Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH

SAKIT (K3RS)
RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA KENJERAN
TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran yang merupakan suatu unit pelayanan
bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, dan mempertahankan jangkauan dan
pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan rujukan menuju peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu sasaran yang hendak dicapai adalah
terwujudnya rumah sakit sebagai penggerak masyarakat agar mampu melindungi,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang
sangat kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan mengikuti
standar akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat
memberikan sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud
apabila rumah sakit tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient
safety), pengunjung, dan petugas (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Dalam upaya menyediakan pelayanan yang bermutu maka Rumah Sakit Mitra
Keluarga Kenjeran merumuskan misinya yaitu : "Kami berkomitmen untuk
mengoptimalkan kualitas hidup orang banyak dengan pelayanan yang penuh kasih
sayang, terpercaya dan fokus pada pelanggan" dan visinya "Kami ingin menjadi penyedia
layanan kesehatan terdepan yang berfokus pada pelanggan". K3RS di RS Mitra Keluarga
Kenjeran melaksanakan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
merupakan bagian dari komponen keselamatan dan keamanan lingkungan fisik yang
berupaya untuk mengelola semua resiko-resiko yang mungkin terjadi didalam
pelayanannya dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan
pengunjung.

B. LATAR BELAKANG
Program kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja mengacu pada Undang – Undang
Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pasal 165 : “ pengelola tempat wajib
melakukan segala bentuk upaya kesehatan melaui upaya pencegahan, peningkatan,
pengobatan, dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan
Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit, dan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1087/MENKES/SK/VII/2010 Tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien,
keluarga, staf dan maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di rumah
sakit. Rumah sakit dituntut untuk melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga resiko terjadinya
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di rumah sakit dapat
dihindari.
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat
maka tuntutan pengelolaan program kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit
semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit, pasien,
pengunjung/pengantar pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan
perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses
kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di
rumah sakit. Sarana dan prasarana tersebut memerlukan perawatan dan pemeliharaan
yang sedemikian rupa untuk menjaga keselamatan, kesehatan, mencegah kebakaran dan
persiapan dalam penanggulangan bencana.

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS.


1. Tujuan Umum.
Terselenggaranya program Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah untuk
menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di rumah
sakit sehingga resiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan
Akibat Kerja (KAK) di rumah sakit dapat dihindari.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya pelayanan rumah sakit yang bermutu.
b. Tersedianya SDM yang profesional dan berkualitas.
c. Tersedianya sarana, prasarana, dan peralatan medis yang memadai.
d. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pasien, keluarga,
staf dan pengunjung, rumah sakit.
D. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN
1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Membuat regulasi K3 RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dengan
mengacu kepada undang- undang yang berlaku
b. Mendistribusikan regulasi K3 RS ke unit pelayanan terkait berkoordinasi
dengan QMR rumah sakit
2. Pelatihan terkait K3 RS
a. Membuat jadwal pelatihan K3 RS berkoordinasi dengan DIKLAT rumah
sakit, meliputi Jenis pelatihan, Waktu pelatihan, & Pelaksana (internal/
eksternal)
b. Pelaksanaan pelatihan K3 RS sesuai dengan jenis pelatihan dan jadwal yang
telah ditetapkan
c. Pelatihan K3RS diberikan kepada seluruh staf rumah sakit, karyawan
kontrak, & badan independen
3. Pelayanan Kesehatan Kerja

a. Membuat jadwal pemeriksaan kesehatan karyawan meliputi :


1) Pemeriksaan berkala (tahunan)
2) Imunisasi dan vaksinasi
b. Melaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan
c. Melakukan monitoring terhadap kesehatan karyawan
4. Pelayanan Keselamatan Kerja
a. Identifikasi area yang beresiko keamanan dan keselamatan di RS.

b. Pemasangan CCTV dan menempatkan satpam di area yang beresiko


keamanan dan keselamatannya.

c. Pemberian identitas pada semua staf, pengunjung, pedagang / vendor


dengan memasang badge name sementara atau tetap atau dengan cara
identifikasi lain.

d. Melakukan assesmen risiko keamanan dan keselamatan selama setiap ada


pembangunan dan renovasi

e. Pemeriksaan fasilitas fisik secara komprehesif (mencatat semua perabot


yang tajam dan rusak, fasilitas yang perlu perbaikan, dll)
f. Penganggaran untuk mengganti sistem, perbaikan fasilitas yang rusak, dll.
(Budgeting)

g. Pencatatan dan pelaporan insiden/ cedera akibat fasilitas yang tidak


memberikan keamanan dan keselamatan.

h. Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan

i. Menyusun rencana keselamatan dan keamanan, dengan melalukan


pemeriksaan fasilitas fisik gedung

k. Perlindungan keselamatan dan keamanan fasilitas fisik

l. Monitoring sarana proteksi radiasi meliputi penggunaan APD & pengecekan


kualitas ruangan.

m. Keselamatan di laboratorium :

1) Kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan


standard dan peraturan

2) Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium dan


untuk bahaya yang dihadapi

3) Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek


keamanan kerja

4) Pendidikan (in service education) untuk prosedur-prosedur baru dan


pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/ diperoleh.

5. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya


a. Mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya dan mempunyai daftar terbaru/
mutahir dari bahan berbahaya tersebut di rumah sakit

b. Melaksanakan kegiatan penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan


beracun berbahaya yang aman

c. Melaksanakan pelaporan dan investigasi dari tumpahan (spill), paparan,


(exposure) dan insiden lainnya

d. Melaksanakan penanganan dan pembuangan limbah bahan beracun


berbahaya yang aman dan sesuai ketentuan
e. Melakukan pemasangan label pada bahan beracun berbahaya dan limbah
bahan beracun berbahaya

6. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat


a. Menyusun rencana tanggap darurat (survey bahaya, membentuk tim tanggap
darurat, rencana simulasi tanggap darurat)
b. Melakukan simulasi tanggap darurat bencana berkoordinasi dengan instansi
terkait
c. Memasang rambu - rambu/ tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi apabila
terjadi bencana
d. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan rencana tanggap
darurat rumah sakit
e. Melaksanakan sistem evakuasi aman : jalan keluar yang aman dan tidak
terhalang bila tejadi keadaan darurat
7. Pengamanan Kebakaran
a. Melaksanakan identifikasi resiko kebakaran
b. Memastikan bahwa rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.
c. Melaksanakan pelatihan penanggulangan kebakaran.
d. Melaksanakan pemeriksaan, uji fungsi peralatan kebakaran dan
pemeliharaan peralatan.
e. Melaksanakan pengamanan seluruh penghuni rumah sakit dari kebakaran,
asap atau kedaruratan lain.
f. Meredakan kebakaran dan pengendalian asap, evakuasi / jalan keluar bila
terjadi kedaruratan akibat kebakaran dan bukan kebakaran

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Membuat regulasi K3 RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dengan
mengacu kepada undang- undang yang berlaku yang akan di laksanakan
oleh tim K3
b. Mendistribusikan regulasi K3 RS ke unit pelayanan terkait berkoordinasi
dengan QMR rumah sakit
 Pelatihan terkait K3 RS
a. Membuat jadwal pelatihan (matriks pelatihan) K3 RS berkoordinasi dengan
DIKLAT rumah sakit, meliputi Jenis pelatihan, Waktu pelatihan, &
Pelaksana (internal/ eksternal) dan bekerjasama dengan tim K3RS
b. Pelaksanaan pelatihan K3 RS sesuai dengan jenis pelatihan dan jadwal yang
telah ditetapkan oleh tim K3RS dan bekerjasama dengan DIKLAT
c. Pelatihan K3RS diberikan kepada seluruh staf rumah sakit, karyawan
kontrak, & badan independen
3. Pelayanan Kesehatan Karyawan
a. Membuat jadwal pemeriksaan kesehatan karyawan meliputi Pemeriksaan
berkala, Imunisasi dan vaksinasi akan dibuat oleh HRD.
b. Melaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan yang akan dilaksanakan oleh HRD.
c. Melakukan monitoring terhadap kesehatan karyawan yang akan
dilaksanakan oleh HRD.
d. HRD akan menyerahkan laporan hasil kegiatan pelaksanaan dan evaluasi
hasil ke tim K3RS.
4. Pelayanan Keselamatan Kerja
a. Identifikasi area yang beresiko keamanan dan keselamatan di RS.
b. Pemasangan CCTV dan menempatkan satpam di area yang beresiko
keamanan dan keselamatannya.
c. Pemberian identitas pada semua staf, pengunjung, pedagang / vendor
dengan memasang badge name sementara atau tetap atau dengan cara
identifikasi lain yang akan dilakukan oleh tim K3
d. Melakukan assesmen risiko keamanan dan keselamatan selama setiap ada
pembangunan dan renovasi
e. Pemeriksaan fasilitas fisik secara komprehesif (mencatat semua perabot
yang tajam dan rusak, fasilitas yang perlu perbaikan, dll)
f. Penganggaran untuk mengganti sistem, perbaikan fasilitas yang rusak, dll.
(Budgeting)
g. Pencatatan dan pelaporan insiden/ cedera akibat fasilitas yang tidak
memberikan keamanan dan keselamatan.
h. Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan
i. Menyusun rencana keselamatan dan keamanan, dengan melalukan
pemeriksaan fasilitas fisik gedung
j. Perlindungan keselamatan dan keamanan fasilitas fisik
k. Monitoring sarana proteksi radiasi meliputi penggunaan APD & pengecekan
kualitas ruangan.
l. Keamanan di laboratorium :
1) Kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan
standard dan peraturan
2) Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium dan
untuk bahaya yang dihadapi
3) Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek
keamanan kerja
4) Pendidikan (in service education) untuk prosedur-prosedur baru dan
pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/ diperoleh.
5. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya
a. Mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya dan mempunyai daftar
terbaru/ mutahir dari bahan berbahaya tersebut di rumah sakit
b. Melaksanakan kegiatan penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
beracun berbahaya yang aman
c. Melaksanakan pelaporan dan investigasi dari tumpahan (spill), paparan,
(exposure) dan insiden lainnya
d. Melaksanakan penanganan dan pembuangan limbah bahan beracun
berbahaya yang aman dan sesuai ketentuan
e. Melakukan pemasangan label pada bahan beracun berbahaya dan limbah
bahan beracun berbahaya
6. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat
a. Menyusun rencana tanggap darurat (survey bahaya, membentuk tim tanggap
darurat, rencana simulasi tanggap darurat)
b. Melakukan simulasi tanggap darurat bencana berkoordinasi dengan instansi
terkait
c. Memasang rambu - rambu/ tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi apabila
terjadi bencana
d. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan rencana tanggap
darurat rumah sakit
e. Melaksanakan sistem evakuasi aman : jalan keluar yang aman dan tidak
terhalang bila tejadi keadaan darurat
7. Pengamanan Kebakaran
a. Melaksanakan identifikasi resiko kebakaran
b. Memastikan bahwa rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.
c. Melaksanakan pelatihan penanggulangan kebakaran.
d. Melaksanakan pemeriksaan, uji fungsi peralatan kebakaran dan
pemeliharaan peralatan.
e. Melaksanakan pengamanan seluruh penghuni rumah sakit dari kebakaran,
asap atau kedaruratan lain.
f. Meredakan kebakaran dan pengendalian asap, evakuasi / jalan keluar bila
terjadi kedaruratan akibat kebakaran dan bukan kebakaran

F. SASARAN
Sasaran umum program K3RS adalah semua area pelayanan pasien, area wilayah kerja
staff dan lingkungan RS.
Sasaran Pelaksanaan Kegiatan K3RS adalah :
1. Regulasi K3RS telah tersusun sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
2. Pelatihan terkait K3RS telah terlaksana sesuai jadwal
3. Pelayanan kesehatan karyawan telah terlaksana sesuai jadwal
4. Tidak terjadi kecelakaan kerja pada karyawan
5. Tidak terjadi kecelakaan akibat fasilitas fisik yang rusak
6. Bahan beracun dan berbahaya dapat ditangani dengan baik
7. Tidak terjadi insiden akibat bahan beracun dan berbahaya
8. Terlaksananya simulasi tanggap darurat bencana
9. Terlaksananya pemadaman kebakaran atau asap
10. Terpeliharanya alat pemadam kebakaran atau kedaruratan yang lain

