Anda di halaman 1dari 10

Pemeriksaan Rapid Test

1. Pemeriksaan Rapid Test dapat dilakukan setelah pasien / keluarga pasien setuju untuk
dilakukan pemeriksaan dan mengisi lembar KIE (komunikasi, Informasi dan Edukasi)
yang telah disediakan.
2. Seluruh pasien yang akan mendapatkan perawatan di RS BaliMed Buleleng (rawat
inap, ICU dan NICU) dan pasien yang akan melakukan tindakan medis di IBS
(Instalasi Bedah Sentral) dilakukan pemeriksaan Rapid Test sebagai screening awal
yang dilakukan di lingkungan RS BaliMed Buleleng. Dapat tidak dilakukan sesuai
konfirmasi dari DPJP.
3. Pemeriksaan Rapid Test untuk pasien BPJS yang akan mendapatkan perawatan di RS
BaliMed Buleleng (rawat inap, ICU dan NICU) dan pasien yang akan melakukan
tindakan medis di IBS (Instalasi Bedah Sentral) maka biaya rapid test tidak
dibebankan kepada pasien. Masuk kedalam paket klaim BPJS. Pemeriksaan dilakukan
setelah pasien / keluarga pasien menandatangani surat persetujuan pemeriksaan.
4. Pemeriksaan Rapid Test Mandiri (permintaan sendiri) dilayani dengan jadwal hari
Senin sampai hari Sabtu pukul 08.00 WITA – 16.00 WITA. Jika ada pasien yang
datang diluar jam tersebut, maka petugas FO mengkomunikasikan dengan petugas
instalasi laboratorium untuk mengkonfirmasi apakah bisa dilakukan pemeriksaan
rapid test. Apabila dapat dilakukan maka petugas FO menggunakan sitem poliklinik.
Apabila tidak dapat dilakukan maka petugas FO memberikan KIE untuk datang sesuai
jadwal yang ditetapkan.
5. Pemeriksaan Rapid Test keluar rumah sakit dapat dilakukan dengan jumlah minimal
20 pasien, pendaftaran dilakukan di divisi marketing yang selanjutnya akan mengatur
segala bentuk kerjasama baik berupa pengaturan alur pembayaran dan pengaturan
tempat dan waktu diadakan pemeriksaan. Selanjutnya divisi marketing akan
berkomunikasi ke kepala divisi penunjang medis. Kepala divisi penunjang medis
menyiapkan seluruh persiapan pemeriksaan keluar rumah sakit meliputi BHP dan
tenaga medis yang akan diberangkatkan.
6. Penyampaian hasil Rapid Test disampaikan oleh DPJP atau dapat diwakilkan oleh
dokter jaga IGD RS BaliMed Buleleng.
Pemeriksaan PCR / Swab Test
1. Pemeriksaan PCR / Swab Test hanya dilakukan untuk pasien yang menjalani
perawatan (instalasi rawat inap, ICU, dan NICU) di RS BaliMed Buleleng.
2. Pendaftaran dan penjadwalan pemeriksaan PCR / swab test dilakukan oleh petugas
PPI (Pencegah dan Pengendali Infeksi) untuk mendapatkan kode swab.
3. Pendaftaran pasien kepada petugas PPI dilakukan oleh petugas instalasi tempat pasien
dirawat.
4. Pendaftaran oleh petugas PPI dimulai dari pukul 08.00 WITA dan ditutup setiap
pukul 20.00 WITA setiap harinya.
5. Pasien yang ingin didaftarkan diluar jadwal petugas PPI dapat langsung melalui
petugas instalasi laboratorium yang bertugas dihari itu, namun pendaftaran ini belum
dapat dipastikan untuk penjadwalan pemeriksaannya. Penjadwalan pasti hanya
dilakukan oleh petugas PPI. Petugas PPI memiliki wewenang monitoring dan evaluasi
dalam pelaksanaan pendaftaran dan penjadwalan PCR / swab test.
6. Pasien yang sudah terdaftar akan diberikan jadwal oleh petugas PPI dan disampaikan
kepada instalasi tempat pasien dirawat.
7. Petugas PPI menyampaikan hasil penjadwalan harian kepada petugas instalasi
laboratorium paling lambat pukul 22.00 WITA disetiap harinya. Selanjutnya petugas
instalasi laboratorium akan melakukan persiapan BHP yang diperlukan untuk
pemeriksaan sesuai jadwal yang disampaikan.
8. Petugas instalasi Laboratorium memasukkan data pasien yang sudah dilakukan
tindakan swab ke sistem melalui website (https://allrecord-tc19.kemenkes.co.id).
9. Pengambilan sampel PCR / Swab Test dilakukan di ruangan dimana pasien dirawat
dilakukan oleh petugas instalasi laboratorium dengan menggunakan APD level 3.
10. Pemeriksaan PCR / swab test paling lambat sudah dimulai pada pukul 06.30 WITA.
11. Sampel ditempatkan pada bungkus VTM selanjutnya dimasukkan di dalam coolbox
dan dibungkus pelastik kuning.
12. Petugas driver (tidak diperlukan APD khusus) paling lambat pukul 07.30 sudah tiba di
Dinas Kesehatan Kabupaten membawa sampel. Petugas driver menuliskan pada buku
registrasi yang menjelaskan sampel diterima dari petugas laboratorium (nama dan
tandatangan) dan diserahkan pada petugas Dinas Kesehatan Kabupaten (nama dan
tandatangan).
13. Hasil pemeriksaan akan dikirimkan ke email rumah sakit

