Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MANAJEMEN KESELAMATAN DAN


KEAMANAN FASILITAS
UPTD PUSKESMAS KEBONDALEM

UPTD PUSKESMAS KEBONDALEM


Jalan Bhayangkara Nomor 69 Bangorejo 68487
Telepon (0333) 710251
e-mail: pkmkebondalem@gmail.com
2023
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEBONDALEM
Jalan Bhayangkara Nomor 69 Bangorejo 68487
Telepon. (0333) 710251
email: pkmkebondalem@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KEAMANAN FASILITAS
UPTD PUSKESMAS KEBONDALEM

1. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kecamatan berfungsi sebagai Gate Keeper pelayanan
kesehatan, harus dapat memberikan jaminan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil, merata,
berkualitas dan memuaskan masyarakat. penerapan sistem kendali mutu
pelayanan kesehatan harus dilakukan secara menyeluruh meliputi
pemenuhan standar mutu fasilitas kesehatan, memastikan proses pelayanan
kesehatan berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Setiap pasien mempunyai
hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman,
sedangkan kewajiban penyelenggara pelayan kesehatan termasuk
Puskesmas untuk berusaha memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat
terhadap pelayanan yang bermutu dan aman. Oleh karena itu setiap
pelayanan kesehatan harus memiliki kebijakan yang disepakati bersama untuk
mendukung peningkatan pelayanan yang berkualitas. Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan adalah salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan
Puskesmas yang sehat, selamat, nayaman, dan aman bagi petugas, pasien
dan pengunjung Puskesmas.
Manajemen fasilitas dan keselamatan merupakan suatu proses
multidisiplin pengelolaan fasilitas dan keselamatan untuk memastikan
berfungsinya kenyamanan, keamanan, keselamatan dan efisiensi dari fasilitas
dan lingkungannya bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung, karyawan dan
fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan manajemen fasilitas dan keselamatan
manajemen yang meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan

Kerangka Acuan Kegiatan Manajemen Keselamatan dan Keamanan UPTD Puskesmas 2


Kebondalem
bahan dan limbah berbahaya, manajemen bencana, pengamanan kebakaran,
alat kesehatan, sistem utilitas, dan pelatihan..

2. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global, termasuk keselamatan
pasien di Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan
(safety) di Puskesmas, yaitu:
a. Keselamatan pasien (patient safety);
b. Keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,;
c. Keselamatan bangunan dan peralatan puskesmas yang bisa berdampak
terhadap keselamatan pasien dan petugas,;
d. Keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan, dan ;
e. Keselamatan terhadap Puskesmas sebagai institusi.
Kelima aspek keselamatan Puskesmas tersebut sangat penting untuk
dilaksanakan di setiap Puskesmas, yang harus dikelola secara profesional,
komprehensif dan terintegratif.
Perlu diketahui bahwa berdasarkan Laporan Tahunan BPJS
Ketenagakerjaan 3 tahun terakhir, data jumlah kecelakaan kerja terus
meningkat, termasuk di antaranya penyakit akibat kerja (PAK). Pada tahun
2020 angka kecelakaan kerja berjumlah 221.740 kasus, kemudian pada tahun
2021 angka kecelakaan kerja meningkat menjadi 234.370, sedangkan yang
terbaru pada tahun 2022 (s.d Bulan November) jumlah kecelakaan kerja
tercatat sebesar 265.334. Berdasarkan data tersebut, menjadi indikasi bahwa
pelaksanaan K3 harus makin menjadi perhatian dan menjadi prioritas bagi
dunia kerja di Indonesia.
Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen
keselamatan dan keamanan fasilitas.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


A. Tujuan Umum :
Terjaminnya keselamatan dan keamanan bagi petugas Puskesmas,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Puskesmas
melalui pengelolaan manajemen fasilitas dan keselamatan yang
terstandar.

Kerangka Acuan Kegiatan Manajemen Keselamatan dan Keamanan UPTD Puskesmas 3


Kebondalem
B. Tujuan Khusus :
a. Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas dirancang untuk
mencegah terjadinya cedera pada pengguna layanan, pengunjung,
petugas dan masyarakat, seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan
atau gedung roboh, dan tersengat listrik.;
b. Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas dengan
menyediakan lingkungan fisik yang aman bagi pasien, petugas, dan
pengunjung, perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian
kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak
aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada
petugas;

