Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM

MANAJEMEN RISIKO FASILITAS


UTILITAS
RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA

Royal Care, Personal Touch


Jl Rungkut Industri I/1, Surabaya Emergency Call (+6231) 8484111 Call Center
(+6231) 8476111
Email : info@rsroyalsurabaya.com www.rsroyalsurabaya

Tahun 2017
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah sehingga kita dapat melaksanakan tugas
menyelesaikan Program Manajemen Risiko Utilitas Rumah Sakit Royal Surabaya
Tahun 2017.
Kami menyadari Program Manajemen Risiko Utilitas Rumah Sakit Royal
Surabaya ini kurang dari sempurna dan masih banyak kekurangan, maka segala kritik
dan saran dalam pembuatan program dari semua pihak sangat kami butuhkan.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada Direktur yang
telah memberi arahan dan semua unit kerja terkait dalam kerjasamanya sehingga
Program Manajemen Risiko Utilitas Rumah Sakit Royal Surabaya dapat terselesaikan
dengan baik.

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………….…i
Daftar Isi …………………………………………………………………………..ii
A. Pendahuluan …………………………….................……………..……............1
B. Latar Belakang ……………………………………….......……………….........1
C. Tujuan ………………………………………………………..........…….…...1
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan ……………………..........……......…1
E. Cara Melaksanakan Kegiatan ……………………………….............………12
F. Sasaran ………………………………………………………….........….…12
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ………………………………..........……..…12
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan ………………..............……16
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan …………………...............…16
J. Penutup …………………………………………………………...........……..16

ii
A. PENDAHULUAN
Tuntutan terhadap pelayanan Rumah Sakit mencakup aspek peralatan non
medis yang selalu siap dan akurat dalam mendukung kegiatan di rumah sakit
sehingga perlu adanya pengelolaan yang menyeluruh terhadap semua
peralatan non medis (utilitas) yang ada. Pengelolaan peralatan non
medis(utilitas) adalah gabungan dari setiap tindakan yang bertujuan agar
kondisi alat sesuai dengan fungsinya, sehingga peralatan tersebut selalu dalam
kondisi siap pakai

B. LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya Rumah Sakit semakin meningkat pula jumlah
peralatan non medis (utilitas) yang diperlukan untuk mendukung kegiatan
pelayanan di rumah sakit. Untuk menjaga kualitas dan menjaga alat tersebut
selalu dalam kondisi siap pakai maka perlu untuk dibuat program atau rencana
pengelolaan alat non medis(utilitas).

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pengelolaan utilitas dalam rangka menunjang pemenuhan kebutuhan sesuai
dengan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Menjamin ketersediaan listrik, air dan gas medis bersih selama 24 jam
dalam sehari dalam seminggu untuk kebutuhan pasien.
b. Terencanya pemeliharaan sistem utilitas secara terus menerus untuk
menjamin ketersediaan listrik, air dan gas medis yang terpenting untuk
memenuhi kebutuhan asuhan pasien
c. Selalu siaga dalam keadaan darurat apabila terjadi gangguan ketersediaan
listrik, air dan gas medis.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan Pokok

1
1. Melakukan Pemeliharaan Preventif.
2. Melakukan Perbaikan Alat Non Medis / utilitas ( Korektif ).

b. Rincian Kegiatan
Identifikasi Risiko
Identifikasi dilakukan pada sumber risiko, area dampak risiko, penyebabnya
dan potensi akibatnya. Teknik Identifikasi yang digunakan, disesuaikan
dengan kemampuan, sasaran, dan jenis risiko yang dihadapi. Alat identifikasi
yang digunakan dalam rencana induk ini adalah dengan brainstorming atau
curah pendapat antara manajer dan pengawas program serta pihak lain dalam
internal rumah sakit yang terkait.
Identifikasi risiko pengelolaan peralatan medisantara lain sebagai berikut :
1. Konsleting Instalasi Listrik
2. Genset Overload beban
3. Suplai air mati
4. Air terkontaminasi/tak penuhi syarat
5. Instalasi gas medis bocor
6. Ledakan tabung gas medis
7. Kesalahan pemasangan gas medis

Analisa Risiko Sistem Utilitas


Tujuan analisis risiko adalah melakukan analisis dampak dan kemungkinan
semua risiko yang dapat menghambat tercapainya sasaran pengelolaan sistem
utilitas dan menyediakan data untuk membantu langkah evaluasi dan mitigasi
risiko. Analisis risiko mencakup pertimbangan dan mengkombinasikan
estimasi terhadap consequence dan likehood didalam konteks untuk
mengambil tindakan pengendalian. Adapun analisa risiko yang digunakan
dalam rencana induk/program ini adalah analisa kuantitatif dengan melakukan
skoring atas probabilias kejadian dan nilai dampak atau konsekuensi yang
mungkin timbul jika risiko benar-benar terjadi.

