Anda di halaman 1dari 31

RUMAH SAKIT RAUDHAH

Alamat : Jl. Lintas Sumatera Km. 1 Bukit Aur Bangko


Kabupaten Merangin - Propinsi Jambi
Telp/Fax.(0746) 322834/085210917729 E-mail: rs.raudhah_bko@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RAUDHAH


NOMOR: 079 /KPSVIII/SK-DIR/RSR/XII/2016

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


RUMAH SAKIT (K3RS) RUMAH SAKIT RAUDHAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT RAUDHAH

Menimbang :

a. Bahwa dalam upaya menjamin keselamatan dan kesehatan kerja petugas


Rumah Sakit Raudhah dalam memberi pelayanan pada pasien;

b. Bahwa untuk melaksanakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, maka


diperlukan pedoman keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan


b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Raudhah;

Mengingat :
a.
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
b.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 432 tahun 2007 tentang Pedoman
manajemen K(3) Rumah Sakit;
d.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087 tahun 2010 tentang Standar
K(3) di Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RAUDHAH


NOMOR:079/KPSVIII/SK-DIR/RSR/XII/2016 TENTANG PEDOMAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)
RUMAH SAKIT RAUDHAH
KEDUA : Pemberlakuan Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
(K3RS) Rumah Sakit Raudhah sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan pedoman keselamatan dan kesehatan kerja
rumah sakit dilaksanakan oleh Direktur Rumah Sakit Raudhah
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bangko
Pada tanggal : 12 Desember 2016

Direktur,
Rumah Sakit Raudhah,

dr. Bismel Kasri Hanza


NIK. 1502015146030689
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Raudhah
Nomor : 079/KPSVIII/SK-DIR/RSR/XII/2016
Tanggal : 12 Desember 2016

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)


RUMAH SAKIT RAUDHAH

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit sebagai salah satu tempat pelayanan masyarakat, di Bidang


kesehatan adalah rawan terhadap kejadian gangguan kesehatan, terjadinya kecelakaan
waktu bekerja, gangguan dari lingkungan dan terjadinya bermacam-macam bencana
karena api, listrik, gas, air, ledakan, kimia maupun rusaknya bangunan.

Hal ini mudah terjadi karena rumah sakit mempunyai sarana dan prasarana
yang bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan gangguan lingkungan
maupun bencana terhadap orang-orang yang ada di dalam maupun sekitarnya.
Demikian pula sistem dan fungsi rumah sakit serta produk dan limbahnya bila tidak
ditangani dengan baik dapat berakibat buruk bagi manusia yang ada di sekitarnya.

Penghuni rumah sakit, selain manusia (penderita, keluarganya, petugas medis


dan non medis serta tamu) juga mungkin terdapat hewan-hewan seperti kucing, tikus,
kecoak, lalat dan nyamuk dapat juga berupa hewan bakteri, virus yang berasal dari
penderita. Interaksi antar bangunan, penghuni, sarana prasarana, fungsi, sistem dan
limbanhnya mempunyai potensi terjadinya bahaya-bahaya dari segi biologi, kimia,
fisika (panas, radiasi, suara), ergometri dan psikososial. Pada akhirnya akan
mengurangi produktivitas, kinerja dan efektifitas pelayanan akibat penurunan mutu
sumberdaya manusia beserta alatnya.
Oleh karena itu perlu selalu diupayakan sejak dari perencanaan sampai
pelaksanaan pelayanan ini agar selalu dicegah dan ditekan potensi risiko terjadinya
bahaya-bahaya yang disebut di atas serta kita terjadi agar ditanggunhkan dengan cepat
dan tepat sehingga dampaknya tidak terlalu merugikan bagi semua pihak.

