PENDAHULUAN
1
untuk pengelolaan administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak
mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut di atas penulis akan menyoroti
tentang permasalahan yang berkaitan dengan Kajian SWOT dalam surat kabar.
1.3 Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen
surat kabar ini sebagai berikut ::
1. Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu.
2. Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal
3. Untuk mengetahiu sejauh mana ancaman yang dihadapi oleh suatu
lembaga pers baik ancaman dari lembaga itu sendiri maupun dari luar
lembaga
4. Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT
1.4 Manfaat
Semoga makalah ini dapat, memperoleh gambaran dan pemahaman
tentang Analisis SWOT yang digunakan surat kabar atau media terutama
media yang telah dikunjungi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness).Sementara, analisis eksternal
mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS).
2
Analisis SWOT adalah (Strength, Weakness, Opportunity, Treath) adalah
upaya untuk mengidentifikasi secara sistematik factor-faktor lingkungan
eksternal (peluang dan ancaman ) dan factor-faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) yang ada pada suatu organisasi baik organisasi public, bisnis,
maupun nir-laba (nonprofit) . (Warsito Utomo, 2002)
Menurut Johnson (1989) dan Bartol (1991), SWOT adalah perangkat
umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses
pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai
terapan.
Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :
3
menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan
kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi
penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang
maupun masa yang akan datang.
4
3. Menghindari (memperbaiki)kelemahannya.
5
Sumber: Hisyam, 1998
Keterangan:
Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang
lebih cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah
ancaman itu menjadi sebuah peluang.
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari
luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang
kabur.Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat
dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya.
Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk
dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu
(investasi).
Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari
luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang
besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control
(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan.
6
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah
total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara
saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya.
Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian
namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi
nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling
tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan
secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point
faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan
point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai
yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point
faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point factor
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan
faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi
nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y)
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
NO STRENGHT SKOR BOBOT TOTAL
1
2 Dst
Total Kekuatan
7
1
2 dst
Total peluang
Opportunity
Kuadran 3 Kuadran 1
Weakness Strenght
Kuadran 4 Kuadran 2
Threath
8
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi
disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
BAB III
Analisis SWOT
9
3.1 PROFIL RUMAH SAKIT
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses manajemen keperawatan
yang meliputi visi, misi, tujuan, motto, pengumpulan data, analisis SWOT dan
identifikasi masalah.
1. Sejarah RSI Siti Hajar Sidoarjo
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan vital masyarakat. Saat
ini biaya pelayanan kesehatan semakin tinggi, sehingga mengurangi akses
masyarakat untuk menjangkau layanan kesehatan yang dibutuhkan.
Ditengah-tengah keadaan ekonomi yang semakin sulit tersedianya layanan
kesehatan yang cukup dengan tarif rasional terjangkau inilah yang saat ini
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan latar belakang itulah Rumah
Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo yang berlokasikan di jalan Raden Patah 70-
72 Sidoarjo ini didirikan dengan harapan memberikan solusi bagi
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang standart dengan
tarif rasional yang terjangkau dengan pelayanan medis dan non medis secara
professional dan bertaraf Internasional. Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Sidoarjo didirikan pada tanggal 23 Februari 1963 oleh Ibu Hadiniyah Hadi,
istri KH. Abdul Hadi, yang berdomosili di Sidoarjo dan masyarakat
Nahdliyin, serta banombanomnya.Kala itu beliau adalah DPRGR/MPRS
(Dewan Perwakilan Masyarakat Gotong Royong/Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara) dari unsur Muslimat NU Jawa Timur. Oleh karena itu,
keberadaan Rumah sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo tidak bisa dilepaskan dari
organisasi Muslimat NU. Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo awalnya
bernama YKMS (Yayasan Kesejahteraan Muslimat Sidoarjo). Jadi YKMS
atau Badan Pelaksana Mabarrot (BPM) NU Siti Hajar yang sekarang lebih
kita kenal sebagai Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo adalah milik
PCNU dan banom-banomnya.
Adapun secara global sejarah tentang Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Sidioarjo:
10
6 Januari 1991 : Pembangunan gedung tahap II
Ijin penyelenggaran RS
Akreditasi
Tgl 27 juli 2005 s/d 27 Juli 2008: Terakreditasi Penuh Tingkat Dasar
Untuk 5 Pelayanan.
