Anda di halaman 1dari 18

Page

INSTALASI K3-RS
PROGRAM
PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

RUMAH SAKIT WISATA


KOTA MAKASSAR
2016

Page

3
Page

I.

PENDAHULUAN
Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

1992

tentang

Kesehatan, Pasal 23 disebutkan bahwa upaya Kesehatan


dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua
tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko
bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai
karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal
di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam
kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang
dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap
para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap
pasien maupun pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak
pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS.
Hasil

laporan

National

Safety

Council

(NSC)

tahun

1988

menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan di RS 41% lebih besar dari


pekerja di industri lain. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk
jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, dan
penyakit

infeksi

dan

lain-lain.

Sejumlah

kasus

dilaporkan

mendapatkan kompensasi pada pekerja RS, yaitu sprains, strains :


52%;

contussion,

crushing,

bruising

11%;

cuts,

laceration,

punctures: 10.8%; fractures: 5.6%; multiple injuries: 2.1%; thermal


burns: 2%; scratches, abrasions: 1.9%; infections: 1.3%; dermatitis:
1.2%; dan lain-lain: 12.4% (US Department of Laboratorium, Bureau
of Laboratorium Statistics, 1983).
Laporan lainnya yakni di Israel, angka prevalensi cedera
punggung tertinggi pada perawat (16.8%) dibandingkan pekerja
sektor industri lain. Di Australia, diantara 813 perawat, 87% pernah
low

back

pain,

prevalensi

42%

dan

di

AS,

insiden

cedera

musculoskeletal 4.62/100 perawat per tahun. Cedera punggung


menghabiskan biaya kompensasi terbesar, yaitu lebih dari 1 milliar $
per tahun. Khusus di Indonesia, data penelitian sehubungan dengan
bahaya-bahaya di RS belum tergambar dengan jelas, namun

Page

diyakini bahwa banyak keluhan-keluhan dari para petugas di RS,


sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada di RS
Selain itu, Gun (1983) memberikan catatan bahwa terdapat
beberapa kasus penyakit kronis yang diderita petugas RS, yakni
hipertensi, varises, anemia (kebanyakan wanita), penyakit ginjal
dan saluran kemih (69% wanita), dermatitis dan urtikaria (57%
wanita)

serta

nyeri

tulang

belakang

dan

pergeseran

diskus

intervertebrae. Ditambahkan juga bahwa terdapat beberapa kasus


penyakit akut yang diderita petugas RS lebih besar 1.5 kali dari
petugas atau pekerja lain, yaitu penyakit infeksi dan parasit, saluran
pernafasan,

saluran

cerna

dan

keluhan

lain,

seperti

sakit

telinga, sakit kepala, gangguan saluran kemih, masalah kelahiran


anak, gangguan pada saat kehamilan, penyakit kulit dan sistem
otot dan tulang rangka.
II.

LATAR
BELAKANG
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada

potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan


kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan
yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber
cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya,
gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua
potensi bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan
kehidupan bagi para karyawan di RS, para pasien maupun para
pengunjung yang ada di lingkungan RS.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya
untuk

mengendalikan,

meminimalisasi

dan

bila

mungkin

meniadakannya, oleh karena itu K3 RS perlu dikelola dengan baik. Maka


berdasarkan hal tersebut maka diperlukan sebuah program yang
mengatur mutu di lingkup instalasi K3 rumah sakit umum wisata
kota makassar

Page

III.
TUJUAN
A. UMUM
Meningkatkan Mutu Dan Keselamatan Pasien Terkait Dengan
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di RSU Wisata Kota Makassar
B. KHUSUS
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran Keselamatan Pasien
IV.
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Penyusunan Indikator Mutu Unit Kerja (Standar
Pelayanan Minimal/ SPM)
Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga secara minimal, Juga merupakan spesifikasi teknis tentang
tolok ukur pelyanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan
Umum kepada masyarakat. Dalam Penyusunan Indikator Mutu unit
kerja mengacu dari SPM yang mengacu pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Dengan
SPM diharapkan akan menjamin akses dan mutu pelayanan dasar
kepada

masyarakat

secara

merata

dan

terjangkau.

