Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN PELAYANAN

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3RS)

RUMAH SAKIT SANTO ANTONIO


2016

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga Buku Pedoman Pelayanan
Kesehatan Keselamatan Kerja RS Santo Antonio ini dapat diselesaikan. Buku Pedoman
Pelayanan Kesehatan Keselamatan Kerja ini disusun mengacu pada Kebijakan Pelayanan K3RS
Di Rumah Sakit. Buku Pedoman Pelayanan K3RS ini bertujuan agar tercipta lingkungan kerja
yang sehat, aman, dan produktif untuk SDM Rumah Sakit, aman dan sehat untuk pasien,
pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah Sakit sehingga proses pelayanan Rumah
Sakit berjalan baik dan lancar.
Akhir kata, kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan Pedoman
Pelayanan K3RS ini, kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga buku Pedoman
Pelayanan K3RS ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Baturaja, Agustus 2016


RS Santo Antonio

Penyusun
Tim K3RS

DAFTAR ISI
Halaman
SK PEMBERLAKUAN PEDOMAN..................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
1. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
2. STANDAR KETENAGAAN ..................................... 5
3. STANDAR FASILITAS ................................................................................. 6
4. TATA LAKSANA PELAYANAN .................................................................. 7
5. LOGISTIK ...................................................................................................... 8
6. KESELAMATAN PASIEN.............................................................................. 7
7. KESELAMATAN KERJA............................................................................... 9
8. PENGENDALIAN MUTU.............................................................................. 15
9. PENUTUP........................................................................................................ 19

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Indonesia
akhir-akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologi kedokteran.
Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 3


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
mutu pelayanan kepada masyarakat dengan tanpa mengabaikan upaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) bagi seluruh pekerja Rumah Sakit.
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat maka
tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS)
semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit, pengunjung/pengantar
pasien, pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin mendapatkan perlindungan dari
gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian
pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak
memenuhi standar.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit perlu mendapat perhatian serius dalam
upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses pelayanan
kesehatan,maupun keberadaan sarana, prasarana, obat-obatan dan logistik lainnya yang ada
di lingkungan Rumah Sakit sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja, dan kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang berdampak pada pekerja
Rumah Sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, Rumah Sakit
dituntut untuk melaksanakan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang
dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga resiko terjadinya Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Rumah Sakit dapat dihindari.
Pedoman Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RS (K3RS) ini merupakan
pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan K3RS dan dapat
menggantikan peran standar K3RS terdahulu yang dikenal dengan Kebakaran, Keselamatan
Kerja dan Kewaspadaan Bencana. Pedoman Pelayanan K3RS sebagai acuan lebih
komprehensif karena didalamnya terdapat Standar Kesehatan Kerja dan Standar
Keselamatan Kerja yang mencakup standar penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan
terhadap bencana. Pedoman Pelayanan K3RS disusun mengacu pada standar K3RS yang
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1087/MENKES/SK/VIII/2010,
Undang undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-undang Kesehatan
No.36 tahun 2009.

B. Tujuan
Tujuan dari Pedoman Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RS Santo Antonio
adalah sebagai berikut :
1. Umum :

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM Rumah Sakit,
aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan
sekitar Rumah Sakit sehingga proses pelayanan Rumah Sakit berjalan baik dan lancar.
2. Khusus :
a. Terlaksananya pelaksanaan program kerja K3RS
b. Meningkatkan kesehatan lingkungan kerja RS
c. Meningkatkan kesehatan karyawan RS
d. Terselenggaranya deteksi dini dan pencegahan kebakaran dan bencana
e. Peningkatkan SDM yang mendukung keselamatan dan kesehatan kerja

C. Sasaran
1. Pengelola Rumah Sakit
2. SDM Rumah Sakit

D. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di RS Santo Antonio
meliputi :
a. Keselamatan dan Keamanan
- Keselamatan, keadaan tertentu dimana gedung, halamanan dan peralatan RS tidak
menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, karyawan dan pengunjung.
- Keamanan, proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta
penggunaan oleh mereka yang tak berwenang.
b. Bahan berbahaya: Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan
bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara
aman
c. Manajemen emergensi: Tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi
direncanakan dan efektif
d. Pengamanan kebakaran properti dan penghuninya dari kebakaran dan asap.
e. Peralatan medis: Dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi
resiko
f. Sistem utilitas: Listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan
resiko kegagalan pengoperasian.

