2. Latar Belakang
Negara-negara pengimpor suatu produk strategis terutama negara maju baik belahan
dunia barat maupun timur telah mensyaratkan penerapan sistem Manajemen Mutu, Sistem
Manajemen Lingkungan, Social Accountability (Social Clause), Sertifikasi Produk, dan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Persyaratan tersebut dimaksudkan
untuk memulai standar baik internasional, regional maupun badan sertifikasi.
Untuk membuktikan bahwa persyaratan tersebut telah dipenuhi oleh suatu rumah sakit,
harus dibuktikan dengan cara pengukuran kinerja keselamatan dan kesehatan kerja yang
merupakan bagian dari proses akresitasi maupun sertifikasi. Pengukuran kinerja tersebut
merupakan salah satu aspek penting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja, dan dengan konsep manajemen modern, maka aspek pengukuran kinerja tersebut
digunakan dalam berbagai kegiatan perusahaan yang dimulai sejak tahap perencanaan,
konstruksi sampai tahap operasional.
Sesuai dengan ISO 14000 bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupkan sikap yang berkelanjutan, dimana salah satu tahapan penting yakni melaksanakan
monitoring atau pengukuran kinerja penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan. Pengukuran kinerja tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan,
kelemahan dan kekurangan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
telah diterapkan dalam perusahaan. Terjadinya kecelakaan pada umumnya ditimbulkan oleh
beberapa faktor penyebab, oleh karena itu terjadinya kecelakaan harus diteliti factor-faktor
penyebabnya dengan upaya utuk menentukan usaha-usaha pembinaan dan pengawasan
keselamatan kerja yang tepat efektif dan efisien sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan
dapat dicegah.
Mengelola risiko harus dilakukan secara konprehensif melalui pendekatan manajemen
sebagaimana terlihat dalam risk manajemen standar yang meliputi temuan konteks,
identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, pengendalian risiko, indikasi, pemantauan
dan tinjauan ulang. Langkah awal mengembangkan manajemen risiko untuk menetukan
konteks yang diperlukan karena manajemen risiko sangat luas. Salah satu diantaranya adalah
manajemen risiko MFK. Untuk manajemen risiko MRFL juga diperlukan penetuan konteks
yang akan dikembangkan misalnya risiko dan kerja, hygiene, dan lain-lain. Penentuan
konteks ini diselaraskan dengan visi misi serta sasaran yang ingin dicapai. Lebih lanjut
ditetapkan pula kriteria risiko yang sesuai dengan organisasi setelah menetapkan konsep
manajemen risiko dan selanjutnya adalah melakukan identifikasi bahaya analisa dan evaluasi
risiko serta menentukan langkah atau strategi pengendaliannya.
3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan perlindungan dan jaminan keselamatan dan keamanan bagi pasien,
pengunjung dan seluruh karyawan selama berada di lingkungan Rumah Sakit Unggul
Karsa Medika.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan jaminan Keselamatan dan Keamanan bagi pasien, staf dan
pengunjung rumah sakit, serta memberikan proteksi terhadap sarana dan prasarana
rumah sakit terhadap risiko kehilangan dan pengrusakan dan kerusakan.
b) Melakukan pengelolaan dan pengendalian bahan B3 secara benar dan aman.
c) Mempersiapkan rumah sakit untuk dapat menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
d) Mengurangi risiko krrugian secara materi dan terlebih jiwa manusia dari
kemungkinan bahaya kebakaran dan sejenisnya.
e) Memiliki kemampuan dan keterampilan tentang penanggulangan akibat kebakaran
yang terjadi di lingkungan rumah sakit.
f) Memastikan bahwa peralatan medis rumah sakit dapat difungsikan secara optimal
tanpa menimbulkan risiko.
g) Terpeliharanya semua system utilitas rumah sakit.
Membuat kriteria risiko dari setiap unit kerja untuk menentukan risiko dapat
diterima (tingkat risk low), tidak dapat diterima (tingkat risk high dan very high)
dan dapat ditolerir (tingkat risiko medium) terhadap acces orang yang tidak
berwenang, kehilangan, kerusakan fasilitas dengan cara melakukan evaluasi:6
bulan sekali dan 1 x setahun.
Tata kelola resiko
Melakukan pengendalian terhadap acces orang yang tidak berwewenang,
kehilangan, kerusakan fasilitas dengan mengalokasikan pembiayaan sesuai dengan
tingkat kebutuahan seperti:
- Daftar area berisiko
- Membuat denah/peta daerah berisiko
- Memberi dan mengganti simbol/rambu-rambu daerah berisiko.
- Pemberian kartu pengenal kepada pengunjung / vendor
- Menyusun kebijakan danSPO pemberian identitas pada pegawai, pengunjung
dan pedagang.
- Memasang CCTV di lokasi yang dianggap berisiko
- Membuat Map lokasi CCTV
- Menuyusun MFKdi setiap unit
- Membuat panduan dan SPO selama masa pembangunan dan renovasi
(kerjasama dengan PT)
- Membuat anggaran untuk pengadaan dan perbaikan fasilitas yang rusak
- Membuat anggaran untuk perijinan fasilitas.
Pelaporan Insiden
Pelaporan dilakukan setiap ada temuan dilapangan dengan mengisi form pelaporan
insiden report
Monitoring dan Review Insiden
- Observasi lokasi / lapangan.
- Monitoring perbaikan fasilitas.
- Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala spt: lantai, atap, dinding,jendela,
pintu, meuble dan pengkabelan.
- Membuat rencana perbaikan dari hasil pemeriksaan.
Edukasi staf
- Melakukan sosialisasi daerah risiko kepada staf 2 kali setahun.
- Pelatihan keterampilan Security.
- Penyimpanan.
- Penggunaan.
- Tumpahan B3.
Evaluasi Risiko
- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
Tata kelola risiko
- Membuat pedoman pengelolaan B3.
- Melakukan perencanaan pengadaan B3.
- Membuat ketentuan penanganan limbah berbahaya.
- Melengkapi denah / tanda B3.
- Kontrak yang dilengkapi MSDS.
- Melengkapi APD dan Melakukan pelabelan B3.
- SPO pengadaan, penyimpanan, pengamaman dan penanganan tumpahan.
Pelaporan Insiden
Menyediakan form laporan kejadian tumpahan, paparan dan insiden lainnya.
Monitoring dan Review insiden
- Monitoring pemakaian APD.
- Monitoring unit independent.
- Observasi penggunaan B3
Edukasi staf
Sosialisasi penangan B3 dilakuan 1 x setahun
c. Penanggulangan Bencana (Emergency)
Identifikasi Risiko
Mengidentifikasi bencana internal dan external di rumah sakit.
Analisa Risiko
Melakukan analisa jenis bahaya, ancaman dan kejadian yang ditemukan.
Evaluasi Risiko
- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
Tata kelola risiko
- Membuat progam penanggulangan bencana, kebakaran dan evakuasi /disasterplan.
- Membuat pedoman penanggulangan bencana / disaster plan.
- Membentuk tim disaster plan
- Menyediakan denah evakuasi
- Membuat SPO penanggulangan bencana dan kebakaran.
- SPO evakuasi, SPO pelaporan kejadian Bencana.
Pelaporan Insiden
Pelaporan insiden dilakukan pada saat kejadian kepada pimpinan rumah sakit.
Monitoring dan Review insiden
- Observasi lapangan.
- Ceklis alat proteksi kebakaran: fire alarm, APAR dan Hydrant.
Edukasi staf
Pelatihan / simulasi penanggulangan bencan, kebakaran dan evakuasi kepada
staf.
d. Proteksi Kebakaran (fire Safety) – property dan para penghuni dilindungi dari bahaya
kebakaran dan asap
Identifikasi Risiko
- Identifikasi area yang berisiko kebakaran.
- Melakukan patroli kebakaran.
- Identifikasi daerah yang harus aman.
- Melakukan asesmen risiko pada saat renovasi dan pembangunan
Analisa Risiko
Melakukan analisa jenis bahaya, ancaman dan kejadian yang ditemukan.
Evaluasi Risiko
- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
Tata kelola risiko
- Menyususn program penanggulangan kebakaran, dilengkapi dengan kerangka
acuan.
- Membuat sistem evakuasi yang aman
- Menyusun jalur evakuasi
- Membuat ketentuan penyimpanan bahan mudah terbakar termasuk rambu/labelnya.
- Pemeliharaan APAR, Smoke detector, Head Detector, Hydrant, sprinkler.
- Pemasangan rambu larangan merokok.
Pelaporan Insiden
Pelaporan insiden dilakukan pada saat kejadian kepada pimpinan rumah sakit.
Monitoring dan Review insiden
- Monitoring dan observasi sistem kebakaran: deteksi dini / fasilitas kebakaran
penanganan kebakaran dan jalur evakuasi.
- Observasi kepatuhan larangan merokok.
- Monitoring kepatuhan unit independen terhadap program
Edukasi staf
Simulasi penanggulangan kebakaran
e. Peralatan Medis- pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara
- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
Tata kelola risiko
- Menyusun program pengelolaan peralatan medis.
peralatan medis.
Edukasi staf
Pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan peralatan medis.
f. Sistem penunjang (utilitas) – Pemeliharaan system listrik, air dan system penunjang
- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
Tata kelola risiko
- Menyusun program pemeliharaan sistem utilisasi listrik, air dan sistem pendukung
lainnya.
- Melakukan pemeriksaan dan pengujian fasilitas.
Pelaporan Insiden
Pelaporan insiden dilakukan pada saat kejadian kepada pimpinan rumah sakit.
Monitoring dan Review insiden
Melakukan pengecekan secara terus-menerus dengan menyediakan kartu cheklis
peralatan medis.
Edukasi staf
Pelatihan kepada staf tentang pengoperasian dan pemeliharaan sistem utilisasi,
listrik dan pendukung lainya.
limbahnya
4) Penggunaan APD Tempat penyimpanan B3 100%
5) Pemberian label yang tepat pada Tempat penyimpanan B3
100%
B3 dan limbahnya.
3 Penanggulangan Bencana
(Emergency)
1) Mengidentifikasi bencana internal Bencana external dan internal
100%
dan external di rumah sakit.
2) Penggantian atau penambahan Seluruh unit RS UKM
100%
tanda Emergency Exit.
3) Penggantian atau penambahan Seluruh unit RS UKM
100%
tanda jalur evakuasi.
4) Pelatihan evakuasi pasien. Seluruh karyawan RS UKM 100%
4 Proteksi Kebakaran (fire Safety) –
Property dan para penghuni dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap
1) Identifikasi area berisiko
Daerah berisiko kebakaran 100%
kebakaran.
2) Asesmen risiko area berisiko Daerah berisiko kebakaran
100%
kebakaran.
3) Penyediaan sarana evakuasi Seluruh area RS UKM 100%
4) Penyediaan sistem peringatan
Peralatan kebakaran
kebakaran, dengan cara
pemberian symbol bahan
mudah terbakar dan 100%
penerapan kawasan tanpa
rokok pada area-area
berisiko.
5) Penyediaan mekanisme - APAR
100%
pemadaman Api seperti APAR - Hydrant
5 Peralatan Medis- pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara
yang aman untuk mengurangi risiko
1) Adanya Regulasi Alat Medis Peralatan berisiko 100%
2) Adanya Program Alat Medis Peralatan berisiko 100%
3) Inventarisasi alat medis Peralatan medis 100%
4) Kalibrasi alat medis Peralatan medis 100%
5) Peralatan medis diuji coba Alkes dari Pihak ke 3 100%
No KEGIATAN SASARAN TARGET
sejak baru dan sesuai umur, dan Elektromedis
penggunaan dan
rekomendasi
pabrik.
6) Pemeliharaan alat medis Elektromedis dan Seluruh
100%
Unit Kesehatan
7) Pemeriksaan Alat medis Elektromedis dan Pihak ke 3
100%
( inspeksi alat medis )
8) Adanya Tenaga Yang Kompeten Elektromedis
100%
untuk menangani alat medis
9) Adanya laporan bulanan dan Elektromedis
100%
tahunan
10) Berjalannya indikator mutu Elektromedis 100%
6 Sistem Penunjang (utilitas) – Pemeliharaan system listrik, air dan system
penunjang lainnya dengan tujuan mengurangi risiko
1) Ketersediaan air & listrik 24 jam Seluruh Unit 100 %
2) Membuat daftar inventaris sistem Listrik, air, telp, SIMRS,
100 %
utilitas Internet, Gas, AC, IPAL,Lift
3) Melakukan Pemeriksaan dan Listrik, air, telp, SIMRS,
pemeliharaan serta Internet, Gas, AC, IPAL,Lift
100 %
perbaikan semua
komponen utilitas.
