Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga Buku Pedoman Pelayanan
Kesehatan Keselamatan Kerja RS Santo Antonio ini dapat diselesaikan. Buku Pedoman
Pelayanan Kesehatan Keselamatan Kerja ini disusun mengacu pada Kebijakan Pelayanan K3RS
Di Rumah Sakit. Buku Pedoman Pelayanan K3RS ini bertujuan agar tercipta lingkungan kerja
yang sehat, aman, dan produktif untuk SDM Rumah Sakit, aman dan sehat untuk pasien,
pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah Sakit sehingga proses pelayanan Rumah
Sakit berjalan baik dan lancar.
Akhir kata, kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan Pedoman
Pelayanan K3RS ini, kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga buku Pedoman
Pelayanan K3RS ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Penyusun
Tim K3RS
DAFTAR ISI
Halaman
SK PEMBERLAKUAN PEDOMAN..................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
1. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Indonesia
akhir-akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologi kedokteran.
Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan
B. Tujuan
Tujuan dari Pedoman Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RS Santo Antonio
adalah sebagai berikut :
1. Umum :
C. Sasaran
1. Pengelola Rumah Sakit
2. SDM Rumah Sakit
E. Batasan Operasional
1. Kesehatan kerja
F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion
8. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
9. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Wajib Laporan Penyakit Akibat
Hubungan Kerja
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/ 2001 tentang Pedoman
Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang Pedoman
Pengamanan Dampak Radiasi
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1335/Menkes/SK/X/2002 tentang Standar
Operasional Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan
Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 351/Menkes/SK/III/2003 tentang Komite
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Kualifikasi SDM
1. Ketua K3RS: Tenaga S1 Bidang Kesehatan minimal 1 orang dan mendapatkan
pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3RS
2. Sekretaris K3RS: Tenaga Diploma III Bidang Kesehatan minimal 1 orang dan
mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3RS
3. Anggota K3RS: Tenaga kerja minimal SMA/sederajat dan mendapatkan pelatihan
mengenai K3
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi ketenagaan di Komite Keselamatan dan Kesehatan Rumah Sakit Santo Antonio
sebagai berikut:
a. Ketua Tim K3 : 1 orang
b. Sekretaris K3 : 1 orang
c. Anggota K3 : 20 orang
- Laboratorium: 1 orang (D3 Analis) - Pembukuan: 2 orang (SMA)
- Farmasi: 1 orang (D3 Farmasi) - Bengkel: 1 orang (SMA)
- Radiologi: 1 orang (D3 Radiologi) - Rumah Tangga: 1 orang (SMA)
- Kebidanan: 1 orang (D3 Kebidanan) - Keamanan: 1 orang (Pend. Satpam)
- IGD: 1 orang (D3 Keperawatan) - Cleaning service: 1 orang (SMA)
- OK : 1 orang (D3 Keperawatan) - Kamar Cuci: 1 orang (SMA)
- Kesling: 2 orang (D3 Kes-Ling) - Dapur: 1 orang (D3 Gizi)
- Pekarya: 1 orang (SMA) - HCU : 1 orang (D3 Keperawatan)
- RM: 1 orang (SMA)
C. Pengaturan Jaga
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Denah ruang Komite
KOMITE MEDIS
B. Standar Fasilitas
No Fasilitas Jumlah
A. Fisik / bangunan / sarana
1. Ruang kerja 1 buah
2. Lemari arsip 1 buah
B. Peralatan
1. Meja kerja 1 set
2. Printer 1 buah
3. Kursi 2 buah
B. Tahap Pelaksanaan
Program K3 di Rumah Sakit bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan serta
meningkatkan produktivitas pekerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung dan
masyarakat serta lingkungan sekitar rumah sakit. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non
kesehatan merupakan resultan dari tiga komponen yaitu kapasitas kerja, beban kerja, dan
lingkungan kerja.