E. Batasan Operasional
1. Kesehatan kerja

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
Meliputi upaya untuk mencegah dan menghindari terjadinya PAK (Penyakit Akibat
Kerja) pada semua karyawan di masing-masing tempat kerjanya di RS Santo Antonio.
Program untuk peningkatan kesehatan kerja berupa pemeriksaan kesehatan berkala dan
vaksinasi.
2. Keselamatan kerja
Meliputi upaya mencegah dan menghindari KAK (Kecelakaan Akibat Kerja) pada
seluruh karyawan di semua tempat kerjanya di RS Santo Antonio. Program keselamatan
kerja berupa pemadaman kebakaran dengan penggunaan APAR.

F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion
8. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
9. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Wajib Laporan Penyakit Akibat
Hubungan Kerja
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/ 2001 tentang Pedoman
Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang Pedoman
Pengamanan Dampak Radiasi
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1335/Menkes/SK/X/2002 tentang Standar
Operasional Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan
Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 351/Menkes/SK/III/2003 tentang Komite
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 432/Menkes/Per/IV/2007 tentang Pedoman
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 7


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


No. Jenis Tenaga Pendidikan formal Sertifikasi Training Jumlah
1 Ketua K3RS Minimal S1 Bidang Kesehatan/dr 1 1
2 Sekretaris K3RS Minimal D3 Bidang Kesehatan 1 1
3 Anggota K3RS Minimal SMA/sederajat 1 20

Kualifikasi SDM
1. Ketua K3RS: Tenaga S1 Bidang Kesehatan minimal 1 orang dan mendapatkan
pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3RS
2. Sekretaris K3RS: Tenaga Diploma III Bidang Kesehatan minimal 1 orang dan
mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3RS
3. Anggota K3RS: Tenaga kerja minimal SMA/sederajat dan mendapatkan pelatihan
mengenai K3
B. Distribusi Ketenagaan

Distribusi ketenagaan di Komite Keselamatan dan Kesehatan Rumah Sakit Santo Antonio
sebagai berikut:
a. Ketua Tim K3 : 1 orang
b. Sekretaris K3 : 1 orang
c. Anggota K3 : 20 orang
- Laboratorium: 1 orang (D3 Analis) - Pembukuan: 2 orang (SMA)
- Farmasi: 1 orang (D3 Farmasi) - Bengkel: 1 orang (SMA)
- Radiologi: 1 orang (D3 Radiologi) - Rumah Tangga: 1 orang (SMA)
- Kebidanan: 1 orang (D3 Kebidanan) - Keamanan: 1 orang (Pend. Satpam)
- IGD: 1 orang (D3 Keperawatan) - Cleaning service: 1 orang (SMA)
- OK : 1 orang (D3 Keperawatan) - Kamar Cuci: 1 orang (SMA)
- Kesling: 2 orang (D3 Kes-Ling) - Dapur: 1 orang (D3 Gizi)
- Pekarya: 1 orang (SMA) - HCU : 1 orang (D3 Keperawatan)
- RM: 1 orang (SMA)

C. Pengaturan Jaga

Jadwal Dinas Waktu

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 8


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
Pagi Senin Sabtu: Pkl. 06.30 14.00 WIB

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Denah ruang Komite

Komite Komite Komite


SKP K3RS PPI

KOMITE MEDIS

B. Standar Fasilitas

No Fasilitas Jumlah
A. Fisik / bangunan / sarana
1. Ruang kerja 1 buah
2. Lemari arsip 1 buah
B. Peralatan
1. Meja kerja 1 set
2. Printer 1 buah
3. Kursi 2 buah

