Anda di halaman 1dari 59

PROGRAM SISTEM UTILISASI

1. Latar Belakang
Pedoman dalam melakukan pengelolaan dan pemeliharaan utility dan lingkungan:
a) Kepmenkes No. 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang standart Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
b) Kepmenkes No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
c) Pedoman Pemeliharaan Bangunan Rumah Sakit Direktorat Instalasi Medik Depkes RI
tahun 1995
d) Kepmenkes No. 876/MENKES/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Tekhnis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan
e) Permenkes No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
f) Keputusan Bapedal No. 1 tahun 1995 tentang Tata Cara Persyaratan Tekhnis
Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah B3
g) Kepmenkes No. 1439/MENKES/SK/XI/2002 tentang Pelayanan Gas Medis pada Sarana
Pelayanan Kesehatan.

2. Tujuan
Tujuan Umum
Dapat mengelola dan memelihara mekanik, listik, instalasi air bersih dan air minum, pengolahan
limbah, kesehatan lingkungan, gas medis dan instalansi air bersih dengan baik dan aman

Tujuan Khusus
a. Menjamin ketersediaan listrik 24 jam dalam sehari
b. Menjamin ketersediaan air bersih 24 jam dalam sehari
c. Menjamin ketersediaan gas medis 24 jam dalam sehari
d. Melakukan pemeliharaan mekanikal yang terdiri dari Air Conditioning (AC, telephon, TV. Lift
bertujuan untuk menjaga kelayakan alat mekanikal sehingga saat pemakaian alat aman dan
safety bagi pengguna , pasien dan pengunjung , memperpanjang usia peralatan mekanikal,
dapat mendeteksi kerusakan mekanikal secara lebih awal, dapat menurunkan biaya kerusakan
karena kerusakan diketahui lebih awal
e. Melakukan pemeliharaan listrik meliputi lampu, saklar, stop kontak, instalasi kabel dalam
gedung, panel listrik dan genset bertujuan untuk menjaga kelayakan alat mekanikal sehingga
saat pemakaian alat aman dan safety bagi pengguna , pasien dan pengunjung ,
memperpanjang usia peralatan mekanikal, dapat mendeteksi kerusakan mekanikal secara
lebih awal, dapat menurunkan biaya kerusakan karena kerusakan diketahui lebih awal
f. Melakukan pemeliharaan instalasi air bersih, penyehatan air bersih dan air minum
g. Melakukan pemeliharaan instalasi air limbah, incenerrator dan pengelolaan sampah
h. Melakukan pemeriksaan kesling meliputi penyehatan ruang dan halaman, penyehatan hygiene
dan sanitasi makanan dan minuman
i. Melakukan pengelolaan dan pemeliharaan gas medis

3. Manfaat
a. Terjaminnya keselamatan dan keamanan pasien, keluarga pasien, pengunjung dan staf RS
Awal Bros Tangerang
b. Terpenuhinya semua kebutuhan perawatan pasien

4. Sasaran
a. Tercipta kesehatan lingkungan dengan semua indicator yaitu air, udara, pencahayaan,
kebisingan, sanitasi makanan sesuai baku mutu
b. Selalu tersedia air bersih dan air minum 24 jam dalam 1 minggu
c. Listrik menyala 24 jam dalam 1 minggu
d. Kerusakan minimal pada sarana dan prasarana non medis Rumah Sakit
RENCANA KEGIATAN DAN JADWAL PELAKSANAAN

A. KETERSEDIAAN LISTRIK
Ketersediaan listrik untuk RS awal Bros Tangerang tahun 2014 tidak berbeda dengan tahun
sebelumnya dimana sumber listrik dan penerangan RS Awal Bros Tangerang berasal dari :
Listrik PLN
Generator (genset)
Lampu Emergency

1. Sumber listrik PLN


Listrik PLN merupakan simber listrik utama RS Awal Bros Tangerang dimana ketersediaannya
harus ada 24 jam.

2. Generator listrik (genset)


RS Awal Bros Tangerang memiliki 1 unit genset dengan kapasitas 640 KVA dan berfungsi sebagai
pembangkit listrik cadangan yang akan menyala secara otomatis bila listrik PLN mengalami
gangguan atau mati.

Kapasitas genset mampu mengcover 100% kebutuhan gedung.


Saat sumber listrik RS Awal Bros Tangerang berasal dari genset maka ada beberapa unit kerja
yang akan diprioritaskan sebagai unit yang tidak boleh mengalami gagal sulpy listrik. Unit ini telah
ditetapkan sebagai unit beresiko tinggi terhadap kebutuhan llistrik. Unit tersebut adalah :

No Resiko Ruang

1 Resiko Tinggi R.ICU


R.NICU
R.UGD
R.UKO
R.CSSD
R.VK
R. Peristi
R.Angiografi
2 R.Rawat Inap
Resiko Sedang
R.Poli
R.laboratorium
R.Radiologi
R.EDP
R. LOGISTIK
R. OFFICE
R.Gizi
R. Farmasi
R. Laboratorium
R. Radiologi
Maintenance
R. HD
R. Fisioterapi
Rekam Medis
R. Poli gigi
R. Poli Bedah
R. Poli Umum
R. Bedah
R. Kasir
Informasi
R. Orthoprostetic

3. Lampu Emergency
Selain menggunakan tenaga genset untuk kebutuhan listrik bila supley PLN terganggu, RS Awal
Bros Tangerang juga menyediakan sumber penerangan emergency dengan tenaga batray. Lampu
emergency ini terdapat di setiap Nurse Station dan disepanjang tangga darurat dan tangga di
utama.

Total lampu emergencyt di Nurse Station, Office dan area kerja adalah sebanyak 21 unit.
Total lampu emergency di tangga darurat adalah 14 unit di tangga darurat wing A dan 14 unit
ditangga darurat wing B
Total lampu emergency di tangga utama adalah 8 unit

B. PEMELIHARAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL


1. PEMELIHARAAN MEKANIKAL
Pemeliharaan mekanikal meliputi :
Air Conditioning (AC)
Telephone
Televisi (TV)
Lift

a) Air Conditioning (AC)


Ventilasi yang dimiliki oleh RS Awal Bros Tangerang tahun 2014 sama dengan tahun 2013
yaitu ventilasi mekanik. Ventilasi mekanik yang dimemiliki oleh rumah sakit berupa AC
yang terdiri dari AC sentral dan AC Split.
Pemeliharaan AC dilakukan secara berkala oleh unit maintenance meliputi :
Kegiatan pemeliharaan mesin pendingin adalah pekerjaan pemeriksaan fan,
pencucian kondensor, pengukuran daya dan perbaikan kegiatan pemeliharaan
mesin pendingin dilakukan tiga bulan sekali.
Pengisian refrigeran dilakukan bila dianggap perlu
Perbaikan kecil dan kerusakan langsung ditindak lanjuti setiap ada pengaduan
dari ruangan tentang kondisi AC melalui Work Order (WO)
Pembuatan laporan perawatan dan perbaikan dilakukan setiap bulan
Pemeliharaan AC yang dilakukan oleh pihak ketiga dibawah pengawasan maintenance,
dan penggantian unit AC dilakukan sesuai kebutuhan berdasarkan laporan kerusakan
yang tidak bisa ditangani oleh maintenance ataupuh teknisi luar. Pemeliharaan AC meliputi
:

Filter
Pemeliharaan filter meliputi cleaning atau pembersihan yang dilaksanakan setiap 3
bulan sekali untuk tiap unit AC

Evaporator
Pemeliharaan filter meliputi cleaning atau pembersihan yang dilaksanakan setiap 3
bulan sekali untuk tiap unit AC

Swing
- Pemeriksaan swing dilakukan oleh unit maintenance setiap 3 bulan sekali setiap
unit AC
- Cleaning dilakukan setiap 3 bulan sekali per unit AC dilakukan oleh maintenance

Drain
Pemeliharaan filter meliputi cleaning atau pembersihan yang dilaksanakan setiap 3
bulan sekali untuk tiap unit AC
Remotte
- Pemeriksaan keadaan remote dilakukan oleh maintenance setiap 3 bulan sekali
- Penggantian batray remote dilakukan sesuai kebutuhan oleh unit terkait
berdasarkan hasil pemeriksaan harian .

Ampere
Ampere meter dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila
terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.

Compresor
Compresor dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila
terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.

Presure
- Pemeriksaan keadaan remote dilakukan oleh maintenance setiap 3 bulan sekali
- Penggantian batray remote dilakukan sesuai kebutuhan oleh unit terkait
berdasarkan hasil pemeriksaan harian .

Relay
Relay dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi
kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.

Capasitor
Capasitor dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila
terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.

Fan
Fan dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi
kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.
Contactor
Contaktor dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila
terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.

Terminating
Terminating dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila
terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.

Cara mengunakan AC adalah :


1) Pastikan remote AC dapat digunakan
2) Nyalakan AC dengan menekan tombol ON/OFF
3) Matikan AC bila ruangan sudah tidak digunakan lagi
4) Bila terdapat gangguan pada AC yaitu kurang dingin, bocor dan gangguan teknis
lain segera menghubungi maintenance di extension 8

b) Telephon
Pemeliharaan dan perawatan telephon dilakukan oleh maintenance dan ISS meliputi:
Pembersihan permukaan dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas ISS setiap
hari.
Pembersihan dan perawatan komponen dalam dilakukan oleh maintenance setiap
bulan
Perbaikan kerusakan ditindak lanjuti setalah adanya laporan kerusakan dalam
bentuk WO

c) Televisi
Pemeliharaan dan perawatan televisi dilakukan oleh maintenance dan ISS meliputi:
Pembersihan permukaan dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas ISS setiap
hari.
Pemeliharaan dilakukan oleh unit maintenance setiap 3 bulan per unit
Perbaikan dilakukan oleh unit maintenance sessuai kerusakan yang dilaporkan
oleh user atauoun laporan dari unit rumah tangga.

