PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Pedoman ini disusun dengan tujuan sebagai acuan bagi pengelola RS PERMATA HATI
dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
1
yang tersedia di RS Permata Hati secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan
secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosial budaya
dengan memperhatikan kemampuan RS Permata Hati dan masyarakat konsumen.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Permata Hati yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No.21 Kisaran yang
merupakan kepemilikan swasta di bawah naungan Yayasan RS PERMATA HATI dengan
klasifikasi Tipe-D yang telah mendapatkan penetapan kelas Rumah Sakit Permata Hati
telah berdiri sejak 04 April 2016.
2.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Permata Hati
a. Tugas Rumah Sakit Permata Hati
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, tugas
sebuah Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Dalam hal ini Rumah Sakit Permata Hati memberikan pelayanan Kesehatan
terhadap Masyarakat Umum.
Rumah Sakit Permata Hati merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat Umum yang memiliki tugas:
3
standar rumah sakit.
2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
4) Memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga pasien untuk
menjadikan RS Permata Hati sebagai mitra yang terpercaya.
6) Mewujudkan budaya organisasi rumah sakit yang bermutu serta berfokus pada
keselamatan dan kepuasan pasien di segala aspek kegiatan.
2) Ruang Kelas I
3) Ruang Kelas II dan kelas III.
4) Ruang Kebidanan
5) Incubator
6) Ambulance
7) Sistem Manajemen Rumah Sakit
4
Selain itu RS Permata Hati memiliki fasilitas pendukung lainnya yang berada di RS
Permata Hati.
1) Ruang Sholat.
2) Lahan parkir.
3) IPAL.
4) TPS Limbah B3
5) Genset.
5
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, RUMAH SAKIT
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
Dalam hal ini Rumah Sakit Permata Hati termasuk dalam Klasifikasi Kelas D
dimana :
1. Rumah Sakit Umum pada kelas D di pimpin oleh seorang kepala disebut
Direktur RS
2. Direktur Rumah Sakit membawahi 2 (dua) Seksi.
(Terlampir)
Berdasarkan Keputusan Direktur 2019 Tentang Uraian Tugas Staff RS Permata Hati
7
a. Kepala Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas pokok melaksanakan
pelayanan medis.
b. Kepala Seksi Pelayanan Non Medis mempunyai Tugas Pokok
Melaksanakan Pelayanan Non Medis
4. Kepala Bidang Keperawatan, mempunyai tugas pokok melaksanakan
pelayanan keperawatan.
a. Kepala Seksi Asuhan Keperawatan, Mempunyai tugas pokok
melaksanakan layanan asuhan keperawatan.
b. Kepala Seksi Rawat Inap dan Rawat Jalan mempunyai tugas pokok
melaksanakan layananan keperawatan di Unit rawat jalan dan rawat inap.
5. Kepala Bidang Penunjang, mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan
penunjang medis dan pelayanan penunjang non medis.
a. Kepala Seksi Penunjang Media mempunyai tugas pokok melaksanakan
pelayanan penunjang medis.
b. Kepala Seksi Penunjang Non Medis mempunyai tugas pokok pelayanan
penunjang non medis
8
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Direktur Utama
Sekretaris
Bidang Bidang
Bidang Peningkatan Bidang Peningkatan Mutu
Mutu Unit Kerja Area Klinis & Manajerial Pelaporan Investigasi
9
BAB VI
URAIAN JABATAN
A. Struktur organisasi panitia PMKP terdiri dari ketua panitia, wakil ketua, sekretaris, dan
anggota, dimana anggotanya terdiri dari unsur-unsur medis dan non medis.
6.1 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) di RS Permata Hati
6.1.1 Ketua Komite PMKP
a. Uraian Tugas
1. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja PMKP.
2. Memimpin, mengkoordinir, dan mengevaluasi pelaksanaan operasional PMKP
secara efektif, efisien dan bermutu.