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja 9


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Untuk memudahkan penyelenggaraan K3 di RS, maka perlu langkah-langkah penerapannya


yaitu:
A. Tahap persiapan
1. Menyatakan komitmen
Komitmen harus dimulai dari direktur RS (manajemen puncak). Pernyataan komitmen
oleh manajemen puncak tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga harus dengan tindakan
nyata, agar dapat diketahui, dipelajari, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan
petugas RS.
2. Menetapkan cara penerapan K3 di RS
3. Bisa menggunakan jasa konsultan atau tanpa meggunakan jasa konsultan jika RS
memiliki personil yang cukup mampu untuk mengorganisasikan dan mengarahkan
orang.
4. Pembentukan organisasi/unit pelaksana K3RS
5. Membentuk kelompok kerja penerapan K3
Anggota kelompok kerja sebaiknya terdiri atas seorang wakil dari setiap unit kerja,
biasanya kepala bagian tiap unit kerja. Peran, tanggung jawab dan tugas anggota
kelompok kerja perlu ditetapkan. Sedangkan mengenai kualifikasi dan jumlah anggota
kelompok kerja disesuaikan dengan kebutuhan RS.
6. Menetapkan sumber daya yang diperlukan.
Sumber daya disini mencakup orang (mempunyai tenaga K3), sarana, waktu dan dana.

B. Tahap Pelaksanaan
Program K3 di Rumah Sakit bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan serta
meningkatkan produktivitas pekerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung dan
masyarakat serta lingkungan sekitar rumah sakit. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non
kesehatan merupakan resultan dari tiga komponen yaitu kapasitas kerja, beban kerja, dan
lingkungan kerja.

BAB V
Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 5
LOGISTIK

A. Perencanaan
Perencanaan logistik dilakukan satu tahun sekali pada akhir tahun bekerjasama dengan
Bagian Logistik Umum Rumah Sakit. Barang yang dibutuhkan untuk pelaksanaan K3 antara
lain APAR, ATK, Spill Kit, APD.

B. Permintaan/penyediaan
Permintaan kebutuhan logistik dilakukan setiap dua minggu sekali sesuai dengan kebutuhan

C. Penyimpanan
Penyimpanan barang-barang logistik di ruang/lemari K3RS

D. Pengendalian
Pengendalian barang-barang dilakukan dengan inventaris pada setiap akhir tahun

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 6
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris
Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD, adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC, adalah terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.
Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC, adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC, adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian Sentinel, adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius.
Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden
adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis
dan solusi untuk pembelajaran.

B. TUJUAN
Tujuan dari program keselamatan pasien adalah :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 7
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan.
Dengan meningkatnya keselamatan pasien rumah sakit diharapkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit dapat meningkat. Selain itu keselamatan pasien
juga dapat mengurangi KTD, yang selain berdampak terhadap peningkatan biaya pelayanan
juga dapat membawa rumah sakit ke arena blamming, menimbulkan konflik antara
dokter/petugas kesehatan dan pasien, menimbulkan sengketa medis, tuntutan dan proses
hukum, tuduhan malpraktek, blow-up ke media massa yang akhirnya menimbulkan opini
negatif terhadap pelayanan rumah sakit. Selain itu rumah sakit dan dokter bersusah payah
melindungi dirinya dengan asuransi, pengacara dsb, tetapi pada akhirnya tidak ada pihak
yang menang, bahkan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah
sakit.

C. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN SECARA UMUM


K3RS Santo Antonio mempunyai peran dalam meningkatkan keselamatan pasien di
rumah sakit dengan menerapkan program 6 sasaran keselamatan pasien. Sesuai dengan jenis
pelayanannya, K3RS pun mengembangkan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan obat dan
melaksanakan langkah-langkah pencegahannya.
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Petugas di K3 RS Santo Antonio menerapkan sasaran ketepatan identifikasi
pasien dengan memahami kebijakan ketepatan identifikasi pasien dan
melaksanakan prosedur yang berkaitan dengan identifikasi pasien sesuai dengan
fungsi dan tanggung jawab K3RS.

2. Peningkatan Komunikasi Yang Efektif


Sesuai kebijakan komunikasi yang efektif maka petugas K3 wajib melakukan
komunikasi metode SBAR dalam melaporkan seluruh kondisi baik lisan maupun
melalui telepon kepada petugas lainnya. Petugas yang menerima instruksi
lisan/lewat telepon wajib melakukan penulisan/pencatatan (writing down),
pembacaan ulang (read back), dan konfirmasi ulang (check back).

3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu diwaspadai (HAM)


Petugas K3 memahami kebijakan kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien operasi.

4. Kepastian Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien Operasi

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 8
Petugas K3 memahami kebijakan kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien operasi.

5. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan


Petugas K3 memahami kebijakan dan melaksanakan prosedur kebersihan tangan.
5 momen cuci tangan meliputi :
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptis
c. Sesudah kontak dengan pasien
d. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

6. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh


Petugas K3 memahami kebijakan pencegahan pasien jatuh dan menerapkan
kewaspadaan bersama pencegahan pasien jatuh.

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 9
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Program Keselamatan Kerja


Melaksanakan program keselamatan kerja di Tim Keselamatan dan Kesehatan sesuai dengan
program keselamatan kerja di Rumah Sakit antara lain :
1. Program kebersihan tangan
2. Program penanggulangan kebakaran
3. Penggunaan APD
4. Pengelolaan sanitasi dan limbah tajam
5. Pemeriksaan kesehatan berkala karyawan yang berisiko
6. Pemberikan vaksinasi untuk karyawan yang berisiko

B. Bahaya Potensial di RS
Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di RS meliputi :
BAHAYA PEKERJA YG PALING
NO LOKASI
POTENTIAL BERISIKO
1 FISIK :
Bising IPRS-RS, kamar cuci, Karyawan yang bekerja di lokasi
dapur, CSSD, gedung tersebut.
genset, IPAL
Getaran ruang mesin-mesin dan Dokter gigi, perawat gigi, teknisi,
peralatan yang cleaning service.
menghasilkan getaran
(poli gigi, bengkel, dll)
Debu genset, bengkel kerja, Petugas sanitasi, teknisi, Petugas
laboratorium gigi, gudang gigi, petugas IPS dan rekam medis
rekam medis, incinerator
Panas CSSD, dapur, kamar cuci pekerja dapur, pekerja kamar cuci,
petugas sanitasi
Radiasi X-Ray, poli gigi Ahli radiologi dan petugas gigi.
2 KIMIA
Disinfektan Semua area Petugas kebersihan, Perawat
Citotoxics Farmasi, tempat Pekerja farmasi, perawat,
pembuangan limbah, petugas pengumpul sampah
bangsal
Ethylene oxide Kamar operasi Dokter, perawat
Formaldehyde Laboratorium, kamar Petugas Laboratorium, petugas
mayat, gudang farmasi kamar mayat dan farmasi
Solvents Laboratorium, bengkel Teknisi, petugas laboratorium,
kerja, semua area di RS petugas pembersih
Gas-gas Ruang operasi gigi, OK, Dokter gigi, perawat, dokter
Anaestesi ruang pemulihan (RR) bedah, dokter/perawat anaestesi
3 BIOLOGIK
AIDS, Hepatitis IGD, kamar Operasi, ruang Dokter , dokter gigi, perawat,
B dan Non A non B pemeriksaan gigi, petugas laboratorium, petugas
laboratorium, laundry sanitasi dan laundry

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 10
Cytomegalovirus Ruang kebidanan, ruang Perawat, dokter yang bekerja di
anak bagian Ibu dan anak
Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat
Tuberculosis Bangsal, laboratorium, Perawat, petugas laboratorium,
ruang isolasi fisioterapis
4 ERGONOMIK
Pekerjaan yang area pasien dan tempat Petugas yang menangani
Dilakukan secara penyimpanan barang pasien dan barang
manual (gudang)
Postur yang salah Semua area Semua karyawan
dalam
Melakukan
pekerjaan
Pekerjaan yang Semua area Dokter gigi, petugas pembersih,
berulang sopir, operator komputer, yang
berhubungan dengan pekerjaan juru
tulis
5 PSIKOSOSIAL
Sering kontak Semua area Semua karyawan
dengan pasien,
kerja bergilir,
kerja berlebih,
ancaman secara
fisik

C. Penilaian faktor risiko


Merupakan proses untuk menentukan ada tidaknya resiko dengan jalan melakukan penilaian
bahaya potensial yang menimbulkan risiko keselamatan dan kesehatan.

D. Pengendalian faktor risiko


Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian resiko yakni menghilangkan bahaya,
menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih
rendah/tidak ada (engineering/rekayasa), administrasi dan alat pelindung pribadi (APP).

