04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit dr. Noesmir Baturaja yang merupakan suatu unit pelayanan
bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, dan mempertahankan jangkauan dan
pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan rujukan menuju peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu sasaran yang hendak dicapai
adalah terwujudnya rumah sakit sebagai penggerak masyarakat agar mampu
melindungi, memelihara, dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat.
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi
yang sangat kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan
mengikuti standar akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit
akan dapat memberikan sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak
akan terwujud apabila rumah sakit tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk
pasien (patient safety), pengunjung, dan petugas (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja).
K3RS di Rumah Sakit dr. Noesmir Baturaja melaksanakan program Kesehatan
dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit merupakan bagian dari komponen
keselamatan dan keamanan lingkungan fisik yang berupaya untuk mengelola semua
resiko-resiko yang mungkin terjadi didalam pelayanannya dan mempertahankan
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
2. LATAR BELAKANG
Dalam program kesehatan dan keselamatan kerja, Tim K3 mengacu pada UU
No 1 tahun 1970, PP No 50 Tahun 2012, Permenkes No 66 Tahun 2016 dan
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit tahun 2018 khususnya di poin Manajemen
5. SASARAN
Sasaran umum program K3RS adalah semua area pelayanan pasien, area
wilayah kerja staff dan lingkungan RS.
Sasaran Pelaksanaan Kegiatan K3RS adalah :
1. Regulasi K3RS telah tersusun sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
2. Pelatihan terkait K3RS telah terlaksana sesuai jadwal
3. Pelayanan kesehatan karyawan telah terlaksana sesuai jadwal
4. Tidak terjadi kecelakaan kerja pada karyawan
5. Tidak terjadi kecelakaan akibat fasilitas fisik yang rusak
6. Bahan beracun dan berbahaya dapat ditangani dengan baik
7. Tidak terjadi insiden akibat bahan beracun dan berbahaya
8. Terlaksananya simulasi tanggap darurat bencana
9. Terlaksananya pemadaman kebakaran atau asap
10. Terpeliharanya alat pemadam kebakaran atau kedaruratan yang lain
6. HASIL
1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Telah dibuat regulasi K3RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
dengan mengacu kepada undang- undang yang berlaku yang akan di
laksanakan oleh tim K3RS
2. Pelatihan terkait K3 RS
3. Pelayanan Keselamatan Kerja
a. Telah dilakukan identifikasi area yang beresiko keamanan dan
keselamatan di Rumah Sakit dr. Noesmir Baturaja :
No LOKASI Jumlah
Depan Piketan
1 1
(arah tempat parkir )
2 UGD 1
Pintu Ruang OK
3 1
(Depan genset)
4 Rumah Karumkit 1
Depan Piketan
5 1
(arah ke ruang cempaka)
Samping piketan
6 1
(pintu gerbang )
Depan lorong zaal wanita
7 1
dan laboratorium
Depan ruang radiologi dan
8 1
kasir
9 Depan ruang zaal wanita 1
10 Depan ruang raflesia 1
11 Depan ruang tanjung 1
12 Ruang zaal anak/Neonatus 1
13 Resepsionis 1
14 Staf 1
15 Ruang Bpjs/Keuangan 1
16 Ruang Rekreasi 1
e. Seluruh perabot yang tajam dan rusak maupun fasilitas yang perlu
diperbaiki telah dilakukan pencatatan dan telah dikoordinasikan dengan
bagian Harbang untuk dilakukan perbaikan sehingga tidak menimbulkan
insiden/ cedera.
G. EVALUASI
1. Penyusunan Regulasi terkait K3RS
a. Pembuatan regulasi K3 RS sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
dengan mengacu kepada undang- undang yang berlaku belum di
laksanakan
2. Pelatihan terkait K3 RS
a. Belum dilakukan Pelatihan terkait K3RS
3. Pelayanan Keselamatan Kerja
a. Kegiatan identifikasi resiko terkait keselamatan dan keamanan telah
terlaksana.
b. Kegiatan pemasangan CCTV sebagai upaya perlindungan terhadap
keselamatan dan keamanan telah terlaksana dan belum terdapat area
atau lokasi baru yang memerlukan pemasangan cctv atau
penempatan security.
c. Pemberian tanda identitas bagi penunggu pasien, penjenguk pasien,
atau tamu bagi bagian tertentu telah dilaksanakan, namun
pelaksanaannya belum maksimal dikarenakan terdapat pengunjung
dan tamu yang kelolosan masuk saat piket sedang tidak diruangan.
d. Kegiatan pemantauan & asesmen resiko keamanan dan keselamatan
selama setiap ada pembangunan dan renovasi telah dilaksanakan.