11
e. Menciptakan dan mengembangkan pelayanan unggulan.
f. Memberi manfaat kepada masyarakat umum, khususnya warga
nahdliyah
4. MOTTO
Kesembuhan dan kepuasan pasien adalah segalanya bagi kami
5. FALSAFAH
Profesi merupakan bagian dalam beribadah kepada Allah SWT. untuk
memberikan manfaat kepada umat manusia melalui pelayanan kesehatan.
6. TUJUAN
Terwujudnya kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia
7. STRUKTUR RUMAH SAKIT
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
12
KETUA PMRS ( PENINGKATAN MUTU : SRI UNTARI,S.Kep.Ns
RUMAH SAKIT )
KETUA PARS ( PANITIA AKREDITASI : dr.SULISTIO
RUMAH SAKIT )
1. Ruang ICU/ICCU/NICU
2. Ruang OK/Operasi
3. IGD 24 Jam
4. Ruang VK/Bersalin
a. Ruang Vk VIP
b. Kelas I
c. Kelas II
d. Kelas III
Layanan Rawat Inap
13
2. Kelas VVIP
3. Kelas VIP A
4. Kelas VIP B
5. Kelas Paviliun
6. Kelas I
7. Kelas II
8. Kelas III
9. Ruang Bayi (Neonatus)
Layanan Penunjang Medik
1. Instalasi Farmasi
a. Farmasi Rawat jalan
b. Farmasi Rawat Inap
c. Farmasi BPJS
2. Instalasi Laboratorium 24 Jam
3. Radiologi Layanan 24 Jam
4. CT Scan 16 Slices
5. Layanan Perawatan Jenazah
Fasilitas Umum
1. Free Wifi
2. O2 Central
3. Ambulan 24 Jam
4. Ruang Tunggu
5. Tempat Bermain
6. Power House
7. Tempat Ibadah/Masjid
8. ATM
9. Minimarket
14
f) O2 Central
g) AC Split, TV, Telepone
h) Almari ES, Dispenser (Air mineral)
i) Almari Pakaian
j) Makan untuk Penunggu
k) Akses Internet secara gratis
2) VIP B (R. Darul Ma’wa I)
Fasilitas :
a) Tempat Tidur Pasien
b) 1 Tempat Tidur Penunggu
c) 1 Buffet Buah
d) Kamar Mandi Dalam dari Wastafel
e) Water Heater
f) O2 Central
g) AC Split, TV, Telepon
h) Almari ES, Dispenser (Air mineral)
i) Makan untuk penunggu
j) Akses Internet secara gratis
3) Kelas I-A (R. Darul Adn 1)
Fasilitas :
a) Satu Tempat tidur Pasien
b) Satu Tempat Tidur Penunggu
c) AC, Intercom, TV, Dispenser (Air Mineral)
d) Kamar Mandi dalam
e) O2 Central
4) Kelas I-B (R. Darun Naim 2)
Fasilitas :
a) Satu ruang untuk 2(dua) pasien
b) AC, TV, Intercom
c) Kamar Mandi Dalam
d) O2 Central
5) Kelas II-A Anak (R. Darul Adn 3)
Fasilitas :
a) Satu Kamar Untuk 1(satu) pasien
b) AC untuk setiap kamar
c) Kamar mandi untuk setiap blok
d) Intercom
6) Kelas II-A Dewasa (R. Darul Adn 4)
Fasilitas :
a) Satu kamar untuk 1(satu) pasien
b) AC untuk setiap kamar
c) TV untuk setiap blok
d) Kamar mandi untuk setiap blok
e) Intercom
7) Kelas II-B anak (R. Darul Amin)
Fasilitas :
a) Satu kamar untuk 2(dua) orang pasien
b) AC untuk setiap kamar
15
c) Kamar mandi dalam blok
d) Intercom
8) Kelas II-B Dewasa (R. Darul Salam)
Fasilitas :
a) Satu kamar untuk 2(dua) pasien
b) AC Untuk setiap kamar
c) Kamar mandi di luar
d) TV Setiap blok
9) Kelas III Anak (R. Darul Adn 5)
Fasilitas :
a) Satu ruang untuk 8(delapan) pasien
b) Fan disetiap blok
c) Kamar mandi di setiap blok
10) Kelas III Dewasa (R. Darul Adn 6)
Fasilitas :
a) Satu kamar untuk 2(dua) pasien
b) Fan pada masing-masing kamar
c) Kamar mandi si setiap blok
11) Ruang Isolasi
Fasilitas :
a) Satu kamar 19satu) pasien
b) AC
12) VK/Bersalin (R. Darul Amin 1)
Fasilitas :
Kelas II-A
Kelas II-B
Kelas III
16
Ruang Neonatus RSI Siti Hajar terdiri dari 25 Box dengan fasilitas
penunjang antara lain : Foto Therapy, Infant Warmwr, Incubator
Nebulyzer, Suction
14) Ruang ICU/ICCU/ECU (R. Darul Ma’wa)
Dilengkapi dengan peralatan yang menunjang seperti : DC shock, ECG
Monitor, Ventilator, Nebulyzer, Suction.
