Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

BAB I
PENDAHULUAN

Berdirinya sebuah rumah sakit dilengkapi dengan bermacam-macam peralatan


yang memerlukan perawatan atau pemeliharaan sedemikian rupa untuk menjaga
keselamatan, kesehatan, mencegah kebakaran dan persiapan penanggulangan bencana.
Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka akan semakin
kompleks peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan
rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien,
tenaga medis dan tenaga non medis, tetapi juga pengunjung rumah sakit. Potensi bahaya
di rumah sakit sangat luas. Keselamatan kerja diterapkan di lingkungan kerja yang mana
didalamnya terdapat aspek manusia, alat, mesin, lingkungan dan bahaya kerja.

Dengan mengacu pada berbagai macam sumber baik itu Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1087/Menkes/VIII/2010, standart K3RS tahun 2009 yang diterbitkan
oleh Depkes RI, Pedoman Manajemen (keselamatan dan kesehatan kerja) K3 Rumah
Sakit No.432/Menkes/SK/IV/2007, dan juga sumber – sumber lain yang diharapkan
dapat diterapkan dapat menjadi dasar hukum pelaksanaan K3. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menerapkan upaya–upaya yang mendukung terciptanya K3 di rumah
sakit. Selain itu, agar penyelenggaraan K3 rumah sakit lebih efisien, efektif dan terpadu
dengan cara menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ditujukan


untuk menciptakan suatu sistem manajemen K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko, mencegah dan mengurangi
kecelakaan serta penyakit akibat kerja, menciptakan tempat kerja yang aman terhadap
kebakaran, gempa, keamanan, ancaman infeksius, teroris, banjir, peledakan, dan
kerusakan yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta membuat tempat
kerja yang sehat, menjaga citra perusahaan sebagai perusahaan yang mempunyai
komitmen K3 yang tinggi.

Upaya K3 di Rumah Sakit menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja,
alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non
kesehatan merupakan resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban
kerja dan lingkungan kerja, yang dimaksud dengan :
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.
2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun
non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh
kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang meliputi faktor fisik,
kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.

Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (Tim K3RS) ditunjuk dan
diangkat langsung oleh Direktur Rumah Sakit berdasarkan pada usulan-usulan dan
pertimbangan yang disampaikan oleh Wakil Direktur dan Kepala Bagian Umum dengan
tetap memperhatikan prestasi kerja masing-masing Tim K3RS, kemudian ditetapkan
dalam surat Keputusan Direktur Rumah Sakit. Maka dibuatlah Pedoman
Pengorganisasian Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Tim K3) Rumah Sakit
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Profil
B. Makna Logo
C. Sarana Dan Prasarana
Pada tahun 2013 sampai saat ini jumlah tempat tidur RS adalah 250 tempat tidur
dengan rincian sebagai berikut :

Jenis Kamar dan Jumlah Tempat Tidur di RS

KAMAR JUMLAH
VIP DELUXE
VIP
UTAMA
KELAS I
KELAS II
KELAS III
HHCU / ICCU
HCU / ICU
PICU
ISOLASI HCU, ICU/PICU
ISOLASI ICCU / HCCU
ISOLASI PERAWATAN
NICU
PERINA
TOTAL
Fasilitas Pelayanan
Pelayanan 24 jam adalah sebagai berikut:
 Rawat Inap : 350 TT + 20 box
 Instalasi Gawat Darurat (IGD) : 20 TT
 Kamar operasi : 9 kamar
 Kamar persalinan
 Ambulans : 15 mobil
 Instalasi Farmasi

 Laboratorium
 Radiologi
 Bank Darah

Pelayanan Khusus :
 Fisioterapi / Rehab. Medik
 One Day Care
 Cath Lab
 MedicalCheckUp(MCU)
 SenamHamil Instalasi

