Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
Laporan program pendidikan Komite Mutu RS Sinar Kasih Toraja ini dapat terselesaikan.
Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data kinerja dan
pertanggungjawaban mengenai penyelenggaraan tata kelola mutu di RS Sinar Kasih Toraja. Laporan
ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban Komite Mutu RS Sinar Kasih Toraja mengenai
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dalam bentuk program dan kegiatan dalam
kurun waktu tahun 2022.
Laporan Komite Mutu RS Sinar Kasih Toraja masih jauh dari sempurna. Kami berharap
mendapatkan umpan balik (feedback) dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi dan bersama-sama
berupaya untuk melakukan continuous quality improvement di RS Sinar Kasih Toraja
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk Komite Mutu dan seluruh
unit kerja RS Sinar Kasih Toraja
Makale, 2022
Komite Mutu
A. Latar Belakang
Rumah Sakit (RS) adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Rumah Sakit Sinar Kasih Toraja adalah UPT yang melaksanakan tugas di bidang
pelayanan kesehatan perorangan
Komite Mutu RS yang selanjutnya disebut Komite Mutu adalah unsur organisasi non struktural
yang membantu Direktur RS dalam mengelola dan memandu program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, serta mempertahankan standar pelayanan RS.
Setiap RS wajib menyelenggarakan tata kelola mutu. Tata kelola mutu dilakukan untuk
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien RS dan mempertahankan standar pelayanan RS.
Penyelenggaraan tata telola mutu dilakukan oleh Komite Mutu. Tujuan penyelenggaraan tata
kelola mutu adalah peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSSKT secara menyeluruh
melalui perbaikan mutu berkesinambungan.
Laporan 2022 Komite Mutu RSSKT merupakan rangkuman dari suatu proses
penyelenggaraan tata kelola mutu di masing-masing unit kerja RS. Laporan ini dapat
memberikan gambaran tentang pencapaian penyelenggaraan mutu RS dengan
memperhatikan 7 (tujuh) dimensi mutu, yaitu: aman, adil, berorientasi pasien, tepat waktu,
efektif, dan efisien.
Laporan yang disajikan memberi gambaran tentang kondisi yang dicapai saat ini,
kendala dan permasalahan yang terjadi dalam upaya pencapaian kinerja, upaya- upaya yang
sudah dilakukan, dan rencana tindak lanjut sebagai dasar contiuous quality improvement. x
Ruang lingkup laporan ini adalah laporan tentang penyelenggaraan tata kelola mutu
di RSSKT terkait upaya peningkatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen risiko RS
tahun 2022
1.4Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan
sistematika penulisan laporan.
Komite Mutu RSSKT tahun 2022 dibentuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direktur Utama nomor HK.02.03/VVX.2/555/2022. Komite Mutu RS berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
2.2.2.1 Tugas
7. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait serta menyampaikan
masalah terkait perlaksanaan program mutu dan keselamatan pasien;
8. Terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan PMKP;
9. Bertangung jawab untuk mengomunikasikan masalah-masalah mutu secara rutin kepada
semua staf;
10. Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan program PMKP;
11. Menangani insiden keselamatan pasien yang meliputi pelaporan, verifikasi, investigasi,
dan analisis penyebab insiden keselamatan pasien;
12. Mengkoodinasikan penyusunan program manajemen risiko RS.
2.2.2.2 Fungsi
Pengawas memberikan umpan balik berupa rekomendasi kepada Direktur Utama untuk
ditindaklanjuti.
Dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Komite Mutu,
dapat dilakukan upaya peningkatan kapasitas keanggotaan Komite Mutu. Upaya
peningkatan kapasitas dilaksanakan melalui pelatihan baik internal maupun eksternal.
2.3 Sumber Daya
2. Tenaga keperawatan;
3.2.1Tujuan
Mutu RSSKT adalah pelayanan bagi individu dan populasi yang dapat meningkatkan
keluaran (outcome) kesehatan yang optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan,
perkembangan ilmu pengetahuan terkini serta memperhatikan hak dan keterlibatan pasien-
masyarakat. 7 (Tujuh) dimensi mutu yang harus dilaksanakan adalah aman, adil, berorientasi
pasien, tepat waktu, efektif, efisien, dan integrasi. Tujuan penyelenggaraan tata kelola mutu di
masa pandemi Covid-19 adalah mempertahankan mutu dan keselamatan pasien RSSKT.
Mutu harus menjadi DNA dari sistem RS dan menjadi dasar kegiatan di RSSKT.