G. HASIL
1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Telah dibuat regulasi K3 RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dengan
mengacu kepada undang- undang yang berlaku yang akan di laksanakan oleh
tim K3 berupa SPO.
b. Telah didistribusikan regulasi K3 RS berupa SPO ke unit pelayanan terkait
berkoordinasi dengan QMR rumah sakit
2. Pelatihan terkait K3 RS
3. Pelatihan terkait K3 RS
a. Jadwal pelatihan (matriks pelatihan) K3 RS berkoordinasi dengan DIKLAT
rumah sakit, meliputi Jenis pelatihan, Waktu pelatihan, & Pelaksana (internal/
eksternal) dan bekerjasama dengan tim K3RS telah dibuat berupa proposal
pelatihan.
b. Pelaksanaan pelatihan K3 RS yang sudah terlaksana :
TANGGAL JUMLAH
PELAKSANAAN PESERTA
24, 25, 26 Juli 2017 144
16,19,30,31 Agustus 2017 71
11 September 2017 11
226
c. Total peserta yang telah mengikuti pelatihan selama periode 4 gelombang
seperti yang tertera pada tabel diatas sejumlah 226 orang dari rencana peserta
pelatihan sebanyak 298 karyawan.
3. Pelayanan Kesehatan Karyawan
Telah dilaksanakan pemeriksaan karyawan diikuti oleh karyawan yang sudah
punya masa kerja 1 tahun diikuti 131 karyawan seperti yang telah dijadwalkan
dengan hasil :

a. 3 Karyawan tidak foto thorax karena sedang hamil.

b. 2 karyawan teridentifikasi keradangan paru,

c. 28 karyawan perlu booster hepatitis B

d. 29 karyawan menunjukkan hasil HB dibawah nilai standard.

4. Pelayanan Keselamatan Kerja


a. Telah dilakukan identifikasi area yang beresiko keamanan dan keselamatan di
Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran pada bulan juni 2017. Berdasarkan jenis
bahayanya dapat dibedakan menjadi 10, meliputi :

Peringkat Risiko Ranking


Jenis Resiko Score
Dampak Peluang Resiko

Bayi diculik 3 4 12 1
Jaringan Komputer 2 5 10 2
Terputus
Tertular Infeksi 4 2 8 3
HIV
Tertular infeksi 4 2 8 4
hepatitis C
Tertular infeksi 4 2 8 5
hepatitis B
pasien terpeleset di 2 3 6 6
kamar mandi
Petugas terkena air 2 3 6 7
panas dari water
bath
Petugas terkena uap 3 2 6 8
panas dari autoclave
mata petugas 2 3 6 9
terkena cairan
dialisat atau citric
Terinfeksi kuman 3 2 6 10
TB

b. Telah dilakukan pemasangan pada CCTV sejak tahun 2014 sebagai sarana
proteksi kehilangan dan kerusakan fasilitas. Dan dilakukan penambahan
CCTV pada bulan Oktober 2016 di 2 titik baru yaitu di Ruang Kamar Bayi dan
Ruang NICU /PICU. Dengan lokasi penempatan :

Lantai Lokasi
Area Luar 1. Pos masuk ticketing Parkir
2. Pos keluar ticketing Parkir
Basement 1. Jalan arah masuk mobil
2. Parkir motor
Lantai 1 1. Atas Counter Informasi
2. Sudutan Poli 118
3. Samping Playground
4. Counter Spesialis
5. Counter Rawat Inap
6. Sudutan samping ruang audiometri
8. Sudutan Poli 112
9. Lorong PABX
10. Samping ruang Tinggu Farmasi
11. Counter farmasi
12. Koridor luar lobby IGD
13. Koridor samping kantin
Lantai 2 1. Depan pintu Kasir
2. Counter NSA
3. Koridor NSA samping kamar 208
4. Koridor NSA samping kamar 201
5. Ruang Tunggu ICU
6. NICU/ PICU
7. Kamar bayi
8. Koridor ICU
Lantai 1. Counter NSB
2. Koridor NSB
3. Counter NSC
4. Koridor NSA samping kamar 312
Lantai 5 1. Counter NSD
2. Koridor NSD
Lantai 6 1. Counter NSF
2. Koridor NSF
3. Koridor office (hadap utara)
4. Koridor office (hadap selatan)

Penempatan security telah bagi menjadi area berikut :

Lantai Lokasi Area Pantau


Basement Ikut Area Lobby Dapur Gizi, Ruang
Jenazah, R. HK, R.
IPSRS, R. Laundry, R.
Logistik, Gudang
Elpigi, Musholla,
Loker, R. Pompa, TPS,
Halaman
Lantai 1 Lobby Utama Lobby utama,
Informasi, Counter
spesialis, Poliklinik,
PABX
Pintu Masuk IGD IGD, Ctr. Rawat Inap,
Radiologi, Farmasi,
Laboratorium,
Fisiotrapi, Toilet
umum, Rekam medis,

Lantai 2 Depan Kamar bayi NSA, HD, Kasir,


Kamar bayi, R.
Tunggu ICU, ICU,
Kamar bedah,
NICU/PICU, Kamar
Operasi, Panty gizi,
IPSRS medis
Lantai 3 Samping kamar 301 NSB, NSC, NSD,
Pantry Gizi, EDP,
Gudang House
Keeping
Lantai 6 Ikut Lantai 3 Office, Keuangan,
Pantry, toilet, Komed,
Koper, Area Bebas

c. Pemberian identitas pada seluruh staf dilakukan oleh bagian IT dengan


mendapatkan nomer induk karyawan dari bagian HRD. Pemberian kartu
tunggu untuk penunggu pasien dan kartu tamu untuk pembesuk/ pengunjung
yang akan bertamu ke kamar pasien maupun bagian tertentu diberikan oleh
security yang bertugas ditiap lantai. Pemberian badge name bagi pedagang /
vendor disediakan oleh vendor.

