Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

DINAS KESEHATAN
UPT. RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO
JALAN JEND. SUDIRMAN KM 5,5 AIK RAYAK TANJUNGPANDAN Telp (0719) 21071, Fax
(0719) 22190
KODE RS.1902010 E-Mail: rsudbelitung@yahoo.com

PROGRAM
MANAJEMEN RESIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN
PADA UPT. RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO
KABUPATEN BELITUNG
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat merupakan tempat kerja yang memiliki risiko
tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya
manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit. Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
bahwa pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk
upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan,
pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja. Dengan
meningkatnya pemanfaatan Rumah Sakit oleh masyarakat
maka kebutuhan terhadap penyelenggaraan K3RS semakin
tinggi, mengingat:
1. Tuntutan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit semakin
meningkat, sejalan dengan tuntutan masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
2. Rumah Sakit mempunyai karakteristik khusus antara lain
banyak menyerap tenaga kerja (labor intensive), padat
modal, padat teknologi, padat pakar, bidang pekerjaan
dengan tingkat keterlibatan manusia yang tinggi dan
terbukanya akses bagi bukan pekerja Rumah Sakit (pasien,
pengantar dan pengunjung), serta kegiatan yang terus
menerus setiap hari.

1
3. SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit harus
mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan
kecelakaan, baik karena kondisi sarana dan prasarana yang
ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi standar.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan juga dinyatakan bahwa tenaga kesehatan
dalam menjalankan praktik berhak memperoleh pelindungan
atas keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pengelola Rumah Sakit
harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap
SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan Rumah Sakit dari berbagai potensi
bahaya di Rumah Sakit. Oleh karena itu, pengelola Rumah
Sakit dituntut untuk melaksanakan upaya kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang dilaksanakan secara terintegrasi,
menyeluruh, dan berkesinambungan sehingga risiko terjadinya
penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja serta penyakit menular
dan tidak menular lainnya di Rumah Sakit dapat dihindari.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit dinyatakan bahwa dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan, Rumah Sakit wajib dilakukan
akreditasi secara berkala dimana unsur keselamatan dan
Kesehatan Kerja termasuk sebagai salah satu hal yang dinilai
di dalam akreditasi Rumah Sakit.

B. LATAR BELAKANG
Rumah sakit memiliki kewajiban dalam menjamin
kondisi dan fasilitas yang aman, nyaman dan sehat bagi
sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit melalui
pengelolaan fasilitas fisik, peralatan, teknologi medis secara
efektif dan efisien.

2
Manajemen risiko K3RS adalah proses yang bertahap
dan berkesinambungan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja secara komperhensif di
lingkungan Rumah Sakit. Manajemen risiko merupakan
aktifitas klinik dan administratif yang dilakukan oleh Rumah
Sakit untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan
risiko keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hal ini akan tercapai
melalui kerja sama antara pengelola K3RS yang membantu
manajemen dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan program keselamatan dan Kesehatan
Kerja, dengan kerjasama seluruh pihak yang berada di Rumah
Sakit.
Rumah Sakit perlu menyusun sebuah program
manajemen risiko fasilitas/lingkungan/proses kerja yang
membahas pengelolaan risiko keselamatan dan kesehatan
melalui penyusunan program K3RS, kemudian berdasarkan
program K3RS yang ditetapkan dipergunakan untuk membuat
rencana manajemen fasilitas dan penyediaan tempat,
teknologi, dan sumber daya. K3RS bertanggung jawab
mengawasi pelaksanaan manajemen risiko keselamatan dan
Kesehatan Kerja dimana semua personil dan unit kerja harus
dilibatkan dan dikelola secara efektif, konsisten dan
berkesinambungan.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Manajemen risiko K3RS bertujuan meminimalkan
risiko keselamatan dan kesehatan di Rumah Sakit pada
tahap yang tidak bermakna sehingga tidak menimbulkan
efek buruk terhadap keselamatan dan kesehatan sumber
daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit.

3
2. Tujuan Khusus
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja
pegawai disemua unit kerja ke tingkat setinggi-tingginya
baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.
b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada
karyawan berupa kecelakaan dan penyakit akibat kerja
yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan
kerjanya.
c. Mencegah timbulnya gangguan kerusakan/kehilangan
pada utilitas, peralatan nonmedis dan peralatan medis.
d. Memberikan perlindungan bagi karyawan, pasien dan
pengunjung dari kemungkinan bahaya yang disebabkan
oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan.
e. Mencegah terjadinya kerusakan dan kecelakaan yang
parah akibat bencana atau insiden lainnya

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
a. Manajemen resiko fasilitas, keselamatan dan lingkungan
b. Pengawasan Manajemen Resiko Fasilitas, Keselamatan
dan Lingkungan

2. Rincian Kegiatan
a. Manajemen Resiko Fasilitas, Keselamatan dan
Lingkungan
1) Identifikasi bahaya
2) Analisis resiko
3) Penilaian resiko
4) Evaluasi resiko
5) Pengendalian resiko