4) Melakukan Uji fungsi terhadap Listrik, air, telp, SIMRS
100 %
sistem utiliti rumah sakit.
5) Membuat pelabelan pada tuas- Panel
100 %
tuas kontrol
6) Komponen listrik yang digunakan Panel
100 %
sesuai standart
1) Inventarisasi daerah
berisiko
2) Mengadakan identifikasi area
risiko dan fasilitas fisik
(mencatat semua perabot yang
Bulan
No tajam danKegiatan
rusak, fasilisitas yang perlu
perbaikan).
3) Identifikasi staf,
pengunjung, pedagang /
vendor.
4) Melakukan asesmen risiko
Jika renovasi bangunan
selama masa renovasi.
5) Perpanjangan izin fasilitas Masa berlaku izin habis
6) Pengontrolan Keamanan
2. Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan
limbahnya
1) Melakukan identifikasi
B3.
2) Inventarisasi B3 dan
Limbahnya
3) Penanganan, penyimpanan dan
penggunaan B3
beserta limbahnya
4) Penggunaan APD
5) Pemberian label yang tepat
pada B3 dan limbahnya.
3 Penanggulangan Bencana
(Emergency)
1) Mengidentifikasi bencana
internal dan external di
rumah sakit
2) Penggantian atau
penambahan tanda Emergency
Exit.
3) Penggantian atau penambahan
tanda jalur evakuasi.
3) Pelatihan evakuasi pasien.
4 Proteksi Kebakaran (Fire Safety)
– property dan para penghuni
dilindungi dari bahaya
kebakaran dan asap
1) Identifikasi area berisiko
kebakaran.
2) Asesmen risiko area
berisiko kebakaran.
Bulan
No 3) Penyediaan
Kegiatan
sarana evakuasi
4) Penyediaan sistem
peringatan kebakaran, dengan
cara pemberian/penggantian
symbol bahan mudah terbakar
dan penerapan kawasan tanpa
rokok pada area-area berisiko.
5) Penyediaan mekanisme
pemadaman Api seperti APAR
5 Peralatan medis –
Pemilihan, pemeliharaan
dan penggunaan teknologi
dengan cara yang
aman untuk mengurangi
risiko
1) Adanya Regulasi Alat
Medis
2) Adanya Program Alat
Medis
3) Inventarisasi alat medis
4) Kalibrasi alat medis
5) Peralatan medis diuji coba sejak
baru dan sesuai
umur, penggunaan dan
rekomendasi pabrik.
6) Melakukan pemeliharaan
preventif dan Korektif
7) Pemeriksaan Alat medis
( inspeksi alat medis )
8) Adanya Tenaga Yang
Kompeten untuk
menangani alat medis
9) Adanya laporan bulanan
10) Menjalankan Indikator
mutu
6 Sistem Penunjang(utilitas) –
Pemeliharaan system listrik, air
dan system penunjang lainnya
dengan tujuan mengurangi risiko.
Bulan
No 1) Ketersediaan
Kegiatan
air & listrik 24 jam
2) Membuat daftar inventaris sistem
utilitas
3) Melakukan Pemeriksaan dan
pemeliharaan serta perbaikan
semua komponen utilitas.
4) Melakukan Uji fungsi terhadap
sistem utiliti rumah sakit.
5) Membuat pelabelan pada
tuas- tuas kontrol
6)Komponen listrik yang digunakan
sesuai standart
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporannya
1. Pencatatan dilakukan terhadap semua kegiatan.
2. Pelaporan dilaksanakan setiap selesai kegiatan.
WAKTU ANGGARAN
No KEGIATAN SASARAN TARGET
PELAKSANAAN
1. Keselamatan dan Keamanan
1 Mengidentifikasi bencana internal dan Bencana external dan internal 100 % Januari -
. external di rumah sakit.
2 Penggantian atau penambahan tanda Seluruh unit RS UKM 100 % Januari, Maret, Mei, Rp 2.000.000
. Emergency Exit. July, September,
November
3. Penggantian atau penambahan Seluruh unit RS UKM 100 % Januari, Maret, Mei, Rp 2.000.000
tanda jalur evakuasi July, September,
November
4. Pelatihan evakuasi pasien. Seluruh karyawan RS UKM 100 % Maret Rp 15. 000.000
4. Proteksi Kebakaran (fire Safety) – Property
dan para penghuni dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap