Anda di halaman 1dari 5

Nama

: Linda Vitriany

Kelas/NIM : B/R0012054
Prodi

: D3 Hiperkes & Keselamatan Kerja

TUGAS K3 RUMAH SAKIT KEBIJAKAN K3 RS


Visi Misi
a. Visi Misi Rumah Sakit
1) Visi
Menjadi Rumah Sakit Terkemuka Berkelas Dunia.
2) Misi
a) Menyediakan pelayanan kesehatan berbasis pada keunggulan sumber daya
manusia, kecanggihan dan kecukupan alat serta profesionalisme manajemen
pelayanan.
b) Menyediakan wahana pendidikan dan penelitian kesehatan yang unggul
berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang
bersinergi dengan mutu layanan.
b. Visi Misi P2K3RS
1) Visi
Menjadi tempat kerja yang aman, nyaman dan terkendali dari kebakaran serta bila
terjadi bencana.
2) Misi
Dapat diselenggarakannya Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan
Bencana, untuk meningkatkan mutu pelayanan RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi Rumah Sakit
Untuk stuktur organisasi secara lengkap terdapat di lampiran 1. Berikut ini susunan
jabatan Direksi yang ada di RSUD Dr. Moewardi dapat dilihat pada Gambar 1.

b. Struktur Organisasi P2K3RS


Di RSUD Dr. Moewardi terdapat Panitia Pembina Keselamatan Kerja, Kebakaran
dan Kewaspadaan Bencana Rumah Sakit (P2K3RS). Dibentuknya P2K3RS tersebut
dilandaskan pada keinginan untuk mencapai tujuan organisasi dalam manajemen K3
yang sebaik mungkin serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman, dan juga untuk
menjaga kondisi kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. Untuk melaksanakan
kebijakan keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana dibentuk Panitia
Pembina Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana Rumah Sakit
(P2K3RS) yang diketuai oleh seorang dokter. Awal mula dibentuknya P2K3RS
adalah untuk memenuhi syarat akreditasi rumah sakit yang memasukkan dibidang K3
kriteria penilaiannya sehingga direksi mengeluarkan pembentukan P2K3RS pada
tanggal 28 Februari 1998.
Semua pengurus inti dari tim K3 diikutkan program pelatihan K3 secara rutin yang
diselenggarakan oleh Departemen Tenaga Kerja, Depertemen Kesehatan maupun
instansi lain. Sedangkan bagi staf pendukung disediakan pelatihan pemadaman
kebakaran yang dilakukan setiap tahunnya di rumah sakit.
Adapun tugastugas pokok tim Panitia Pembina Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana (P2K3) yaitu:
a. Menyusun program dan mengkoordinasikan program dengan unit kerja terkait
rumah sakit.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi program Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana.
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatankegiatan terkait program
Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana.
d. Menyusun dan menetapkan pedoman pelaksanaan program Keselamatan Kerja,
Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana.
Fungsi - fungsi P2K3RS :
a. Mengkoordinasi kegiatan pengamanan peralatan medik, radiasi dan limbah
radioaktif, pengamanan peralatan berat non medik, pengamanan dan kesehatan
karyawan, pengamanan sanitasi rumah sakit, pelayanan keselamatan kerja dan
pencegahan penyakit akibat kerja.
b. Pengaturan, pengawasan dan pengendalian hal hal yang berkaitan dengan K3
berikut dengan peralatan yang sudah ada di rumah sakit.
Wewenang P2K3RS :
a. Menyusun dan mengumpulkan kebijakan program yang berhubungan dengan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
b. Mengatur dan mengelola Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan K3.

c. Menguasai dan mengevaluasi serta mengendalikan seluruh aset rumah sakit,


pasien, karyawan dan pengunjung.
Tanggung jawab P2K3RS :
a. Terselenggaranya dan terlaksananya program kesehatan dan keselamatan kerja
(K3).
b. Terciptanya peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit.
Adapun bagan susunan organisasi P2K3RS di RSUD Dr. Moewardi secara lengkap
terdapat di lampiran 2. Berikut ini susunan organisasi P2K3RS yang ada di RSUD Dr.
Moewardi dapat dilihat pada Gambar 2.

Kebijakan K3
a. Segenap managerial mempunyai komitmen bahwa rumah sakit dibangun, dilengkapi
dengan peralatan, dijalankan dan dipelihara sedemikian rupa untuk memberikan
pelayanan kesehatan, menjaga keamanan dan mencegah kebakaran serta persiapan
menghadapi bencana (banjir, gempa, ancaman bom).
b. Bahwa hal tersebut diatas bertujuan untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup
pasien, pegawai dan pengunjung.

c. Komitmen dan tujuan tersebut merupakan suatu Kebijakan Keselamatan Kerja,


Kebakaran dan Kewaspadaan bencana (K3).
d. Ketetapan tentang Kebijakan Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan
Bencana telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Nomor : 188.4 /516 /2008
yang seluruhnya mengacu pada peraturan-peraturan sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Pedoman Teknis Analisis Dampak Lingkungan.
4. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Nomor

1405/menkes/SK/XI/2002

tentang

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.


5. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Nomor

1204/Menkes/SK/X/2004

tentang

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.


6. Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Sistem Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja.
7. Peraturaan

Menteri

Kesehatan

Nomor

472/Menkes/Per/V/1996

tentang

Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan.


8. Permenaker Nomor Per 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
9. Permenaker Nomor Per 01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit
Akibat Kerja.
10. Permenaker Nomor Per 04/MEN/1983 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
11. Permenaker Nomor Per 02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik.
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/V/2002 tentang Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1335/Menkes/SK/X/2002 tentang Standar
Operasional Pengambilan dan Pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruangan
Rumah Sakit.
Untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas tim dalam upaya penyelenggaraan
kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit, meliputi :
a. Karyawan baru diberikan arahan/orientasi atau ketrampilan/pelatihan dalam
lingkungan kerjanya yang baru.
b. Setiap anggota tim yang mempunyai prestasi kerja yang baik diberikan
kesempatan

untuk

meningkatkan

pengetahuannya

dengan

melanjutkan

pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau diberi kesempatan untuk mengikuti


pelatihan-pelatihan tentang hal-hal yang berhubungan dengan K3.
Untuk menilai keberhasilan serta tim P2K3RS, maka setiap tahun dilakukan evaluasi
program dan kegiatannya, sebagai berikut :
a. Audit dan inspeksi lapangan tempat kerja (internal dan eksternal).
b. Pemantauan, pencatatan dan studi kasus kejadian kecelakaan kerja.
c. Kegiatan pengendalian mutu meliputi :
1) Pemantauan lingkungan kerja.
2) Sistem pelaporan yang efektif dalam kejadian kecelakaan kerja
3) Selalu mengadakan pertemuan rutin diantara tim P2K3RS.
Perencanaan K3
Di RSUD Dr. Moewardi P2K3RS mempunyai beberapa perencanaan yang telah sesuai
dengan keadaan rumah sakit, antara lain :
a. Disaster program keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana.
b. Program pengelolaan limbah padat, cair dan gas.
c. Program kesehatan lingkungan rumah sakit.
d. Program sanitasi rumah sakit.
e. Program sertifikasi/kalibrasi sarana, prasarana dan peralatan.
f. Program pengendalian dan pencegahan kebakaran.
g. Program keamanan pasien, pengunjung dan petugas.
h. Program keselamatan dan kesehatan pegawai.
i. Program pengelolaan bahan dan bahan berbahaya.
j. Program pelatihan dan pendidikan keselamatn kerja, kebakaran dan kewaspadaan
bencana.
k. Program pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data.

Anda mungkin juga menyukai