1.2. Tujuan dan Manfaat Pelayanan K3RS


a. Tujuan

Terciptanya lingkungan kerja dan cara kerja yang aman, sehat, nyaman dan sesuai
dengan standar kesehatan kerja

b. Manfaat

1. Bagi Rumah sakit

a. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standard akreditasi RS

b. Meningkatkan Citra RS

2. Bagi Karyawan RS

a. Melindungi karyawan dari penyakit akibat kerja (PAK)

b. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja (KAK)

c. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja

3. Bagi pasien dan pengunjung

a. Mutu layanan yang baik

b. Kepuasan pasien dan pengunjung

c. Melindungi pasien dari penyakit nosokomial dan kecelakaan

1.3 Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup K3RS RS Raudhah mencakup kegiatan-kegiatan dibidang :
a. Pengamanan peralatan medik, pengamanan radiasi dan limbah radioaktif.
b. Pengamanan peralatan berat non medik, pengamanan dan keselamatan bangunan.
c. Pengamanan sanitasi sarana kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat
kerja.
d. Pengembangan manajemen tanggap darurat
e. Pelayanan kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat kerja.
f. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan kegiatan K3RS
g. Bidang satuan tugas fungsional.
1.4 Batasan Operasional
A. Pengertian K3 menurut WHO / ILO (1995)
Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja
dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan
psikologisnya, secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia
dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja atau buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi.

Manajemen K3 RS
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RS

B. Upaya K3 di RS
Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja, alat kerja, proses
kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan
merupakan resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja, yang dimaksud dengan :
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.
2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik
maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat
diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non
fisik
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang meliputi faktor
fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja
dalam melaksanakan pekerjaannya.

C. Bahaya Potensial di RS
Bahaya potensial yang mungkin terjadi di RS dan dapat menyebabkan kecelakaan,
diantaranya adalah mikrobiologik, desain/fisik, kebakaran, mekanik,
kimia/gas/karsinogen, radiasi dan risiko hukum atau keamanan, yang dapat
mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Hal tersebut disebabkan oleh
faktor biologi (virus, bakteri, jamur dan hewan pengerat), faktor kimia (antiseptik,
gas anestesi dan bahan desinfektan), faktor ergonomi (tata cara kerja yang salah),
faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi), faktor psikososial
(hubungan antar karyawan/atasan)
Bahaya potensial lainnya yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja (PAK)
yang terjadi di RS, umumnya berkaitan dengan faktor biologik (kuman pathogen
yang berasal umumnya dari pasien), faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil
namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati), faktor
ergonomi (tata cara duduk, tata cara mengangkat pasien), faktor fisik dalam dosis
kecil yang terus menerus (suhu udara panas, listrik tegangan tinggi, dan radiasi),
faktor psikologis (hubungan kerja antar karyawan atau atasan serta tata cara kerja di
kamar bedah, dibagian penerimaan pasien, di unit gawat darurat dan ruang
perawatan).

D. Respon Kegawatdaruratan di RS
Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan keracunan,
kematian, luka serius bagi pekerja, pengunjung ataupun masyarakat, sehingga dapat
mengganggu operasional yang berakibat kegiatan usaha berhenti sebagian atau
seluruhnya. Hal lain akibat dari kegawatdaruratan adalah kerusakan fisik
lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra, sehingga muntal mempunyai
sistem tanggap darurat sebagai bagian dari Manajemen K3RS.
1.5 Landasan Hukum
Landasan hukum dalam implementasi K3RS di RS Raudhah adalah sebagai berikut :

DASAR HUKUM TENTANG

A. Undang-undang
1. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan
3. UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
4. UU No. 44 tahun 2009 Rumah sakit
B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah RI Persyaratan Kesehatan Konstruksi ruang di RS,
No.11 Tahun 1975 Persyaratan & Petunjuk Teknis tata cara
penyehatan lingkungan RS
2. Peraturan Pemerintah RI Keselamatan kerja terhadap radiasi
No.12 Tahun 1975
3. Peraturan Pemerintah RI Ijin pemakaian zat radioaktif dan atau sumber
No.13 Tahun 1975 radiasi lainnya.
4. Peraturan Pemerintah No. 50 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Tahun 2012 Kesehatan Kerja
C. Menakertran
1. Permenaker RI No. Per Syarat-syarat K3 dalam pemakaian lift listrik
05/Men/1978 untuk pengangkutan orang & barang
2. Permenaker RI No. Per Keselamatan dan kesehatan kerja pada
01/Men/1980 konstruksi bangunan
3. Permenaker RI No. Per Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
02/Men/1980 penyelenggraan keselamatan kerja
4. Permenaker RI No. Per Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan
04/Men 1980 alat pemadam api ringan
5. Permenaker RI No. Per Kewajiban melapor penyakit akibat kerja
02/Men/1983
6. Permenaker RI No. Per Instalasi kebakaran Automatik
02/Men/1983
7. Permenaker RI No. Per Pelayanan Kesehatan tenaga kerja
DASAR HUKUM TENTANG

03/Men/!983
8. Permenaker RI No. Per Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
02/Men/1989
9. Permenaker RI No. Per Sistim Manajemen keselamatan dan kesehatan
05/Men/1996 kerja (SMK3)
10.Permenaker RI No. 18 Tahun Alat Pelindung Diri
2010
11. Permenaker RI No.13 Tahun Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor
2011 Kimia di Tempat Kerja
12. Kepmenaker RI No. 186 Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat
Tahun 1999 Kerja
C. Menteri Kesehatan
1. SK Menkes RI Komite K3
No.852 /Menkes/SK/X/1993
2. Per Menkes RI Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
No.1204/ Menkes/Per/XI/2004 Sakit
3. Kep. Menkes RI Pedoman Keamanan
No.1244 Laboratorium~Mikrobiologi dan Biomedis
/Menkes/SK/XII/1994 Standard Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di
4. Kep.Menkes RI Rumah sakit

No.1087/Menkes/SK/VIII/201 Pedoman Manajemen Kesehatan dan


0 Keselamatan Kerja (K3) di Rumah sakit
5. Direktorat Bina Kesehatan
Kerja Kementrian Kesehatan Pengamanan bahan berbahaya bagi kesehatan
RI Tahun 2012
6. Per Menkes RI
No.472/ Menkes/Per/V/1996
D. Keputusan Dirjen
1. Keputusan Dirjen P.PM & PLP Persyaratan Kesehatan lingkungan ruang &
No.HK 00.06.64.44 bangunan serta fasilitas sanitasi RS
2. Keputusan Dirjen Batan Pengangkutan Zat Radioaktif Ketentuan
No.03/160/DI/1989 Keselamatan kerja terhadap radiasi.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 Organisasi K3RS


Organisasi K3RS RS Raudhah di tetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur No.
01/K3RS//SK-DIR/RSR/XII/2016 tentang Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit RS Raudhah. Organisasi ini dibentuk sebagai upaya di dalam pengendalian
dan pencegahan terjadinya insiden di lingkungan RS Raudhah. Struktur organisasi komite
K3RS mengacu kepada struktur organisasi RS yang dilengkapi dengan staf yang
memenuhi syarat kualitas, jabatan dan uraian tugas. Organisasi ini bertanggung jawab
kepada direktur dan terintegrasi dalam komite yang ada di RS
Susunan Komite K3RS terdiri dari :
a. Ketua Komite K3
1. Membuat target keselamatan dan menjamin efektifitas pencapaiannya
2. Membuat rencana kerja Keselamatan.
3. Memastikan semua karyawan, pasien, pengunjung dan pihak ketiga memahami
kebijakan terkait keselamatan
4. Memastikan dilakukan identifikasi terhadap aspek keselamatan dan memastikan
penilaian tingkat pentingnya serta mekanisme pengendaliannya
5. Memastikan implementasi dari pengendalian aspek keselamatan di RS Raudhah
6. Mampu memberikan contoh tindakan dan memberikan briefing terkait keselamatan.

b. Sub. Komite Keselamatan Kerja


1. Memberikan bimbingan dan pengawasan terkait keselamatan.
2. Mendistribusikan tugas kepada satuan kerja terkait dalam hal keselamatan
3. Membuat evaluasi kinerja Bagian dan satuan kerja terkait keselamatan.
4. Mematuhi peraturan dan ketetapan Rumah Sakit terkait keselamatan.
5. Mengidentifikasi potensial bahaya
6. Mampu memberikan briefing atau training terkait keselamatan di Seluruh area
rumah sakit
7. Mampu melakukan investigasi insiden
c. Kepala Bidang/Bagian/Instalasi/ Unit Kerja Terkait
1. Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait keselamatan.
2. Memastikan sarana, lingkungan dan aktifitas kerja dalam kondisi aman .
3. Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya disatuan kerja terkait
keselamatan.
4. Mampu memberikan briefing atau training terkait dengan keselamatan di satuan
kerjanya

d. Semua Karyawan
1. Melakukan tugas sesuai yang diinstruksikan seperti menyusun manajemen risiko
terkait dengan pekerjaan yang dilakukan
2. Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait keselamatan.
3. Menjaga sarana, lingkungan dan aktifitas kerja yang aman dan selamat serta
menjaga kebersihan lingkungan
4. Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya di area kerja dan area lain
yang ditemuinya.