d. Telah melakukan pemantauan & asesmen resiko keamanan dan keselamatan


selama setiap ada pembangunan dan renovasi. Dan dilakukan monitoring
pada area pembangunan ataupun renovasi (Hasil ICRA terlampir). Pada
periode tahun 2017 kegiatan pembangunan/ renovasi yang dilakukan adalah
IGD, NSA (kamar 216,217), ICU (ICU 2,3,5,8 koridor), POLI (poli 123,
120, 106, 125), lantai 2 area bank .

e. Seluruh perabot yang tajam dan rusak maupun fasilitas yang perlu diperbaiki
telah dilakukan pencatatan dan telah dikoordinasikan dengan bagian
maintenance melalui sistem HIS untuk dilakukan perbaikan sehingga tidak
menimbulkan insiden/ cedera. Dengan jumlah kerusakan selama periode 2016 :

BULAN JUMLAH
Januari 216
Februari 216
Maret 240
April 180
Mei 200
Juni 179
Juli 203
Agustus 179
September 306
Oktober 293
November 337
Desember 311
Total 2860

f. Telah membuat penganggaran untuk mengganti system, perbaikan fasilitas


yang rusak dengan total Rp. 14.605.895.760 (data perincian terlampir)

g. Tidak ditemukan kejadian atau bahkan hingga menimbulkan cedera akibat


kegagalan fasilitas keselamatan dan keamanan, ataupun kerusakan
bangunan. Perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan fasilitas fisik
dilakukan dengan cara pengawasan melalui CCTV dan security.

h. Selama periode tahun 2017 tidak ditemukan kejadian insiden/ cedera akibat
fasilitas yang tidak memberikan keamanan dan keselamatan.

i. Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan telah dilakukan


didalam 1 kegiatan, yaitu Pelatihan K3RS. Dengan jumlah peserta yang
telah mengikuti pelatihan K3RS sebanyak 226 orang dari target peserta 298
peserta, 72 peserta yang belum mengikuti pelatihan.

j. Telah melakukan pemeriksaan fasilitas fisik secara komperhensif setiap 1


tahun sekali. Fasilitas yang diperiksa meliputi plafon, dinding, lantai, pintu,
meja, kursi, lemari/ laci, ac, dan stop kontak. Dengan tujuan dilakukan
pemeriksaan adalah meminimalisir hal buruk terjadi dari fasilitas yang
rusak.

k. Telah melakukan monitoring sarana proteksi radiasi meliputi penggunaan


APD & pengecekan kualitas ruangan.

l. Keamanan di laboratorium :

1) Telah dibuat kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung


pemenuhan standard dan peraturan oleh laboratorium

2) Telah tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium


dan untuk bahaya yang dihadapi oleh laboratorium
3) Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek
keamanan kerja
Waktu Pelaksanaan : Juli , Agustus 2017
Lokasi Pelaksanaan : Ruang Auditorium Lt.6
Penanggung Jawab Program : Diklat RS.Mitra Keluarga Kenjeran

NO NAMA BULAN TEMPAT


PESERTA PELATIHAN PELATIHAN
1 Inggar Nawangsari Juli 2017 RSMKK
2 Immada Rokhmayati Juli 2017 RSMKK
3 Firdha Fierlina Juli 2017 RSMKK
4 Febrina Puspitasari Juli 2017 RSMKK
5 Siti Amina Juli 2017 RSMKK
6 Caterina Ayu Juli 2017 RSMKK
7 Lucky Ariyanti Juli 2017 RSMKK
8 Pradita Huzaifah Agustus 2017 RSMKK
9 Ika Kurniawati Agustus 2017 RSMKK
10 Pamuji Rahayu Agustus 2017 RSMKK

4) Pendidikan (in service education) untuk prosedur-prosedur baru dan


pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/ diperoleh.

Pelatihan Prosedur baru dan penggunaan bahan berbahaya baru antara


lain :
Tempat Pelaksanaan : Ruang Laboratorium RS.Mitra Keluarga
Kenjeran
Penanggung Jawab Program : Koordinator laboratorium
Sysmex XN 1000 : 8 Agustus 2017
Biological Safety Cabinet (BSC) : 30 Oktober 2017
Dirui H 500 dan Mini Divas : 17 November 2017
Indiko Plus : 22 November 2017
Waterbath : 28 November 2017
Sysmex XN dan Ca.So : 7 Desember 2018

Sysmex XN 1000 : 10 orang


No. Nama Peserta Tanggal Pelatihan
1 IKA KURNIAWATI 8 Agustus 2017

2 IMMADA ROKHMAYATI 8 Agustus 2017


3 SITI AMINA 8 Agustus 2017

4 LUCKY ARIYANTI 8 Agustus 2017


5 PAMUJI RAHAYU 8 Agustus 2017

6 FEBRINA PUSPITA SARI 8 Agustus 2017


7 PRADITA HUZAIFAH 8 Agustus 2017

8 FIRDHA FIERLINA 8 Agustus 2017


9 INGGAR NAWANGSARI 8 Agustus 2017

10 CATERINA AYU SUSANTI 8 Agustus 2017

Biological Safety Cabinet (BSC) : 10 orang


No. Nama Peserta Tanggal Pelatihan
1 PAMUJI RAHAYU WILUJENG 30 Oktober 2017
2 FIRDHA FIERLINA 30 Oktober 2017
3 INGGAR NAWANGSARI 30 Oktober 2017
4 IMMADA ROKHMAHAYATI 30 Oktober 2017
5 CATERINA AYU 30 Oktober 2017
6 SITI AMINA 30 Oktober 2017
7 PRADITA HUZAIFAH 30 Oktober 2017
8 LUCKY ARIYANTI 30 Oktober 2017
9 FEBRINA PUSPITA SARI 30 Oktober 2017
10 IKA KURNIAWATI 30 Oktober 2017