E. Respon Kegawat daruratan di RS


Kegawatdaruratan dapat terjadi di RS. Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang
dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi pekerja, pengunjung ataupun masyarakat
atau dapat menutup kegiatan usaha, mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan fisik
lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra RS. RS mutlak memerlukan Sistem
Tanggap Darurat sebagai bagian dari Manajemen K3 RS.

F. Membuat prosedur K3

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 11
RS harus membuat, menetapkan dan melaksanakan standar operasional prosedur (SOP)
sesuai dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku.
SOP ini harus dievaluasi, diperbaharui dan harus dikomunikasikan serta disosialisasikan
pada karyawan dan pihak yang terkait.

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 12
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di RS adalah salah satu fungsi manajemen K3
RS yang berupa suatu langkah yang diambil untuk mengetahui dan menilai sampai sejauh mana
proses kegiatan K3 RS itu berjalan, dan mempertanyakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
dari suatu kegiatan K3 RS dalam mencapai tujuan yang ditetapkan (Sasaran Mutu).
A. Pemantauan dan evaluasi meliputi :
1) Pencatatan dan pelaporan K3:
Pencatatan semua kegiatan K3
Pencatatan dan pelaporan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja)
Pencatatan dan pelaporan PAK (Penyakit Akibat Kerja)
2) Inspeksi dan pengujian
Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3 secara umum dan
tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di RS dilakukan secara berkala, terutama oleh
petugas K3 RS sehingga kejadian PAK dan KAK dapat dicegah sedini mungkin.
3) Melaksanakan audit K3
Tujuan Audit K3 :
Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan
Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan sesuai ketentuan
Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta pengembangan
mutu.
Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit, identifikasi, penilaian
risiko direkomendasikan kepada manajemen puncak. Tinjauan ulang dan peningkatan
oleh pihak manajemen secara berkesinambungan untuk menjamin kesesuaian dan
keefektifan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3.

B. Sasaran mutu Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja meliputi :


a. Standar suhu dan kelembaan suhu ruangan
b. Penggontrolan APAR
c. Angka kejadian tertusuk jarum

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 13
SASARAN MUTU
TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. JUDUL INDIKATOR : STANDAR SUHU DAN
KELEMBABAN RUANGAN
2. UNIT KERJA : Tim K3 RS
3. DEFINISI OPERASIONAL : Menyediakan sistem sirkulasi udara segar
dan nyaman dalam ruangan sesuai dengan
standar
4. PERSON IN CHARGE :
5. KEBIJAKAN MUTU : Mutu lingkungan Rumah Sakit
6. ALASAN PEMILIHAN : Kepedulian manajemen terhadap
INDIKATOR lingkungan RS
7. FORMULA UNTUK KALKUKASI :
i. Numerator : Jumlah hari yang sesuai dengan standar
ii. Denominator : Jumlah hari dalam 1 bulan
8. METODE PENGUMPULAN : Laporan hasil pengukuran
DATA
9. KRITERIA INKLUSI : Ruang farmasi, bangsal, IGD
10. KRITERIA EKLUSI : -
11. TARGET KINERJA : 50%
12. TIPE DARI PENGUKURAN : Out come
(INDIKATOR)
13. SUMBER DATA (AUDIT TOOL : Sensus harian
NAME/FILE)
14. FREKWENSI PENGUMPULAN : Setiap hari
DATA
15. WAKTU PELAPORAN : Tiap tiga bulan
16. SAMPEL SIZE (n) : 4 area
17. AREA MONITORING : Ruang farmasi, bangsal, IGD, dapur
18. RENCANA KOMUNIKASI : Laporan
PELAPORAN HASIL KE STAFF
19. REFERENCES : Kep Menkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004
Tentang Persyaratan kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
20. FORMULA UNTUK KALKULASI :

