BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan Rumah Sakit sebagai institusi Pelayanan Masyarakat termasuk Rumah
sakit Islam Aisyiyah Malang selalu akan ada kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam
proses kerja, risiko tejadinya penyakit akibat kerja, gangguan dari faktor lingkungan kerja,
sampai terjadinya bencana yang dapat ditimbulkan oleh bermacam-macam faktor, seperti
Api, Listrik, air, Gas, Bahan Kimia, faktor Bangunan maupun oleh bencana Alam.
Hal ini dikarenakan rumah sakit merupakan perusahaan jasa yang padat Karya dan
Padat Sarana Prasarana yang perlu dikondisikan dan tertangani dengan baik, yang bila
tidak dikondisikan dengan baik dapat menimbulkan gangguan lingkungan, penularan
penyakit bahkan terjadinya bencana bagi karyawan, orang-orang yang ada didalamnya
maupun masyarakat sekitar. demikian pula dengan sistem proses, produk dan limbahnya
bilaman tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat
yang didalam amupun masyarakat sekitarnya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat menjadi
K-3RS merupakan segala aaktivitas atau kegiatan yang menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit (Permenkes No.66 tahun 2016).
Dalam proses kerjanya atau Pelayanan maupun keberadaan manusia (karyawan,
penderita/pasien, pengunjung maupun tamu)serta kemungkinan makhluk lain seperti
kucing, tikus, kecoa dan lain-lain di Rumah Sakit selalu menimbulkan sisa dari proses
tersebut, yang dapat berupa bakteri, virus maupun berbagai jenis limbah yang dapat
menimbulkan terjadinya bahaya. demikian pula dari proses pelayanannya dapat
menimbulkan bahaya biologi, kimia dan fisika (panas, suara, radiasi).
Karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
menjamin keselamatan sumber daya manusia termasuk keselamatan pasien dan
pengunjung serta masyarakat sekitar perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat menekan
risiko terjadinya serta dapat melakukan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat
serta menimisasi dampak yang tidak terlalu merugikan bagi semua pihak bila terjadi
kecelakaan atau bencana.
Salah satu upaya untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya risiko kecelakaan dan
bencana di rumah sakit maka diperlukan suatu sistem manajemen keselamatan dan
keshatan kerja di Rumah sakit. Sistem Keselamtan dan Kesehatan kerja rumah sakit yang
dikenal dengan SMK3 Rumah Sakit merupakan bagian dari sistem manajemen rumah
sakit secara keseluruhan dalam rangka pengendalian ririko yang berkaitan dengan aktifitas
proses kerja di rumah sakit guna terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman
dan nyaman bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit (Permenkes No.66 tahun 2016).
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit meliputi penetapan
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan serta evaluasi kerja maupun
rekomendasi yang mampu meningkatkan kinerja.bilamana setiap tahapan dilaksanakan
dengan baik akan mampu menekan atau mengendalikan faktor risiko yang kemungkinan
terjadi.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
adapun tujuan dan manfaat dari pedoman pelayanan K-3RS yaitu :
Tujuan
terciptanya lingkungan kerja dan cara kerja yang aman, sehat, dan nyaman serta
sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja.
Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
a. meningkatkan mutu pelayanan
b. meingkatkan citra rumah sakit
2. Bagi Karyawan
a. Mencegah karyawan dari Kecelakaan Akibat Kerja
b. Melindungi karyawan dari terjangkitnya Penyakit Akibat Kerja
c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
3. Bagi Pasien dan Pengunjung
a. mutu layanan yang terjaga
b. melindungi pasien dan pengunjung dari risiko kecelakaan oleh lingkungan
dan penyakit yang ditimbulkan oleh / dari lingkungan rumah sakit.
c. kepuasan pasien dan pengunjung meningkat
4. Bagi lingkungan sekitar
a. melindungi masyarakat di sekitar rumah sakit dari risiko kecelakaan oleh
lingkungan dan penyakit yang ditimbulkan oleh / dari lingkungan rumah
sakit.
b. mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh kegiatan rumah sakit.
c. meningkatnya kepercayaan masyarakat sekitar atas keberadaan rumah sakit.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Pengertian K3-RS
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat menjadi
K-3RS merupakan segala aaktivitas atau kegiatan yang menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit (Permenkes
No.66 tahun 2016).
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerjadilaksanakan melalui:
a. Identifikasi dan inventarisasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di
RumahSakit;
b. Menyiapkan dan memiliki lembar data keselamatan bahan (material safety
data sheet);
c. Menyiapkan sarana keselamatan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
d. Pembuatan pedoman dan standar prosedur operasional pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) yang aman;
e. Penanganan keadaan darurat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
E. LANDASAN HUKUM
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per02/MEN/1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.Per1204/MENKES/PER/V/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1204/MENKES/PER/V/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 66 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Rumah Sakit
BAB II
PENGORGANISASIAN DAN KETENAGAAN
Susunan Organisasi Tim K3-RS ditetapkan berdasar Surat Keputusan Direktur. Organisasi
Tim K-3RS terdiri dari Ketua, Sekretaris, Koordinator dan Anggota Tim K3-RS, serta Tim
Add Hoc yang berasal dari unit kerja yang melaksanakan fungsi satuan tugas K3-RS.