3. Mengumpulkan data indikator baik dari Koordinator Peningkatan Mutu maupun
dari Koordinator Keselamatan Pasien RS dan unit kerja terkait.
4. Menganalisa data indikator mutu pelayanan baik indikator mutu klinis RS
maupun indikator mutu manajerial RS serta indikator keselamatan pasien.
5. Mengevaluasi pelaksanaan 5 (lima) area prioritas yang sudah ditetapkan oleh
Direktur dengan fokus utama pada penggunaan PPK, clinical pathway dan
indikator mutu kunci.
6. Melaksanakan analisis terhadap data yang dikumpulkan dan diubah menjadi
informasi.
7. Melakukan validasi data PMKP secara internal dan dilakukan secara periodik.
8. Menyebarkan informasi tentang peningkatan mutu dan keselamatan pasien
secara regular melalui rapat staf.
9. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan memberikan pelatihan terhadap
staf yang ikut serta dalam program PMKP.
b. Wewenang
1. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam melaksanakan Program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien dari unit kerja terkait.
3. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Permata Hati
terkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
4. Memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan
tindak lanjut rekomendasi dari program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
10
5. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan
pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RS Permata Hati.
c. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
mutu dan keselamatan pasien.
3. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada Direktur RS Permata Hati.
4. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan data dan informasi yang
berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
5. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
6. Bertanggung jawab terhadap disiplin dan kinerja kerja staf di Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
6.1.2 Sekretaris
a. Uraian Tugas
1. Mengatur rapat dan jadwal rapat Komite PMKP.
2. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapan yang diperlukan.
3. Membantu meminta laporan indikator kepada unit kerja terkait.
4. Menganalisis data PMKP bersama ketua dan anggota Komite PMKP.
5. Mendokumentasikan hasil pencapaian indikator area klinis, manajerial dan
indikator sasaran keselamatan pasien.
6. Menjadi notulen di setiap kegiatan pertemuan Komite PMKP.
7. Mengorganisir kebutuhan logistik Komite PMKP.
8. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal Komite PMKP.
9. Mengerjakan tugas – tugas administratif dan kesekretariatan lainnya.
b. Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien dari unit kerja terkait.
2. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Permata Hati
terkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan
pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RS Permata Hati.
11
4. Melakukan komunikasi internal dan eksternal kepada unit kerja di lingkungan
RS Permata Hati dan pihak luar melalui surat tertulis, email, dan telepon.
c. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan administratif di Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
mutu dan keselamatan pasien.
3. Bertanggung jawab melaporkan hasil kegiatan administratif kepada Ketua
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
c. Tanggung Jawab
1. Terlaksananya program manajemen risiko rumah sakit.
2. Terpenuhinya prosedur – prosedur pelaksanaan dan layanan yang menjamin
pelaksanaan risiko di rumah sakit.
3. Terkendalinya kondisi – kondisi yang berpotensi membahayakan pasien, staf,
maupun pengunjung serta mendukung pelaksanaan manajemen risiko dirumah
sakit.
4. Terjaganya komitmen karyawan terhadap manajemen risiko di rumah sakit.
b. Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu unit kerja.
2. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan RS Permata Hati.
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu unit kerja di
lingkungan RS Permata Hati.
c. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan indikator mutu unit kerja.
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan mutu unit kerja.
13
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
mutu rumah sakit.
4. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan mutu rumah sakit.
b. Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu area klinis dan
manajerial.
2. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan RS Permata Hati.
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu manajerial di
lingkungan RS Permata Hati.
c. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan indikator area klinis dan manajerial.
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan indikator area
klinis dan manajerial.
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
mutu rumah sakit.
4. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan mutu rumah sakit.
14
6.1.6 Manajemen Risiko
a. Uraian Tugas
1. Melakukan monitoring perencanaan risk manajemen.
2. Melakukan monitoring pelaksanaan program.
3. Melakukan pendidikan / edukasi staf tentang manajemen risiko rumah sakit.
4. Monitoring insiden/kecelakaan karena fasilitas.
5. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala.
