Kata SWOT merupakan pendekatan


dari Strenghts, Weakness, Opportunity, and Threats, yang dapat diterjemahkan
menjadi:

Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Terjemahan tersebut sering


disingkat menjadi “KEKEPAN”. Dalam metode atau pendekatan ini kita harus
memikirkan tentang kekuatan apa saja yang kita miliki, kelemahan apa saja yang
melekat pada diri atau perusahaan kita kemudian kita juga harus melihat
kesempatan atau opportunity yang terbuka bagi kita dan akhirnya kita harus

3
mampu untuk mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan (AGHT)
yang menghadang di depan kita.

2.2 Fungsi Analisis SWOT

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari analisis SWOT adalah
untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam
pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman).

Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut


berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau
memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk


meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering
digunakan adalah sebagai kerangka/panduan sistematis dalam diskusi untuk
membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan
perusahaan.

2.3 Faktor-faktor Analisis SWOT

1. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.

4
3. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang dimasa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah,
kondisi lingkungan sekitar.

4. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks
dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan
pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan
faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi
alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang
paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil. Selain
pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. Dengan mengetahui kelebihan (Strength dan
opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan
strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan
meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu
mengurangi weakness dan threat.

Faktor lingkungan
/ \
Internal Analysis External Analysis
/\ /\
Strengths Weaknesses Opportunities Threats
|
SWOT Matrix

5
2.4 Pendekatan Analisis SWOT

1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh


Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah
faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak
isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor
internal dan eksternal.

Keterangan:

Sel A: Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih
cepat.

Sel B: Mobilization

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan
upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi sebuah peluang.

6
Sel C: Divestment/Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena
kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang
diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)
atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).

Sel D: Damage Control

Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi
yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga
tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

Menurut Rangkuti (2006), matriks SWOT dapat menggambarkan secara


jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.

Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :


1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan
jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar - besarnya.

7
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.

b. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif


melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.

Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;

Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas
(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau
mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran
skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah
dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang peling tinggi.

Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling


ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan
membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga
formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama
dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).

2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor
O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik

8
pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai
atau titik pada sumbu Y;
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.

Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima

9
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya,
organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya
kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
terus berupaya membenahi diri.

2.5 Strategi Analisis SWOT

1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan


kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan

10
perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat
dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi
dan kualitas yang lebih maju yang keberadaannya dan kebutuhannya telah
diidentifikasi pada analisis kesempatan.

2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena


kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak
dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerja
sama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut.
Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan
kesempatan.

3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-mini)

Dalam analisis ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.


Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat
mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.

4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,


strategi yang umumnya dilakukan adalah “ke luar” dari situasi yang terjepit
tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat
pada situasi yang mengancam tersebut dan mengalihkannya pada usaha lain yang
lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan
yang lebih kuat, dengan harapan ancaman suatu saat akan hilang. Dengan
mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil
langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-
kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat
menerapkan strategi yang tepat.

11
2.6 Langkah-langkah Penerapan Analisis SWOT

Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT

- SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit. 


- Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok.
- Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau
komponen pelayanan yang akan dianalisa. 
- Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh. 
- Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok. 
- Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks
SWOT. 

Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

- Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di


dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga terampil, gaji,
sarana. Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart. 
- Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah
pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu
lalu ditempelkan pada flipchart.

Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman

- Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di


luar organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa
latihan, tenaga baru, peraturan baru dan seterusnya. 
- Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar
organisasi (ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan
masalah. 

Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan


peluang

12
- Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman
dan peluang. 
- Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya
kesempatan/ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan/ancaman
tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.

Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan

- Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT. 


- Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling
besar di atas, yang kurang besar di bawah. 
- Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan. 
- Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom. 
- Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman. 
- Kombinasi dimana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan
yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap
ada. 
- Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif
dan harus dihindari. 
- Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar
untuk mengurangi kelemahan atau ancaman. 

2.7 Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan


Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan
suatu pandangan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan
penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan
pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Tujuan lain diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk


yang beredar dipasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau
yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur

13
hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa
konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.

2.8 Faktor Eksternal & Internal dalam Perspektif SWOT

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya Opportunities and


Threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang
terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan
perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment) dan
lingkungan bisnis makro (macro environment), ekonomi, politik, hukum,
tekonologi, kependudukan, dan sosial budaya.

2. Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya Strengths and Weaknesses


(S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam
perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan (decision making) perusahaan. Faktor Internal ini mencakup meliputi
semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumber
daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan
budaya perusahaan (corporate culture).