Distribusi ketenagaan kepengurusan K3RS RS Raudhah meliputi :


a. Senior manajemen
b. Ketua (tenaga kesehatan atau medis senior yang memahami permasalahan terkait
dengan K3RS)
c. Ahli K3RS
d. Wakil Medis (Dokter)
e. Wakil dari keperawatan
f. Wakil Farmasi
g. Wakil IPSRS
Susunan pengurus dan anggota K3RS RS Raudhah.

2.2 Tugas dan Fungsi Komite K3RS


Tugas dan fungsi Komite K3RS RS Raudhah adalah sebagai berikut :
a. Tugas pokok
1. Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur
2. Menyusun program K3RS
3. Menyusun rekomendasi untuk bahan pertimbangan direktur RS yang berkaitan
dengan K3RS
4. Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait kebijakan, pedoman, panduan
dan standar prosedur operasional keselamatan dan kesehatan kerja RS Raudhah
5. Melaporkan pelaksanaan dan hasil monitoring dan evaluasi tiap kejadian, maupun
berkala tiap bulan dan tahunan kepada direktur RS Raudhah
6. Komite bertanggung jawab kepada Direktur RS Raudhah
b. Fungsi
1. Pengolahan data dan informasi yang berhubungan dengan K3RS
2. Membantu direktur dalam upaya manajemen K3, promosi K3, pelatihan dan
penelitian K3 di RS
3. Pengawasan pelaksanaan program kerja K3RS
4. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif
5. Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS
6. Investigator dalam kejadian PAK dan KAK
BAB III
STANDAR FASILITAS

3.1 Denah Ruangan


Rumah Sakit Raudhah terletak di Jalan Lintas Sumatera Km.01 Bukit Aur, Bangko, Kab.
Merangin. Luas lahan di RS Raudhah ± 2000 m2 dengan bangunan dua tingkat masing-
masing luas bangunan Lt I 697 m2 dan Lt II 294 m2. Peta lokasi RS Raudhah seperti
disajikan pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1 Peta Lokasi RS Raudhah


Gambar 2 Denah Ruangan di RS Raudhah

3.2 Standar Fasilitas


Standar fasilitas yang terkait dengan K3RS di RS Raudhah adalah sebagai berikut :
a. Standar penggunaan APD
Standar penggunaan APD di masing-masing unit kerja sebagai berikut:
b. Standard Pengamanan dari Kebakaran
RS Raudhah telah memiliki fasilitas untuk pengamanan dari bahaya kebakaran dengan
melengkapi APAR. Lokasi APAR di RS Raudhah sebagai berikut :

Lokasi APAR dan Jumlahnya di RS Raudhah


NO WILAYAH RUANGAN KAPASITAS (KG) JML
3 4 6 7 10 25
1 Poliklinik Poliklinik lt.1 √ 1
Poliklinik lt.2 √ 1
2 Rawat Inap Ruangan Safa √ 1
Ruangan √ 1
Marwah
VK √ 1
Arafah √ 1
Mina √ 1
3 Gizi Gizi √ 1
4 Ruangan Ruangan √ 1
genset genset
5 Radiologi Radiologi √ 1
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1 Logistik K3

Logistik yang dimiliki oleh RS Raudhah terkait dengan upaya peningkatan kinerja K3RS
dalam mencegah terjadinya kebakaran yaitu :
1. APAR
Alat pemadam api ringan (APAR) yang dimiliki oleh RS Raudhah sebayak 10 buah.
Upaya penyediaan peralatan keselamatan kerja di RS Raudhah yang dilakukan dalam
rangka mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu dengan penggunaan alat pelindung
diri, dengan jenis APD sebagai berikut :
1. Sarung tangan (hand gloves)