(ppi@balimedbuleleng.com).

14. Petugas PPI akan mendata hasil pemeriksaan pasien, selanjutnya diberikan kepada
petugas instalasi pengirim pasien berupa data komulatif (tidak memberikan hasil
pemeriksaan asli).
15. Hasil pemeriksaan asli diserahkan oleh petugas PPI kepada petugas Rekam Medis
untuk diarsipkan dan dijaga kerahasiaannya.

Kedatangan Pasien Suspect / Probable / Terkonfirmasi Covid -19


1. Pasien yang datang melalui poliklinik diarahkan ke IGD untuk dilakukan perawatan
di ruang isolasi IGD yang selanjutnya mengikuti alur pelayanan di IGD.
2. Pasien yang datang melalui IGD dilakukan tatalaksana awal di dalam ruang isolasi
IGD. Sebelum pasien dipindahkan ke ruang perawatan isolasi rawat inap, pasien
sudah dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan PCR / Swab Test ke petugas PPI
atau petugas instalasi laboratorium.
3. Pasien yang datang melalui VK dilakukan tatalaksana awal di ruang isolasi VK.
Sebelum pasien dipindahkan ke ruang perawatan isolasi rawat inap, pasien sudah
dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan PCR / Swab Test ke petugas PPI atau
petugas instalasi laboratorium.
4. Apabila pasien dari IGD dan VK akan melakukan tindakan di IBS yang sifatnya
emergency (terconfirmasi oleh DPJP), petugas IGD dan VK melakukan komunikasi
ke petugas IBS untuk melakukan persiapan dan selanjutnya dapat ditangani sesuai
SOP IBS dalam penanganan pasien Suspect / Probable / Terconfirmasi Covid -19.
5. Apabila pasien dari IGD dan VK akan melakukan tindakan di IBS yang sifatnya non
emergency / elektif (terconfirmasi oleh DPJP) disarankan untuk dilakukan penundaan
dan dijadwalkan setelah pasien melakukan perawatan terhadap status suspect /
probable atau terconfirmasi covid – 19.
6. Proses pengiriman pasien dari IGD, VK dan IBS ke rawat inap isolasi menggunakan
lift timur. Sebelum menggunakan lift timur untuk mengirim pasien, petugas pengantar
pasien menginformasikan kepada seluruh karyawan RS BaliMed Buleleng melalui
group whatapps bahwa akan melakukan pengiriman pasien.
7. Setelah selesai proses pengantaran pasien, petugas pengirim pasien menghubungi
petugas HK untuk melakukan desinfektan di jalur yang dilalui saat pengantaran
pasien. Selanjutnya petugas HK melaporkan pada group whatapps bahwa sudah
selesai melakukan desinfeksi.