14
BAB III
Pembahasan

3.1 Kasus Perusahaan P & G

Analisis SWOT, Analisis Lingkungan P&G

Teknik Analisis SWOT merupakan sebuah pengembangan dari tahun


1950an hingga sekarang. Profesor Harvard Business School (HBS) Unit
Kebijakan yaitu George Albert Smith Jr dan C Roland Christiensen pada tahun
1950 menggunakan SWOT dalam strategi organisasi dan pemasaran. SWOT
kemudian dikembangkan oleh HBS hingga sekarang.
Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan sebagai
salah tools (alat) yang digunakan merumuskan Manajemen Strategic suatu
perusahaan. Dan akhirnya pada analisis swot ini bisa dikembangkan metode
Matriks SWOT yang kemudian dapat digunakan untuk memutuskan kebijakan
strategic perusahaan. 
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar Matriks SWOT, yang mana dalam matriks tersebut menggunakan
perpaduan antara:

15
 Strenght dan Opportunity: berkaitan tentang bagaimana sebuah
perusahaan menggunakan Kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang  ada. Sehingga
dalam matriks SWOT akan melahirkan keputusan strategi perusahaan dalam
menggunakan kekuatannya untuk mengambil keuntungan dari peluang yang
ada.
 Weakness dan Opportunity: Bagaimana Kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada.
Pada bagian ini akan melahirkan strategi perusahaan untuk menghadapi
kondisi yang memang perusahaan mempunyai kelemahan di dalamnya
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
 Strenght dan Threat: Bagimana Kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada.
 Weakness dan Threat: Bagaimana Kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.

Analisis SWOT Terbagi Menjadi 2

 Analisis Lingkungan Internal. 


 Analisis Lingkungan Eksternal. 

16
Sebelum melangkah jauh ke Matriks SWOT yang berkaitan tentang
manajemen strategic suatu perusahaan, maka seorang menajer harus mampu
mengidentifikasi Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal. Berikut contoh
dari Perusahaan P&G dengan analisis Lingkungan Internal dan Eksternalnya serta
analisis lain yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan. 

Untuk apa analisis ini?


Analisis Lingkungan digunakan untuk sebuah perusahaan dalam memetakkan
keberadaanya di lingkungan bisnisnya, sehingga mampu memanfaatkanya atau
mengambil celah yang ada untuk meraih pangsa pasar.

Analisis Lingkungan Internal


Analisis Lingkungan Internal itu berkaitan dengan Kekuatan dan Kelemahan dari
kondisi Internal Perusahaan. Pada analisis SWOT tentang lingkungan internal,
kita mengetahui adanya Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan). Seperti
dunia ini diciptakan didalamnya berpasang-pasangan, ketika suatu perusahaan
berdiri, maka dia pasti mempunyai kekuatan dan kelemahan, yang semua itu
berjalan beriringan mengiringi perjalanan hidup perusahaan.

17
STRENGHT (KEKUATAN)
Sebagai perusahaan multinational corporation, PT P&G memiliki beragam
keunggulan internal perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, yaitu
sebagai berikut:

 Mempekerjakan Pekerja Lokal, agar dapat membidik pasar lokal.


 Material atau bahan baku PT. P&G didapatkan dari berbagai belahan dunia.
 Selalu melakukan analisis ketidakpastian untuk branding produk baru.
 Melakukan riset operasi.
 Melakukan riset operasi untuk menjadikan inventory perusahaan agar lebih
dinamis. 
 P&G bersedia mengutamakan insight langsung dari konsumen, dengan
selalu memperhatikan keinginan konsumen dan berusaha
melakukan development sesuai dengan kebutuhan konsumen mereka.
 Mengembangkan model simulasi design organisasi sebuah perusahaan.
 Memiliki diferensiasi produk yang beragam dan berbeda dari brand-brand
lain.
 Menciptakan diversifikasi produk dimana tidak hanya mengeluarkan produk
kecantikan dan perawatan tubuh, tetapi juga menciptakan produk-produk
makanan, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. 
 Keunggulan dibidang pemasaran adalah PT P&G memiliki konsep
pemasaran yang baik, salah satu strategi yang digunakan adalah Word of
Mouth marketing yang terdiri dari beberapa step diantaranya Do
Talking, Do the Selling. 
 Sistem manajemen yang membebaskan pekerja untuk berinovasi baik secara
individual maupun kelompok. Research and Development yang baik dalam
mengembangkan produk-produknya. Melakukan manajemen pemasaran
yang fokus pada pemasaran lokal untuk mendapatkan kepercayaan
masyarakat. Menekankan pada pengontrolan dan pengawasan dalam
lingkup kecil baik per level, tim kerja maupun individu. Memiliki teknologi
canggih dalam pengembangan produk.

18
WEAKNESS (KELEMAHAN)
PT P&G memiliki kelemahan dalam hal manajemen pada setiap lini produknya,
karena PT P&G memiliki cukup banyak diversifikasi produk, maka dalam
pembagian manajemen juga mengalami cukup banyak kendala, selain
membutuhkan control management atau pengawasan yang sulit, biaya yang
ditimbulkan oleh perusahaan dalam hal beban gaji bagi tenaga kerja yang sangat
besar juga membuat pembengkakan biaya operasional perusahaan. PT P&G
menciptakan beragam inovasi untuk memenuhi permintaan konsumennya, akan
tetapi PT P&G melupakan satu hal bahwa perusahaan-perusahaan lain yang
sejenis juga tidak kalah dalam melakukan inovasi yang lebih beragam, sehingga
PT P&G di mata konsumen tidak dipandang sebagai perusahaan yang paling
inovatif.

Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis Lingkungan Eksternal ini merupakan analisis terhadap dunia pesaing


perusahaan dari arah mana saja. Termasuk di dalamnya mempelajari faktor-faktor
eksternal terhadap perusahaan, seperti risiko-risiko pasar perusahaan. Di dalam
analisis SWOT tentang Lingkungan Eksternal, didalamnya terdapat Peluang dan
Ancaman.

OPPORTUNITY (PELUANG)
Dengan menciptakan diferensiasi dan diversifikasi pada produk-produknya, maka
PT P&G mampu memperluas pangsa pasarnya di seluruh dunia. Luasnya pangsa
pasar perusahaan, tentu saja akan meningkatkan nilai perusahaan yang akan
menguntungkan perusahaan juga menguntungkan pemegang saham karena
kenaikan EPS (Earning Per Share) nya.

THREATS (ANCAMAN)
Dengan menciptakan beragam produk yang bervariasi, tidak menjadikan PT P&G
sebagai perusahaan yang menguasai pasar secara keseluruhan, bahkan semakin

19
banyak perusahaan lain menciptakan inovasi-inovasi produk yang hampir sama
atau lebih inovatif dengan produk yang diciptakan P(&)G, hal ini membuat P&G
harus selalu dan secara terus-menerus melakukan inovasi terbaru agar tidak
kehilangan konsumennya.

Selain itu, ancaman produk-produk palsu yang menggunakan merek P&G sebagai
label, namun dengan harga yang sangat murah, dan tentu saja sangat jauh dari
standar kualitas, hal itu membuat P(&)G merasakan ancaman kehilangan
konsumen yang loyal terhadap produk perusahaan, atau bahkan perusahaan dapat
kehilangan nama baiknya dan mengurangi eksistensi P&G.

Analisis Pelanggan

Ketika seseorang memilih suatu produk, yang pasti terpikirkan adalah kualitas
dari produk tersebut. P(&)G menempatkan mutu sebagai ujung tombak pasar
dalam masyarakat. System merupakan landasan kebijakan terhadap pengawasan
mutu yang memotivasi 

Indonesia untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai standar


kualitas, baik itu merupakan standar internasional maupun standar yang
ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Industri
makanan dan minuman. 

Dengan merombak product design and development-nya, dengan lebih


mengutamakan insight langsung dari konsumen. Jika semula mereka
mengandalkan  focus group discussion untuk menggali insight dari konsumen,
P&G kemudian menggunakan dua cara, yaitu Living It dan Working It. Living
It adalah cara di mana para market researcher tinggal bersama konsumen selama
beberapa hari untuk menggali pengalaman mereka dalam menggunakan produk-
produk yang sudah ada, untuk kemudian mengambil insight tersebut sebagai dasar
pengembangan produk baru. Banyak produk yang sudah ada memiliki kelemahan
tertentu yang dapat diatasi dengan inovasi yang sederhana. Sedangkan Working
it berarti para market researcher terjun ke toko-toko untuk melihat bagaimana

20
konsumen membandingkan produk mereka dengan produk kompetitor, dan apa
yang ada di pikiran konsumen selama proses pemilihan tersebut.