2. Masker

3. Google

4. Aprron

5. Earmuff

6. Safety shoes

7. Helmet

8. Face shiled

4.2 Keselamatan Kerja

Untuk memudahkan penyelenggaraan K3RS di RS Raudhah, maka langkah-langkah yang


dilakukan dalam penerapan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3
yaitu sebagai berikut :
Gambar 3 Sistem Manajemen K3RS RS Raudhah

4.2.1 Tahap Persiapan


a. Penetapan komitmen
Komitmen dimulai dari direktur. Pernyataan komitmen di susun dalam bentuk
dokumen tertulis yang dinyatakan dalam tindakan nyata, agar dapat diketahui,
dipelajari, di hayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan petugas rumah
sakit.
b. Penetapan SK organisasi K3RS
c. Pembentukan organisasi/unit pelaksana K3RS
d. Penetapan sumberdaya

4.2.2 Tahap Pelaksanaan


a. Penyuluhan K3 untuk petugas rumah sakit
b. Pelatihan K3RS yang disesuiakan dengan kebutuhan individu dan kelompok di
dalam organisasi rumah sakit. Fungsinya memproses individu dengan perilaku
tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya
sebagai produk akhir dari pelatihan
c. Melaksanakan program K3RS sesuai dengan peraturan yang berlaku
diantaranya :
a. Pemeriksaan kesehatan petugas (berkala dan khusus)
b. Penyediaan APD
c. Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat
d. Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatannya
e. Pengobatan pekerja yang menderita sakit
f. Menciptakan lingkungan kerja yang hygienis secara teratur, melalui
monitoring lingkungan kerja dari hazard yang ada
g. Melaksanakan biological monitoring

4.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan evaluasi K3RS di RS Raudhah merupakan salah satu fungsi
manajemen K3 untuk menilai proses kegiatan K3RS di RS Raudhah, serta menilai
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dalam mencapai tujuan yang diterapkan.
Pemantauan dan evaluasi meliputi :
a. Pencatatan dan pelaporan K3 yang terintegrasi ke dalam sistem pelaporan
rumah sakit
b. Inspeksi dan pengujian
Inspeksi K3RS merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3RS secara
umum dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di lingkungan rumah sakit
dilakukan secara berkala, sehingga kejadian penyakit akibat kerja (PAK) dan
kecelakaan akibat kerja (KAK) dapat dicegah sedini mungkin. Kegiatan lain
yang dilakukan yaitu pengujian baik terhadap lingkungan maupun pemeriksaan
terhadap pekerja yang beresiko.
c. Pelaksanaan Audit K3RS
Audit K3RS meluputi falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan,
karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur,
pengembangan karyawan dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian
Tujuan audit K3RS yaitu :
a. Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan
b. Memastikan dan menilai pelaksanaan pengelolaan K3RS sesuai ketentuan
c. Menentukan langkah pengendalian bahaya potensial serta pengembangan
mutu.
d. Perbaikan dan pencegahan hasil temuan audit diidentifikasi dan dinilai
resikonya untuk direkomendasikan kepada manajemen
e. Secara berkesinambungan manajemen melakukan tinjauan ulang dan
peningkatan perencanaan untuk menjamin kesesuaian serta efektifitas
pencapaian kebijakan dan tujuan K3
4.3. Penutup

Pelaksanaan panduan K3RS RS Raudhah adalah seluruh unit kerja di lingkungan RS


Raudhah. Penanggung jawab di tingkat unit kerja adalah Kepala Instansi pada Kepala Bagian
yang bertanggung jawab kepada Direktur RS Raudhah. Komite K3RS RS Raudhah membuat
perencanaan, koordinasi pelaksanaan, membantu pengawasan, melaksanakan evaluasi dan
memberikan rekomendasi untuk tindak lanjut program berikutnya.

Direktur,
Rumah Sakit Raudhah,

dr. Bismel Kasri Hanza


NIK. 1502015146030689
LAMPIRAN : RAMBU-RAMBU K3
STANDARD RAMBU K3 LISTRIK DAN INSTALASI LISTRIK
STANDARD PENEMPATAN BOTOL OXYGEN

TABUNG WAJIB
DIIKAT RANTAI
SIMBOL-SIMBOL B3

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara
pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya & Beracun
SIMBOL LIMBAH B3 (Standard Kep Bapedal No. 5 Tahun 1995)

Anda mungkin juga menyukai