Perawatan Rawat Inap Isolasi Pasien Suspec / Probable / Terkonfirmasi Covid -19
1. RS BaliMed Buleleng menyediakan 4 ruang perawatan isolasi tanpa tekanan negative
tanpa ventilator.
2. RS BaliMed Buleleng belum mampu melayani pasien rawat inap ruangan intensif
(NICU dan ICU).
3. Pasien dengan kondisi khusus (persetujuan DPJP) dapat didampingi oleh keluarga /
kerabat yang ingin mendampingi pasien di ruang isolasi.
4. Pendamping pasien dilarang keluar masuk ruang isolasi. Diwajibkan ikut serta dalam
ruangan isolasi selama pasien masih dirawat diruang isolasi.
5. Pasien dilarang untuk dijenguk oleh orang lain kecuali tenaga medis yang bertugas
merawat pasien.
6. Pasien dapat melakukan komunikasi dengan petugas medis melalui nurse call yang
telah tersedia, menghubungi nurse station dengan telepon ruang perawatan, dan dapat
menghubungi whatapps nurse station. Selanjutnya petugas yang berjaga di nurse
station merespon dengan menghubungi petugas yang berjaga di ruang anteroom
terkait keluhan / keperluan pasien.
7. Pasien dilarang mengambil gambar, baik foto ataupun video selama berada diruang
perawatan isolasi (instruksi tertempel pada dinding ruang perawatan)
8. Petugas ruang isolasi shift pagi (08.00 WITA – 14.00 WITA) dan petugasn shift siang
(14.00 WITA – 20.00 WITA) memastikan seluruh perawatan pasien telah dilakukan,
wajib ada di ruang anteroom untuk dapat merespon segera segala keluhan pasien dan
dapat melakukan perawatan yang baik terhadap pasien. Petugas shift malam (20.00
WITA – 08.00 WITA) memastikan seluruh perawatan pasien sudah dilakukan, berada
di ruang anteroom minimal sampai jam 24.00 WITA, selanjutnya berada di nurse
station bersiap merespon segera segala keluhan pasien dan dapat melakukan
perawatan yang baik terhadap pasien.
9. Petugas ruang isolasi mendatangi pasien berdasarkan urutan skala emergency
keperluan pasien jika terdapat keluhan / keperluan pasien yang berlangsung
bersamaan.
10. Petugas ruangan wajib mendokumentasikan secara lengkap seluruh tindakan yang
dilakukan terhadap pasien kedalam rekam medis yang sudah disediakan.
11. Rekam medis pasien tidak diperbolehkan berada di dalam ruang perawatan pasien,
hanya ditempatkan di nurse station (area bersih), kecuali lembar KIE pasien dapat
disimpan di ruang perawatan untuk mempermudah dalam melakukan KIE dan
legalisasi dengan TTD pasien / cap tangan pasien.
12. Rekam medis pasien setelah diperbolehkan pulang ditempatkan ke dalam plastik
kuning yang selanjutnya ditandai dengan nama pasien dan nomor rekam medis pasien.
Selanjutnya diserahkan kepada petugas RM dan akan dikelola sesuai SOP yang
berlaku di instalasi rekam medis. Lembar KIE yang disimpan di ruang perawatan
pasien ditempatkan dalam plasting kuning yang berbeda.
13. Ruang perawatan isolasi memiliki pendataan BHP berbeda dengan instalasi rawat
inap walaupun ruang perawatan isolasi masih berada di dalam tanggung jawab
instalasi rawat inap.
14. Perawat tidak diperbolehkan menyampaikan nominal total biaya perawatan pasien.

Pemulangan Pasien Suspect / Probable / Terconfirmasi Covid -19


1. Pemulangan pasien Suspect / Probable / Terconfirmasi Covid -19 dilakukan oleh
petugas ruang perawatan isolasi dengan menggunakan APD level 3.
2. Jalur pemulangan pasien menggunakan lift timur RS BaliMed Buleleng yang telah
dikhususkan untuk jalur pasien infeksius selama masa pandemic covid – 19.
3. Sebelum menggunakan lift timur untuk mengirim pasien, petugas pengantar pasien
menginformasikan kepada seluruh karyawan RS BaliMed Buleleng melalui group
whatapps bahwa akan melakukan pengiriman pasien.
4. Pasien langsung diantarkan ke basemant dan keluarga pasien diarahkan untuk
menyelesaikan segala administrasi rumah sakit, selanjutnya dapat menjemput pasien
di basemant.
5. Setelah selesai proses pengantaran pasien, petugas pengirim pasien menghubungi
petugas HK untuk melakukan desinfektan di jalur yang dilalui saat pengantaran
pasien.
6. Pasien dapat meminta copy resume medis pelayanan kesehatan apabila diperlukan.
7. Permintaan copy resume medis dilakukan dengan mengisi formulir yang telah
disediakan di instalasi rekam medis sesuai SOP pembukaan rekam medis.
8. Rumah sakit tidak mengeluarkan surat bebas covid – 19
9. Rumah sakit tidak mengeluarkan surat keterangan selesai isolasi.
10. Setelah pasien dipulangkan, petugas ruang isolasi menghubungi petugas sanitasi yang
bertugas sesuai jadwal (jadwal petugas disusun oleh kepala IPSRS dan diberikan ke
ruang perawatan isolasi maksimal pada tanggal 25 tiap bulannya) untuk melakukan
desinfeksi ruangan sesuai dengan SOP desinnfeksi ruangan yang telah dikeluarkan
PPI.