A. Pola Ketenagaan Tim K3-RS
Sekretaris Tim 1
S1 bidang K3 atau Tenaga Kesehatan /
K3-RS Tenaga Kesehatan Lain mempunyai
pengalaman dan latar belakang
pengetahuan di bidang K3; atau Ahli
K3 Umum
Terampil serta cekatan dalam bekerja
sebagai sekretaris;
Mampu Berkoordinasi dengan
koordinator dan Kepala Unit Kerja.
Koordinator 1
Minimal D3 Kesehatan atau Kesehatan
Kesehatan Kerja lain yang mempunyai sertifikat
pelatihan di bidang kesehatan dan
keselamatan kerja;
Koordinator 1
Minimal D3 Elektronik Medis atau
Pengamanan Alat Kesehatan lain yang mempunyai
Medis sertifikat pelatihan di bidang kesehatan
dan keselamatan kerja;
Koordinator 1
Minimal SMA dan yang sederajat,
Keselamatan dan mempunyai Pengalaman dibidang
Keamanan pemeliharaan bangunan, serta sertifikat
Bangunan dan pelatihan di bidang kesehatan dan
Utilitas keselamatan kerja;
Koordinator 1
Minimal SMA dan yang sederajat,
Kewaspadaan mempunyai sertifikat pelatihan di
Bencana dan bidang kesehatan dan keselamatan
Bahaya Kebakaran kerja;
Koordinator 1
Minimal D3 dan yang sederajat,
Pengamanan mempunyai sertifikat pelatihan di
Bahan dan Limbah bidang kesehatan dan keselamatan
B3 kerja;
Anggota 5
Minimal SMA dan yang sederajat,
mempunyai sertifikat pelatihan di
bidang kesehatan dan keselamatan
kerja;
Jumlah 12
DIREKTUR RSIA
SEKRETARISTIM K3RS
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup program K3RS adalah lingkungan Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang yang meliputi semua ruangan atau lapangan, terbuka atau tertutup,
bergerak atau tetap dimana karyawan rumah sakit bekerja, pasien dilayani,
pengunjung atau penunggu pasien melewati atau mendatangi, terutama tempat-
tempat yang potensial menjadi sumber bahaya baik diatas atau dibawah
permukaan tanah atau air maupun diudara di lingkungan Rumah Sakit Islam
Aisyiyah Malang termasuk didalamnya adalah karyawan RSIA Malang sendiri
agar tidak membahayakan dirinya sendiri, rekannya ataupun orang lain
C. Uraian Tugas
1. Ketua Tim K3RS :
- Memimpin, mengkoordinir, membina dan mengawasi kegiatan semua
Koordinator Tim K3RS agar dapat berhasil guna dan berdaya guna;
- Melaksanakan kegiatan yang bersifat ekstern organisasi;
- Memimpin setiap pertemuan Tim K3RS;
- Membuat perencanaan kegiatan Tim K3RS;
- Mengevaluasi hasil kegiatan Tim K3RS;
- Membuat laporan secara berkala dan pertanggungan jawab tertulis triwulan
dan tahunan kepada Direktur Rumah Sakit;
- Melaksanakan tugas sebagai anggota Tim K3RS.
2. Sekretaris:
- Mengatur penyelenggarakan kegiatan kesekretariatan Tim K3RS agar proses
kegiatannya dapat berjalan lancar;
- Membuat notulen setiap rapat Tim K3RS;
- Mewakili Ketua Tim K3RS apabila berhalangan;
- Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan intern organisasi yang telah
dijadwalkan secara tertib dan bertanggung jawab;
- Melaksanakan tugas lain dari Ketua Tim K3RS;
3. KoordinatorKesehatan Kerja
- Memimpin, mengkoordinir, membina dan mengawasi kegiatan Kesehatan
Kerja agar dapat berhasil guna dan berdaya guna;
- Membuat Panduan Pelaksanaan yang beraitan dengan Kesehatan Kerja ;
- Membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan
kerja termasuk surveilans kesehatan karyawan;
- Mengevaluasi hasil kegiatan dan Panduan tentang kesehatan kerja;
- Membuat laporan secara berkala kegiatan Kesehatan Kerja;
- Melaksanakan tugas sebagai anggota Kesehatan Kerja.