6. Memberikan laporan tahunan kepada pemilik RS tentang pencapaian program.
7. Melakukan pengorganisasian dan pengelolaan secara konsisten dan terus
menerus.
b. Wewenang
1. Mengelola tim manajemen risiko RS.
2. Melakukan pengawasan dan melaksanakan manajemen risiko di seluruh unit
kerja rumah sakit.
3. Memberi masukan dan rekomendasi kepada Direktur rumah sakit dengan tugas
kegiatan manajemen risiko.
c. Tanggung Jawab
1. Terlaksananya program manajemen risiko rumah sakit.
2. Terpenuhinya prosedur – prosedur pelaksanaan dan layanan yang menjamin
pelaksanaan risiko di rumah sakit.
3. Terkendalinya kondisi – kondisi yang berpotensi membahayakan pasien, staf,
maupun pengunjung serta mendukung pelaksanaan manajemen risiko dirumah
sakit.
4. Terjaganya komitmen karyawan terhadap manajemen risiko di rumah sakit.
15
8. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal rumah sakit
tentang pencapaian indikator keselamatan pasien.
9. Mendesimenasikan bahan rekomendasi hasil pemantauan indikator
keselamatan pasien dan pelaksanaan manajemen resiko ke unit terkait.
10. Mengkoordinasikan pendokumentasian, evaluasi dan upaya tindak lanjut atas
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan
Kejadian Sentinel.
11. Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan KNC.
12. Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan manajemen resiko
dengan unit terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA.
b. Wewenang
1. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan keselamatan pasien.
2. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu keselamatan pasien
dan penjaminan mutu dari unit kerja terkait.
3. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Permata Hati
terkait pelaksanaan pemantauan indikator keselamatan pasien dan hal-hal
lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien.
4. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan keselamatan pasien
rumah sakit dari unit-unit kerja di lingkungan RS Permata Hati.
c. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan Program Keselamatan Pasien.
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan indikator
Keselamatan Pasien di Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
3. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan pemantauan program
Keselamatan Pasien dan kegiatan-kegiatan mutu lainnya kepada Ketua Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
4. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit.
5. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan keselamatan pasien rumah sakit.
16
2. Membantu melengkapi data yang diperlukan bagi Bidang Investigasi dalam
menganalisis inisden keselamatan pasien.
3. Memantau pelaksanaan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien
disetiap unit rumah sakit yang terkait pelayanan pasien.
b. Wewenang
1. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan tugas.
2. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan RS Permata Hati
terkait insiden keselamatan pasien (KTD, KNC, KPC dan Sentinel).
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan insiden keselamatan
pasien dari unit – unit kerja di RS Permata Hati.
c. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan Insiden Keselamatan Pasien.
2. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pemantauan insiden keselamatan
pasien dan kegiatan – kegiatan keselamatan pasien lainnya kepada Ketua
Komite PMKP.
3. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan laporan data keselamatan pasien.
b. Wewenang
1. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan tugas.
2. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan RS Permata Hati
terkait pelaksanaan investigasi terhadap insiden keselamatan pasien dan hal –
hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit.
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
investigasi terhadap insiden keselamatan pasien rumah sakit dari unit – unit
kerja di lingkungan RS Permata Hati.
17
c. Tanggung Jawab
1. Bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan Investigasi Insiden
Keselamatan Pasien.
2. Bertanggung jawab melaporkan hasil pelaksanaan Investigasi Insiden
Keselamatan Pasien kepada Ketua Komite PMKP.
3. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan Investigasi Insiden Keselamatan Pasien.
4. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan Investigasi Insiden Keselamatan Pasien.
b. Wewenang
1. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan tugas.
2. Meminta laporan dan data – data yang terkait dalam pelaksanaan analisis
terhadap insiden keselamatan pasien dari unit kerja.
3. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan RS Permata Hati
terkait pelaksanaan analisis insiden keselamatan pasien dan hal – hal lainnya
yang berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit.
4. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan analisis
terhadap insiden keselamatan pasien di lingkungan RS Permata Hati.
c. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan analisa insiden
keselamatan pasien dan kegiatan – kegiatan keselamatan pasien lainnya
kepada Ketua Komite PMKP.
2. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan analisa insiden keselamatan pasien.
18
3. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan analisa keselamatan pasien rumah sakit.
b. Wewenang
1. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan pendidikan keselamatan
pasien di RS Permata Hati.
2. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan RS Permata Hati
terkait pelaksanaan Diklat Keselamatan Pasien.
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan Diklat
Keselamatan Pasien.
4. Mengatur jadwal Diklat KPRS.
c. Tanggung Jawab
1. Terlaksananya pendidikan dan edukasi berkelanjutan untuk mencegah
terjadinya insiden terhadap pasien di rumah sakit.
2. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan Diklat Keselamatan Pasien.
3. Bertanggungjawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan Diklat keselamatan pasien rumah sakit.
4. Bertanggungjawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan Diklat keselamatan
pasien dan kegiatan-kegiatan keselamatan pasien lainnya kepada Ketua
Komite PMKP.
19
B. Pengorganisasian Panitia PMKP RS. PERMATA HATI
NO NAMA PENDIDIKAN/BAGIAN
2. Ketua PMKP
3. Sekretaris
5. Bidang Pelayanan
6. Bidang Keperawatan
20
BAB VII
TATA HUBUNGAN
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Mutu dan Keselamatan Pasien wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara internal maupun eksternal dengan
unit-unit kerja lain (Komite Medik, Komite PPIRS, Tim KPRS, dan unit kerja lainnya) sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
A. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Secara Eksternal
1. Komite Medis
Koordinasi dalam evaluasi audit medis Clinical Pathway
3. Tim KPRS
Koordinasi dalam evaluasi laporan insiden keselamatan pasien (IKP), yaitu setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC).
Selain itu, juga koordinasi dalam kegiatan evaluasi kepatuhan penerapan standar-
standar sasaran keselamatan pasien dan evaluasi manajemen risiko, seperti:
21
5. Bagian SDM
a. Evaluasi Kinerja SDM
b. Administrasi personil/rencana kebutuhan personil
6. Bagian Perencanaan dan Evaluasi
a. Evaluasi Kinerja Organisasi (RSHS)
b. Perencanaan kegiatan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS
7. Unit-unit Kerja Lainnya
a. Berkaitan dengan Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien Unit
b. Pengukuran, validasi dan analisis data indikator mutu & keselamatan pasien.
Pelaksanaan dalam kegiatannya didukung dan dibantu oleh PIC, pengumpul data
dan validator.
22
Tata hubungan kerja Komite Mutu dan Keselamatan Pasien secara eksternal dapat dilihat pada
gambar berikut :
DIREKTUR UTAMA
BAGIAN
BAGIAN PERENCANAAN
UMUM DAN EVALUASI
UNIT KERJA
TIM KPRS LAINNYA KOMITE
(SMF/INST., DLL) PPIRS
Keterangan:
Garis Komando
Garis Koordinasi
23
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Panitia Mutu Rumah sakit Permata Hati Tersusun atas Penenetapan Prioritas Evaluasi Di
Rumah sakit Permata Hati.