Dirui H 500 dan Mini Divas : 10 orang


No. Nama Peserta Tanggal Pelatihan
1 PAMUJI RAHAYU WILUJENG 17 November 2017

2 FIRDHA FIERLINA 17 November 2017


3 INGGAR NAWANGSARI 17 November 2017

4 IMMADA ROKHMAHAYATI 17 November 2017


5 CATERINA AYU 17 November 2017

6 SITI AMINA 17 November 2017


7 PRADITA HUZAIFAH 17 November 2017

8 LUCKY ARIYANTI 17 November 2017


9 FEBRINA PUSPITA SARI 17 November 2017
10 IKA KURNIAWATI 17 November 2017

Indiko Plus : 10 orang


No. Nama Peserta Tanggal Pelatihan
1 IKA KURNIAWATI 22 November 2017
2 FEBRINA P 22 November 2017
3 INGGAR NAWANGSARI 22 November 2017
4 CATERINA AYU 22 November 2017
5 PAMUJI RAHAYU 22 November 2017
6 SITI AMINA 22 November 2017
7 IMMADA ROKHMAHAYATI 22 November 2017
8 LUCKY ARIYANTI 22 November 2017
9 FIRDHA FIERLINA 22 November 2017
10 PRADITA HUZAIFAH 22 November 2017

Waterbath : 10 orang
No. Nama Peserta Tanggal Pelatihan
1 IKA KURNIAWATI 28 November 2017
2 FEBRINA P 28 November 2017
3 INGGAR NAWANGSARI 28 November 2017
4 CATERINA AYU 28 November 2017
5 PAMUJI RAHAYU 28 November 2017
6 SITI AMINA 28 November 2017
7 IMMADA ROKHMAHAYATI 28 November 2017
8 LUCKY ARIYANTI 28 November 2017
9 FIRDHA FIERLINA 28 November 2017
10 PRADITA HUZAIFAH 28 November 2017

Sysmex XN dan Ca.So : 10 orang


No. Nama Peserta Tanggal Pelatihan
1 PAMUJI RAHAYU WILUJENG 7 Desember 2018
2 FIRDHA FIERLINA 7 Desember 2018

3 INGGAR NAWANGSARI 7 Desember 2018


4 IMMADA ROKHMAHAYATI 7 Desember 2018
5 CATERINA AYU 7 Desember 2018
6 SITI AMINA 7 Desember 2018

7 PRADITA HUZAIFAH 7 Desember 2018


8 LUCKY ARIYANTI 7 Desember 2018

9 FEBRINA PUSPITA SARI 7 Desember 2018


10 IKA KURNIAWATI 7 Desember 2018

5. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya


a. Telah dilakukan identifikasi bahan dan limbah berbahaya dan telah dibuat
daftar terbaru / mutakhir dari B3 di rumah sakit pada bulan Juni 2017
dengan jumlah B3 yang terdapat 66 jenis B3 berasal dari Laboratorium yang
merupakan reagen untuk pemeriksaan spesimen, jenis B3 yang lain terdapat
di Farmasi ada 18 jenis yang merupakan B3.
b. Telah dilaksanakan pemantauan terkait penanganan, penyimpanan, dan
penggunaaan bahan beracun dan berbahaya yang aman pada bulan Juni 2017
ke beberapa departemen yang menggunakan B3 dan menyimpan B3
diruangan. Antara lain farmasi, laboratorium, IGD, poli spesialis, rekam
medis, NSA, NICU/PICU, VK, kamar bayi, ruang bersalin, ICU, kamar
bedah, HD, NSB, Maintenance Medis, fisioterapi.
c. Pelaporan kejadian tumpahan, paparan, maupun insiden lainnya yang
berkaitan ataupun disebabkan oleh bahan beracun dan berbahaya akan
dilanjutkan untuk dikerjakan pada program tahun 2018 jika terdapat
kejadian
d. Kegiatan pelaksanaan dokumentasi persyaratan, meliputi setiap izin, lisensi
atau ketentuan persyaratan lainnya melalui Lembar Data Keselamatan
Bahan ( LDKB ) / MSDS dari bahan berbahaya elaksanakan dokumentasi
persyaratan, meliputi setiap izin, lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya
melalui Lembar Data Keselamatan Bahan ( LDKB ) / MSDS dari bahan
berbahaya.
e. Pemasangan label telah diinformasikan kepada departemen yang
menyimpan bahan beracun dan berbahaya.
6. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat
a. Hasil dari identifikasi bencana internal dan eksternal di rumah sakit,
didapatkan hasil beberapa bencana internal dan eksternal yang berpotensi
menimbulkan ancaman bagi rumah sakit antara lain :
1) Gempa bumi
2) Banjir
3) Huru – hara
4) Ancaman bom
5) Kecelakaan Pesawat
6) Kebakaran
7) Tumpahan bahan berbahaya
8) Kecelakaan Kerja
b. Perencanaan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya bencana, meliputi :
1) Menetapkan jenis, kemungkinan & konsekuensi dari bahaya,
ancaman dan kejadian
2) Menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian bencana
3) Strategi komunikasi pada saat kejadian
4) Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber
daya alternatif
5) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif
tempat pelayanan
6) Identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada
waktu kejadian
7) Proses untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dengan
tanggung jawab rumah sakit dalam hal penugasan staf untuk
pelayanan pasien
Telah tertulis dalam panduan manajemen emergensi (disaster plan)
c. Telah dilakukan komunikasi lisan dan tertulis kepada pihak/ instansi terkait
kegiatan pelatihan simulasi tanggap darurat.
d. Uji coba terhadap kesiapan petugas terhadap kewaspadaan bencana belum
terlaksana.
e. Pelaksanaan sistem evakuasi aman telah dilaksanakan dengan pemeriksaan
pada jalur evakuasi diantaranya ramp evakuasi dan tangga darurat.
f. Telah dilaksanakan pelatihan dan simulasi tanggap darurat bersama BPBD
tanggal 10 - 11 Oktober 2017 dengan jumlah peserta yang mengikuti 68
orang.
7. Pengamanan Kebakaran
a. Melakukan identifikasi area yang berisiko kebakaran
Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran telah melakukan identifikasi area
yang beresiko kebakaran, identifikasi dilakukan diseluruh area rumah sakit.
Pada tahun 2017 identifikasi dilakukan pada bulan Juni 2017 sesuai dengan
time table perencanaan program pengamanan kebakaran. Berikut adalah
hasil dari identifikasi area yang beresiko kebakaran :
1. Basement
Dapur gizi (konsleting), dapur gizi (kebocoran tabung), ruang
gas medis (konsleting), gudang elpigi (konsleting), gudang
elpigi (kebocoran tabung), ruang gas medis (kebocoran tabung),
laundry (kebakaran), ruang CSSD (konsleting).
2. Lantai 1
Ruang Medrek (Konsleting), Kantin (Konsleting), Kantin
(Kebocoran Tabung), Poli Spesialis (Konsleting).
3. Lantai 2
Ruang HD (konsleting), ruang NICU/PICU (konsleting), ruang
ICU/ intermediate (konsleting), ruang OK (konsleting), Lantai 3
counter NSA (konsleting), ruang HD (konsleting).
4. Lantai 3
Counter NSB (konsleting), pantry gizi lantai 3 (konsleting).
Ruang server IT (konsleting), dak outdoor ac (konsleting)
5. Lantai 5
6. Lantai 6
Pantry gizi lantai 6 (konsleting), ruang office (konsleting),
ruang keuangan (konsleting).
7. Lantai 7
Rumah lift (konsleting),
b. Dari hasil kegiatan pemantauan kawasan tanpa rokok masih ditemukan pengunjung
yang merokok di kawasan rumah sakit dengan jumlah :
BULAN JUMLAH
Juni 2 orang
Juli 3 orang
Agustus 2 orang
September 2 orang
Oktober 3 orang
November 2 orang
Desember 2 orang
c. Sarana sistem deteksi dini bahaya kebakaran dan sistem pemadaman api
telah diperiksa oleh badan yang berwenang, dalam hal ini adalah Disnaker
Kota Sidoarjo. Dan dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil bahwa sarana
sistem deteksi dini bahaya kebakaran dan sistem pemadaman api yang
berada dirumah sakit mitra keluarga waru layak untuk digunakan.
Pemeriksaan dan uji fungsi peralatan kebakaran dilakukan pada bulan
desember 2016 terhadap peralatan seperti Alat Pemadam Api Ringan
(APAR), hydrant, sprinkler, dan sistem alarm.
d. Kegiatan inventarisasi terhadap sistem pengamanan kebakaran dan evakuasi
yang aman bila terjadi kedaruratan kebakaran dan kedaruratan asap telah
dilaksanakan. Dengan melakukan pengecekan terhadap sistem pemadam
yang berada dirumah sakit dan pemantauan jalur evakuasi aman. Dari hasil
pengecekan dan pemantauan didapatkan hasil bahwa sistem padamam dan
jalur evakuasi layak untuk digunakan.
e. Tidak dilakukan peredaan kebakaran maupun asap, dikarenakan tidak terjadi
kebakaran maupun asap.
f. Telah dilaksanakan pelatihan pemadaman kebakaran pada tangal 12 April
2017 dan 17 Mei 2017 , dengan jumlah karyawan yang mengikuti 76 orang .
Dan penggunaan APAR pada bulan november dengan jumlah karyawan
yang mengikuti 237 orang.

H. EVALUASI
1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Pembuatan regulasi K3 RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dengan
mengacu kepada undang- undang yang berlaku telah di laksanakan
b. Regulasi K3 RS berupa SPO ke unit pelayanan terkait berkoordinasi dengan
QMR rumah sakit telah terdistribusi
2. Pelatihan terkait K3 RS
a. Jadwal pelatihan (matriks pelatihan) K3 RS berkoordinasi dengan DIKLAT
rumah sakit, meliputi Jenis pelatihan, Waktu pelatihan, & Pelaksana (internal/
eksternal) dan bekerjasama dengan tim K3RS telah dibuat berupa proposal
pelatihan.
b. Dari total 298 orang peserta yang direncanakan, yang sudah mengikuti
pelatihan sebanyak 226 orang selama 8 gelombang pelatihan. Jumlah
karyawan yang belum mengikuti pelatihan sebanyak 72 orang. Hal tersebut
dikarenakan kuota setiap gelombang pelatihan telah terpenuhi dan padatnya
jadwal pelatihan yang lain.
4. Pelayanan Kesehatan Karyawan
Hasil Foto Thorax

HASIL
MCU TINDAK HASIL
NO NAMA PENGOBATAN
(FOTO LANJUT PEMERIKSAAN
THORAX)

Keradangan
Konsultasi Diberikan Terapi
paru di
ke Dokter pengobatan
Astri suprahiler
1 Spesialis Negative TB antibiotik selama 5
Ruswikasari kanan, curiga
Paru dan cek hari mulai tanggal
proses
Gen Expert 09 Agustus 2017
spesifik (TB)

Konsultasi
Suspect ke Dokter
proses Spesialis Diberikan Terapi
keradangan Paru untuk pengobatan
Inggar paru foto kontrol antibiotik salam 5
2 Negative TB
Nawangsari Spesifik. ke dokter hari mulai tanggal
Pasien spesialis 25 September
sedang hamil kandungan 2017
7 minggu dan cek Gen
Expert
Diberikan
pengantar oleh dr.
Konsultasi
Keradangan Spesialis paru
ke Dokter
Diyan paru curiga untuk pengobatan
3 Spesialis Positive TB
Maulid proses Pro TB selama 6
Paru dan cek
spesifik bulan mulai
Gen Expert
tanggal 5 Januari
2018
Hasil titer HBsAg

NO. MEDREC NIP RUANGAN NAMA ANTI HBS


1 001367 101212038 Hemodialisa Endah Permata Sari Negative
2 000181 130312065 Kamar Bedah Rahma Fibrian Negative
Maulidiyah
3 018901 16060335 Kamar Bedah Negative
Megasari
4 000777 131112084 Poliklinik Cici Eka Dwi Negative
5 001922 140312149 Poliklinik Rohmawati 9 (Intermediate)
6 018911 16110354 Poliklinik Mega Ayunda Negative
7 015736 16030324 Poliklinik Isna Mayrdha Negative
8 001463 140212141 Poliklinik Dian Rinda Negative
9 007047 15050259 PERINA Norna Noviana R Negative
10 013566 16020312 ICU Chamidah Negative
11 008022 15090282 ICU Nawal Sulthona Negative
12 006793 15050269 ICU Dias Rizki Negative
13 001110 131112083 ICU Azizatul Khusnah Negative
14 006789 15050272 ICU Firma Hidayati Negative
15 023739 16110360 ICU Devi Mulia Sari Negative
16 001257 140112127 ICU Binti Choiriyah Negative
17 000699 140312162 IGD Intan Novitasari Negative
18 018914 16110350 IGD Aris Budiyanto Negative
19 026999 17010369 NS Azalea Haairina Negative
20 018896 16060337 NS Azalea Dwi Setyaningsih Negative
Ratna
21 015734 16030328 NS Azalea Negative
Septiningrum
22 009741 15090280 NS Azalea Ruliati Negative
23 014234 16020309 NS Azalea Nilananda Tunjung Negative
NS
24 001043 120112049 Nur Laili Evita Negative
Bougenville
NS
25 007043 15050263 Ufik Dwi Negative
Bougenville
NS
26 000542 140312163 Devi Nur K Negative
Bougenville
NS
27 000048 140112120 Wuri Septi Negative
Bougenville
NS
28 002135 100112026 Suudiyah Hasanah Negative
Bougenville
NS Galih
29 018915 16060333 Negative
Bougenville Mahaningrum

Kecelakaan Kerja Karyawan


Bulan APRIL 2017
N PETUGAS UNIT WAKT JENIS HASIL PEMERIKSAAN VERIFI
O U& PAJANAN KASI
PETUGAS SUMBER
TEMP
TERPAJAN PAJANAN
AT
1 Dr. Amelia Dokter 19 Terpercik  HbsAg (-)  HbsAg Verifikasi
Umum April darah (-) final
2017 pasien saat  Anti Hbs dilakukan
Hecting (-)  Anti di bulan
HCV Oktober
 Anti HCV Total (+)
Total (-) 2017
 Anti HIV
 Anti HIV
(-) (-)

BULAN MEI 2017


N NAMA UNIT WAKTU JENIS HASIL PEMERIKSAAN
O PAJANAN PETUGAS SUMBER
VERIFI
TERPAJAN PAJANAN
KASI
1. Imada Lab 24 Mei Tertusuk  HbsAg (-)  HbsAg Terpajan
2017 Jarum bekas (-) di
 Anti HCV
pengambila nyatakan
Total (-)  Anti
n sample aman
HCV
darah pasien  Anti HIV
Total (-)
(-)
 Anti HIV
(-)