Rawat Jalan
 Kebidanan & kandungan
 Anak
 Penyakit Dalam
 Bedah (umum, onkologi, urologi, syaraf, ortopedi)
 Mata
 Syaraf
 THT
 Jantung dan Pembuluh Darah
 Paru
 Jiwa
 Rehabilitasi Medik
 Kulit, Kelamin dan Kecantikan
 Gizi
 Anestesi
 Gigi dan spesialistik gigi Fasilitas Penunjang
 Laboratorium Klinik
 Laboratorium Patologi Anatomi
 ESWL
 Endoscopy, Gastroscopy
 Radiologi, dengan peralatan:
 Rontgen
 Panoramic Gigi
 CT Scan 128 slices
 MRI
 Elektromedik diagnostik, dengan peralatan:
 USG 4 D
 EKG
 CTG
 EEG
 Echocardiography
 Nasal Endoscopy
 BERA
 Fisioterapi
 Bank Darah
 Haemodialisa
Fasilitas Pendukung lainnya:
 Sterilisasi (CSSD)

 Service :
 Generator Set
 Boiler
 Sentral Air Bersih
 Mushola;
 Pengelolaan Air Limbah.
 Kantin
 ATM dan bank
 Rumah Duka, Rumah Abu, Krematorium
BAB III
VISI , MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN MOTTO RUMAH SAKIT

A. Visi
Menjadi rumah sakit unggulan dan pilihan yang memberikan pelayanan terbaik di
wilayah Indonesia.

B. Misi

C. Falsafah

D. Tujuan
Membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat
melalui pelayanan kesehatan berkualitas, terbaik dan aman, peningkatan kepuasan
pelanggan, peningkatan mutu yang berkesinambungan, efisiensi, serta pendidikan
dan pelatihan di bidang kesehatan.

E. Motto
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Skema struktur organisasi P2K3 Rumah Sakit :

Tim K3RS terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Dalam melaksanakan tugasnya
ketua tim dibantu oleh Anggota tim yang terdiri dari perwakilan unit atau instalasi
rumah sakit
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Pelindung Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Tim K3)


1. Nama Jabatan : Pelindung
2. Tugas Utama :
a. Membentuk Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Surat
Keputusan
b. Mendukung penyelenggaraan upaya Tim K3
c. Menentukan Kebijakan Tim K3
d. Mengesahkan SPO K3
3. Tanggung Jawab :
a. Mengadakan evaluasi kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
berdasarkan saran dari Tim K3
b. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan
c. Bertanggung jawab mengadakan evaluasi kinerja pengurus Tim K3
4. Wewenang : Dapat mengganti/ merubah susunan pengurus Tim K3 jika
kinerjanya terus menurun
5. Hasil Kerja :
a. Terbentuknya Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Tim K3) disertai
Surat Keputusan
b. Tersedianya fasilitas yang dibtuhkan untuk kegiatan Tim Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Tim K3)
c. Kebijakan kegiatan Tim K3

B. Ketua Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Tim K3)


1. Nama Jabatan : Ketua Tim K3
2. Pengertian :
Ketua Tim K3RS adalah seorang Dokter Umum purna waktu berpengalaman di
bidang K3 minimal 3 tahun. Mampu melaksanakan pertolongan hidup dasar
(Basic Life Support). Bertugas mengelola dan mengkoordinir kegiatan Tim K3
dalam hal meningkatkan derajat kesehatan dan keselamatan karyawan yang
bekerja di Rumah Sakit melalui kegiatan-kegiatan K3.
3. Atasan Langsung : Direktur sebagai pelindung Tim K3
4. Bawahan Langsung :
a. Sekretaris Tim K3
b. Koordinator Penanggulangan Kebakaran
c. Koordinator Kewaspadaan Bencana
d. Koordinator Keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. Koordinator Kesehatan Lingkungan
5. Persyaratan :
a. Dokter Umum memiliki pengalaman di bidang K3 Minimal 3 Tahun
b. Mampu melaksanakan pertolongan hidup dasar (Basic Life Support)
c. Berminat terhadap kegiatan K3
d. Mendapat pelatihan dasar tentang K3 Umum/ rumah sakit dan lanjutan
e. Mempunyai kemampuan memimpin dan inovatif
f. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
g. Bekerja purna waktu
h. Kondisi : Sehat jasmani dan rohani

