Anda di halaman 1dari 16

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR

LAPORAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)
RUMAH SAKIT TK.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR

LAPORAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT


(K3RS)
RUMAH SAKIT dr. NOESMIR BATURAJA
TAHUN 2019

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit dr. Noesmir Baturaja yang merupakan suatu unit pelayanan
bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, dan mempertahankan jangkauan dan
pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan rujukan menuju peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu sasaran yang hendak dicapai
adalah terwujudnya rumah sakit sebagai penggerak masyarakat agar mampu
melindungi, memelihara, dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat.
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi
yang sangat kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan
mengikuti standar akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit
akan dapat memberikan sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak
akan terwujud apabila rumah sakit tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk
pasien (patient safety), pengunjung, dan petugas (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja).
K3RS di Rumah Sakit dr. Noesmir Baturaja melaksanakan program Kesehatan
dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit merupakan bagian dari komponen
keselamatan dan keamanan lingkungan fisik yang berupaya untuk mengelola semua
resiko-resiko yang mungkin terjadi didalam pelayanannya dan mempertahankan
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.

2. LATAR BELAKANG
Dalam program kesehatan dan keselamatan kerja, Tim K3 mengacu pada UU
No 1 tahun 1970, PP No 50 Tahun 2012,  Permenkes No 66 Tahun 2016 dan
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit tahun 2018 khususnya di poin Manajemen

Fasilitas dan Keselamatan. Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan


keselamatan baik terhadap pasien, keluarga, staf dan maupun masyarakat sekitar
dari berbagai potensi bahaya di rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk
melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga resiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja
(PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di rumah sakit dapat dihindari.
Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh
masyarakat maka tuntutan pengelolaan program kesehatan dan keselamatan kerja
di rumah sakit semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit,
pasien, pengunjung/pengantar pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin
mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik
sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi
sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit. Sarana dan prasarana tersebut
memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang sedemikian rupa untuk menjaga
keselamatan, kesehatan, mencegah kebakaran dan persiapan dalam
penanggulangan bencana.

3. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS.


3.1 Tujuan Umum.
Terselenggaranya program Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah untuk
menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, keluarga, staf, dan
pengunjung maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di rumah sakit
sehingga resiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja
(KAK) di rumah sakit dapat dihindari.
3.2 Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya pelayanan rumah sakit yang bermutu.
b. Tersedianya SDM yang profesional dan berkualitas.
c. Tersedianya sarana, prasarana, dan peralatan medis yang memadai.
d. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pasien,
keluarga, staf dan pengunjung, rumah sakit.

4. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN


1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Membuat regulasi K3 RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dengan
mengacu kepada undang- undang yang berlaku
b. Mendistribusikan regulasi K3 RS ke unit pelayanan terkait berkoordinasi
dengan QMR rumah sakit
2. Pelatihan terkait K3 RS
a. Membuat jadwal pelatihan K3 RS berkoordinasi dengan DIKLAT rumah
sakit, meliputi Jenis pelatihan, Waktu pelatihan, & Pelaksana (internal/
eksternal)
b. Pelaksanaan pelatihan K3 RS sesuai dengan jenis pelatihan dan jadwal
yang telah ditetapkan
c. Pelatihan K3RS diberikan kepada seluruh staf rumah sakit, karyawan
kontrak, & badan independen
3. Pelayanan Keselamatan Kerja
a. Identifikasi area yang beresiko keamanan dan keselamatan di RS.
b. Pemasangan CCTV di area yang beresiko keamanan dan
keselamatannya.
c. Pemberian identitas pada semua staf, pengunjung, pedagang / vendor
dengan memasang badge name sementara atau tetap atau dengan cara
identifikasi lain.
d. Melakukan assesmen risiko keamanan dan keselamatan selama setiap
ada pembangunan dan renovasi
e. Pemeriksaan fasilitas fisik secara komprehesif (mencatat semua perabot
yang tajam dan rusak, fasilitas yang perlu perbaikan, dll)
f. Penganggaran untuk mengganti sistem, perbaikan fasilitas yang rusak,
dll. (Budgeting)
g. Pencatatan dan pelaporan insiden/ cedera akibat fasilitas yang tidak
memberikan keamanan dan keselamatan.
h. Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan
i. Menyusun rencana keselamatan dan keamanan, dengan melalukan
pemeriksaan fasilitas fisik gedung
k. Perlindungan keselamatan dan keamanan fasilitas fisik
l. Monitoring sarana proteksi radiasi meliputi penggunaan APD
m. Keselamatan di laboratorium :
1) Kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan
standard dan peraturan
2) Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium dan
untuk bahaya yang dihadapi
3) Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek
keamanan kerja
4) Pendidikan (in service education) untuk prosedur-prosedur baru dan
pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/ diperoleh.
4. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya
a. Mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya dan mempunyai daftar
terbaru/ mutahir dari bahan berbahaya tersebut di rumah sakit
b. Melaksanakan kegiatan penanganan, penyimpanan dan penggunaan
bahan beracun berbahaya yang aman
c. Melaksanakan pelaporan dan investigasi dari tumpahan (spill), paparan,
(exposure) dan insiden lainnya
d. Melaksanakan penanganan dan pembuangan limbah bahan beracun
berbahaya yang aman dan sesuai ketentuan
e. Melakukan pemasangan label pada bahan beracun berbahaya dan limbah
bahan beracun berbahaya
5. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat
a. Menyusun rencana tanggap darurat (survey bahaya, membentuk tim
tanggap darurat, rencana simulasi tanggap darurat)
b. Melakukan simulasi tanggap darurat bencana berkoordinasi dengan
instansi terkait
c. Memasang rambu - rambu/ tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi
apabila terjadi bencana
d. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan rencana tanggap
darurat rumah sakit
e. Melaksanakan sistem evakuasi aman : jalan keluar yang aman dan tidak
terhalang bila tejadi keadaan darurat
6. Pengamanan Kebakaran
a. Melaksanakan identifikasi resiko kebakaran
b. Memastikan bahwa rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.
c. Melaksanakan pelatihan penanggulangan kebakaran.
d. Melaksanakan pemeriksaan, uji fungsi peralatan kebakaran dan
pemeliharaan peralatan.
e. Melaksanakan pengamanan seluruh penghuni rumah sakit dari
kebakaran, asap atau kedaruratan lain.
f. Meredakan kebakaran dan pengendalian asap, evakuasi / jalan keluar
bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran dan bukan kebakaran

5. SASARAN
Sasaran umum program K3RS adalah semua area pelayanan pasien, area
wilayah kerja staff dan lingkungan RS.
Sasaran Pelaksanaan Kegiatan K3RS adalah :
1. Regulasi K3RS telah tersusun sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
2. Pelatihan terkait K3RS telah terlaksana sesuai jadwal
3. Pelayanan kesehatan karyawan telah terlaksana sesuai jadwal
4. Tidak terjadi kecelakaan kerja pada karyawan
5. Tidak terjadi kecelakaan akibat fasilitas fisik yang rusak
6. Bahan beracun dan berbahaya dapat ditangani dengan baik
7. Tidak terjadi insiden akibat bahan beracun dan berbahaya
8. Terlaksananya simulasi tanggap darurat bencana
9. Terlaksananya pemadaman kebakaran atau asap
10. Terpeliharanya alat pemadam kebakaran atau kedaruratan yang lain

6. HASIL
1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Telah dibuat regulasi K3RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
dengan mengacu kepada undang- undang yang berlaku yang akan di
laksanakan oleh tim K3RS
2. Pelatihan terkait K3 RS
3. Pelayanan Keselamatan Kerja
a. Telah dilakukan identifikasi area yang beresiko keamanan dan
keselamatan di Rumah Sakit dr. Noesmir Baturaja :

KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT


Penculikan bayi 4 1 4
Penyanderaan 4 1 4
Kehilangan barang milik 3 4 12
pasien dan keluarga
Kehilangan kendaraan 3 1 3
bermotor
Kehilng sarana prasarana 3 1 3
RS
Keselamatan sat ada 4 1 4
renovasi/pembangunan
Terjatuh/terpeleset di 4 2 8
RAM/tangga
Terpeleset di kamar 2 2 4
mandi
Tersengat listrik 4 1 4
BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
Penanganan B3 yang 2 4 8
salah
Penyimpaan B3 tidak 1 1 1
pada tempatnya
B3 yang tidak diberi label 2 4 8
Tidak memakai APD saat 2 4 8
penanganan B3
BENCANA
Wabah penyakit 4 1 4
Gempa bumi 4 1 4
Kebocoran gas 4 1 4
Ledakan bom 4 1 4
Banjir 4 1 4
Tanah longsor 4 1 4
Kecelakaan transportasi 4 1 4
KEBAKARAN
Hubungan pendek arus 4 1 4
listrik
Ledakan gas 4 1 4
Kebocoran gas 4 1 4
Ledakan kompor gas 4 1 4
Percikan api dari colokan 4 1 4
listrik
Kebakaran akibat 4 1 4
puntung rokok
PERALATAN MEDIS
Kesalahan pembacaan 4 1 4
hasil pada alat medis
karena belum terkalibrasi
Kesalahan penggunaan 4 1 4
alat karena belum
terkalibrasi
Kesalahan penggunaan 4 1 4
alat medis yang baru
karena belum dilakukan
pelatihan alat baru
SISTEM UTILITAS
Pemadaman listrik 2 2 4
Kerusakan/meledaknya 2 2 4
pompa air
Saluran air/IPAL mampet 2 2 4
Kerusakan telepon 2 1 2
Kebocoran gas 4 1 4
Meledaknya tabung gas 4 1 4
medis
Meledaknya sistem gas 4 1 4
sentral

b. Telah dilakukan pemasangan pada CCTV sebagai sarana proteksi


kehilangan dan kerusakan fasilitas.

No LOKASI Jumlah
   
Depan Piketan
1 1
(arah tempat parkir )
2 UGD 1
Pintu Ruang OK
3 1
(Depan genset)
4 Rumah Karumkit 1
Depan Piketan
5 1
(arah ke ruang cempaka)
Samping piketan
6 1
(pintu gerbang )
Depan lorong zaal wanita
7 1
dan laboratorium
Depan ruang radiologi dan
8 1
kasir
9 Depan ruang zaal wanita 1
10 Depan ruang raflesia 1
11 Depan ruang tanjung 1
12 Ruang zaal anak/Neonatus 1
13 Resepsionis 1
14 Staf 1
15 Ruang Bpjs/Keuangan 1
16 Ruang Rekreasi 1

c. Pemberian kartu tunggu untuk penunggu pasien dan kartu tamu


untuk pembesuk/ pengunjung yang akan bertamu ke kamar pasien
maupun bagian tertentu diberikan petugas kesehatan yang bertugas
ditiap ruangan.

d. Telah melakukan pemantauan & asesmen resiko keamanan dan


keselamatan selama setiap ada pembangunan dan renovasi. Dan
dilakukan monitoring pada area pembangunan ataupun renovasi.

e. Seluruh perabot yang tajam dan rusak maupun fasilitas yang perlu
diperbaiki telah dilakukan pencatatan dan telah dikoordinasikan dengan
bagian Harbang untuk dilakukan perbaikan sehingga tidak menimbulkan
insiden/ cedera.

f. Telah membuat penganggaran untuk mengganti system, perbaikan


fasilitas yang rusak (Data terlampir di RKA)

g. Tidak ditemukan kejadian atau bahkan hingga menimbulkan cedera


akibat kegagalan fasilitas keselamatan dan keamanan, ataupun
kerusakan bangunan. Perlindungan terhadap keselamatan dan
keamanan fasilitas fisik dilakukan dengan cara pengawasan melalui
CCTV dan piket.

h. Selama periode tahun 2019 tidak ditemukan kejadian insiden/


cedera akibat fasilitas yang tidak memberikan keamanan dan
keselamatan.

i. Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan telah


dilakukan didalam 1 kegiatan, yaitu Pelatihan Penanggulangan Kebakara
dan Bencana.

j. Telah melakukan pemeriksaan fasilitas fisik secara komperhensif


setiap 1 tahun sekali. Fasilitas yang diperiksa meliputi plafon, dinding,
lantai, pintu, meja, kursi, lemari/ laci, ac, dan stop kontak. Dengan tujuan
dilakukan pemeriksaan adalah meminimalisir hal buruk terjadi dari
fasilitas yang rusak.

k. Telah melakukan monitoring sarana proteksi radiasi ialah penggunaan


APD.

5. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya


a. Telah dilakukan identifikasi bahan dan limbah berbahaya dan telah
dibuat daftar B3 di rumah sakit dengan jumlah B3 yang terdapat
kurang lebih 20 jenis B3 berasal dari antara lain Laboratorium,
Radiologi, Instalasi farmasi, Kamar Operasi, dan Ruang perawatan
lainnya.
b. Telah dilaksanakan pemantauan terkait penanganan, penyimpanan,
dan penggunaaan bahan beracun dan berbahaya yang aman ke
beberapa ruangan yang menggunakan B3 dan menyimpan B3
diruangan. Antara lain Laboratorium, Radiologi, Instalasi farmasi,
Kamar Operasi, dan Ruang perawatan lainnya.
c. Pelaporan kejadian tumpahan, paparan, maupun insiden lainnya
yang berkaitan ataupun disebabkan oleh bahan beracun dan
berbahaya akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada program tahun
2019 jika terdapat kejadian
d. Kegiatan pelaksanaan dokumentasi persyaratan, meliputi setiap izin,
lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya melalui Lembar Data
Keselamatan Bahan ( LDKB ) / MSDS dari bahan berbahaya.
e. Pemasangan label telah diinformasikan kepada ruangan yang
menyimpan bahan beracun dan berbahaya.
6. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat
a. Hasil dari identifikasi bencana internal dan eksternal di rumah sakit,
didapatkan hasil beberapa bencana internal dan eksternal yang
berpotensi menimbulkan ancaman bagi rumah sakit antara lain :
1) Gempa bumi
2) Banjir
3) Huru – hara
4) Ancaman bom
5) Kebakaran
b. Perencanaan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya bencana,
meliputi :
1) Menetapkan jenis, kemungkinan & konsekuensi dari bahaya,
ancaman dan kejadian
2) Menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian bencana
3) Strategi komunikasi pada saat kejadian
4) Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk
sumber daya alternatif
5) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk
alternatif tempat pelayanan
6) Identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf
pada waktu kejadian
7) Proses untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila
terjadi pertentangan antara tanggung jawab staf secara
pribadi dengan tanggung jawab rumah sakit dalam hal
penugasan staf untuk pelayanan pasien
Telah tertulis dalam panduan manajemen emergensi (disaster plan)
c. Telah dilakukan komunikasi lisan dan tertulis kepada pihak/ instansi
terkait kegiatan pelatihan simulasi tanggap darurat.
d. Uji coba terhadap kesiapan petugas terhadap kewaspadaan
bencana belum terlaksana.
e. Pelaksanaan sistem evakuasi aman telah dilaksanakan dengan
pemeriksaan pada jalur evakuasi diantaranya ramp evakuasi dan
tangga darurat.
f. Telah dilaksanakan pelatihan dan simulasi tanggap darurat bersama
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kab. OKU pada
tanggal 24 - 25 April 2019 dengan seluruh personil Rumah Sakit.
7. Pengamanan Kebakaran
a. Melakukan identifikasi area yang berisiko kebakaran
Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran telah melakukan identifikasi
area yang beresiko kebakaran, identifikasi dilakukan diseluruh area
rumah sakit. Pada tahun 2017 identifikasi dilakukan pada bulan Juni
2017 sesuai dengan time table perencanaan program pengamanan
kebakaran. Berikut adalah hasil dari identifikasi area yang beresiko
kebakaran :
1. Dapur gizi (konsleting, kebocoran tabung), Tempat
penyimpanan Gas elpigi (konsleting, kebocoran tabung)
2. Tempat penyimpanan gas medis (kebocoran tabung)
3. Laundry (kebakaran)
4. CSSD (konsleting).
5. HCU (konsleting)
6. Ruang OK (konsleting)
7. Ruang server IT (konsleting)
8. Instalasi Farmasi (konsleting)
9. Ruang Perawatan (konsleting)
10. Ruang Keuangan (konsleting)
11. Laboratorium(konsleting)
12. Radiologi (konsleting)
13. Resepsionis dan Poli (konsleting)
14. Rekam Medis (konsleting)
15. UGD (konsleting)
b. Dari hasil kegiatan pemantauan kawasan tanpa rokok tidak
ditemukan.
c. Pemeriksaan peralatan kebakaran dilakukan terhadap peralatan
seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
d. Kegiatan inventarisasi terhadap sistem pengamanan kebakaran dan
evakuasi yang aman bila terjadi kedaruratan kebakaran dan
kedaruratan asap telah dilaksanakan. Dengan melakukan
pengecekan terhadap sistem pemadam yang berada dirumah sakit
dan pemantauan jalur evakuasi aman. Dari hasil pengecekan dan
pemantauan didapatkan hasil bahwa sistem padamam dan jalur
evakuasi layak untuk digunakan.
e. Tidak dilakukan peredaan kebakaran maupun asap, dikarenakan
tidak terjadi kebakaran maupun asap.
f. Telah dilaksanakan pelatihan pemadaman kebakaran dan
penggunaan APAR pada tangal 24-25 April 2019 dengan seluruh
personil Rumah Sakit.

G. EVALUASI
1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Pembuatan regulasi K3 RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
dengan mengacu kepada undang- undang yang berlaku belum di
laksanakan
2. Pelatihan terkait K3 RS
a. Belum dilakukan Pelatihan terkait K3RS
3. Pelayanan Keselamatan Kerja
a. Kegiatan identifikasi resiko terkait keselamatan dan keamanan telah
terlaksana.
b. Kegiatan pemasangan CCTV sebagai upaya perlindungan terhadap
keselamatan dan keamanan telah terlaksana dan belum terdapat area
atau lokasi baru yang memerlukan pemasangan cctv atau
penempatan security.
c. Pemberian tanda identitas bagi penunggu pasien, penjenguk pasien,
atau tamu bagi bagian tertentu telah dilaksanakan, namun
pelaksanaannya belum maksimal dikarenakan terdapat pengunjung
dan tamu yang kelolosan masuk saat piket sedang tidak diruangan.
d. Kegiatan pemantauan & asesmen resiko keamanan dan keselamatan
selama setiap ada pembangunan dan renovasi telah dilaksanakan.
e. Telah dilakukan pencatatan seluruh perabot yang tajam dan rusak
maupun fasilitas yang perlu diperbaiki telah dilakukan pencatatan dan
telah dikoordinasikan dengan bagian Harbang untuk dilakukan
perbaikan sehingga tidak menimbulkan insiden/ cedera.
f. Telah dibuat penganggaran untuk mengganti system, perbaikan
fasilitas yang rusak (Data terlampir di RKA)\
g. Selama periode tahun 2019 tidak ditemukan kejadian insiden/ cedera
akibat fasilitas yang tidak memberikan keamanan dan keselamatan.
h. Telah dilakukan perbaikan terhadap fasilitas yang beresiko
menimbulkan cedera.
i. Telah dilakukan pemeriksaan fasilitas fisik secara komperhensif.
j. Kegiatan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan fasilitas
fisik telah terlaksana sehingga tidak menimbulkan cedera akibat
kegagalan fasilitas keselamatan dan keamanan, ataupun kerusakan
bangunan.
k. Telah dilakukan monitoring sarana proteksi radiasi meliputi
penggunaan APD.
6. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya
a. Kegiatan identifikasi bahan dan limbah berbahaya telah terlaksana
b. Kegiatan pemantauan terkait penanganan, penyimpanan, dan
penggunaaan bahan beracun dan berbahaya yang aman telah
terlaksana pada bulan januari 2017 ke beberapa departemen yang
menggunakan B3 dan menyimpan B3 diruangan. Antara lain
farmasi, laboratorium, IGD, poli spesialis, rekam medis, NSA,
NICU/PICU, VK, kamar bayi, ruang bersalin, ICU, Cathlab, kamar
bedah, HD, NSB, NSC, NSD, Maintenance Medis, fisioterapi, dan
NSF. Dari hasil kegiatan pemantauan terdapat beberapa ruangan
yang belum mengetahui pengaturan penyimpanan B3 yang harus
terpisah dengan bahan lain.
c. Tidak ditemukan atau dilaporkan kejadian tumpahan, paparan,
maupun insiden lainnya yang berkaitan ataupun disebabkan oleh
bahan beracun dan berbahaya Selama periode tahun 2019
d. Dokumentasi persyaratan bahan beracun dan berbahaya berupa
MSDS (Material Safety Data Sheets) kurang lebih 20 jenis B3 yang
sudah dimiliki baru 2 MSDS. Dikarenakan data msds belum berhasil