BAB V
Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 5
LOGISTIK
A. Perencanaan
Perencanaan logistik dilakukan satu tahun sekali pada akhir tahun bekerjasama dengan
Bagian Logistik Umum Rumah Sakit. Barang yang dibutuhkan untuk pelaksanaan K3 antara
lain APAR, ATK, Spill Kit, APD.
B. Permintaan/penyediaan
Permintaan kebutuhan logistik dilakukan setiap dua minggu sekali sesuai dengan kebutuhan
C. Penyimpanan
Penyimpanan barang-barang logistik di ruang/lemari K3RS
D. Pengendalian
Pengendalian barang-barang dilakukan dengan inventaris pada setiap akhir tahun
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris
Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD, adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC, adalah terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.
Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC, adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC, adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian Sentinel, adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius.
Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden
adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis
dan solusi untuk pembelajaran.
B. TUJUAN
Tujuan dari program keselamatan pasien adalah :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
B. Bahaya Potensial di RS
Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di RS meliputi :
BAHAYA PEKERJA YG PALING
NO LOKASI
POTENTIAL BERISIKO
1 FISIK :
Bising IPRS-RS, kamar cuci, Karyawan yang bekerja di lokasi
dapur, CSSD, gedung tersebut.
genset, IPAL
Getaran ruang mesin-mesin dan Dokter gigi, perawat gigi, teknisi,
peralatan yang cleaning service.
menghasilkan getaran
(poli gigi, bengkel, dll)
Debu genset, bengkel kerja, Petugas sanitasi, teknisi, Petugas
laboratorium gigi, gudang gigi, petugas IPS dan rekam medis
rekam medis, incinerator
Panas CSSD, dapur, kamar cuci pekerja dapur, pekerja kamar cuci,
petugas sanitasi
Radiasi X-Ray, poli gigi Ahli radiologi dan petugas gigi.
2 KIMIA
Disinfektan Semua area Petugas kebersihan, Perawat
Citotoxics Farmasi, tempat Pekerja farmasi, perawat,
pembuangan limbah, petugas pengumpul sampah
bangsal
Ethylene oxide Kamar operasi Dokter, perawat
Formaldehyde Laboratorium, kamar Petugas Laboratorium, petugas
mayat, gudang farmasi kamar mayat dan farmasi
Solvents Laboratorium, bengkel Teknisi, petugas laboratorium,
kerja, semua area di RS petugas pembersih
Gas-gas Ruang operasi gigi, OK, Dokter gigi, perawat, dokter
Anaestesi ruang pemulihan (RR) bedah, dokter/perawat anaestesi
3 BIOLOGIK
AIDS, Hepatitis IGD, kamar Operasi, ruang Dokter , dokter gigi, perawat,
B dan Non A non B pemeriksaan gigi, petugas laboratorium, petugas
laboratorium, laundry sanitasi dan laundry
F. Membuat prosedur K3
Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di RS adalah salah satu fungsi manajemen K3
RS yang berupa suatu langkah yang diambil untuk mengetahui dan menilai sampai sejauh mana
proses kegiatan K3 RS itu berjalan, dan mempertanyakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
dari suatu kegiatan K3 RS dalam mencapai tujuan yang ditetapkan (Sasaran Mutu).
A. Pemantauan dan evaluasi meliputi :
1) Pencatatan dan pelaporan K3:
Pencatatan semua kegiatan K3
Pencatatan dan pelaporan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja)
Pencatatan dan pelaporan PAK (Penyakit Akibat Kerja)
2) Inspeksi dan pengujian
Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3 secara umum dan
tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di RS dilakukan secara berkala, terutama oleh
petugas K3 RS sehingga kejadian PAK dan KAK dapat dicegah sedini mungkin.
3) Melaksanakan audit K3
Tujuan Audit K3 :
Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan
Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan sesuai ketentuan
Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta pengembangan
mutu.
Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit, identifikasi, penilaian
risiko direkomendasikan kepada manajemen puncak. Tinjauan ulang dan peningkatan
oleh pihak manajemen secara berkesinambungan untuk menjamin kesesuaian dan
keefektifan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3.