Secara rinci, mutu yang dilaksanakan harus:
1. Menjamin bahwa sistem kesehatan memiliki infrastruktur informasi dan teknologi
informasi yang dapat mengukur dan melaporkan mutu RS;
2. Mengembangkan SDM yang memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan dan
kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi;
3. Menunjukkan akuntabilitas untuk menyediakan pelayanan yang aman dan bermutu
tinggi;
4. Menutup kesenjangan antara mutu yang diterima dan yang dapat dicapai;
5. Mengembangkan tata kelola RS yang baik;
x
6. Menjamin bahwa reformasi kesehatan UHC menguatkan mutu RS dalam sistem
pelayanan kesehatannya;
7. Menguatkan kemitraan antara penyedia dan penerima pelayanan kesehatan sehingga
mendorong upaya peningkatan mutu;
8. Melakukan riset untuk peningkatan mutu pelayanan.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih
spesifik, terukur, dalam 2022. Indikator adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran untuk diwujudkan pada TAHUN 2022. Setiap indikator disertai dengan rencana
target masing-masing yang mengacu pada dokumen: Panduan Praktik Klinik (PPK)
5. Pelaporan indikator mutu nasional dan insiden keselamatan pasien terhadap program
pendidikan setiap bulan serta self assessment hospital readiness triwulan I dan II
9. Melakukan self assessment hospital readiness dan telah dilakukan penilaian oleh
Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
10. Melakukan continuous quality improvement di semua unit kerja yang menjadi wahana
praktik
Komite Mutu RSSKT berusaha menjalankan program /kegiatan dengan baik, efektif, dan
efisien agar lancar dan tercapai tujuan. Strategi-strategi yang disusun dalam upaya
mempertahankan mutu dan keselamatan pasien telah dilaksanakan, namun dalam
pelaksanaannya ada beberapa hambatan yang ditemui, antara lain:
1. Man:
Pelaporan indikator mutu RS belum real time;
Implementasi pasca pelatihan belum optimal;
Pemahaman terkait mutu, budaya keselamatan, dan manajemen risiko belum
optimal;
Budaya pelaporan IKP belum optimal dan tidak tepat waktu;
2. Method:
Pendampingan ke unit kerja secara daring dan luring belum optimal;
Sosialisasi dan edukasi belum optimal;
Metode edukasi keselamatan pasien belum optimal;
Supervisi mutu dan keselamatan pasien belum terlaksana;
Pengelolaan dan pemantauan manajemen risiko belum terlaksana.
Adanya transisi demografi dan new emerging dan reemerging disease;
4. Materials:
Optimalisasi layanan RS sesuai standar;
Menyusun standar sarana, prasarana dan alat kesehatan sebagai pedoman dalam
pemenuhan kebutuhan unit kerja.
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan penjabaran operasional kebijakan dan
program sebagai upaya pencapaian target (sasaran kerja) Komite Mutu RSSKT. Pengukuran kinerja
dilakukan untuk membandingkan kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target
menggunakan indikator yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan dan kegagalan dari sasaran dengan alat ukur berupa indikator-indikator. x
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi mengenai kondisi, kendala dan
permasalahan, upaya yang sudah dilakukan dan rencana tindak lanjut untuk upaya pencapaian program
di masa yang akan datang. Adapun hasil pengukuran kinerja 2022 adalah sebagai berikut:
5.1 Realisasi Program Mutu RS
KET TERCAPAI
NO JUDUL INDIKATOR Standar 2022 (1) / TIDAK
TERCAPAI (0)
BAGIAN SDM DAN PENDIDIKAN
Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki surat
1 penugasan klinis 100% 100.00% 1
2 Persentase disiplin pegawai sesuai budaya kinerja 85% 91.71% 1
Persentase SDM yang memiliki kinerja sesuai
3 standar 85% 83.11% 0
Prosentase SDM yang memiliki kompetensi sesuai
4 80% 97.42% 1
standar persyaratan jabatan
5 Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan formal 2% 1.12% 0
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan non
6 formal 5% 5.13% 1
Persentase staf di area kritis yang mendapat
7 100% 79.29% 0
pelatihan 20 jam/orang per tahun
Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam
8 75% 82.40% 1
pertahun
9 Riset klinis oleh staf internal 100% 7.00% 0
10 Riset non klinis oleh staf internal 100% 9.00% 0
Tingkat partisipasi/ kehadiran pegawai dalam
11 75% 100.00% 1
pelatihan internal
12 Evaluasi pasca pelatihan 90% 100.00% 1
PELAYANAN DIKLIT
Tingkat kepuasan pelanggan atas keterlibatan
x
1 80% 86.24% 1
peserta didik dalam pelayanan kepada pasien
Rasio peserta pendidikan klinis dengan staf yang
2 memberikan pendidikan klinis 0
Komite Mutu RSSKT selalu berupaya melaksanakan tugas dan fungsi dalam upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien RS. Dukungan seluruh staf dan manajemen dalam proses pelaksanaan
menjadi penyemangat Komite Mutu dalam meningkatkan kinerja. Keberhasilan atas pencapaian
kinerja hendaknya dapat dipertahankan dan ditingkatkan serta dapat menjadi parameter untuk pencapaian
kinerja selanjutnya. Hal-hal yang kendala dan permasalahan untuk mercapai target dan rencana kinerja
diharapkan diselesaikan melalui proses continouos quality improvement dengan cara memperbaiki,
mencari solusi, dan alternatif penyelesaiannya.
Rekomendasi Pelaksanaan kegiatan dan pengawasan tetap harus dilakukan agar program dapat
dicapai
6. Melaksanakan review dan revisi PPK dengan melibatkan Komite Medik, Komite
Keperawatan, dan Komite Nakes Lain;
7. Meningkatkan implementasi budaya keselamatan peserta didik baik cuci tangan, etika
batuk, identifikasi pasien, dan kepuasan pasien terhadap peserta didik
PERTEMUAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN
KOMITE MUTU DENGAN PIMPINAN DAN DIREKSI RSSKT