Pengaturan siaran dan pengecekan kabel antenna dilakukan oleh unit URT sesuai
kebutuhan.
d) Lift
Terdapat 2 Lift di RS Awal Bros Tangerang
Dalam hal penggunaan lift dibedakan untuk pasien dan untuk pengunjung
Penggunaan lift :

Pemeliharaan dan perbaikan lift dilakukan oleh maintenance, ISS dan sub kontrak meliputi
:
Pembersihan ruangan lift dari debu dan kotoran lain dilakukan oleh ISS setiap
hari. Dan pembersihan secara general cleaning dilakukan setiap minggu.
Pengontrolan lift meliputi pemeriksaan sling, minyak pelumas rel, tombol-tombol,
sensor sensor dilakukan oleh pihak ketiga 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan
Perbaikan kerusakan dilakukan oleh pihak ketiga yang sudah ditunjuk oleh RS
Awal Bros Tangerang

2. PEMELIHARAAN ELEKTRIKAL
Pemeliharaan elektrikal RS Awal Bros Tangerang meliputi :
Lampu
Saklar
Stop kontak
Instalasi kabel dalam gedung
Panel listrik
UPS
Genset.
a) Lampu
Pemeliharaan dan perawatan lampu dilakukan oleh maintenance dan CS meliputi:
Pembersihan permukaan kotak lampu dari debu dan kotoran dilakukan oleh
petugas CS setiap bulan
Penggantian lampu dilakukan oleh unit maintenance sesuai kebutuhan

b) Saklar
Pemeliharaan dan pemeriksaan saklar dilakukan oleh maintenan meliputi:
Pembersihan saklar dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas CS setiap hari.
Pemeliharaan saklar dilakukan oleh maintenance sebulan sekali
Penggantian saklar dilakukan sesuai kebutuhan kerusakan yang diperoleh
berdasarkan pemeriksaan unit maintenance, laporan WO ataupun laporan dari
URT.

c) Stop kontak
Pemeliharaan dan perbaikan stop kontak dilakukan oleh maintenance setiap bulan
meliputi :
Pembersihan stop kontak dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas CS setiap
hari.
Pemeliharaan stop kontak dilakukan oleh maintenance sebulan sekali
Penggantian stop kontak dilakukan sesuai kebutuhan kerusakan yang diperoleh
berdasarkan pemeriksaan unit maintenance, laporan WO ataupun laporan dari
URT.

d) Instalasi kabel dalam gedung


Pemeliharaan instalsi kabel dalam gedung dilakukan oleh maintenance meliputi :
Melakukan pemeriksaan terminal dan pembungkus kabel apakah terjadi
pengerasan atau terjadi panas yang berlebihan, jika terjadi kerusakan langsung
dilakukan pengantian.
Melakukan pembersihan terminating kabel dan area panel dan lakukan
pemacuman debu bila diperlukan

e) Panel listrik
Pemeliharaan dan perawatan panel listrik dilakukan oleh maintenance.
meliputi :
Acb
Pemeriksaan Acb dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.

Mccb
Pemeriksaan Mccb dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.

Terminating
Pemeriksaan terminating dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.

Grounding
Pemeriksaan grounding dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.

Busbar
Pemeriksaan busbar dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.

Pilot Lamp
Pemeriksaan pilot lamp dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.
Kwh Meter
Pemeriksaan Kwh Meter dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.

Voltage
Pemeriksaan voltage dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.

Ampere
Pemeriksaan ampere dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat
kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.

Lwbp
Pemeriksaan Lwbp dilakukan oleh maintenance setiap hari, dan hasil
pemeriksaan dicatat dalam form chec-list.

Wbp
Pemeriksaan Lwbp dilakukan oleh maintenance setiap hari, dan hasil
pemeriksaan dicatat dalam form chec-list.

f) UPS
Pemeliharaan UPS dilakukan oleh maintenance setiap bulan meliputi :
Pemeriksaan dilakukan setiap bulan
Pengantian batray rutin 5 tahun sekali atau penggantian batray dilakukan apabila
terjadi kerusakan pada batray.

g) Genset
Pemeliharaan genset yang dilakukan meliputi :
Running genset
Running genset dilakukan oleh unit maintenance setiap minggu. Running
dilakukan selama 15 menit dengan cara :
-

- Lakukan pemeriksaan air bateray bila kurang lakukan penambahan sampai


pada batas level normal air batere.
- Lakukan pemeriksaan air radiator bila kurang lakukan penambahan sampai
batas normal.
- Periksa BBM solar dan instalasinya dalam keadaan baik.
- Periksa secara keseluruhan mekanis dan kondisi fisik Genset semuanya
dalam kondisi baik.

Prosedure Running Genset :


- Lakukan Running melalui panel AMF
- Pindahkan sistem dari posi Auto ke posisi Manual dengan menekan Tombol
Manual pada mudul AMF
- Tekan Tombol Run (jangan dilepas) sekitar 4 detik ditandai dengan menyala
konstan lampu indikator output Genset.
- Lakukan Running sekitar 15 menit
- Tekan Tombol Stop bila waktu running sudah cukup.
- Tekan Tombol Auto setelah proses Stop selesai untuk membalikan Genset
Stand by Auto Running bila PLN padam.
- Catat pada buku report Genset data waktu running dan indikator-indikator
parameter Genset ( Hour meter, Tegangan, Frekwensi, Temperature engine,
Water temperature dan Oil presure).

Batray
Pemeliharaan batray dilakukan dengan cara :
- Pemeriksaan batray dilakukan setiap hari oleh maintenance
- Penggantian batray dilakukan sesuai kebutuhan oleh unit maintenance
Radiator
- Pemeriksaan radiator dilakukan harian oleh petugas maintenance termasuk
pemeriksaan air radiator

- Penambahan air radiator dilakukan sesuai kebutuhan

Oli
- Pemeriksaan oli dilakukan oleh maintenance stiap hari
- Penggantian oli dilakukan oleh maintenance setiap 6 bulan.

Solar
- Pemeriksaan solar dilakukan harian oleh petugas maintenance termasuk
pemeriksaan level solar
- Penambahan solar dilakukan sesuai kebutuhan

Pilat Lamp
Pemeliharaan pilot lamp meliputi pemeriksaan yang dilakukan oleh unit
meintenace setiap 6 bulan.

Filter Oli
Pemeliharaan filter oli dilakukan setiap 6 bulan oleh maintenance meliputi
penggantian filter oli

Filter Solar
Pemeliharaan filter solar dilakukan setiap 6 bulan oleh maintenance meliputi
penggantian filter solar
Filter Radiator
Pemeliharaan radiator dilakukan setiap 6 bulan oleh maintenance meliputi
penggantian filter radiator

Filter Udara
Pemeliharaan filter udara meliputi penggantian filter udara yang dilakukan oleh unit
meintenace setiap 6 bulan.

Belting
Pemeliharaan belting meliputi pemeriksaan yang dilakukan oleh unit meintenace
setiap 6 bulan.

Running genset
Persiapan Running Genset :
1. Lakukan pemeriksaan air bateray bila kurang lakukan penambahan sampai pada
batas level normal air batere.
2. Lakukan pemeriksaan air radiator bila kurang lakukan penambahan sampai batas
normal.
3. Periksa BBM solar dan instalasinya dalam keadaan baik.
4. Periksa secara keseluruhan mekanis dan kondisi fisik Genset semuanya dalam
kondisi baik.

Prosedure Running Genset :


1. Lakukan Running melalui panel AMF
2. Pindahkan sistem dari posi Auto ke posisi Manual dengan menekan Tombol
Manual pada mudul AMF
3. Tekan Tombol Run (jangan dilepas) sekitar 4 detik ditandai dengan menyala
konstan lampu indikator output Genset.
4. Lakukan Running sekitar 15 menit
5. Tekan Tombol Stop bila waktu running sudah cukup.
6. Tekan Tombol Auto setelah proses Stop selesai untuk membalikan Genset Stand
by Auto Running bila PLN padam.
7. Catat pada buku report Genset data waktu running dan indikator-indikator
parameter Genset ( Hour meter, Tegangan, Frekwensi, Temperature engine, Water
temperature dan Oil presure).

C. KETERSEDIAAN AIR
Ketersediaan air di RS Awal Bros Tangerang masih sama dengan tahun sebelumnya, dimana
ketersediaan air dibagi menjadi :
- Ketersediaan air bersih
- Ketersediaan air minum
- Ketersediaan air RO

1. SUMBER AIR BERSIH


Ketersediaan air bersih bersumber dari suplay ATB (Aditya Tirta Tangerang) yang harus
ada 24 jam dalam satu hari.
Untuk cadangan air bersih RS Awal Bros Tangerang memilki tempat penampungan air
dengan kapasitas yang mampu mengcover kebutuhan air bersih gedung selama 5 hari.
Bila terjadi gangguan suplay air bersih dari ATB maka RS Awal Bros Tangerang akan
menggunakan air dari bak cadangan. dan bila suplay terhenti lebih dari 3 hari berturut
turut maka RS Awal Bros akan membeli air bersih dari perusahan air bersih yang sudah
bekerja sama dengan RS Awal Bros Tangerang. Dan tempat beresiko tinggi yang telah
ditetapkan dalam analisa resiko RS Awal Bros Tangerang bila terjadi gangguan suplay air
adalah :
NO RESIKO RUANG
R.ICU
1 Resiko Tinggi
R.NICU
R.HD
R.Bedah
R.CSSD
R.VK
R.Endoscopy
R.UGD
R.Gizi
R.Perawatan
2 Resiko Sedang R.Poli
R.Laboratorium
R.Radiologi
R.Fisioterapi

R.MCU
Toilet
R.Office
R.Kasir
R.Administrasi
R.Costumer care
R.Rekam medis

Pemeriksaan kualitatif air bersih dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling meliputi
pemeriksaan fisika, kimia dan biologi. Dimana acuan bakumutu yang digunakan untuk uji
kualitatif berdasarkan Permenkes 416 tahun 1990 tentang syarat syarat pengawasan air.
Pemeriksaan kualitatif ini dilakukan oleh pihak ketiga. Dan hasil pemeriksaan dilakukan
setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH kepri dan KLH pusat

Pemeriksaan kuantitatif air bersih dilakukan setiap hari oleh unit maintenance. Dan
pengadaan air bersih dari suplay ATB dilakukan setiap hari.

2. SUMBER AIR MINUM


Sumber air minum RS Awal Bros Tangerang masih sama denga tahun sebelumnya dimana
air minum untuk kebutuhan pasien, karyawan dan pengunjung bewrasal dari air kemsan
dari supplier yang sudah bekerja sama dengan rumah sakit.
Ketersediaan air minum harus ada 24 jam dalam satu hari.

Pengawasan kualitatif dilakukan oleh kesling setiap satu bulan sekali meliputi pemeriksaan
fisika, kimia dan biologi dengan mengacu pada bakumutu Permenkes 492 tahun 2012
tentang persyaratan kualitas air minum. Pemeriksaan ini dilakukan oleh pihak ketiga. Dan
hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH kepri
dan KLH pusat

Pengawasan kuantitatif dilakukan setiap hari oleh unit gizi. Dan pengadaan kebutuhan air
minum dilakukan setiap hari.
3. SUMBER AIR RO
Air RO di RS Awal Bros Tangerang berasal dari 2 sumber yaitu :
- Dari RO unit HD
- RO di lantai 2

Ketersediaan RO dari unit HD harus mampu memenuhi kebutuhan proses HD selama 24


jam dalam satu hari.
Ketersediaan air RO dilantai 2 digunakan untuk kebutuhan unit endoskopi, ICU, CSSD dan
UKO

Pemeriksaan kualitatif dilakukan oleh unit kesling setiap bulan sekali meliputi pemeriksaan
fisika, kimia dan biologi. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit
kesling ke Bapedal, BLH kepri dan KLH pusat

Pengawasan kuantitatif dilakukan setiap hari oleh unit HD dan unit endoskopi. Proses
pengadaan dilakukan setiap hari.

D. PEMELIHARAAN PERALATAN SUPLAY AIR


Pemeliharaan peralatan suplay air meliputi :
- Pemeliharaan Ground Tank
- Pemeliharaan Roof Tank
- Pemeliharaan Pompa
- Pemeliharaan system Reverses Osmosis
- Pemeliharaan instalasi pipa

1. Pemeliharaan Ground Tank


Pemeliharaan ground tank dilakukan oleh unit maintenance dimana pemeliharaan meliputi :
a) Batter Fly Balve
Pemeriksaan batter fly valve dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan sekali.
b) Permukaan lantai
Pemelihraan lantai ground tank meliputi :
- Pemeriksaan keadaan lantai dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan
sekali dan bila ditemukan kerusakan langsung dilakukan perbaikan.
- Pembersihan atau cleaning dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit
maintenance

c) Dinding
Pemelihraan dinding ground tank meliputi :
- Pemeriksaan keadaan dinding dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan
sekali dan bila ditemukan kerusakan langsung dilakukan perbaikan.
- Pembersihan atau cleaning dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit
maintenance

2. Pemeliharaan Roof Tank


Pemeliharaan roof tank dilakukan oleh unit maintenance meliputi :
a) Batter Fly Balve
Pemeriksaan batter fly valve dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan sekali.

b) Permukaan lantai
Pemelihraan lantai roof tank meliputi :
- Pemeriksaan keadaan lantai dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan
sekali dan bila ditemukan kerusakan langsung dilakukan perbaikan.
- Pembersihan atau cleaning dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit
maintenance

c) Dinding
Pemelihraan dinding roof tank meliputi :
- Pemeriksaan keadaan dinding dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan
sekali dan bila ditemukan kerusakan langsung dilakukan perbaikan.
- Pembersihan atau cleaning dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit
maintenance

3. Pemeliharaan Pompa
Pemeliharaan pompa meliputi :
a) Auto
Pemeliharaan auto dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan setiap hari oleh unit
maintenance

b) Manual
Pemeliharaan manual dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan tombol - tombol
manual setiap hari oleh unit maintenance

c) Running manual
Pemeliharaan manual dilakukan dengan cara mengaktifkan pompa secara manual setiap
hari oleh unit maintenance

d) Pilot lamp
Pemeliharaan pilot lamp meliputi pemeriksaan yang dilakukan oleh unit meintenace setiap
hari.

e) Air pancingan
Pemeriksaan air pancingan dilakukan oleh unit maintenance setiap bulan

f) Copling
Pemeriksaan copling pompa dilakukan oleh unit maintenance setiap bulan
g) Ampere
Pemeriksaan ampere dilakukan oleh unit maintenance setiap bulan

4. Pemeliharaan System Reverses Osmosis


Sumber air RO di RS Awal Bros Tangerang masih sama dengan tahun sebelumn ya yaitu :
- Kebutuhan air RO untuk unit HD di produksi oleh unit Hd sendri
- Kebutuhan air RO untuk lantai 2 (endoskopi, CSSD, ICU, UKO) diprosduksi di
unit endoskopi

Pemeliharaan system RO meliputi :


- Pemeriksan Pompa
- Pemeriksaan Switch
- Pemeriksaan Radar
- Pemeriksaan Valve
- Pemeriksaan Steril Tank
- Pemeliharaan Supply Tank
- Pemeliharaan Catrid
- Pemeliharaan Filter

a) Pemeriksan Pompa
Pemeliharaan pompa pada system RO dilakukan oleh unit maintenance setiap hari,
pemeliharaan tersebut adalah melakukan pemeriksaan terhadap pompa dan bila
ditemukan kerusakan segera maka dilakukan perbaikan.

b) Pemeriksaan Switch
Pemeliharaan switch pada system RO dilakukan oleh unit maintenance setiap hari,
pemeliharaan tersebut adalah melakukan pemeriksaan terhadap switch dan bila
ditemukan kerusakan segera maka dilakukan perbaikan.

c) Pemeriksaan Radar
Pemeliharaan radar pada system RO dilakukan oleh unit maintenance setiap hari,
pemeliharaan tersebut adalah melakukan pemeriksaan terhadap radar dan bila
ditemukan kerusakan segera maka dilakukan perbaikan.

d) Pemeriksaan Valve
Pemeliharaan valve pada system RO dilakukan oleh unit maintenance setiap hari,
pemeliharaan tersebut adalah melakukan pemeriksaan terhadap valve dan bila
ditemukan kerusakan segera maka dilakukan perbaikan.

e) Pemeriksaan Steril Tank


Pemeliharaan steril tank pada system RO dilakukan oleh unit maintenance setiap hari,
pemeliharaan tersebut adalah melakukan pemeriksaan terhadap steril tank dan bila
ditemukan kerusakan segera maka dilakukan perbaikan.

f) Pemeliharaan Supply Tank


Pemeliharaan supply tank meliputi :
- Pemeriksaan harian dilakukan oleh unit maintenance setiap hari.
- Pembersihan dilakukan oleh maintenance setiap bulan
- Bila terdapat kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh unit
maintenance.

g) Pemeliharaan Catrid
Pemeliharaan catrid meliputi :
- Pemeriksaan harian dilakukan oleh unit maintenance setiap bulan.
- Pembersihan dilakukan oleh maintenance setiap bulan
- Bila terdapat kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh unit
maintenance.

h) Pemeliharaan Filter
Pemeliharaan filter meliputi :
- Pemeriksaan harian dilakukan oleh unit maintenance setiap bulan.
- Penggantian filterdilakukan oleh maintenance sesuai kebutuhan
- Bila terdapat kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh unit
maintenance.

5. Pemeliharaan Instalasi Pipa


Pemeliharaan instalasi pipa dilakukan dengan cara :
- Pemeriksaan pipa dilakukan oleh maintenance setiap 6 bulan sekali
- Perbaikan dilakukan sesuai kerusakan yang diteukan oleh unit maintenance
atau berdasarkan pada laporan kerusakan dari unit lain.
- Penggantian pipa dilakukan sesuai kebutuhan.

E. KETERSEDIAAN GAS MEDIS


Jenis jenis gas medis

Jenis gas medis yang dapat digunakan pada sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan
No. 1439/MENKES/SK/XI/2002 adalah sebagai berikut:
a. Oxygen (O2)
b. Nitrous Oksida (N2O)
c. Nitrogen (N2)
d. Karbon Dioksida (CO2)
e. Cyplopropana (C3H6)

f. Helium (He)
g. Udara Tekanan (Compressed Air) (Medical Breathing Air)
h. Mixturre Gas

Jenis gas medis yang dapat digunakan melalui Instalasi gas medis sesuai peraturan
No.1439/KEPMENKES/SK/XI/2002 sebagai berikut:
a. Oxygen (O2)
b. Nitrous Oksida (N2O)
c. Nitrogen (N2)
d. Karbon Dioksida (CO
e. Udara Tekanan (Compressed Air) (Medical Breathing Air)

Syarat dan Kelengkapan Tabung gas medis


a. Syarat tabung gas medis :
- Tabung gas memiliki sertifikat tes yang masih berlaku
- Kepala tabung memiliki tutup dan segel
- Kran / Valve tabung mempunyai ulir yang baik dan mempunyai jenis ulir yang berbeda
sesuai jenis gas, perbedaan yaitu:
Oxygen ulir dalam
Nitrogen Oksida ulir luar
Karbon Dioksida ulir luar
Udara tekanan ulir dalam
- Tabung dicat dengan warna yang berbeda sesuai dengan jenis gas, yaitu:
Oxygen warna putih
Nitrogen Oksida warna biru
Karbon Dioksida warna hitam
Nitrogen warna abu-abu
Udara tekanan warna hijau
Vacum (udara hisap) warna kuning

b. Kelengkapan tabung gas medis


Tabung gas medis harus dilengkapi dengan :
- Tulisan nama jenis gas medis dari bawah keatas dengan warna yang jelas.
- Diberikan label :
Nama Perusahaan
Nama Gas
Kandungan Purity
Volume
Tekanan gas
Tanggal pengisian
Nomor tabung
Masa uji tabung
- Diberika stiker tanda Hazard yang menyebutkan:
Sifat gas
Peringatan
Pertolongan pertama
Nama produsen
- Diberi tanda kepemilikan gas medis

1. JENIS DAN SUMBER GAS MEDIS RS AWAL BROS TANGERANG :


- Oxygen (O2)
- Nitrous Oksida (N2O)
- Nitrogen (N2)
- Karbon Dioksida (CO2)
- Udara Tekanan (Compressed Air) (Medical Breathing Air)

a) Oxygen (O2)
Oxygen (O2) untuk kebutuhan RS Awal Bros harus tersedia 24 jam dalam sehari. Supply
O2 didapat melalui distributor yang sudah ditunjuk oleh rumah sakit. Ketersediaan O2
dibawah pengawasan maintenance dimana pemeriksaan volume O2 dilakukan setiap hari,
untuk O2 liquid (pendistribusian secara

sentral) pembelian dilakukan bila sisa O2 dalam tangki liquid sudah tersisa 1400 m3 dan
untuk oksigen mobile dilakukan pengorderan bila tabung yang kosong sudah mencapai
setengah dari stok tabung secara keseluruhan.

b) Nitrous Oksida (N2O)


Nitrous Oksida (N2O) untuk kebutuhan RS Awal Bros harus tersedia 24 jam dalam sehari.
Supply N2O didapat melalui distributor yang sudah ditunjuk oleh rumah sakit. Ketersediaan
N2O dibawah pengawasan maintenance dimana pemeriksaan volume N2O dilakukan
setiap hari. Pemesanan N2O dilakukan bila salah satu tabung sudah ada yang kosong

c) Nitrogen (N2)
Nitrogen (N2) untuk kebutuhan RS Awal Bros harus tersedia 24 jam dalam sehari. Supply
N2 didapat melalui distributor yang sudah ditunjuk oleh rumah sakit. Ketersediaan N2
dibawah pengawasan maintenance dimana pemeriksaan volume N2 dilakukan setiap hari,
pendistribusian N2 dilakukan secara sentral pembelian dilakukan bila salah satu tabung N2
sudah kosong

d) Karbon Dioksida (CO2)


Karbon dioksida untuk kebutuhan RS Awal Bros harus tersedia 24 jam dalam sehari.
Supply CO2 didapat melalui distributor yang sudah ditunjuk oleh rumah sakit. Ketersediaan
CO2 dibawah pengawasan maintenance dimana pemeriksaan volume CO2 dilakukan
setiap hari, pembelian dilakukan bila salah satu tabung CO2 sudah kosong

2. PENGADAAN GAS MEDIS


Oxygen
- Gas oxygen dipesan logistik melalui distributor resmi atas permintaan
maintenace.
- Semua gas medis harus memenuhi kriteria gas yang ditetapkan.
- Permintaan Oxygen cair (liquid) dilakukan oleh unit maintenance dengan
dengan melihat batas minimum persediaan liquid pada tangki minimum 15%
dari kapasitas atau sekitar 1000 m3.
- Pemesanan Oxygen tabung dapat dilakukan setiap hari kerja dengan
menghubungi langsung distributor resmi yang telah ditetapkan, pemesanan
dilakukan bila jumlah tabung Oxgen yang terisi tinggal 20%
- Supply oxygen ke gedung dapat disupply dari dua sumber yaitu dari sentral
Oxygen tabung kering dan sentral Oxygen melalui tabung liquid.

Nitrose Oxide
Pemesanan gas N2O (Nitrose Oxide) dilakukan oleh logistik atas permintaan
maintenance apabila pada salah satu bank di sentral gas N2O sudah kosong,
dan supply ke gedung disalurkan melalui sisi bank lain.
Nitrogen
Pemesanan gas N2 ( Nitrogen ) dilakukan oleh logistik atas permintaan
maintenance apabila persediaan N2 tinggal 1 tabung.
CO2 (Carbondioksida)
Pemesanan gas CO2 dilakukan oleh Unit Logistik apabila persediaan gas CO2
tinggal 1 tabung.

3. PENERIMAAN GAS MEDIS


Untuk sentral oxygen tabung kosong diisi langsung oleh supplier.
Untuk tabung gas kecil dilakukan pemeriksaan gas tabung saat menerima gas
medis:
- Keluarkan tabung kosong dari ruang sentral
- Mencatat setiap nomor tabung yang kosong yang dikeluarkan
- Masukkan tabung yang baru kedalam ruang sentral

- Catat semua tabung yang baru


- Periksa semua kondisi tabung dan valve dan pastikan semua
dalam kondisi baik
- Periksa tekanan tabung dengan presure gate, tekanan harus berkisar
2000 PSI dengan teloransi 10%.
- Apabila tekanan kurang dari batas teloransi dan kondisi tabung valve
tidak layak maka tabung harus direjeck ke supplier.
- Periksa faktur penerimaan dan tanda tangani bila kondisi jumlah sesuai.
- Simpan faktur penerimaan tabung pada file orederan gas medis.
- Perhatikan saat melakukan penerimaan gas tutup tabung :
O2 warna putih
Nitrogen oksida warna biru
Nitrogen warna abu-abu
Vakum warna kuning

4. PENYIMPANAN GAS MEDIS


- Peyimpanan Gas Medis ditangani oleh maintenance dan dilakukan
- pemeriksaan setiap hari.
- Tabung gas medis disimpan dalam posisi berdiri / tegak, dan
- dilengkapi dengan tali pengaman yang dapat mencegah jatuhnya
- tabung pada saat terjadi guncangan dan dipasang penutup kran.
- Lokasi penyimpanan diruang gas medis dan masing-masing gas
- medis dibedakan tempatnya.
- Peyimpanan tabung gas medis isi dengan yang kosong dibedakan.
- Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sunber panas, listrik dan
- oli dan sejenisnya.
- Ruang penyimpanan harus memiliki ventilasi yang dan sesuai dengan
- jumlah gas yang disimpan.
- Ruang penyimpanan gas medis harus memiliki penandaan tanda

- bahaya dan terdapat sarana alat pemadam kebakaran


- Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji / tes
- kepada produsen untuk mengetahui kondisi gas

F. PEMELIHARAAN SYSTEM GAS MEDIS


Pemeliharaan system gas medis meliputi :
- Permeriksaan panel gas medis
- Service sentral gas medis

1. Permeriksaan Panel Gas Medis


Pemerikaan panel gas medis dilakukan oleh maintenace setiap hari

2. Service Sentral Gas Medis


Service sentral gas medis dilakukan setiap bulan oleh unit maintenance

G. PENGELOLAAN IPAL DAN INCENERATOR


1. PENGELOLAAN DAN PEMELIHRAAN IPAL
Pemeliharaan dan perawatan IPAL dilakukan oleh maintenace meliputi :
- Screening tank
- Equalisasi tank
- Clarifier tank
- Biodetok tank
- Clorin tank
- Sumpit
- Blower
- Dosing
- Flow meter
- Aerator
- Titrit tank
- Limbah akhir
a) Screening Tank
Kegiatan untuk skrening tank meliputi :
- Pemeriksaan screening tank dilakukan oleh unit maintenance setiap hari
- Pembersihan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

b) Equalisasi Tank
Pemeriksaan equalkisasi tank dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

c) Clarifier Tank
- Pemeriksaan clarifier tank dilakukan oleh unit maintenance setiap hari
- Pembersihan dilakukan setiap bulan oleh unit maintenance

d) Biodetok Tank
Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

e) Clorin Tank
- Pemeriksaan chlorine tank dilakukan oleh unit maintenance setiap hari
- Penambahan kaporit atau khlorin dilakukan sesuai kebutuhan

f) Sumpit
a) Pemeriksaan sumpit dilakukan oleh unit maintenance setiap hari
b) Pembersihan dilakukan setiap bulan oleh unit maintenance

g) Blower
Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

h) Dosing
Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance
i) Flow Meter
Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

j) Aerator
Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

k) Sludge tank
c) Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance
d) Pengurasan dilakukan sesuai keadaan, minimal dilakukan 6 bulan sekali

l) Limbah Akhir
e) Pemeriksaan limbah akhir dilakukan setiap hari meliputi pemeriksaan pH dan
pencatatan debit limbah.

2. PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INCINERATOR


Pengelolaan dan pemeliharaan incinerator meliputi :
f) Pemeriksaan voltage
g) Pemeriksaan filter solar
h) Penambahan solar
i) Pemeriksaan air
j) Pemeriksaan bunner
k) Pemeriksaan fan
l) Pemeriksaan filter cerobong

a) Pemeriksaan Voltage
Pemeriksaan voltage dilakukan setiap bulan oleh maintenance

b) Pemeriksaan Filter Solar


Pemeriksaan filter solar dilakukan setiap bulan oleh maintenance
c) Penambahan Solar
Penambahan solar dilakukan oleh operator incinerator sesuai kebutuhan.

d) Pemeriksaan Air
Pemeriksaan air dilakukan setiap bulan oleh petugas maintenance

e) Pemeriksaan Bunner
Pemeriksaan bunner dilakukan setiap bulan, perbaikan kerusakan dilakukan sesuai setiap
ada laporan kerusakan dan penggantian bunner dilakukan sesuai kebutuhan dimana
bunner tidak dapat diperbaiki lagi oleh maintenance

f) Pemeriksaan Fan
Pemeriksaan fan dilakukan setiap bulan oleh maintenance dan perbaikan kerusakan
dilakukan sesuai asdanya laporan kerusakan.

g) Pemeriksaan Filter Cerobong


Pemeriksaan filter cerobong dilakukan setiap bulan dan pembersihan dilakukan setiap
bulan oleh unit maintenance.

H. KESEHATAN LINGKUNGAN
Program kerja kesehatan lingkunga RS Awal Bros Tangerang tahun 2014 sama dengan tahun 2013
yaitu :
1. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Program pengendalian pencemaran air mmeliputi :
a) Pemeriksaan Baku Mutu Air Bersih
Pemeriksaan kualitatif air bersih dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling
meliputi pemeriksaan fisika, kimia dan biologi. Dimana acuan bakumutu yang
digunakan untuk uji kualitatif berdasarkan Permenkes 416 tahun 1990 tentang syarat
syarat pengawasan air. Pemeri8ksaan kualitatif ini dilakukan oleh pihak ketiga. Dan
hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH
kepri dan KLH pusat

b) Pemeriksaan Bakumutu Air Minum


Pengawasan kualitatif dilakukan oleh kesling setiap satu bulan sekali meliputi
pemeriksaan fisika, kimia dan biologi dengan mengacu pada bakumutu Permenkes 492
tahun 2012 tentang persyaratan kualitas air minum. Pemeriksaan ini dilakukan oleh
pihak ketiga. Dan hasil

pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH kepri
dan KLH pusat

c) Pemeriksaan Bakumutu Air RO


Pemeriksaan kualitatif dilakukan oleh unit kesling setiap bulan sekali meliputi
pemeriksaan fisika, kimia dan biologi. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan
sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH kepri dan KLH pusat

d) Pemeriksaan Bakumutu Air Limbah


Pemeriksaan kualitatif dilakukan oleh unit kesling setiap bulan sekali meliputi
pemeriksaan fisika, kimia dan biologi. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan
sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH kepri dan KLH pusat

2. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


a) Pengendalian udara indoor
- Tidak berbau (terutama bebas dari H2S dan Amoniak).
- Kadar debu (particulate matter) berdiameter kurang dari 10 micron dengan rata-
rata pengukuran 8 jam atau 24 jam tidak melebihi 150 g/m3, dan tidak
mengandung debu asbes untuk ruang UKO
- Pada penderita penyakit yang menular secara aerogen, pengendalian udara
indoor diatur dalam kebijakan tersendiri yaitu kebijakan penggunaan ruang isolasi.
- Pembersihan ruangan dilakukan rutin 2x sehari, pagi dan sore.
- Menghindari pembersihan ruangan yang akan menimbul kan debu,
terutama bila dalam ruangan masih ada pasien yang menginap.
- U d a r a d i d a l a m R u a n g O p e r a s i , R u a n g B e r s a l i n d a n Intensive
Care Unit dibuat sedemikian rupa sehingga selalu berada dalam tekanan
positif saat digunakan, dengan cara

- menggunakan AC, ruangan tertutup, dan meminimalkan potensi


penampungan debu dalam konstruksi ruangan.
- Menghindari penumpukan sampah dalam ruangan yang dapat menimbulkan bau
diatur dalam program pengelolahan sampah.
- Menghindari penumpukan makanan yang cenderung cepat membusuk. Menutup
makanan dalam wadah atau tempat tertutup.
- Menghindari pemakaian atau penumpukan linen kotor yang dapat menimbulkan
bau, pengambilan linen dilakukan 1x dalam sehari.
- Menghindari padatnya penunggu pasien dalam ruangan, maksimal 2 orang
penunggu pasien dalam ruangan.
- Menjaga sanitasi toilet dalam ruangan masuk pengelolahan dan pemeliharaan
ruangan.
- Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi Ruang atau Unit

Konsentrasi Maksimum
No Nama Ruang Mikroorganisme per m Udara
(CFU/M)
1 Kamar Operasi 10
2 Kamar Bersalin 200
3 Recovery Room 200 500
4 Ruang observasi bayi 200
5 Ruang Perawatan bayi 200
6 Ruang Perawatan Prematur 200
7 ICU 200
8 Ruang Jenazah 200 500
9 Penginderaan medis 200
10 Laboratorium 200 - 500
11 Radiologi 200 500
12 Sterilisasi 200
13 Dapur 200 500
14 UGD 200

- Pemeriksaan kualitas udara indoor yaitu Indeks Angka Kuman dilakukan minimal
(2) dua kali setahun.
- Pemeriksaan kualitas indoor dilakukan oleh unit kesling.

b) Pengendalian udara outdoor


- Jalur lalu lintas kendaraan bermotor dan parkir diletakkan jauh dari area rawat
inap.
- Dipasang papan peringatan untuk kendaraan bermotor agar jalan perlahan atau
maksimal kecepatan dan larangan membunyikan klakson
- Incinerator diletakkan jauh dari area rawat inap.
- Memilih tanaman hias yang sesuai dengan lingkungan Rumah Sakit.
- Sampah diletakkan dalam wadah tertutup dan dibuang setiap hari.
- Pemeriksaan kualitas udara outdoor dilakukan minimal 1 kali dalam setahun.
- Pengawasan pemeriksaan dilakukan oleh unit kesling

3. PENGENDALIAN PENCEMARAN MAKAN


Sumber bahan makanan dipilih yang berkualitas baik dengan penyalur yang telah terbukti
kualitasnya serta di evaluasi secara berkala. Bahan makanan yang belum terolah harus dalam
keadaan segar, tidak rusak atau berubah bentuk, warna, dan rasa, tidak berbau busuk, tidak
berjamur, bila kotor harus dibersihkan dengan air terlebih dahulu, tidak mengandung bahan
yang dilarang seperti formalin, boraks, pestisida, melamin, dll. Bahan makanan dalam kemasan
(terolah) harus mempunyai label dan merk, terdaftar di Depkes dan mempunyai nomor daftar,
kemasan tidak rusak, pecah, atau robek atau kembung, belum kadaluwarsa, kemasan
digunakan hanya untuk satu kali penggunaan.

Bahan makanan harus dicuci (sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, lauk air tawar, lauk
air laut, daging-dagingan,dll). Pencucian dengan menggunakan air mengalir di bersihkan dan
dibilas berkali-kali. Petugas harus memakai sarung tangan dan atau mencuci tangan sebelum
dan sesudah mencuci bahan makanan.

Tempat penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih,
terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan lain.

Tentang penyimpanan bahan makanan kering hendaknya berada dibagian tinggi untuk
mencegah genangan air dan menjaga kelembabannya. Semua bahan makanan disimpan
pada rak yang memadai, dengan ketinggian atas 40 cm dari atap dan ketinggian dari lantai 20
25 cm. Suhu ruangan dijaga 22C dan kelembaban ruangan 60%.
Pengolahan makanan dilakukan secara hygienis :
Tidak merokok selama mengolah makanan.
Tidak makan atau mengunyah.
Tidak memakai perhiasan berlebihan.
Tidak menggunakan cat kuku dan kuku senantiasa pendek.
Tidak menggunakan peralatan atau fasilitas kerja yang bukan peruntukannya.
Tidak mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang tidak bersih menggaruk, menjilat,
meludah, dll.
Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan secara terlindung dari kontak
langsung dengan tubuh.
Perlindungan kontak langsung dengan makanan jadi dilakukan dengan menggunakan
sarung tangan plastik, penjepit makanan, sendok, garpu,dan sejenisnya.
Tenaga pengolah makanan harus selalu melakukan pemeriksaan kesehatan berkala
minimal setahun sekali, minimal pemeriksaan swab rectal.
Tenaga dapur / gizi selalu menjaga kebersihan diri dan kebersihan
lingkungan kerja dengan cara :
- Menempatkan makanan pada wadah dan tempat yang layak terutama
makanan yang mudah rusak.
- Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum bekerja dan setelah keluar dari
kamar mandi / WC sebagaimana diatur dalam kebijakan kebersihan tangan.

- Selalu memakai pakaian kerja dan alat pakaian diri dalam bekerja.
- Selalu bersifat teliti dan hati-hati dalam menangani makanan.

Pemeriksaan mikrobiologi makanan baik makanan untuk pasien, makanan untuk karyawan
maupun makanan yang dijual dikantin karyawan dimana pemeriksaan dilakukan secara
random.
- Dilakukan pemeriksaan mikrobiologi makanan 6 bulan
- Dilakukan pemeriksaan kimia terhadap makanan dan minuman yang diawetkan
setiap 6 bulan

4. PENGENDALIAN SUHU
Pengedalian suhu yang akan dilakukan tahun 2014 adalah :
a) Pematauan rutin suhu ruang
- Setiap ruangan dipasang thermometer ruangan
- Beberapa ruangan dipasang thermometer, hygrometer dan magnehelit untuk
mengukur tekanan.
- Bila suhu ruangan melebihi batas atas standar maka diusahakan menurunkan
suhu ruangan dengan beberapa cara menurut prioritas : Mengurangi kepadatan
dengan membatasi pengunjung atau penunggu pasien dan melakukan
pengecekan pada tombol pengaturan AC atau pada AC itu sendiri.
- Kebijakan tentang Air Conditioner /AC
AC disediakan di semua ruangan rawat inap, Kamar Operasi, Kamar
bersalin, Ruang ICU/NICU, Ruang UGD.
AC dinyalakan dan dimatikan sesuai kebutuhan.
AC dibersihkan secara berkala sesuai program pemeliharaan AC.
Apabila hasil pengukuran suhu ruangan atau kelembaban ruangan diluar
standar, maka dilakukan koreksi pada saat itu.

Standar suhu ruangan-ruangan adalah sebagai berikut :


Ruangan Suhu Kelembaban Tekanan
No (C) (%)
1 Kamar Operasi 19 - 24 45 - 60 Positif
2 Kamar Bersalin 24 26 45 60 Positif
3 Recovery Room 22 - 24 45 60 Seimbang
4 Perawatan Ibu-Bayi 22 - 26 35 60 Seimbang
5 ICU / NICU 22 23 35 60 Seimbang
6 Laboratorium mikro 22 26 35 60 Negatif
7 Laboratorium 22 26 35 60 Seimbang
8 Radiologi 22 26 45 60 Seimbang
9 Sterilisasi 22 26 35 60 Negatif
10 Dapur 22 30 35 60 Seimbang
11 UGD 19 24 45 60 Positif

b) Service AC
Service AC dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk satu unit AC yang akan dilakukan oleh
maintenance.
5. PENGENDALIAN PENCAHAYAAN
Pengendalian pencahayaan dilakukan dengan
a) Pengaturan menyalakan lampu
- Lampu ruangan rawat inap dinyalakan mulai pukul 17.30, atau
sebelumnya bila diperlukan.
- Lampu ruangan rawat di kurangi pada pukul 22.00 saat waktu tidur, pasien dapat
menggunakan lampu di dalam wallduct.
- Lampu ruangan rawat inap di matikan pada pukul 05.30atau lewat bila diperlukan.
- Lampu koridor di luar rawat inap dinyalakan pukul 17.30 s/d 05.30 atau sesuai
kebutuhan.
- Lampu koridor di area rawat inap dinyalakan mulai pukul 17.30, atau sebelumnya
bila diperlukan.

- Lampu di ruangan-ruangan yang tidak dipakai untuk pelayanan pasien dapat


dimatikan.
- Lampu di ruangan-ruangan yang membutuhkan penerangan
d i siang hari dapat dinyalakan sesuai kebutuhan.
- Lampu di area taman, halaman, dan area parkir dinyalakan mulai pukul 17.30
sampai dengan 05.30, atau sesuai kebutuhan.
- Lampu di ruangan isolasi tergantung pasien yang menginap di dalamnya. Bila
pasien yang di rawat di ruang isolasi adalah pasien Tetanus, maka lampu yang
dinyalakan hanya lampu ruangan berwarna biru yangintensitasnya kecil.
Sedangkan bila pasien yang menginap bukan pasien tetanus, maka aturan
menyalakan lampu sebagaimana ruang rawat inap lainnya.
- Setiap tindakan medis harus mendapatkan pencahayaan yang cukup, baik melalui
lampu ruangan, lampu operasi, ataupun lampu sorot.
- Semua penerangan oleh lampu, baik outdoor maupun indoor tidak boleh
menyilaukan, intensitas cahaya disesuaikan peruntukannya.
- Dilakukan pembersihan secara berkala sesuai program oleh ISS
b) Pengaturan menyalakan lampu
- Pemeriksaan kadar pencahayaan (Lux) dilakukan secara berkala minimal setiap
enam (6) bulan sekali.
- Pemeriksaan lux dilakukan oleh laboratorium pihak ketiga dibawah pengawasan
kesling
- Dilakukan penggantian lampu yang tidak berfungsi dengan baik yaitu lampu yang
kadar pencahayaan (Lux) telah dibawah standar.
- Jaringan instalasi listrik diperiksa secara berkala sesuai program pemeliharaan
diatas.
- Hasil pemeriksaan dilaporkan setiap 6 bulan ke Bapedal kota Tangerang, BLH
kepri dan KLH Jakarta.
Standar pencahayaan di ruangan-ruangan adalah sebagai berikut :

Satuan Terang
No Ruangan Keterangan
(Lux)
1 Ruang rawat inap 100 200 Warna cahaya sedang
2 Ruang Operasi 300 500 Warna cahaya sejuk
3 Meja Operasi 10.000 20.000 Tanpa bayangan
4 Ruang Bersalin 300 500 Sejuk
5 Ruang Tindakan Kebidanan 300 500
6 Recovery Room 300 500 Sejuk
7 ICU 300 500 Sejuk
8 Ruang Isolasi pasien tetanus 0,1 0,5 Biru
9 Laboratorium 300 500 Sedang
10 Radiologi 75 100
11 Koridor 60 100
12 Kantor Min 100
13 Apotik / Farmasi Min 200
14 Dapur / Gizi Min 200
15 Toilet Min 100
16 Area Parkir Min 300

6. PENGENDALIAN KEBISINGAN
Pengendalian kebisingan dilakukan dengan cara :
a) Pembatasan jam kunjung dan tata tertib ruangan berkaitan dengan pengendalian
kebisingan
I. Bel ruangan pemanggil perawat diletakkan di ruangan perawat. Disiapkan lampu
penunjuk ruangan pasien yang memanggil / menekan bel.
J. Jalur jalan kendaraan keluar masuk rumah sakit terletak jauh dari area ruang rawat
inap, dipasang papan peringatan untuk tidak menghidupkan klakson dan
berkendara perlahan.
K. Dipasang papan peringatan di lingkungan Rumah Sakit :

Harap Tenang Dilarang Berbicara Keras, Dilarang Tertawa Keras


L. Generator listrik diletakkan jauh dari area rawat inap, diletakkan dalam ruangan
khusus dilengkapi peredam suara.
M. Dalam kebijakan pengunjung dan penunggu pasien memuat pembatasan
kunjungan dan tata tertib kunjungan dan himbauan untuk menjaga ketenangan
Rumah Sakit.
N. Semua roda-roda trolley, Bed pasien dan brankar di periksa secara berkala oleh
user dan maintenance hingga tidak menimbulkan derit, apabila terdapat kerusakan
user harus segera melaporkan kepada maintenance untuk diperbaiki dengan
menyerahkan WO.
O. Semua pintu kamar diperiksa secara berkala sehingga tidak menimbulkan bunyi
saat membuka atau menutup pintu, terutama kamar rawat inap pasien.

b) Pemeriksaan tingkat kebisingan


P. Pengukuran kebisingan dilakukan setiap 6 bulan. Apabila melebihi standar yang
ditetapkan, maka dilakukan isolasi terhadap sumber kebisingan.
Q. Pemeriksaan kebisingan dilakukan oleh Laboratorium pihak ketiga setiap 6 bulan
dibawah pengawasan kesling
R. Hasil pemeriksaan dilaporkan setiap 6 bulan ke Bapedal kota Tangerang, BLH
kepri dan KLH Jakarta.
S. Persyaratan kebisingan untuk masing-masing ruangan atau unit seperti tabel
berikut :
Kebisingan Max
No Nama Ruangan (waktu pemaparan 8 jam dalam satuan
dBA)
1 Kamar Pasien 40 - 45
2 Kamar Operasi 45
3 Recovery Room 45
4 Endoscopy, Laboratorium 65
5 Radiologi 40
6 Kantor / Loby 45

7 Farmasi 45
8 Dapur / Gizi 78
9 Ruang Isolasi 40
10 Poli Gigi 80

7. PENYEHATAN RUANG DAN BANGUN


Penataan ruang bangunan dan penggunaannya harus sesuai dengan fungsi serta memenuhi
persyaratan kesehatan yaitu dengan mengelompokkan ruangan berdasarkan tingkat risiko
terjadinya penularan penyakit sebagai berikut :
a. Zona dengan Risiko Rendah
Zona risiko rendah meliputi : ruang administrasi, ruang komputer, ruang pertemuan, ruang
resepsionis dan ruang pendidikan / pelatihan.
2) Permukaan dinding harus rata dan berwarna terang
3) Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air,
berwarna terang, dan pertemuan antara lantai dengan dinding harus berbentuk
konus.
4) Langit-langit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna
terang, mudah dibersihkan, kerangka harus kuat, dan tinggi minimal 2,70 meter
dari lantai.
5) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang
bawah jendela minimal 1,00 meter dari lantai.
6) Ventilasi harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar/ruang dengan
baik. Ventilasi yang digunakan adalah ventilasi buatan atau mekanis yaitu AC.

b. Zona dengan Risiko Sedang


Zona risiko sedang meliputi : ruang rawat inap bukan penyakit menular, rawat jalan, ruang
ganti pakaian, dan ruang tunggu pasien. Persyaratan bangunan pada zona dengan risiko
sedang sama dengan persyaratan pada zona risiko rendah.

c. Zona dengan Risiko Tinggi


Zona risiko tinggi meliputi : ruang isolasi, ruang perawatan intensif, laboratorium, ruang
radiologi, dan ruang jenazah dengan ketentuan sebagai berikut :
1)Dinding permukaan harus rata dan berwarna terang.
2) Dinding ruang laboratorium dibuat dari porselin atau keramik setinggi 1,50
meter dari lantai dan sisanya dicat warna terang.
3) Dinding ruang radiologi harus berwarna gelap, dengan ketentuan dinding
disesuaikan dengan pancaran sinar yang dihasilkan dari peralatan yang
dipasang di ruangan tersebut, tembok pembatas antara ruang Sinar X dengan
kamar gelap dilengkapi dengan transfer cassette.
4) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna
terang, dan pertemuan antara lantai dengan dinding harus berbentuk konus.
5) Langit-langit terbuat dari bahan mutipleks atau bahan yang kuat, warna terang,
mudah dibersihkan, kerangka harus kuat, dan tinggi minimal 2,70 meter dari
lantai.
6) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang
bawah jendela minimal 1,00 meter dari lantai.
7) Semua stop kontak dan saklar dipasang pada ketinggian minimal 1,40 meter
dari lantai.

d. Zona dengan Risiko Sangat Tinggi


Zona risiko tinggi meliputi : ruang operasi, ruang gawat darurat, ruang bersalin, dan ruang
patologi dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Dinding terbuat dari bahan porslin atau vinyl setinggi langit-langit, atau dicat
dengan cat tembok yang tidak luntur dan aman, berwarna terang.
2) Langit-langit terbuat dari bahan yang kuat dan aman, dan tinggi minimal 2,70
meter dari lantai.

3) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 m, dan semua pintu kamar
harus selalu dalam keadaan tertutup.
4) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan berwarna
terang.
5) Khusus ruang operasi, harus disediakan gelagar (gantungan) lampu bedah
dengan profil baja double INP 20 / IWF yang dipasang sebelum pemasangan
langit-langit.
6) Tersedia rak dan lemari untuk menyimpan reagensia siap pakai.
7) Ventilasi yang digunakan adalah AC tersendiri yang dilengkapi filter bakteri, untuk
setiap ruang operasi yang terpisah dengan ruang lainnya. Pemasangan AC
minimal 2 meter dari lantai dan aliran udara bersih yang masuk ke dalam kamar
operasi berasal dari atas ke bawah.
8) Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu harus
dibuat ruang antara.
9) Hubungan dengan ruang scrubup untuk melihat ke dalam ruang operasi perlu
dipasang jendela kaca mati, hubungan ke ruang steril dari bagian cleaning cukup
dengan sebuah loket yang dapat dibuka dan ditutup.
10) Pemasangan gas medis secara sentral melalui bawah lantai atau di atas langit-
langit.
11) Dilengkapi dengan sarana pengumpulan limbah medis.

Penyehatan ruang dan bangun meliputi :


a. Lantai
Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,
warna terang, dan mudah dibersihkan.
Lantai yang selalu kontak dengan air, kemiringannya harus cukup ke arah saluran
limbah / drainase.
Lantai harus selalu bersih, dibersihkan minimal 2 (dua) kali sehari oleh CS.Cara
pembersihan ada di SOP CS yang telah ditetapkan dengan menggunakan
perlengkapan pembersih (pel) yang memenuhi syarat

dan bahan antiseptik yang tepat. Pada masing-masing ruang disediakan


perlengkapan pel tersendiri.
Perbaikan kerusakan dilakukan oleh maintenance sesuai laporan kerusakan.
Inspeksi dilakukan oleh K3RS setipa bulan

b. Dinding
Permukaan dinding harus kuat, rata, berwarna terang dan menggunakan cat yang
tidak luntur serta tidak menggunakan cat yang mengandung logam berat.
Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus dilapisi bahan yang
kuat dan kedap air.
Pembersihan dinding dilakukan setiap bulan oleh CS
Pembersihan dinding dilakukan secara periodik minimal 2 (dua) kali setahun dan
di cat ulang apabila sudah kotor atau cat sudah pudar oleh maintenace.
Inspeksi dilakukan oleh K3RS setiap bulan

c. Plafon
Kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan.
Tinggi minimal langit-langit adalah 2,7 m dari lantai.
Kerangka langit-langit harus kuat, disusun dengan konstruksi yang baik sehingga
tidak terdapat celah yang dapat mengakibatkan tempat menempelnya debu.
Perawatan langit-langit terkait dengan kebersihannya, adanya tetesan dari plafon /
atap dan pemeliharaan langit-langit yaitu pengecatan ulang secara periodik atau
bila telah tampak kotor.
Perawatan langit langit dilakukan oleh unit maintenance berdasarkan laporan
atau hasil inspeksi K3RS .
Pembersihan langit langit dilakukan oleh CS setiap bulan
Inspeksi dilakukan oleh K3RS setiap bulan

d. Pintu
Pintu harus kuat, dapat mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang
pengganggu lainnya.
Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang bawah
jendela minimal 1,00 meter dari lantai.
Celah pintu dengan lantai berjarak 0,5 cm.
Menggunakan cat anti rayap.
Dilengkapi shutter otomatis.
Dapat dilewati bed pasien maupun trolley.
Pemeliharaan pintu dilakukan oleh maintenance setiap bulan
Pembersihan dilakukan setiap hari oleh CS
Perencanaan penggantian pintu berdasarkan rekomendasi hasil inspeksi antara
PPI dan K3RS dan laporan kerusakan dari ruangan
Inspeksi dilakukan setiap bulan oleh K3RS
e. Jendela
Pemeliharaan jendela dilakukan oleh maintenance setiap bulan
Pembersihan dilakukan setiap hari oleh CS
Inspeksi dilakukan setiap bulan oleh K3RS

f. Toilet
Pemeliharaan toilet dilakukan oleh maintenance setiap bulan
Pembersihan dilakukan setiap hari oleh CS
Inspeksi dilakukan setiap bulan oleh K3RS

g. Wastafel
Pemeliharaan toilet dilakukan oleh maintenance setiap bulan
Pembersihan dilakukan setiap hari oleh CS
Inspeksi dilakukan setiap bulan oleh K3RS

8. PENGENDALIAN VECTOR
a ) Pengendalian lalat
- Secara fisik :
Menjaga agar pintu ruangan selalu tertutup.
Mencegah penumpukan sampah non medis.
Tempat penampungan sampah sementara harus senantiasa dalam keadaan
kering dan tertutup serta diletakkan jauh dari ruang perawatan pasien.
Proses pembersihan lantai dilakukan dua (2) kali sehari dengan antiseptik
dan dipastikan tidak terdapat sisa darah yang tidak dibersihkan.
Menjaga agar makanan selalu dalam keadaan tetutup.
Merawat luka dengan baik.
Sanitasi toilet yang baik.
Pengecekan indeks lalat dilakukan satu (1) bulan sekali dengan nilai indeks <
3% (ditemukan 3 tempat yang positif ada lalat dari 100 tempat yang
diperiksa).Pengecekan dilakukan pada saat inspeksi bulanan yang dilakukan
oleh tim K3RS.
- Secara kimia
Penggunaan Pestisida spray pada ruangan yang terdapat lalat dilakukan
setiap 3 hari sekali.
- Cara lain
Penggunaan lampu anti lalat di ruang gizi

b) Pengendalian Nyamuk
- Secara Fisik
Penggunaan kawat kasa pada lubang jendela.
Pengaturan pintu yang lebih sering tertutup.
Pencegahan penumpukan linen dalam ruangan.
Pengaturan hygiene pasien dan penunggu pasien.
Menghindari adanya air yang tergenang pada pot tanaman atau kamar mandi.

Pencegahan dan pengendalian nyamuk dilakukan dengan cara 3M (Menguras,


Menutup tempat penampungan air, dan Mengubur barang bekas).
Pengecekan indeks jentik dilakukan satu (1) bulan sekali dengan nilai indeks
< 3% (ditemukan 3 tempat yang positif jentik Aedes Aegypty dari 100 tempat
yang diperiksa). Bila positif maka dilakukan pembasmian jentik melalui
abatisasi.
Pengecekan nyamuk dewasa Aedes Aegypty dilakukan satu (1) bulan sekali
dengan nilai indeks < 3% (ditemukan 3 tempat yang positif nyamuk dewasa
Aedes Aegypty dari 100 tempat yang diperiksa). Bila positif maka dilakukan
pembasmian nyamuk dewasa Aedes Aegypty melalui penyemprotan /
spraying.

- Secara Kimia
Penggunaan pestisida spray golongan piretrin.

c) Pengendalian Kecoak
- Secara Fisik
Menutup semua lubang pada dinding.
Pencegahan penumpukan sampah domestik.
Pengaturan penyimpanan makanan.
Sanitasi ruangan yang baik.
- Secara Kimia
Penggunaan pestisida spray golongan piretrin

d) Pengendalian Tikus
- Secara Fisik
Menutup semua lubang pada dinding.
Pencegahan penumpukan sampah domestik.
Pengaturan penyimpanan makanan.
Sanitasi ruangan yang baik.

- Secara Kimia
Pengendalian secara mekanik dengan perangkap tikus (bait and trap).
Dilakukan sesuai kebutuhan bila dilaporka adanya tikus

e) Pengendalian Kucing
Menutup semua lubang pada dinding.
Pencegahan penumpukan sampah domestik.
Pengaturan penyimpanan makanan.
Menangkap dan membuang kucing.

f) Inspeksi
Inspeksi dilakukan oleh K3RS setiap bulan

9. PENGELOLAAN SAMPAH
Pengelolaan sampah yang dimaksud dalam program ini adalah pengelolaan sampah non
infeksius atau sampah domistik
Pengelolaan sampah dilakukan meliputi :
a. Pengelompokan Sampah Diruangan
Sampah di setiap ruang/ unit harus dipisahkan sesuai dengan karakteristik jenis
sampah dan dimasukkan ke dalam tempat/ kantong plastik yang telah disediakan.
Berdasarkan karakteristik sampah maka pemisahan sampah dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
- Sampah non infeksius ditempatkan pada tempat sampah yang berlabel non
infeksius yang telah diberi kantong sampah berwarna hitam.
- Sampah infeksius ditempatkan pada tempat sampah yang berlabel infeksius
yang telah diberi kantong sampah berwarna kuning.
- Sampah benda tajam di tempatkan pada kontainer khusus, tahan air, anti bocor
yang telah diberi label infeksius.
- Sampah cytotoksik dan sampah tumpahan B3 dibuang ke kantong warna merah
dengan ketentuan :