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 14
1. JUDUL INDIKATOR : PENGONTROLAN APAR
2. UNIT KERJA : Tim K3 RS
3. DEFINISI OPERASIONAL : Melakukan pengontrolan APAR di seluruh area
RS dengan ketentuan :
- APAR baru bisa dikatakan dalam kondisi baik,
jika jarum pada pressure gauge menunjukkan
tekanan yang stabil
4. PERSON IN CHARGE :
5. KEBIJAKAN MUTU : -
6. ALASAN PEMILIHAN : Kepedulian manajemen terhadap lingkungan RS
INDIKATOR
7. FORMULA UNTUK :
KALKUKASI
i. Numerator : Jum. APAR dalam kondisi baik
ii. Denominator : Jum. Seluruh APAR yang ada di seluruh area RS
8. METODE PENGUMPULAN : Laporan hasil pengontrolan
DATA
9. KRITERIA INKLUSI : Semua area
10. KRITERIA EKLUSI : -
11. TARGET KINERJA : 50%
12. TIPE DARI PENGUKURAN : Out come
(INDIKATOR)
13. SUMBER DATA (AUDIT : Sensus bulanan
TOOL NAME/FILE)
14. FREKWENSI : Setiap bulan
PENGUMPULAN DATA
15. WAKTU PELAPORAN : Tiap tiga bulan
16. SAMPEL SIZE (n) : Semua area
17. AREA MONITORING : Semua area
18. RENCANA KOMUNIKASI : Laporan
PELAPORAN HASIL KE
STAFF
19. REFERENCES : Kep Menkes Tenaga Kerja RI No. 186/Men/1999
Tentang Penanggulangan Kebakaran di tempat
Kerja
20. FORMULA UNTUK :
KALKULASI

JUDUL INDIKATOR : ANGKA TERTUSUK JARUM

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 15
UNIT KERJA : Tim K3 RS
DEFINISI OPERASIONAL : Suatu kejadian yang tidak diinginkan akibat cidera
benda tajam pada karyawan
PERSON IN CHARGE :
KEBIJAKAN MUTU : -
ALASAN PEMILIHAN : Pelaporan yang diwajibkan peraturan
INDIKATOR
FORMULA UNTUK KALKUKASI :
i. Numerator : Jum. karyawan yang tidak tertusuk jarum
ii. Denominator : Jumlah seluruh karyawan di RS
METODE PENGUMPULAN : Laporan kejadian yang bersifat insidental
DATA
KRITERIA INKLUSI : Seluruh karyawan
KRITERIA EKLUSI : -
TARGET KINERJA : 20%
TIPE DARI PENGUKURAN : Out come
(INDIKATOR)
SUMBER DATA (AUDIT TOOL : Pelaporan
NAME/FILE)
FREKWENSI PENGUMPULAN : Tiap bulan
DATA
WAKTU PELAPORAN : Tiap tiga bulan
SAMPEL SIZE (n) : Sesuai kasus
AREA MONITORING : Area Rumah Sakit
RENCANA KOMUNIKASI : Laporan
PELAPORAN HASIL KE STAFF
REFERENCES : Permen No. 3 / Men / 1998
Tentang Tata cara pelaporan dan Pemeriksaan
kesehatan
FORMULA UNTUK KALKULASI :

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 16
BAB IX
PENUTUP

Pengelolaan K3 di RS penting artinya untuk meningkatkan lingkungan kerja RS agar


aman, sehat dan nyaman baik bagi karyawan, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar
RS. Pengelolaan K3 di RS dapat berjalan dengan baik, bila pimpinan puncak atau Direktur RS
punya komitmen yang tinggi terhadap jalannya pelaksanaan K3 di RS. Selain itu perlu juga
pemahaman, kesadaran dan perhatian yang penuh dari segala pihak yang terlibat di RS, sehingga
apa yang diharapkan terhadap penerapan K3 di RS bisa tercapai.
Diharapkan dengan adanya pedoman ini, pembinaan K3 yang selama ini sudah
dijalankan oleh RS dapat ditingkatkan hasilnya. Untuk bekerja di RS, diharapkan pedoman ini
dapat memahami masalah-masalah K3RS dan dapat melakukan upaya-upaya antisipasi terhadap
akibat-akibat yang ditimbulkan sehingga tercapai budaya sehat dalam bekerja. Tentu saja buku
pedoman K3RS ini jauh dari sempurna, belum menggambarkan permasalahan dan cara
penanggulangan secara menyeluruh terutama berdasarkan instalasi yang ada di RS.
Kepada para pembaca yang berminat dalam bidang K3 RS, diharapkan kritik dan saran
demi penyempurnaan buku pedoman K3 RS ini di masa mendatang.

Pedoman Pelayanan Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja 17

Anda mungkin juga menyukai