17
9. SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT
TENAGA MEDIS
18
Spesialis
DOKTER Gigi DAN SPESIALIS
Dokter Gigi 4 Orang Dokter Gigi Sp 0 Orang
Karang Gigi
Dokter Gigi Sp Bedah Mulut 0 Orang Dokter Gigi Sp 3 Orang
Anak
Dokter Gigi Sp Konservasi 0 Orang Dokter Gigi Sp 0 Orang
Gigi Tiruan
Dokter Gigi Sp Penyakit Mulut 0 Orang Dokter Gigi Sp 0 Orang
Periodonsia
Dokter Gigi Sp Radiologi 0 Orang Dokter Gigi Sp 0 Orang
Lainnya
PERAWAT DAN SPESIALISNYA
Ners 23 Orang Perawat gigi 1 Orang
Perawat Bedah 0 Orang Perawat Anestesi 0 Orang
Perawat Maternitas Orang Perawat Anak 0 Orang
Perawat Komunitas 0 Orang Perawat Lainnya 0 Orang
Bidan Farmasi
Bidan Pendidik 0 Orang Apoteker 3 Orang
Bidan Klinik 17 Orang Analis Farmasi 3 Orang
Keteknisian Medis Kesehatan Masyarakat
Radiografer 5 Orang Epidemiologi 0 Orang
Radioterapis 0 Orang Promosi Kesehatan 0 Orang
Elektromedis 2 Orang Perilaku 0 Orang
Teknisi Gigi 1 Orang Kesja 0 Orang
Analis Kesehatan 10 Orang Administrasi 0 Orang
Kesehatan
19
Refraksionis 0 Orang Biostatistik 0 orang
Rekam Medik 2 Orang Reproduksi 0 orang
Ortotik 0 Orang Informasi 0 orang
Kesehatan
Teknisi Transfusi Darah 0 Orang Kesmas Lainnya 0 orang
Teknisi Kardiovaskular 0 Orang
Tenaga Kesehatan Lainnya
Sanitasi 1 Orang Nutrisionis 1 orang
Entomologi 0 Orang Dietisien 0 orang
Mikrobiologi 0 Orang Fisioterapi 1 orang
Kesehatan Lingkungan 0 Orang Terapi Okupasi 0 orang
Terapi Wicara 0 Orang Akupunturis 0 orang
Tenaga Non Kesehatan
Program Kesehatan 0 Orang Pelaporan 0 orang
Administrasi Keuangan 34 Orang Informasi 3 orang
Teknologi
Humas 4 orang Hukum 2 orang
Perencanaan 0 Orang Pekarya 0 orang
Jaminan Kesehatan 0 Orang Perpustakaan 2 orang
Dosen 0 Orang Widyaiswara 0 orang
Psikologi Orang Tenaga Non Kes 0 Orang
Data Peralatan di Rumah Sakit Indikator Pelayanan RS Tahun Lain-Lain
sebelumnya
Meja Operasi : Ada-Berfungsi Rawat Jalan : 106634 Layanan
Unggulan : Tumbuh
Kembang Anak
Mesin Anestesi : Ada-Berfungsi Rawat Inap : 8542 SIMRS
20
: Ada-
Berfungsi
Ventilator : Ada-Berfungsi IGD : 30648 Ambulan :
Ada-Berfungsi
Inkubator : Ada-Berfungsi BOR : 59.29 Bank Darah
: Ada-
Berfungsi
Blue Light : Ada-Berfungsi ALOS : 2.88
USG : Ada-Berfungsi TOI : 1.77
X-Ray : Ada-Berfungsi NDR : 10
CT Scan : Ada-Berfungsi GDR : 24
MRI :
EEG :
EKG : Ada-Berfungsi
Defibrilator : Ada-Berfungsi
Autoclav : Ada-Berfungsi
21
10. JADWAL PRAKTEK
DESEMBER 2015
22
11. REKANAN RSI SITI HAJAR SIDOARJO
23
1 Asuransi BPJS
2 ASURANSI INHEALTH INDONESIA
3 Asuransi Jaya Proteksi, PT
4 Asuransi EQUITY (Admedika)
5 Asuransi ABDA
6 Asuransi ABDA (Admedika)
7 Asuransi Adira Dinamika, PT
