TENTANG
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Simo
Pada Tanggal ......................... 2017
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO
FX. KRISTANDIYOKO
PANDUAN
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO
Jl. Kebon Ijo Simo,Boyolali,Jawa Tengah 57377
Telp/Fax: (0276) 3294719
Email : rsusimo@yahoo.com
Rumah sakit umum daerah simo merupakan suatu unit pelayanan kesehatan di
lingkungan Kabupaten Boyolali memiliki misi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
kepada masyarakat khususnya dilingkungan Kabupaten Boyolali.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat
tersebut maka salah satu caranya adalah dengan mengelola fasilitas dan lingkungan serta
keselamatan di RSUD Simo.
Setiap pengunjung maupun pasien berhak atas kenyamanan yang diperoleh dari
Rumah Sakit, untuk itu perlu dijaga keselamatan maupun kemanannya. Peraturan
perusahaan dan pemeriksaan oleh yang berwenang di daerah menentukan bagaimana
fasilitas dirancang, digunakan dan dipelihara. Seluruh Rumah Sakit tanpa memperdulikan
besar kecilnya dan sumber daya yang dimiliki, harus mematuhi ketentuan yang berlaku
sebagai bagian dari tanggung jawab mereka terhadap pasien, keluarga, staf dan para
pengunjung.
Rumah Sakit harus mematuhi peraturan perundangan dan memahami tentang
detail fasilitas fisiknya untuk dapat menyusun perencanaan. Secara proaktif mengumpulkan
data dan menggunakannya dalam strategi mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan
dan keamanan lingkungan asuhan pasien, yang pada akhirnya semua fasilitas yang tersedia
mampu mendukung keselamatan masyarakat yang ada di Rumah Sakit.
Agar upaya keselamatan dan keamanan fasilitas di RSUD Simo,Boyolali dapat
berjalan seperti yang diharapkan maka perlu disusun Panduan Keselamatan dan Kemanan
Fasilitas Fisik RSUD Simo Boyolali.
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan untuk Pelaksanaan kegiatan Manajemen Risiko Fasilitas dan
Lingkungan adalah:
1. Meningkatkan keterlibatan staf dan unit independen di lingkungan Rumah Sakit terhadap
program Manajemen Risiko Fasilitas dan Lingkungan
2. Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat/ manajemen bencana
3. Meningkatkan angka kejadian risiko kebakaran menjadi nihil kejadian
4. Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja
Kebijakan :
1. identifikasi area yang berisiko dari aspek keamanan dan keselamatannya
(bangunan,ruangan,peralatan/perabotan dan fasilitas lainnya yang berpotensi
menimbulkan cedera)
2. monitoring area yang beresiko terjadinya masalah keamanan dengan cara
pemasangan CCTV di daerah berisiko dan menempatkan acces control di daerah
berisiko keamanan.
3. pemberian tanda pengenal/identitas kepada staf, pasien,pengunjung, dan vendor di
lingkungan rumah sakit.Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh penghuni rumah
sakit dapat diidentifikasi dan menghindari adanya kejahatan
perorangan,kehilangan,kerusakan atau pengrusakan barang pribadi di lingkugna
rumah sakit.
4. Pencegahan kejadian cedera pada pasien, keluarga, pengunjung,dan staf
(menyediakan fasilitas yang aman )
5. Pengawasan serta pengendalian lingkungan selama masa pembangunan dan renovasi
6. Pemeriksaan fasilitas fisik secara komprehensif (mencatat semua perabot yang tajam
dan rusak yang dapat mengakibatkan cidera,fasilitas yang perlu perbaikan dan
pemeliharaan secara rutin).
7. Proteksi kehilangan dan kerusakan fasilitas
8. Rumah Sakit sebagai kawasan tanpa asap rokok
9. Badan independen dalam fasilitas pelayanan mematuhi program keselamatan dan
keamanan, bahan berbahaya, manajemen bencana, dan pengamanan kebakaran
10. Rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan atau
komponen untuk fasilitas fisik.
BAB III
TATA LAKSANA
II. Melakukan assesmen risiko pra konstruksi (PCRA) setiap ada konstruksi,renovasi atau
penghancuran bangunan,
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan audit (pengisian ceklist PCRA) pada
kontraktor atau pihak ketiga yang akan melakukan pebangunan,renovasi atau
pembongkaran. Ceklist PCRA tersebut meliputi :
Kualitas udara
Pengendalian infeksi
Utilitas
Kebisingan
Getaran
Bahan berbahaya
Layanan darurat,seperti respon terhadap kode
Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan,pengobatan dan layanan.
Selain itu rumah sakit memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau,ditegakkan dan
didokumentasikan
Dalam penyusunan PCRA individu atau organisasi yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan dan penerapan manajemen risiko fasilitas dan lingkungan agar melakukan
koordinasi dengan PPi karena antara PCRA dan ICRA merupakan kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan.
III. Melakukan pencegahan kejadian cedera pada pasien, keluarga, pengunjung,dan staf
dengan menyediakan fasilitas yang aman,dengan tujuan untuk mencegah terjadi
kecelakaan dan cedera,mengurangi bahaya dan risiko serta mempertahankan kondisi
aman bagi pasien,keluarga,staf,pengunjung.
V. Melakukan monitoring area yang beresiko (seperti ruang bayi,dan kamar operasi,daerah
yang beresiko lainnya seperti ruang anak,ruang lanjut usia dan keluarga pasien rentan
yang tidak dapat melindungi diri sendiriatau memberi tanda minta bantua bila terjadi
bahaya)
Monitoring ini dilakukan dengan memasang kamera CCTV yang dapat dipantau di ruang
satpam
Pemasangan kamera CCTV tidak diperbolehkan di ruang pasiendan tetap harus
memperhatikan hak privasi pasien.
Monitoring melalui kamera CCTV juga diperlukan untuk daerah terpencil atau
terisolasi,area parker dan area lainnya yang sering terjadi kehilangan atau gangguan
keamanan di rumah sakit
Fokus pemantauan diberlakukan untuk pasien,pengunjung dan satf/karyawan RSUD
Simo.
Titik lokasi penempatan/pemasangan kamera CCTV di RSUD Simo ada di 16 titik
VI. Melaksanakan pemeriksaan fasilitas fisik secara komprehensif (mencatat semua perabot
yang tajam dan rusak yang dapat mengakibatkan cidera,fasilitas yang perlu perbaikan dan
pemeliharaan secara rutin).
Penanggung jawab keselamatan dan keamanan dalam manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan atau petugas IPSRS secara rutin melakuakn inspeksi/monitoring pemeliharan
fasilitas fisik (gedung,sarana,utilitas dll)
VII. RSUD Simo Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan peraturan dan perundangan
sebagai contoh : setiap tangga ada pengangannya,lantai tidak licin dll
VIII. Memastikan bahwa badan independen dalam fasilitas pelayanan mematuhi program
keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya, manajemen bencana, dan pengamanan
kebakaran
IX. Menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau mengganti sistem, pengurusan
perijinan,pemeriksaan air,pemeriksaan udara,pemeriksaan kuman dan pemenuhan standar
fisik bangunan.
BAB IV
DOKUMENTASI
Kecelakaan pengunjung
2
Kehilangan barang/uang
Kerusuhan massal
2
Penculikan bayi/anak
2
Penculikan mayat/organ
3
Pencurian barang/uang
4
Penyalahgunaan tanda pengenal rs
5