ditemukan dan ada beberapa yang belum dikirim dari suplier.
e. Kegiatan pemasangan label telah terlaksana kepada ruangan yang
menyimpan bahan beracun dan berbahaya.
f. Kegiatan pemantauan dan evaluasi sistem pengelolaan bahan
berbahaya telah dilaksanakan. Bahan beracun dan berbahaya yang
disiapkan di farmasi sebagai pusat penyediaan, di atur agar tidak
menyimpan bahan beracun dan berbahaya terlalu banyak diruangan
dengan pengadaan sesuai permintaan diruangan. Sehingga tidak
menimbulkan resiko bahan beracun dan berbahaya tidak terpakai
karena sudah melebihi masa berlaku.
7. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat
a. Kegiatan identifikasi bencana internal dan eksternal di rumah sakit
telah terlaksana
b. Kegiatan perencanaan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya
bencana telah dilaksanakan
c. Telah dilakukan komunikasi lisan dan tertulis kepada pihak/ instansi
terkait kegiatan pelatihan simulasi tanggap darurat. Dan akan
dilakukan follow up kembali untuk berkoordinasi dengan instansi
yang berwenang.
d. Kegiatan uji coba terhadap kesiapan petugas terhadap
kewaspadaan bencana belum terlaksana dikarenakan belum
berhasil berkoordinasi dengan instansi berwenang untuk
mendapatkan bimbingan dan pelatihan.
e. Pelaksanaan sistem evakuasi aman telah dilaksanakan dengan
pemeriksaan pada jalur evakuasi dan tangga darurat. Dari hasil
pemantauan akan langsung ditindak lanjuti jika terdapat benda atau
barang yang mengganggu atau menghambat jalur evakuasi.
8. Pengamanan Kebakaran
a. Kegiatan identifikasi risiko kebakaran telah dilaksanakan.
b. Kegiatan pemantauan kawasan tanpa rokok telah terlaksana.
g. Pemeriksaan peralatan kebakaran dan pemeliharaan peralatan telah
terlaksana.
h. Kegiatan inventarisasi terhadap sistem pengamanan kebakaran dan
evakuasi yang aman bila terjadi kedaruratan kebakaran dan
kedaruratan asap telah terlaksana.
i. Tidak dilakukan peredaan kebakaran maupun asap, dikarenakan
tidak terjadi kebakaran maupun asap.

H. RENCANA TINDAK LANJUT


 Penyusunan Regulasi terkait K3RS akan dilanjutkan untuk dikerjakan
pada program tahun 2019 jika terdapat perubahan regulasi yang
dibutuhkan
 Pelatihan terkait K3 RS akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada program
tahun 2019 untuk memenuhi kebutuhan pelatihan karyawan yang belum
mengikuti pelatihan
 Pelayanan Keselamatan Kerja akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada
program tahun 2019 beserta kegiatan keselamatan pada unit laboratorium
dan radiologi.
 Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya
akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada program tahun 2019
 Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat akan dilanjutkan untuk
dikerjakan pada program tahun 2019
 Pengamanan Kebakaran akan dilanjutkan untuk dikerjakan pada program
tahun 2019

Mengetahui :
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,

dr. Hengki Irawan, M. Biomed, Sp.An


Mayor CKM NRP 11040005570178

Anda mungkin juga menyukai