8 Asuransi AIA Financial, PT
9 Asuransi AIA Indonesia
10 Asuransi AIG Lippo, PT
11 Asuransi ALLIANZ Life, PT
12 Asuransi Astra Buana, PT
13 Asuransi Astra Medika, PT
14 Asuransi Aviva Indonesia
15 Asuransi Avrist, PT
16 Asuransi Bintang - Ad Medika
17 Asuransi BNI LIFE, PT
18 Asuransi Bringin Life, PT
19 Asuransi Bumiputera 1912
20 Asuransi Central Asia (ACA), PT
21 Asuransi Commonwealth
22 Asuransi Commonwealth Life
23 Asuransi Global Assistance
24 Asuransi Great Eastern Life Indonesia
25 Asuransi HD Finance
26 ASURANSI INHEALTH (Admedika)
27 Asuransi Insan Dharma Nusa (IDN), PT / BLUE DOT
28 Asuransi Jamsostek
29 Asuransi Jasindo Health Care, PT
30 Asuransi Jaya Proteksi, PT
31 Asuransi Jiwa bakrie, PT
32 Asuransi Jiwa Generali, PT
33 Asuransi Jiwa Kresna
34 Asuransi Jiwa Sinar Mas, PT
35 Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, PT
36 Asuransi Jiwasraya, PT
37 Asuransi Lippo General, PT
38 Asuransi Manulife, PT
39 Asuransi Medilum
40 Asuransi Megalife, PT
41 Asuransi Mitra Keluarga, PT
42 Asuransi MNC Life
43 Asuransi Pacific International, PT
44 Asuransi Pan Pacific
45 ASURANSI RASAPALA
46 Asuransi Reliance Indonesia, PT
24
47 Asuransi Relife, PT
48 Asuransi Sinar Mas (SIMAS), PT
49 Asuransi Takaful keluarga, PT
50 Asuransi Umum Mega, PT
51 Asuransi Winterthur
52 Asuransi Megalife, PT
53 Asuransi Mitra Keluarga, PT
54 Asuransi MNC Life
55 Asuransi Pacific International, PT
56 Asuransi Pan Pacific
57 ASURANSI RASAPALA
58 Asuransi Reliance Indonesia, PT
59 Asuransi Relife, PT
60 Asuransi Sinar Mas (SIMAS), PT
61 Asuransi Takaful keluarga, PT
62 Asuransi Umum Mega, PT
63 Asuransi Winterthur
Top of Form
M1 (MANAJEMEN)
BOBOT x
NO STRENGHT BOBOT RATING
RATING
1 Tenaga Keperawatan D3 0,4 4 1,6
Keperawatan sebanyak 5 orang
(17%),Ners 23 orang (76%),
perawat spesialis 2 orang (7%)
2 Perawat pernah mengikuti 0,3 3 0,9
25
pelatihan BCLS 25 orang (52%)
PPGD 23 orang (48%)
3 Perawat memiliki masa kerja 0,2 2 0,4
tetap sebanyak 10 orang (33%)
4 Perawat menyatakan kepala 0,1 1 0,1
ruangan sudah optimal dalam
melaksanakan tugas-tugasnya
JUMLAH 1 3
WEAKNESS
1 Status kepegawaian kontrak 0,4 2 0,8
sebanyak 20 orang (67%)
2 Perawat spesialis jiwa dan 0,6 3 1,8
spesialis rehabilitasi/Okupasi
terapi tidak ada padahal itu
sangat diperlukan
JUMLAH 1 2,6
OPPORTUNITY
1 Perawatmempunyai kemauan 0,5 3 1,5
untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebihtinggi
2 Berpeluang menjadi rumah sakit 0,5 3 1,5
swasta terlengkap di sidoarjo
JUMLAH 1 3
THREAT
1 Adanya RS lain yang sudah 0,6 3 1,8
mempunyai kualifikasi dan
kompetensi pendidikan yang
lebih baik