Pemeriksaan Penunjang Pasien Suspect / Probable / Terconfirmasi Covid -19


1. Pemeriksaan pasien Suspect / Probable / Terconfirmasi Covid -19 ditangani sesuai
SOP penerimaan pasien infeksius yang sudah ada di instalasi radiologi.
2. Pelayanan fisioterapi Suspect / Probable / Terconfirmasi Covid -19 ditangani sesuai
SOP penanganan pasien infeksius yang sudah ada di instalasi fsioterapi.
3. Pasien Suspect / Probable / Terconfirmasi Covid -19 mendapatkan tawaran extra
minuman jahe dari instalasi gizi sebagai bentuk tambahan sumber antioksidan.
4. Petugas instalasi gizi mengantarkan makanan dan minuman pasien Suspect / Probable
/ Terconfirmasi Covid -19 hanya sampai nurse station / area bersih ruang perawatan
isolasi. Selanjutnya petugas perawatan isolasi akan mengantarkan ke kamar perawatan
pasien.
5. Penempatan makanan dan minuman pasien sesuai dengan SOP pasien infeksius yang
sudah ada di instalasi gizi.
6. Penyimpanan dan pengolahan rekam medis pasien Suspect / Probable / Terconfirmasi
Covid -19 sesuai dengan SOP yang sudah ada di instalasi rekam medis.
7. Pengolahan linen pasien Suspect / Probable / Terconfirmasi Covid -19 sesuai SOP
pengelolaan linen infeksius.
8. Farmasi melakukan kontroling pemberian APD Hazmat dan KN95/N95 untuk seluruh
petugas kesehatan RS BaliMed Buleleng sesuai SOP yang telah tersedia di instalasi
farmasi.
Upaya rumah sakit dalam meminimalisir penyebaran Covid 19 di Rumah Sakit
Balimed Buleleng
1. Petugas keamanan melakukan pengukuran suhu dengan menggunakan termogun pada
setiap pengunjung rumah sakit yang akan memasuki gedung utama rumah sakit.
2. Setiap pasien selalu menggunakan masker sejak awal memasuki lingkungan rumah
sakit sesuai himbauan yang sudah ditetapkan.
3. Petugas keamanan memastikan setiap orang yang memasuki gedung utama rumah
sakit menggunakan masker dan mencuci tangan, menggunakan sabun atau minimal
menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan.
4. Petugas pendaftaran selalu meminta pasien / keluarga pasien yang melakukan
pendaftaran menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudahnya.
5. Petugas kasir selalu meminta pasien / keluarga pasien yang melakukan pembayaran
untuk mencuci tangan dengan hand sanitizer sebelum dan sesudahnya.
6. Petugas farmasi selalu meminta pasien / keluarga pasien yang mengambil obat untuk
mencuci tangan dengan hand sanitizer sebelum dan sesudahnya.
7. Petugas kebersihan / HK melakukan pembersihan berkala pada seluruh area publik di
dalam gedung utama rumah sakit.
8. Mengatur posisi tempat duduk ruang tunggu yang memenuhi kriteria social distancing
/ menjaga jarak aman.
9. Pembatasan jumlah pengunjung / penunggu pasien di ruang rawat inap dengan cara
pemberian kartu askes masuk sesuai kelas perawatan pasien rawat inap. Pemberian
jumlah kartu akses masuk sesuai surat edaran yang telah diterbitkan oleh direktur.
10. Pembatasan jumlah pengantar / penunggu pasien di IGD dan VK sebanyak satu orang
untuk satu pasien.
11. Pembatasan jumlah pengantaran pasien ke poliklinik, maksimal satu orang pengantar
untuk satu pasien.
12. Petugas FO bersama dengan GRO melakukan screening awal menggunaan form
screening (terlampir) yang telah disediakan untuk pasien dan pengantar pasien
poliklinik. Apabila ditemukan hasil screening yang mengarah ke diagnose covid – 19,
maka petugas FO / GRO akan melaporkan ke perawat poliklinik dan diteruskan ke
dokter poliklinik untuk langkah lanjut yang akan dilakukan pada pasien / pengantar
pasien tersebut.
13. Petugas IGD melakukan screening awal pasien IGD dengan menggunakan standart
form yang telah d sediakan.
14. Melakukan pemeriksaan rapid test sebagai bentuk screening awal, kepada seluruh
pasien yang akan mendapatkan perawatan rawat inap dan pasien yang akan
melakukan tindakan medis di rumah sakit.
15. Pembatasan kunjungan sales farmasi / detailer obat untuk memasuki gedung utama
rumah sakit. Memastikan sudah membuat janji untuk bertemu dokter atau staff rumah
sakit lainnya.
16. Seluruh staff rumah sakit menggunakan APD sesuai dengan surat edaran dari direktur
yang sudah disesuaikan standart PPI rumah sakit.

