Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN

RUMAH SAKIT UNGGUL KARSA MEDIKA


TAHUN 2019

RS UNGGUL KARSA MEDIKA


TAHUN 2019
1. Pendahuluan

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat


maka tuntutan pengelolaan Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Lingkungan di Rumah
Sakit (MRFLRS) semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit,
pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan
perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses
kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di
rumah sakit yang tidak memenuhi standar.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi dan kehidupan social ekenomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain dituntut mampu memberikan pelayanan dan
pengobatan yang bermutu, rumah sakit juga dituntut harus melaksanakan dan
mengembangkan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit seperti yang
tercantum dalam buku Standar Pelayanan Rumah Sakit dan terdapat dalam instrument
akreditasi rumah sakit.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal 165:
”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal
diatas maka pengelola tempat kerja di rumah sakit mempunyai kewajiban untuk menyehatkan
para tenaga kerjanya. Salah satunya adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping
keselamatan kerja. Rumah sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap
pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi
bahaya di rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk melaksanakan upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilaksanakan secara integrasi dan menyeluruh
sehingga risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
di rumah sakit dapat dihindari.
MRFLRS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM rumah sakit, pasien,
pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekitar rumah sakit. Hal ini secara tegas dinyatakan
di dalam Undang - Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal (1) yakni
“Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal tiga (3) tahun sekali. Kesehatan dan Keselamatan Kerja termasuk salah satu
satu standar pelayanan yang dimulai dalam akreditasi rumah sakit.
Selain itu seperti yang tercantum dalam pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan yang memenuhi
unsur Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan
dan kesehatan sumber daya manusia RS, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan RS seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 66 Tahun
2016.
Untuk mewujudkan pelayanan yang lebih prima dan professional kepada masyarakat,
terbentuklah organisasi MRFL di Rumah Sakit Unggul Karsa Medika mempunyai tugas
untuk menjamin keselamatan dan keamanan seluruh pasien, pengunjung dan karyawan rumah
sakit. Oleh karena itu segala fasilitas dan sarana harus memadai dan tidak menimbulkan
risiko bagi orang-orang disekitarnya.
Program kerja MRFLRS diharapkan mampu mengelola dan meminimalisir potensi
risiko di lingkungan dimana pasien dirawat dan staf bekerja, untuk itu diperlukan juga peran
serta dari manajemen, seluruh karyawan dan semua orang yang berada di rumah sakit saat
terlaksananya program.

2. Latar Belakang

Negara-negara pengimpor suatu produk strategis terutama negara maju baik belahan
dunia barat maupun timur telah mensyaratkan penerapan sistem Manajemen Mutu, Sistem
Manajemen Lingkungan, Social Accountability (Social Clause), Sertifikasi Produk, dan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Persyaratan tersebut dimaksudkan
untuk memulai standar baik internasional, regional maupun badan sertifikasi.
Untuk membuktikan bahwa persyaratan tersebut telah dipenuhi oleh suatu rumah sakit,
harus dibuktikan dengan cara pengukuran kinerja keselamatan dan kesehatan kerja yang
merupakan bagian dari proses akresitasi maupun sertifikasi. Pengukuran kinerja tersebut
merupakan salah satu aspek penting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja, dan dengan konsep manajemen modern, maka aspek pengukuran kinerja tersebut
digunakan dalam berbagai kegiatan perusahaan yang dimulai sejak tahap perencanaan,
konstruksi sampai tahap operasional.
Sesuai dengan ISO 14000 bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupkan sikap yang berkelanjutan, dimana salah satu tahapan penting yakni melaksanakan
monitoring atau pengukuran kinerja penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan. Pengukuran kinerja tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan,
kelemahan dan kekurangan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
telah diterapkan dalam perusahaan. Terjadinya kecelakaan pada umumnya ditimbulkan oleh
beberapa faktor penyebab, oleh karena itu terjadinya kecelakaan harus diteliti factor-faktor
penyebabnya dengan upaya utuk menentukan usaha-usaha pembinaan dan pengawasan
keselamatan kerja yang tepat efektif dan efisien sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan
dapat dicegah.
Mengelola risiko harus dilakukan secara konprehensif melalui pendekatan manajemen
sebagaimana terlihat dalam risk manajemen standar yang meliputi temuan konteks,
identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, pengendalian risiko, indikasi, pemantauan
dan tinjauan ulang. Langkah awal mengembangkan manajemen risiko untuk menetukan
konteks yang diperlukan karena manajemen risiko sangat luas. Salah satu diantaranya adalah
manajemen risiko MFK. Untuk manajemen risiko MRFL juga diperlukan penetuan konteks
yang akan dikembangkan misalnya risiko dan kerja, hygiene, dan lain-lain. Penentuan
konteks ini diselaraskan dengan visi misi serta sasaran yang ingin dicapai. Lebih lanjut
ditetapkan pula kriteria risiko yang sesuai dengan organisasi setelah menetapkan konsep
manajemen risiko dan selanjutnya adalah melakukan identifikasi bahaya analisa dan evaluasi
risiko serta menentukan langkah atau strategi pengendaliannya.