2 Meningkatnya kesadaran 0,4 2 0,8
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pembuatan
askep ditandai dengan semakin
kritis pola pikir masyarakat
terhadap aspek legal
JUMLAH 1 2,6
26
M2 (MATERIAL)
BOBOT x
NO STRENGHT BOBOT RATING
RATING
1 Fasilitas dari Rumah sakit ini 0,5 4 2,0
sudah cukup lengkap dan
terjamin, mulai dari
kelengkapan fasilitas pelayanan
kesehatan rawat jalan dan rawat
inap serta sampai fasilitas umum
seperti taman bermain anak, dll.
2 Kualitas dari peralatan medik 0,3 2 0,6
sudah baik dan terjamin.
Terdapat alat unggulan tertentu
seperti endoscopy, ventilator,
dental panoramic
3 Terdapat layanan unggulan 0,2 1 0,2
meliputi klinik vaksinasi dewasa
dan klinik tumbang, dan paket
operasi.
JUMLAH 1 2,8
WEAKNESS
1 Belum memiliki fasilitas 0,7 4 2,8
pengelolaan limbah medis
mandiri.
2 Belum terorganisir untuk 0,3 2 0,6
batasan jam berkunjung di ruang
perawatan.
JUMLAH 1 3,4
OPPORTUNITY
1 Bertambahnya minat pasien 1 3 3
untuk mendapatkan perawatan
dikelas utama dan ruang VIP
karena fasilitasnya lebih lengkap
dan memadai.
JUMLAH 1 3
27
THREATS
1 Akan lebih bersaing lebih keras 1 4 4
untuk peningkatan mutu sarana
dan prasarana RS karena
berdekatan dengan RSUD
setempat yang terakreditasi lebih
tinggi dari pada RS Siti Hajar
Sidoarjo.
JUMLAH 1 4
M3 (METODE)
BOBOT x
NO STRENGHT BOBOT RATING
RATING
1 Sudah ada model asuhan 0,4 4 1,6
keperawatan yang digunakan
yaitu metode tim
2 Model yang digunakan cukup 0,1 1 0,1
efisien
3 Kebanyakann atau hampir 0,3 3 0,9
semua perawat mengerti atau
memahami model yang
digunakan dan menyatakan
cocok dengan model yang ada
4 Terlaksananya komunikasi yang 0,2 2 0,4
cukup baik antar profesi
JUMLAH 1 3
WEAKNESS
1 Perawat mungkin kurang 0,6 3 1,8
menguasai kasus, pengkajian
kurang, dan menyusun rencana
tidak tepat
2 Dibutuhkan banyak tenaga 0,4 2 0,8
profesional
JUMLAH 1 2,6
OPPORTUNITY
1 Adanya kerja sama dengan 0,5 4 2
28
klinik klinik independent
2 Kepercayaan dari pasien dan 0,2 2 0,4
masyarakat cukup baik
3 Adanya kebijakan pemerintah 0,3 3 0,9
tentang profesionalisme
JUMLAH 1 3,3
THREAT
1 Persaingan dengan RS lain 0,6 3 1,8
2 Tuntutan masyarakat akan 0,1 1 0,1
pelayanan yang maksimal
3 Kebebasan pers mengakibatkan 0,3 2 0,6
mudahnya penyebaran informasi
dalam ruangan ke masyarakat
JUMLAH 1 2,5
M4 (KEUANGAN)
BOBOT x
NO STRENGHT BOBOT RATING
RATING
1 Pasien di berimasa penangguhan 1 3 3
untuk mengurusi administrasi
asuransi kesehatan sebelum
dianggap pasien umum
JUMLAH 3
WEAKNESS
1 Biaya dirasa masih mahal untuk 1 4 4
ditangguhan pada pasien umum
kelas III dibandingkan dengan
faisilitas kelas III yang
disediakan.
JenisKamar HargaKamar
Kelas III Rp. 110.000
ISOLASI Rp. 115.000
Kelas II B Rp. 150.000
Kelas II A Rp. 225.000
Kelas I Rp. 300.000
VIP B Rp. 500.000
VIP A Rp. 600.000
VVIP Rp. 750.000
29
Super Rp. 900.000
VVIP
JUMLAH 1 4
OPURTUNITY
1 RS ini berada di pusat kota 1 4 4
dengan letak strategis
,Memungkinkan untuk mematok
harga lebih tinggi dari RS lain.
JUMLAH 1 4
THREAT
1 Pesaing RS lain yang terdekat 0,7 4 2,8
memasang harga rawat inap
lebih murah
2 Pasien mayoritas menggunakan 0,3 4 1,2
BPJS dan Asuransi
JUMLAH 1 4
M5 (MARKETING)
BOBOT x
NO STRENGHT BOBOT RATING
RATING
1 Lokasi rumah sakit yang 0,3 3 0,9
strategis berada di tempat yang
mudah ditemukan, dan dekat
dengan bisnis lokal (minimarket,
warung, toko, danpasar)
2 Bermitra dengan banyak 0,2 2 0,4
asuransi (±63 asuransi)
3 Pelayanan yang lengkap dilihat 0,5 4 2
dari poli yang ada, dokter
spesialis yang cukup banyak,
ruang rawat inap dari VIP-kelas
III
JUMLAH 1 3,3
WEAKNESS
1 Kurang tersedianya lahan yang 0,7 3 2,1
luas untuk ruang terbuka hijau
30
(taman)
2 Tidak adanya pelayanan standar 0,3 2 0,6
internasional untuk konsumen
yang berobat ke luar negeri.
JUMLAH 1 2,7
OPPORTUNITY
1 Rumah sakit menerima segala 1 3 3
kritikan dan keluhan pasien
yang dapat membangun dan
meningkatkan kualitas
pelayanan
JUMLAH 1 3
THREATS
1 Bila pihak asuransi tidak 1 4 4
bersedia membayar biaya
perawatan RS untuk pasien
dengan jaminan kesehatan,
maka dapat merugikan pihak
RS.
JUMLAH 1 4
M1
X = S –W Y = O-T
= 3-2,6 = 3-2,6
= 0,4 = 0,4
(X,Y) = ( -1,4 , -1 )
M3
X = S –W Y = O-T
= 3-2,6 = 3,3-2,5
= 0,4 = 0,8
31
(X,Y) = ( 0,4 , 0,8 )
M4
X = S –W Y = O-T
= 3-4 = 4-4
= -1 =0
(X,Y) = ( -1 , 0 )
M5
X = S –W Y = O-T
= 3,3-2,7 = 3-4
= 0,6 = -1
KESIMPULAN:
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal
32
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kajian SWOT merupakan alat analisis yang cukup baik, efektif, dan
efisien sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-
kemungkinan yang berkaitan dengan perusahaan baik itu kemungkinan hal
terbaik maupun yang terburuk.
Kajian SWOT sebagai alat bantu untuk memeperluas dan mengembangkan
visi dan misi suatu organisasi, juga dapat melihat kemungkinan perubahan
masa depan suatu perusahaan.
Kunci keberhasilan didukung oleh sumber daya manusia, dukungan
manajemen yang baik, kualitas media yang baik, pelayanan yang
memuaskan, serta harga yang cukup bersaing.
Analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan faktor terpenting
dalam mempengaruhi suatu keberhasilan. Empat komponen utama yaitu
efisiensi, inovasi, kualitas serta respon terhadap pelanggan/ masyarakat yang
menentukan keunggulan kompetitif.
3.2 SARAN
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-
tahap perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-
nilai.Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan
mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik
lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita tentang kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar
lebih berkembang dan maju.
DAFTAR PUSTAKA
33
Muninjaya, A. (2004). Manajemen Kesehatan Ed 2. Jakarta: EGC.
34