6. Tugas Utama :
a. Memimpin semua rapat pleno Tim K3
b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan program K3 di rumah sakit kepada
Departemen Tenaga Kerja melalui pimpinan perusahaan (Direktur)
c. Mempertanggungjawabkan program-program K3 dan pelaksanaannya
kepada Direktur
d. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program Tim K3 di
rumah sakit
e. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan Tim K3 serta memberikan
saran dan pertimbangan kepada pimpinan rumah sakit mengenai masalah-
masalah keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan rumah sakit.
7. Tanggung Jawab :
a. Sosialisasi kebijakan K3 agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh
petugas kesehatan di Rumah Sakit
b. Mengevaluasi pelaksanaan program K3
c. Memberikan konsultasi pada petugas/ karyawan Rumah Sakit tentang K3
d. Berkoordinasi dengan Unit terkait
8. Wewenang :
a. Mengembangkan dan meningkatkan program kerja K3
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di Rumah
Sakit terhadap pengurus Tim K3
c. Mengusulkan pengadaan fasilitas untuk Tim K3
d. Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia dalam K3
e. Memberikan Laporan kepada Direktur tentang masalah yang terkait
dengan K3 Rumah Sakit
9. Hasil Kerja :
a. Ada Kebijakan K3
b. Ada SPO dan Program K3
c. Ada pedoman pelayanan K3RS
d. Ada Laporan dan Evaluasi kegiatan K3
e. Target “Zero Accident”

C. Sekretaris Tim K3
1. Nama Jabatan : Sekretaris Tim K3RS.
2. Pengertian :
Sekretaris Tim K3 adalah seorang yang memiliki latar belakang K3 yang bertugas
membantu Ketua Tim K3 dalam hal mengelola kesekretariatan di Tim K3RS.
3. Atasan Langsung : Ketua Tim K3RS
4. Bawahan Langsung : -
5. Persyaratan :
a. S1/D3 Semua Jurusan
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapatkan pelatihan dasar K3 dan Ahli K3 Umum
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
6. Tugas Utama :
a. Mengkoordinasikan kegiatan K3 di Rumah Sakit
b. Membuat dan menyebarkan undangan rapat Tim K3
c. Membuat dokumentasi kegiatan dalam bentuk hardcopy dan softcopy
d. Membuat notulensi hasil rapat Tim K3
e. Mengelola administrasi surat-surat atau dokumen Tim K3
f. Membantu Ketua dalam pemantauan pelaksanaan program/ rekomendasi
dari Tim K3
7. Tanggung Jawab :
a. Membuat laporan notulensi rapat dan melaporkan ke Ketua Tim K3
b. Membuat laporan Audit/ Identifikasi bahaya bersama Ketua Tim K3
c. Membuat laporan bulanan, semesteran dan tahunan ke manajemen
d. Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung, dan karyawan Rumah
Sakit tentang kegiatan yang terkait dengan K3
e. Memprakarsai penyuluhan bagi pengurus Tim K3 tentang
budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8. Wewenang :
a. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di Rumah Sakit
b. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja Tim K3 ke Ketua
c. Memberikan saran dan solusi tentang hasil audit
9. Hasil Kerja :
a. Laporan notulensi rapat Tim K3
b. Laporan audit/ identifikasin bahaya di lingkungan Rumah Sakit
c. Laporan bulanan, semesteran dan tahunan
d. Rekomendasi perbaikan program/ kegiatan ke Ketua Tim K3