Sampah Cytotoksik hanya ada di Farmasi, Ruang Ramonda dan Ruang


Ursinia sehingga pada ruangan tersebut disediakan tempat sampah
khusus cytotoksik yang telah diberi kantong plastik warna merah.
Sampah tumpahan B3 yang berasal dari ruangan pelayanan biasa
dibuang ke dalam kantong warna merah kemudian kantong warna merah
dibuang ke dalam kantong sampah infeksius (warna kuning).
Sampah tumpahan B3 yang berasal dari gudang B3 di tempatkan pada
tempat sampah B3 yang telah dilapisi kantong warna merah.
- Limbah cair radiologi ditempatkan pada kontainer khusus anti bocor, kedap air,
anti karat dan tertutup yang diberi simbol sesuai karakteristik.
- Sampah-sampah B3 lain (tumpahan merkuri, baterai bekas, aki bekas dan lampu
bekas) dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna merah dan dibawa
langsung ke TPS B3
- Limbah-limbah B3 lain (lumpur IPAL dan oli bekas) dimasukkan ke dalam tempat
yang kedap air, tidak bocor dan tertutup.
- Limbah cair lain yang berasal dari kegiatan yang bukan kategori limbah cair B3
dibuang langsung melalui wastafel, toilet dan spoel hook.

b. Pelabelan Sampah
Pelabelan sampah diberikan pada tempat samapah yang harus dipasang setiap hari
oleh user.
Pengawasan pemasangan label dilakukan oleh K3RS dan PPIRS setiap bulan

c. Pembuangan Sampah
- Pembersihan tempat pembuangan sampah dilakukan setiap kali mengeluarkan
samapah dari tempatnya. Pembersihan ini dilakukan oleh CS.
- Untuk sampah non infeksius dimasukan kedalam kantong bewarna hitam yang
setelah terisi 2/3 bagian maka kantong akan diikat. Sampah yang sudah di ikat
akan dibawa oleh petugas CS ke TPS minimal 2 kali dalam satu hari.
- Dan samapah yang ada di TPS akan diangkut oleh dinas kebersihan kota
Tangerang sdetiap harinya.

10. PENGELOLAAN LINEN


Pengelolaan linen meliputi :
a. Penggunaan linen
Pengggunaan linen untuk proses pelayanan dilakukan setiap hari
b. Pengelolaan
Pengelolaan laundry dilakukan setiap hari oleh pihak ketiga dimana pengelolaan
meliputi pengangkutan linen kotor, pencucian linen, penyetrikaan linen, pendistribusian
linen bersih
- Linen kotor ditempatkan pada tempat tertutup dan diletakkan berjauhan dengan
kegiatan pelayanan.
- Proses pengambilan linen kotor dilakukan setiap hari dan tidak melewati akses
umum , apabila melewati akses umum maka linen harus ditempatkan dalam
tempat yang tertutup rapat dan tidak bocor.
- Linen yang terkena cairan tubuh harus diperlakukan sebagai linen infeksius.
- Linen tidak infeksisus di bersihkan atau dicuci sesuai prosedur pencucian.
- Proses Quality Control (QC) dilakukan terkait dengan kualitas linen yang
diterima.
- Linen yang reject atau tidak memenuhi Quality Control adalah linen yang masih
mengandung sisa-sisa darah atau cairan tubuh lain, linen

robek, linen berbau tidak sedap, linen belum kering dengan sempurna dan linen
yang kusut.
- Pemilihan outsourcing untuk pengelolaan linen harus melibatkan Tim PPI.
Kunjungan wajib dilakukan dalam proses pengelolaan linen dengan baik.
Evaluasi terhadap outsource wajib dilakukan secara berkala terutama dalam
proses dekontaminasi.

c. Pengawasan
Pengawasan penggunaan dan penelolaan linendilakukan setiap hari oleh URT

11. PENGELOLAAN HALAMAN


Pengelolaan halaman meliputi :
a. Pemeliharaan kebersihan
Pemeliharaan kebersihan taman dilakukan oleh petugas CS setiap hari
b. Perawatan tanaman
Perawatan tanaman dilakukan oleh petugas gardener setiap hari.
c. Penyemprotan hama tanam
Penyemprotan hama tanaman setiap bulan sekali

I. SOSIALIASI, PELATIHAN DAN SIMULASI


Sosialisasi adalah kegiatan atau proses penanaman dan pemindahan informasi tentang suatu aturan
yang berlaku
Pelatihan adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan
Simulasi adalah kegiatan yang mengimplementasikan suatu aturan yang dibuat
Sosialisasi,pelatihan dan simulasi adalah hal yang saling terkait.Dimana dalam memahami semua
program kerja K3RS maka ketiga metode tadi harus dilaksanakan secara berkesinambungan.

Kegiatan
Peserta pelatihan :
Semua karyawan RS Awal Bros Tangerang
Semua pekerja lain yang bekerja di RS Awal Bros Tangerang
Karyawan baru

Metode palatihan,sosialisasi dan simulasi


Diselenggarakan dalam bentuk :
Sosialisasi
o Ceramah pengenalan program
o Tanya Jawab
o Diskusi
Pelatihan
o Ceramah dan praktek lapangan
o Tanya Jawab
o Diskusi
o Test
Simulasi
o Pelaksanaan semua hasil sosialisasi dan pelatihan

Cara melaksanakan kegiatan :


1. Sosialisasi
Mendorong semua karyawan maupun pekerja lain memahami semua program K3RS terkait
pengelolaan utility dan kesling
Cara pelaksanaan sosialisasi :
- Menentukan jadwal sosialisasi yang disesuaikan dengan diklat
- Melakukan sosialisasi ke semua unit yang ada di RS

2. Pelatihan eksternal
Mendorong dan memberi kesempatan kepada semua tenaga kesehatan untuk mengikuti
pendidikan yang diselenggarakan oleh instansi lain dalam bentuk
seminar/symposium/workshop.
Cara pelaksanaan program pelatihan eksternal :
- Mengisi formulir usulan pelatihan yang telah diketahui dan disetujui oleh
coordinator dan manager terkait, kemudian berkas diserahkan ke unit Diklat
untuk ditindak lanjuti.
- Diklat membuat proposal tentang pelatihan /pendidian dan meneruskan
kepada direktur untuk mendapatkan persetujuan, apabila proposal disetujui
diteruskan ke bagian keuangan dan ke bagian SDM untuk pembuatan surat
kontrak
- Diklat membuat surat tugas untuk peserta yang akan mengikuti pelatihan
eksternal

3. Pelatihan internal
Pelatihan yang diselenggarakan dan dilakukan secara terjadwal oleh diklat RS Awal Bros
Tangerang.
Cara pelaksanaan program pelatihan internal :
1) Tim K3RS mengusulkan kebutuhan terhadap peningkatan pengetahuan
karyawan kepada diklat
2) Diklat menghubungi semua unit untuk mengirim wakilnya dan diklat memilih
sesuai keiteria kebutuhan tim K3RS
3) Pelatihan dijadwalkan oleh diklat dan dilaksanakan tanpa mengganggu
pelayanan

Jadwal pelaksanaan pelatihan :


Disesuaikan dengan jadwal diklat RS Awal Bros Tangerang

Sosialisasi
1) Karyawan baru dilakukan sosialisasi K3RS dijadwalkan sesuai dengan jadwal
orientasi karyawan

2) Karyawan lama dari masing masing unit dilakukan sosialisasi K3RS 3 bulan
sekali dengan pencapaian peserta di akhir tahun 100%
3) Pekerja lain di lingkungan RS dilakukan sosialisasi K3RS secara berkala setiap 3
bulan sekali secara bergantian
Pelatihan
1) Pelatihan internal dilakukan bersamaan dengan sosialisasi
Cara pelaksanaan program pelatihan internal :
- Tim K3RS mengusulkan kebutuhan terhadap peningkatan pengetahuan
karyawan kepada diklat
- Diklat menghubungi semua unit untuk mengirim wakilnya dan diklat
memilih sesuai keiteria kebutuhan tim K3RS
- Pelatihan dijadwalkan oleh diklat dan dilaksanakan tanpa mengganggu
pelayanan

2) Pelatihan eksternal disesuaikan kebutuhan ketenagaan di unit


Mendorong dan memberi kesempatan kepada semua tenaga kesehatan untuk
mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh instansi lain dalam bentuk
seminar/symposium/workshop.
Cara pelaksanaan program pelatihan eksternal :
- Mengisi formulir usulan pelatihan yang telah diketahui dan disetujui oleh
coordinator dan manager terkait, kemudian berkas diserahkan ke unit
Diklat untuk ditindak lanjuti.
- Diklat membuat proposal tentang pelatihan /pendidian dan meneruskan
kepada direktur untuk mendapatkan persetujuan, apabila proposal
disetujui diteruskan ke bagian keuangan dan ke bagian SDM untuk
pembuatan surat kontrak.
- Diklat membuat surat tugas untuk peserta yang akan mengikuti pelatihan
eksternal.

Simulasi
1) Simulasi dilakukan bertujuan untuk melihat kesiap siagaan karyawan terhadap
gangguan listrik, air dan gas medis
2) Simulasi dilakukan secara berkala minimal satu kali dalam satu tahun.

J. EVALUASI
Evaluasi untuk program ini dilakukan berdasarkan :
1. Evaluasi kebijakan dan prosedur dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
2. Evaluasi metode, waktu dan kendala pelaksanaan sosialisasi, pelatihan dan simulasi dilakukan
setiap kali melakukan kegiatan pelatihan dan simulasi.
3. Evaluasi berkala program dilakukan satu kali dalam setahun yaitu pada bulan November.

BAB III
PENUTUP

Program ini dibuat sebagai acuan bagi semua unit kerja di RS Awal Bros Tangerang dalam merencanakan
pemeliharaan utility dan rencana kesling selama tahun 2014. Bila dalam pelaksanaa program ini
didapatkan kendala dan kesulitan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai keadaan yang actual maka kami
meminta masukan yang positif sebagai bahan evaluasi dari program yang terlaksana dan menjadikan
acuan untuk melakukan perbaikan program tahun berikutnya.

Tangerang, 30 Desember 2013


Dibuat oleh Disetujui oleh Diketahui oleh

Novia Sari, SKM Ir. Arief Iskandar, MM dr. Widya Putri, MARS
Ka. Group Umum Manager Umum & EDP Direktur

Anda mungkin juga menyukai