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok program Manajemen Keselamatan dan Keamanan meliputi :
a. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung,
halaman, tempat parkir, lingkungan sekitar Puskesmas, dan peralatan
Puskesmas tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi petugas
Puskesmas, pasien dan pengunjung Puskesmas.
b. Keamanan adalah proteksi dari kerugian, kehilangan, gangguan,
pengrusakan dan kerusakan, serta akses atau penggunaan oleh mereka
yang tidak berwenang.
c. Agar dapat berjalan dengan baik, maka manajemen keselamatan dan
keamanan fasilitas tersebut juga didukung dengan penyediaan
anggaran, penyediaan fasilitas untuk mendukung keamanan fasilitas
seperti penyediaan closed circuit television (CCTV), alarm, alat
pemadam api ringan (APAR), jalur evakuasi, titik kumpul, rambu-rambu
mengenai keselamatan dan tanda-tanda pintu darurat.
d. Area yang berisiko keamanan dan kekerasan fisik perlu diindentifikasi
dan dibuatkan peta untuk pemantauan dan meminimalkan terjadinya
insiden dan kekerasan fisik pada pengguna layanan, pengunjung,
petugas, dan masyarakat.
e. Pemberian tanda pengenal untuk pengunjung, petugas serta pekerja alih
daya merupakan upaya untuk menyediakan lingkungan yang aman.
f. Kode darurat yang diperlukan ditetapkan dan diterapkan, minimal:
1) kode merah atau alarm untuk pemberitahuan darurat kebakaran;
2) kode biru untuk pemberitahuan telah terjadi kegawatdaruratan medik
g. Dilakukan inspeksi fasilitas untuk menjamin keamanan dan keselamatan.

Kerangka Acuan Kegiatan Manajemen Keselamatan dan Keamanan UPTD Puskesmas 4


Kebondalem
h. Apabila terdapat renovasi maka dipastikan tidak mengganggu pelayanan
dan mencegah penyebaran infeksi.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

NO. INDIKATOR KEGIATAN


Manajemen Keselamatan Dan Keamanan
Penyusunan identifikasi area a. Membuat daftar resiko di tempat yang
beresiko dianggap berisiko (area dalam gedung, unit
pelayanan, dan luar gedung Puskesmas)
b. Menentukan score / nilai tingkat bahaya
yang ditimbulkan
c. Menentukan cara pencegahannya
d. Menentukan cara penanganan /
penanggulangan jika terjadi.
Penyusunan program a. Membuat program pengamanan untuk
pengamanan mencegah terjadinya kejadian kekerasan
fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik
yang tidak aman seperti penculikan bayi,
pencurian, dan kekerasan pada petugas
b. Menyediakan fasilitas yang aman sesuai
dengan perundang-undangan
c. Melakukan pengawasan keamanan melalui
kamera CCTV dan patroli kemananan
d. Pengadaan name tag/tanda pengenal untuk
identifikasi petugas, pengunjung, tamu,
penunggu pasien
e. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara
berkala & terdokumentasi
f. Monev terhadap area yang teridentifikasi
beresiko/dimungkinkan terdapat resiko
Peningkatan keselamatan bagi a. Dilakukan langkah – langkah pencegahan
petugas, pasien dan terjadinya cedera bagi pasien, petugas,
pengunjung pengunjung dan masyarakat akibat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan,
kebakaran, gedung roboh, dan tersengat
listrik
b. Pembuatan serta pengecekan rambu-
rambu dan tanda keselamatan
c. Penggantian rambu-rambu yang sudah
tidak terbaca, rusak, dan tidak terlihat
d. Monitoring penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri) pada unit kerja, sebagai
tindakan preventif untuk meminimalisir
insiden keselamatan
Pelaporan Insiden a. Terlaksananya investigasi dan laporan
keselamatan baik keselamatan insiden keselamatan baik yang dikelola tim
pasien maupun K3 keselamatan pasien maupun tim K3
Peningkatan kesehatan kerja a. Menyusun pedoman SMK3

Kerangka Acuan Kegiatan Manajemen Keselamatan dan Keamanan UPTD Puskesmas 5


Kebondalem
NO. INDIKATOR KEGIATAN
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
pada semua petugas Puskesmas
c. Vaksinasi Covid-19 untuk semua petugas
Puskesmas
Pengukuran lingkungan kerja a. Dilaksanakannya pengukuran suhu
ruangan, kelembapan udara, pencahayaan,
dan kebisingan pada unit yang telah terdata
Pembuatan dan monitoring a. Menyusun Infection Control Risk
PCRA Assesment (ICRA) renovasi untuk
(Pre Construction memastikan proses renovasi dan atau
Risk Asessement) dan ICRA konstruksi bangunan dilakukan secara
(Infection Control aman dan mengontrol terjadinya
Risk Assessment) Sebagai penyebaran infeksi
langkah preventif untuk b. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi
mencegah adanya insiden (pra construction risk assessment / PCRA)
yang merugikan petugas, setiap ada kontruksi, renovasi atau
pasien dan pengunjung penghancuran bangunan/ demolisasi

6. SASARAN
Sasaran umum program Manajemen Keselamatan dan Keamanan adalah
semua area pelayanan pasien, area wilayah kerja staf dan lingkungan di
UPTD Puskesmas Kebondalem.