NO NAMA PENDIDIKAN/BAGIAN
24
21. dr.Luthfi Sebayang Ketua K3RS
B. Kualifikasi Personil Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RS Permata
Hati
Ketenagaan Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien terdiri dari:
1. Ketua Panitia PMKP
Kualifikasi ketua panitia PMKP adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan formal: Dokter/ SI Tenaga kesehatan
b. Pendidikan non formal/pelatihan: pelatihan PMKP,PPI, Manajemen risiko, patient
safety
c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik
dan profesional
d. Mempunyai integritas dan loyalitas yang tinggi
2. Sekretaris Panitia PMKP
Kualifikasi sekretaris panitia PMKP adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan formal: berijazah D3 Kesehatan
b. Pendidikan non formal/pelatihan: PPI, mutu pelayanan, patient safety
c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik
dan profesional
3. Anggota Panitia PMKP
Kualifikasi anggota panitia PMKP adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan formal: berijazah S1 atau D3 atau persamaannya dalam bidangnya
masing-masing
b. Pendidikan non formal/pelatihan: pelatihan PPI/Patient Safety/K3RS/Mutu
Pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan unsur komite/panitia/tim/unit kerja yang
diwakilinya
c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik
dan profesional
d. Berbadan sehat jasmani dan rohani.
25
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian
Kegiatan orientasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengenalan dan pemahaman
mengenai situasi dan kondisi lingkungan tertentu beserta sistem kerjanya. Orientasi ini
diberikan kepada seluruh karyawan baru. Keseluruhan informasi tentang panitia
peningkatan mutu dan keselamatan pasien beserta program kerjanya diberikan secara
terencana, sistematis dan berkelanjutan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Agar dapat mengenal dan memahami Panitia Peningkatan mutu dan keselamatan
pasien (PMKP) serta upaya peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit
Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami fungsi, struktur organisasi dan tata hubungan kerja
Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah sakit
2. Mengetahui dan memahami program upaya peningkatan mutu pelayanan di
Rumah Sakit
3. Turut berperan serta aktif dalam kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanand
di Rumah Sakit
4. Mengembangkan tanggung jawab pribadi dan rasa memiliki.
C. Kegiatan Orientasi
Kegiatan orientasi dilaksanakan setiap ada penerimaan karyawan baru. Orientasi
diberikan dalam bentuk presentasi yang disampaikan oleh pihak panitia peningkatan
mutu dan keselamatan pasien rumah sakit. Kegiatan orientasi ini dilakukan secara
terintegritas dalam program orientasi Sub bagian di RS. Permata Hati.
26
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu. Pertemuan dipimpin oleh pihak panitia peningkatan mutu dan
keselamatan pasien dan dihadiri oleh wakil ketua, sekretaris dan anggota PMKP. Hasil
pertemuan ditulis oleh notulen rapat dan peserta yang hadir wajib mengisi daftar hadir
yang disediakan. Hasil dari pertemuan ditindaklanjuti dan evaluasi dilakukan pada
pertemuan berikutnya.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Panitia peningkatan mutu dan
keselamatam pasien di RS. Permata Hati.
Tujuan Khusus
1. Dapat menggali segera permasalahan yang terkait dengan program kerja Panitia
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
program kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien guna peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit.
C. Kegiatan Rapat
Rapat diadakan oleh Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang dipimpin
oleh Ketua Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu:
1. Rapat Rutin
Rapat rutin adalah rapat yang diadakan oleh Panitia Peningkatan mutu dan
keselamatan pasien setiap bulan sekali sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat selama 1 (satu) tahun serta agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ketua
panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Rapat Insidental
Rapat insidental adalah rapat yang sifatnya insidental dan diadakan oleh Panitia
peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan yang mungkin timbul secara isindental di pelayanaan yang
berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
27
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan suatu sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja Panitia peningkatan
mutu dan keselamatan pasien di RS. Permata Hati.