3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan perlindungan dan jaminan keselamatan dan keamanan bagi pasien,
pengunjung dan seluruh karyawan selama berada di lingkungan Rumah Sakit Unggul
Karsa Medika.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan jaminan Keselamatan dan Keamanan bagi pasien, staf dan
pengunjung rumah sakit, serta memberikan proteksi terhadap sarana dan prasarana
rumah sakit terhadap risiko kehilangan dan pengrusakan dan kerusakan.
b) Melakukan pengelolaan dan pengendalian bahan B3 secara benar dan aman.
c) Mempersiapkan rumah sakit untuk dapat menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
d) Mengurangi risiko krrugian secara materi dan terlebih jiwa manusia dari
kemungkinan bahaya kebakaran dan sejenisnya.
e) Memiliki kemampuan dan keterampilan tentang penanggulangan akibat kebakaran
yang terjadi di lingkungan rumah sakit.
f) Memastikan bahwa peralatan medis rumah sakit dapat difungsikan secara optimal
tanpa menimbulkan risiko.
g) Terpeliharanya semua system utilitas rumah sakit.

4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


4.1. Kegiatan Pokok
a. Keselamatan dan Keamanan
b. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbahnya
c. Penanggulangan bencana (emergency)
d. Proteksi kebakaran (fire safety) – property dan para penghuni dilindungi dari bahaya
kebakaran dan asap
e. Peralatan medis – pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara
yang aman untuk mengurangi risiko.
f. Sistem penunjang (utilitas) – pemeliharaan sistem listrik, air dan system

penunjang lainnya dengan tujuan untuk mengurangi risiko kegagalan operasional.


4.2. Rincian Kegiatan
a. Keselamatan dan keamanan
 Identifikasi Risiko
- Inventarisasi daerah yang berisiko
- Identifikasi staf, pengunjung, pedagang / vendor.
- Melakukan asesmen risiko selama masa renovasi.
- Identifikasi fasilitas fisik (mencatat semua perabot yang tajam dan rusak, fasilisitas
yang perlu perbaikan)
- Perpanjangan izin fasilitas
- Pengotrolan keamanan
 Analisa Risiko
- Melakukan Analisa dari setiap kejadian Seperti: acces orang yang tidak berwewenang,
kehilangan, kerusakan fasilitas, dll.
- Mengukur tingkat kemungkinan terjadinya insiden dari setiap kejadian.
- Menyediakan penujuk arah / lokasi rumah sakit di setiap akses masuk rumah sakit.
- Melakukan perhitungan untuk mengetahui nilai risiko.
 Evaluasi Risiko

Membuat kriteria risiko dari setiap unit kerja untuk menentukan risiko dapat
diterima (tingkat risk low), tidak dapat diterima (tingkat risk high dan very high)
dan dapat ditolerir (tingkat risiko medium) terhadap acces orang yang tidak
berwenang, kehilangan, kerusakan fasilitas dengan cara melakukan evaluasi:6
bulan sekali dan 1 x setahun.
 Tata kelola resiko
Melakukan pengendalian terhadap acces orang yang tidak berwewenang,
kehilangan, kerusakan fasilitas dengan mengalokasikan pembiayaan sesuai dengan
tingkat kebutuahan seperti:
- Daftar area berisiko
- Membuat denah/peta daerah berisiko
- Memberi dan mengganti simbol/rambu-rambu daerah berisiko.
- Pemberian kartu pengenal kepada pengunjung / vendor
- Menyusun kebijakan danSPO pemberian identitas pada pegawai, pengunjung
dan pedagang.
- Memasang CCTV di lokasi yang dianggap berisiko
- Membuat Map lokasi CCTV
- Menuyusun MFKdi setiap unit
- Membuat panduan dan SPO selama masa pembangunan dan renovasi
(kerjasama dengan PT)
- Membuat anggaran untuk pengadaan dan perbaikan fasilitas yang rusak
- Membuat anggaran untuk perijinan fasilitas.
 Pelaporan Insiden
Pelaporan dilakukan setiap ada temuan dilapangan dengan mengisi form pelaporan
insiden report
 Monitoring dan Review Insiden
- Observasi lokasi / lapangan.
- Monitoring perbaikan fasilitas.
- Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala spt: lantai, atap, dinding,jendela,
pintu, meuble dan pengkabelan.
- Membuat rencana perbaikan dari hasil pemeriksaan.
 Edukasi staf
- Melakukan sosialisasi daerah risiko kepada staf 2 kali setahun.
- Pelatihan keterampilan Security.

b. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbahnya


 Identifikasi Risiko
- Melakukan identifikasi B3
- Melakukan identifikasi lokasi B3
- Melengkapi tanda / rambu dan pelabelan B3.
 Analisa Risiko

Melakukan analisa risiko terhadap penggunaan B3 mulai dari:

- Penyimpanan.
- Penggunaan.
- Tumpahan B3.
 Evaluasi Risiko
- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
 Tata kelola risiko
- Membuat pedoman pengelolaan B3.
- Melakukan perencanaan pengadaan B3.
- Membuat ketentuan penanganan limbah berbahaya.
- Melengkapi denah / tanda B3.
- Kontrak yang dilengkapi MSDS.
- Melengkapi APD dan Melakukan pelabelan B3.
- SPO pengadaan, penyimpanan, pengamaman dan penanganan tumpahan.
 Pelaporan Insiden
Menyediakan form laporan kejadian tumpahan, paparan dan insiden lainnya.
 Monitoring dan Review insiden
- Monitoring pemakaian APD.
- Monitoring unit independent.
- Observasi penggunaan B3
 Edukasi staf
Sosialisasi penangan B3 dilakuan 1 x setahun
c. Penanggulangan Bencana (Emergency)
 Identifikasi Risiko
Mengidentifikasi bencana internal dan external di rumah sakit.
 Analisa Risiko
Melakukan analisa jenis bahaya, ancaman dan kejadian yang ditemukan.
 Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko dilakukan:

- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
 Tata kelola risiko
- Membuat progam penanggulangan bencana, kebakaran dan evakuasi /disasterplan.
- Membuat pedoman penanggulangan bencana / disaster plan.
- Membentuk tim disaster plan
- Menyediakan denah evakuasi
- Membuat SPO penanggulangan bencana dan kebakaran.
- SPO evakuasi, SPO pelaporan kejadian Bencana.
 Pelaporan Insiden
Pelaporan insiden dilakukan pada saat kejadian kepada pimpinan rumah sakit.
 Monitoring dan Review insiden
- Observasi lapangan.
- Ceklis alat proteksi kebakaran: fire alarm, APAR dan Hydrant.
 Edukasi staf
Pelatihan / simulasi penanggulangan bencan, kebakaran dan evakuasi kepada
staf.
d. Proteksi Kebakaran (fire Safety) – property dan para penghuni dilindungi dari bahaya
kebakaran dan asap
 Identifikasi Risiko
- Identifikasi area yang berisiko kebakaran.
- Melakukan patroli kebakaran.
- Identifikasi daerah yang harus aman.
- Melakukan asesmen risiko pada saat renovasi dan pembangunan
 Analisa Risiko
Melakukan analisa jenis bahaya, ancaman dan kejadian yang ditemukan.
 Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko dilakukan:

- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
 Tata kelola risiko
- Menyususn program penanggulangan kebakaran, dilengkapi dengan kerangka

acuan.
- Membuat sistem evakuasi yang aman
- Menyusun jalur evakuasi
- Membuat ketentuan penyimpanan bahan mudah terbakar termasuk rambu/labelnya.
- Pemeliharaan APAR, Smoke detector, Head Detector, Hydrant, sprinkler.
- Pemasangan rambu larangan merokok.
 Pelaporan Insiden
Pelaporan insiden dilakukan pada saat kejadian kepada pimpinan rumah sakit.
 Monitoring dan Review insiden
- Monitoring dan observasi sistem kebakaran: deteksi dini / fasilitas kebakaran
penanganan kebakaran dan jalur evakuasi.
- Observasi kepatuhan larangan merokok.
- Monitoring kepatuhan unit independen terhadap program
 Edukasi staf
Simulasi penanggulangan kebakaran
e. Peralatan Medis- pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara

yang aman untuk mengurangi risiko


 Identifikasi Risiko
- Identifikasi peralatan yang berisiko.
- Melakukan asesmen risiko peralatan medis.
 Analisa Risiko
Melakukan analisa jenis bahaya, ancaman dan kejadian yang ditemukan
 Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko dilakukan:

- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
 Tata kelola risiko
- Menyusun program pengelolaan peralatan medis.