e. Telah dilakukan pencatatan seluruh perabot yang tajam dan rusak
maupun fasilitas yang perlu diperbaiki telah dilakukan pencatatan dan
telah dikoordinasikan dengan bagian Harbang untuk dilakukan
perbaikan sehingga tidak menimbulkan insiden/ cedera.
f. Telah dibuat penganggaran untuk mengganti system, perbaikan
fasilitas yang rusak (Data terlampir di RKA)\
g. Selama periode tahun 2019 tidak ditemukan kejadian insiden/ cedera
akibat fasilitas yang tidak memberikan keamanan dan keselamatan.
h. Telah dilakukan perbaikan terhadap fasilitas yang beresiko
menimbulkan cedera.
i. Telah dilakukan pemeriksaan fasilitas fisik secara komperhensif.
j. Kegiatan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan fasilitas
fisik telah terlaksana sehingga tidak menimbulkan cedera akibat
kegagalan fasilitas keselamatan dan keamanan, ataupun kerusakan
bangunan.
k. Telah dilakukan monitoring sarana proteksi radiasi meliputi
penggunaan APD.
6. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan Barang Berbahaya
a. Kegiatan identifikasi bahan dan limbah berbahaya telah terlaksana
b. Kegiatan pemantauan terkait penanganan, penyimpanan, dan
penggunaaan bahan beracun dan berbahaya yang aman telah
terlaksana pada bulan januari 2017 ke beberapa departemen yang
menggunakan B3 dan menyimpan B3 diruangan. Antara lain
farmasi, laboratorium, IGD, poli spesialis, rekam medis, NSA,
NICU/PICU, VK, kamar bayi, ruang bersalin, ICU, Cathlab, kamar
bedah, HD, NSB, NSC, NSD, Maintenance Medis, fisioterapi, dan
NSF. Dari hasil kegiatan pemantauan terdapat beberapa ruangan
yang belum mengetahui pengaturan penyimpanan B3 yang harus
terpisah dengan bahan lain.
c. Tidak ditemukan atau dilaporkan kejadian tumpahan, paparan,
maupun insiden lainnya yang berkaitan ataupun disebabkan oleh
bahan beracun dan berbahaya Selama periode tahun 2019
d. Dokumentasi persyaratan bahan beracun dan berbahaya berupa
MSDS (Material Safety Data Sheets) kurang lebih 20 jenis B3 yang
sudah dimiliki baru 2 MSDS. Dikarenakan data msds belum berhasil
ditemukan dan ada beberapa yang belum dikirim dari suplier.
e. Kegiatan pemasangan label telah terlaksana kepada ruangan yang
menyimpan bahan beracun dan berbahaya.
f. Kegiatan pemantauan dan evaluasi sistem pengelolaan bahan
berbahaya telah dilaksanakan. Bahan beracun dan berbahaya yang
disiapkan di farmasi sebagai pusat penyediaan, di atur agar tidak
menyimpan bahan beracun dan berbahaya terlalu banyak diruangan
dengan pengadaan sesuai permintaan diruangan. Sehingga tidak
menimbulkan resiko bahan beracun dan berbahaya tidak terpakai
karena sudah melebihi masa berlaku.
7. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat
a. Kegiatan identifikasi bencana internal dan eksternal di rumah sakit
telah terlaksana
b. Kegiatan perencanaan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya
bencana telah dilaksanakan
c. Telah dilakukan komunikasi lisan dan tertulis kepada pihak/ instansi
terkait kegiatan pelatihan simulasi tanggap darurat. Dan akan
dilakukan follow up kembali untuk berkoordinasi dengan instansi
yang berwenang.
d. Kegiatan uji coba terhadap kesiapan petugas terhadap
kewaspadaan bencana belum terlaksana dikarenakan belum
berhasil berkoordinasi dengan instansi berwenang untuk
mendapatkan bimbingan dan pelatihan.
e. Pelaksanaan sistem evakuasi aman telah dilaksanakan dengan
pemeriksaan pada jalur evakuasi dan tangga darurat. Dari hasil
pemantauan akan langsung ditindak lanjuti jika terdapat benda atau
barang yang mengganggu atau menghambat jalur evakuasi.
8. Pengamanan Kebakaran
a. Kegiatan identifikasi risiko kebakaran telah dilaksanakan.
b. Kegiatan pemantauan kawasan tanpa rokok telah terlaksana.
g. Pemeriksaan peralatan kebakaran dan pemeliharaan peralatan telah
terlaksana.
h. Kegiatan inventarisasi terhadap sistem pengamanan kebakaran dan
evakuasi yang aman bila terjadi kedaruratan kebakaran dan
kedaruratan asap telah terlaksana.
i. Tidak dilakukan peredaan kebakaran maupun asap, dikarenakan
tidak terjadi kebakaran maupun asap.
Mengetahui :
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,