4
b. Pengawasan Manajemen Resiko Fasilitas, Keselamatan
dan Lingkungan
1) Mengawasi semua aspek program menajemen resiko
2) Mengawasi pelaksanaan program secara konsisten
dan berkesinambungan
3) Melakukan edukasi staf
4) Mengawasi pelaksanaan pengujian/testing dan
pemantauan program
5) Menilai ulang dan merevisi program manajemen
resiko fasilitas dan lingkungan
6) Pembuatan laporan tahunan
7) Mengorganisasi dan mengelola laporan insiden,
melakukan analisa dan upaya perbaikan.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Manajemen Resiko Fasilitas Keselamatan dan Lingkungan
a. Melakukan Identifikasi bahaya terkait keselamatan dan
keamanan, pengelolaan B3, kesiapsiagaan menghadapi
bencana, pengamanan kebakaran, peralatan medis dan
manajemen utilitas.
b. Melakukan analisis resiko terkait keselamatan dan
keamanan, pengelolaan B3, kesiapsiagaan menghadapi
bencana, pengamanan kebakaran, peralatan medis dan
manajemen utilitas.
c. Melakukan penilaian resiko terkait keselamatan dan
keamanan, pengelolaan B3, kesiapsiagaan menghadapi
bencana, pengamanan kebakaran, peralatan medis dan
manajemen utilitas.
d. Melakukan evaluasi resiko terkait keselamatan dan
keamanan, pengelolaan B3, kesiapsiagaan menghadapi
bencana, pengamanan kebakaran, peralatan medis dan
manajemen utilitas.
e. Melakukan pengendalian resiko terkait keselamatan dan
keamanan, pengelolaan B3, kesiapsiagaan menghadapi

5
bencana, pengamanan kebakaran, peralatan medis dan
manajemen utilitas.

2. Program Pengawasan Manajemen Resiko Fasilitas dan


Lingkungan
a. Pemantauan dan monitoring keselamatan dan keamanan
b. Pemantauan dan monitoring pengelolaan bahan beracun
dan berbahaya
c. Pemantauan dan monitoring kesiapan penanggulangan
bencana
d. Pemantauan dan monitoring proteksi kebakaran dan
evakuasi
e. Pemantauan dan monitoring peralatan medis
f. Pemantauan dan monitoring manajemen sistem utilitas
g. Melakukan audit K3
h. Melakukan edukasi staf
i. Menilai ulang dan merevisi program
j. Pembuatan laporan hasil pengawasan

F. SASARAN
Sasaran program pengawasan manajemen resiko
fasilitas, keselamatan dan lingkungan adalah :
1. Seluruh karyawan, baik dokter, perawat, staff penunjang
medis, staff non medis dan pemberi layanan lainnya,
seluruh pasien, keluarga pasien, serta pengunjung terlibat
dalam program keselamatan dan kesehatan kerja
2. Seluruh karyawan yang berada di lingkungan Rumah Sakit
terlibat dalam program keselamatan dan kesehatan kerja

6
G. JADWAL KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Melakukan identifikasi bahaya potensial X X

2 Melakukan analisis resiko X X

3 Melakukan penilaian resiko X X

4 Melakukan evaluasi resiko X X


5 Melakukan pengendalian resiko X X

Melakukan pemantauan dan monitoring


6 X X X X X X X X X X X X
keselamatan dan keamanan

Melakukan pemantauan dan monitoring


7 X X X X X X X X X X X X
pengelolaan bahan beracun dan berbahaya

7
Melakukan pemantauan dan monitoring kesiapan
8 X X X X X X X X X X X X
penanggulangan bencana

Melakukan pemantauan dan monitoring proteksi


9 X X X X X X X X X X X X
kebakaran dan evakuasi
Melakukan pemantauan dan monitoring peralatan
10 X X X X X X X X X X X X
medis
Melakukan pemantauan dan monitoring
11 X X X X X X X X X X X X
manajemen sistem utilitas

12 Melakukan audit K3 X X

13 Melakukan edukasi staf X X X X X X X X X X X X

14 Menilai ulang dan merevisi program X X

15 Pembuatan laporan hasil pengawasan X X

8
H. EVALUASI
Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan pengawasan
manajemen resiko fasilitas keselamatan dan lingkungan
dilakukan empat kali dalam setahun, yaitu akhir triwulan
pertama, akhir triwulan kedua, akhir triwulan ketiga dan akhir
triwulan keempat. Hasil evaluasi akhir pada satu triwulan
akan dievaluasi dan bila ada masalah akan ditindaklanjuti
yang kemudian akan dievaluasi lagi pada triwulan berikutnya
dengan harapan masalah ataupun kendala yang ada
sebelumnya telah teratasi / ada perbaikan.
Program keselamatan dan keamanan ini dievaluasi,
ditinjau, dan diperbaharui minimal setiap 1 tahun sekali oleh
K3RS.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan empat kali
dalam setahun yaitu pada triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3
dan triwulan 4 yang dilaporkan kepada Direktur.

Tanjungpandan, 22 November 2018

Disetujui oleh, Mengetahui


Direktur Ka. Unit K3RS
UPT. RSUD dr. H. Marsidi UPT. RSUD dr. H. Marsidi
Judono Judono

dr. Hendra, Sp. An Rahmat Adi Widianto, A.Md. OT, SKM


Pembina NIP. 199107242014021001
NIP. 19760821 2003121002

Anda mungkin juga menyukai