Untuk

pelaporan SPM ini dilakukan secara rutin dan dilanjutkan ke RS


lewat Komite PMKP.
1. Standar Pelayanan Minimal yang dilakukan di Organisasi
K3-RS adalah:
Berdasarkan Kepmenkes nomor 1087 tahun 2007 tentang
standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit, maka
standar pelayanan K3RS Wisata sebagaimana tercantum di
bawah ini :
NO
.
1.
2
3
4
5
6
7

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


Pembudayaan Perilaku K3RS
Pengembangan SDM K3 RS
Pemantauan Dan Evaluasi Kesehatan
Lingkungan Di Tempat Kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan Keselamatan Kerja
Pengelolaan Jasa, Bahan Beracun
Dan Berbahaya (B3)
Manajemen Tanggap Darurat

TARGET
80 %
80 %
80 %
100 %
100 %
80 %
80 %

Page

2. Indikator Mutu
a. Indikator mutu Area Klinis
Indikator mutu area klinis mengacu pada indikator area klinis
Rumah sakit yang dilakukan di organisasi K3-RS.
b. Indikator mutu Area manajemen
- Pelaporan Kegiatan
- Manajemen RIsiko
- Manajemen Utilitas
- Harapan dan Kepuasan Staf
- Pencegahan dan Pengendalian Hal-hal yang dapat
membahayakan pasien dan keluarga pasien
c. Sasaran Keselamatan Pasien Organisasi K3-RS
- Komunikasi Efektif
- Risiko jatuh Pasien
3. Insiden Keselamatan Pasien Organisasi K3-RS
Setiap insiden keselamatan pasien yang terkait dengan K3RS
di laporkan dengan menjawab pertanyaan what, when, where,
why, and how. Setiap kejadian tersebut dilaporkan ke Organisasi
K3 RS. Insiden keselamatan pasien yang perlu dilakukan
pencatatan dan pelaporan terdiri dari : kejadian sentinel,
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
dan Kejadian Potensi Cedera (KPC).
4. Insiden Lainnya (Kecelakaan Kerja)
Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan
dan keamanan petugas/staff dalam bekerja maka dilakukan
pencatatan dan pelaporan insiden kecelakaan kerja sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan sesuai pedoman
organisasi K3RS
5. Penilaian Kinerja Staf
Penilaian kinerja dari masing-masing staf sesuai profesi saat
bertugas,

dilakukan

oleh

atasannya

atau

pejabat

yang

berwenang dengan menggunakan Pedoman Penilaian Kinerja


yang telah distandarisasi oleh RSU Wisata Kota Makassar
6. Penilaian Kinerja Unit
Pencatatan dan penilaian kinerja unit dapat dilihat dari :
a. Jumlah Kejadian yang terkait dengan K3 RS
b. Investigasi kecelakaan kerja yang dilakukan
B. Pencatatan dan Pelaporan
1. Indikator mutu unit Organisasi K3-RS

4
5
6
7

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


Page

NO
.
1.
2
3

Pembudayaan Perilaku K3RS


Pengembangan SDM K3 RS
Pemantauan Dan Evaluasi
Kesehatan Lingkungan Di Tempat
Kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan Keselamatan Kerja
Pengelolaan Jasa, Bahan Beracun
Dan Berbahaya (B3)
Manajemen Tanggap Darurat

TARGET
80 %
80 %
80 %

100 %
100 %
80 %
80 %

2. Indikator Area Manajemen Organisasi K3-RS


NO

RUANG LINGKUP

PELAPORAN
KEGIATAN

MANAJEMEN RISIKO

INDIKATOR

Pelaporan kejadian yang terkait


dengan K3 di setiap unit kerja
- Kejadian sentinel
- Kecelakaan kerja (accident)
- Kejadian tidak di harapkan
(KTD)
- Kejadian nyaris celaka (KNC)
- Kejadian Berpotensi cedera
Investigasi Kecelakaan Kerja
Risiko Kebakaran
- Identifikasi dan mengontrol
factor risiko yang berpotensi
memicu kebakaran di setiap
unit kerja
- Menyiapkan peralatan
penanggulangan kebakaran
- Menyusun prosedur
penanggulangan kebakaran
- Melakukan simulasi
penanggulangan kebakaran
Risiko bencana
- Identifikasi risiko bencana
yang berpotensi terjadi yang
mengancam RS Wisata
- Menyusun rencana
penanggulangan kedaruratan
- Melakukan simulasi
penanggulangan kedaruratan
Risiko Kesehatan dan Kecelakaan
kerja
- Identifikasi risiko terkait
dengan kesehatan dan
keselamatan di setiap unit

STANDAR

100 %

< 48 Jam

80 %

80 %

80 %

MANAJEMEN
UTILITAS

3
4

HARAPAN DAN
KEPUASAN STAF
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN HAL

Page

kerja
Menyusun prosedur
kesehatan dan prosedur
keamanan setiap elemen
tindakan/ pekerjaan di
masing-masing unit kerja
- Melakukan pengendalian
risiko dengan menerapkan
hierarki control risiko
Membuat denah / Mapping area
berdasarkan :
- Tinggi rendahnya risiko di
unit kerja
- Keberadaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
- Jalur Evakuasi dan Posisi
APAR/ Hydrant
Air :
Terpenuhi kebutuhan supply
air bersih selama 24 jam /
hari, 7 hari seminggu
Kualitas air bersih di jaga
sesuai dengan standar yang
berlaku
Menyusun area/ unit yang
menjadi prioritas jika terjadi
kegagalan supply air bersih
Listrik
- Supply Listrik tersedia24 jam/
hari dan 7 hari seminggu
- pembangkit listrik cadangan
tersedia dan di uji coba
- menyusun area/ unit kerja
yan gmenjadi prioritas jika
terjadi kegagalan supply
listrik
Peralatan Medis dan Non Medis
- Bukti Uji Fungsi
- Kalibrasi peralatan
- Standar keamanan
penggunaan peralatan
- Standar kompetensi petugas
operator peralatan
- Penanganan Kecelakaan
Kerja
- Penanganan Penyakit akibat
Kerja
- Identifikasi pengunjung
rumah sakit
-

80 %

80 %

80 %

80 %

80 %
80 %

Kesiapan petugas RS dalam


mengahadapi situasi darurat
dan berbahaya (huru Hara,
terror bom, Bencana Sosial
lain, situasi VIP, dsb)
Page

YANG MEMBAHAYAKAN
PASIEN DAN KELUARGA

3. Indikator Standar Keselamatan Pasien (SKP) Organisasi


K3-RS
N
o
1

Ruang Lingkup

Indikator

Komunikasi
efektif

Risiko
Pasien
Terjatuh

Cedera
Akibat

Tersedianya Media Promosi dan


prosedur penyampaian
informasi kepada staff, pasien,
keluarga pasien, dan
pengunjung RS tentang Aspek
kesehatan, keselamatan, dan
keamanan selama di RS Wisata
Desain alat angkut pasien
sesuai
dengan
standar
keselamatan pasien
Menyusun petunjuk teknis
mengenai cara melakukan
perpindahan/ pengangkutan
pasien baik dalam keadaan
normal maupun dalam keadaan
darurat

Stand
ar
100 %

100

4. Insiden Keselamatan Pasien Organisasi K3-RS


Pencatatan
dibudayakan

dan

pelaporan

dengan

insiden

menekannkan

keselamatan
untuk

tidak

pasien
takut

melaporkan untuk dicari what & why nya bukan who nya
(perbaikan sistem untuk mencegah tidak terjadinya insiden
keselamatan pasien).
Insiden keselamatan pasien yang perlu dilakukan pencatatan
dan pelaporan terdiri dari : kejadian sentinel, Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian
Potensi Cedera (KPC).
5. Insiden Lainnya (Kecelakaan Kerja)
Setiap insiden yang terakait dengan kecelakaan kerja harus
dilakukan dengan mangacu pada alur berikut ini :