Jenis Laporan
Laporan yang dibuat oleh Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah
Sakit
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah laporan yang dibuat oleh Panitia peningkatan mutu dan
keselamatan pasien Rumah Sakit bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan
kepada Direktur Rumah Sakit, berisi laporan hasil kegiatan dan program kerja
panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan yang dibuat oleh Panitia peningkatan mutu dan
keselmatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap setahun sekali dan
diserahkan kepada Direktur rumah sakit, berisi laporan hasil kegiatan dan program
kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. Laporan Insidental
Laporan insidental adalah laporan yang dibuat oleh Panitia peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis bila ada hal-hal atau
permasalahan tertentu yang perlu disampaikan kepada Direktur rumah sakit yang
bersifat insidental.
28
5. Menyelenggarakan rapat rutin komite
medic
Upaya peningkatan mutu pelayanan RS PERMATA HATI akan sangat berarti dan
efektif bilamana upaya peningkatan mutu menjadi tujuan sehari-hari dari setiap unsur di
RS PERMATA HATI termasuk pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan staf
penunjang. Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu
asuhan atau pelayanan dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan
efisien.Walaupun disadari bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang
lebih baik selalu memerlukan biaya lebih banyak atau mutu rendah biayanya lebih
29
rendah. Berdasarkan hal di atas maka disusunlah definisi dan tujuan dari upaya
peningkatan mutu pelayanan RS PERMATA HATI.
30
Tabel 11.2 INDIKATOR PENINGKATAN MUTU PELAYANAN MEDIK
1. PENINGKATAN MUTU PELAYANAN MEDIK
STRATEGI
non medik
31
Membahas Berdasarkan
PIC Komite
masalah laporan kepala
Menyelenggarak Medik dan
pelayanan bidang Jan-Des
5 an rapat rutin Komite
medic pelayanan 2018
komite medic Keperawat
maupun Kesehatan dan
an
non medik Keperawatan
32
Tabel 11.3 INDIKATOR PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DAN ASUHAN
KEPERAWATAN
2. Peningkatan Mutu Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
STRATEGI
NO
RINCIAN KEGIATAN CARA JADWAL K
SASARAN
MELAKS PELAKSANAA ANGGA E
ANAKAN N KEGIATAN RAN T
KEGIATA
Menyusun
Menyusun dan
N
Buku
mengevaluasi serta
Bagian Panduan
1 menyempurnakan Jan – Des 2018 -
Keperawatan Asuhan
standar asuhan
Keperawat
keperawatan.
an
5. Menyelenggara
Menyelenggarakan
Dilakukan
audit audit pelayanan Bagian
kan Jan – Des
2 rutin -
keperawatan. Keperawatan
asuhan keperawatan. 2018
setiap
minggu
Menyelenggarakan
Dilakuka
rapat rutin denganBagian
n rutin Jan – Des
3. para penanggungKeperawatan -
setiap 2018
jawab ruangan
Bulan
Dilakukan
Menyelenggarakan Bagian
rutin
4. rapat rutin denganKeperawatan Jan – Des 2018 -
setiap
komite keperawatan.
Bulan
33
Tabel 11.4 INDIKATOR PENINGKATAN MUTU PENANGGULANGAN INFEKSI
NOSOKOMIAL
3. Bidang Penanggulangan Infeksi Nosokomial
STRATEGI
Menurunkan angka
terjadinya flebitis
Menurunkan angkaSeluruh Unit
2 Survey Harian Jan – Des 2018 -
terjadinya flebitis pelayanan
34
Tabel 11.6 INDIKATOR PENINGKATAN MUTU BIDANG ADMINISTRASI DAN
MANAGEMEN
5. Peningkatan Bidang Administrasi dan Managemen
STRATEGI
CARA JADWAL
N O RINCIAN
SASARAN MELAKSANA PELAKS ANGGARAN KET
KEGIATAN
KAN ANAAN
Menyelenggarakan KEGIATAN KEGIAT
kegiatan complain AN
handling dengan
Melakukan
menyelenggarakan
Followup
1. pertemuan rutin Pasien Jan –
terhadap - -
membahas dan Des 2018
complain
mencari jalan
yang masuk
pemecahan
terhadap keluhan
pelanggan.
35