PROGRAM
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
TAHUN 2018
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan majunya situasi sosial budaya masyarakat serta berkembangannya
ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan dan perkembangan informasi yang demikian cepat diikuti oleh tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik.Sarana pelayanan
kesehatan untuk mengembangkan diri secara terus menerus hal ini karena
masyarakat semakin pentingnya akan kesehatan. Pengembangan yang
dilaksanakan tahap demi tahap berusaha untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dirumah sakit tetap dapat mengikuti perubahan yang ada. Rumah sakit
sebagai tempat untuk pelayanan kesehatan selalu melakukan pembenahan baik
sarana maupun prasarana yang ada untuk menjalin keamanan serta kenyamanan
pasien maupun keluarga pasien..
Proses pencapaian kualitas pelayanan tersebut, upaya peningkatan
pelayanan Rumah Sakit disusun dalam bentuk kegiatan yang komprehensif dan
integratif yang menyangkut struktur, proses dan output/outcome secara objektif,
sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai mutu serta kewajaran terhadap
pasien menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien dan
memecahkan masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di
Rumah Sakit berdaya guna dan berhasil guna.
1
lain-lain. Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka makin besar perhatiannya
pada aspek manajemen risiko ini.
BAB II
LATAR BELAKANG
3
dalam pengelolaan manajemen risiko berupa risiko klinis dan non klinis.
BAB III
TUJUAN
BAB IV
4
A. Kerawanan area berisiko Rumah Sakit
Penculikan Bayi
Penyanderaan
Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
Kehilangan kendaraan bermotor
Kehilangan sarana prasarana RS
Keselamatan saat ada renovasi/pembangunan
Terjatuh/terpeleset di ram/tangga
Terpeleset di kamar mandi
Tersengat listrik
B. Identifikasi Resiko Pada Unit Independen ( Primkoppol dan Bank Jatim )
Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
Kehilangan kendaraan bermotor
Kehilangan sarana prasarana
Keselamatan saat ada renovasi/pembangunan
Terjatuh/terpeleset di ram/tangga
Terpeleset di kamar mandi
Tersengat listrik
2. ANALISA RISIKO
Tabel 1. Analisis Risiko Berdasarkan Tingkat Bahaya
SKOR KETERANGAN
1 Kegagalan yang tidak disadari oleh pasien dan tidak
menimbulkan dampak dalam pelayanan kesehatan
2 Kegagalan dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan
tetapi menimbulkan kerugian minor
3 Kegagalan menyebabkan kerugian yang lebih besar terhadap
pasien
4 Kegagalan menyebabkan kematian atau kecacatan
5
2 Jarang (uncommon) kemungkinan akan muncul (dapat terjadi
dalam > 2 sampai 5 tahun)
3 Kadang-kadang (occasional), kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
4 Sering ( frequent), hampir sering muncul dalam waktu relatif
singkat (mungkin terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)
3. EVALUASI RISIKO
Evaluasi risiko dilihat dari analisa risiko yang dilakukan sehingga dapat
dibuatkan suatu prioritas penanganan risiko sebagai berikut:
Tabel 4. Evaluasi Risiko
NO RISIKO
1 Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
2 Terjatuh/terpeleset di RAM/tangga
3 Penanganan B3 yang salah
4 B3 yang tidak diberi label
5 Tidak memakai APD saat penanganan B3
6 Penculikan Bayi
7 Penyanderaan
8 Keselamatan saat ada renovasi/pembangunan
9 Terpeleset di kamar mandi
10 Tersengat listrik
11 Wabah penyakit
6
NO RISIKO
12 Gempa bumi
13 Kebocoran gas
14 Ledakan bom
15 Banjir
16 Gunung Meletus
17 Kecelakaan transportasi
18 Hubungan pendek arus listrik
19 Ledakan gas
20 Kebocoran gas
21 Ledakan kompor gas
22 Percikan api dari colokan listrik
23 Kebakaran akibat puntung rokok
Kesalahan pembacaan hasil pada alat medis karena belum
24
terkalibrasi
25 Kesalahan penggunaan alat karena belum terkalibrasi
Kesalahan penggunaan alat medis yang baru karena belum
26
dilakukan pelatihan alat baru
27 Kebocoran gas
28 Meledaknya tabung gas medis
29 Meledaknya sistem gas sentral
30 Pemadaman listrik
31 Kerusakan pompa air
32 Lift Macet
33 Kehilangan kendaraan bermotor
34 Kehilangan sarana prasarana RS
35 Saluran air / IPAL mampet
36 Penyimpanan B3 tidak pada tempatnya
7
5) Perbaikan fasiltas yang berisiko menimbulkan cidera.
6) Penganggaran untuk mengganti sistim, perbaikan fasilitas yang rusak.
7) Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi.
8) Melakukan pembangunan Gedung di Rumah Sakit.
5. PELAPORAN INSIDEN
Pelaporan insiden dilakukan oleh masing-masing unit. Jika terjadi insiden di salah
satu unit, maka unit yang bersangkutan wajib melaporkan insiden tersebut ke
Komite K3RS yang nantinya akan dilakukan investigasi dan evaluasi dari
kejadian tersebut. Hasil investigasi dan evaluasi akan dijadikan acuan penyusunan
program berikutnya dan disampaikan ke Direktur Rumah Sakit.
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
8
BAB VI
SASARAN
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
9
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan (Bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penambahan CCTV pada area-area
yang berisiko terjadinya ancaman
keamanan
2 Pemeriksaan dan pemeliharaan
CCTV
3 Pemberlakuan pemakaian tanda
pengenal (badge) untuk
pengunjung pasien, penunggu pasien
rawat inap, dan tamu
4 Pemeriksaan fasilitas fisik secara
komprehensif (mencatat semua perabot
yang tajam dan rusak, fasilitas yang perlu
perbaikan, dll)
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi program ini dilakukan setiap tiga bulan sekali. Laporan kegiatan program
disampaikan kepada Karumkit untuk digunakan sebagai monitoring dan evaluasi.
Evaluasi ini sebagai dasar untuk mengukur capaian program yang telah direncanakan,
sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk merencanakan kegiatan yang belum
terlaksana.
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Laporan Bulanan
Digunakan untuk melaporkan kegiatan program selama satu bulan yang sudah terlaksana
selama satu bulan
10
2. Laporan Triwulan
Digunakan untuk menganalisa pelaksanaan program yang sudah terlaksana selama tiga
bulan. Sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk merencanakan kegiatan yang
belum terlaksana pada bulan berikutnya.
3. Laporan Tahunan
Pelaporan dan evaluasi program keseluruhan dilaporkan pada akhir tahun program dan
dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit secara tertulis.Hasil evaluasi akhir tahun program
dijadikan acuan untuk program tahun berikutnya.
A.
dr. W A H I D
PEMBINA NIP. 196705101999031001
11