- Melakukan pemeliharaan rutin peralatan medis.


- Kalibrasi peralatan medis secara rutin
 Pelaporan Insiden
Pelaporan insiden dilakukan pada saat kejadian kepada pimpinan rumah sakit.
 Monitoring dan Review insiden
Melakukan pengecekan secara terus-menerus dengan menyediakan kartu cheklis

peralatan medis.
 Edukasi staf
Pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan peralatan medis.

f. Sistem penunjang (utilitas) – Pemeliharaan system listrik, air dan system penunjang

lainnya dengan tujuan mengurangi risiko


 Identifikasi Risiko
- Identifikasi peralatan yang berisiko
- Melakukan asesmen risiko peralatan berisiko.
 Analisa Risiko
Melakukan analisa jenis bahaya, ancaman dan kejadian yang ditemukan.
 Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko dilakukan:

- 6 bulan sekali
- 1 tahun sekali
 Tata kelola risiko
- Menyusun program pemeliharaan sistem utilisasi listrik, air dan sistem pendukung
lainnya.
- Melakukan pemeriksaan dan pengujian fasilitas.
 Pelaporan Insiden
Pelaporan insiden dilakukan pada saat kejadian kepada pimpinan rumah sakit.
 Monitoring dan Review insiden
Melakukan pengecekan secara terus-menerus dengan menyediakan kartu cheklis

peralatan medis.
 Edukasi staf
Pelatihan kepada staf tentang pengoperasian dan pemeliharaan sistem utilisasi,
listrik dan pendukung lainya.

5. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kegiatan Program Manajemen Risiko Fasilitas dan Lingkungan dilakukan


dengan cara Monitoring, Perbaikan, Pengawasan, Pengamanan, pengumpulan
dokumentasi, evaluasi, Rencana Tindak Lanjut ( RTL) dan Pelaporan.
6. Kegiatan dan Sasaran
No KEGIATAN SASARAN TARGET
1 Keselamatan dan Keamanan
1) Inventarisasi daerah yang Laboratorium, Farmasi,
berisiko. Ruang Genset, Radiologi
Penyimpanan O2, Dapur, 100%
OK, Kamar Bayi, Penitipan
barang pasien, akses IGD
2) Identifikasi fasilitas fisik
(mencatat semua perabot
yang tajam dan rusak, 100%
Fasilitas dan peralatan
fasilisitas yang
perlu perbaikan).
3) Identifikasi staf, pengunjung,
Staf dan pengunjung 100%
pedagang / vendor.
4) Melakukan asesmen risiko selama
Bangunan dan pekerja 100%
masa renovasi.
5) Perpanjangan izin fasilitas. 1) Izin mengenai bangunan
2) Izin operasional RS
3) Izin Ipal
4) Izin Genset
5) Izin radiologi
6) Sertifikat
pengamanan /
100%
pemadaman
kebakaran
7) Sistem kelistrikan
8) Izin TPS B3
9) Izin Lift
10) Izin Instalasi Petir
11) Izin lingkungan
6) Pengontrolan Keamanan. Pintu Utama, Ruang
Bayi, akses ke IGD,
100%
Ruang penitipan Barang
pasien.
2 Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) dan limbahnya
No KEGIATAN SASARAN TARGET
1) Melakukan identifikasi B3. B3 100%
2) Inventarisasi B3 dan Limbahnya Tempat penyimpanan B3 100%
3) Penanganan, penyimpanan dan Tempat penyimpanan B3
penggunaan B3 beserta 100%

limbahnya
4) Penggunaan APD Tempat penyimpanan B3 100%
5) Pemberian label yang tepat pada Tempat penyimpanan B3
100%
B3 dan limbahnya.
3 Penanggulangan Bencana
(Emergency)
1) Mengidentifikasi bencana internal Bencana external dan internal
100%
dan external di rumah sakit.
2) Penggantian atau penambahan Seluruh unit RS UKM
100%
tanda Emergency Exit.
3) Penggantian atau penambahan Seluruh unit RS UKM
100%
tanda jalur evakuasi.
4) Pelatihan evakuasi pasien. Seluruh karyawan RS UKM 100%
4 Proteksi Kebakaran (fire Safety) –
Property dan para penghuni dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap
1) Identifikasi area berisiko
Daerah berisiko kebakaran 100%
kebakaran.
2) Asesmen risiko area berisiko Daerah berisiko kebakaran
100%
kebakaran.
3) Penyediaan sarana evakuasi Seluruh area RS UKM 100%
4) Penyediaan sistem peringatan
Peralatan kebakaran
kebakaran, dengan cara
pemberian symbol bahan
mudah terbakar dan 100%
penerapan kawasan tanpa
rokok pada area-area
berisiko.
5) Penyediaan mekanisme - APAR
100%
pemadaman Api seperti APAR - Hydrant
5 Peralatan Medis- pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara
yang aman untuk mengurangi risiko
1) Adanya Regulasi Alat Medis Peralatan berisiko 100%
2) Adanya Program Alat Medis Peralatan berisiko 100%
3) Inventarisasi alat medis Peralatan medis 100%
4) Kalibrasi alat medis Peralatan medis 100%
5) Peralatan medis diuji coba Alkes dari Pihak ke 3 100%
No KEGIATAN SASARAN TARGET
sejak baru dan sesuai umur, dan Elektromedis
penggunaan dan
rekomendasi
pabrik.
6) Pemeliharaan alat medis Elektromedis dan Seluruh
100%
Unit Kesehatan
7) Pemeriksaan Alat medis Elektromedis dan Pihak ke 3
100%
( inspeksi alat medis )
8) Adanya Tenaga Yang Kompeten Elektromedis
100%
untuk menangani alat medis
9) Adanya laporan bulanan dan Elektromedis
100%
tahunan
10) Berjalannya indikator mutu Elektromedis 100%
6 Sistem Penunjang (utilitas) – Pemeliharaan system listrik, air dan system
penunjang lainnya dengan tujuan mengurangi risiko
1) Ketersediaan air & listrik 24 jam Seluruh Unit 100 %
2) Membuat daftar inventaris sistem Listrik, air, telp, SIMRS,
100 %
utilitas Internet, Gas, AC, IPAL,Lift
3) Melakukan Pemeriksaan dan Listrik, air, telp, SIMRS,
pemeliharaan serta Internet, Gas, AC, IPAL,Lift
100 %
perbaikan semua
komponen utilitas.
4) Melakukan Uji fungsi terhadap Listrik, air, telp, SIMRS
100 %
sistem utiliti rumah sakit.
5) Membuat pelabelan pada tuas- Panel
100 %
tuas kontrol
6) Komponen listrik yang digunakan Panel
100 %
sesuai standart

7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
1 Keselamatan dan Keamanan

1) Inventarisasi daerah

berisiko
2) Mengadakan identifikasi area
risiko dan fasilitas fisik
           
(mencatat semua perabot yang
Bulan

No tajam danKegiatan
rusak, fasilisitas yang perlu
perbaikan).
3) Identifikasi staf,
pengunjung, pedagang /            
vendor.
4) Melakukan asesmen risiko
Jika renovasi bangunan
selama masa renovasi.
5) Perpanjangan izin fasilitas Masa berlaku izin habis

6) Pengontrolan Keamanan            
2. Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan
limbahnya
1) Melakukan identifikasi

B3.
2) Inventarisasi B3 dan
           
Limbahnya
3) Penanganan, penyimpanan dan
penggunaan B3     
beserta limbahnya
4) Penggunaan APD            
5) Pemberian label yang tepat
 
pada B3 dan limbahnya.
3 Penanggulangan Bencana
(Emergency)
1) Mengidentifikasi bencana
internal dan external di 
rumah sakit
2) Penggantian atau
penambahan tanda Emergency   
Exit.
3) Penggantian atau penambahan
  
tanda jalur evakuasi.
3) Pelatihan evakuasi pasien.

4 Proteksi Kebakaran (Fire Safety)
– property dan para penghuni
dilindungi dari bahaya
kebakaran dan asap
1) Identifikasi area berisiko

kebakaran.
2) Asesmen risiko area

berisiko kebakaran.
Bulan
No 3) Penyediaan
Kegiatan
sarana evakuasi
  
4) Penyediaan sistem
peringatan kebakaran, dengan
cara pemberian/penggantian
  
symbol bahan mudah terbakar
dan penerapan kawasan tanpa
rokok pada area-area berisiko.
5) Penyediaan mekanisme
           
pemadaman Api seperti APAR
5 Peralatan medis –
Pemilihan, pemeliharaan
dan penggunaan teknologi
dengan cara yang
aman untuk mengurangi
risiko
1) Adanya Regulasi Alat

Medis
2) Adanya Program Alat

Medis
3) Inventarisasi alat medis

4) Kalibrasi alat medis
 
5) Peralatan medis diuji coba sejak
baru dan sesuai
           
umur, penggunaan dan
rekomendasi pabrik.
6) Melakukan pemeliharaan
           
preventif dan Korektif
7) Pemeriksaan Alat medis
           
( inspeksi alat medis )
8) Adanya Tenaga Yang
Kompeten untuk            
menangani alat medis
9) Adanya laporan bulanan
           
10) Menjalankan Indikator
           
mutu
6 Sistem Penunjang(utilitas) –
Pemeliharaan system listrik, air
dan system penunjang lainnya
dengan tujuan mengurangi risiko.
Bulan
No 1) Ketersediaan
Kegiatan
air & listrik 24 jam
           
2) Membuat daftar inventaris sistem
 
utilitas
3) Melakukan Pemeriksaan dan
pemeliharaan serta perbaikan            
semua komponen utilitas.
4) Melakukan Uji fungsi terhadap

sistem utiliti rumah sakit.
5) Membuat pelabelan pada
 
tuas- tuas kontrol
6)Komponen listrik yang digunakan
           
sesuai standart
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporannya
1. Pencatatan dilakukan terhadap semua kegiatan.
2. Pelaporan dilaksanakan setiap selesai kegiatan.

9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan kegiatan dilakukan setiap menyelesaikan kegiatan dan Evaluasi dilakukan setiap 6
(enam) bulan dan setahun sekali.

Margaasih, 11 Januari 2019


Rumah Sakit Unggul Karsa Medika

Dibuat Oleh Diketahui Oleh

Chintya Suci Wirani, S.K.M. Dr. Koko Sudjadi R M, SH., MH.Kes.


K3RS Direktur
PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT UNGGUL KARSA MEDIKA
TAHUN 2019

WAKTU ANGGARAN
No KEGIATAN SASARAN TARGET
PELAKSANAAN
1. Keselamatan dan Keamanan

1. Inventarisasi daerah yang berisiko. Lab, Farmasi, Ruang Genset, Januari -


Penyimpanan O2, Dapur, OK,
100 %
Kamar Bayi, Penitipan barang
pasien, akses IGD
2. Identifikasi fasilitas fisik (mencatat semua Januari – Desember -
Fasilitas dan peralatan
perabot yang tajam dan rusak, fasilisitas 100 %
yang perlu perbaikan).
3. Identifikasi staf, pengunjung, pedagang / Januari – Desember -
Staf dan pengunjung 100 %
vendor.
4. Melakukan asesmen risiko selama masa Jika ada renovasi -
Bangunan dan pekerja 100 %
renovasi. bangunan
5. Perpanjangan izin fasilitas. 1. Izin mengenai bangunan 100 % Januari – Desember Rp 200.000.000
2. Izin operasional RS ( Jika Masa berlaku
3. Izin Ipal habis)
WAKTU ANGGARAN
No KEGIATAN SASARAN TARGET
PELAKSANAAN
4. Izin Genset
5. Izin radiologi
6. Sertifikat pengamanan /
pemadaman kebakaran
7. Sistem kelistrikan
8. Izin TPS B3
9. Izin Lift
10. Izin Instalasi Petir
11. Izin lingkungan
6.Pengontrolan Keamanan. Pintu Utama, Ruang Bayi, 100 % Januari- Desember
akses ke IGD, Ruang penitipan -
Barang pasien.
2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbahnya

1 Melakukan identifikasi B3. B3 100 % Januari -


.
2. Inventarisasi B3 dan Limbahnya Tempat penyimpanan B3 100% Januari- Desember -
3. Penanganan, penyimpanan dan Tempat penyimpanan B3 100 % Januari – Desember Rp 65.000.000
penggunaan B3 beserta limbahnya
4. Penggunaan APD Tempat penyimpanan B3 100% Januari – Desember Rp 10.000.000
5. Pemberian label yang tepat pada B3 dan Tempat penyimpanan B3 100 % Januari, April Rp 3.000.000
limbahnya.
3. Penanggulangan Bencana (Emergency)

1 Mengidentifikasi bencana internal dan Bencana external dan internal 100 % Januari -
. external di rumah sakit.
2 Penggantian atau penambahan tanda Seluruh unit RS UKM 100 % Januari, Maret, Mei, Rp 2.000.000
. Emergency Exit. July, September,
November
3. Penggantian atau penambahan Seluruh unit RS UKM 100 % Januari, Maret, Mei, Rp 2.000.000
tanda jalur evakuasi July, September,
November
4. Pelatihan evakuasi pasien. Seluruh karyawan RS UKM 100 % Maret Rp 15. 000.000
4. Proteksi Kebakaran (fire Safety) – Property
dan para penghuni dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap

1 Identifikasi area berisiko kebakaran. Daerah berisiko kebakaran 100 % Januari -


.
2 Asesmen risiko area berisiko kebakaran. Daerah berisiko kebakaran 100 % Februari -
.
3. Penyediaan sarana evakuasi Januari , April, Rp 20.000.000
Area berisiko 100 %
September
4 Penyediaan sistem peringatan kebakaran, Peralatan kebakaran 100 % Januari, maret, Rp 2.000.000
. dengan cara pemberian/penggantian symbol oktober
bahan mudah terbakar dan penerapan kawasan
tanpa rokok pada area-area berisiko.
5 Penyediaan mekanisme pemadaman Api APAR 100 % Januari – Desember Rp 50.000.000
seperti APAR Hydrant
5. Peralatan Medis - pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara yang aman untuk mengurangi risiko

1. Adanya Regulasi Alat Medis Peralatan berisiko 100 % Januari -


2. Adanya Program Alat Medis Peralatan berisiko 100 % Januari -
3. Inventarisasi alat medis Peralatan medis 100 % Januari -
4. Kalibrasi alat medis Peralatan medis 100 % July Rp 100.000.000
5. Peralatan medis diuji coba sejak baru dan Alkes dari Pihak ke 3 dan 100 % Januari- Desember -
sesuai umur, penggunaan dan rekomendasi Elektromedis
pabrik.
6. Pemeliharaan alat medis Elektromedis dan Seluruh Unit 100 % Januari Rp 300.000.000
Kesehatan
7. Pemeriksaan Alat medis ( inspeksi alat medis Elektromedis dan Pihak ke 3 100 % Januari -
)
8. Adanya Tenaga Yang Kompeten untuk Elektromedis 100 % Januari Rp 80.000.000
menangani alat medis
9. Adanya laporan bulanan dan tahunan Elektromedis 100 % Januari -
10. Berjalannya indikator mutu Elektromedis 100 % Januari -
6. Sistem Penunjang (Utilitas) – Pemeliharaan 100 %
system listrik, air dan system penunjang lainnya
dengan tujuan mengurangi risiko
1. Ketersediaan air & listrik 24 jam Seluruh Unit 100 % Janauri – Desember Rp 150.000.000
2. Membuat daftar inventaris sistem utilitas Listrik, air, telp, SIMRS, 100 % Januari, Maret -
Internet, Gas, AC, IPAL,Lift
3. Melakukan Pemeriksaan dan pemeliharaan Listrik, air, telp, SIMRS, 100 % Janauri- Desember Rp 300.000.000
serta perbaikan semua komponen utilitas. Internet, Gas, AC, IPAL,Lift
4. Melakukan Uji fungsi terhadap sistem utiliti Listrik, air, telp, SIMRS 100 % July -
rumah sakit.
5. Membuat pelabelan pada tuas- tuas kontrol Panel 100 % Januari, April Rp 1.000.000
6. Komponen listrik yang digunakan sesuai Panel 100% Januari - Desember Rp 50.000.000
standart

TOTAL ANGGARAN Rp 1.350.000.000

Margaasih, 11 Januari 2019


Rumah Sakit Unggul Karsa Medika

Dibuat Oleh Diketahui Oleh

Chintya Suci Wirani, S.K.M. Dr. Koko Sudjadi R M, SH., MH.Kes.


K3RS Direktur

Anda mungkin juga menyukai