10
Page

Gambar 1.
Prosedur Investigasi Kecelakaan Kerja Rumah Sakit Wisata
Kota Makassar

Prosedur :
Petugas

rumah

sakit

yang

pertama

kali

mengetahui

terjadinya kecelakaan kerja melaporkan kepada Unit pelaksana


K3-RS Wisata dan Instalasi K3-RS Wisata
a. UPK3RS Bekerja sama dengan instalasi K3RS kemudian
melakukan penanganan terhadap korban sesuai dengan
tingkat keparahan yang terjadi
b. Penanganan korban cedera dilakukan di instalasi gawat
darurat
c. Penanganan

korban

meninggal

dilakukan

di

instalasi

pemulasaran jenazah
d. Lakukan pengamanan lokasi kejadian kecelakaan kerja
e. Lakukan investigasi yang mencakup penyebab terjadinya dan
dampak kecelakaan yang terjadi
f. Buat laporan dan rekomendasi investigasi kecelakaan kerja
6. Penilaian Kinerja Staf

11

Penilaian kinerja /Performance Appraisal dari masing-masing


K3-RS

dengan

Page

staf sesuai profesi saat bertugas, dilakukan oleh Kepala Instalasi


menggunakan

format

penilaian

yang

telah

distandarisasi oleh RSU Wisata Kota Makassar (Format Terlampir)


7. Penilaian Kinerja Unit
Penilaian kinerja unit dilakukan oleh atasan structural, dalam hal ini
kepala sub bagian penunjang medis dan non medis dengan
menggunakan format penilaian yang telah distandarisasi oleh RSU
Wisata Kota Makassar
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan PMKP di unit kerja dengan menggunaan metode
siklus PDSA

VI.

Plan

: Membuat rencana program dan rencana kerja serta form

Do

pengumpulan data/sensus harian,


: Melaksanakan pengumpulan data dan palaksanaan program

Study

PMKP unit kerja


: Melakukan analisa data dan validasi data atas data yang

Action

dikumpulkan
: Melakukan tindak lanjut atas hasil yang didapatkan

SASARAN
A. Area Manajerial
- Pelaporan dan pencatatan kejadian yang berkaitan dengan
-

K3-RS
Manajemen Risiko
Manajemen Utilitas
Harapan dan kepuasan staf
Pencegahan dan pengendalian hal-hal yang membahayakan

pasien dan keluarga pasien


B. Sasaran Keselamatan Pasien
- Komunikasi efektif
- Pencegahan risiko jatuh pasien/ pengunjung

12

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Terlampir
Page

VII.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi

pelaksanaan

kegiatan

ini

dilakukan

secara

bekala, setiap bulan. Data dikumpulkan melalui sensus harian


oleh masing-masing penanggung jawab pengumpul data di ruangan
kemudian disetorkan ke Unit K3 RS dan dilakukan analisa dan
Rencanan Tindak lanjut yang selanjutnya dilaporkan ke Kepala
Rumah Sakit melalui

IX.

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan,

pelaporan,

dan

evaluasi

kegiatan

dilakukan

melalui sensus harian indikator mutu dan pelaporan setiap bulan


dari penangung jawab ruangan kepada Instalasi untuk di analisa
dan pembuatan rencana tindak lanjut oleh tim mutu Intalasi Rawat
Inap dan dilanjutkan kepada Karumkit melalui Komite Mutu Dan
Keselamatan Pasien.
Pencatatan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien unit kerja dan
apabila

ditemukan

insiden

keselamatan

pasien

dilakukan

pelaporan dan pembuatan kronologis untuk dilaporkan ke Instalasi


Rawat Inap dan dilanjutkan ke Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien
Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Ka Instalasi untuk selanjutnya
dilakukan pembuatan Rencana Tindak Lanjut.

13

INDIKATOR MUTU AREA MANAJERIAL DI ORGANISASI K3-RS

TUJUAN

DEFINISI
OPERASIONA
L

ALASAN DAN
IMPLIKASI
FORMULA
TARGET
PENCATATAN
REKAPITULAS
I UNIT
ANALISA &
PELAPORAN
AREA
PIC
FORM
PENCATATAN

PELAPORAN DAN PENCATATAN


KEJADIAN / DATA K3-RS
Untuk mengetahui trend/ kecendrungan kejadian
yang berkaitan dengan K3 rumah sakit
Pencatatan dan pelaporan adalah upaya untuk
merekam setiap kejadian dan data penting terkati
dengan K3 rumah sakit, diantaranya adalah :
Kejadian sentinel, Kecelakaan Kerja, insiden kerja,
Kejadian Nyaris cedera,
dan kejadian potensi
cedera
Kelengkapan
pelaporan
dan
pencatatan
merupakan
indikator
untuk
melihat
kecenderungan kejadian yang terkait dengan K3
rumah sakit
jumlah kejadian data yang terlapor /tercatat
x 100
Jumlah seluruh kejadian atau jumlah data
Page

JUDUL

100 %
Setiap bulan dengan total sampling, oleh staf
Organisasi K3-RS
Setiap bulan, oleh staf Organisasi K3-RS
Setiap bulan, oleh Organisasi K3-RS
Setiap Unit Kerja
Kepala Unit kerja masing-masing
Terlampir

TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN DAN
IMPLIKASI

14

MANAJEMEN RISIKO TERKAIT K3


Terkelolanya risiko yang dapat membahayakan seluruh
orang di rumah sakit wisata kota makassar
Risiko merupakan kominasi antara peluang dan dampak
dari suatu suatu kondisi.
Manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan hasil luaran yang di inginkan
Terkelolanya risiko dan bahaya di rumah sakit wisata
merupakan kewajiban bagi setiap rumah sakit untuk
melaksanakannya
Risiko Kebakaran
Page

JUDUL

jumlah faktor risiko kebakaran yang telah dikelola


x 100
jumlah fakotr risiko kebakaran yang berhasil diidentifikasi
Risiko Bencana
FORMULA

jumlah jenis bencana yang telah disusun rencana penanggulangannya


x 100
jumlah jenis bencana yang diidentifikasiberpotensi mengancam RSU WIsata
Risiko Kesehatan dan keselamatan kerja

jumlah risiko terkait K 3 yang telahdikelola


x 100
jumlah risko terkait K 3 yang berhasil diidentifikasi
TARGET
PENCATATAN
REKAPITULASI
UNIT
ANALISA &
PELAPORAN
AREA
PIC
FORM
PENCATATAN

80 %
Setiap bulan dengan total sampling, oleh staf Organisasi
K3-RS
Setiap bulan, oleh staf Organisasi K3-RS
Setiap bulan, oleh Organisasi K3-RS
Setiap Unit Kerja
Kepala Unit kerja masing-masing
Terlampir

15
Page

JUDUL

MANAJEMEN UTILITAS
Terkelolanya seluruh sistem pendukung di rumah sakit
TUJUAN
umum wisata kota makassar
Utilitas merupakan seluruh sistem yang mendukung
DEFINISI
proses pelayanan di RSU Wisata Kota Makassar
OPERASI
Manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
ONAL
mendapatkan hasil luaran yang di inginkan
ALASAN
Terkelolanya potensi gagalnya pelayanan dan terjadinya
DAN
kecelakaan kerja akibat tidak/ kurang berfungsinya salah
IMPLIKAS satu/ seluruh sistem utilitas di rumah sakit umum wisata
I
Air :
terkelolanyaair sesuai dengan standar
x 100
jumlah pemeriksaan kualitas dan kuantitas air

FORMULA

Listrik :
jumlah pengelolaanlistrik sesuai SPO jika terjadi kegagalan listrik
x 100
jumlah terjadinya kegagalan listrik
Peralatan medis dan non medis :
jjumlah peraltan medis dan nonmedis yang dikelola sesuai standar
x 100
jumlah peralatan medis dan non medis

TARGET
PENCATAT
AN
REKAPITU
LASI UNIT
ANALISA
&
PELAPOR
AN
AREA
PIC
FORM
PENCATAT
AN

80 %
Setiap bulan dengan total sampling, oleh staf Organisasi
K3-RS
Setiap bulan, oleh staf Organisasi K3-RS

Setiap bulan, oleh Organisasi K3-RS


Setiap Unit Kerja
Kepala Unit kerja masing-masing
Terlampir

16

HARAPAN DAN KEPUASAN STAF


Terpenuhinya harapan dan kepuasan sta dalam
TUJUAN
pelayanan terkait dengan K3 -RS
Adalah tingkat pemenuhan Antara harapan dan
kepuasan staf terhadap kinerja organisasi K3-RS dalam
DEFINISI
menangani dan menindak lanjuti laporan kecelakaan
OPERASIONAL
kerja, dan pelayanan kesehatan kerja di RSU WIsata
Kota Makassar
Harapan dan kepuasan staf meruapakan tolak ukur
ALASAN DAN
kinerja organisasi tim K3 dalam merespon setiap
IMPLIKASI
pelaporan yang terjadi di RSU WIsata
Kesehatan kerja :
jumlah pemeriksaankesehatan kepada Staff RSU WIsata
x 100
Jumlah Staf RSU WIsata
Page

JUDUL

FORMULA

TARGET
PENCATATAN
REKAPITULAS
I UNIT
ANALISA &
PELAPORAN
AREA
PIC
FORM
PENCATATAN

Kecelakaan Kerja
jumlah kecelakaan kerja yang diinvestigasi
x 100
jumlah kecelakaan kerja yang terjadi
80 %
Setiap bulan dengan total sampling, oleh staf Organisasi
K3-RS
Setiap bulan, oleh staf Organisasi K3-RS
Setiap bulan, oleh Organisasi K3-RS
Setiap Unit Kerja
Kepala Unit kerja masing-masing
Terlampir

JUDUL
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONA
L

ALASAN DAN
IMPLIKASI

FORMULA
TARGET
ANALISA &
PELAPORAN
PIC
FORM
PENCATATAN

Page

17

INDIKATOR MUTU SASARAN KESELAMATAN PASIEN


DI ORGANISASI K3-RS
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENYAMPAIN
INFORMASI MENGENAI FAKTOR RISIKO
Tergambarnya upaya Organisasi K3-RS dalam
menjaga keselamatan pasien
Tersedianya
Media
Promosi
dan
prosedur
penyampaian informasi kepada staff, pasien,
keluarga pasien, dan pengunjung RS tentang Aspek
kesehatan, keselamatan, dan keamanan selama di
RS Wisata
Rumah sakit meruapakan tempat yang memiliki
banyak risiko yang berpotensi untuk mengancam
seluruh orang yang berada di dalamnya. Oleh
karena itu, diperlukan media promosi sebagai salah
satu sarana komunikasi dalam menyampaikan
informasi tentang factor risiko tersebut kepada
pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan staf
jumlah faktor risiko teridentifikasi yang telah terpasang rambu
x 100
jumlah faktor risiko teridentifikasi
80 %
Setiap bulan dilakukan oleh kepala unit kerja masingmasing
Kepala Organisasi K3-RS
Terlampir

DEFINISI
OPERASIONA
L

ALASAN DAN
IMPLIKASI

18

TUJUAN

PENGURANGAN RISIKO JATUH PASIEN


Tergambarnya upaya Organisasi K3-RS dalam
menjaga keselamatan pasien
Terkelolanya risiko jatuh pasien akibat :
Desain alat angkut pasien
Prosedur perpindahan/ mengangkat pasien
lingkungan kerja yang tidak memenuhi
standar
Risiko jatuh terhadap pasien meruapakan salah
satu focus utama ruamh sakit dalam kualitas
pelayanannya. Oleh karena itu, maka diperlukan
upaya menjamin mutu hal tersebut.
Page

JUDUL

Desain Alat angkut Pasien

Jumlah alat angkut pasien yang memenuhi standar


x 100
jumlah alat angkut pasien yang di amati
Prosedur perpindahan/ mengangkat paasien

FORMULA

Jumlah kegiatan memindahkanatau mengangkut


pasien sesuai dengan standar
x 100
jumlah kegiatan yang diamati
Lingkungan kerja

Jumlah lingkunga kerja yang memenuhi standar


x 100
jumlah lingkungan kerja yang di amati
TARGET
ANALISA &
PELAPORAN
PIC
FORM
PENCATATAN

80 %
Setiap bulan dilakukan oleh kepala unit kerja
masing-masing
Kepala Organisasi K3-RS
Terlampir

Anda mungkin juga menyukai