8. Anggota:
(a) melaksanakan kegiatan pemantauan pelaksanaan K3di setiap unit kerja rumah
sakit;
(b) melaksanakan kegiatan-kegiatan intern organisasi yang telah dijadwalkan secara
tertib dan bertanggung jawab;
(c) melaksanakan upaya-upaya pemantauan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja dan gangguan penyehatan lingkungan rumah sakit;
(d) Melaksanakan upaya-upaya untuk memperbaiki kondisi yang dapat mendorong
terjadinya gangguan kesehatan karyawan, kecelakaan kerja dan gangguan
Kesehatan lingkungan rumah sakit.
(e) melaksanakan tugas lain dari Ketua Tim K3RS
BAB III
STANDAR FASILITAS
Standar Fasilitas K-3RS diperlukan guna menunjang dan meningkatkan kinerja Tim
K3RS.
1. Fasilitas Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Limbah B3
Standar Fasilitas untuk mengelola Bahan berbahaya (B3) dan Limbah Bahan
berbahaya atau B3 yang harus disediakan Rumah Sakit adalah :
- Almari / tempat khusus Bahan berbahaya atau B3
- Simbol / Label Bahan berbahaya atau B3
- APD
- Wadah untuk pembuangan Limbah Bahan berbahaya atau B3
- Saluran Khusus Pembuangan Limbah Bahan berbahaya atau B3 berbentuk
cair.
- Spillkit
- Body Wash (Penyiram Badan)
- Eye Wash (penyiram mata)
- Troley khusus Pengangkutan limbah Bahan berbahaya atau B3
- Tempat Penampungan Sementara (TPS) Limbah Bahan berbahaya atau B3
- IPAL
Penetapan
Kebijakan K-3
Peningkatan Perencanaan
Berkelanjutan (Program) K-3
Pemantauan Penerapan
dan Evaluasi (Program) K-
(Program) K-3 3
3. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan K-3RS dilakukan berdasarkan Program yang telah yang telah ditetapkan
serta merupakan bagian pengenalaian risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
adapun pelaksanaan Program K-3RS meliputi :
7. Appron Pb Radiologi
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman, yang meliputi asesment risiko, identifikasi, dan pengelolaan yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cidera yang disebakan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden Keselamatan Pasien Yang selanjutnya disebut Insiden adalah Kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera
yang dapat dicegah pada Pasien.
Jenis-Jenis Insiden :
- KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) adalah Insiden yang mengakibatkan Cidera Pada
Pasien.
- KNC (Kejadian Nyaris Cidera) adalah Insiden yang belum terpapar pada pasien.
- KTC (Kejadian Tidak Cidera) adalah Insiden yang sudah terpapar pada Pasien namun
tidak menimbulkan cidera.
- KPC (Kondisi Potensial Cidera) adalah Kondisi yang sangat berpotensi menimbulkan
cidera, tetapi belum terjadi insiden.
- Kejdian Sentinel adalah suatu KTD yangmengakibatkan Kematian atau cidera yang
serius.
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Pelapoan Insiden adalah
suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis, dan
solusi untuk pembelajaran.
B. Tujuan
Untuk mencegah dan meminimalkan risiko yang mengancam keselamatan pasien selama
dirawat di rumah sakit dan melakukan tindakan pengendalaian untuk mengurangi risiko
yang akan terjadi.
Sebagaimana fungsi dan tugas Tim K-3RS yaitu mengupayakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di RSIA Muhammadiyah Malang, dalam upaya melindungi Pasien,
Pekerja dan Lingkungan dari adanya risiko Keselamatan dan Kesehatan, maka tindakan
yang akan dilakukan diantaranya di bawah ini :
1. Pengendalian mutu kegiatan Tim K-3RS terkait Keamanan dan Keselamatan di Rumah
Sakit :
(a) Evaluasi pemeliharaan fasilitas dan bangunan
(b) Evaluasi Pemeliharaan dan ruangan yang terpantau CCTV
(c) Evaluasi Pemakaian Kartu identitas
(d) Evaluasi PCRA
(e) Evaluasi Sistem Kunci (Air, Listrik dan IT)
(f) Evaluasi uji kualitas IPAL;
(g) Evaluasi Penangan Limbah B3
3. Pengendalian mutu Tim K-3 RS terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan :
(a) Evaluasi Pemeriksaan Kesehatan karyawan
(b) Evaluasi angka Absensi Karyawan karena Sakit.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan ini dibuat untuk kelancaran proses pelayanan Tim K-3 RS
islam Aisyiyah Malang. Sehingga upaya yang dilakukan untuk menjaga Keselamatan dan
Kesehatan di lingkungan Rumah Sakit agar menjadi aman, sehat dan nyaman bagi karyawan,
pasien, pengunjung dan masyarakat sekitarnya dapat tercapai.
Upaya perbaikan akan diupayakan oleh seluruh Pengurus Tim K-3RS agar
menghasilkan outcome pelayanan yang baik, dan berkualitas.