Hasil rectal sweab petugas Gizi


NO. NIP NAMA SWAB TENGGOROK SWAB RECTAL

1 140512182 Ratih Adelita Negative Negative

2 140412169 Rima Trisvayanti Negative Negative

3 16030316 Ayuningsari F. Negative Negative

4 17010367 Rifka Laili M. Negative Negative

5 831412002 Iin Kristian Negative Negative

6 831605147 Ruth Mery Negative Negative

7 831604139 Agesty S. Negative Negative

8 831604139 Atik Wulandari Negative Negative


Klebsiella Pneumoniae
9 831412001 Lis Setyorini Negative
ssp pneumoniae

10 831702175 Lolita Puspa Negative Negative

11 681508117 Pandu Dewanata Negative Negative

12 681605146 Adi Wijaya Negative Negative

5. Pelayanan Keselamatan Kerja


a. Kegiatan identifikasi resiko terkait keselamatan dan keamanan telah
terlaksana.
b. Kegiatan pemasangan CCTV dan penempatan security sebagai upaya
perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan telah terlaksana dan
belum terdapat area atau lokasi baru yang memerlukan pemasangan cctv
atau penempatan security.
c. Kegiatan pemberian identitas pada karyawan telah terlaksana, namun
pelaksanaan oleh karyawan belum maksimal. Karena masih terdapat
beberapa karyawan yang tidak menggunakan tanda identitas, diantaranya
karena lupa tidak membawa, hilang, dan lalai. Pemberian tanda identitas
bagi penunggu pasien, penjenguk pasien, atau tamu bagi bagian tertentu
telah dilaksanakan, namun pelaksanaannya belum maksimal dikarenakan
terdapat pengunjung dan tamu yang kelolosan masuk saat security sedang
tidak diruangan.
d. Kegiatan pemantauan & asesmen resiko keamanan dan keselamatan selama
setiap ada pembangunan dan renovasi telah dilaksanakan.
e. Telah dilakukan pencatatan seluruh perabot yang tajam dan rusak maupun
fasilitas yang perlu diperbaiki telah dilakukan pencatatan dan telah
dikoordinasikan dengan bagian maintenance melalui sistem HIS untuk
dilakukan perbaikan sehingga tidak menimbulkan insiden/ cedera.
f. Telah dibuat penganggaran untuk mengganti system, perbaikan fasilitas
yang rusak dengan total Rp. 14.605.895.760 (data perincian terlampir)
g. Selama periode tahun 2017 tidak ditemukan kejadian insiden/ cedera akibat
fasilitas yang tidak memberikan keamanan dan keselamatan.
h. Telah dilakukan edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan telah
dilakukan didalam 1 kegiatan, yaitu Pelatihan K3RS. Dengan jumlah peserta
yang telah mengikuti pelatihan K3RSDari total 298 orang peserta yang
direncanakan, yang sudah mengikuti pelatihan sebanyak 226 orang selama 8
gelombang pelatihan. Jumlah karyawan yang belum mengikuti pelatihan
sebanyak 72 orang. Hal tersebut dikarenakan kuota setiap gelombang
pelatihan telah terpenuhi dan padatnya jadwal pelatihan yang lain.
i. Telah dilakukan perbaikan terhadap fasilitas yang beresiko menimbulkan
cedera.
j. Telah dilakukan pemeriksaan fasilitas fisik secara komperhensif setiap 1
tahun sekali. Fasilitas yang diperiksa meliputi plafon, dinding, lantai, pintu,
meja, kursi, lemari/ laci, ac, dan stop kontak.
k. Kegiatan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan fasilitas fisik
telah terlaksana sehingga tidak menimbulkan cedera akibat kegagalan
fasilitas keselamatan dan keamanan, ataupun kerusakan bangunan.
l. Telah dilakukan monitoring sarana proteksi radiasi meliputi penggunaan
APD & pengecekan kualitas ruangan.
m. Keamanan di laboratorium :
1) Pembuatan kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung
pemenuhan standard dan peraturan telah terlaksana
2) Telah tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium
dan untuk bahaya yang dihadapi
3) Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek
keamanan kerja, belum terlakasana seluruhnya. Dikarenakan masih
terdapat beberapa karyawan yang belum mengikuti pelatihan karena
kuota
5) Pendidikan (in service education) untuk prosedur-prosedur baru dan
pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/ diperoleh telah
dilaksanakan. Namun beberapa karyawan masih belum mendapat
pelatihan karena sedang mendapat jadwal libur setelah lepas dinas malam
dan ada keperluan mendadak.
6. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya
a. Kegiatan identifikasi bahan dan limbah berbahaya telah terlaksana
b. Kegiatan pemantauan terkait penanganan, penyimpanan, dan penggunaaan
bahan beracun dan berbahaya yang aman telah terlaksana pada bulan januari
2017 ke beberapa departemen yang menggunakan B3 dan menyimpan B3
diruangan. Antara lain farmasi, laboratorium, IGD, poli spesialis, rekam
medis, NSA, NICU/PICU, VK, kamar bayi, ruang bersalin, ICU, Cathlab,
kamar bedah, HD, NSB, NSC, NSD, Maintenance Medis, fisioterapi, dan
NSF. Dari hasil kegiatan pemantauan terdapat beberapa ruangan yang belum
mengetahui pengaturan penyimpanan B3 yang harus terpisah dengan bahan
lain.
c. Tidak ditemukan atau dilaporkan kejadian tumpahan, paparan, maupun
insiden lainnya yang berkaitan ataupun disebabkan oleh bahan beracun dan
berbahaya Selama periode tahun 2016.
d. Dokumentasi persyaratan bahan beracun dan berbahaya berupa MSDS
(Material Safety Data Sheets) dari 18 jenis B3 yang sudah dimiliki baru 12
MSDS. Dikarenakan data msds belum berhasil ditemukan dan ada beberapa
yang belum dikirim dari suplier.
e. Kegiatan pemasangan label telah terlaksana kepada departemen yang
menyimpan bahan beracun dan berbahaya.
f. Kegiatan pemantauan dan evaluasi sistem pengelolaan bahan berbahaya
telah dilaksanakan. Bahan beracun dan berbahaya yang disiapkan di farmasi
sebagai pusat penyediaan, di atur agar tidak menyimpan bahan beracun dan
berbahaya terlalu banyak diruangan dengan pengadaan sesuai permintaan
diruangan. Sehingga tidak menimbulkan resiko bahan beracun dan
berbahaya tidak terpakai karena sudah melebihi masa berlaku.
7. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat
a. Kegiatan identifikasi bencana internal dan eksternal di rumah sakit telah
terlaksana
b. Kegiatan perencanaan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya bencana
telah dilaksanakan
c. Telah dilakukan komunikasi lisan dan tertulis kepada pihak/ instansi terkait
kegiatan pelatihan simulasi tanggap darurat. Dan akan dilakukan follow up
kembali untuk berkoordinasi dengan instansi yang berwenang.
d. Kegiatan uji coba terhadap kesiapan petugas terhadap kewaspadaan bencana
belum terlaksana dikarenakan belum berhasil berkoordinasi dengan instansi
berwenang untuk mendapatkan bimbingan dan pelatihan.
e. Pelaksanaan sistem evakuasi aman telah dilaksanakan dengan pemeriksaan
pada jalur evakuasi diantaranya ramp evakuasi dan tangga darurat. Dari hasil
pemantauan akan langsung ditindak lanjuti jika terdapat benda atau barang
yang mengganggu atau menghambat jalur evakuasi.
8. Pengamanan Kebakaran
a. Kegiatan identifikasi risiko kebakaran telah dilaksanakan.
b. Kegiatan pemantauan kawasan tanpa rokok telah terlaksana.
g. Pemeriksaan, uji fungsi peralatan kebakaran dan pemeliharaan peralatan
telah terlaksana pada bulan desember 2016.
h. Kegiatan inventarisasi terhadap sistem pengamanan kebakaran dan evakuasi
yang aman bila terjadi kedaruratan kebakaran dan kedaruratan asap telah
terlaksana.
i. Tidak dilakukan peredaan kebakaran maupun asap, dikarenakan tidak terjadi
kebakaran maupun asap.

I. RENCANA TINDAK LANJUT


 Penyusunan Regulasi terkait K3RS akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada
program tahun 2018 jika terdapat perubahan regulasi yang dibutuhkan
 Pelatihan terkait K3 RS akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada program tahun
2018 untuk memenuhi kebutuhan pelatihan karyawan yang belum mengikuti
pelatihan
 Pelayanan Kesehatan Karyawan akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada program
tahun 2018
 Pelayanan Keselamatan Kerja akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada program
tahun 2018 beserta kegiatan kegiatan keselamatan pada unit laboratorium dan
radiologi.
 Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya akan
dilanjutkan untuk dikerjakan pada program tahun 2018
 Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat akan dilanjutkan untuk dikerjakan
pada program tahun 2018
 Pengamanan Kebakaran akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada program tahun
2018

Surabaya, 23 Januari 2018


Dibuat Oleh Mengetahui

Dr. Gilang Kristiawan dr. Anastasia W Jefuna


Ketua Tim K3RS Direktur Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai