Pendahuluan
1
BAB II
Landasan Teori
2
Menurut salah satu pakar SWOT Indonesia Fredy Rangkuti, analisis
SWOT ialah identifikasi dalam berbagai faktor yang secara sistematis untuk
merumuskan suatu strategi perusahaan. Analisa SWOT didasarkan pada suatu
hubungan atau interaksi diantara unsur-unsur internal ialah, kekuatan
serta kelemahan, unsur-unsur eksternal yaitu peluang serta ancaman.
3
mampu untuk mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan (AGHT)
yang menghadang di depan kita.
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari analisis SWOT adalah
untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam
pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman).
1. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
4
3. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang dimasa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah,
kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks
dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan
pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan
faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi
alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang
paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil. Selain
pemilihan alternatif analisis SWOT juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. Dengan mengetahui kelebihan (Strength dan
opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan
strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan
meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu
mengurangi weakness dan threat.
Faktor lingkungan
/ \
Internal Analysis External Analysis
/\ /\
Strengths Weaknesses Opportunities Threats
|
SWOT Matrix
5
2.4 Pendekatan Analisis SWOT
Keterangan:
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih
cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan
upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi sebuah peluang.
6
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena
kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang
diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)
atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi
yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga
tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
7
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas
(penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau
mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran
skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah
dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang peling tinggi.
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor
O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik
8
pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai
atau titik pada sumbu Y;
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima
9
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya,
organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya
kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
terus berupaya membenahi diri.
10
perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat
dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi
dan kualitas yang lebih maju yang keberadaannya dan kebutuhannya telah
diidentifikasi pada analisis kesempatan.
11
2.6 Langkah-langkah Penerapan Analisis SWOT
12
- Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman
dan peluang.
- Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya
kesempatan/ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan/ancaman
tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.
13
hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa
konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.
1. Faktor Eksternal
2. Faktor Internal
14
BAB III
Pembahasan
15
Strenght dan Opportunity: berkaitan tentang bagaimana sebuah
perusahaan menggunakan Kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada. Sehingga
dalam matriks SWOT akan melahirkan keputusan strategi perusahaan dalam
menggunakan kekuatannya untuk mengambil keuntungan dari peluang yang
ada.
Weakness dan Opportunity: Bagaimana Kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada.
Pada bagian ini akan melahirkan strategi perusahaan untuk menghadapi
kondisi yang memang perusahaan mempunyai kelemahan di dalamnya
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strenght dan Threat: Bagimana Kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada.
Weakness dan Threat: Bagaimana Kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
16
Sebelum melangkah jauh ke Matriks SWOT yang berkaitan tentang
manajemen strategic suatu perusahaan, maka seorang menajer harus mampu
mengidentifikasi Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal. Berikut contoh
dari Perusahaan P&G dengan analisis Lingkungan Internal dan Eksternalnya serta
analisis lain yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan.
17
STRENGHT (KEKUATAN)
Sebagai perusahaan multinational corporation, PT P&G memiliki beragam
keunggulan internal perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, yaitu
sebagai berikut:
18
WEAKNESS (KELEMAHAN)
PT P&G memiliki kelemahan dalam hal manajemen pada setiap lini produknya,
karena PT P&G memiliki cukup banyak diversifikasi produk, maka dalam
pembagian manajemen juga mengalami cukup banyak kendala, selain
membutuhkan control management atau pengawasan yang sulit, biaya yang
ditimbulkan oleh perusahaan dalam hal beban gaji bagi tenaga kerja yang sangat
besar juga membuat pembengkakan biaya operasional perusahaan. PT P&G
menciptakan beragam inovasi untuk memenuhi permintaan konsumennya, akan
tetapi PT P&G melupakan satu hal bahwa perusahaan-perusahaan lain yang
sejenis juga tidak kalah dalam melakukan inovasi yang lebih beragam, sehingga
PT P&G di mata konsumen tidak dipandang sebagai perusahaan yang paling
inovatif.
OPPORTUNITY (PELUANG)
Dengan menciptakan diferensiasi dan diversifikasi pada produk-produknya, maka
PT P&G mampu memperluas pangsa pasarnya di seluruh dunia. Luasnya pangsa
pasar perusahaan, tentu saja akan meningkatkan nilai perusahaan yang akan
menguntungkan perusahaan juga menguntungkan pemegang saham karena
kenaikan EPS (Earning Per Share) nya.
THREATS (ANCAMAN)
Dengan menciptakan beragam produk yang bervariasi, tidak menjadikan PT P&G
sebagai perusahaan yang menguasai pasar secara keseluruhan, bahkan semakin
19
banyak perusahaan lain menciptakan inovasi-inovasi produk yang hampir sama
atau lebih inovatif dengan produk yang diciptakan P(&)G, hal ini membuat P&G
harus selalu dan secara terus-menerus melakukan inovasi terbaru agar tidak
kehilangan konsumennya.
Selain itu, ancaman produk-produk palsu yang menggunakan merek P&G sebagai
label, namun dengan harga yang sangat murah, dan tentu saja sangat jauh dari
standar kualitas, hal itu membuat P(&)G merasakan ancaman kehilangan
konsumen yang loyal terhadap produk perusahaan, atau bahkan perusahaan dapat
kehilangan nama baiknya dan mengurangi eksistensi P&G.
Analisis Pelanggan
Ketika seseorang memilih suatu produk, yang pasti terpikirkan adalah kualitas
dari produk tersebut. P(&)G menempatkan mutu sebagai ujung tombak pasar
dalam masyarakat. System merupakan landasan kebijakan terhadap pengawasan
mutu yang memotivasi
20
konsumen membandingkan produk mereka dengan produk kompetitor, dan apa
yang ada di pikiran konsumen selama proses pemilihan tersebut.
Analisis Pesaing
Selain pelanggan, P(&)G juga memiliki cukup banyak pesaing. Dalam hal ini,
P(&)G telah mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba
jangka panjang intrinsik pasar atau segmen pasar tertentu :
21
Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli. Bargaining Power
berkembang jika mereka lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk
tersebut merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk
tersebut tidak terdiferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok/produk lain
rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau pembeli
dapat melakukan integrasi ke hulu.
Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok. Para pemasok
cenderung menjadi kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi,
terdapat sedikit substitusi, produk yang dipasok merupakan input yang
penting, biaya berpindah pemasok tinggi, dan pemasok dapat melakukan
integrasi ke hilir.
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
22
memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi
utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi. Hasil analisis bisa
digunakan untuk melakukan perubahan visi, misi, tujuan, kebijakan, atau strategi
yang sedang berjalan. Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui
daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala
unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang
terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam
melaksanakan usaha yang direncanakan. Di lain pihak perlu diperhatikan faktor-
faktor eksternal yang akan dihadapi, yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang
ada atau yang diperkirakan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang
diperkirakan akan dihadapi dan mempengaruhi usaha yang dilakukan.
4.2 Saran
Metode Analisa SWOT sangat dapat membantu bagi semua kalangan atau
organisasi dalam menentukan strategi-strategi untuk solusi dalam mencapai tujuan
atau target sebuah organisasi. Maka disarankan untuk belajar dan berlatih
menggunakan analisa SWOT agar suatu persoalan lebih mudah untuk diatasi.
23