D. Anggota
1. Nama Jabatan : Anggota Tim K3
2. Atasan Langsung : Ketua P2K3
3. Bawahan Langsung : -
4. Persyaratan :
a. Minimal SMU/ Sederajat
b. Berminat terhadap kegiatan K3
c. Mendapat pelatihan terkait K3
d. Mempunyai integritas dan loyalitas tinggi
e. Memiliki kemampuan memimpin, inovatif, dan percaya diri
f. Bekerja purna waktu
g. Kondisi: Sehat jasmani dan rohani
5. Tugas Utama :
a. Melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang K3 agar tersosialisasi
dengan baik sehingga dapat dipahami, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh
seluruh karyawan
b. Membantu pelaksanaan K3 di RS
c. Memonitoring pelaksanaan K3 di RS
d. Menjalankan prosedur, pencatatan, dokumentasi, dan
perundang- undangan K3 yang berlaku
6. Tanggung Jawab :
a. Membuat program kerja, kebijakan, SPO
b. Koordinasi dan sosialisasi program kerja
c. Memonitor sarana dan prasarana kebakaran

d. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim K3


e. Membawahi seksi-seksi K3 yang terdiri atas:
 Seksi pengawasan keselamatan kerja
 Seksi pengawasan kesehatan kerja
f. Menyusun program yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja
g. Bekerjasama dengan bagian Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian untuk
mengadakan pelatihan, penyuluhan dan sosialisasi bagi semua karyawan
yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
h. Memberi masukan kepada seluruh bagian dalam hal keselamatan dan
kesehatan kerja
i. Melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja yang telah
direncanakan
j. Melaporkan secara lisan dan tulisan seluruh kegiatan dan permasalahan
yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
k. Bertanggung jawab kepada Ketua Panitia K3 terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Wewenang :
a. Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua Tim K3
b. Mengambil keputusan mandiri dalam lingkup tugas dan tanggung
jawabnya sebagai anggota Tim K3, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku.
8. Hasil Kerja :
a. Adanya Program Kerja
b. Adanya SPO
c. Adanya Dokumentasi
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Penjelasan Tata Hubungan Kerja Internal Tim K3 dengan unit lain di Rumah Sakit:
1. Hubungan kerja Tim K3 dengan Bagian Keperawatan
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
2. Hubungan kerja Tim K3 dengan Instalasi Gizi
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
3. Hubungan kerja Tim K3 dengan Cath Lab.
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
4. Hubungan kerja Tim K3 dengan Instalasi Farmasi
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Koordinasi tentang MSDS (Material Safety Data Sheet)
 Sosialisasi tentang MSDS (Material Safety Data Sheet)
5. Hubungan kerja Tim K3 dengan pelayanan medis
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
6. Hubungan kerja Tim K3 dengan penunjang medis
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
7. Hubungan kerja Tim K3 dengan Laundry
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
8. Hubungan kerja Tim K3 dengan pemeliharaan sarana/ IPSRS/ Bagian Umum
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

 Berkoordinasi untuk pengelolaan sampah medis meliputi penyimpanan


sementara,pembakaran dan pengelolaan sisapembakaran sampah medis
 Berkoordinasi untuk pengelolaan kolam IPAL
 Berkoordinasi untuk pengelolaan kalibrasi alkes
 Berkoordinasi untuk pemeliharaan fasilitas
 Berkoordinasi untuk uji air bersih dan minum
 Audit kepatuhan K3
 Laporan hasil audit beserta rekomendasi
9. Hubungan kerja Tim K3 dengan Bagian SDM (sumber daya manusia)
 Koordinasi orientasi pegawai baru, tenaga magang yang ada di rumah sakit
 Koordinasi tentang program K3
 Diklat/Pelatihan dasar tentang K3 Umum/Rumah Sakit dan lanjutan terkait K3
10. Hubungan kerja Tim K3 dengan satpam
 Membuat standar safety briefing sesuai P2K3
 Koordinasi tentang program K3
 Sosialisasi tentang program K3
11. Hubungan kerja Tim K3 dengan Instalasi Rekam Medis
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
12. Hubungan kerja Tim K3 dengan Cleaning Service
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
13. Hubungan kerja Tim K3 dengan Sub Komite Keselamatan Pasien
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Koordinasi tentang jumlah angka incident yang terjadi di rumah sakit
14. Hubungan kerja Tim K3 dengan Komite PPI (Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi)
 Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)
 Koordinasi angka tertusuk benda tajam dan paparan cairan tubuh
 Koordinasi kepatuhan karyawan tentang penggunaan APD

Tim K3 RS Disnaker
PMK Kab. Bogor
Kab. Bogor

Penjelasan Tata Hubungan Kerja Eksternal Tim K3 Rumah Sakit:


1. Hubungan kerja Tim K3 dengan PMK KABUPATEN BOGOR
 Koordinasi tentang program pelatihan kebakaran/bencana alam
 Saling tukar wacana tentang K3
2. Hubungan kerja Tim K3 dengan DISNAKER KABUPATEN BOGOR
 Untuk Koordinasi dengan DISNAKER Kab. BOGOR terkait program
pelatihan K3, Tim K3RS juga berkoordinasi dengan bagian SDM Rumah
Sakit.
 Memberi laporan mengenai kegiatan K3 jika diperlukan
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Kualifikasi
Jumlah Jumlah
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Pengalaman Yang
Formal Yang
Dibutuh Ada
kan
1 Ketua Tim K3 Dokter Pelatihan  Dokter 1 1
Umum K3 Umum
Umum, purna
Lanjutan waktu
 Berpengala
ma n di
bidang K3
minimal 3
tahun.
 Mampu
melaksanak
an
pertolongan
hidup dasar
(Basic Life
Support).
2 Sekretaris Minimal S Pelatihan Memiliki 1 1
P2K3 1 K3/ K3 Umum latar
Segala belakang
Jurusan / K3
D3 Segala
Jurusan
3 Anggota Minimal Sosialisasi/Se Mengetahui 18 18
SMU minar/Pelatiha dasar K3
/ Sederajat n K3
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Setelah Dokter dan karyawan Rumah Sakit diangkat menjadi koordinator,


sekretaris dan anggota Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim K3RS),
maka Ketua Tim K3RS wajib mengorientasikan tentang :
1. Struktur organisasi Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim K3RS)
2. Uraian tugas.
3. Tata hubungan kerja.
4. Pola ketenagaan
5. Pertemuan/ Rapat
6. Pelaporan.
Kegiatan orientasi untuk staf baru dilakukan melalui Bagian SDM yang
berkoordinasi dengan Panitia Pembinaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit
(Tim K3) Rumah Sakit.
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Rapat Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim K3RS) adalah
rapat yang diselenggarakan oleh Tim K3RS untuk membahas hal-hal yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Peserta rapat adalah
anggota Tim K3RS. Jika diperlukan dapat juga dihadiri oleh unit lain yang terkait
dengan agenda rapat, baik internal maupun eksternal rumah sakit yang ditentukan oleh
Tim K3RS. Setiap rapat Tim K3RS dibuat notulen rapat.
Rapat Tim K3RS terdiri dari rapat rutin dan rapat khusus.
A. Rapat rutin Tim K3RS
Rapat rutin adalah rapat pengurus Tim K3RS yang diselenggarakan terjadwal paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dengan interval waktu dan tempat yang
ditetapkan oleh Tim K3RS. Rapat rutin bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan K3, peningkatan mutu K3, serta menentukan rencana tindak lanjut
kegiatan. Notulen rapat rutin disampaikan pada setiap penyelenggaraan rapat rutin
berikutnya dan kepada Direktur Rumah Sakit.
B. Rapat Khusus Tim K3RS
Rapat khusus diselenggarakan jika ada permintaan atau ada permasalahan yang
harus segera diselesaikan dan memerlukan rekomendasi Tim K3RS. Rapat khusus
dihadiri oleh anggota Tim K3RS dan bagian lain yang terkait langsung dengan
permasalahannya. Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris Tim K3RS
kepada peserta rapat melalui undangan rapat, telepon sebelum rapat
diselenggarakan, dengan memberitahukan agenda rapat.
Setiap rapat Tim K3RS dipimpin oleh Ketua Tim K3RS, apabila Ketua
berhalangan hadir dalam suatu rapat, bila quorum telah tercapai, maka sekretaris yang
memimpin rapat, dan jika sekretaris juga berhalangan hadir, maka Anggota Tim K3RS
yang hadir dapat memilih pimpinan rapat dan pimpinan rapat berkewajiban melaporkan
hasil keputusan rapat kepada Ketua Tim K3RS. Ketentuan jumlah quorum persyaratan
rapat sebagai berikut :
1. Dalam hal untuk pengambilan keputusan, rapat Tim K3RS hanya dapat
dilaksanakan bila quorum tercapai;
2. Quorum dianggap tercapai bila ½ (setengah) ditambah 1 (satu) orang dari jumlah
seluruh anggota Tim K3 yang hadir;
3. Dalam hal quorum tidak tercapai dalam waktu satu jam dari waktu yang telah
ditentukan, maka rapat ditangguhkan untuk dilaksanakan pada tempat, hari dan jam
yang disepakati paling lambat dalam waktu 2x24 jam;
4. Dalam hal quorum tidak juga tercapai dalam waktu satu jam dari waktu rapat yang
telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada poin 3, maka rapat dapat dilaksanakan
dan segala keputusan yang terdapat dalam risalah rapat disahkan dalam rapat Tim
K3RS berikutnya.

Mekanisme pengambilan putusan rapat sebagai berikut :


1. Pengambilan putusan rapat Tim K3RS diupayakan melalui musyawarah dan
mufakat berdasarkan pendekatan berbasis bukti (evidence based)
2. Jika tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
dari anggota Tim K3RS yang hadir
3. Jika suara yang diperoleh adalah sama, maka ketua Tim K3RS berwenang membuat
keputusan hasil rapat.
Keputusan rapat Tim K3RS dapat dipergunakan sebagai rekomendasi yang akan
disampaikan kepada Direktur.
BAB XI
PELAPORAN

Masing-masing koordinator wajib melaporkan pelaksanaan kegiatannya kepada


Ketua Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja rumah sakit (Tim K3RS) setiap bulan.
Laporan disampaikan secara tertulis atau secara lisan kepada Ketua Tim K3RS atau
dapat disampaikan pada setiap rapat rutin Tim K3RS.
Laporan dari masing-masing koordinator dirangkum oleh Ketua Tim K3RS dan
kemudian dilaporkan kepada Direktur dengan periode laporan bulanan, triwulan, dan
tahunan sebagai berikut :
1. Laporan bulanan
Laporan tentang pelaksanaan program kerja setiap bulan menggunakan format yang
berlaku.
2. Laporan triwulan
Laporan tentang pencapaian program kerja setiap triwulan menggunakan format
yang berlaku.
3. Laporan tahunan
Laporan tentang pencapaian program kerja tahunan yang dilakukan pada minggi
pertama/ kedua bulan Januari tahun berikutnya dengan menggunakan format yang
berlaku.
BAB XII
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Tim Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Tim


K3RS) ini diharapkan dapat dipergunakan dalam memahami posisi dan tugas setiap staf
Tim K3RS dalam rangka mencapai tujuan Tim K3RS Rumah Sakit.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
membantu penyusunan pedoman pengorganisasian ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa
menolong dan memberikan kekuatan serta senantiasa memberkati pekerjaan kita, Amin.

Anda mungkin juga menyukai