Kerangka Acuan Kegiatan Manajemen Keselamatan dan Keamanan UPTD Puskesmas 6


Kebondalem
7. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
BULAN
NO KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Manajemen Keselamatan Dan Keamanan
1. Penyusunan identifikasi area beresiko
a. Membuat daftar resiko di tempat yang dianggap berisiko (area √
dalam gedung, unit pelayanan, dan luar gedung Puskesmas)
b. Menentukan score / nilai tingkat bahaya yang ditimbulkan √
c. Menentukan cara pencegahannya √
d. Menentukan cara penanganan / penanggulangan jika terjadi √

2. Penyusunan program pengamanan


a. Membuat program pengamanan untuk mencegah terjadinya √ √
kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik
yang tidak aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan
kekerasan pada petugas
b. Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan perundang- √ √
undangan
c. Melakukan pengawasan keamanan melalui kamera CCTV dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
patroli kemananan
d. Pengadaan name tag/tanda pengenal untuk identifikasi petugas, √
pengunjung, tamu, penunggu pasien
e. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
f. Monev terhadap area yang teridentifikasi beresiko/dimungkinkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terdapat resiko

3. Peningkatan keselamatan bagi petugas, pasien dan pengunjung


a. Dilakukan langkah – langkah pencegahan terjadinya cedera bagi √ √
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa
bangunan, kebakaran, gedung roboh, dan tersengat listrik
b. Pembuatan serta pengecekan rambu-rambu dan tanda √ √
keselamatan
BULAN
NO KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
c. Penggantian rambu-rambu yang sudah tidak terbaca, rusak, dan √
tidak terlihat
d. Monitoring penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pada unit kerja, √
sebagai tindakan preventif untuk meminimalisir insiden
keselamatan

4. Pelaporan Insiden keselamatan baik keselamatan pasien maupun K3


a. Terlaksananya investigasi dan laporan insiden keselamatan baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang dikelola tim keselamatan pasien maupun tim K3

5. Peningkatan kesehatan kerja


a. Menyusun pedoman SMK3 √
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala pada semua petugas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Puskesmas
c. Vaksinasi Covid-19 untuk semua petugas Puskesmas

6. Pengukuran lingkungan kerja


a. Dilaksanakannya pengukuran suhu ruangan, kelembapan udara, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pencahayaan, dan kebisingan pada unit yang telah terdata

7. Pembuatan dan monitoring PCRA (Pre Construction Risk Asessement) dan ICRA (Infection Control Risk Assessment) Sebagai langkah preventif
untuk mencegah adanya insiden yang merugikan petugas, pasien dan pengunjung
a. Menyusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk √
memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan
dilakukan secara aman dan mengontrol terjadinya penyebaran
infeksi
b. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra construction risk √
assessment / PCRA) setiap ada kontruksi, renovasi atau
penghancuran bangunan / demolisasi

Kerangka Acuan Kegiatan Manajemen Keselamatan dan Keamanan UPTD Puskesmas 8


Kebondalem
8. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN DAN PELAPORAN
a. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan
terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan;
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan
kegiatan (berupa data hasil Tabulasi dan Analisa Data) minimal setahun 1
kali;
c. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi dan
analisa data bersama seluruh tim MFK minimal setahun 1 kali.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM / KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan yang tertuang dalam kerangka
acuan kegiatan. Setiap kegiatan di monitoring setiap bulan dan dilakukan
evaluasi setiap tri wulan oleh Penanggungjawab MFK. Kejadian yang terkait
insiden keselamatan pasien dikelola oleh tim keselamatan pasien, sedangkan
insiden-insiden yang berkaitan dengan non medis dikelola oleh tim K3. Hasil
kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dengan tembusan
Penanggungjawab Mutu Puskesmas dan disampaikan pada saat
minilokakarya bulanan atau pertemuan tinjauan manajemen.

10. PEMBIAYAAN (Bila ada)


Semua pembiayaan yang berhubungan dengan Program Keselamatan dan
Keamanan selain diambilkan dan direncanakan dari dana APBD dan APBN
juga menggunakan dana Swadaya UPTD Puskesmas Kebondalem.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kebondalem

dr. MOH HAMAMI


NIP: 19690920 200212 1 006

Kerangka Acuan Kegiatan Manajemen Keselamatan dan Keamanan UPTD Puskesmas 9


Kebondalem

Anda mungkin juga menyukai