Pelayanan Jenazah Pasien Suspect / Probable / Terkonfirmasi Covid -19


1. Petugas ruang rawat dan DPJP tempat pasien meninggal memberikan KIE mengenai
diagnosis dan prosedur pelaksanaan tatalaksana jenazah Covid - 19 ke keluarga
hingga mendapat persetujuan.
2. Apabila keluarga menolak
- Pembiayaan perawatan jenazah menjadi tanggung jawab keluarga.
- Penolakan hanya dapat diberikan pada pasien suspect atau probable.
- Jika keluarga jenazah terconfirmasi ingin mengajukan penolakan tatalaksana
jenazah covid maka harus mendapat persetujuan tertulis dari GTPP kabupaten
Buleleng.
- Petugas ruang rawat dan DPJP melakukan KIE segala resiko. Penolakan
dituangkan dalam form penolakan tindakan.
- Petugas tetap melakukan perawatan jenazah infeksius sesuai SOP penatalaksanaan
jenazah infeksius. Pada jenazah tersebut tidak perlu dilakukan pembungkusan
plastic mika dan kantong jenazah.
- Transportasi jenazah dari rumah sakit sampai tempat yang dituju menjadi
tanggung jawab keluarga.
3. Apabila keluarga setuju untuk dilakukan protokol penguburan jenazah Suspect /
Probable / Terconfirmasi Covid -19
- Apabila setuju jenazah bebas biaya.
- Persiapan maksimal 2 jam di rumah sakit sebelum dikirim ke RSUD Buleleng.
- Petugas memberikan KIE mengenai proses yang akan dikerjakan dan menjelaskan
bahwa jenazah akan dikirim ke RSUD sebagai pusat pelayanan jenazah covid.
- Form transfer tatalaksana jenazah Covid19 (terlampir). Form tersebut wajib diisi
dengan lengkap dan dibawa oleh keluarga untuk disampaikan ke petugas RSUD.
- Setelah keluarga memberikan persetujuan, RS pengirim:
a. Menghubungi IKF/Kamar jenazah RSUD sebelum mengirim jenazah untuk
kesiapan petugas.
b. Mengarahkan salah satu pihak keluarga ke RSUD dengan membawa 2 buah
form (terlampir) dan mendapat penjelasan singkat dari petugas RSUD.
c. Proses pengiriman jenazah dari RS BaliMed Buleleng ke RSUD merupakan
tanggung jawab RS BaliMed Buleleng.
d. Jenazah dapat dikirim ke RSUD tanpa pembungkus apapun (diupayakan
dibungkus dengan plastik).
e. Jenazah yang dikirim harus tetap mengenakan gelang identitas dari RS
pengirim sebagai bentuk identifikasi jenazah. Jika tidak ada gelang identitas,
maka jenazah akan dikembalikan ke RS pengirim meskipun ada keluarga
yang menghantar.
f. Keluarga tidak disarankan ikut di dalam ambulan yang menghantar jenazah.
g. Apabila sesampainya di RSUD, keluarga menginginkan variasi lain dari
tatalaksana jenazah Covid - 19 seperti menitip, memandikan, dsb, maka pada
jenazah akan diberlakukan seperti jenazah umum sehingga akan terjadi
permbiayaan sesuai komponen yang berlaku di RSUD Buleleng (Perbup no. 8
tahun 2020).

Anda mungkin juga menyukai