Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR TANGGAP DARURAT RUMAH SAKIT

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

10/SPO-MFK/RSPH/X/2018 00 1/4

Ditetapkan Oleh,
Direktur RS Permata Hati
STANDAR
Tanggal Terbit:
PROSEDUR
22 Oktober 2018
OPERASIONAL
dr. Harist Hamonangan

Tanggap darurat merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan


dengan segera pada saat bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan
PENGERTIAN
pengurusan pengungsi serta pemulihan sarana prasarana.
Tim Tanggap darurat adalah tim khusus yang telah dilatih dan
mempunyai keahlian / kemampuan untuk menanggulangi setiap
keadaan darurat
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan keadaan
darurat yang dapat menyebabkan dampak penting terhadap kesehatan,
TUJUAN
keselamatan pegawai, pasien, pengunjung dan harta benda di RS Permata
Hati

Keputusan Direktur Utama No: 10/ MFK/SK/DIR/RSPH/X/2018 Tentang


KEBIJAKAN Ruang Dekontaminasi IGD Rumah Sakit Permata Hati

A. Tim Tanggap Darurat


1. Koordinator tanggap darurat :
- Menyatakan bahwa keadaan darurat sedang berlangsung
- Koordinator Tim memberikan instruksi ke masing-masing anggota
tim melalui radio panggil, HP atau berbicara langsung.
- Koordinator Tim memonitor keadaan dan melakukan koordinasi
PROSEDUR dengan Tim tanggap darurat
- Koordinator Tim dapat menyatakan kondisi telah aman/tidak dan
bisa kembali ke tempat semula bekerja
2. Koordinator per unit kerja
- Melakukan koordinasi disetiap unit selama gawat darurat sampai
masa pemulihan
- Laporkan keadaan terakhir ke koordinator Tim tanggap darurat
PROSEDUR TANGGAP DARURAT RUMAH SAKIT

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

10/SPO-MFK/RSPH/X/2018 00 2/4

3. Tim P3K :
- Mengidentifikasi personel yang cidera
- mempersiapkan peralatan P3K yang tersedia
- Beri pertolongan pertama bagi personel yang cidera Kerjasama
dengan tim penyelamat untuk evakuasi ke tempat berkumpul yang
aman.
- Melaporkan keadaan terakhir ke koordinator Tim tanggap darurat
4. Tim Penyelamat / Evakuasi :
- Mencari pegawai, pasien, pengunjung yang mungkin terjebak di
dalam atau tidak mampu menuju Muster Point/Daerah Aman
- Memastikan tidak ada personel yang terjebak/tertinggal.
- Melaporkan keadaan terakhir ke koordinator Tim tanggap darurat.
5. Tim Komunikasi :
- Menghubungi kepolisian / dinas pemadam kebakaran / SAR / pihak
terkait lainnya
- Memberi penjelasan dan gambaran mengenai keadaan yang terjadi
kepada pasien/pengunjung/petugas.
- Melaporkan keadaan terakhir ke koordinator Tim tanggap darurat
6. Tim Keuangan :
- Siapkan keuangan dalam bentuk cash atau cara lainnya untuk
keperluan yang mungkin timbul selama kondisi gawat darurat
- Laporkan keadaan terakhir ke koordinator Tim tanggap darurat
7. Tim Keamanan :
- Mengamankan seluruh pintu masuk dan keluar
- Menjaga lingkungan RS dari pihak yang tidak berkepentingan
- Membantu pihak luar seperti Tim Pemadam, tim SAR
- Laporkan keadaan terakhir ke koordinator Tim tanggap darurat.

B. Penanganan Kondisi Darurat


1. Ka.Unit kerja melengkapi daftar no telpon penting yang dapat
dihubungi saat gawat darurat
2. Pemberitahuan awal dilakukan oleh personel yang pertama kali
mengetahui terjadinya keadaan darurat
3. Pemberitahuan dilakukan dengan cara, berteriak
“KEBAKARAN/GEMPA BUMI/ BANJIR/ TUMPAHAN......” sesuai
dengan kondisi gawat darurat yang terjadi secara berulang
4. Petugas segera menggunakan alat komunikasi / tombol alarm
terdekat
5. Petugas melaporkan kejadian kepada Koordinator tanggap Darurat
mencakup nama, jabatan, lokasi darurat, keadaan darurat yang
terjadi
6. Petugas komunikasi memberitahu melalui pengeras suara bahwa
PROSEDUR TANGGAP DARURAT RUMAH SAKIT

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

10/SPO-MFK/RSPH/X/2018 00 3/4

telah terjadi keadaan darurat


7. Koordinator tanggap darurat menugaskan tim tanggap darurat
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing masing
posisi
8. Koordinator tanggap darurat menginstruksikan kepada koordinator
unit untuk segera mengevakuasi ke tempat aman (muster point
area), Jika keadaan darurat tidak dapat dikendalikan
9. Petugas komunikasi menghubungi pihak luar pemadam kebakaran
/ Tim SAR / polisi berdasarkan instruksi coordinator tanggap
darurat
10. Koordinator tanggap darurat mengkomunikasikan kesemua
pegawai/ pasien/ dan pengunjung keadaan telah aman melalui
bunyi sirine jika keadaan darurat dapat dikendalikan
11. Investigasi dilakukan sesuai dengan prosedur tindakan perbaikan
dan pencegahan dari keadaan darurat yang terjadi untuk
mencegah terjadinya kejadian berulang

C. Tahap Pemulihan
1. Koordinator tim tanggap darurat dan PK3RS menentukan
kondisi/keadaan dengan mempertimbangkan rekomendasi dari
pihak yang berwajib apabila keadaan darurat sudah teratasi
2. Koordinator Tim membentuk tim untuk mendata semua kerugian /
korban yang terjadi akibat kejadian keadaan darurat
3. Koordinator Tim mengambil langkah langkah untuk mengaktifkan
kembali aktifitas di RS

D. Latihan/simulasi Tanggap Darurat


1. Panitia K3RS menyusun TOR pelatihan tanggap darurat
2. Ketua PK3 RS berkoordinasi dengan kabag Diklat dalam
pelaksanaan simulasi minimal 6 (enam) bulan sekali sesuai
skenario yang disusun
3. Ketua PK3RS menyampaikan hasil evaluasi simulasi rencana
tanggap darurat kepada Direktur teknis terkait

E. Peralatan Tanggap Darurat


1. Ka.Unit kerja mengidentifiasi peralatan tanggap darurat yang ada di
unit kerja terkait
2. Ka.Unit kerja menginstruksikan setiap pegawai untuk memantau
peralatan tanggap darurat dan hanya digunakan pada saat
terjadinya keadaan darurat
3. Kabag Umum membuat edaran tentang pelarangan pemindahan
Peralatan Tanggap Darurat baik permanen maupun sementara
PROSEDUR TANGGAP DARURAT RUMAH SAKIT

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

10/SPO-MFK/RSPH/X/2018 00 4/4

4. Peralatan tanggap darurat yang ada terdiri dari :


3.1. Tabung Pemadam Api Ringan (APAR)
3.2. Hydrant
3.3. sprinkler
3.4. Pompa air
3.5. Pasir dan serbuk kayu
3.6. Kain majun atau absorber
5. Kabag. Umum mengidentifikasi peralatan tanggap darurat yang
harus disediakan disetiap lokasi kerja yang disesuaikan dengan
potensi bahaya yang ada
6. Ka. Instalasi IPS Non Medik dan Ka. Instalasi kesehatan
Lingkungan memeriksa peralatan tanggap darurat secara berkala
UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja RS Permata Hati

Anda mungkin juga menyukai