2
NO Jenis Risiko Probability Dampak / Skor Risiko
/ likehood Consequences
1. Konsleting instalasi listrik 1 3 3
2. Genset overload beban 1 3 3
3. Suplai air mati 1 4 4
4. Air terkontaminasi / tak penuhi 2 3 6
syarat
5. Instalasi gas medis bocor 1 3 3
6. Ledakan tabung gas medis 1 5 5
7. Kesalahan pemasangan gas 1 5 5
medis

Keterangan :
1. Kriteria Likehood
KRITERIA KRTITERIA
KRITERIA
KUANTITATIF KUALITATIF SEBUTAN
KUALITATIF
(PROBABILITAS) (FREKUENSI/TAHUN)

0.10 Hampir Tidak


1-5 Kejadian Sangat Kecil
Mungkin Terjadi
Kemungkinan
Sangat Kecil
0.30 6-10 Kejadian Kecil
Terjadi
Kemungkinan
0.50
11-20 Kejadian Kecil Terjadi Sedang
Dapat Terjadi
dan Dapat Juga
0.70 21-50 Kejadian Tidak Terjadi Besar
50 : 50
Besar
Kemungkinan
0.90 Lebih dari 50 x terjadi Terjadi, Hampir Sangat Besar
Pasti Terjadi

3
2. Kriteria Consequences

1 2 3 4 5

INSGNIFICA MODERAT CATASTROP


MINOR MAJOR
NT E HIC
Berkurangny
a Fungsi
Dapat Motorik Cedera luas
Diatasi /Sensorik •Kehilanga
CEDERA Tidak Ada
Dengan Setiap Kasus n fungsi Kematian
PASIEN Cedera
Pertolonga Yang utama
n Pertama Memeperpan permanent
jang
Perawatan
PELAYANA
N Terhenti Terhenti Terhenti Terhenti
Terhenti Lebih
/ Lebih Dari Lebih Dari 1 Lebih Dari Permanen
Dari 1 Jam
OPERASIO 8 Jam Hari 1 Minggu
NAL
BIAYA Kerugian Kerugian Kerugian
Kerugian lebih
/ Kerugian Lebih Dari Lebih Dari Lebih Dari
Dari 1 %
KEUANGA Kecil 01,% 0,25% 0,5%
anggaran
N Anggaran Anggaran Anggaran
- Media Media
Media
Lokal Media Lokal Nasional
PUBLIKASI Rumor Nasional Lebih
- Waktu Waktu Lama Kurang
Dari 3 Hari
Singkat Dari 3 Hari
Dampak Dampak
Dampak
Kecil Serius
Bermakna
Terhadap Terhadap
Terhadap
Moril Moril
Moril Menajdi
REPUTASI Rumor Karyawan Karyawan
Karyawan Masalah Berat
Dan Dan
Dan
Kepercayaa Kepercayaa
Kepercayaan
n n
Masyaraka
Masyarakat Masyarakat

Evaluasi Risiko Utilitas


Evaluasi risiko dilakukan dengan membandingkan antara skor risiko yang
didapatkan dari proses analisa risiko dengan kriteria risiko. Adapaun kirteria

4
risiko dapat disebut dengan Risk Apetite dan dilengkapi dengan Risk
Tolerance sebagaimana disajikan dalam gambar berikut :

Berdasarkan pada risk tolerance maka dapat ditetapkan kewenangan dan


tanggung jawab dalam pengelolaan risiko sebagai berikut :
1. Risiko yang berada di atas garis risk tolerance dan berada di level risiko
mulai dari 16 sampai dengan 25 menjadi perhatian penuh Direksi dalam
pengelolaannya.
2. Level risiko di atas garis risk tolerance sampai lebih kecil dari 16 menjadi
perhatian penuh Kepala Bagian / Kepala Bidang.
3. Risiko di bawah garis risk tolerance sepenuhnya dalam tanggung jawab
pengelolaan ditingkat operasional atau oleh Kepala Unit.
Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring akan dibandingkan

5
dengan gambar diatas sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

No Jenis Risiko Skor Kriteria Tenggung Jawab Tindak Lanjut


Risiko Risiko Pengelolaan Risiko
1. Konsleting 3 low Kepala unit  Tidak perlu
instalasi listrik penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
2. Genset overload 3 low Kepala unit  Tidak perlu
beban penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
3. Suplai air mati 4 Medium Kepala Bagian /  Tidak perlu
Kepala Bidang penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan
4. Air 6 Medium Kepala Bagian /  Tidak perlu
terkontaminasi / Kepala Bidang penanganan khusus
tak penuhi syarat  Pemantauan periodik

6
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan
5. Instalasi gas 3 low Kepala Unit  Tidak perlu
medis bocor penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan
6. Ledakan tabung 5 Medium Kepala Bagian /  Tidak perlu
gas medis Kepala Bidang penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi

7
dan penanganan
7. Kesalahan 5 Medium Kepala Bagian /  Tidak perlu
pemasangan gas Kepala Bidang penanganan khusus
medis  Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan

Secara umum seluruh skor risiko berada di bawah garis risk tolerance. Hal ini
berari bahwa risiko masih dapat diterima dan tidak diperlukan suatu upaya
yang sangat khsuus untuk melakukan pencegahan dan penanganan risiko.
Perbedaan pada kriteria rendah dan medium adalah pada tanggung jawab
pengelolaan risiko. Pada risiko rendah pengelolaan dilakukan oleh kepala unit
pemeliharaan sarana dengan petugas/staff pemeliharaan sarana. Sedangkan
pada risiko medium diperlukan koordinasi antara kepala bagian umum dengan
melibatkan jajaran dibawahnya

Mitigasi/Pengelolaan Risiko
Risiko-risiko yang telah tersaring pada langkah evaluasi, selanjutnya dibuat
rencana pengendalian lebih lanjut, langkah ini disebut mitigasi risiko.
Langkah mitigasi risiko meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk
menangani risiko, memperkirakan risiko, menyiapkan rencana perlakuan
risiko dan mengimplementasikan rencana perlakuan risiko. Risiko yang akan
dilakukan mitigas/pengelolaan risiko hanya difokuskan pada kriteria risiko
medium dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

8
Mitigasi / Pengelolaan
No Jenis Risiko
Pencegahan Penanganan
1. Konsleting Menyusun prosedur 1. Melakukan inspeksi dan
instalasi listrik dan jadwal pembuatan jadwal
maintenance jaringan maintenance minimal sebulan
listrik sekali
2. Melakukan peremajaan
pengkabelan
3. Mengukur dengan thermo
digital terhadap jaringan
listrik maupun alat panel
hubung bagi maupun
melakukan ceklist di tempat
Panel yang di anggap rawan.
2. Genset overload Menyusun kebijakan 1. Melakukan pemanasan /
beban dan prosedur untuk warming up rutin, selalu di
pengoperasian dan catat dalam buku laporan
pemeliharaan alat. tentang hasil pemanasan
2. Melakukan supervisi ke user,
melakukan pengecekan beban
voltase
3. Melakukan maintenance rutin
3. Suplai air mati Menyusun kebijakan 1. Melakukan pengukuran debit
dan prosedur terkait air secara berkala
keselamatan 2. Melakukan penilaian
pengelolaan air kebutuhan air harian RS yang
bersih mengacu pada diupdate secara berkala
regulasi tentang 3. Menetapkan sumber iar
persyaratan air bersih alternatif

9
4. Melakukan uji coba sumber
air alternatif
4. Air Menyusun kebijakan 1. Melakukan pemeriksaan air
terkontaminasi / dan prosedur terkait bersih secara berkala
tak penuhi syarat keselamatan 2. Melakukan treatment terhadap
pengelolaan air sumber air agar sesuai
bersih mengacu pada persyaratan
regulasi tentang 3. Membatasi akses orang
persyaratan air bersih terhadap sumber air bersih
untuk mencegah masuknya
kontaminan yang disengaja
4. Melakukan monitoring
kondisi pipa air secara berkala
5. Merespon secara cepat
keluhan terhadap kualitas air
dari unit atau pasien
5. Instalasi gas Menyusun kebijakan 1. Melakukan pemeliharaan rutin
medis bocor dan prosedur untuk 2. Melakukan pengecekan
gas medis regulator
3. Penggantian selang pada box
valve
6. Ledakan tabung Menyusun kebijakan 1. Memasang tulisan peringatan
gas medis dan prosedur untuk pada area gas medis “Selain
keselamatan petugas dilarang masuk”, “
pengelolaan gas awas gas mudah meledak”
medis mengacu pada 2. Diberi pengaman berupa pagar
regulasi yang dilengkapi dengan pintu
dan pengunci
3. Dilengkapi monitoring suhu
dan kelembaban ruangan yang

10
selalu terkontrol
7. Kesalahan Menyusun kebijakan 1. Memasang prosedur
pemasangan gas dan prosedur untuk pemasangan gas medis (SPO)
medis keselamatan 2. Mengelompokkan gas medis
pengelolaan gas berdasarkan jenis gas
medis mengacu pada 3. Standarisasi kode warna
regulasi berdasarkan jenis gas medis
4. Melakukan edukasi kepada
staf pemeliharaan berkaitan
dengan pengelolaan gas medis
yang meliputi SPO,
pengelompokan gas medis,
dan standarisasi kode warna

Pelaporan insiden dan pelaporan program


Jika terjadi suatu insiden yang terkait dengan resiko - resiko diatas maka alur
pelaporan insidennya adalah menganut alur pelaporan K3.
.
Monitoring dan review insiden dan kegiatan
Monitoring dan review insinden dan kegiatan dilakukan oleh komite K3 sesuai
dengan besar kecilnya risiko, monitoring dan review insinden juga melibatkan
unit-unit terkait

Edukasi staf tentang risk register


Edukasi staf tentang risk register bertujuan untuk penyiapan Kompetensi staf
dalam partisipasinya untuk mencegah dan manangani risiko. Unit Kerja
penanggung jawab dapat bekerjasama dengan Tim Diklat untuk melakukan
pelatihan internal/eksternal kepada para pengambil keputusan/pemilik risiko dan
staf. Hal ini dimaksudkan agar para pengambil keputusan dan staf memiliki
pemahaman yang sama tentang manajemen risiko

11
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Tata cara pelaksanaan kegiatan dibukukan dalam:
1. Panduan Pemeliharaan Alat Non Medis
2. SPO

F. SASARAN
1. Terlaksananya pemeliharaan sistem utilitas terutama terkait dengan
sistem ketersediaanlistrik dan air selama 24 jam sehari, 7 hari dalam
seminggu untuk memenuhi kebutuhanasuhan pasien.2.
2. Terpenuhinya kebutuhan utilitas untuk pelayanan  karyawan,
pasien, dan pengunjung yang efektif, efisien serta aman digunakan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan Pemeliharaan Preventif
No. Kegiatan Pemeliharaan Periode Pelaksana
1 Warming Up Genset 1 Minggu 2 x Teknisi Pemeliharaan
2 Pembersihan Chasis 1 Minggu 1 x Teknisi Pemeliharaan
3 Pengecekan Aki 1 Minggu 1 x Teknisi Pemeliharaan
4 Cek Radiator 2 Minngu 1 x Teknisi Pemeliharaan
5 Pengisian Solar Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
6 Ganti Oli 6 Bulan / 250 Jam Pihak Ke III
7 Ganti Filter Oli 6 Bulan / 250 Jam Pihak Ke III
8 Ganti Filter Solar 6 bulan - 12 Bulan Pihak Ke III
9 Ganti Filter Udara 6 bulan - 12 Bulan Pihak Ke III
10 Ganti Aki 2 Tahun Teknisi Pemeliharaan
A. GENSET

12
B. PANEL LISTRIK
No. Kegiatan Pemeliharaan Periode Pelaksana
1 Pencatatan KWH Meter Setiap Hari Teknisi Pemeliharaan
2 Pembersihan Box Panel 1 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
3 Pengecekan Temperatur 1 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
Pengecekan Tegangan Dan
4 1 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
Amper
5 Penggantian MCB Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
6 Penggantian Fuse Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
7 Penggantian NFB Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
8 Penggantian Stop Kontak Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
9 Penggantian Saklar Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
10 Penggantian Lampu Pilot Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
11 Penggantian Kabel Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
12 Penggantian Capasitor Bank Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
10 Tahun 1
13 Penggantian Instalasi Teknisi Pemeliharaan
x

13
No. Kegiatan Pemeliharaan Periode Pelaksana
Pengecekan Tekanan Gas
1 Setiap Hari Teknisi Pemeliharaan
Medis (O2,N2O,Air,Vac)
Pembuangan Air Di
2 Setiap Hari Teknisi Pemeliharaan
Tandon Kompress Air
Pembersihan Filter dryer
3 1 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
Air
Pembersihan Chasis Gas
4 1 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
Medis
Pengecekan Alarm Gas
5 1 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
Medis
Penggantian Regulator
6 Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
O2 Dan N2O
Penggantian Flow Meter
7 Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
Oksigen
Pengecatan Instalasi pipa
8 Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
Gas Medis
Penggantian Pipa
9 Setiap Saat Teknisi Pemeliharaan
Flexibel / Spiral Oksigen
Pengecekan Outlet Bed
10 6 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
Head
C.
Penggantian Selang Di
11 1 Tahun 1 x Teknisi Pemeliharaan
Box Valve
4 Tahun /
12 Penggantian Oli Vacum Teknisi Pemeliharaan
2000 Jam
G
AS MEDIS D. AIR
1. Penyediaan Air Bersih
No. Kegiatan Pemeliharaan Periode Pelaksana
1 Pencatatan Meteran Air Setiap Hari Teknisi Pemeliharaan
Pengecekan Clorine RO
2 Setiap Hari Unit Hemodialisa
Hemodialisa
1 Minggu 2
3 Backwash Filter Teknisi Pemeliharaan
x
1 Minggu 1
4 Penggantian Filer Air Teknisi Pemeliharaan
x
5 Pemeriksaan Pompa Air 1 Bulan 1 x Unit Sanitasi
6 Pembersihan Media Tabung 6 Bulan 1 x Pihak Ke III
Pemeriksaan / Uji Mutu Air
7 6 Bulan 1 x Unit Sanitasi
Bersih
14
Unit Sanitasi Dan Teknisi
8 Pengurasan Tandon Air 6 Bulan 1 x
Pemeliharaan
15
2. Pengelolaan Limbah Cair

No. Kegiatan Pemeliharaan Periode Pelaksana


1 Pembersihan Grease Trap 1 Minggu 1 x Teknisi Pemeliharaan
2 Pengecekan Pompa Limbah 1 Minggu 1 x Teknisi Pemeliharaan
Pengecekan Flowmeter
3 1 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
Limbah
Pemeriksaan / Uji Mutu Air
4 6 Bulan 1 x Unit Sanitasi
limbah Cair

E. VENTILASI UDARA

No. Kegiatan Pemeliharaan Periode Pelaksana


1 Pembersihan AC Standing 3 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
2 Pembersihan AC Split 3 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
3 Pembersihan AC Split Duct 1 Bulan 1 x Teknisi Pemeliharaan
4 Penggantian Hepafilter 1Tahun 1 x Teknisi Pemeliharaan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Pemeliharaan preventif
1. Kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan oleh Supervisor
Pemeliharaan kepada bidang umum dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah
terlaksananya satu siklus penuh proses pemeliharaan preventif.
2. Perbaikan alat non medis (pemeliharaan korektif) Kegiatan evaluasi dan
pelaporan penanganan perbaikan alat non medis dilakukan 1 bulan sekali
3. Sertifikasi Kegiatan evaluasi dan pelaporan kegiatan sertifikasi alat non medis
dilakukan 2 tahun sekali

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

16
Ada beberapa bukti pemeliharaan preventif, korektif maupun sertifikasi alat
non medis yang akan dijadikan pijakan dalam setiap proses evaluasi oleh
unit pemeliharaan, yaitu;
1. Buku Kegiatan Pemeliharaan merupakan buku yang berisi catatan setiap
kegiatan yang dilakukan oleh teknisi pemeliharaan setiap harinya.
2. Form Checklist Maintenance merupakan lembar ceklist pemeliharaan
preventif untuk masing-masing alat non medis.
3. Kartu Pemeliharaan merupakan lembar pencatatan setiap kegiatan yang
tertempel pada setiap alat non medis.
4. Sertifikasi eksternal merupakan sertifikat dari setiap alat non medis yang telah
dilakukan sertifikasi oleh pihak eksternal. Semua dokumen tersebut dijadikan
pula sebagai data pelaporan kegiatan dalam rapat koordinasi Penunjang Non
Medis.

J. PENUTUP
Demikian Program Manajemen Risiko Utilitas Rumah Sakit Royal Surabaya ini
dibuat untuk mengurangi risiko yang terjadi dengan melakukan monitoring
meningkatkan kualitas pelayanan. Program ini diharapkan dapat diterapkan dan
mendapat dukungan di Rumah Sakit Royal Surabaya

17

Anda mungkin juga menyukai