Analisis Pesaing 
Selain pelanggan, P(&)G juga memiliki cukup banyak pesaing. Dalam hal ini,
P(&)G telah mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba
jangka panjang intrinsik pasar atau segmen pasar tertentu :

 Ancaman persaingan segmen yang ketat. Segmen tertentu menjadi tidak


menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Ia
bahkan menjadi lebih tidak menarik jika segmen tersebut stabil atau
menurun, penambahan kapasitas pabrik dilakukan secara besar-besaran,
biaya tetap tinggi, hambatan keluar besar, atau pesaing memiliki
kepentingan yang besar untuk tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi itu
akan menyebabkan sering terjadinya perang harga, perang iklan, dan
pengenalan produk baru sehingga akan menjadi sangat mahal bagi
perusahaan untuk bersaing.
 Ancaman pendatang baru. Daya tarik segmen berbeda-beda menurut
tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya. Segmen yang paling
menarik adalah segmen yang memiliki hambatan untuk masuk yang tinggi
dan hambatan untuk keluar yang rendah. Sedikit perusahaan baru yang
dapat memasuki industri, dan perusahaan yang berkinerja buruk dapat
dengan mudah keluar. Kasus terburuk adalah jika hambatan untuk masuk
rendah dan hambatan untuk keluar tinggi. Perusahaan akan masuk dalam
situasi yang menguntungkan, namun sulit untuk keluar dari situasi buruk.
Akibatnya adalah terjadinya kelebihan kapasitas yang kronis dan penurunan
harga dari penghasilan bagi semua pihak.
 Ancaman produk substitusi. Substitusi membatasi harga dan laba.
Perusahaan harus memantau secara dekat tren harga produk substitusi. Jika
kemajuan teknologi atau persaingan meningkat di industri substitusi
tersebut, harga dan laba dalam segmen tersebut cenderung menurun.

21
 Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli. Bargaining Power
berkembang jika mereka lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk
tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk
tersebut tidak terdiferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok/produk lain
rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau pembeli
dapat melakukan integrasi ke hulu.
 Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok. Para pemasok
cenderung menjadi kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi,
terdapat sedikit substitusi, produk yang dipasok merupakan input yang
penting, biaya berpindah pemasok tinggi, dan pemasok dapat melakukan
integrasi ke hilir.

BAB IV
Penutup

4.1 Kesimpulan

Analisis SWOT merupakan metode penyusunan strategi perusahaan atau


organisasi, baik domestik maupun internasional. SWOT singkatan dari Strength
(S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T), atau kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. S dan W merupakan faktor dalam, sedangkan
O dan T merupakan faktor luar. Analisa SWOT digunakan untuk mengidentifikasi
faktor guna membuat strategi perngembangan perusahan/organisasi baik untuk
jangka pendek maupun panjang.
Perumusannya biasanya dimulai dengan: (1) Memanfaatkan kesempatan
dan kekuatan (O dan S) untuk menyusun rencana jangka panjang; (2) mengatasi
ancaman dan kelemahan (T dan W) untuk menyusun rencana jangka pendek
(short-term improvement plan). Selanjutnya menaksir kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisis SWOT

22
memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi
utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi. Hasil analisis bisa
digunakan untuk melakukan perubahan visi, misi, tujuan, kebijakan, atau strategi
yang sedang berjalan. Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui
daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala
unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang
terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam
melaksanakan usaha yang direncanakan. Di lain pihak perlu diperhatikan faktor-
faktor eksternal yang akan dihadapi, yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang
ada atau yang diperkirakan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang
diperkirakan akan dihadapi dan mempengaruhi usaha yang dilakukan.

Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan


atau interaksi antar-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-
unsur eksternal, yaitu peluang dan ancaman. Di dalam penelitian analisis SWOT
kita ingin memperoleh hasil berupa kesimpulan berdasarkan keempat faktor
tersebut yang sebelumnya telah dianalisis.

4.2 Saran
Metode Analisa SWOT sangat dapat membantu bagi semua kalangan atau
organisasi dalam menentukan strategi-strategi untuk solusi dalam mencapai tujuan
atau target sebuah organisasi. Maka disarankan untuk belajar dan berlatih
menggunakan analisa SWOT agar suatu persoalan lebih mudah untuk diatasi.

Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-


tahap perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai.
Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik
lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah


pengetahuan kita tentang kajian SWOT dalam membangun suatu organisasi atau
perusahaan agar lebih berkembang dan maju.

23

Anda mungkin juga menyukai